0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut menyajikan daftar 12 jenis penyakit yang dilaporkan beserta definisi operasional dan nilai ambangnya. Jenis penyakit tersebut antara lain diare akut, malaria, tersangka dengue, pneumonia, diare berdarah, tersangka demam tifoid, sindrom jaundice akut, tersangka chikungunya, tersangka flu burung pada manusia, suspek campak, suspek difteri, dan suspek pertusis. Setiap jenis
Dokumen tersebut menyajikan daftar 12 jenis penyakit yang dilaporkan beserta definisi operasional dan nilai ambangnya. Jenis penyakit tersebut antara lain diare akut, malaria, tersangka dengue, pneumonia, diare berdarah, tersangka demam tifoid, sindrom jaundice akut, tersangka chikungunya, tersangka flu burung pada manusia, suspek campak, suspek difteri, dan suspek pertusis. Setiap jenis
Dokumen tersebut menyajikan daftar 12 jenis penyakit yang dilaporkan beserta definisi operasional dan nilai ambangnya. Jenis penyakit tersebut antara lain diare akut, malaria, tersangka dengue, pneumonia, diare berdarah, tersangka demam tifoid, sindrom jaundice akut, tersangka chikungunya, tersangka flu burung pada manusia, suspek campak, suspek difteri, dan suspek pertusis. Setiap jenis
Jenis penyakit yang di laporkan dan nilai ambangnya :
Kode Jenis Penyakit Definisi operasional Nilai
SMS Ambang A. Diare akut BAB yang frekuensinya lebih 15 sering dari biasanya ( pada umumnya 3 kali atau lebih perhari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari ) B. Malaria Penyakit infeksi yang di 1 sebabkan oleh parasit plasmodium yang dapat di tandai dengan antara lain demam menggigil, anemia dan hepatosplenomegali, penyakit ini secara alami di tularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. C. Tersangka dengu Tinggal/bepergian ke daerah 5 endemis dengue mengalami demam dan minimal 2 kriteria sebagai berikut : Mual muntah Ruam Nyeri perut Uji tourniquet positif Leukopenia Warning sign apapun, nyeri abdomen, muntah persisten, perdarahan mukosa. Letargi, irritable, pembesaran kelenjar hepar lebih dari 2 cm, klinis penumpukan cairan ( edema, elusi, ascites ). D. Pneumoni Infeksi saluran napas bawah akut 5 yang di tandai dengan demam, gejala saluran napas, ( misalnya batuk), dan adanya bukti keterlibatan jaringan/parenkim paru melalui pemeriksaan fisik yaitu napas cepat, retraksi dada/tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam ( TDOK ) dan gambaran infiltrat pada pemeriksaan radiologi ( rontgen dada/thoraks ). E. Diare Diare dengan darah dan lendir 5 berdarah/disentri dalam tinja dapat di sertai dengan adanya tenesmus. Disentri berat adalah disentri yang di sertai dengan komplikasi. F. Tersangaka Penyakit yang di sebabkan oleh 3 demam tifoid kuman Salmonella typhi, dengan gejala demam naik turun, gangguan pencernaan dan kadang di sertai gangguan kesadaran. G. Sindrom Kumpulan gejala yang terdiri 3 Jaundice akut dari kulit dan sklera berwarna kuning dan urine berwarna gelap yang timbul secara mendadak. * Jaundice akut menangkap penyakit yang tidak termasuk dalam daftar 23 penyakit SKDR, misal Hepatitis A, Yellow fever, dsb* H. Tersangka Penyakit infeksi di sebabkan 1 Chikungunya oleh vrus Chikungunya ( CHIKV ) yang di tularkan melalui gigitan nyamuk ( Arthropodborne virus/mosquito-borne virus ) di tandai demam memndadak > 38,5℃ dan nyeri persendian hebat ( severe athargia ) dan atau dapat di sertai ruam ( rash ) I. Tersangka flu Seseorang dengan ILI di sertai 1 burung pada riwayat kontak unggas sakit atau manusia mati mendadak atau produk unggas dalam 7 hari terakhir ATAU seseorang dengan ILI di sertai leukopenia dan gambaran pneumonia yang cepat memburuk pada serial foto thoraks. J. Suspek campak Penyebab virus campak 1 Penularan melalui droplet ( percikan ludah saat batuk, bensin, bicara ) atau melalui cairan hidung Sangat menular pada 4 hari sesudah munculnya bintik-bintik ( ruam ) kemerahan. Gejala : Gejala awal demam ,batuk, pilek, radang mata ( conjungtivitis ) Bintik-bintik kemerahan ( ruam maculopapular ) muncul 2-4 hari setelah gejala awal. Komplikasi : diare, pneumoni ( radang paru ), ensefalitis ( radang otak) kebutaan Berat ringannya tergantung usia ( usia muda ), status gizi ( malnutrisi ) dan gangguan kekebalan tubuh, dan menyebabkan kematian.
