Skripsi Randy Trafino 18036071
Skripsi Randy Trafino 18036071
SKRIPSI
RANDY TRAFINO
18036071
KIMIA
JURUSAN KIMIA
2022
Pengaruh Penambahan ZnO Terhadap Sifat Antibakteri pada Semen Portland
Randy Trafino
ABSTRAK
Dewasa ini kebutuhan akan semen meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat
dalam infrastruktur bangunan, namun terdapat beberapa hal yang belum disadari
masyarakat akan komposisi semen selain ketahanan dan kekokohan yang mana
berhubungan dengan kesehatan pada masyarakat itu sendiri, salah satunya adalah sifat
antibakteri yang diperlukan pada semen. Penelitian kali ini dilakukan evaluasi sifat
Antibakteri dengan semen yang digunakan yaitu Semen Portland dengan bakteri
Escherichia coli sebagai bakteri pengevaluasi, evaluasi bakteri dilakukan dengan metode
TPC yaitu Total Plate Count, evaluasi dilakukan dengan variasi ZnO pada Semen Portland
yaitu 0%, 1%, 3% dan 5% yang mana evaluasi berasal dari aktifnya ROS pada ZnO, untuk
dapat meninjau kinerja aktif dari ROS dapat dilakukan dengan bantuan sinar UV dan tanpa
bantuan sinar UV. Disamping itu dilakukan karakterisasi dengan XRD yang bertujuan
untuk mengetahui ukuran nanopartikel dari ZnO dan jenis kristal yang terbentuk,
disamping itu juga dilakukan karakterisasi dengan SEM untuk melihat bentuk dari struktur
ZnO yang tertanam pada Semen Portland, karakterisasi SEM dilakukan dengan perbesaran
1.000x, 2.500x, 5.000x dan 10.000x perbesaran.
Kata kunci: ZnO, Semen Portland, Escherichia coli, Antibakteri, Total Plate Count.
Influence of ZnO on the Antibacterial Properties of Portland Cement
Randy Trafino
ABSTRACT
Nowadays the cement demand is increasing along with public demand in building
infrastructure, but there are several things that the people has not realized about the
composition of cement besides its resilience and sturdiness which is related to the public
health, one of which is the antibacterial properties needed in cement. This study evaluates
the antibacterial properties of the cement used is Portland Cement, with Escherichia coli
bacteria as the evaluating bacteria, the evaluation of bacteria is carried out by the TPC
method, namely Total Plate Count, the evaluation is carried out with variations of ZnO in
Portland Cement is 0%, 1%, 3% and 5% where the evaluation comes from the active ROS
in ZnO, to be able to review the active performance of ROS can be done with the help of
UV light and without of UV light. Besides that, characterization was carried out using XRD
which aims to determine the nanoparticle size of ZnO and the type of crystal formed,
besides that, morphological analysis characterization was also carried out with SEM to see
the shape of the ZnO structure embedded in Portland Cement, SEM characterization was
carried out with magnifications of 1000x, 2.500x, 5,000x and 10,000x magnification.
Keyword: ZnO, Portland Cement, Escherichia coli, Antibacterial, Total Plate Count.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Selama penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat dukungan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Rahadian Zainul, S.Pd., M.Si. sebagai dosen pembimbing
2. Bapak Dr. Mawardi, M.Si dan Bapak Dr. Hardeli, M.Si sebagai dosen
pembahas
3. Bapak Budhi Oktavia, S.Si., M.Si., Ph.D. sebagai Ketua Jurusan Kimia dan
penelitian ini.
berikan membawa hal baik dan menjadi amal baik serta semoga memperoleh
i
Penulis menyadari proposal ini jauh dari kata kesempurnaan oleh karena itu penulis
membuka kritik dan saran dari berbagai pihak agar proposal ini dapat lebih
Randy Trafino
ii
DAFTAR ISI
C. Batasan Masalah........................................................................................... 7
1. Definisi ..................................................................................................... 9
1. Definisi ................................................................................................... 17
C. Escherichia coli.......................................................................................... 20
E. Prosedur Penelitian..................................................................................... 31
A. Kesimpulan ................................................................................................ 51
LAMPIRAN .......................................................................................................... 58
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 14. Proses skema metode pendispersi bahan nano dalam preparasi
komposit berbasis semen....................................................................................... 38
v
DAFTAR TABEL
Tabel 5. Perhitungan Kristalin ZnO dan Semen Portland .... Error! Bookmark not
defined.
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
dasar semen komposit). Produksi semen komposit (mortir semen dan beton)
adalah salah satu cabang terpenting dalam bahan bangunan. Salah satu
bentuk dari semen komposit adalah semen Portland. Pada tahun 2012
menunjukkan bahwa pasar dunia untuk semen Portland dapat mencapai 3,6
miliar metrik ton per tahun dan dapat diperkirakan volumenya akan
mencapai sekitar 5 miliar metrik ton pada tahun 2030 (Sikora et al., 2018).
baku utama batu gamping. Batu kapur ini dicampur dengan tanah liat dan
bahan alternatif lainnya, lalu kemudian dapat dihasilkan semen bubuk. Batu
kapur atau batu gamping yaitu bahan alam yang memiliki senyawa kalsium
oksida (CaO), berbeda dengan tanah liat, tanah liat adalah bahan alam yang
oksida besi (Fe2O3), dan magnesium oksida (MgO). Dalam produksi semen,
bahan baku dibakar hingga meleleh dan ditambahkan gipsum dalam jumlah
tertentu. Bahan dasar Semen dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Klinker
pasir besi, dan tanah liat, 2. Gypsum sekitar 5%, digunakan sebagai retarder
1
dan 3. Bahan ketiga, seperti batu kapur, pozzolan, fly ash, dll (Zhu et al.,
2021).
