Anda di halaman 1dari 11

Hasil riview

RENSTRA & RJP 2045


GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
-KAJIAN MENJANGKAU MASA DEPAN-

LITBANG PP GMKI
MB. 2020-2022
SEKILAS Rencana Strategis dan Rencana
Jangka Panjang Gerakan

TENTANG
Mahasiswa Kristen Indoensia 2045
yang kemudian disingkat Renstra
& RJP GMKI 2045 diinisiasi oleh
Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti

RENSTRA &
2016-2018. Dalam proses
penyusunannya, PP GMKI saat itu
menyusun suatu tim di bawah
tanggung jawab bidang LitBang.
Renstra & RJP GMKI 2045 ini

RJP GMKI 2045


disahkan dalam Kongres XXXVI di
Bogor tahun 2018 yang kemudian
digunakan sebagai referensi
pengambilan kebijakan/
perumusan program hingga saat
ini.
HASIL
RIVIEW
Apabila ditinjau dari diksi judul dengan kesesuaian isi secara
umum, judul ini sudah memenuhi asumsi “sesuai”, namun apabila

1 JUDUL dikaji esensi dari judul dan keseluruhan isi naskah, akan ditemukan
setidaknya dua kesenjangan, diantaranya:
Pertama, tidak ada pembedaan antara rencana strategis dan
rencana jangka panjang. Beberapa sumber ilmiah mengartikan
rencana strategis sama dengan rencana jangka panang, beberapa
sumber ilmiah lain justru menyamakan rencana strategis dengan
rencana jangka menengah. Jika tim penyusun menggunakan dasar
berpikir pertama, seharusnya dalam penulisan judul hanya
dicantumkan rencana strategis atau rencana jangka panjang saja,
bukan kedua-duanya. Sebaliknya jika tim penyusun menggunakan
dasar berpikir yang kedua, seharusnya pada bagian isi ada pembeda
antara rencana strategis dan rencana jangka panjang.
Kedua, konsep rencana strategis yang diterima oleh publik adalah
analisis kesenjangan antara item-item spesifik yang diharapkan
organisasi dan yang terjadi pada kondisi aktual serta dilanjutkan
dengan kumpulan aktivitas, program, kebijakan, dsb yang disusun
secara sistematis dan terukur dalam rangka mengurangi atau
meniadakan kesenjangan tersebut. Namun dalam bagian isi tidak
ada bagian yang mendeskripsikan kumpulan aktivitas, program,
kebijakan yang tersusun secara sistematis dan terukur.
Dalam sebuah naskah rencana strategis, setidaknya harus

2 SISTEMATIKA
terkandung beberapa unsur utama, diantaranya: (1)
identifikasi tujuan organisasi secara spesifik dan terukur,

DAN (2) identifikasi kondisi aktual organisasi secara spesifik dan


terukur, (3) analisa kesenjangan antara tujuan dan kondisi

KOMPOSISI aktual tersebut, (4) identifikasi alternatif strategi, (5)


analisis alternatif strategi untuk menentukan strategi, (6)
deskripsi terperinci dan terukur terkait rencana
implementasi strategi yang dipilih. Pada naskah ini, unsur 1
dan 2 tidak terdapat penguraian yang spesifik dan terukur,
unsur 3 tidak terpenuhi karena teknik analisa yang kurang
jelas, unsur 4, 5 dan 6 tidak ditemukan dalam naskah.
Selanjutnya karena naskah ini menyematkan bagian kajian
teoritis, seharusnya ada hubungan antara kajian teoritis
dengan hasil atau pembahasan (unsur 1-6), namun hal ini
juga tidak ditemukan dalam naskah ini.
Dalam bagian rumusan masalah, terdapat 6 poin pertanyaan yang harus
terjawab pada bagian isi. Dari 6 poin tersebut, beberapa hal yang bisa

