Anda di halaman 1dari 9

ISTIQOMAH

Istiqomah adalah kata dalam Bahasa Arab yang merupakan bentuk kata kerja dari kata istaqâma yang
berarti “tegak lurus.” Bentuk lain dari kata istaqâma adalah mustaqîm yang

sering diartikan lurus, misalnya dalam kata “ash-shirâtul mustaqîm” yang diartikan dengan “jalan yang
lurus.” Dalam KBBI kata istiqamah diartikan dengan sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.

Dari sini bisa dipahami bahwa istiqomah adalah sikap teguh pendirian dan siap menerima resiko apa pun
yang diakibatkan dari sikap tadi. Dalam artian siap menerima konsekuensi dari pilihan sikap walaupun
itu kadang berat dan tidak menyenangkan.

Selain diartikan sebagaimana di atas istiqamah juga diartikan dengan “konsistensi” atau “keajekan.”
Konsisten sendiri bermakna tetap (tidak berubah-ubah), taat asa, ajek, selaras, sesuai.

*Contoh Istiqomah dalam Kehidupan Sehari-hari*

Dari pengertian istiqomah sebagaimana yang dijelaskan maka kita bisa memberikan beberapa contoh
dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika kita tidak terbiasa bangun subuh kemudian meniatkan diri untuk berubah dan ingin selalu bangun
subuh, maka istiqamah disini berarti kita harus menerima konskuensi untuk menghilangkan rasa malas,
siap menahan kantuk. Dan ini harus kita lakukan setiap hari, bukan hanya sekali saja kemudian besoknya
tidak dilakukan lagi.

Contoh lain adalah ketika ada seorang perempuan yang sebelumnya tidak berhijab atau berjilbab dan
ingin berubah dengan selalu menutup aurat. Maka arti istiqomah dalam berhijab adalah menerima
konsekuensi untuk diledek bahkan dibully teman karena pilihannya tersebut. Bahkan bukan hanya
teman, bisa jadi ada saudara atau orang tua marah atas pilihannya tersebut. Selain itu dia harus selalu
konsisten untuk berusaha berhijab, bukan kambuh-kambuhan. Sekarang pakai hijab, besok tidak.

Selain dua contoh diatas, istiqomah juga bisa dipakai untuk urusan cinta. Istiqomah dalam cinta berarti
kita menerima konsekuensi cinta kita dan selalu konsisten mempertahankannya.

Ada beberapa pengertian mengenai istiqomah menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut:

• Istiqomah menurut Ali Bin Abi Thalib adalah sebagai tindakan melakukan suatu kewajiban.

• Ibnu Abbas memaknai istiqomah dengan tiga arti, pertama adalah istiqomah dengan lisan dengan
sikap bertahan dengan membaca syahadat. Kemudian yang kedua adalah istiqomah dengan hati yakni
dengan melakukan segala dengan disertai niat yang jujur. Dan terakhir adalah istiqomah dengan jiwa di
mana seseorang senantiasa menjalankan ibadah serta ketaatan kepada Allah secara terus menerus.
• An-Nawani memaknai istiqomah sebagai tetap di dalam ketaatan. Sehingga istiqomah sendiri memiliki
pengertian bahwa seseorang senantiasa ada di dalam ketaatan dan di atas jalan lurus di dalam
menjalankan ibadah kepada Allah Swt.

• Mujahid memaknai istiqomah sebagai komitmen terhadap kalimat syahadat dan juga tauhid hingga
bertemu dengan Allah Swt.

*Keutamaan Istiqomah*

Ada tiga keutamaan istiqomah yang bisa diperoleh oleh seseorang.