satu hal yang baru, salah satunya dengan membuat bahan campuran baru
pada semen yang berfungsi sebagai antibakteri. Semen salah satu bahan
Pada sebagian besar semen memiliki struktur yang rapuh, penuh rongga
kapiler, dengan ruang berpori. Dikarenakan itu, dalam jangka waktu tertentu
dan cuaca yang cenderung susah untuk diprediksi, pengaruh curah hujan
pembekuan dan pencairan rembesan air mulai terjadi pada struktur semen,
intrusi air jangka panjang ke dalam struktur semen akan dipercepat dan
struktur secara bertahap membusuk. Selain intrusi air, waktu yang lama
2
gejala saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorokan), batuk, meningitis,
yang lebih baik dengan stabilitas fotokimia yang baik. Efisiensi antimikroba
reaktif (ROS) beracun dan ampuh untuk kematian bakteri. Dengan beberapa
sel, peroksidasi lipid, dan degradasi asam nukleat. Keuntungan atau manfaat
lain dari ZnO yaitu: a) memiliki stabilitas yang tinggi di bawah media asam
oksida logam (MNPs/MONPs) seperti Ag, Cu, CuO, ZnO, TiO2, Fe3O4,
3
MgO NP terletak di nanopartikel anorganik. Dalam hal ini, aktivitas
(Menazea, 2020).
al., 2020).
nanopartikel ZnO dengan jumlah yang telah diatur. Senyawa seng nitrat
kimia, lalu menambahkan larutan encer NaOH 4 M tetes demi tetes dengan
penyaringan maka endapan yang terbentuk dicuci beberapa kali dengan air
4
suling dan diikuti beberapa tetes aseton barulah terbentuk bubuk putih, lalu
bubuk putih dikeringkan dengan dengan oven bersuhu 180°C selama 24 jam
dalam oven.
Setelah itu dengan bubuk ZnO dilakukan persiapan 4 cawan petri yang
ZnO dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% oleh berat. Selama melakukan
dan semen putih dalam jumlah yang sesuai dengan menjaga berat total
alu. Lalu selanjutnya ditambahkan sedikit air sehingga terbentuk pasta halus
pada komposit, hal ini sesuai dengan pernyataan (Munawar et al., 2020)
XRD nanopartikel ZnO. Semua puncak difraksi XRD dari serbuk ZnO
bahwa ZnO dengan kemurnian yang tinggi telah diperoleh. Disisi lain para
5
adalah sudut difraksi Bragg. Ukuran kristal rata-rata D adalah 10 nm yang
dipastikan sebelum melakukan uji bakteri semua alat dan bahan disterilisasi,
bertekanan 15 psi dengan suhu 121°C, lalu disiapkan kertas filter yang
sebelumnya telah melalui sterilisasi dan diletakkan pada wadah petri yang
sampel tersebut diletakkan pada bagian tengahnya, lalu petri ditutup dan
diinkubasi selama 2 hari pada suhu ruangan 26°C (Fatmawati et al., 2018).
Adapun cara kerja atau reaksi yang terjadi yaitu kehadiran ZnO dalam
sistem bakteri aktif dapat meningkatkan spesies oksigen reaktif (ROS), yang
dan aktivitas katalitik enzim denitrifikasi. Oleh karena itu, keberadaan ZnO
6
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
masyarakat.
C. Batasan Masalah
sebagai berikut :
3. Variasi ZnO yang ditambahkan yaitu 0%, 1%, 3%, dan 5% ratio berat.
4. Escheria coli (JM 109, Promega, Gram Negatif ) dipilih sebagai anggota
D. Rumusan Masalah
XRD?
E. Tujuan Penelitian
instrumen XRD.
F. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang akan didapatkan pada penelitian kali ini
sebagai berikut :
XRD.
Escherichia coli.
Dark)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Semen Portland
1. Definisi
padat berupa satu kesatuan massa yang kokoh. Disisi lain semen
2019).
hanya 59,9 juta ton. Tahun 2014 diketahui total impor semen sebesar 2,2
juta ton yang mana hal ini sangat kontras dengan ekspor yang hanya
mencapai 62,4 juta ton hal ini dihimpun dari data Kemenperin di tahun
15%, Indocement 30%, dan yang terakhir yaitu Semen Gresik Group
9
(SGG) yang menguasai sekitar 45%, sementara yang lainnya sebesar
dan Semen Kupang Dilihat dari penguasaan pasar tersebut, terdapat dua
Dewasa ini terdapat beberapa jenis semen antara lain yaitu yang
abu kebiruan, yang berasal dari bahan utama batu gamping yang
memiliki tekanan dan suhu yang sangat tinggi, semen ini biasa
Putih (Gray Cement) adalah semen yang digunakan sebagai filler atau
biasa digunakan sebagai bahan finishing, yang mana semen ini berasal
dari bahan utama kalsit yang berasal dari limestone yang memiliki
bumi dengan berbagai kondisinya baik darat maupun laut. Yang terakhir
terdapat Mixed & Fly Ash Cement yaitu campuran pozzolan buatan dan
semen abu yang mana pozzolan merupakan hasil sisa dari pembakaran
amorphous silica, dan oksida lainnya dalam variasi jumlah. Semen ini
10
Terlepas dari produksi semen, disisi lain peneliti selalu
erat dengan biaya bahan bakar yang digunakan untuk membuat suhu dari
reaksi kimia yang berbeda yang mengubah bahan mentah menjadi klinker.
