BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
BAB II
KEDAULATAN
Pasal 4
Kedaulatan tertinggi GSB berada di tangan ketua GSB.
BAB III
ASAS DAN PRINSIP
Pasal 5
1. Asas GSB adalah Pancasila.
2. Asas GSB adalah kekeluargaan
Pasal 6
Prinsip GSB adalah menjunjung tinggi gerakan kebersamaan dan gerakan pemberdayaan
manusia/masyarakat ke arah yang lebih baik dan inovatif.
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 7
Tujuan GSB adalah:
1. Membina pengurus, anggota dan masyarakat untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berdaulat, dan memiliki wawasan yang luas, integritas, serta kepedulian sosial.
2. Mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang berorentasi terhadap kesejahteraan
rakyat.
Pasal 8
Fungsi GSB adalah :
1. Sarana pembinaan kepribadian pengurus, anggota dan masyarakat.
2. Sarana pengembangan keilmuan dan karya inovatif.
3. Sarana pengabdian kepada masyarakat.
4. Sarana penyaluran aspirasi, pemberdayaan, dan pemersatu kampong sokparse.
BAB V
SIFAT
Pasal 9
GSB bersifat religius, independen, intelektual, dan demokratis.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 10
1. Anggota GSB adalah seluruh pemuda dan masyarakat yang berasal dari kampong sokparse
2. Anggota GSB terdiri dari:
a. Anggota tetap
b. Anggota tidak tetap
BAB VII
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 11
Alat kelengkapan GSB terdiri atas:
1. GSB adalah Organisasi pemudah satu-satunya di sokparse
2. Pengambilan keputusan tertinggi yang selanjunya disebut REMBHEG adalah:
a. Rembheg Istimewa
b. Rembheg biasa
3. Struktur GSB terdiri dari:
a) Dewan pertimbangan
b) Ketua
c) Sekertaris
d) Bendahara
e) Divisi
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 12
Sumber keuangan GSB terdiri dari:
1. Dana iuran pengurus dan anggota,
2. Saluran dari masyarakat,
3. Usaha-usaha yang syah, halal, dan sesuai dengan asas, prinsip, sifat, dan tujuan GSB.
BAB IX
LAMBANG
Pasal 13
Lambang GSB akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
BAB X
MEKANISME PERALIHAN
Pasal 14
Mekanisme pengalihan kekuasaan GSB dilaksanakan oleh suatu kepanitiaan yang akan diatur
dalam ketentuan tersendiri.
BAB XI
PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 15
Anggaran Dasar GSB hanya dapat dirubah oleh musyawarah pengurus dan anggota.
BAB XII
PEMBEKUAN IMR
Pasal 16
1. Pembekuan GSB dapat dilakuan karena:
a. Melanggar asas
b. Melanggar Prinsip
c. Melanggar Tujuan
d. Melanggar Fungsi dan
e. Melanggar Sifat
2. Pembekuan GSB dapat dilakukan melalui kesepakatan pengurus, dan anggota.
BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 17
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar IMR akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
GERAKAN SOKPARSE BERSATU
(ART GSB)
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
1. Anggota GSB adalah pemuda dan masyarakat yang berasal dari kampong sokparse.
2. Anggota IMR terdiri dari:
a. Anggota tetap, dalam hal ini adalah anggota yang masih aktif dalam organisasi.
b. Anggota tidak tetap, dalam hal ini adalah anggota masyarakat secara umum yang
bertempat tinggal di kampong sokparse
c. Pasal 2
Kewajiban anggota GSB adalah:
1. Setiap anggota GSB harus menjaga dan memelihara nama baik GSB.
2. Setiap anggota GSB harus menjunjung tinggi dan mentaati segala ketentuan AD/ART GSB.
3. Anggota tetap harus mengikuti peraturan yang berlaku di GSB.
Pasal 3
Hak anggota GSB:
1. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul, pertanyaan baik secara
lisan maupun tulisan.
2. Setiap anggota berhak membela diri, mendapat perlakuan dan perlindungan yang sama.
3. Setiap anggota mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan GSB.
4. Anggota tetap memiliki hak memilih dan dipilih.
5. Anggota tidak tetap memiliki hak memilih.
Pasal 4
Keanggotaan GSB dapat hilang karena:
1. Meninggal dunia.
2. Memundurkan diri.
3. Anggota tetap:
a. Pindah kampong/desa diluar sokparse/wringin anom
b. Berpartisipasi dalam pemilihan pemimpin (kepala desa dan kampong)
Pasal 5
1. Setiap anggota dapat dikenakan sanksi apabila melanggar AD/ART serta peraturan yang
berlaku di GSB.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan tata cara dan pemberian sanksi akan diatur dalam
ketentuan tersendiri.
