Anda di halaman 1dari 7

Nama : Doni Saputra

NIM : 1901110109

Kelas/Sem : B (2)

Hari/Tgl : Rabu, 24 Juni 2020

Jawaban Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

1) A. Faktor Eksternal

• Terpuruknya ekonomi rakyat Spanyol

• Buruknya kondisi sosial politik

• Penguasa Gothik tidak mempunyai toleransi kepada penganut agama lain

• Adanya perebutan kekuasaan antar elit pemerintahan

• Mayoritas penduduk yang lemah ditindas dan dijadikan budak

B. Faktor Internal

• Tokoh-tokoh pejuang dan prajurit Islam yang kuat

• Tokoh-tokoh pejuang Islam memiliki kekuatan, keberanian, dan ketabahan yang tinggi
dalam menghadapi berbagai persoalan

• Adanya sikap toleransi, persaudaraan, dan sikap tolong menolong.

• Sikap toleransi dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum Muslimin
menyebabkan penduduk Spanyol menyambut dengan baik kehadiran Islam di wilayah
tersebut.

Adapu penjelasan lainnya :


Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada
masa itu, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini dalam keadaan menyedihkan. Hal ini
disebabkan karena keadaan politik yang yang kacau. Kondisi terburuk terjadi pada masa Raja
Roderick dan Raja Goth.Sedangkan faktor internal adalah kondisi yang terdapat dalam tubuh
penguasa, beberapa tokoh pejuang dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan
wilayah Spanyol pada khususnya.

2) Penyebab langsung terjadinya perang salib adalah permintaan Kaisar Alexius Connenus pada
tahun 1095 kepada Paus Urbanus II. Kaisar dari Bizantium meminta bantuan dari Romawi
karena daerah-daerah yang tersebar sampai ke pesisir Laut Marmora dibinasakan oleh Bani
saljuk. Bahkan, kota Konstatinopel diancamnya pula. Adanya permintaan ini, Paus melihat
kemungkinan untuk mempersatukan kembali (gereja Yunani dengan Romawi yang telah
terpecah tahun 1009-1054 M).

Penyebab lainnya Perang Salib adalah faktor sosial ekonomi. Para pedagang besar yang
berada di pantai timur Laut Tengah, terutama yang berada di kota Venezia, Ganoa, dan Pisa,
berambisi untuk menguasai sejumlah kota dagang disepanjang pantai timur dan selatan Laut
Tengah untuk memperluas jaringan perdagangan mereka. Untuk itu, mereka rela
menanggung sebagian dana Perang Salib dengan maksud menjadikan kawasan itu sebagai
pusat perdagangan mereka bila Kristen Erofa memperoleh kemenangan

Masa khilafah Abbasiyah dielu-elukan sebagai masa keemasan Islam. Karena pada masa ini
kemajuan dalam berbagai bidang sangat pesat. Namun jatuhnya kota Baghdad pada tahun
1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi
juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad
sebagai pusat kebudayaan dan per-adaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu
pengetahuan itu ikut lenyap dibumihanguskan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan.[2]
Namun meski demikian, serangan Mongol hanyalah sebuah pamungkas yang menghancurkan
kekhalifahan[3]. Karena benih-benih kemunduran dan kehancuran sebenarnya muncul dari
kekhalifahan Abbasiyah itu sendiri. Hal ini bisa dilihat dari banyak bermunculan dinasti yang
semakin melemahkan stabilitas pemerintahan Abbasiyah saat itu.

3) 1. Memperluas kekuasaan islam dari Sevastopol di Ukraina ke Baghdad di Irak,


2. Memoderniasi beberapa sistem kemasyarakatan dan teknologi di eropa

3. satu-satunya imperium negara islam terluas dalam sejarah: meliputi seluruh balkan,
setengah austria, daratan krimea di ukraina, yunani, asia kecil, irak kaukasus dan jazirah arab,
dan berakhir di mesir dalam kurun waktu penaklukan 900 tahun.

4. memperluas pengaruh islam sunni; membuka diplomasi dengan kerajaan islam di asia,
afrika;menyerbu kerajaan safavid yang akhirnya menukar Baghdad agar tidak musnah.