Klinker keluar dari kiln sebagai nodul abu-abu, pucat atau warna yang
lebih pekat sesuai dengan jumlah zat besi yang dikandungnya. Ketika
dan semakin rendah kandungan oksida besi, semakin putih semen yang
fisik dan kimia bahan berbasis semen Portland batu kapur penting untuk
garam.
11
2. Proses Pengolahan
pertama proses basah pada jenis proses ini semua bahan dihomogenkan
bahan bakar batubara. Untuk mencapai hasil yang baik proses ini melalui
5 tahapan, yang pertama yaitu batu kapur/koral yang didapat pada proses
penembakan batu bara dipecah sampai terbentuk pada ukuran < 50mm.
Yang kedua yaitu batu kapur yang telah dihancurkan dengan ukuran yang
telah ditentukan dicampur dengan lempung, pasir dan bijih besi, lalu pada
tersebut dibawa ke Ball Mill, dicampur dengan air barulah setelah itu
terbentuk larutan pekat yang memiliki tekstur seperti bubur yang biasa
12
komposisi kesesuaian spesifikasi, selajutnya proses terakhir setelah
Oxide CaO SiO2 Al2O3 Fe2O3 K2O MgO Na2O SO3 CO2 TiO2
Notation C S A F K M N S’ C’ T
ditiupkan pada ujung tungku pada suhu 1500°C, pada proses kedua
didinginkan membentuk butiran abu abu gelap yang biasa disebut klinker
13
3. Sifat Fisika dan Kimia Semen Portland
parameter kunci yang mengontrol kualitas semen. Sifat fisik semen yang
Para peneliti yaitu (Petre et al., 2012) pada hasil eksperimen yang
dalam hal sifat fisik dan mekanik. Sampel semen yang diperoleh
biasa dengan kehalusan lanjutan (7000 cm2/g dan 8000 cm2/g, masing-
injeksi.
menahan beban. Kuat tekan adalah aspek utama atau fungsi utama dari
14
perbedaan kuat tekan semen dapat dipantau dari kecepatan
kimia mineral semen yang ada, seperti telah diketahui bahwa semen
mengandung 4 mineral utama yaitu C3S, C2S, C3A, dan C4AF yang
(Omoniyi & Okunola, 2016) yaitu Sekitar 3,0 g sampel semen dari merk
(As, Br, De dan Sk) dipindahkan ke dalam krus platina kering yang telah
15
W2= berat sampel + wadah kosong
Sifat Kimia Semen Portland terdiri dari bahan baku untuk produksi
semen seperti batu kapur (kalsium), pasir atau tanah liat (silikon), bauksit
napal, serpih, tanah liat, terak tanur tinggi, batu tulis. Analisis kimia
bahan baku semen memberikan informasi tentang sifat kimia semen, hal
Portland yaitu :
16
B. Zinc Oxide
1. Definisi
tidak memiliki bau dan sukar larut dalam air. Pada suhu kamar, senyawa
ini memiliki fasa padat dengan densitas sebesar 5,610 g/cm 3, titik leleh
sebesar 1975oC serta berat molekul ZnO yaitu sebesar 81,38 g/mol,
sekitar 3,37 eV dan energi ikat eksiton tinggi (60 meV). Ini adalah
serbuk yang biasa digunakan sebagai zat aditif pada berbagai bahan dan
produk seperti plastik, keramik, kaca, semen, karet, pelumas, cat dan
17
2. Bentuk Struktur
umum dari ZnO dengan jenis bentuk wurtzite, adalah kisi hexagonal
ZnO dan sering dijumpai (Kim et al., 2020). Bentuk zincblende dari
terdiri dari atom membentuk sub kisi heksagonal. Dalam hal ini,
18
3. Sifat Antibakteri
lebih rendah untuk tuan rumah, stabilitas yang lebih tinggi dengan
daya tahan yang lebih lama, resistensi mikroba yang lebih rendah
lebih baik, stabilitas yang lebih tinggi dan ketahanan panas (Lallo da
tergantung pada konsentrasi dan kontak durasi yang terjadi dan juga
19
tergantung dosis yang diberikan hal ini telah dilakukan tindakan
optik dan elektrik dan sifat antibakteri ZnO disebut sangat tinggi
C. Escherichia coli
diseluruh dunia
jika berjumlah terbatas pada lumen usus, Namun pada manusia yang
menyebabkan infeksi. Lebih lagi, bahkan anggota paling kuat dari spesies
ini mungkin rentan terhadap infeksi oleh salah satu dari beberapa klon
20
Escherichia coli yang beradaptasi mengembangkan kemampuan untuk
et al., 2018).
Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang dipelajari dengan baik.
lainnya.
permukaan mukosa atau dapat menyebar seluruh tubuh. Tiga hasil sindrom
klinis umum dari infeksi strain Escherichia coli yang secara inheren
patogen: (i) infeksi saluran kemih, (ii) sepsis/meningitis, dan (iii) enterik/
akan fokus pada patogen yang menyerang manusia. (Kaper et al., 2004).
maupun infeksi saluran kemih pada manusia. Bakteri ini memiliki bentuk
21
batang gram negatif dengan beberapa subspesies, seperti enterotoxygenic
dapat menyebabkan diare juga infeksi saluran kemih, ada tipe lain dari
Menurut data dari (Daga et al., 2019) di negara maju, Escherichia coli
peringkat pertama atau kedua dalam kejadian infeksi aliran darah di negara-
perairan lingkungan, termasuk lautan, sungai, danau, dan air selokan, dan
antibiotik, biosida, logam berat, dan bahan kimia lainnya yang secara alami
air ini. Escherichia coli berlimpah dalam sistem air dan merupakan reservoir
22
AMR Escherichia coli di Belanda menunjukkan 17,1% ESBL Escherichia
coli yang diisolasi dari air sungai dan air limbah dilaporkan sebagai patogen
dengan media tryptone soy agar (TSA) untuk membuat rangkaian media
alami dan segera digunakan untuk tes antimikroba berikut. Selain itu,
pertumbuhan bakteri.
23
memiliki kemampuan unik untuk menembus membran sel, seperti
2. Tes Antibakteri
37°C selama 12-16 jam dalam kaldu kedelai tripton (TSB; Difco, MD,
pada 600 nm (OD600) 0,05 dan diinkubasi pada suhu 37°C semalaman
dan larutan bebas NP. Sel yang diinokulasi diperkirakan c.200 CFU per
25
pembentukan koloni normal diamati. Untuk menilai pengaruh ZnO NP
untuk uji antibakteri dan tidak ada perbedaan signifikan yang diamati.
E. X-Ray Diffraction
kedudukan bidang tertentu dari material yang dikaji memenuhi syarat Bragg
(1) Metode difraksi Laue; (2) Metode hablur bergerak; dan (3) Metode
26
difraktometeri serbuk. Metode Difraktometeri serbuk berfungsi untuk
permukaan yang rata dan mempunyai ketebalan yang pas untuk menyerap
sudut 2Ө terhadap alur datang agar alat monitor dapat mengelilingi sampel
tersebut. Alat monitor tersebut dijajarkan agar sumbunya selalu melalui dan
Crystal Structure Database) pada sampel yang diuji. Pada metode difraksi,
hukum Bragg harus dipenuhi, kerena itu perlu diatur orientasi kristal
27
terhadap berkas dating. Metode difraksi sinar X dapat dibedakan menjadi :
(1) Metode kristal tunggal. Metode ini berfungsi untuk menentukan struktur
berbentuk serbuk, sehingga terdiri banyak kristal yang sangat kecil dan
orientasi tidak perlu diatur lagi kerena semua orientasi bidang telah terdapat
dapat diperoleh dari data difraksi sinar X ini yaitu: (1) Posisi puncak difraksi
struktur kristal dan orientasi dari sel satuan; (2) intensitas relatif puncak
difraksi memberikan gambaran tentang posisi atom dalam sel satuan; (3)
𝐾ʎ
𝐷=
𝛽. 𝑐𝑜𝑠𝜃
28
F. Scanning Electron Microscopy
atom dalam bahan. SEM adalah peralatan terkemuka yang mampu mencapai
gambar visual rinci dari sebuah partikel dengan kualitas tinggi dan resolusi
spasial 1 nm. Jenis elemen dan senyawa yang terdiri dari sampel dan rasio
29
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Objek Penelitian
C. Variabel Penelitian
0, 1, 3, dan 5%.
Alat yang digunakan pada penelitian kali ini adalah gelas kimia,
gelas ukur, neraca analitik, batang pengaduk, pipet tetes, cawan petri, kertas
30
E. Prosedur Penelitian
1. Sintesis ZnO
air suling dan diikuti beberapa tetes aseton barulah terbentuk bubuk
yang sesuai dengan menjaga berat total semen 1 gram dan variasi yang
31
dilakukan namun tanpa penggunaan sinar UV atau Under Dark (Sikora
et al., 2018).
data.
harus dipasang pada rintisan dan kemudian lapisan tipis atau sejumlah
kecil bahan akan ditempatkan pada keran karbon, lapisan tipis yang
32
5. Uji Antibakteri terhadap Eschericia coli
hingga suam-suam kuku (± 40˚C) lalu dibiarkan pada suhu ruang hingga
menggunakan uap air jenuh bertekanan 15 psi dengan suhu 121°C, lalu
33
diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu ruangan. Dilakukan
34
BAB IV
A. Sintesis ZnO
perubahan pH, suhu dan pelarut. Seluruh komponen pada sintesis ZnO
dengan NaOH 0,2 M, penambahan NaOH dengan pH yang dijaga yaitu 12.
35
disaring yang bertujuan untuk pembersihan atau pemisahan partikel padat
sehingga didapatkan serbuk ZnO murni dengan berat 3,2 gram sejalan dengan
36
B. Proses Mixing Semen-ZnO
terbentuk suatu partikel yang berukuran nano. Sonikasi yang efisien dari
yang stabil dalam komposit berbasis semen. Selain itu, stabilisasi setelah
elemen ini dimasukkan dalam tahap pengujian awal aditif semen. Pada
37
UV light 30
watt
nanomaterials
Gambar 14. Proses skema metode pendispersi bahan nano dalam preparasi
komposit berbasis semen
peran produksi ROS dan pelarutan dalam toksisitas ZnO, disisi lain sifat
antibakteri pada ZnO tanpa UV light atau tanpa sumber cahaya berasal
proses eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi pada katalis
38
yang digunakan. Elektron pada katalis tersebut akan tereksitasi jika
memiliki energi yang cukup untuk berpindah dari energi yang lebih
kecil (pita valensi) ke energi yang lebih besar (pita konduksi). Suatu
Hal ini terjadi karena satu elektron pada pita valensi berpindah
ke pita konduksi, sehingga elektron yang berada pada kedua pita tidak
activity
Pita konduksi
Elektron (e-) (e-)
Reduksi :
O2 + e- → •O2⁻
Radikal
superoksida
Eksitasi
elektro celah
UV LIGHT
Oksidasi :
H2O + h+ →
Hole (h+) (h+) OH•
Radikal
Pita Valensi Hidroksida
Gambar 15. Mekanisme ROS
39
C. Pengaplikasian Semen-ZnO terhadap bakteri Escherichia coli
metode TPC (Total Plate Count), metode TPC ini atau yang biasa
seterusnya.
