DAN
PERILAKU HIGIENIS
Designed by :
Team Trainer – PT. Mayora Indah, Tbk
2014
PRE –TEST
pangan produk!
makanan!
TEMA:
TUJUAN TRAINING:
Betapa :
Nikmat Tidak Ada
TIDAK AMAN
Tinggi Gizi Nilainya
Ngetop
Pertimbangan utama
dalam… Perdagangan
KEAMANAN PANGAN Nasional dan
Internasional
KENAPA KITA TERKADANG KURANG MENYADARI KALAU KITA
BEKERJA DI PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN..?!
Ancaman
Dari Sudut Kesehatan
tersembunyi
Penyakit
terkandung
dalam makanan
Kontaminasi :
• Kontaminasi
Biologis
• Kontaminasi
Kimiawi
• Kontaminasi
Tidak Dapat Fisik
Dideteksi Secara
Indra
PENCEMARAN PANGAN
I. Bahaya Biologis adalah bahaya yang berupa cemaran mikroba dan parasit yang dapat
menyebabkan keracunan atau penyakit. Cemaran mikroba ini dapat berasal dari udara,
tanah, air dan tempat – tempat lainnya yang kotor.
Mikroba adalah makhluk hidup yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Mikroba dibagi dalam empat kelompok besar, yaitu : bakteri,
kapang, khamir dan virus.
Secara umum mikroba dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu mikroba yang
menguntungkan dan mikroba yang merugikan atau disebut mikroba patogen.
Sifat-sifat mikroorganisme
• Hidup di lingkungan maupun tubuh manusia.
Push Pin
Anting
Kalung
Jepit Rambut
Cincin Isi Staples
Paper Clip
Jam Tangan
Uang Logam
Membuang Sampah Sembarangan Rambut
FOOD SAFETY
1. Memilih:
Pilih bahan pangan yang bermutu baik yang bebas dari tanda – tanda kerusakan dan sesuai
spesifikasi yang telah ditentukan.
2. Menyimpan:
Penyimpanan bahan pangan harus dikelompokkan menurut jenisnya, tidak boleh
tercampur antara satu dengan yang lainnya.
Suhu dan kelembaban ruangan penyimpanan harus disesuaikan dengan karaketeristik BP
dan kondisi yang sesuai untuk mencegah kerusakan terjadi.
Bahan pangan tidak boleh langsung menyentuh lantai untuk mencegah cemaran dan
kerusakan BP, harus dialasi terlebih dahulu.
Tempat penyimpanan harus kering dan bersih.
D. HYGIENE KARYAWAN:
Kebiasaan baik/ perilaku higienis karyawan untuk menjaga keamanan pangan produk
antara lain:
1. Selalu membersihkan diri (mencukur rambut, kumis atau jenggot, mandi, gosok gigi)
sebelum bekerja).
2. Selalu bekerja dengan penuh perhatian (tidak bicara dan tidak mengunyah makanan atau
merokok sambil bekerja).
3. Selalu menjaga lingkungan kerjanya supaya tetap bersih.
4. Selalu memakai pakaian kerja termasuk penutup kepala, penutup hidung dan mulut serta
sarung tangan (jika perlu) dan memakai alas kaki yang bersih.
Kebiasaan karyawan yang buruk sehingga dapat mencemari produk antara lain:
1. Meludah di mana saja (ludah merupakan sumber mikroba yang dapat mencemari pangan.
2. Berbicara sambil bekerja (disamping dapat mengganggu pekerjaan, berbicara juga dapat
mencemari pangan).
3. Bersin atau batuk di depan pangan, mikroba dari bersin atau batuk dapat mencemari
pangan.
4. Mengunyah makanan atau merokok sambil bekerja.
5. Memakai perhiasan saat sedang bekerja.
Peralatan Pengolahan
Peralatan pengolahan pangan khususnya yang langsung kontak dengan pangan dapat
mencemari pangan jika kotor. Oleh karena itu peralatan pengolahan pangan harus dijaga agar
selalu tetap bersih.
1. Gunakan peralatan yang mudah dibersihkan. Peralatan yang terbuat dari baja tahan
karat umumnya mudah dibersihkan. Ingat! karat dari peralatan logam dapat menjadi
bahaya kimia dan lapisan logam yang terkelupas dapat menjadikan bahaya fisik jika
masuk ke dalam makanan.
2. Bersihkan segera, peralatan yang telah digunakan. Mesin–mesin seperti pengaduk dan
penggiling hendaknya dapat dibongkar agar bagian–bagiannya mudah dibersihkan.
3. Bersihkan peralatan dengan sabun atau deterjen.
Jika tidak dilindungi dengan baik, produk pangan yang sudah diolah mungkin saja
tercemar kembali oleh cemaran–cemaran fisik, kimia dan biologis.
Pencemaran kembali produk pangan ini disebut pencemaran silang atau kontaminasi
silang.
Kontaminasi silang sangat merugikan dihitung dari segi waktu dan biaya, karena
upaya yang telah diberikan untuk membuat produk pangan menjadi mubazir sebab produk
pangan yang terkontaminasi silang telah terlanjur dijual dan menimbulkan keracunan pada
konsumen. Jika ini terjadi, industri pangan yang membuat pangan tersebut dapat dituntut
ke pengadilan.
Suatu tahapan disebut tahap kritis karena jika tidak dilakukan dengan benar maka
produk pangan tidak terjamin keamanannya.
Tahap – Tahap Yang Dianggap Kritis
1. Pemilihan Bahan Baku
• Memilih bahan mentah yang tidak mengandung bahaya fisik, kimia maupun biologis.
• Memilih BTP yang diizinkan penggunaanya untuk pangan.
2. Formulasi Khusus
• Menggunakan BTP dengan takaran tidak melebihi takaran maksimum yang
diperbolehkan.
• Mengatur pH asam yang sesuai untuk menekan pertumbuhan bakteri.
• Mengatur tingginya kadar gula, untuk menekan pertumbuhan mikroba.
• Mengatur kadar air, untuk menekan pertumbuhan mikroba.
QUALITY CONTROL DEPARTMENT – TRAINING 2014
FOOD SAFETY
3. Proses Pengolahan
• Pemanasan dengan suhu dan waktu yang tepat, misalnya pada proses pasteurisasi atau
sterilisasi, untuk memusnahkan bakteri pembusuk maupun patogen.
• Mempertahankan suhu penyimpanan dingin dengan tepat untuk menjaga agar tidak
terjadi pertumbuhan mikroba.
• Mempertahankan suhu penyimpanan hangat (sekitar 65° C) untuk menjaga agar mikroba
tidak tumbuh.
• Metal Detector untuk mencegah adanya logam yang terbawa pada produk jadi.
POST TEST
3. Sebutkan 2 contoh perilaku higienis karyawan untuk menjaga keamanan pangan produk!