Anda di halaman 1dari 11

PENJAJAHAN DUNIA BARAT ATAS

ISLAM

OLEH :
Muhammad Abduh MF
XI MIA - 3
31

TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Umat Islam mengalami puncak kejayaan kedua pada masa tiga kerajaan
Besar berkuasa, yakni kerajaan Usmani, Safawi dan Mughal. Namun, seperti pada
masa kekuasaan Islam terdahulu, lambat laun kekuatan Islam menurun.
Namun, kemajuan pada masa itu lebih kepada aspek material, dan lemah
pada bidang pemikiran, sains, seni dan filsafat. Hal ini dapat dilihat dari
perekonomian, kekuatan militer dan wilayah teritorial negara yang kuat pada masa
itu, namun kemajuan tersebut tidak mendorong terjadinya kemajuan pada bidang
pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Ketidakseimbangan inilah yang
akhirnya menyebabkan ketidak mampunya menandingi kekuatan Eropa modern
yang didukung oleh sains dan teknologi.
Kebangkitan bangsa Barat bermuara pada semangat keilmuan yang begitu
tinggi, yang telah membawa bangsa Barat menuju penemuan-penemuan baru dan
penjelajahan samudra, serta revolusi industri hingga berujung pada imperialisme
terhadap wilayah-wilayah Islam pada khususnya.
Dengan organisasi dan persenjataan modern, pasukan perang Eropa
mampu melancarkan pukulan telak terhadap daerah-daerah kekuasaan Islam.
Kekuatan-kekuatan Eropa menjajah satu demi satu negara Islam. Perancis
menduduki Aljazair pada tahun 1830, dan merebut Aden dari Inggris sembilan
tahun kemudian. Tunisia ditaklukkan pada tahun 1881, Mesir pada tahun 1882,
Sudan pada 1889. Sementara itu, wilayah Islam di Asia Tengah juga tak luput dari
penjajahan Barat. Umat Islam di Asia Tengah menjadi sasaran pendudukan Uni
Soviet.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, berikut adalah beberapa rumusan
masalah yang terkait dengan Penjajahan Barat atas Dunia Islam :
1.
2.

Bagaimana gambaran Masa Renaissance di Eropa?


Bagaimana bentuk imprealisme Barat terhadap dunia Islam?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masa Renaissance di Eropa
Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat. Terutama kerajaan Usmani
yang melakukan berbagai penelitian tentang rahasia alam, berusaha menaklukkan
lautan, dan menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi oleh kegelapan.
Sejarah menceritakan bahwa setelah Christoper Colombus menemukan benua
Amerika (1492 M), dan akses baru ke belahan timur melalui Tanjung Harapan
oleh Vasco da Gama (1498) otomatis benua Amerika dan kepulauan Hindia segera
jatuh ke bawah kekuasaan eropa. Penemuan ini amat berpengaruh besar terhadap
kemajuan Eropa, karena dengan penemuan tersebut mereka tidak tergantung lagi
pada jalur lama yang notabene dikuasai oleh umat Islam.
L. Stoddard dalam The New World of Islam, menggambarkan bahwa
dengan sekejap mata dinding laut itu berubah menjadi jalan raya dan Eropa yang
semula terpojok segera menjadi yang di`pertuankan di laut dan dengan demikian,
yang dipertuan di dunia. Perekonomian bangasa-bangsa Eropa pun semakin maju
karena daerah-daerah baru terbuka baginya.
Tak lama setelah itu, mulailah kemajuan Barat melampaui kemajuan Islam
yang semakin lama mengalami kemunduran. Kemajuan Barat itu dipercepat oleh
penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan terbukti dengan
munculnya universitas-universitas kenamaan diantaranya seperti Oxford dan
Cambridge di Inggris yang termasuk universitas paling awal berdirinya.
Universitas-universitas inilah yang kemudian menjadi pusat kajian yang
menghidupkan kembali kajian hukum Romawi, yang diwariskan oleh pemikirpemikir Yunani seperti Plato dan Aristoteles.
Setelah pada abad ke -14 dan 15, bangsa Eropa mulai mencoba melakukan
gebrakan dan eksperimen-eksperimen baru. Mereka tidak lagi puas dengan
kurikulum lama yang digunakan di universitas, mereka tidak lagi berdiam diri
melihat pasukan Islam menguasai daerah-daerah penting di wilayah laut Tengah.
Mereka ingin melakukan gebrakan perubahan menuju era baru yang dikenal
dengan Masa Renaissance. Masa Renaissence atau kelahiran kembali adalah suatu

