Anda di halaman 1dari 13

Jenis penyakit yang di laporkan dan nilai ambangnya :

Kode Jenis Penyakit Definisi operasional Nilai


SMS Ambang
A. Diare akut BAB yang frekuensinya lebih 15
sering dari biasanya ( pada
umumnya 3 kali atau lebih
perhari dengan konsistensi cair
dan berlangsung kurang dari 7
hari )
B. Malaria Penyakit infeksi yang di 1
sebabkan oleh parasit
plasmodium yang dapat di tandai
dengan antara lain demam
menggigil, anemia dan
hepatosplenomegali, penyakit ini
secara alami di tularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles
betina.
C. Tersangka dengu Tinggal/bepergian ke daerah 5
endemis dengue mengalami
demam dan minimal 2 kriteria
sebagai berikut :
 Mual muntah
 Ruam
 Nyeri perut
 Uji tourniquet positif
 Leukopenia
 Warning sign apapun,
nyeri abdomen, muntah
persisten, perdarahan
mukosa. Letargi, irritable,
pembesaran kelenjar
hepar lebih dari 2 cm,
klinis penumpukan cairan
( edema, elusi, ascites ).
D. Pneumoni Infeksi saluran napas bawah akut 5
yang di tandai dengan demam,
gejala saluran napas, ( misalnya
batuk), dan adanya bukti
keterlibatan jaringan/parenkim
paru melalui pemeriksaan fisik
yaitu napas cepat, retraksi
dada/tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam ( TDOK ) dan
gambaran infiltrat pada
pemeriksaan radiologi ( rontgen
dada/thoraks ).
E. Diare Diare dengan darah dan lendir 5
berdarah/disentri dalam tinja dapat di sertai
dengan adanya tenesmus.
Disentri berat adalah disentri
yang di sertai dengan
komplikasi.
F. Tersangaka Penyakit yang di sebabkan oleh 3
demam tifoid kuman Salmonella typhi, dengan
gejala demam naik turun,
gangguan pencernaan dan
kadang di sertai gangguan
kesadaran.
G. Sindrom Kumpulan gejala yang terdiri 3
Jaundice akut dari kulit dan sklera berwarna
kuning dan urine berwarna gelap
yang timbul secara mendadak. *
Jaundice akut menangkap
penyakit yang tidak termasuk
dalam daftar 23 penyakit SKDR,
misal Hepatitis A, Yellow fever,
dsb*
H. Tersangka Penyakit infeksi di sebabkan 1
Chikungunya oleh vrus Chikungunya ( CHIKV
) yang di tularkan melalui gigitan
nyamuk ( Arthropodborne
virus/mosquito-borne virus ) di
tandai demam memndadak >
38,5℃ dan nyeri persendian
hebat ( severe athargia ) dan atau
dapat di sertai ruam ( rash )
I. Tersangka flu Seseorang dengan ILI di sertai 1
burung pada riwayat kontak unggas sakit atau
manusia mati mendadak atau produk
unggas dalam 7 hari terakhir
ATAU seseorang dengan ILI di
sertai leukopenia dan gambaran
pneumonia yang cepat
memburuk pada serial foto
thoraks.
J. Suspek campak Penyebab virus campak 1
Penularan melalui droplet
( percikan ludah saat batuk,
bensin, bicara ) atau melalui
cairan hidung
Sangat menular pada 4 hari
sesudah munculnya bintik-bintik
( ruam ) kemerahan.
Gejala :
 Gejala awal
demam ,batuk, pilek,
radang mata
( conjungtivitis )
 Bintik-bintik kemerahan (
ruam maculopapular )
muncul 2-4 hari setelah
gejala awal.
Komplikasi : diare, pneumoni
( radang paru ), ensefalitis
( radang otak) kebutaan
Berat ringannya tergantung usia (
usia muda ), status gizi
( malnutrisi ) dan gangguan
kekebalan tubuh, dan
menyebabkan kematian.

