Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN KERJA

PEMILIHAN TEKNOLOGI MEDIK DAN OBAT

RUMAH SAKIT PERMATA HATI

TAHUN 2022
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI
Nomor :

TENTANG
PEDOMAN KERJA PEMILIHAN TEKNOLOGI MEDIK DAN OBAT
DI RUMAH SAKIT PERMATA HATI

DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI,


MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang
prima bagi pasien dibutuhkan Pedoman Kerja
Pemilihan Teknologi Kesehatan yang baik dan
berdayaguna bagi pelayanan;
b. bahwa dalam pengadaan teknologi kesehatan
diperlukan Pedoman Pemilihan Teknologi
Kesehatan Rumah Sakit Permata Hati;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit yang ditetapkan
oleh Direktur Rumah Sakit Permata Hati.

MENGINGAT : 1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun


2004 tentang Praktik Kedokteran;
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 Tentang Kesehatan;
3.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
4.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77
tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit;
5.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
6.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 34 tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian
Teknologi Kesehatan (Health Technology
Assessment) Dalam Program Jaminan Kesehatan
Nasional;
7.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA HATI


TENTANG PANDUAN PEMILIHAN TEKNOLOGI MEDIK DAN OBAT
DI RUMAH SAKIT PERMATA HATI.
KESATU : Panduan Pemilihan Teknologi Medik Dan Obat Di
Rumah Sakit Permata Hati sebagaimana tercantum
dalam lampiran Keputusan Direktur ini;
KEDUA : Memberlakukan Panduan Pemilihan Teknologi Medik
dan Obat seperti yang dimaksud dalam diktum KESATU
sebagai acuan dalam penyelenggaraan tata tertib
pelayanan Pemilihan Teknologi Medik dan Obat di
Rumah Sakit Permata Hati;
KETIGA : Pemilihan Teknologi Medik dan Obat diselenggarakan
oleh Tim Penapisan Teknologi di Rumah Sakit Permata
Hati;
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan pelayanan Teknologi Medik
dan Obat di Rumah Sakit Permata Hati dilaksanakan
oleh Tim Penapisan Teknologi di Rumah Sakit Permata
Hati;
KELIMA Surat Keputusan Direktur Nomor 122/SKep-Dir/RS-
PH/IV/2019 tanggal 05 April 2019 tentang Pedoman
Panduan Pemilihan Teknologi Medik Dan Obat di
Rumah Sakit Permata Hati sudah tidak berlaku lagi;
KEENAM : Salinan Keputusan Direktur ini disampaikan kepada
Unit Kerja terkait di Rumah Sakit Permata Hati
untuk diketahui dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya dan penuh tanggung jawab;
KETUJUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di
tetapkannnya, dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Duri
Pada Tanggal : 13 Juni 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Hati

dr. EFRIANTI, M. Kes


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Program Kerja Tim
Penapisan Teknologi Rumah Sakit Permata Hati Tahun 2022 dan manfaatnya untuk Unit
Farmasi khususnya dan Rumah Sakit Permata Hati pada umumnya.

Program Kerja ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Program Kerja ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan pedoman ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Program Kerja
ini.

Akhir kata kami berharap semoga Program Kerja bermanfaat untuk masyarakat ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

   
Duri, 03 November 2021
Tim Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan ..............................................................................................2
C. Ruang Lingkup ........................................................................................2
D. Sasaran ..............................................................................................2
E. Landasan Hukum ....................................................................................2
BAB II Organisasi Tim Penapisan Teknologi..................................................4
A. Kebijakan .............................................................................................4
B. Struktur Organisasi Tim Penapisan Teknologi .........................................4
C. Uraian Jabatan ........................................................................................5
D. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang ............................................5
BAB III Tata Laksana Kegiatan........................................................................6
BAB IV Logistik ............................................................................................9
BAB V Monitoring, evaluasi dan pelaporan .................................................10
BAB VI Penutup ............................................................................................11
Lampiran I : Keputusan Direktur Rumah Sakit Permata Hati
Nomor :
Tanggal : 2022
Tentang : Pedoman Pemilihan Teknologi Medik Dan Obat Di
Rumah Sakit Permata Hati

