Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Komang Danda Panesa Yuda


NIM : 20211401042
Prodi : D4 MP. B (Malam)
Matkul : Hygiene, Sanitation, and Work Safety (HSW)

Genap : 2,4,6,8,10,12,14

1. Keracunan Makanan merupakan keadaan/ penyakit yang disebabkan oleh makanan yang
terkontaminasi oleh bakteri yang menghasilkan toksin oleh adanya tambahan pada
makanan yang bersifat racun. Keracunan Makanan juga dapat diartikan sebagai keadaan
abnormal dalam tubuh karena masuknya racun ke dalam tubuh melalui makanan.

2. Sebutkan faktor non microbial penyebab keracunan makanan, jelaskan!


Jawaban:
Faktor non microbial penyebab keracunan makanan:
1. Keracunan Makanan Secara Kimiawi
Keracunan pangan yang disebabkan karena terdapatnya bahan-bahan kimia
beracun dalam pangan yang ikut masuk ke dalam tubuh. Bahan kimia tersebut
masuk ke dalam tubuh melalui bahan makanan yang dikonsumsi baik secara
sengaja ditambahkan ke dalam makanan, maupun secara tidak sengaja terdapat di
dalam bahan makanan.
Jenis-jenis bahan kimia :
a. Residu Pestisida
Pestisida secara sengaja digunakan untuk membunuh serangga yang
mengganggu tanaman pertanian. Bila penggunaanya terlalu banyak
penanganan bahan makanannya tidak tepat, maka komponen berbahaya yang
terdapat dalam pestisida tersebut dapat masuk dan tertimbun dalam tubuh
manusia, dan mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan.
b. Residu Obat-obatan
 Hormon : Residu hormon dapat berasal dari produk-produk hewani
yang biasanya diternakkan seperti daging, susu, telur, ayam potong,
dsb.
 Antibiotik : Residu antibiotik juga bisa berasal dari produk hewani
yang pemeliharaannya digunakan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
 Akibat yang ditimbulkan dari residu antibiotik pada produk hewani
adalah : Menaikkan perkembangan bakteri yang resisten, Menjadi
sumber pembawa bakteri resisten dan menaikkan infeksi, misalnya
salmonella dan Menumpuknya bakteri resisten pada manusia
c. Logam Berbahaya
 Keracunan zinck (seng), dapat berasal dari makanan yang disimpan
dalam kaleng atau kemasan seng
 Keracunan antimon, dapat berasal dari makanan yang bersifat asam
yang disimpan dalam kaleng yang berlapis email
 Keracunan tembaga dapat berasal dari maknan atau minuman yang
dikemas menggunakan kertas atau karton yang dilapisi tembaga
 Keracunan merkuri dapat terjadi pada seseorang secara tidak sengaja
mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung merkuri
d. Zat Additive
 Senyawa atau campuran senyawa yang ditambahkan ke dalam produk
pangan dengan tujuan untuk memperbaiki nilai gizi, menaikkan daya
simpan, dan membantu proses pengolahan.
 Beberapa jenis zat additive yang dapat bersifat racun bila dikonsumsi
dalam jumlah berlebihan. Pewarna sistetis (buatan) : Rhodamin untuk
warna merah, Metanil yellow untuk warna kuning.
 Zat pemanis : Sakarin, dengan kemanisan 300-400 kali gula pasir.
Pemanis ini dapat menyebabkan terjadinya pembentukan tumor.
 Siklamat, memiliki tingkat kemanisan 30-60 kali gula pasir. Pemanis
ini dapat menyebabkan atau berfungsi sebagai promotor terbentuknya
sel kanker.
 Menimbulkan keracunan makanan bila ditambahkan ke dalam
makanan dalam jumlah berlebih adalah Nitrit, Niacin, dan MSG
( Monosodium Glutamat)
2. Keracunan Makanan Secara Biologi
 Keracunan pangan yang disebabkan karena mengkonsumsi bahan
makanan yang secara alami sudah mengandung racun dan bersifat
membahayakan.
 Contoh :
a. Ubi kayu yang pahit. Jenis racun yang dihasilkan adalah HCL (asam
cianida)
b. Kentang mentah hijau. Jenis racun yang dihasilkan adalah solanine
c. Beberapa jenis jamur. Jenis racunnya adalah mikotoxin
d. Kacang tanah yang berjamur. Jenis racunnya adalah aflatoxin
e. Ikan scromboid (tuna dan macarel) yang terinfeksi dapat menimbulkan
f. Keracunan dengan gejala sakit kepala, diare, mual-mual, muntah,
kesulitan menelan dan gatal-gatal pada kulit.
g. Ikan puffer (blowgish, ballonfish) dapat menimbulkan keracunan
dengan gejala atau akibat terjadinya kumpulan pusat syaraf

3. Proses pembersihan dan proses sanitasi sangat perlu dilakukan dengan alasan
sebaga berikut:
a. Menyediakan lingkungan kerja yang bersih baik bagi karyawan maupun
pelanggan sehingga :
1. Dapat memberi image baik bagi pelanggan (merupakan unsur pokok
promosi)
2. Menarik minat pelanggan untuk datang Kembali
3. Meningkatkan gairah kerja dan citra karyawan yang bekerja di tempat
tersebut
4. Melindungi karyawan dan pelanggan dari faktorfaktor lingkungan kerja
yang merugikan kesehatan fisik dan mental
5. Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular.
b. Mencegah terjadinya kecelakan dan penyakit akibat kerja.
c. Menjamin keselamatan kerja karyawan. Untuk melakukan pembersihan dan
pensanitasian kita perlu memilih berbagai bahan pembersih dan bahan saniter
yang cocok digunakan sesuai dengan fungsi dan aspek efisiensinya.

4. Sanitasi air dan pengelolaan sampah perlu dilakukan dalam industry pariwisata
untuk memenuhi kebutuhan air di hotel seperti air untuk minum, air untuk mandi,
air untuk mencuci, air untuk memasak dan pengelolaan sampah perlu dilakukan
dalam industy pariwisata untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh sampah
baik penyakit yang bersumber dari virus, penyakit yang bersumber dari bakteri,
penyakit yang bersumber dari parasite.

5. Kesehatan kerja adalah suatu keadaan para pekerja/masyarakat pekerja dimana


kondisi jasmani dan rohani dalam keadaan bebas dari berbagai macam penyakit
yang diakibatkan oleh berbagai macam faktor pekerjaan dan lingkungan kerja.
Faktor yang mempengaruhi kesehatan :
 Keturunan
 Lingkungan kerja
 Perilaku
 Pelayanan Kesehatan
6. Kategori B:
Potensi bahaya yang menimbulkan resiko langsung pada keselamatan
 Kebakaran
 Listrik
 Potensi bahaya mekanikal
 Housekeeping (perawatan buruk pada peralatan)

Kategori D:

Potensi bahaya yang menimbulkan resiko pribadi dan psikologis

 Pelecehan
 Terispeksi HIV/Aids
 Kekerasan di tempat kerja
 Stress

7. Kaitan symbol atau tanda dalam K3 yaitu, symbol dan tanda-tanda yang telah
ditetapkan menjadi acuan dalam sebuah kegiatan dimana, dalam upaya
menghindari kecelakaan kerja dan gangguan keselamatan kerja, ada baiknya para
tenaga kerja mempelajari arti dari symbol atau tanda-tanda yang ada, dimana
symbol atau tanda-tanda tersebut merupakan larangan, peringatan, perintah, dan
anjuran.

Anda mungkin juga menyukai