5. Reformasi militer besar yang mengubah wajah eropa. Khayrudin Barbaros dan Sultan Ali
dari mesir mempelopori strategi perang laut baru yang membuat usmani ditakuti selama abad
ke 17

Penyebab jatuh nya konstantinopel adalah penaklukan ibu kotaKekaisaran Romawi Timur,
yang terjadi setelah pengepungan sebelumnya, di bawah komando Sultan Utsmaniyah yang
berumur 21 tahun, yaitu Muhammad al-Fatih, melawan tentara bertahan yang dikomandoi
oleh Kaisar Bizantium Konstantinus XI. Pengepungan berlangsung dari Jumat, 6 April 1453-
Selasa,29 Mei 1453 (berdasarkan Kalender Julian), ketika kota itu ditaklukkan oleh
Utsmaniyah.

Penaklukan Konstantinopel (dan dua wilayah pecahan lainnya segera setelah itu Bizantium)
menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi, sebuah negara yang telah berlangsung selama
hampir 1.500 tahun, itu juga merupakan pukulan besar untuk Kristen. Intelektual Yunani dan
non-Yunani Beberapa meninggalkan kota sebelum dan sesudah pengepungan, migrasi
terutama ke Italia. Dikatakan bahwa mereka membantu penanda dimulainya Renaisans. Itu
juga merupakan beberapa tanda akhir Abad Pertengahan oleh jatuhnya kota dan kekaisaran.

Peristiwa Kejatuhan Konstantinopel secara tidak langsung menjadi salah satu tonggak krusial
dalam peradaban umat manusia yang berdampak luas (globalisasi). Diawali jalur
perdagangan antara Eropa dan Asia yang terputus akibat monopoli Utsmaniyah, sehingga
para saudagar di Eropa berusaha mencari cara lain untuk berdagang ke daratan Asia, yang
kemudian memunculkan tokoh-tokoh penjelajah termasyhur semisal Vasco da Gama yang
berhasil menemukan rute laut menuju Asia, ataupun Christopher Columbus yang mendarat di
kepulauan Karibia dalam wilayah benua Amerika, meskipun Columbus menganggap bahwa
ia mendarat di daratan India. Selain itu, penemuan benua Australia dan Antartika oleh kapal-
kapal pelayar asal Britania Raya, serta penyebaran teknologi mesin, maupun
adanya hegemoni kolonialisme bangsa-bangsa Eropa merupakan beberapa konsekuensi tidak
langsung yang bermula dari Kejatuhan Konstantinopel sebagai pemicu periode transisi
antara Era Pertengahan dengan Era Modern.

4) Kita perlu objektif dalam berfikir, bangsa bangsa di dunia ini bertikai/ berkonflik merupakan
hal yang biasa sama halnya kita juga kadang bisa bisa konflik dengan teman kita sendiri, jika
suatu bangsa menyerang bangsa lain di dunia bisa mempunyai banyak alasan, ada yang
karena merasa terancam oleh negara lain, dan ada yang karena ada negara yang merasa ada
negara yang telah menyimpang dari nilai nilai kebaikan dan moral, diplomasi gagal, dan
akhirnya melakukan tindakan penyerangan secara fisik, mungkin itu motif dari barat untuk
menghancurkan umat islam masa silam.

Perang Salib merupakan awal penetrasi Barat terhadap dunia Islam yang selanjutnya
membawa kaum muslimin berada dalam jajahan negara-negara Barat. Karena mulai dari
Perang Salib I inilah kaum muslimin banyak mengalami kerugian, baik kerugian yang
bersifat material seperti banyaknya wilayah Islam yang direbut Barat, diduduki dan dikuasai,
juga kerugian non material yang berupa mulai hilangnya peradaban Islam dan mulai
masuknya peradaban-peradaban Barat.
Tetapi dengan bangkitnya sifat nasionalisme pada diri masyarakat di negara-negara islam dan
dengan adanya gerakan-gerakan untuk menumbuhkan semangat mengenbalikan citra diri
orang-orang islam yang dulu telah mampu menguasai dunia beberapa abad maka negara-
negara tersebut dapat lepas dari penjajahan barat/ eropa dan berusaha untuk memurnikan
ajaran islam dari barat dan mengambil segala sesuatu yang baik dari barat dan meninggalkan
yang buruk dan sebagai bentuk usaha untuk lepas dari mereka.