40
No. Variasi Semen-ZnO Jumlah koloni Jumlah koloni
(CFU/ml)
4. Variasi 5% 48 0,48x106
koloni per volume (CFU/ml) dari Escherichia coli dengan variasi ZnO dan
bantuan sinar UV. Dengan variasi ZnO yang ditambahkan didapatkan tingkat
50 36,3
16
0
variasi 0% variasi 1% variasi 3% variasi 5%
2,85x106 yang mana dapat dikatakan jumlah ini berada diambang batas
al., 2018).
yaitu hitung sebagai satu koloni individual untuk koloni yang memiliki
42
satu koloni individu terhadap dua koloni yang memilki bentuk atau
untuk beberapa koloni yang bergabung menjadi satu atau bentuk rantai,
< ¼ cawan.
yaitu koloni spreader yang berada diantara agar dan bagian bawah agar
dan lainnya tumbuh pada lapisan tipis air di permukaan agar, pada hasil
yang sama yaitu pengenceran 10-4. Cawan yang memiliki 30-300 koloni
43
yang dilaporkan oleh (Thomas et al., 2012) cawan dengan kisaran 25-
250 atau 30-300 koloni per cawan agar (100 μl sampel) ditetapkan
elektron (e-) dan hole (h+) yang lebih besar dari celah pitanya. Foton
yang diserap (≥375 nm) oleh pita ZnO (elektron pada pita konduksi dan
hole pada pita valensi). Elektron (e -) dan hole (h+) yang difotogenerasi
44
No. Variasi Semen-ZnO Jumlah koloni Jumlah koloni
(CFU/ml)
1. Variasi 0% undefined -
variasi ZnO tanpa bantuan sinar UV, didapatkan hasil pada semen
melebihi batas dengan total maksimal koloni yaitu 300, pada variasi 1%
45
variasi 0% variasi 1% variasi 3% variasi 5%
Dari variasi yang terkecil yaitu 0% sampai kepada variasi terbesar yaitu
tanpa adanya bantuan sinar UV. Berikut disajikan kurva hasil evaluasi
40
20
0
variasi 0% variasi 1% variasi 3% variasi 5%
Disisi lain sifat antibakteri pada ZnO tanpa UV light atau tanpa
sumber cahaya berasal dari ion Zn²⁺ yang dilepaskan dalam air. Dibawah
reaksi air, hole (h+) menghasilkan radikal hidroksil (.OH) dan elektron
46
(e-) membentuk anion radikal superoksida (O2.-). Potensial oksidasi dari
radikal hidroksil (.OH) ini sangat tinggi (2,80 V), yang mengoksidasi
mengubahnya menjadi CO2 dan air, dan produk sampingan yang tidak
47
D. Uji Karekteristik Semen-ZnO instrumen XRD
bentuk atau jenis kristal ZnO yang terdapat pada Semen Portland, disisi lain
perlu diketahui ukuran nanopartikel dari ZnO itu sendiri yang terdapat pada
kemurnian tinggi dari bubuk hasil sintesis, dan hasil struktur yang hampir
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sagadevan et al., 2017) yang
41,3164°, dan 43,1495° dengan nilai hkl (1 0 0), (0 0 2), (1 0 1), (1 0 3), (1
yang biasa disebut sebagai lebar penuh pada setengah maksimum FWHM
48
(full width half maximum). Nilai FWHM berkaitan dengan ukuran diameter
kristal, semakin besar FWHM maka ukuran diameter kristal yang didapat
49
E. Uji karakteristik Semen-ZnO instrumen SEM
(a) (b)
Gambar 21. Gambaran Semen-ZnO dengan instrumen SEM
semen putih pada gambar 21 (a), dan yang lainnya serupa dengan struktur
jarum atau batang, dengan jelas difokuskan oleh lingkaran pada gambar.
bahwa jarum / batang ZnO tertanam padat di semen putih, dan pada
berongga, sesuai dengan hasil SEM yang mana dapat ditarik bahwa
al., 2010).