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penapisan teknologi kesehatan atau PTK (diterjemahkan dari health technology
assessment atau HTA) makin populer di kalangan kedokteran dan kesehatan, yang
secara umum dimaksud sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan, dari aspek promosi, prevensi, penegakan diagnosa, pengobatan, rehabilitasi,
serta perawatan jangka panjang. Dengan maraknya program jaminan kesehatan secara
menyeluruh (Universal Health Coverage, UHC) seperti yang dianjurkan oleh World Health
Organization (WHO), maka PTK telah menjadi keharusan di semua negara, sesuatu yang
beberapa waktu lalu masih merupakan anjuran. Kami merangkum definisi teknologi,
teknologi kesehatan dan penilaian teknologi kesehatan yang kami nilai cukup ringkas,
jelas, dan lengkap, serta sesuai dengan konteks penilaian teknologi kesehatan pada saat
sebagai berikut.
1. Secara umum teknologi didefinisikan sebagai pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk
tujuan praktis.
2. Teknologi kesehatan adalah semua jenis intervensi yang digunakan dalam bidang
kedokteran/kesehatan guna tujuan promosi, prevensi, skrining, penegakan diagnosa,
pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan jangka panjang. Teknologi kesehatan
mencakup obat, bahan biologis, prosedur medis maupun bedah, sistem penunjang,
serta sistem organisasi dan manajerial.
3. Penapisan teknologi kesehatan (PTK) merujuk pada evaluasi sistemik terhadap
karakteristikdan dampak distribusi serta penggunaan teknologi kesehatan. Evaluasi
sistemik tersebut bersifat multidisiplin yang mencakup aspek keamanan, efikasi,
efektivitas, sosial, ekonomi, organisasi, manajemen, etika, hukum, budaya dan
agama.
Dari definisi di atas sert6a definisi-definisi lain yang ada, nyatalah bahwa kata
teknologi tidak hanya mencakup hal-hal yang berkaitan dengan alat teknis seperti,
Ultrasonografi (USG). Teknologi kesehatan mencakup semua jenis prosedur yang
dipergunakan dalam kedokteran dan kesehatan dari tujuan promosi sampai perawatan
jangka panjang.
Regulasi pemilihan teknologi medik dan obat-obatan berdasarkan:
a. Data dan informasi mengenai mutu dan implikasi keselamatan pasien dari penggunaan
teknologi medik dan obat tersebut, jadi tidak hanya berdasarkan harga saja.
b. Rekomendasi dari staf klinis RS atau pemerintah atau organisasi profesi nasional
maupun internasional atau sumber lain yang akurat.
Regulasi uji coba (trial) penggunaan teknologi medik dan obat baru agar
mempersyaratkan sebagai berikut:
a. Perlu melakukan kajian implikasi terhadap mutu dan keselamatan pasien dari
pelaksanaan uji coba (trial) tersebut.
b. Pelaksanaan uji coba (trial) dapat dilakukan bila persetujuan dari Direktur RS sudah
keluar.
c. Dalam melaksanakan uji coba (trial) membutuhkan persetujuan khusus dari pasien
(informed consent).
Untuk memberikan arahan dan panduan dalam pelaksanaan PTK dilingkup
penentuan kebijakan hingga fasilitas pelayanan kesehatan maka perlu kiranya disusun
sebuah pedoman. Diharapkan dengan adanya pedoman ini dapat memudahkan dalam
pelaksanaan PTK di Rumah Sakit Permata Hati, mendukung pembuatan kebijakan
pemanfaatan teknologi dalam pelayanan yang berbasis bukti, serta memiliki kendali mutu
dan biaya. Pada akhirnya, pasien dan Rumah Sakit akan diuntungkan dengan hasil-hasil
PTK ini.