5) -Faktor-faktor yang menyebabkan agama islam mudah diterima di Indonesia adalah:

-Penyebaran agama dengan konsep akulturasi, damai dan tanpa kekerasan

-Politik kedekatan dengan kekuasaan

-Islam tidak kenal strata, kasta atau pelapisan sosial

-Ritualnya sangat sederhana dan mudah


-Masuk Islam cukup 2 kalimat syahadat

-Agama yang bertumpu pada kedamaian

-Aturan dalam Islam tidak memaksa dan fleksibel

Adapun Penjelasan Faktor-faktor yang menyebabkan agama islam mudah diterima di


Indonesia adalah:

1.Penyebaran agama dengan konsep akulturasi, damai dan tanpa kekerasan, Proses
penyebaran agama Islam yang dilakukan para leluhur, Wali Songo dan ulama terdahulu
menggunakan cara-cara yang damai, tanpa kekerasan sehingga mudah diterima oleh
masyarakat. Tradisi, adat dan budaya tidak ditentang, tapi dimasuki unsur dan nilai-nilai
Islami yang substantif. Sebagian ritus atau ritualnya dipertahankan, tetapi substansi, esensi
dan nilainya adalah Islam.

2.Politik kedekatan dengan kekuasaan, Runtuhnya kerajaan Majapahit kemudian lahir


pemerintahan baru bernama Kesultanan Demak Bintoro tidak lepas dari buah politik untuk
memperluas ajaran agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

3.Islam tidak kenal strata, kasta atau pelapisan sosial, Dalam ajaran agama Islam, yang
membedakan seseorang mulia atau tidak adalah ketakwaanya, bukan kekayaan, jabatan,
darah biru, atau faktor lainnya. Selama seseorang itu bertakwa, maka dia sangat mulai di
mata Tuhan. Semua orang sejajar yang dalam ritusnya diajarkan pada sholat berjamaah. Umat
Muslim boleh menjadi imam asal agamanya baik, boleh duduk berdampingan dengan siapa
saja, di shaf bagian mana saja. Tidak ada pembedaan pejabat atau ningrat harus berada di
depan. Makanya saat Nusantara mengenal kasta pada masa Hindu-Budha, maka Islam
disambut oleh masyarakat luas. Nilai-nilai sosial juga sangat diajarkan dalam Islam, sehingga
Islam bukan hanya menekankan hablum minallah (hubungan manusia dengan Allah), tetapi
juga hablum minannas (hubungan manusia dengan manusia).

4.Ritualnya sangat sederhana dan mudah, Setiap agama memiliki ritual atau beribadah
tersendiri. Ibadah Islam sangat simpel, seperti sholat untuk beribadah kepada Tuhan melalui
Tuhan, zakat untuk beribadah kepada Tuhan melalui manusia, puasa yang diwajibkan pada
bulan Ramadhan saja, haji kalau mampu.
5.Masuk Islam cukup 2 kalimat syahadat, tidak ada syarat yang macam-macam untuk masuk
Islam. Cukup bersyahadat dua kali dengan sepenuh keimanan, bersaksi bahwa Allah adalah
Tuhan kita dan Muhammad SAW adalah rasul-Nya, maka sudah masuk Islam.

6.Agama yang bertumpu pada kedamaian, kata “Islam” artinya adalah damai, sejahtera. Maka
umat Islam sesungguhnya umat yang terus menyerukan perdamaian. Hal ini tidak lepas dari
ajaran Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

7.Aturan dalam Islam tidak memaksa dan fleksibel, Umat Islam memang diwajibkan, tetapi
juga dimudahkan dalam kondisi dan konteks tertentu. Misalnya, ibadah haji sesungguhnya
wajib karena menjadi syarat. Namun, umat Muslim diperbolehkan tidak melaksanakan haji
jika tidak mampu, baik dalam hal keuangan-finansial maupun kesehatan. Islam juga tidak
pernah memaksa seseorang memeluk agama Islam. Hal ini karena pada saat Nabi
Muhammad menyebarkan ajaran islam dia tidak memaksa orang untuk memeluk agamanya
melainkan melalui teladan dan musyawarah

1. Kerajaan Demak

2. Kerajaan Ternate

3. Kerajaan Perlak

4. Kerajaan Cierebon

5. Kerajaan Samudera Pasai

6. Kerajaan Aceh

7. Kerajaan Banjar

8. Kerajaan Mataram Islam

9. Kerajaan Pajang

10. Kerajaan Malaka


11. Kerajaan Maluku

12. Kerajaan Gowa

13. Kerajaan Tidore

14.Kerajaan Buton

15. Kerajaan Pagaruyung

Anda mungkin juga menyukai