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
ada reaksi yang terjadi antara ZnO dan semen putih dalam komposit
pada semen-ZnO(%)
51
DAFTAR PUSTAKA
Abebe, B., Zereffa, E. A., Tadesse, A., & Murthy, H. C. A. (2020). A Review on
Enhancing the Antibacterial Activity of ZnO: Mechanisms and Microscopic
Investigation. Nanoscale Research Letters, 15(1).
https://doi.org/10.1186/s11671-020-03418-6
Akhtar, K., Khan, S. A., Khan, S. B., & Asiri, A. M. (2018). Scanning electron
microscopy: Principle and applications in nanomaterials characterization. In
Handbook of Materials Characterization. https://doi.org/10.1007/978-3-319-
92955-2_4
Chen, H., Wu, X., Gong, L., Ye, C., Qu, F., & Shen, G. (2010). Hydrothermally
grown ZnO micro/nanotube arrays and their properties. Nanoscale Research
Letters, 5(3), 570–575. https://doi.org/10.1007/s11671-009-9506-4
Critchley, I. A., Nicole Cotroneo, Pucci, M. J., & Rodrigo Mendes. (2019). The
burden of antimicrobial resistance among urinary tract isolates of Escherichia
coli in the United States in 2017. PLoS ONE, 14(12), 1–11.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0220265
Dadi, R., Azouani, R., Traore, M., Mielcarek, C., & Kanaev, A. (2019).
Antibacterial activity of ZnO and CuO nanoparticles against gram positive and
gram negative strains. Materials Science and Engineering C, 104(March),
52
109968. https://doi.org/10.1016/j.msec.2019.109968
Daga, A. P., Koga, V. L., Soncini, J. G. M., De Matos, C. M., Perugini, M. R. E.,
Pelisson, M., Kobayashi, R. K. T., & Vespero, E. C. (2019). Escherichia coli
Bloodstream Infections in Patients at a University Hospital: Virulence factors
and clinical characteristics. Frontiers in Cellular and Infection Microbiology,
9(JUN). https://doi.org/10.3389/fcimb.2019.00191
Eskani, I. N., Haerudin, A., Setiawan, J., Lestari, W., & Astuti, W. (2020).
Ketahanan Sifat Antibakteri Kain Batik Teraplikasi Nanopartikel ZnO. 14–15.
Fatmawati, R. Y., Wijaya, K., & Tahir, I. (2018). Material CuO/Bentonit Sebagai
Bahan Antibakteri Escherichia Coli Cuo / Bentonite Material As Antibacterial
Agent For Escherichia Coli. Berkala Ilmiah MIPA-UGM, 25(3), 216–223.
https://jurnal.ugm.ac.id/bimipa/article/view/37836
Ghina Afrilia, C. (2019). Studi proses sintesis serbuk nano ZnO beserta
karakterisasi. Jurnal Ilmu Dan Inovasi Fisika, 3(2), 105–113.
https://doi.org/10.24198/jiif.v3i2.23063
Haberecht, H. B., Nealon, N. J., Gilliland, J. R., Holder, A. V., Runyan, C., Oppel,
R. C., Ibrahim, H. M., Mueller, L., Schrupp, F., Vilchez, S., Antony, L., Scaria,
J., & Ryan, E. P. (2019). Antimicrobial-Resistant Escherichia coli from
Environmental Waters in Northern Colorado. Journal of Environmental and
Public Health, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/3862949
Jang, J., Hur, H. G., Sadowsky, M. J., Byappanahalli, M. N., Yan, T., & Ishii, S.
(2017). Environmental Escherichia coli: ecology and public health
53
implications—a review. Journal of Applied Microbiology, 123(3), 570–581.
https://doi.org/10.1111/jam.13468
Jayawardane, D. L. N. B., U.P.A.S, U., W.M.N.R., W., & C.K., P. (2012). Physical
and Chemical Properties of Fly Ash based Portland Pozzolana Cement. Civil
Engineering Research Exchange Symposium 2012, 8–11.
Kaper, J. B., Nataro, J. P., & Mobley, H. L. T. (2004). Pathogenic Escherichia coli.
Nature Reviews Microbiology, 2(2), 123–140.
https://doi.org/10.1038/nrmicro818
Kim, I., Viswanathan, K., Kasi, G., Thanakkasaranee, S., Sadeghi, K., & Seo, J.
(2020). ZnO Nanostructures in Active Antibacterial Food Packaging:
Preparation Methods, Antimicrobial Mechanisms, Safety Issues, Future
Prospects, and Challenges. Food Reviews International, 00(00), 1–29.
https://doi.org/10.1080/87559129.2020.1737709
Lallo da Silva, B., Caetano, B. L., Chiari-Andréo, B. G., Pietro, R. C. L. R., &
Chiavacci, L. A. (2019). Increased antibacterial activity of ZnO nanoparticles:
Influence of size and surface modification. Colloids and Surfaces B:
Biointerfaces, 177(September 2018), 440–447.
https://doi.org/10.1016/j.colsurfb.2019.02.013
Lee, K. M., Lai, C. W., Ngai, K. S., & Juan, J. C. (2016). Recent developments of
zinc oxide based photocatalyst in water treatment technology: A review. Water
Research, 88, 428–448. https://doi.org/10.1016/j.watres.2015.09.045
Liu, Y., He, L., Mustapha, A., Li, H., Hu, Z. Q., & Lin, M. (2009). Antibacterial
activities of zinc oxide nanoparticles against Escherichia coli O157:H7.
Journal of Applied Microbiology, 107(4), 1193–1201.
https://doi.org/10.1111/j.1365-2672.2009.04303.x
Ma, T. F., Chen, Y. P., Fang, F., Yan, P., Shen, Y., Kang, J., & Nie, Y. D. (2020).