K. Suspek difteri Gejala faringitis, tonsilitis, 1


trakeitis atau kombinasinya di
sertai demam atau tanpa demam
dan adanya pseudomembran
putih keabu-abuan yang sulit
lepas, mudah berdarah apabila di
lepas atau di lakukan manipulasi.
L. Suspek Pertusis Batuk lebih dari 2 minggu di 1
sertai minimal 1 gejala di bawah
ini :
 Batuk yang khas ( terus
menerus/paroxysmal )
 Nafas dengan bunyi
”whoop”
 Muntah setelah batuk
tanpa sebab yang lain
 Untuk anak usia < 1
tahun : henti nafas
dengan atau tanpa
sianosis ( bibir kebiruan )
M. AFP ( Lumpuh Kasus lumpuh layu ( Flacid 1
Layu paralysis ), mendadak ( acute),
mendadak ) bukan di sebabkan oleh ruda
paksa/trauma pada anak <15
tahun.
N. GHPR ( Gigitan Kasus gigitan hewan ( anjing, 1
Hewan Penular kucing, monyet atau hewan
Rabies ) berdarah panas lainnya) yang
dapat menularkan rabies pada
manusia.
O. Tersangka 1) Antraks Kulit ( Cutaneus 1
Antraks Antrax ), awalnya makula
kecil kemerahan, papula
gatal dan tidak nyeri pada
inokulasi, dalam waktu 2-
3 hari, papula
berkembang menjadi
vesikel hemoragik. Lesi
menjadi nekrosis atau
mengalami ulserasi,
kemudian membentuk
kerak hitam dan kering
( Aschar ) (patognomonik
) yang di sertai bengkak (
non pitting oedema ) di
sekelilingnya. Antraks
dapat di sertai gejala
sistemik seperti demam,
sakit kepala dan
pembengkakan kelenjar
limfe regional.
2) Antraks saluran
pencernaan
( Gastrointestinal
Antrax ). Rasa sakit perut
hebat, mual, muntah,
tidak nafsu makan,
demam, konstipasi,
gastroenteritis akut
kadang di sertai darah,
hematemesis,
pembesaran kelenjar
limfe daerah inguinal,
perut membesar dan
keras, asites dan oedem
scrotum, melena.
3) Antraks saluran nafas
( Inhalational Anthrax );
gejala klinis antraks
saluran nafas sesuai
dengan tanda-tanda
bronchitis. Dalam waktu
2-4 hari gejala semakin
berkembang dengan
gangguan respirasi berat,
demam, sianosis, dipneu,
stridor, keringat
berlebihan, detak jantung
meningkat, nadi lemah
dan cepat. Kematian
biasanya terjadi 2-3 hari
setelah gejala klinis
timbul.
4) Antraks Meningitis
merupakan komplikasi
( perkembangan klinis
yang serius 0 dari salah
satu 3 bentuk antraks
( kulit, saluran
pencernaan dan saluran
nafas ), dengan gambaran
klinis demam, nyeri
kepala hebat, kejang,
kaku kuduk dan
penurunan kesadaran.
Mortalitas hampir 100%.
P. Tersangka Demam akut ≥ 38,5℃ atau 1
Leptospirosis riwayat demam dalam 7 hari
terakhir, dengan atau tanpa sakit
kepala di sertai nyeri otot,
malaise dengan atau tanpa
conjunctival suffusion ( radang
pada konjungtiva ), di sertai
riwayat kontak dengan
lingkungan yang terkontaminasi
urine tikus yang mengandung
bakteri leptospira ( daerah banjir,
perswahan, selokan dan lain-
lain )
Q. Tersangka Diare terus menerus, cair seperti 1
Kholera air cucian beras, tanpa sakit
perut, di sertai mual dan muntah
di awal penyakit.
R. Cluster penyakit Di dapatkan dua atau lebih 3
tidak lazim kasus/kematian yang memiliki
hubungan epidemiologi dengan
gejala sama di dalam satu
kelompok masyarakat/desa tidak
lazim dalam satu periode waktu
yang sama (± 7 hari ), yang tidak
dapat di masukan ke dalam
definisi kasus penyakit yang lain
dan belum di ketahui etiologinya.
S. Tersangka Sakit kepala, kaku kuduk, 3
meningitis/enche kadang di sertai penurunan
palitis kesadaran dan muntah. Pada
anak < 1 tahun kasus suspek
meningitis terjadi bila adanya
demam di sertai dengan ubun-
ubun besar yang menonjol.
T. Tersangka Bayi lahir hidup dapat menangis 1
Tetanus dan menetek selama 2 hari
Neonatorum pertama, kemudian mulut
mencucu ( trismus ) sehingga
sulit menetek di sertai kejang
rangsang, yang dapat terjadi
sejak umur 3-28 hari.
U. Tersangka Orang yang berusia lebih dari 28 1
tetanus hari dengan minimal satu gejala
akut yaitu :
a. Trismus ( lock jaw )
b. Spasme pada otot wajah (
risus sardonicus )
c. Kontraksi dan
kekejangan otot umum.
V. ILI ( Influenza Penderita dengan demam ≥ 38 5