3 RUMUSAN disentesiskan sebagai kejanggalan, diantaranya: poin ketiga, yaitu “sampai


pada tahapan manakah pertumbuhan organisasi GMKI saat ini?”. Poin rumusan

MASALAH masalah ini kurang relevan dengan judul, kalaupun akan dijelaskan pada bagian
isi, hal ini idealnya hanya sebagai informasi pelengkap saja dan bukan

DAN TUJUAN
pertanyaan utama yang harus terjawab. Selanjutnya poin keempat, yaitu “apa
krisis yang sedang atau akan dihadapi?”. Poin rumusan masalah ini kurang
relevan dengan judul karena seperti telah menyimpulkan hal yang seharusnya
belum diketahui karena belum informasi cukup pada latar belakang yang
menyatakan bahwa organisasi ini sedang atau akan mengalami krisis. Poin
rumusan masalah kelima, yaitu “dimana posisi bersaing GMKI dalam peta
persaingan organisasi pergerakan mahasiswa?” seharusnya tidak menggunakan
diksi persaingan apalagi dengan organisasi pergerakan mahasiswa karena
biasanya diksi seperti ini digunakan karena framework yang digunakan adalah
daya saing perusahaan dan tidak cocok untuk digunakan dalam konteks
organisasi pergerakan mahasiswa. Adapun poin rumusan masalah keenam,
yaitu “apa langkah yang mesti diambil guna mengatasi krisis organisasi serta
memecahkan masalah dan menjawab kebutuhan organisasi, sehingga mampu
menjadikan GMKI sebagai organisasi yang unggul dan menentukan?”
seharusnya dikoreksi dengan diski yang lebih sederhana, misalnya: “apa
strategi yang harus dilakukan GMKI untuk mencapai tujuan organisasi?” atau
“apa langkah (kebijakan/program) strategis yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi?” karena poin rumusan masalah harus ditulis
dengan sederhana namun terukur serta tidak bertele-tele.
Kajian teori yang dicantumkan meskipun tajam penjelasannya

4 KAJIAN TEORI
namun kurang dari segi struktur, karna dalam analisa strategi
sebaiknya menggunakan grand theory perilaku organisasi

DAN EMPIRIK atau kelembagaan atau daya saing lalu dijelaskan turunan-
turunannya kemudian dianjutkan atau bisa langsung dengan
teori manajemen strategi dan turunan-turunannya yang
disesuaikan dengan konteks organisasi non-profit.
Pada naskah ini tidak mencantumkan kajian empirik.
Sebenarnya hal ini kembali pada tim penyusun sebagai
pemegang otoritas apakah naskah ini perlu mencantumkan
kajian empirik atau tidak. Peran dari kajian empirik
sebenarnya bisa membantu tim penyusun dalam menyusun
kerangka naskah dan sebagai fungsi kontrol dari hasil yang
didapatkan.
Renstra maupun RJP merupakan bagian sekaligus hasil dari pada
suatu proses penelitian, sehingga metode yang digunakan harus

5 METODE memiliki dasar ilmiah yang mumpuni, namun dalam naskah ini metode
yang digunakan bisa dinyatakan kurang tepat karena tidak
mengandung unsur metodologi penelitian yang digunakan secara
umum. Adapun berdasarkan tajuk naskah ini, apabila ditinjau dari
aplikasinya, naskah ini masuk dalam kategori applied research.
Ditinjau berdasarkan tingkat penjelasan naskah ini bisa masuk dalam
kategori deskriptif/verifikatif, eksplanatif ataupun eksploratif. Ditinjau
dari pendekatan sekaligus jenis data, idealnya naskah ini
menggunakan kuantitatif ataupun mix method. Teknik analisis yang
ideal digunakan adalah statistical descriptive. Selanjutnya, jenis dan
sumber data juga tidak dicantumkan. Jenis data naskah ini, yaitu data
primer dan data sekunder yang diambil dari sumber catatan-catatan,
artikel dana tau produk publikasi lainnya yang relevan dengan naskah
ini menggunakan teknik pengumpulan data library research dan desk
research. Instrumen yang digunakan tim penyusun ialah angket
mengenai persepsi anggota yang tidak objektif untuk digunakan
mengevaluasi atau menganalisa strategi. Kalaupun ada survey yang
dilakukan, itu hanya sebagai informasi pendukung untuk pra penelitian
atau melengkapi item tertentu dalam identifikasi kekuatan dan
kelemahan organisasi.
Pada bagian hasil, meskipun penjelasan yang dicantumkan terperinci
dan cukup panjang. Namun struktur dan esensinya kurang terarah.