Effects of ZnO nanoparticles on aerobic denitrifying bacteria Enterobacter
cloacae strain HNR. Science of the Total Environment, 725, 138284.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138284
54
Menazea, A. A. (2020). Antibacterial activity of TiO2 doped ZnO composite
synthesized via laser ablation route for antimicrobial application. Journal of
Materials Research and Technology, x x.
https://doi.org/10.1016/j.jmrt.2020.05.103
Mohamad Sukri, S. N. A., Shameli, K., Mei-Theng Wong, M., Teow, S. Y., Chew,
J., & Ismail, N. A. (2019). Cytotoxicity and antibacterial activities of plant-
mediated synthesized zinc oxide (ZnO) nanoparticles using Punica granatum
(pomegranate) fruit peels extract. Journal of Molecular Structure, 1189, 57–
65. https://doi.org/10.1016/j.molstruc.2019.04.026
Munasir, M., Triwikantoro, T., Zainuri, M., & Darminto, D. (2012). UJI XRD DAN
XRF PADA BAHAN MENERAL (BATUAN DAN PASIR) SEBAGAI
SUMBER MATERIAL CERDAS (CaCO3 DAN SiO2). Jurnal Penelitian
Fisika Dan Aplikasinya (JPFA), 2(1), 20.
https://doi.org/10.26740/jpfa.v2n1.p20-29
Munawar, T., Iqbal, F., Yasmeen, S., Mahmood, K., & Hussain, A. (2020). Multi
metal oxide NiO-CdO-ZnO nanocomposite–synthesis, structural, optical,
electrical properties and enhanced sunlight driven photocatalytic activity.
Ceramics International, 46(2), 2421–2437.
https://doi.org/10.1016/j.ceramint.2019.09.236
Mutaqin, F. S., Fitrianingsih, S. P., & Choesrina, R. (n.d.). Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Buah Terung Belanda ( Solanum Betaceum Cav .) Terhadap
Escherichia Coli dan Bacillus Subtillis Pendahuluan yang memiliki
keanekaragaman hayati belanda yang dilakukan oleh Reuda et al vesicatoria
CECT 792 , Pseudomo.
55
Technological Development, 12(2), 54. https://doi.org/10.4314/njtd.v12i2.4
Pasquet, J., Chevalier, Y., Pelletier, J., Couval, E., Bouvier, D., & Bolzinger, M. A.
(2014). The contribution of zinc ions to the antimicrobial activity of zinc oxide.
Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects, 457(1),
263–274. https://doi.org/10.1016/j.colsurfa.2014.05.057
Petre, I., Moanţǎ, A., & Muntean, M. (2012). Ordinary Portland cement with
advanced fineness used for grout mixes. UPB Scientific Bulletin, Series B:
Chemistry and Materials Science, 74(4), 103–112.
Pradeev raj, K., Sadaiyandi, K., Kennedy, A., Sagadevan, S., Chowdhury, Z. Z.,
Johan, M. R. Bin, Aziz, F. A., Rafique, R. F., Thamiz Selvi, R., & Rathina
bala, R. (2018). Influence of Mg Doping on ZnO Nanoparticles for Enhanced
Photocatalytic Evaluation and Antibacterial Analysis. Nanoscale Research
Letters, 13. https://doi.org/10.1186/s11671-018-2643-x
Qi, K., Xing, X., Zada, A., Li, M., Wang, Q., Liu, S. yuan, Lin, H., & Wang, G.
(2020). Transition metal doped ZnO nanoparticles with enhanced
photocatalytic and antibacterial performances: Experimental and DFT studies.
Ceramics International, 46(2), 1494–1502.
https://doi.org/10.1016/j.ceramint.2019.09.116
Sagadevan, S., Pal, K., Chowdhury, Z. Z., & Hoque, M. E. (2017). Structural,
dielectric and optical investigation of chemically synthesized Ag-doped ZnO
nanoparticles composites. Journal of Sol-Gel Science and Technology, 83(2),
394–404. https://doi.org/10.1007/s10971-017-4418-8
56
Saravanakkumar, D., Sivaranjani, S., Kaviyarasu, K., Ayeshamariam, A.,
Ravikumar, B., Pandiarajan, S., Veeralakshmi, C., Jayachandran, M., &
Maaza, M. (2018). Synthesis and characterization of ZnO-CuO
nanocomposites powder by modified perfume spray pyrolysis method and its
antimicrobial investigation. Journal of Semiconductors, 39(3).
https://doi.org/10.1088/1674-4926/39/3/033001
Shafeek, A. M., Khedr, M. H., El-Dek, S. I., & Shehata, N. (2020). Influence of
ZnO nanoparticle ratio and size on mechanical properties and whiteness of
White Portland Cement. Applied Nanoscience (Switzerland), 10(9), 3603–
3615. https://doi.org/10.1007/s13204-020-01444-5
Sikora, P., Augustyniak, A., Cendrowski, K., Nawrotek, P., & Mijowska, E. (2018).
Antimicrobial activity of Al2O3, CuO, Fe3O4, and ZnO nanoparticles in scope
of their further application in cement-based building materials. Nanomaterials,
8(4), 1–15. https://doi.org/10.3390/nano8040212
Singh, V. P., Sandeep, K., Kushwaha, H. S., Powar, S., & Vaish, R. (2018).
Photocatalytic, hydrophobic and antimicrobial characteristics of ZnO nano
needle embedded cement composites. Construction and Building Materials,
158, 285–294. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2017.10.035
Sui, S., Wilson, W., Georget, F., Maraghechi, H., Kazemi-Kamyab, H., Sun, W., &
Scrivener, K. (2019). Quantification methods for chloride binding in Portland
cement and limestone systems. Cement and Concrete Research, 125(March),
105864. https://doi.org/10.1016/j.cemconres.2019.105864
Zhu, J., Yang, K., Chen, Y., Fan, G., Zhang, L., Guo, B., Guan, X., & Zhao, R.