*1. Jaminan surga bagi yang menjalankan aktivitas ibadah dengan istiqomah.*

Ketika seseorang mampu menjalankan aktivitas ibadahnya dengan cara istiqomah maka ia akan
mendapatkan pahala. Sebagaimana firman Allah SWT:

۟ ‫وا َوَأ ْب ِشر‬


َ‫ُوا ِب ْٱل َجنَّ ِة ٱلَّتِى ُكنتُ ْم تُو َع ُدون‬ ۟ ُ‫وا تَتَنَ َّز ُل َعلَ ْي ِه ُم ْٱلم ٰلَِٓئ َكةُ َأاَّل تَخَاف‬
۟ ُ‫وا َواَل تَحْ َزن‬ ۟ ‫وا َربُّنَا ٱهَّلل ُ ثُ َّم ٱ ْستَ ٰقَ ُم‬
۟ ُ‫َّن ٱلَّ ِذينَ قَال‬
َ ‫ِإ‬

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu
takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakan lah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan
Allah kepadamu.

*Penerapan Istiqomah dalam Kehidupan Sehari-Hari*

Menerapkan istiqomah dalam kehidupan sehari-hari adalah sesuatu yang sangat dianjurkan agar
terutama dalam aktivitas beribadah. Dengan menerapkan istiqomah kamu akan merasa lebih ringan saat
menjalani ibadah karena merasa tidak ada beban. Ada beberapa contoh penerapan istiqomah yang
perlu kamu tahu diataranya yaitu:

1. Selalu menjalankan perintah Allah SWTdan senantiasa selalu menjauhi apa yang menjadi larangan-
Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun.

2. Melaksanakan sholat lima waktu tepat pada waktunya.

3.Belajar terus menerus dalam hal kebaikan sampai benar-benar paham.

4. Selalu menaati peraturan, baik yang ada di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

5. Selalu menjalankan kewajiban dengan rasa senang dan nyaman, tidak merasa dipaksa atau dibebani.

*2. Terhindar dari kesedihan dan kekhawatiran*


Orang yang senantiasa istiqomah akan terhindar dari kesedihan dan kekhawatiran. Dua rasa yang
seringkali mengganggu manusia sehingga tidak fokus dalam beramal.

Sebagaimana dalam firman Allah swt pada QS. Al-Ahqaf ayat 13, yaitu:

‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزنُو‬ ۟ ‫وا َربُّنَا ٱهَّلل ُ ثُ َّم ٱ ْستَ ٰقَ ُم‬
ٌ ْ‫وا فَاَل َخو‬ ۟ ُ‫َّن ٱلَّ ِذينَ قَال‬
‫ِإ‬

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka tetap
istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.

*3. Amalan yang dicintai Allah*

Istiqomah juga sering diartikan sebagai sebuah amalan yang konsisten. Meskipun ia kecil tetapi bila
dilakukan dengan konsisten maka itu lebih baik.

Dibandingkan amalan yang banyak tapi jarang-jarang untuk dilakukan. Amalan seperti ini dicintai Allah
sebagaimana pada hadist Nabi SAW, Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang
paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit. (HR Bukhari)

Menurut Ibnu Rajab Al Hambali, istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus,
dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Dan istiqomah mencakup melakukan semua ketaatan
yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang dilarang. Maka wasiat ini mencakup
seluruh ajaran agama.

Allah SWT juga berfirman dalam surat Hud ayat 112,

"Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan
(juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia
Maha melihat apa yang kamu kerjakan."

Abu Bakar Ash-Shidiq berpendapat bahwa istiqomah adalah perilaku seseorang yang tidak
menyekutukan Allah dengan yang lainnya atau tidak berbuat syirik. Kemudian menurut Umar bin Khatab
R.A., istiqomah adalah suatu hal yang harusnya bertahan pada satu perintah dan tidak melakukan suatu
apapun yang dilarang.

Sedangkan Usman bin Affan R.A., menyebutkan istiqomah memiliki arti ikhlas. Dan menurut Sayyidina
Ali bin Abi Thalib, istiqomah adalah melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah Swt.

*Kesulitan dalam Istiqomah*


Dalam sebuah proses, kegagalan adalah hal yang biasa terjadi. Kita bisa menjadikan kegagalan ini
sebagai motivasi dan pelecut semangat untuk menjadi lebih baik. Begitu pula ketika seseorang yang
mencoba untuk istiqomah.

