8 April 2021
1. Latar Belakang
Tantangan era Industri 4.0 dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) merupakan salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan
pemilu. Perkembangan TIK serta arus informasi deras terjadi di semua belahan dunia.,
tentu saja berpengaruh kepada seluruh aspek dalam kehidupan manusia dan telah
membawa pengaruh yang besar terutama bagi organisasi pelaksana dan pengawas pemilu.
Perkembangan TIK telah memaksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk
melakukan transformasi besar-besaran agar selalu memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat.
Dalam rangka menunjang suksesnya implementasi tata kelola yang baik (good
governance) pada Bawaslu, dibutuhkan Sistem Informasi yang memungkinkan
terlaksananya pengawasn yang efektif dan efisien, serta memudahkan Bawaslu RI
dalam menghimpun data penyelesaian sengketa. Data tersebut di antaranya berupa
data proses penyelesaian sengketa mulai dari permohonan, registrasi, mediasi,
adjudikasi, hingga putusan penyelesaian sengketa serta Laporan Awal, Laporan
Proses, Laporan Akhir penyelesaian sengketa
Melalui Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa, masyarakat dimudahkan dalam
mengajukan permohonan sengketa karena permohonan dapat dilakukan secara
dalam jaringan (daring/online). Pemohon dapat menyampaikan permohonan
penyelesaian sengketa dengan cepat dan ringkas.
Dengan latar belakang tersebut maka dibutuhkan “Pembuatan dan
Pengembangan Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa (SIPS)” untuk
meningkatkan kualitas layanan dan informasi yang dihasilkan yang bermanfaat
membantu Bawaslu dalam menyajikan layanan permohonan, registrasi, putusan,
info grafis serta terkait lainnya.
A. FITUR FRONTEND
1. Penambahan menu pemohon sehingga hanya menampilkan data pemohon yang
diinput bukan database seluruh pemohon
2. Menambahkan menu permohonan pemilu
3. Perubahan tampilan (template pemohon)
B. FITUR BACKEND
1. Pendaftaran Online
Menu baru pendaftaran yang dilakukan secara online disini, pada menu ini
pemohon tidak secara langsung mendapatkan nomor permohonan sebelum
diproses oleh operator
2. Menu Permohonan
a. Pada menu permohonan dipisahkan menjadi 2 (dua) yaitu permohonan
Pilkada dan permohonan pemilu, Permohonan Pilkada dikhususkan untuk
perkara Pemilihan Pilkada, sdangkan permohonan pemilu dikhususkan untuk
pemilu yang hanya dilakukan oleh pusat
Pembangunan Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa (SIPS)
b. Pemisahan database pemohon dan kuasa hukum, hal ini untuk membedakan
data pemohon dan kuasa hukum yang sebelumnya menjadi satu tabel.
c. Penambahan status dari permohonan (diterima/ditolak), status ini didapat
secara manual dari hasil verifikasi manual baik formil dan materil, sehingga
menentukan dari proses tahapan selanjutnya
d. Tahapan dari setiap permohonan tergambar dari mulai pendaftaran sampai
putusan
e. penambahan Menu hapus permohonan
f. Penambahan Permohonan antar peserta (optional)
g. Perubahan template (optional)
3. Menu Registrasi
a. Pada menu registrasi dipisahkan menjadi 2 (dua) yaitu registrasi Pilkada dan
pemilu, registrasi Pilkada dikhususkan untuk perkara Pemilihan Pilkada,
sdangkan registrasi pemilu dikhususkan untuk pemilu yang hanya dilakukan
oleh pusat
b. Perubahan penginputan dokumen, panitia, jadwal sidang
c. Penambahan menu untuk link sidang secara online
d. Perubahan template (optional)
4. Menu Putusan
a. Pada menu putusan dipisahkan menjadi 2 (dua) yaitu putusan Pilkada dan
pemilu, putusan Pilkada dikhususkan untuk perkara Pemilihan Pilkada,
sedangkan putusan pemilu dikhususkan untuk pemilu yang hanya dilakukan
oleh pusat
b. Penambahan menu untuk menginput data putusan yang sebelumnya (2015,
2017, 2018)
c. perubahan menu detail putusan
d. Perubahan template (optional)
e. Menambahan Input putusan hasil Koreksi
5. Menu Grafik
Menu untuk menampilkan data grafik berdasarkan kriteria
a. jenis pemilihan
6. Menu Laporan
Menampilkan hasil rekapitulasi dari permohonan, registrasi, dan putusan.
7. Menu Data Pendukung
Perubahan penginputan data pendukung dalam proses permohohonan, registrasi
dan putusan
8. Menu Master Data
a. Perubahan dalam penginputan menu dalam master data
b. Penghapusan user operator dan pemohon
4. Metodologi
Metode yang digunakan di dalam melakukan analisis dan perancangan
aplikasi e-Pengaduan adalah siklus hidup pengembangan system SDLC (Sistem
Development Life Cycle). Metode ini menggunakan pendekatan sistem yang
disebut pendekatan RAD (Rapid Application Development), yang menggunakan
beberapa tahapan dalam mengembangkan system
1. Requirement Planning
Mengidentifikasi kebutuhan informasi sebagai bahan analisis yang
diperlukan untuk menghasilkan informasi Pengaduan Pelanggaran Kode Etik
Penyelenggara Pemilu[KEPP] serta Persidangan Pelanggaran Kode Etik
Penyelenggara Pemilu [KEPP] dalam kurun waktu tertentu.
2. Fase Workshop Design
Requirement Planning
Fase Implementation
Programming
Testing
Pelatihan (ToT)
Maintenance
Closing Project (Serah Terima Source
code)
6. Organisasi Pelaksana
Pelaksana dalam pengembangan sistem aplikasi ini terdiri dari:
i. Team Leader
ii. System Analyst
HARGA PENAWARAN
Jasa Konsultan Peningkatan dan Pengembangan Aplikasi SIPS
Tahun Anggaran 2021
1 Team Leader Ahli Pratama I-C Ahli Pratama S-1 3 Thn 13.000.000 1 Org 3 Bln 39.000.000
2 Programing Ahli Pratama I-B Ahli Pratama S-1 2 Thn 12.000.000 2 Org 3 Bln 72.000.000
4 System Analyst Ahli Pratama I-B Ahli Pratama S-1 2 Thn 13.000.000 1 Org 3 Bln 39.000.000
Jumlah A : 150.000.000
B. Biaya Non Personil :
BIAYA KANTOR
1 ATK 1 Paket 1.000.000 1 PKT 1.000.000
2 Rapat-rapat 2 Frek 1.000.000 3 Bln 6.000.000
3 Biaya Sewa Komputer 3 Paket 600.000 3 Bln 5.400.000