6 HASIL Bagian Awal hasil seharusnya menjelaskan profil organisasi secara


terperinci terkait dengan gambaran umum, visi dan misi, core value,
tujuan serta faktor-faktor manajemen organisasi dan turunan-
turunannya. Selanjutnya menjelaskan hasil kajian kondisi lingkungan
eksternal yang berkaitan dengan proses organisasi. Setelah itu,
berdasarkan profil organisasi, diklasifikasi menjadi poin-poin lalu
diidentifikasi sebagai kekuatan dan kelemahan organisasi kemudian
dianalisis. Berdasarkan kajian lingkungan eksternal, diklasifikasi
menjadi poin-poin lalu diidentifikasi sebagai peluang dan ancaman
organisasi kemudian dianalisis. Setelah analisis lingkungan internal
dan eksternal dilakukan dan diketahui posisi organisasi dalam tingkat
kesenjangan tujuan organisasi dengan kondisi aktual, kemudian
diidentifikasi alternatif strategi yang bisa dilakukan. Dari alternatif
tersebut, dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan alternatif terbaik
yang kemudian diperinci hingga level taktis dan praktis umum. Adapun
hasil analisis tersebutlah yang kemudian dituangkan dalam bentuk
paket kebijakan/program strategis dirangkaikan timeline atau
framework strategi yang akan dilakukan dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
WHAT Tanpa maksud mendiskreditkan tim penyusun

SHOULD WE dan Pengurus Pusat yang menginisiasi Renstra


& RJP GMKI 2045, berdasarkan hasil review

DO THEN?
dapat dinyatakan bahwa naskah ini belum
cukup ideal untuk menjawab 3 pertanyaan
esensial dalam penyusunan Renstra dan/atau
RJP, diantaranya: mau kemana kita?, dimana
kita saat ini? dan bagaimana kita menuju
kesana?. Adapun setelah dinyatakan kurang
ideal, terdapat dua alternatif yang disintesiskan
bidang LitBang untuk menindaklanjutinya, yaitu:
Membuat naskah koreksi dikemas dengan
redaksi Pengembangan RJP GMKI 2045
Membuat framework analysis strategi yang
nanti disatukan dalam GBPKUO
ALTERNATIVE'S

1 Membuat naskah koreksi dikemas 2 Membuat framework analysis


dengan redaksi Pengembangan strategi yang nanti disatukan
RJP GMKI 2045 dalam GBPKUO
Alternatif ini mencakup penyusunan draft baru Alternatif ini memotong sebagian proses dari
dengan mengacu pada kelebihan dan alternatif 1 dengan pertimbangan hirarki guide
kekurangan draft sebelumnya kemudian document GMKI yang sudah cukup panjang
disesuaikan dengan format penyusunan RJP sehingga dengan disatukan dalam GBPKUO
yang lebih ideal. Alternatif ini membutuhkan sehingga pada Kongres nanti tidak akan ada
waktu cukup lama, yaitu 6-9 bulan, dimulai agenda khusus untuk ini dan akan
dari penyusunan daftar kebutuhan data, meminimalisir inefisiensi waktu dan energi
pengumpulan data, reduksi data, hingga serta adanya pengulangan antar gudie
finalisasi draft sebelum didiskusikan dan document GMKI. Alternatif ini membutuhkan
ditetapkan di forum kongres. waktu 6 bulan, prosesnya cukup identik
dengan alternatif 1. Perbedaannya terletak
pada pemangkasan pendahuluan, kajian teori
dan landasan teologis.

Anda mungkin juga menyukai