K. Suspek difteri Gejala faringitis, tonsilitis, 1
trakeitis atau kombinasinya di sertai demam atau tanpa demam dan adanya pseudomembran putih keabu-abuan yang sulit lepas, mudah berdarah apabila di lepas atau di lakukan manipulasi. L. Suspek Pertusis Batuk lebih dari 2 minggu di 1 sertai minimal 1 gejala di bawah ini : Batuk yang khas ( terus menerus/paroxysmal ) Nafas dengan bunyi ”whoop” Muntah setelah batuk tanpa sebab yang lain Untuk anak usia < 1 tahun : henti nafas dengan atau tanpa sianosis ( bibir kebiruan ) M. AFP ( Lumpuh Kasus lumpuh layu ( Flacid 1 Layu paralysis ), mendadak ( acute), mendadak ) bukan di sebabkan oleh ruda paksa/trauma pada anak <15 tahun. N. GHPR ( Gigitan Kasus gigitan hewan ( anjing, 1 Hewan Penular kucing, monyet atau hewan Rabies ) berdarah panas lainnya) yang dapat menularkan rabies pada manusia. O. Tersangka 1) Antraks Kulit ( Cutaneus 1 Antraks Antrax ), awalnya makula kecil kemerahan, papula gatal dan tidak nyeri pada inokulasi, dalam waktu 2- 3 hari, papula berkembang menjadi vesikel hemoragik. Lesi menjadi nekrosis atau mengalami ulserasi, kemudian membentuk kerak hitam dan kering ( Aschar ) (patognomonik ) yang di sertai bengkak ( non pitting oedema ) di sekelilingnya. Antraks dapat di sertai gejala sistemik seperti demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe regional. 2) Antraks saluran pencernaan ( Gastrointestinal Antrax ). Rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis akut kadang di sertai darah, hematemesis, pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras, asites dan oedem scrotum, melena. 3) Antraks saluran nafas ( Inhalational Anthrax ); gejala klinis antraks saluran nafas sesuai dengan tanda-tanda bronchitis. Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan respirasi berat, demam, sianosis, dipneu, stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian biasanya terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis timbul. 4) Antraks Meningitis merupakan komplikasi ( perkembangan klinis yang serius 0 dari salah satu 3 bentuk antraks ( kulit, saluran pencernaan dan saluran nafas ), dengan gambaran klinis demam, nyeri kepala hebat, kejang, kaku kuduk dan penurunan kesadaran. Mortalitas hampir 100%. P. Tersangka Demam akut ≥ 38,5℃ atau 1 Leptospirosis riwayat demam dalam 7 hari terakhir, dengan atau tanpa sakit kepala di sertai nyeri otot, malaise dengan atau tanpa conjunctival suffusion ( radang pada konjungtiva ), di sertai riwayat kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi urine tikus yang mengandung bakteri leptospira ( daerah banjir, perswahan, selokan dan lain- lain ) Q. Tersangka Diare terus menerus, cair seperti 1 Kholera air cucian beras, tanpa sakit perut, di sertai mual dan muntah di awal penyakit. R. Cluster penyakit Di dapatkan dua atau lebih 3 tidak lazim kasus/kematian yang memiliki hubungan epidemiologi dengan gejala sama di dalam satu kelompok