(2021). Revealing the substitution preference of zinc in ordinary Portland
57
cement clinker phases: A study from experiments and DFT calculations.
Journal of Hazardous Materials, 409(June), 124504.
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2020.124504
LAMPIRAN
58
Lampiran 2. Proses Mixing Semen-ZnO
61
Lampiran 6. Desain Penelitian
menambahkan
menyaring
Dilakukan
Pembuatan Media Nutrient karakterisasi dengan
Agar XRD dan SEM
62
Pengujian pada Bakteri Melakukan sterilisasi alat dan bahan dengan
autoclave, melakukan vortex pada sampel dan
pengenceran bertingkat, dan hasil diinkubasi
selama 2x24 jam, selanjutnya hasil dievaluasi
dengan metode TPC.
Lampiran 7. Perhitungan
1. Pembuatan NaOH 4 M
𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
4𝑀= 𝑥
40𝑔𝑟𝑎𝑚 25𝑚𝑙
𝑚𝑜𝑙
𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
160 = 𝑥
40𝑔𝑟𝑎𝑚 25𝑚𝑙
𝑚𝑟
𝑥 = 4 𝑔𝑟𝑎𝑚
7 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
0,2 𝑀 = 𝑥
297𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 𝑚𝑙
𝑚𝑜𝑙
7000
59,4 𝑥 =
𝑥
𝑥 = 2,97 𝑔𝑟𝑎𝑚
a. Nanopartikel 1%
𝑤 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑍𝑛𝑂
%( ) = 𝑥 100%
𝑤 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑚
1= 𝑥 100%
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑥 = 0,01 𝑔𝑟𝑎𝑚
b. Nanopartikel 3%
𝑤 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑍𝑛𝑂
%( ) = 𝑥 100%
𝑤 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑚
3= 𝑥 100%
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑥 = 0,03 𝑔𝑟𝑎𝑚
63
c. Nanopartikel 5%
𝑤 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑍𝑛𝑂
%( ) = 𝑥 100%
𝑤 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑚
5= 𝑥 100%
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑥 = 0,05 𝑔𝑟𝑎𝑚
a. Variasi 0%
𝐶𝐹𝑈 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( 𝑚𝑙 ) = 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐶𝐹𝑈 285
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 10−4 𝑥 1 𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈 𝑐𝑓𝑢
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 285 𝑥 104
𝑚𝑙 𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈 𝑐𝑓𝑢
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 2,85 𝑥 106
𝑚𝑙 𝑚𝑙
b. Variasi 1%
𝐶𝐹𝑈 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐶𝐹𝑈 203
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )= −4
𝑚𝑙 10 𝑥 1 𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 203 𝑥 104 𝑐𝑓𝑢/𝑚𝑙
𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈 𝑐𝑓𝑢
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 2,03 𝑥 106
𝑚𝑙 𝑚𝑙
c. Variasi 3%
𝐶𝐹𝑈 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐶𝐹𝑈 109
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )= −4
𝑚𝑙 10 𝑥 1 𝑚𝑙
64
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 109 𝑥 104 𝑐𝑓𝑢/𝑚𝑙
𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 1,09 𝑥 106 𝑐𝑓𝑢/𝑚𝑙
𝑚𝑙
d. Variasi 5%
𝐶𝐹𝑈 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐶𝐹𝑈 48
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 10−4 𝑥 1 𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 48 𝑥 104 𝑐𝑓𝑢/𝑚𝑙
𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 0,48 𝑥 106 𝑐𝑓𝑢/𝑚𝑙
𝑚𝑙
a. Variasi 0%
𝐶𝐹𝑈 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐶𝐹𝑈 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑒𝑑
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 10−4 𝑥 1 𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=−
𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )= −
𝑚𝑙
b. Variasi 1%
𝐶𝐹𝑈 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐶𝐹𝑈 283
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )= −4
𝑚𝑙 10 𝑥 1 𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 283 𝑥 104 𝑐𝑓𝑢/𝑚𝑙
𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 2,88 𝑥 106
𝑚𝑙
c. Variasi 3%
𝐶𝐹𝑈 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )=
𝑚𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐶𝐹𝑈 239
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( )= −4
𝑚𝑙 10 𝑥 1 𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 239 𝑥 104 𝑐𝑓𝑢/𝑚𝑙
𝑚𝑙
𝐶𝐹𝑈
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 ( ) = 2,39 𝑥 106 𝑐𝑓𝑢/𝑚𝑙
𝑚𝑙
65
d. Variasi 5%
66
Lampiran 8. Tabel Data Kristal XRD
(°) (nm)
67
Lampiran 9. Tabel Data Koloni ditemui
68
b. Hasil Evaluasi tanpa bantuan Sinar UV
APHA,
AWWA,
4. 5% TPC 188 WEF SM 10-4
30-300 9215
69
Lampiran 10. Difaktogram XRD sampel Semen-ZnO
70
Lampiran 11. Gambar SEM sampel Semen-ZnO
71
Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian
72
c. Proses Pembuatan Media NA dan Pengenceran Bertingkat
d. Sampel Semen-ZnO
73
e. Sampel Hasil Evaluasi Bakteri
74
Lampiran 13. Anggara Biaya
ALAT/BAHAN BIAYA
Aquades Rp 100.000,00
Draft Rp 200.000,00
SEM Rp 500.000
Total Rp 3.232.000,00
75