istilah yang digunakan untuk menyebutkan kebangunan intelektual yang


mempengaruhi seluruh fase kehidupan dan sejarah Eropa selama abad-abad
pertengahan.
Kemajuan bangsa Barat semakin dipercepat oleh kamajuan di bidang sains
dan teknologi, yang sebelumnya memang telah ada cikal bakalnya. Beberapa
kemajuan teknologi yang dicapai antara lain penemuan mesin uap yang kemudian
melahirkan revolusi industri di Eropa semakin memantapkan kemajuan mereka.
Teknologi perkepalan dan militer berkembang dengan pesat. Selain itu kemajuan
di bidang abad lamanya. Demikian pula pusat kekuasaan Romawi Timur yaitu
Konstantinopel, yang juga merupakan pusat agama Kristen dapat dikuasai oleh
Islam, pada masa Sultan Muhammad II (1453) dari dinasti Turki Usmani.
Bahkan kota Konstantinopel hingga saat ini masih dikuasai oleh Islam dan
telah berubah nama menjadi Istambul, yang sempat dijadikan ibu kota Turki
Usmani sebelum akhirnya dipindah ke Ankara. Terlepas dari hal tersebut, motivasi
Barat menjajah Dunia Islam adalah motivasi ekonomi, politik, hingga agama.
Dalam Motivasi ekonomi dapat terlihat dari ekspansi Barat ke Asia
Tenggara, negeri tempat Islam baru mulai berkembang, merupakan wilayah yang
subur dan memiliki potensi sumber daya alam seperti rempah-rempah dan
menjanjikan dalam penanaman modal. Di samping rempah-rempah mereka juga
membutuhkan negeri-negeri tempat mereka dapat memasarkan hasil industrinya.
Mereka melakukan monopoli perdagangan dengan merebut bandar-bandar
pelabuhan besar yang sebelumnya menjadi daerah perdagangan umat Islam dari
Arab, Persia, India, dan Cina. Mereka menguras kekayaan pribumi dengan cara
paksa, disertai kekerasan senjata demi merebut bandar perdagangan tersebut.
Selain itu, India ketika berada pada masa pemerintahan Mughal adalah
negeri yang kaya dengan hasil pertanian. Hal itu mengundang Eropa, yang sedang
mengalami kemajuan berdagang kesana. Awal abad ke-17, Inggris dan Belanda
mulai menginjakkan kaki di India. Tahun 1611 M, Inggris mendapat izin
menanamkan modal, dan tahun 1617 M Belanda mendapat izin yang sama.
Mulai saat itu, Inggris semakin leluasa untuk melebarkan sayapnya di Anak
Benua India dan sekitarnya. Pada tahun 1842 M, Keamiran Muslim Sind di India
mulai dikuasainya. Pada tahun 1857 M, kerajaan Mughal bahkan dikuasai penuh
3

dan setahun kemudian rajanya yang terakhir dipaksa meninggalkan istana. Sejak
itu India dikuasai penuh oleh Inggris. Akhirnya, pada tahun 1899 M kesultanan
Muslim Baluchistan jatuh di bawah kekuasaan India-Inggris.
Asia Tenggara, negeri tempat Islam baru mulai berkembang, merupakan
daerah rempah-rempah terkenal pada masa itu dan menjadi ajang perebutan
negara-negara Eropa. Kekuatan Eropa malah lebih awal menancapkan
kekuasaannya di negeri ini. Hal ini dimungkinkan karena dibandingkan dengan
Mughal, kerajaan-kerajaan Islam di Asia Tenggara lebih lemah sehingga dengan
mudah dapat ditaklukkan.