masyarakat/desa tidak lazim dalam satu periode waktu yang sama (± 7 hari ), yang tidak dapat di masukan ke dalam definisi kasus penyakit yang lain dan belum di ketahui etiologinya. S. Tersangka Sakit kepala, kaku kuduk, 3 meningitis/enche kadang di sertai penurunan palitis kesadaran dan muntah. Pada anak < 1 tahun kasus suspek meningitis terjadi bila adanya demam di sertai dengan ubun- ubun besar yang menonjol. T. Tersangka Bayi lahir hidup dapat menangis 1 Tetanus dan menetek selama 2 hari Neonatorum pertama, kemudian mulut mencucu ( trismus ) sehingga sulit menetek di sertai kejang rangsang, yang dapat terjadi sejak umur 3-28 hari. U. Tersangka Orang yang berusia lebih dari 28 1 tetanus hari dengan minimal satu gejala akut yaitu : a. Trismus ( lock jaw ) b. Spasme pada otot wajah ( risus sardonicus ) c. Kontraksi dan kekejangan otot umum. V. ILI ( Influenza Penderita dengan demam ≥ 38 5 Like Illness ) ℃ ( pengukuran suhu pada saat pasien datang di sertai batuk, gejala tidak lebih dari 10 hari ) W. Tersangka Demam 38-39 ℃ dalam 3-7 1 HFMD ( Hand, hari, nyeri telan, nafsu makan Foot, Mouth turun, muncul vesikel di rongga Disease ) mulut dan atau ruam di telapak tangan, kaki dan bokong. Biasanya terjadi pada anak di bawah 10 tahun. X. Total kunjungan Jumlah kunjungan pasien yang datang berobat dan terdaftar di fasilitas kesehatan ( Puskesmas atau Pustu ) Kode Jenis Penyakit Definisi operasional Nilai SMS Ambang Y. Diare akut BAB yang frekuensinya lebih 15 sering dari biasanya ( pada umumnya 3 kali atau lebih perhari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari ) Z. Malaria Penyakit infeksi yang di 1 sebabkan oleh parasit plasmodium yang dapat di tandai dengan antara lain demam menggigil, anemia dan hepatosplenomegali, penyakit ini secara alami di tularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. AA. Tersangka dengu Tinggal/bepergian ke daerah 5 endemis dengue mengalami demam dan minimal 2 kriteria sebagai berikut : Mual muntah Ruam Nyeri perut Uji tourniquet positif Leukopenia Warning sign apapun, nyeri abdomen, muntah persisten, perdarahan mukosa. Letargi, irritable, pembesaran kelenjar hepar lebih dari 2 cm, klinis penumpukan cairan ( edema, elusi, ascites ). BB. Pneumoni Infeksi saluran napas bawah 5 akut yang di tandai dengan demam, gejala saluran napas, ( misalnya batuk), dan adanya bukti keterlibatan jaringan/parenkim paru melalui pemeriksaan fisik yaitu napas cepat, retraksi dada/tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam ( TDOK ) dan gambaran infiltrat pada pemeriksaan radiologi ( rontgen dada/thoraks ). CC. Diare Diare dengan darah dan lendir 5 berdarah/disentri dalam tinja dapat di sertai dengan adanya tenesmus. Disentri berat adalah disentri yang di sertai dengan komplikasi. DD. Tersangaka Penyakit yang di sebabkan oleh 3 demam tifoid kuman Salmonella typhi, dengan gejala demam naik turun, gangguan pencernaan dan kadang di sertai