Like Illness ) ℃ ( pengukuran suhu pada saat
pasien datang di sertai batuk,
gejala tidak lebih dari 10 hari )
W. Tersangka Demam 38-39 ℃ dalam 3-7 1
HFMD ( Hand, hari, nyeri telan, nafsu makan
Foot, Mouth turun, muncul vesikel di rongga
Disease ) mulut dan atau ruam di telapak
tangan, kaki dan bokong.
Biasanya terjadi pada anak di
bawah 10 tahun.
X. Total kunjungan Jumlah kunjungan pasien yang
datang berobat dan terdaftar di
fasilitas kesehatan ( Puskesmas
atau Pustu )
Kode Jenis Penyakit Definisi operasional Nilai
SMS Ambang
Y. Diare akut BAB yang frekuensinya lebih 15
sering dari biasanya ( pada
umumnya 3 kali atau lebih
perhari dengan konsistensi cair
dan berlangsung kurang dari 7
hari )
Z. Malaria Penyakit infeksi yang di 1
sebabkan oleh parasit
plasmodium yang dapat di
tandai dengan antara lain
demam menggigil, anemia dan
hepatosplenomegali, penyakit
ini secara alami di tularkan
melalui gigitan nyamuk
anopheles betina.
AA. Tersangka dengu Tinggal/bepergian ke daerah 5
endemis dengue mengalami
demam dan minimal 2 kriteria
sebagai berikut :
 Mual muntah
 Ruam
 Nyeri perut
 Uji tourniquet positif
 Leukopenia
 Warning sign apapun,
nyeri abdomen, muntah
persisten, perdarahan
mukosa. Letargi,
irritable, pembesaran
kelenjar hepar lebih dari
2 cm, klinis
penumpukan cairan
( edema, elusi, ascites ).
BB. Pneumoni Infeksi saluran napas bawah 5
akut yang di tandai dengan
demam, gejala saluran napas,
( misalnya batuk), dan adanya
bukti keterlibatan
jaringan/parenkim paru melalui
pemeriksaan fisik yaitu napas
cepat, retraksi dada/tarikan
dinding dada bagian bawah ke
dalam ( TDOK ) dan gambaran
infiltrat pada pemeriksaan
radiologi ( rontgen dada/thoraks
).
CC. Diare Diare dengan darah dan lendir 5
berdarah/disentri dalam tinja dapat di sertai
dengan adanya tenesmus.
Disentri berat adalah disentri
yang di sertai dengan
komplikasi.
DD. Tersangaka Penyakit yang di sebabkan oleh 3
demam tifoid kuman Salmonella typhi,
dengan gejala demam naik
turun, gangguan pencernaan
dan kadang di sertai gangguan
kesadaran.
EE. Sindrom Kumpulan gejala yang terdiri 3
Jaundice akut dari kulit dan sklera berwarna
kuning dan urine berwarna
gelap yang timbul secara
mendadak. * Jaundice akut
menangkap penyakit yang tidak
termasuk dalam daftar 23
penyakit SKDR, misal Hepatitis
A, Yellow fever, dsb*
FF. Tersangka Penyakit infeksi di sebabkan 1
Chikungunya oleh vrus Chikungunya
( CHIKV ) yang di tularkan
melalui gigitan nyamuk
( Arthropodborne
virus/mosquito-borne virus ) di
tandai demam memndadak >
38,5℃ dan nyeri persendian
hebat ( severe athargia ) dan
atau dapat di sertai ruam ( rash )
GG. Tersangka flu Seseorang dengan ILI di sertai 1
burung pada riwayat kontak unggas sakit
manusia atau mati mendadak atau
produk unggas dalam 7 hari
terakhir ATAU seseorang
dengan ILI di sertai leukopenia
dan gambaran pneumonia yang
cepat memburuk pada serial
foto thoraks.
HH. Suspek campak Penyebab virus campak 1 Test serologi IgM; campak
Penularan melalui droplet dan rubela.
( percikan ludah saat batuk,
bensin, bicara ) atau melalui Bila KLB : test serologi &
cairan hidung virologi
Sangat menular pada 4 hari
sesudah munculnya bintik- Diagnosa ini dapat di
bintik ( ruam ) kemerahan. laporkan sebagai suspek
Gejala : campak untuk dapat di
 Gejala awal lakukan pengambilan
demam ,batuk, pilek, spesimen serum sebanyak
radang mata minimal 1 ml.
( conjungtivitis )
 Bintik-bintik kemerahan Kriteria KLB campak :
( ruam maculopapular ) Tersangka KLB : di
muncul 2-4 hari setelah temukan 5 ks campak
gejala awal. klinis/lebih dalam waktu 4
Komplikasi : diare, pneumoni mg berturut-turut,
( radang paru ), ensefalitis mengelompokan & terbukti
( radang otak) kebutaan ada hub epidemiologi.
Berat ringannya tergantung usia Pasti KLB :
( usia muda ), status gizi Minimal ada 2 spes positif
( malnutrisi ) dan gangguan IgM campak dari hasil
kekebalan tubuh, dan konfirm laborat.
menyebabkan kematian.