B. Tujuan
1. Umum

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penyediaan Pedoman


Penyelenggaraan, cara pelaksanaan dan penapisan teknologi kesehatan di Rumah
Sakit Permata Hati.
2. Khusus
a. Tersedianya pedoman pemilihan teknologi kesehatan dilihat dari kinerja teknologi,
efikasi dan efektivitas, keamanan klinis, dampak ekonomis, etika sosial dan legal.
b. Tersedianya manajemen penyelenggaraan PTK.
c. Tersedianya rekomendasi pemanfaatan teknologi kesehatan di sarana kesehatan.

C. Ruang Lingkup Pedoman


Penilaian teknologi kesehatan berupa obat, produk biologis, peralatan kesehatan,
prosedur medik dan bedah, sistem penunjang klinis, sistem organisasi dan manajerial yang
berkaitan dengan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan manusia dimulai dengan
identifikasi kebutuhan penilaian hingga pemanfaatan dan pembaruannya.

D. Sasaran
Sasaran pelaksanaan kajian teknologi kesehatan (PTK) adalah para pengambil
keputusan terkait kebijakan kesehatan di rumah sakit, yakni: Direksi, Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan, dan unit pelayanan penunjang lainnya.

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3821).
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431).
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indoensia Nomor 5063).
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5072).
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
7. Peraturan Presiden Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian
Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment) Dalam Program Jaminan
Kesehatan Nasional.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

A. Kebijakan
Bagan organisasi yang berlku dijalankan sesuai dengan surat keputusan nomor Tentang
Pembentukan Tim Penapisan Teknologi Kesehatan.
B. Struktur Tim Penapisan Teknologi Kesehatan

PENGARAH

dr. EFRIANTI, M. Kes

KETUA

dr. ERRY FRANTO, SpOG

SEKRETARIS
NOVAWATI SYAM, S. SI, Apt

TENAGA TEKHNIS ANGGOTA


MASPAL YONI, SKM 1. dr. RIKSANDO SIREGAR, Sp.AN
2. dr. WIDYA TRIHANDAYANI,MKM
3. apt. RISKA WAHYUNI, S. Farm
4. DESI EKAWATI, AMK
C. Tugas dan Fungsi Tim PTK
1. Tim PTK
Tim PTK memiliki masa kerja 3 (tiga) tahun sejak ditetapkannya Keputusan tentang
Tim Penapisan Teknologi Kesehatan. Tim PTK memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mempersiapkan dan mengembangkan Tim PTK.
b. Menyusun pedoman untuk pelaksanaan Tim PTK.
c. Menyusun rencana kegiatan Tim PTK.
d. Menetapkan usulan prioritas untuk dilakukan penilaian teknologi kesehatan.
e. Menetapkan tenaga teknis Tim PTK untuk melakukan assessment teknologi
kesehatan.
f. Melakukan appraisal terhadap hasil assessment
g. Menyusun laporan akhir dan nota rekomendasi kebijakan untuk diserahkan kepada
Direktur Utama.
h. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan PTK.

2. Tenaga Teknis
a. Memeriksa dan memverifikasi kelangkapan dokumen usulan topic yang masuk.
b. Menyiapkan dokumen sebagai bahan pertimbangan dalam proses pemilihan topik
prioritas.
c. Melakukan assessment teknologi kesehatan.
d. Menyiapkan bahan-bahan pendukung proses appraisal.
e. Membuat notulen kegiatan dan menyusun lapotan hasil PTK.

3. Sekretariat
a. Menerima dan mengumpulan usulan PTK yang masuk.
b. Melakukan kegiatan administratif terhadap selutuh aktifitas Tim PTK.
c. Membuat dokumentasi terhadap kegitan Tim PTK dalam bentuk laporan kegiatan.

D. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang


1. Telepon dn faksimili
2. Ruang Sekretariat
3. Peralatan penunjang (alat tulis kantor (ATK), lemari, arsip, ruang rapat, meja, kursi,
kantor, laptop, printer)
BAB III
TATA LAKSANA KEGIATAN

Dalam melaksanakan penapisan teknologi kesehatan harus mempertimbangkan faktor


keamanan, efikasi, efektifitas, dan keterjangkauan dari teknologi atau produk teknologi baik
yang digunakan atau yang akan digunakan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Permata Hati. Selain itu juga mempertimbangkan aspek sosial, budaya, politik,
organisasi/hukum, etika, dan agama.
Dalam pengusulan teknologi medik dan obat baru di Rumah Sakit Permata Hati, maka
alurnya adalah sebagai berikut:
1. Bidang Penunjang Medik meneruskan usulan kepada Manager Pelayanan Medik
2. Usulan diteruskan kepada Tim PTK dan dilakukan telaah bersama Komite Medik dan
Komite Farmasi dan Terapi
3. Laporan dari Tim PTK akan disampaikan kepada Direktur .
4. Bila disetujui makan usulan akan diteruskan kepada Kabag Penunjang Medik untuk
kemudian dimasukkan dalam Perencanaan Rumah Sakit

Alur Pemilihan Teknologi Medik dan Obat

di Rumah Sakit Permata Hati

Tahapan-tahapan prosedural yang harus dilakukan dan dipersiapkan adalah:


A. Pra-Assessment
Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan PTK didahului dengan kegiatan pra-
assessment, yaitu:
1. Pengumpulan usulan yang akan dikaji
Pengumpulan usulan untuk studi PTK dapat dilakukan secara aktif maupun pasif.
a. Pengumpulan usulan secara aktif
Pengumpulan uslan secara aktif dilakukan oleh Tim PTK dengan
mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pelaksanaan program pelayanan
kesehatan yang melibatkan tenaga teknis.
b. Pengumpulan usulan secara pasif
Pengumpulan usulan secara pasif dilakukan oleh Tim PTK dengan
menerima usulan yang diajukan oleh DPJP dan unit penunjang lainnya.
Dalam mengajukan usulan, pengusul harus mengisi formulir (format 1) dan
menyampaikan proposal usulan (format 2) serta melampirkan data
pendukung/data set sebagai berikut:
1) Foto kopi persetujuan izin edar teknologi kesehatan yang diusulkan (misalnya
untuk usulan topik obat maka akan dilengkapi dengan nomor izin edar dari
BPOM dan untuk non- obat/alkes dari Ditjen Kefarmasian dan Alkes
Kemenkes);
2) Publikasi dalam jurnal ilmiah yang relevan dengan topik yang diusulkan yang
menyangkut keamanan, efikasi, efektifitas, dan mutu teknologi kesehatan;
3) Dokumen yang tidak dipublikasikan (grey literature, bila ada) yang relevan
dengan topik yang diusulkan;
4) Perkiraan biaya satuan penggunaan teknologi per episode sakit atau per
pasien atau per tahun penggunaan;
5) Data utilisasi atau klaim penggunaan teknologi kesehatan yang dapat
diperoleh dari BPJS Kesehatan (jika ada);
6) Data pendukung lain yang relevan.
2. Telaah proposal usulan
a. Anggota Tim memeriksa serta memastikan kelengkapan berkas. Hanya berkas
lengkap yang akan diproses lebih lanjut.
b. Anggota Tim melakukan verifikasi kelengkapan proposal usulan yang telah
terkumpul. Verifikasi dilakukan terhadap:
1) Latar belakang pengusulan
2) Jumlah populasi yang berpotensi menggunakan teknologi kesehatan
3) Dampak teknologi kesehatan yang diusulkan terhadap kesehatan pasien
4) Dampak finansial penyakit
5) Ada tidaknya teknologi alternatif
6) Varisi dalam penggunaan teknologi kesehatan
7) Ada tidaknya literatur yang cukup untuk mendukung proses kajian
8) Proses pelaksanaan/pelayanan teknologi terkait
9) Dampak sosial, etika, politik, agama, dan hukum yang mungkin ditimbulkan
oleh teknologi tersebut.
3. Pemilihan dan penetapan usulan
a. Berdasarkan hasil verifikasi berkas, Tim PTK melaksanakan rapat pleno untuk
pemilihan usulan.
b. Untuk setiap proposal yang masuk, Tim PTK melakukan penilaian dengan
menggunakan sistem skoring (sebagaimana contoh format 3 terlampir) untuk
komponen penilaian standar di bawah ini:
1) High volume, yaitu teknologi yang tingkat penggunaannya sangat tinggi dilihat
dari jumlah populasi yang berpotensi untuk menggunakan teknologi kesehatan.
2) High risk, yaitu teknologi yang penggunaannya berisiko tinggi atau
mengganggu kesehatan apsien, pelaksana pelayanan kesehatan, dan
lingkungan.
3) High cost, yaitu teknologi yang penggunaannya berbiaya tinggi, memiliki
dampak besar terhadap finansial RS, dan menghabiskan dana dalam jumlah
besar.
4) High variability, yaitu teknologi yang penggunaannya memiliki variasi yang
besar dalam pemanfaatan teknologi kesehatan
5) Tingkat urgensi/kepentingan dalam kebijakan penerapan teknologi kesehatan
6) Dampak tehadap perbaikan kesehatan, bahwa teknologi tersebut memperbaiki
akses, kualitas, dana kesehatan bagi penduduk
7) Tingkat potensi penghematan biaya atau keterjangkauan biaya; dan
8) Tingkat penerimaan dari aspek sosial, budaya, etika, politik, dan agama
terhadap penerapan teknologi.