2.2 IMPREALISME BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM


Seperti kedatangan Portugis, Belanda, Inggris, dan Spanyol dari abad ke 15
sampai 19 M di kawasan perdagangan internasional Malaka, Gujarat, dan lainnya.
Kekuasaan politik negara-negara Eropa berlanjut terus sampai pertengahan abad
ke-20. Motivasi politik yang mereka galakkan ialah melakukan politik pecah
belah, yaitu penjajah dengan sengaja menciptakan jurang pemisah antara kaum
bangsawan dan rakyat kecil. Kaum bangsawan dibujuk untuk menuruti kehendak
penjajah dengan jaminan jabatan dan keuntungan tertentu, sedang rakyat kecil
diawasi agar tidak memberontak. Hal tersebut bertujuan untuk menghancurkan
persatuan dan kesatuan rakyat agar tidak ada kekuatan yang nantinya
dikhawatirkan akan mengancam keberadaan kaum penjajah.
Setelah bangsa Barat menguasai ekonomi dan politik negara-negara Islam,
terdapat pula negara Barat yang menjajah dunia Islam dengan melakukan
penyebaran agama Kristen melalui missionaris atau zending. Di antara bangsa
Barat yang memiliki ketiga motivasi ini adalah Spanyol dan Portugis. Hal ini
tercermin pada semboyan mereka dalam menjajah, yaitu Gold (semangat untuk
mencari keuntungan), Glory (Semangat untuk mencapai kejayaan dalam bidang
kekuasaan, dan Gospel (semangat untuk menyebarkan agama Kristen di
masyarakat yang terjajah.
Imperealisme Barat telah memberikan dampak yang begitu besar terhadap
Peradaban umat Islam. Peradaban Islam berusaha diganti dengan peradaban Barat.
Penyebaran budaya yang merusak semakin nampak, misalnya budaya minuman
keras, berjudi, pergaulan bebas, dan sebagainya melanda kau terjajah. Dengan
cara inilah penjajah merusak peradaban dan generasi Islam.
Imperealisme Barat telah berdampak kepada hampir seluruh negara-negara
Muslim. Negara-negara Islam yang pertama kali dikuasai oleh Barat adalah
negara-negara Islam di Asia Tenggara dan di Anak Benua India. Sedangkan
negara-negara Islam di Timur Tengah, yang masih berada di bawah kekuasaan
kerajaan Usmani, baru berhasil ditaklukkan pada masa berikutnya.
Ekspansi Barat ke Timur Tengah di mulai ketika Kerajaan Usmani
mengalami kemunduran sementara Barat mengalami kemajuan di segala bidang,
seperti perdagangan, ekonomi, industri perang dan teknologi militer. Meskipun

demikian, nama besar Turki Usmani masih disegani oleh Eropa Barat sehingga
mereka tidak melakukan penyerangan ke wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan
Islam. Namun, kekalahan besar Kerajaan Usmani dalam menghadapi serangan
Eropa di Wina tahun 1683 M menyadarkan Barat bahwa Kerajaan Usmani telah
melakukan perubahan-perubahan.
Mereka belajar dari kekalahan di Wina tersebut. Di antara pembaharuan
a.

yang dilakukan ialah :


Pengiriman duta-duta ke Eropa, untuk melihat dan meneliti dari dekat kemajuan

b.

Eropa.
Selanjutnya, berdirilah sekolah teknik militer pada tahun 1734, dengan

mendatangkan para ahli militer Eropa sebagai pengajarnya.


c.
Adapun pembaharuan lainnya adalah penerjemahan buku-buku Eropa ke dalam
bahasa Turki, serta pembukaan percetakan, semua dilakukan untuk kepentingan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Usaha-usaha ini baru membuahkan hasil setelah penghalang pembaharuan
utama, yaitu tentara Yenissari (merupakan pihak yang menolak adanya
pembaharuan ini) dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826. Namun,
gerakan pembaharuan ini ternyata tidak mampu menghentikan gerakan Barat yang
begitu cepat. Selama abad ke-18 M, Barat menyerang wilayah kekuasaan Turki
Usmani yang berujung pada penandatanganan Perjanjian san Stefano (Maret,
1878 M), dan Perjanjian Berlin ( Juni-Juli, 1878 M) antara kerajaan Usmani dan
Rusia, dengan demikian berakhirlah kekuasaan Turki Usmani di Eropa.