II. Suspek difteri Gejala faringitis, tonsilitis, 1


trakeitis atau kombinasinya di
sertai demam atau tanpa demam
dan adanya pseudomembran
putih keabu-abuan yang sulit
lepas, mudah berdarah apabila
di lepas atau di lakukan
manipulasi.
JJ. Suspek Pertusis Batuk lebih dari 2 minggu di 1
sertai minimal 1 gejala di
bawah ini :
 Batuk yang khas ( terus
menerus/paroxysmal )
 Nafas dengan bunyi
”whoop”
 Muntah setelah batuk
tanpa sebab yang lain
 Untuk anak usia < 1
tahun : henti nafas
dengan atau tanpa
sianosis ( bibir
kebiruan )
KK. AFP ( Lumpuh Kasus lumpuh layu ( Flacid 1 Semua anak<15 th dg
Layu paralysis ), mendadak ( acute), kelumpuhan (
mendadak ) bukan di sebabkan oleh ruda paralysis/paresis ) yang
paksa/trauma pada anak <15 sifatnya layuh ( Flaccid )
tahun. terjadi secara mendadak
( Acut ), bukan di sebabkan
oleh ruda paksa.
Derajat kelumpuhan :
 Hanya dapat
menggerakan jari sedikit
 Tidak dapat mengangkat
kaki dari tempat tidur,
hanya menggeser saja.
 Masih dapat
mengangkat tungkai.
 Kekuatan otot berkurang
Tidak ada kelumpuhan.

