Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA PALU

UPTD URUSAN PUSKESMAS MABELOPURA


Jln. I Gusti Ngurah Rai No. 18 Palu Selatan Telp (0451) 484466 kode Pos 94121

KERANGKA ACUAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

A. Pendahuluan
Peserta didik merupakan generasi penerus sebagai sumberdaya manusia yang
akan datang. Perkiraan jumlah anak usia sekolah saat ini sepertiga total penduduk, dan
dua pertiganya adalah anak sekolah, merupakan jumlah yang sangat besar dan
potensial. Pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah akan terganggu karena
menderita sakit, kurang gizi atau masalah kelebihan gizi serta bila anak menghadapi
masalah psikososial atau kejiwaan. Keadaan ini akan mempengaruhi proses belajar
sehingga mempengaruhi prestasi belajar yang pada akhirnya akan berdampak terhadap
kualitas sumber daya manusia (Depkes, 2007).

Salah satu progam WHO Global Oral Health Progam (GOHP) tentang
kesehatan gigi dan mulut yaitu pencegahan penyakit gigi dan mulut serta promosi
kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga mendukung integrasi progam kesehatan
gigi dan mulut dengan progam kesehatan umum. Prioritas dari progam ini adalah
promosi kesehatan gigi pada peserta didik di sekolah.

Masa lima tahun awal dalam tahap perkembangan anak adalah masa golden
age, ialah suatu masa emas dalam periode pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada
masa ini segala hal yang tercurah dan terserap pada diri anak akan menjadi dasar dan
memori yang tajam pada diri anak tersebut. Hal terkait dengan kesehatan gigi, jika
pada masa emas anak ini telah terbentuk memori, perilaku, kebiasaan dan sikap
tentang cara merawat gigi dan mulut, maka sikap hidup ini akan terbawa nantinya
kelak dewasa, sehingga pengetahuan tentang cara hidup bersih dan sehat, termasuk
pemeliharaan kesehatan gigi perlu ditanamkan pada masa balita.

Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dilaksanakan melalui
kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas juga di selenggarakan secara
terpadu dengan kegiatan pokok Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam bentuk
progam Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).

B. Latar Belakang

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang dapat


menyerang semua golongan umur yang bersifat progesif dan akumulatif. Hasil resit
kesehatran dasar 2013 (Kemenkes), menunjukkan prevalensi masalah gigi dan mulut
adalah 25,9 %. Perilaku benar dalam menyikat gigi di temukan sebagian besar
masyarakat Indonesia menyikat gigi pada saat mandi pagi maupun mandi sore. Waktu
menyikat gigi yang benar adalah pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur, di
Indonesia di temukan hanya 2,3 persen. prevalensi indek DMF-T adalah 4,6. Indeks
DMF-T lebih tinggi pada perempuan yaitu 5,0 dibandingkan laki-laki yaitu 4,1. Indeks
DMF-T menggambarkan tingkat keparahan kerusakan gigi permanen.

Sedangkan hasil pemeriksaan penjaringan kesehatan gigi dan mulut tahun 2016
prevalensi karies gigi pada anak sekolah wilayah kerja UPTD Urusan Puskesmas
mabelopura tahun 2016 adalah 2,6 dan Hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
anak pra sekolah prevalensi karies gigi adalah 4,23. Ini menunjukkan masih tingginya
angka karies pada anak sekolah dan pra sekolah.

Dari hasil pemeriksaan penjaringan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dan
pra sekolah di wilayah kerja UPTD Urusan Puskesmas Mabelopura menunjukkan
masih tingginya prefalensi karies gigi maka perlunya di tingkatkan kegiatan progam
UKGS. Dengan indikator status kesehatan gigi dan mulut masyarakat dari WHO
Global Oral Health Progam (GOHP) 2020 dengan progam Pencegahan penyakit gigi
dan mulut serta promosi kesehatan gigi dan mulut.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik (anak sekolah) yang
optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan sikap, dan tindakan peserta didik dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut.
b. Peserta didik mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut.
c. Peserta didik mampu melaksanakan upaya mencegah terjadinya penyakit gigi
dan mulut.
d. Peserta didik mengetahui kelainan-kelainan di bidang kesehatan gigi dan mulut
dan mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
e. Peserta didik mampu mengunakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang tersedia.
f. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik
yang memerlukan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian kegiatan


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan UKGS di UPTD Urusan Puskesmas
Mabelopura antara lain :

N KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


O
1 Penjaringan kesehatan gigi dan mulut a. Penjaringan dilakukan 1 tahun sekali
peserta didik SD/MI, SMP/MTS dan pada awal pelajaran terhadap siswa
SMA/SMK/MA negeri dan swasta kelas 1 SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA negeri dan swasta.
b. Penjaringan Kesehatan Gigi dan Mulut
di lakukan bersamaan dengan
penjaringan kesehatan yang dilakukan
oleh tim penjaringan kesehatan
Puskesmas
c. Koordinasi dengan pihak sekolah dan
pengambilan data dasar
d. Pembuatan jadwal kegiatan penjaringan
e. Sosialisasi jadwal
f. Persiapan pelaksanaan kegiatan
penjaringan kesehatan gigi dan mulut
g. Pelaksanaan Kegiatan Penjaringan
Kesehatan Gigi dan Mulut
h. Evaluasi kegiatan penjaringan
kesehatan gigi dan mulut

2 Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut a. Pemeriksaan kesehatan dan gigi


peserta didik PAUD dan TK dilakukan 1 tahun sekali pada awal
pelajaran terhadap siswa PAUD dan
TK
b. Pemeriksaan kesehatan dan gigi di
lakukan bersamaan dengan
pemeriksaan Tumbuh Kembang anak
yang dilakukan oleh tim pemeriksaan
tumbuh kembang anak PAUD dan TK
c. Koordinasi dengan pihak sekolah dan
pengambilan data dasar
d. Pembuatan jadwal kegiatan penjaringan
e. Sosialisasi jadwal dan kegiatan
penjaringan
f. Persiapan pelaksanaan kegiatan
penjaringan kesehatan gigi dan mulut
g. Pelaksanaan Kegiatan Penjaringan
Kesehatan Gigi dan Mulut
h. Evaluasi kegiatan penjaringan
kesehatan gigi dan mulut

E. Cara malaksanakan Kegiatan


1. Koordinasi dengan pihak sekolah akan di lakukan penjaringan kesehatan bagi
peserta didik baru klas 1 dan pengambilan data dasar jumlah murid menurut jenis
kelamin dan kelas.
2. Pembuatan surat pemberitahuan ke sekolah dan pembuatan jadwal penjaringan
kesehatan gigi dan mulut di sesuaikan bersamaan jadwal penjaringan kesehatan
(UKS)
3. Sosialisasi jadwal dan kegiatan penjaringan kesehatan gigi dan mulut kepada tim
petugas penjaringan (UKS)
4. Persiapan pelaksanaan penjaringan kesehatan antara lain :
a. Pengiriman surat pemberitahuan dan jadwal jadwal penjaringan ke sekolah.
b. Pembuatan surat tugas bagi tim penjaringan
c. Persiapan alat yang akan di gunakan yaitu :
1) Blangko penjaringan
2) Buku register
3) Alat tulis
4) Alat diognosa set
5) Kapas
6) Alcohol
7) Handscoon
8) Masker
9) Senter
10) Sabun tangan atau antiseptic (hand sanitizer)
5. Pelaksanaan penjaringan kesehatan gigi dan mulut yang akan di lakukan
pemeriksaan antara lain:
a. Keadaan Rongga Mulut
Cara pemeriksaan keadaan rongga mulut yaitu Pemeriksaan menggunakan
kaca mulut secara teliti dan berurutan mulai dari bibir, mukosa pipi sebelah kanan,
sulkus sebelah atas dan bawah, mukosa pipi sebelah kiri, mukosa langit-langit,
permukaan lidah, tepi lidah dan dasar mulut

Kesimpulan hasil pemeriksaan keadaan rongga mulut yaitu :


1) Kandidiasis Mulut bila ditemukan :
a) Bercak merah, dengan maserasi di daerah sekitar mulut, di lipatan disertai
bercak merah yang terpisah di sekitarnya (satelit).
b) Guam atau oral thrush yang diselaputi selaput tipis pada lapisan kulit bagian
dalam rongga mulut.
2) Adanya kelainan atau lesi pada bibir, langit-langit, seluruh mukosa mulut, lidah
dan dasar mulut, seperti celah bibir, celah langit-langit, lesi sudut mulut,
stomatitis aphtosa (sariawan), lidah kotor (berselaput putih yang sulit dilepas),
atau lesi yang mencurigakan.