Setelah terjadi Perang Dunia I pada tahun 1915, Turki Usmani berada di
pihak yang kalah, dan menjadi serbuan Sekutu hingga tahun 1919 M. Akhirnya,
kekuasaan Turki Usmani benar-benar tenggelam, bahkan kekhalifaannya
dihapuskan (1924 M). Semua daerah kekuasaannya, baik di Asia maupun Afrika,
diambil alih oleh pihak Eropa yang menang perang. Penetrasi Barat ke dunia
Islam di Timur Tengah pertama-tama dilakukan oleh Inggris dan Perancis yang
memang sedang bersaing.
Di wilayah Afrika, beberapa negara Islam yang menjadi sasaran penjajahan
di anataranya adalah Mesir dijajah oleh Inggris (1882 M), Sudan dijajah oleh
Inggris (1899 M), Libya dijajah oleh Italia (1911 M), Tunisia dijajah oleh Prancis
(1881 M), Aljazair dijajah oleh Perancis (1830 M), Maroko dijajah oleh Perancis
(1911 M), selain itu Afrika Tengah dan Afrika Timur pun tak luput dari sasaran
penjajahan. Tak hanya itu, wilayah jazirah Arab juga menjadi sasaran penjajahan.
Suriah dan Lebanon juga pernah dikuasai oleh Perancis (1918 M), Palestina dan
Yordania juga pernah dikuasai oleh Inggris.
Sementara itu, Rusia menggerogoti wilayah Islam di Asia Tengah, seperti
Kaukasia (1834-1859), Samarkand dan Bukhara (1866-1872), dan Uzbekistan
(1873-1887). Hal tersebut merupakan imbas dari perjanjian San Stefano dan
perjanjian Berlin antara Rusia dan Turki Usmani.
Dengan kata lain di akhir abad XIX dan XX, dunia Islam hampir seluruhnya
berada dalam koloni Barat. Dunia Islam yang membentang dari Maroko hingga
Indonesia merupakan negeri-negeri kolonial yang dijadikan sapi perahan untuk
kemakmuran bangsa Barat
Demikianlah, bahwa konflik serta intrik internal ditambah intervensi
eksternal (Barat) inilah di antara faktor-faktor yang telah menghancurkan budaya
dan peradaban Islam, hingga tubuhnya terbujur kaku nan rapuh, yang berikut
menjadi jalan kolonialisme besar-besaran Barat ke dunia Islam.
Jika ditilik secara mendalam, kolonialisme Barat terhadap Islam setidaknya
bersumber dari model citra dan persepsi Barat yang menganggap Islam sebagai
musuh dan rival Kristen. Kolonialisme yang menyertai semangat Evangelisme
(penginjilan) pada abad XIX tersebut mewarnai dunia dan masyarakat Islam kala
itu. Ide dan semangat Evangelisme, yang menganggap bahwa keselamatan
7

(salvation) terletak hanya pada pengakuan dosa dan penerimaan gospel Kristen,
menciptakan konfrontasi antara Kristendom dan Muslim dalam skala besar. Hal
tersebut membangkitkan kembali sikap permusuhan Eropa terhadap Islam.
Demikianlah Islam dengan krisis identitasnya, ditambah rongrongan bangsa
berjiwa imperialis yang merusak tatanan sistem politik, psikologi, sosial-budaya
hingga moralitas bangsa terjajah. Jelas, hal ini menghantam telak peradaban
Islam, sehingga dinamika menjadi mati, kemudian berhenti di titik jajah.
Dominasi ekonomi, kekuasaan hingga ideologi menjelma sebentuk potret muram
gerakan kolonialisme. Akhirnya, peradaban Islam bermuram durja.

BAB III
PENUTUP
1.

3.1 KESIMPULAN
Setelah pada abad ke -14 dan 15, bangsa Eropa mulai mencoba melakukan
gebrakan perubahan menuju era baru yang dikenal dengan Masa Renaissance.
Masa Renaissance atau kelahiran kembali adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menyebutkan kebangkitan intelektual yang mempengaruhi seluruh fase
kehidupan dan sejarah Eropa selama abad-abad pertengahan diantaranya
kemajuan bangsa Barat di bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknologi yang
kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa. Selain itu kemajuan di bidang
teknologi perkapalan dan militer membuat Eropa dengan mudah melakukan

kegiatan ekonomi dan perdagangan.


2.
Dengan kemajuan Barat dalam berbagai bidang kehidupan, mereka ingin
kembali mengembalikan hak-hak yang telah dirampas oleh orang-orang muslim.
Yang akhirnya mereka melakukan ekspansi-ekspansi ke wilayah-wilayah muslim.
3.
Penetrasi Barat atas dunia Islam telah memberikan pengaruh yang amat besar
terhadap umat Islam. Keunggulan mereka telah membukakan mata umat Islam
bahwa mereka jauh tertinggal, dan harus segera bangkit, sehingga lahirlah usaha
pembaharuan dalam Islam, dengan berpegang teguh kepada ajaran al-Quran dan
Sunnah, dan mencoba merubah paradigma berfikir yang cenderung stagnan.
Masyarakat Muslim untuk mengawali perjuangan aksi di semua bidang
kemundurannya, dari militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Meski hampir
seluruh Negara Muslim telah merdeka secara militer, namun peradaban Islam
mutakhir, belum juga mampu mengembalikan superioritas Islam dan kembali
memimpin peradaban dunia.

DAFTAR PUSTAKA
http://juniskaefendi.blogspot.co.id/2014/12/makalah-spi-penjajahan-barat-atasdunia.html diakses hari Sabtu, 26 Maret 2016 pukul 05.45 WITA
Mandiri, PT Tiga Serangkai Pustaka. 2015. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti 2. Solo: Percetakan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

10

Anda mungkin juga menyukai