Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUKO

Pada hari ini, tanggal sepuluh bulan Februari tahun dua ribu dua puluh satu, kami

yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : RENDI
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Pegawai Bank Swasta
Alamat : Jalan Margojoyo No. 06 Way Kandis Bandar Lampung
No. KTP : 12345678998765
Selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.
2. Nama : FELIA
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Sumber Sekar No. 421 Kecamatan Metro Barat
No. KTP : 98765432111189
Selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan
secara sendiri-sendiri disebut “Pihak”.

Para pihak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas menerangkan terlebih


dahulu sebagai berikut :

i. Bahwa pihak pertama adalah pihak yang memiliki satu unit tanah dan
bangunan berupa ruko dengan sertifikat hak milik nomor 9669 yang terletak
di Perum Bumi Asri No. A3 Kecamatan Metro Barat (selanjutnya disebut
“Objek Sewa”).
ii. Bahwa pihak kedua adalah perorangan yang bermaksud untuk menyewa
Objek Sewa dari Pihak pertama untuk digunakan sebagai restoran dan Pihak
Pertama setuju untuk menyewakannya kepada Pihak Kedua.
Berdasarkan pernyataan di atas, para pihak telah sepakat untuk membuat perjanjian
ini, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1

POKOK PERJANJIAN

Pihak Pertama dengan ini setuju dan mengikatkan diri kepada Pihak Kedua dan
Pihak Kedua dengan ini setuju dan mengikatkan diri untuk menyewa dari Pihak
Pertama atas Objek Sewa yang letak dan luasnya serta fasilitas yang ada sebagai
berikut :

1. Objek Sewa : Ruko (Rumah Toko) dengan sertifikat Hak


Milik Nomor 9669
2. Alamat Objek Sewa : Perum Bumi Asri No. A3 Kecamatan Metro
Barat
3. Luas Objek Sewa : Tanah 45m² dan Bangunan 90m²
4. Listrik : 2000 Watt
5. Air : PAM Jaya
6. Telepon Tetap : PT. Telkom (Nomor 0721-4321)

PASAL 2

HARGA SEWA DAN CARA PEMBAYARAN

2.1 Harga Sewa

Harga sewa atas Objek Sewa yang disepakati para pihak adalah sebesar
Rp.30.000.000 (Tiga puluh juta rupiah) per tahun, sehingga untuk harga sewa
selama 6 tahun adalah Rp180.000.000 (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah),
selanjutnya disebut “Harga Sewa”.

2.2 Cara Pembayaran

Pada tanggal 9 Februari 2021, Pihak Kedua telah membayar dan melunasi uang
Sewa sebesar Rp180.000.000 (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah) untuk masa
Sewa 6 (enam) tahun.

PASAL 3
JAMINAN PIHAK PERTAMA

3.1 Pihak Pertama menjamin bahwa tanah dan bangunan ruko yang disebut dalam
surat perjanjian ini adalah hak miliknya secara sah dan bebas dari semua tuntutan
atau masalah hukum dan persoalan lain yang dapat mengganggu Pihak Kedua
selama masa pemakaiannya.

3.2 Pihak Pertama menjamin bahwa atas dibayarkannya uang sewa dan
dilaksanakannya janji-janji dalam sewa menyewa ini Pihak Kedua dapat menempati
ruang usaha dan menggunakan ruang usaha selama masa sewa.

3.3 Segala bentuk kerugian yang diakibatkan oleh Pihak Pertama dalam memenuhi
kewajibannya tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.

PASAL 4

PENYERAHAN OBJEK DAN PEMUTUSAN KONTRAK

4.1 Objek Sewa sebagaimana dimaksud pada perjanjian ini, akan diserahkan oleh
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua yaitu 1hari setelah perjanjian ini dibuat, yaitu
tanggal 11 Februari 2021 (Tanggal Serah Terima Sewa) dan akan berakhir pada
tanggal 11 Februari 2027 (Tanggal Akhir Sewa).

4.2 Apabila Pihak Pertama dan pihak Kedua bermaksud melanjutkan perjanjian
kontrak, maka masing-masing pihak harus memberitahukan terlebih dahulu
minimal 6 (enam) sebelum waktu kontrak berakhir.