gangguan kesadaran. EE. Sindrom Kumpulan gejala yang terdiri 3 Jaundice akut dari kulit dan sklera berwarna kuning dan urine berwarna gelap yang timbul secara mendadak. * Jaundice akut menangkap penyakit yang tidak termasuk dalam daftar 23 penyakit SKDR, misal Hepatitis A, Yellow fever, dsb* FF. Tersangka Penyakit infeksi di sebabkan 1 Chikungunya oleh vrus Chikungunya ( CHIKV ) yang di tularkan melalui gigitan nyamuk ( Arthropodborne virus/mosquito-borne virus ) di tandai demam memndadak > 38,5℃ dan nyeri persendian hebat ( severe athargia ) dan atau dapat di sertai ruam ( rash ) GG. Tersangka flu Seseorang dengan ILI di sertai 1 burung pada riwayat kontak unggas sakit manusia atau mati mendadak atau produk unggas dalam 7 hari terakhir ATAU seseorang dengan ILI di sertai leukopenia dan gambaran pneumonia yang cepat memburuk pada serial foto thoraks. HH. Suspek campak Penyebab virus campak 1 Test serologi IgM; campak Penularan melalui droplet dan rubela. ( percikan ludah saat batuk, bensin, bicara ) atau melalui Bila KLB : test serologi & cairan hidung virologi Sangat menular pada 4 hari sesudah munculnya bintik- Diagnosa ini dapat di bintik ( ruam ) kemerahan. laporkan sebagai suspek Gejala : campak untuk dapat di Gejala awal lakukan pengambilan demam ,batuk, pilek, spesimen serum sebanyak radang mata minimal 1 ml. ( conjungtivitis ) Bintik-bintik kemerahan Kriteria KLB campak : ( ruam maculopapular ) Tersangka KLB : di muncul 2-4 hari setelah temukan 5 ks campak gejala awal. klinis/lebih dalam waktu 4 Komplikasi : diare, pneumoni mg berturut-turut, ( radang paru ), ensefalitis mengelompokan & terbukti ( radang otak) kebutaan ada hub epidemiologi. Berat ringannya tergantung usia Pasti KLB : ( usia muda ), status gizi Minimal ada 2 spes positif ( malnutrisi ) dan gangguan IgM campak dari hasil kekebalan tubuh, dan konfirm laborat. menyebabkan kematian.
II. Suspek difteri Gejala faringitis, tonsilitis, 1
trakeitis atau kombinasinya di sertai demam atau tanpa demam dan adanya pseudomembran putih keabu-abuan yang sulit lepas, mudah berdarah apabila di lepas atau di lakukan manipulasi. JJ. Suspek Pertusis Batuk lebih dari 2 minggu di 1 sertai minimal 1 gejala di bawah ini : Batuk yang khas ( terus menerus/paroxysmal ) Nafas dengan bunyi ”whoop” Muntah setelah batuk tanpa sebab yang lain Untuk anak usia < 1 tahun : henti nafas dengan atau tanpa sianosis ( bibir kebiruan ) KK. AFP ( Lumpuh Kasus lumpuh layu ( Flacid 1 Semua anak<15 th dg Layu paralysis ), mendadak ( acute), kelumpuhan ( mendadak ) bukan di sebabkan oleh ruda paralysis/paresis ) yang paksa/trauma pada anak <15 sifatnya layuh ( Flaccid ) tahun. terjadi secara mendadak ( Acut ), bukan di sebabkan oleh ruda paksa. Derajat kelumpuhan : Hanya dapat menggerakan jari sedikit Tidak dapat mengangkat kaki dari tempat tidur, hanya menggeser saja. Masih dapat mengangkat tungkai. Kekuatan otot berkurang Tidak ada kelumpuhan.