Meskipun jalan yang ditetapkan untuk tetap istiqomah hanya berupa jalan lurus, banyak orang justru
tergelincir atau menyimpang dari jalan lurus tersebut. Ini adalah suatu hal yang biasa terjadi ketika kita
mencoba berubah menjadi lebih baik. Oleh karena itu, Anda perlu memperkuat niat dan kembali ke
jalan yang lurus tersebut.

Allah SWT pun juga berfirman dalam masalah ini, “Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang
manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa, maka
tetaplah istiqomah pada jalan yan lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya.” (Q.S.
Fushilat: 6).

Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan terkait ayat tersebut, bahwa “Istiqomahlah dan mintalah ampun
kepada-Nya” merupakan isyarat bahwa seringkali ada kekurangan dalam istiqomah yang diperintahkan.
Yang menutupi kekurangan ini adalah istighfar (memohon ampunan Allah). Istighfar itu sendiri
mengandung taubat dan istiqomah (di jalan yang lurus).

*Keutamaan Istiqomah*

Istiqomah memiliki peran yang penting bagi setiap umat Islam dalam menjalankan ibadah. Itulah
kenapa, istiqomah juga memiliki keutamaan-keutamaan yang bisa didapatkan bagi siapa pun yang
menjalankannya.

Allah pun berfirman dalam salah satu ayatnya mengenai keutamaan istiqomah ini,

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah
pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)
surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” (Q.S. Fushilat: 30).

Selain itu, masih ada ayat lain yang menjelaskan salah satu keutamaan dari istiqomah ini dapat
memberikan jaminan surga bagi setiap orang yang menjalankannya,

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap
istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka
itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan.” (Q.S. Al Ahqaf: 13-14).
Amalan yang dilakukan secara istiqomah juga menjadi amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Tidak peduli
apakah amalan tersebut berupa perbuatan kecil, jika dilakukan secara konsisten atau terus menerus,
akan lebih baik dibandingkan amalan besar yang jarang dilakukan.

Hal ini sesuai dengan salah satu hadist Rasulullah SAW yang berbunyi,

"Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang
terus menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari).

*Perilaku yang Mencerminkan Sikap Istiqomah*

• Melaksanakan semua yang diperintahkan Allah dengan ikhlas.

•Dapat dengan sabar menerima ujian atau cobaan.

• Tidak tertipu oleh kemewahan kehidupan dunia.

• Ibadah (salat) tepat pada waktunya.

• Terus berprasangka baik kepada Allah.

• Tetap berada di jalan Allah pada setiap keadaan.

*Cara untuk Melakukan Istiqomah*

*1. Meluruskan Niat*

Segala sesuatu yang dikerjakan hendaknya diawali dengan niat yang baik terlebih dahulu. Dengan niat
yang ditujukan untuk mengharapkan rida Allah semata, seseorang akan lebih ringan dan mudah
menjalankan segala perintahNya.

*2. Memahami Makna Syahadat*

Sebagai seorang Muslim, tentunya kita sudah bersaksi dengan dua kalimat syahadat. Tak hanya
melafalkannya, agar seseorang dapat terus istiqomah dalam ibadah, hendaknya ia juga memahami
makna dari syahadat tersebut.

*3. Mulai dari yang Paling Kecil, tetapi Konsisten*

Cara berikutnya untuk menjadi istiqomah adalah memulai praktik dengan jumlah yang kecil tetapi
konstan. Hal ini merupakan bagian paling penting. Misalnya, jika Anda ingin terbiasa membaca Al-
Qur'an, mulailah dengan membaca satu halaman. Satu halaman, tetapi baca secara teratur setiap hari.

*4. Menjauhi Kebiasaan Buruk*


Jangan gibah, meski terkesan sepele dan sering dilakukan, gibah (membicarakan orang lain) merupakan
sebuah perbuatan yang sia-sia. Agar bisa istiqomah dalam beribadah, sebaiknya kita menggantinya
dengan memperbanyak berzikir dan berselawat.