LL. GHPR ( Gigitan Kasus gigitan hewan ( anjing, 1


Hewan Penular kucing, monyet atau hewan
Rabies ) berdarah panas lainnya) yang
dapat menularkan rabies pada
manusia.
MM. Tersangka 5) Antraks Kulit 1
Antraks ( Cutaneus Antrax ),
awalnya makula kecil
kemerahan, papula gatal
dan tidak nyeri pada
inokulasi, dalam waktu
2-3 hari, papula
berkembang menjadi
vesikel hemoragik. Lesi
menjadi nekrosis atau
mengalami ulserasi,
kemudian membentuk
kerak hitam dan kering (
Aschar ) (patognomonik
) yang di sertai bengkak
( non pitting oedema ) di
sekelilingnya. Antraks
dapat di sertai gejala
sistemik seperti demam,
sakit kepala dan
pembengkakan kelenjar
limfe regional.
6) Antraks saluran
pencernaan
( Gastrointestinal Antrax
). Rasa sakit perut hebat,
mual, muntah, tidak
nafsu makan, demam,
konstipasi,
gastroenteritis akut
kadang di sertai darah,
hematemesis,
pembesaran kelenjar
limfe daerah inguinal,
perut membesar dan
keras, asites dan oedem
scrotum, melena.
7) Antraks saluran nafas
( Inhalational Anthrax );
gejala klinis antraks
saluran nafas sesuai
dengan tanda-tanda
bronchitis. Dalam waktu
2-4 hari gejala semakin
berkembang dengan
gangguan respirasi
berat, demam, sianosis,
dipneu, stridor, keringat
berlebihan, detak
jantung meningkat, nadi
lemah dan cepat.
Kematian biasanya
terjadi 2-3 hari setelah
gejala klinis timbul.
8) Antraks Meningitis
merupakan komplikasi
( perkembangan klinis
yang serius 0 dari salah
satu 3 bentuk antraks
( kulit, saluran
pencernaan dan saluran
nafas ), dengan
gambaran klinis demam,
nyeri kepala hebat,
kejang, kaku kuduk dan
penurunan kesadaran.
Mortalitas hampir
100%.
NN. Tersangka Demam akut ≥ 38,5℃ atau 1
Leptospirosis riwayat demam dalam 7 hari
terakhir, dengan atau tanpa sakit
kepala di sertai nyeri otot,
malaise dengan atau tanpa
conjunctival suffusion ( radang
pada konjungtiva ), di sertai
riwayat kontak dengan
lingkungan yang terkontaminasi
urine tikus yang mengandung
bakteri leptospira ( daerah
banjir, perswahan, selokan dan
lain-lain )
OO. Tersangka Diare terus menerus, cair seperti 1
Kholera air cucian beras, tanpa sakit
perut, di sertai mual dan muntah
di awal penyakit.
PP. Cluster penyakit Di dapatkan dua atau lebih 3
tidak lazim kasus/kematian yang memiliki
hubungan epidemiologi dengan
gejala sama di dalam satu
kelompok masyarakat/desa
tidak lazim dalam satu periode
waktu yang sama (± 7 hari ),
yang tidak dapat di masukan ke
dalam definisi kasus penyakit
yang lain dan belum di ketahui
etiologinya.
QQ. Tersangka Sakit kepala, kaku kuduk, 3
meningitis/enche kadang di sertai penurunan
palitis kesadaran dan muntah. Pada
anak < 1 tahun kasus suspek
meningitis terjadi bila adanya
demam di sertai dengan ubun-
ubun besar yang menonjol.
RR. Tersangka Bayi lahir hidup dapat 1
Tetanus menangis dan menetek selama 2
Neonatorum hari pertama, kemudian mulut
mencucu ( trismus ) sehingga
sulit menetek di sertai kejang
rangsang, yang dapat terjadi
sejak umur 3-28 hari.
SS. Tersangka Orang yang berusia lebih dari 1
tetanus 28 hari dengan minimal satu
gejala akut yaitu :
d. Trismus ( lock jaw )
e. Spasme pada otot wajah
( risus sardonicus )
f. Kontraksi dan
kekejangan otot umum.
TT. ILI ( Influenza Penderita dengan demam ≥ 38 5
Like Illness ) ℃ ( pengukuran suhu pada saat
pasien datang di sertai batuk,
gejala tidak lebih dari 10 hari )
UU. Tersangka Demam 38-39 ℃ dalam 3-7 1
HFMD ( Hand, hari, nyeri telan, nafsu makan
Foot, Mouth turun, muncul vesikel di rongga
Disease ) mulut dan atau ruam di telapak
tangan, kaki dan bokong.
Biasanya terjadi pada anak di
bawah 10 tahun.
VV. Total kunjungan Jumlah kunjungan pasien yang
datang berobat dan terdaftar di
fasilitas kesehatan ( Puskesmas
atau Pustu )

Anda mungkin juga menyukai