4.3 Setelah Masa Sewa berakhir, Pihak Kedua wajib menyerahkan kembali Objek
Sewa kepada Pihak Pertama dalam keadaan baik dan kosong. Akan tetapi, apabila
saat berakhirnya perjanjian sewa menyewa, dan ruko belum dikosongkan, maka
Pihak Kedua wajib membayar denda tiap 1 (satu hari) keterlambatan sebesar
Rp.100.000 (Seratus Ribu Rupiah).

PASAL 5

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

5.1. Terhitung setelah Tanggal Serah Terima, maka Pihak Kedua berkewajiban
membayar terhadap seluruh biaya-biaya yang timbul terhadap pemakaian listrik,
air, telepon (apabila digunakan), biaya iuran pengelolaan dan kebersihan
lingkungan, keamanan, dan iuran-iuran yang berkaitan dengan lingkungan yang
diwajibkan bagi seluruh pemilik di area pertokoan tersebut.

5.2 Apabila Pihak Kedua akan melakukan pekerjaan renovasi atas Objek Sewa,
maka Pihak Kedua wajib meminta izin kepada Pihak Pertama, dan apabila
berakhirnya masa sewa akan dikembalikan seperti semula.

5.3 Pihak Kedua wajib memelihara dan merawat Objek Sewa dan fasilitas yang ada,
dan apabila ada kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian Pihak Kedua, maka
Pihak Kedua wajib memperbaikinya dengan biaya sendiri.

5.4 Pihak Kedua tidak berkewajiban untuk bertanggung jawab apabila terjadi
adanya kerusakan objek sewa yang disebabkan oleh faktor eksternal, seperti
bencana alam dan sejenisnya.

PASAL 6

PENGALIHAN HAK PENGGUNAAN ATAS BANGUNAN

Pihak Kedua dengan cara apapun dilarang menyewakan kembali dan atau
memindahkan hak penghunian atas rumah yang disewanya kepada pihak ketiga
tanpa izin tertulis dari pemilik.

PASAL 7

KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

5.1.Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan dibicarakan dan
diselesaikan lebih lanjut oleh para pihak dan dituangkan dalam Adendum
Perjanjian.

5.2.Setiap perselisihan dan perbedaan pendapat yang timbul di antara para pihak di
dalam menafsirkan dan atau melaksanakan perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah dan kekeluargaan untuk mencapai kemufakatan.

5.3.Apabila mufakat sebagaimana dalam ayat (2) pasal ini tidak tercapai, maka Para
Pihak akan menunjuk Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Metro untuk
menyelesaikan dan memutus sengketa/perselisihan yang terjadi.
Dengan demikian perjanjian sewa menyewa ruko ini dibuat 2 (dua) rangkap yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan di tandatangani diatas kertas materai
cukup. Kedua belah pihak juga dalam keadaan sehat dan tanpa paksaan pada saat
pembuatan perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(RENDI) (FELIA)

SAKSI-SAKSI :

(DENI) (BAGUS)
Catatan :

Dasar hukum sewa menyewa adalah Pasal 1548 KUH Perdata, menyatakan bahwa
sewa menyewa adalah suatu perjanjian dengan dimana pihak yang satu
mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak lainnya kenikmatan dari
sesuatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga,
yang oleh pihak tersebut belakangan itu dipenuhi pembayarannya.

Dalam kronologis tidak dijelaskan secara rinci, sehingga dalam kontrak/perjanjian,


isi atau klausul dibuat menyesuaikan dengan KUHPerdata dan peraturan yang ada,
yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1994 tentang Penghunian Rumah
Oleh Bukan Pemilik diperjelas secara rinci sebagai berikut :