Jangan tidur berlebihan, terkadang tidur yang berlebihan membuat kita menjadi malas dalam beribadah.
Selain itu, tidur berlebihan juga tidak disarankan dalam beribadah.

*5. Tadabbur*

Arti Tadabbur di sini adalah untuk selalu dapat merenungkan semua tanda kebesaran Allah dengan cara
selalu memandang besarnya kekuaasaan Allah yang menciptakan alam dan semua isinya.

*Contoh Perilaku Istiqomah*

Ada banyak contoh dalam menjalankan istiqomah, beberapa di antaranya:

• Selalu yakin bahwa Allah SWT itu Esa, meski ujiannya yang kita lewati berat.

• Selalu taat dan mematuhi semua perintah Allah, menjauhi semua yang dilarang.

• Selalu konsisten dalam menjalani semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT, bahkan dalam
keadaan sulit sekali pun.

• Selalu tulus ketika membantu orang lain, bahkan jika orang itu telah menyakiti kita. Jadi setelah
membantu, jangan mengharapkan imbalan apa pun selain balasan dari Allah SWT.

Sebagai umat Islam, memiliki sikap istiqomah akan mendekatkan diri pada Allah SWT. Istiqomah
merupakan salah satu akhlak mulia. Pengertian istiqomah bahkan menjadi salah satu sifat-sifat rasul.

Pengertian istiqomah bisa bermakna pada umat yang selalu berada di jalan lurus. Memahami pengertian
istiqomah akan membantu menumbuhkan sikap ini. Pengertian istiqomah dapat berarti lurus, benar,
dan tetap pendirian.

Menurut KBBI, pengertian istiqomah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsisten. Menurut
Ensiklopedi Islam, pengertian istiqomah adalah keadaan atau upaya seseorang untuk teguh mengikuti
jalan lurus (agama Islam) yang telah ditunjukan Allah SWT pada umatnya. Istiqomah berfungsi sebagai
pencegah setiap pribadi muslim agar tidak tergoda oleh prilaku maksiat dan lebih-lebih ingkar kepada
Allah SWT setelah ia beriman.

Istiqomah menurut bahasa berasal dari akar kata yang tersusun dari huruf qof, wa, dan mim yang
menunjukkan dua makna. Pertama, pengertian istiqomah adalah kumpulan manusia. Pengertian
istiqomah kedua adalah berdiri atau tekad yang kuat. Dari makna yang kedua, istiqomah diartikan
dengan I’tidal (tegak atau lurus).

*Pengertian istiqomah menurut para tokoh Islam*


*Abu Bakar as-Shiddiq*

Abu Bakar as-Shiddiq menjelaskan bahwa pengertian istiqomah adalah kemurnian tauhid, di mana
seseorang tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa atau siapa pun.

*Umar bin al-Khattab*

Menurut Umar bin al-Khattab, pengertian istiqomah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan
dan tidak boleh menipu.

*Utsman bin Affan*

Utsman bin Affan mendefinisikan istiqomah sebagai mengikhlaskan amal kepada Allah.

*Ali bin Abi Thalib*

Ali bin Abi Thalib mengatakan istiqomah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu
dengan Allah.

*Ibnu Taimiyyah*

Menurut Ibnu Taimiyyah, istiqomah adalah mencintai dan beribadah kepada Allah tanpa menoleh kiri
kanan

*Ibnu Abbas*

Ibnu Abbas memaknai pengertian istiqomah menjadi tiga bagian. Pertama adalah istiqomah dengan
lisan dengan sikap bertahan dengan membaca syahadat. Kedua adalah istiqomah dengan hati yakni
dengan melakukan segala dengan disertai niat yang jujur. Terakhir adalah istiqomah dengan jiwa di
mana seseorang senantiasa menjalankan ibadah serta ketaatan kepada Allah secara terus menerus.

