(TKRS)
CQE-3 LARSI, 8 Januari 2022
Curriculum Vitae
Data Pribadi :
Nama : dr. Umi Sjarqiah, SpKFR, MKM
Email : umi.sj274@gmail.com
HP. : 0812 8579 5666
Pendidikan :
S-1 : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti - Jakarta
S-2 : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Jakarta / Spesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR)
S-2 : Fakultas Kehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta /
Magister Kesehatan Masyarakat ( MKM )
Organisasi :
✓Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia ( LARSI )
✓Asosiasi Rumah Sakit Aisyiyah Muhammadiyah ( ARSAMU )
✓Ikatan Dokter Indonesia ( PB IDI dan IDI DKI )
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Penampilan dan
Keramahan staf
REPRESENTATIF PEMILIK/DEWAS
TKRS.1
ELEMEN PENILAIAN TKRS 1:
▪
d) menyetujui & menyediakan modal, dana operasional & sumber daya
lain dan memenuhi Misi, Renstra RS
Komunikasi & kerja sama
Pemilik RS, Representasi e) melakukan evaluasi tahunan kinerja Direktur dengan
pemilik, Direktur Misi RS menggunakan proses dan kriteria yang sudah ditetapkan
▪ Pemilik / Representasi
pemilik menetapkan HBL
mendukung PMKP dengan menyetujui Program PMKP
g) pengkajian laporan program PMKP setiap 3 bulan, umpan balik
perbaikan, evaluasi pada pertemuan berikutnya secara tertulis.
h) pengkajian laporan Manajemen Risiko setiap 6 bulan, umpan balik
perbaikan, evaluasi pada pertemuan berikutnya secara tertulis.
AKUNTABILITAS DIREKTUR
TKRS.2
ELEMEN PENILAIAN TKRS 2
Penilaian dampak perbaikan akan memberikan pemahaman tentang biaya yang dikeluarkan
untuk investasi mutu, SDM, keuangan, dan keuntungan lain dari investasi tersebut
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT TERKAIT KONTRAK
TKRS. 6
ELEMEN PENILAIAN TKRS 6 :
Contoh :
TINDAKAN ?
PENGORGANISASIAN DAN AKUNTABILITAS KOMITE MEDIK, KOMITE
KEPERAWATAN,DAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TKRS. 8
ELEMEN PENILAIAN TKRS 8 :
Pimpinan RS menetapkan
kerangka kerja pengelolaan etik a. Direktur RS menetapkan Komite etik RS.
RS untuk menangani masalah etik b. Komite etik telah menyusun Kode etik RS yang mengacu pada
RS meliputi finansial, pemasaran, KODERSI dan ditetapkan Direktur.
penerimaan pasien, transfer c. Komite etik telah menyusun kerangka kerja pelaporan dan
pengelolaan etik RS serta pedoman pengelolaan kode etik RS
pasien, pemulangan pasien dan
meliputi poin (a -l) dalam maksud dan tujuan sesuai dengan visi,
yang lainnya termasuk konflik etik misi, dan nilai-nilai yang dianut RS.
antar profesi serta konflik d. RS menyediakan sumber daya serta pelatihan kerangka
kepentingan staf yang mungkin pengelolaan etik RS bagi praktisi kesehatan dan staf lainnya dan
bertentangan dengan hak dan memberikan solusi yang efektif dan tepat waktu untuk
kepentingan pasien masalah etik.
Kerangka kerja pengelolaan etik rumah sakit
• Kesalahan yang dapat diminta pertanggungjawabannya ketika staf dengan sengaja melakukan
perilaku yang tidak diinginkan (perilaku sembrono) misalnya:
a. Tidak mau melakukan kebersihan tangan.
b. Tidak mau melakukan time-out (jeda) sebelum operasi.
c. Tidak mau memberi tanda pada lokasi pembedahan.
MANAJEMEN RISIKO
TKRS 14
ELEMEN PENILAIAN TKRS 14 :
a) Operasional adalah risiko yang terjadi saat rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien baik klinis maupun
non klinis.
• Risiko klinis yaitu risiko operasional yang terkait dengan pelayanan kepada pasien (keselamatan pasien) meliputi
risiko yang berhubungan dengan perawatan klinis dan pelayanan penunjang seperti kesalahan diagnostik, bedah
atau pengobatan.
• Risiko non klinis yang juga termasuk risiko operasional adalah risiko PPI mis sterilisasi, laundry, gizi, kamar jenazah
dll); risiko MFK (terkait fasilitas dan lingkungan, kondisi bangunan yang membahayakan; risiko yang terkait dengan
ketersediaan sumber air dan listrik, dll;
b) Risiko Keuangan; risiko kepatuhan (terhadap hukum dan peraturan yang berlaku);
c) Risiko Reputasi (citra rumah sakit yang dirasakan oleh masyarakat),
d) Strategis (terkait dengan rencana strategis termasuk tujuan strategis rumah sakit);
e) Risiko Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi
ANALISA RISIKO
GRADING MATRIKS RISIKO
RISIKO KLINIS (KESELAMATAN PASIEN)
ANALISA RISIKO
KRITERIA RISIKO NON KLINIS
ANALISA RISIKO
KRITERIA RISIKO NON KLINIS
EVALUASI PENANGANAN RISIKO
pembiayaan risiko.
• Risiko sangat tinggi dan tinggi yang melampaui kemampuan unit kerja
EVALUASI PENANGANAN RISIKO
Pembiayaan risiko :
Transfer risiko ke Asuransi dan retensi risiko
Pemantauan dan reviu
Laporan penerapan Manajemen Risiko
Pemantauan dan reviu : memastikan bahwa Manajemen Risiko dan usulan perbaikan telah dilaksanakan
sesuai rencana penanganan risiko dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali
TKRS
(terdiri dari 15 standar)
Surveior LARSI
Mari Berjuang Bersama
Untuk Mutu Rumah Sakit Dan Keselamatan
Pasien serta Keberlangsungan RS
minum sirup dengan selasih
cukup sekian TERIMAKASIH