LL. GHPR ( Gigitan Kasus gigitan hewan ( anjing, 1
Hewan Penular kucing, monyet atau hewan Rabies ) berdarah panas lainnya) yang dapat menularkan rabies pada manusia. MM. Tersangka 5) Antraks Kulit 1 Antraks ( Cutaneus Antrax ), awalnya makula kecil kemerahan, papula gatal dan tidak nyeri pada inokulasi, dalam waktu 2-3 hari, papula berkembang menjadi vesikel hemoragik. Lesi menjadi nekrosis atau mengalami ulserasi, kemudian membentuk kerak hitam dan kering ( Aschar ) (patognomonik ) yang di sertai bengkak ( non pitting oedema ) di sekelilingnya. Antraks dapat di sertai gejala sistemik seperti demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe regional. 6) Antraks saluran pencernaan ( Gastrointestinal Antrax ). Rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis akut kadang di sertai darah, hematemesis, pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras, asites dan oedem scrotum, melena. 7) Antraks saluran nafas ( Inhalational Anthrax ); gejala klinis antraks saluran nafas sesuai dengan tanda-tanda bronchitis. Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan respirasi berat, demam, sianosis, dipneu, stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian biasanya terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis timbul. 8) Antraks Meningitis merupakan komplikasi ( perkembangan klinis yang serius 0 dari salah satu 3 bentuk antraks ( kulit, saluran pencernaan dan saluran nafas ), dengan gambaran klinis demam, nyeri kepala hebat, kejang, kaku kuduk dan penurunan kesadaran. Mortalitas hampir 100%. NN. Tersangka Demam akut ≥ 38,5℃ atau 1 Leptospirosis riwayat demam dalam 7 hari terakhir, dengan atau tanpa sakit kepala di sertai nyeri otot, malaise dengan atau tanpa conjunctival suffusion ( radang pada konjungtiva ), di sertai riwayat kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi urine tikus yang mengandung bakteri leptospira ( daerah banjir, perswahan, selokan dan lain-lain ) OO. Tersangka Diare terus menerus, cair seperti 1 Kholera air cucian beras, tanpa sakit perut, di sertai mual dan muntah di awal penyakit. PP. Cluster penyakit Di dapatkan dua atau lebih 3 tidak lazim kasus/kematian yang memiliki hubungan epidemiologi dengan gejala sama di dalam satu kelompok masyarakat/desa tidak lazim dalam satu periode waktu yang sama (± 7 hari ), yang tidak dapat di masukan ke dalam definisi kasus penyakit yang lain dan belum di ketahui etiologinya. QQ. Tersangka Sakit kepala, kaku kuduk, 3 meningitis/enche kadang di sertai penurunan palitis kesadaran dan muntah. Pada anak < 1 tahun kasus suspek meningitis terjadi bila adanya demam di sertai dengan ubun- ubun besar yang menonjol. RR. Tersangka Bayi lahir hidup dapat 1 Tetanus menangis dan menetek selama 2 Neonatorum hari pertama, kemudian mulut mencucu ( trismus ) sehingga sulit menetek di sertai kejang rangsang, yang dapat terjadi sejak umur 3-28 hari. SS. Tersangka Orang yang berusia lebih dari 1 tetanus 28 hari dengan minimal satu gejala akut yaitu : d. Trismus ( lock jaw ) e. Spasme pada otot wajah ( risus sardonicus ) f. Kontraksi dan kekejangan otot umum. TT. ILI ( Influenza Penderita dengan demam ≥ 38 5 Like Illness ) ℃ ( pengukuran suhu pada saat pasien datang di sertai batuk, gejala tidak lebih dari 10 hari ) UU. Tersangka Demam 38-39 ℃ dalam 3-7 1 HFMD ( Hand, hari, nyeri telan, nafsu makan Foot, Mouth turun, muncul vesikel di rongga Disease ) mulut dan atau ruam di telapak tangan, kaki dan bokong. Biasanya terjadi pada anak di bawah 10 tahun. VV. Total kunjungan Jumlah kunjungan pasien yang datang berobat dan terdaftar di fasilitas kesehatan ( Puskesmas atau Pustu )