*Ibnu Rajab Al Hambali*

Menurut Ibnu Rajab Al Hambali, pengertian istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang
lurus, dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Pengertian istiqomah mencakup melakukan semua
ketaatan yang lahir, batin, dan meninggalkan semua perkara yang dilarang. Maka wasiat pengertian
istiqomah ini mencakup seluruh ajaran agama

*An-Nawani*

An-Nawani memaknai pengertian istiqomah sebagai tetap di dalam ketaatan. Sehingga pengertian
istiqomah sendiri memiliki pengertian bahwa seseorang senantiasa ada di dalam ketaatan dan di atas
jalan lurus di dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

*Imam al-Ghazali*

Menurut Imam al-Ghazali pengertian istiqomah berarti berpendirian kuat atau kukuh, berketetapan hati,
tekun dan terus-menerus menigkatkan usaha untuk mencapai cita-cita.
*Bentuk istiqomah*

*Istiqomah lisan*

Pengertian istiqomah lisan adalah berlaku tegas dalam ucapan sesuai dengan kebenaran yang diyakini
tanpa mengubahnya demi suatu keuntungan. Salah satu bentuk istiqomah lisan adalah saat
mengucapkan dua kalimat syahadat. Sikap ini harus diperhatikan karena lisan merupakan juru bicara
hati dan pikiran.

*Istiqomah sikap perbuatan*

Pengertian istiqomah perbuatan adalah berlaku mantap dalam melaksanakan suatu pekerjaan, tidak
ragu takut, cemas oleh sesuatu. Sementara istiqomah sikap adalah teguh dalam sikap yang sesuai
dengan ketentuan Allah. Istiqomah sikap perbuatan termasuk yang dilakukan oleh panca indra seperti
pendengaran, penglihatan, penciuman, perasa, dan peraba.

8lIstiqomah hati

Pengertian istiqomah hati adalah melakukan segala sesuatu dengan niat yang ikhlas dan jujur. Istiqomah
hati bisa berarti takut kepada-Nya, mengagungkan-Nya, mencintai-Nya, menjadikan-Nya tujuan,
tumpuan harapan, berdoa, tawakkal kepada –Nya dan berpaling dari yang selain-Nya.

Ayat tentang istiqomah:

•QS. Hūd: 112

“Maka tetaplah engkau (Muhammad) di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu
dan (juga) orang yang telah taubat bersamamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya,
Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.

QS. Fushilat ayat 30

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “ Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka mengatakan: “ Janganlah
kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah mereka dengan surga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu.”

QS. Asy-Syūrā [42]: 15

“Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan
kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua
kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah lah Tuhan
Kami dan Tuhan kamu. bagi Kami amal-amal Kami dan bagi kamu amal-amal kamu. tidak ada
pertengkaran antara Kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali".

*Hadis tentang istiqomah*

Hadis 1

“Apabila anak Adam berada pada waktu pagi, anggota-anggota tubuhnya tunduk kepada lisan dan
berkata,”bertakwalah kepada Allah dalam memimpin kami karena sesungguhnya kami adalah
pengikutmu, jika kamu menempuh jalan yang lurus (beristiqamah), kami juga menempuh jalan yang
lurus, dan jika kamu menempuh jalan yang bengkok, kami juga menempuh jalan yang bengkok.”(HR.
Tirmidzi dan Ahmad; Hadits shahih).

Hadis 2

“Dari Abu Najih Al-Ibrahim bin Sariah, dia berkata: “Rasulallah SAW memberikan kami nasihat yang
membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. Maka kami berkata „Ya Rasulallah,
seakanakan ini merupakan nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat‟.

Rasulallah SAW bersabda:

„Aku wasiatkan kalian untuk kalian bertakwa kepada Allah SWT, tunduk dan patuh kepada pemimpin
kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena diantara kalian yang hidup
(setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh kepada
ajaranku dan ajaran Khulafau Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah (genggam dengan kuat) dengan
geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid’ah
adalah sesat.” (H.R. Abu Daud dan Tirmudzi).

Anda mungkin juga menyukai