i. Pada kronologis disebutkan jangka waktu sewa (yaitu 6 tahun) dan besarnya
harga sewa (Rp30.000.000/tahun), namun ada hal yang kurang pada
kronologis, dimana tidak disebutkan/diceritakan terkait apa saja kewajiban
dan bahkan hak, yang dimana hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan
Pasal 4 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
1994 tentang Penghunian Rumah Oleh Bukan Pemilik yang berbunyi
“Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-
kurangnya mencantumkan ketentuan mengenai hak dan kewajiban, jangka
waktu sewa, dan besarnya harga sewa”
ii. Pasal 5 “Kewajiban Pihak Kedua” yang didalamnya terdapat 5 poin, hal
tersebut berkaitan dengan Pasal 8 ayat (2) Bab II Penghunian Rumah
Dengan Cara Sewa Menyewa yang berbunyi “Penyewa wajib memenuhi
segala kewajiban yang berkaitan dengan penggunaan rumah sesuai dengan
yang diperjanjikan”.
iii. Pasal 5 poin ke-3 kalimat pertama
Dalam poin tersebut berkaitan dengan Pasal 8 ayat (1) Bab II Penghunian
Rumah Dengan Cara Sewa Menyewa yang berbunyi “Penyewa wajib
menggunakan dan memelihara rumah yang disewa dengan sebaik-baiknya.
iv. Pasal 4 poin ke 3 berkaitan dengan Pasal 8 ayat (3) Bab II Penghunian
Rumah Dengan Cara Sewa Menyewa yang berbunyi “Apabila jangka waktu
sewa menyewa telah berakhir, penyewa wajib mengembalikan rumah
kepada pemilik dalam keadaan baik dan kosong dari penghunian”.
v. Pasal 6 berkaitan dengan Pasal 9 ayat (1) Bab II Penghunian Rumah Dengan
Cara Sewa Menyewa yang berbunyi “Penyewa dengan cara apapun dilarang
menyewakan kembali dan atau memindahkan hak penghunian atas rumah
yang disewanya kepada pihak ketiga tanpa izin tertulis dari pemilik.”

Isi perjanjian/kontrak mengacu pada ketentuan KUHPerdata (Kitab Undang-


Undang Hukum Perdata, dijelaskan secara rinci sebagai berikut :

i. Pasal 2 poin ke-2 “Pihak Kedua membayar harga sewa pada waktu yang
telah ditentukan” & Pasal 5 poin ke-3 “Pihak Kedua wajib memelihara dan
merawat Objek Sewa dan fasilitas yang ada” hal tersebut terdapat dalam
Pasal 1560 KUHPerdata yang dimana kedua hal tersebut merupakan kewajiban
Pihak Kedua (Penyewa).
ii. Pasal 5 poin ke-3 “dan apabila ada kerusakan yang disebabkan oleh
kelalaian Pihak Kedua, maka Pihak Kedua wajib memperbaikinya dengan
biaya sendiri” hal tersebut terdapat dalam Pasal 1564 KUH Perdata.
iii. Pasal 4 poin ke-1, yang berartikan bahwa Pihak Pertama berkewajiban
menyerahkan barang kepada Pihak Kedua (Penyewa), hal tersebut terdapat
dalam Pasal 1550 ayat (2) KUHPerdata.

Pada cara pembayaran, yang dimasukan dalam kontrak adalah pelunasannya,


dikarenakan pada biasanya dalam perjanjian tidak dijelaskan terkait bagaimana cara
pembayarannya, tetapi terkait kapan dia menikmati apa yang disewa.

Dalam kronologis tidak dijelaskan apabila terjadi wanprestasi dan seperti apa
solusinya, sehingga dalam kontrak dimasukkan klausul jika terjadi wanprestasi dan
tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka sengketa/masalah tersebut
diajukan ke Pengadilan Negeri Metro (domisili wilayah Tergugat).

Adanya saksi-saksi dalam perjanjian tersebut menurut pertimbangan para pihak,


dan sebenarnya saksi tidak menjadi syarat sah perjanjian, artinya dalam perjanjian
boleh ada atau tidaknya saksi.
Tidak dicantumkannya nomor kontrak, dikarenakan perjanjian tersebut merupakan
antar orang perorangan dan apabila perjanjian orang dengan lembaga atau lembaga
dengan lembaga maka diwajibkannya ada nomor kontrak hal tersebut merupakan
kewajiban untuk pembukuan administrasi. Dan dapat juga orang dengan
perorangan dalam membuat kontrak ada nomor kontraknya apabila pihak pertama
memiliki banyak objek, sehingga dengan adanya nomor kontrak membuat pihak
pertama tidak bingung.

Anda mungkin juga menyukai