B. Assessment
Ketentuan dalam melakukan assessment teknologi kesehatan sebagai berikut:
1. Assessment teknologi kesehatan dilakukan oleh tenaga teknis Tim PTK.
2. Tenaga teknis Tim PTK menerima tugas dari Ketua PTK untuk melakukan
assessment.
3. Dalam melakukan assessment, tenaga teknis Tim PTK dapat melibatkan Panel Ahli.
4. Tenaga teknis Tim PTK secara berkala berkoordinasi dengan Ketua PTK dalam hal
kemajuan pelaksanaan assessment.
5. Tenaga teknis Tim PTK dalam melaksanakan assessment wajib menjaga tingkat
independensi hasil assessment.

C. Pengambilan keputusan final


Pengambilan keputusan final dilakukan melalui rapat pleno Tim PTK setelah masa
sanggah berakhir.

D. Penyusunan laporan akhir PTK


Setelah menetapkan keputusan final, maka Tim PTK menyusun laporan akhir PTK
yang merupakan hasil appraisal. Laporan akhir PTK disusun lebih ringkas dan padat,
memuat rangkuman hasil penilaian teknologi kesehatan dan rekomendasi kebijakan.
Laporan akhir PTK.
E. Penyampaian laporan akhir PTK
Setelah laporan akhir PTK selesai disusun, maka disampaikan kepada untuk
dipertimbangkan menjadi bahan kebijakan menyangkut teknologi kesehatan berupa
metode, obat, alat kesehatan, atau modalitas lainnya dalam pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Permata Hati
BAB IV
LOGISTIK
Dalam pelaksanaannya, PTK membutuhkan fasilitas dan barang rutin dan tidak
rutin. Manajemen rumah sakit perlu menyediakan kebutuhan tersebut untuk
tercapainya keberhasilan mutu dan penurunan insiden keselamatan pasien.
Adapun barang yang diperlukan adalah:
a. Ruang Komite
b. Fasilitas ruang seperti meja, kursi.
BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring
Monitoring dilakukan oleh seluruh anggota PTK.
B. Evaluasi
Evaluasi penggunaan alat.
C. Laporan
-
BAB VI
PENUTUP

Pedoman kerjaTim Penapisan Teknologi Kesehatan (PTK) ini disusun agar menjadi
acuan untuk kegiatan PTK dalam semua proses penggunaan obat diseluruh bagian rumah
sakit sesuai standar Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS). Pelaksanaan dari setiap hal yang
diatur dalam pedoman ini dilakukan dalam koordinasi dengan bagin lain, antara lain Instalasi
Farmasi, Komite Medis, Bidang Pelayanan Medis, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat, Bidang Keperawatan.

Duri,
Direktur Rumah Sakit Permata Hati,

dr. EFRIANTI, M. Kes

Anda mungkin juga menyukai