Tindak lanjut hasil pemeriksaan keadaan rongga mulut yaitu :


1) Penyuluhan induvidu (chair side talk) saat pemeriksaan.
2) Penyuluhan kelompok terjadwal tentang kesehatan rongga mulut
3) Umpan balik ke sekolah dan orang tua.
4) Tindak lanjut/rujukan bagi yang memerlukan
5) Apabila ditemukan kandidiasis mulut pada peserta didik, maka rujuk ke
Puskesmas tindakan lebih lanjut, penyuluhan memperbaiki status gizi dan
menjaga kebersihan oral, kontrol penyakit predisposisinya, Gentian violet 1%
(dibuat segar/baru) atau larutan nistatin 1
6) Apabila ditemukan kelainan pada rongga mulut pada peserta didik, maka rujuk
ke Puskesmas untuk pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut.

b. Keadaan gigi
Cara pemeriksaan keadaan gigi dengan cara yaitu :
1) Pemeriksaan menggunakan kaca mulut datar dan sonde lengkung. Sonde
digunakan tanpa tekanan.
2) Pemeriksaan gigi secara berurutan sesuai kwadran gigi mulai dari kwadran I
(kanan atas), II (kiri atas), III (kiri bawah) dan IV (kanan bawah).
3) Permukaan gigi yang diperiksa mulai dari permukaan kunyah (oklusal),
permukaan mesial, buccal/labial, distal dan lingual/palatal.

Kesimpulan hasil pemeriksaan keadaan gigi yaitu :


1) Gigi sehat
Gigi tidak ada karies (berlubang), termasuk gigi dengan white spot, gigi berubah
warna atau bernoda kasar, gigi dengan pit dan fissure hitam yang menahan
ujung sonde tetapi tanpa dasar/dinding yang lunak
2) Gigi berlubang/karies
a) Gigi dengan karies, yaitu lesi berupa rongga pada permukaan halus gig atau
pit dan fissure, dengan dasar atau dinding yang lunak
b) Gigi yang sedang dirawat atau dengan tambalan sementara
3) Gigi fraktur
4) Gigi hilang

Tindak lanjut hasil pemeriksaan keadaan gigi yaitu


1) Penyuluhan individu (chair side talk) pada saat pemeriksaan
2) Penyuluhan kelompok yang terjadwal tentang karies gigi, pencegahan karies &
perawatan gigi karena karies
3) Demonstrasi menyikat gigi yang benar
4) Kegiatan sikat gigi bersama
5) Feedback ke skolah dan orangtua
6) Rujukan/tindak lanjut bagi yang memerlukan

c. Keadaan gusi dan kebersihan mulut


Cara pemeriksaan keadaan gusi dan kebersihan mulut yaitu :
1) Pemeriksaan gusi menggunakan kaca mulut secara berurutan mulai dari sisi
kanan atas, sisi kiri atas, sisi kiri bawah dan sisi kanan bawah.
2) Selain memeriksa gusi, juga dilihat kebersihan rongga mulut dan keadaan-
keadaan yang berhubungan dengan kondisi kesehatan gusi.

Kesimpulan hasil pemeriksaan keadaan gusi dan kebersihan mulut yaitu :


1) Gusi sehat
Gusi berwarna merah muda, kenyal dan tidak mudah berdarah
2) Gusi meradang
a) Gusi bengkak, berwarna lebih merah, tampak mengkilap.
b) Gusi berwarna merah menyala, papil gusi membengkak, membentuk seperti
pita merah sepanjang batas gigi, mudah berdarah tanpa disentuh atau dari
keterangan murid pernah/sering berdarah saat menyikat gigi atau berkumur
3) Adanya karang gigi
yaitu endapan keras seperti kapur berwarna kekuningan, pada permukaan gigi
atau area batas gigi dan gusi
4) Adanya plak dipermukaan gigi dan debris atau sisa-sisa makanan di sela-sela
gigi.
5) Susunan gigi depan tidak teratur.

Tindak lanjut hasil pemeriksaan keadaan gusi dan kebersihan mulut yaitu :
1) Penyuluhan individu (chair side talk) pada saat pemeriksaan.
2) Penyuluhan kelompok yang terjadwal tentang penyakit gusi dan pemeliharaan
kebersihan mulut
3) Umpan balik ke sekolah dan orang tua.
4) Rujukan/tindak lanjut di Puskesmas bagi yang memerlukan

F. Sasaran
Terlaksananya kegiatan pemeriksaan PAUD, TK dan penjaringan kesehatan gigi dan
mulut peserta didik anak sekolah dari, SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA negeri
dan swasta.
G. Jadwal Pelaksanaan

Terlampir

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap selesai pelaksanaan kegiatan
yang dilaksanakan dengan melampirkan laporan kegiatan.
I. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi kegiatan
1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil penjaringan dan pemeriksaan kesehatan
gigi ke pemegang Progam UKS dan pemegang progam melanjutkan ke dinas
kesehatan kota Palu

Palu,

Plt. Kepala UPTD Urusan Puskesmas


Mabelopura

ARMUS
Nip. 19631231 198511 1 012

Anda mungkin juga menyukai