BAB II
STRUKTUR GSB
Pasal 6
Ketua GSB :
1. Ketua IMR dipilih dari dan oleh anggota GSB dalam musyawarah besar – selanjudnya di
sebut rembheg;
2. Ketua GSB tidak berhak mengatasnamakan GSB dalam mengeluarkan kebijakan tanpa
melalui musyawarah, kecuali mendesak (emergancy) maka boleh mengeluarkan
keputusan demi kebaikan GSB.
Pasal 7
Rembheg dilaksanakan:
1. Rembheg istimewa dilaksanakan tiga tahun sekali.
2. Remphek istimewa dianggap sah bila sekurang-kurangnya dihadiri oleh pengurus dan
anggota tetap GSB.
Pasal 8
Rembheg GSB adalah:
Rembheg istimewa adalah:
1. Membahas dan Menetapkan AD/ART GSB,
2. Membahas dan Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan (GBH) GSB,
3. Melakukan evaluasi pengurus GSB.
4. Memilih dan menetapkan Ketua GSB.
Rembheg biasa adalah:
Pengambilan keputusan dalam menyusun kegiatan-kegiatan GSB.
BAB III
KEUANGAN
Pasal 9
Sesuai yang termaktub dalam AD bab VIII pasal 12
BAB IV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GSB (AD/ART
GSB) akan diatur dalam peraturan yang lain.
\
KETETAPAN REMBHEG ISTIMEWA I GSB
Tentang:
SIDANG KOMISI 1 (STRUKTUR DAN JOBDESCRIPTION)
REMBHEG ISTIMEWA I
GERAKAN SOKPARSE BERSATU
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Menimbang:
1. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadap hasil-hasil
Rembheg Istimewa I GSB, maka perlu dikeluarkan sebuah ketetapan.
2. Untuk memberikan jaminan hukum terhadap kelancaran jalannya
Rembheg Istimewa I GSB.
Mengingat :
1. AD/ART GSB
2. Hasil-hasil Rembheg Istimewa I GSB
Memperhatikan :
1. Hasil-hasil sidang pleno 1, Sidang Komisi 1 (Struktur dan Jobdescription)
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Struktur dan Jobdescription Pengurus GSB periode 2020-2023
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali apabila terjadi kekeliruan dikemudian hari.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Pukul :
FAUZAN DEWI.J
Ketua GSB Sekretari
JOB-DESCRIPTION
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
1. GSB terdiri dari: Ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa divisi yang disesuaikan
dengan studi minat, hobby, profesi, kesejahteraan, bakti kemasyrakatan dan keagamaan.
(AD Pasal 11)
2. Pengurus GSB adalah eksekutif pengemban amanat tertinggi di lingkungan gerakan
sokparse bersatu 2020-2023.
3. Dalam merealisasikan program kerja, pengurus GSB dibantu oleh divisi – divisi dan
badan fungsional yang lain sebagai wadah pengembangan anggota yang sesuai dengan
visi dan misi organisasi dan bertanggung jawab langsung terhadap anggota.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGURUS HARIAN
Pasal 2
Ketua
1. Sebagai mandataris REMBHEG dan pemegang pimpinan tertinggi GSB periode 2020-
2023.
2. Sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan GSB.
3. Memimpin, mengorganisasi, mengatur, mengambil keputusan kebijakan dan
pelaksanaannya serta pembagian tugas diantara fungsionari GSB.
4. Mewakili Pengurus GSB keluar maupun kedalam yang menyangkut pelaksanaan
kebijakan organisasi, dan berhak mendelegasikan kepada pengurus yang dianggap cakap
dan mampu dalam suatu jenis kegiatan.
5. Melakukan pengambilan keputusan dan kebijakan dengan tetap memperhatikan dan
mendengarkan usul, masukan dan pendapat dari pengurus dan anggota.
6. Bersama sekretaris menandatangani surat – surat organisasi di GSB.
Pasal 3
Sekretaris
1. Bertanggung jawab pada ketua.
2. Membantu ketua dalam menjalankan tugas – tugas organisasi.
3. Memimpin dan mengorganisasi kebijakan umum dan pelaksanaan mekanisme
operasional kesekretariatan sehari – hari.
4. Bersama–sama bendahara mengusahakan dan melengkapi perangkat pendukung
kesekretariatan.
5. Bersama ketua menandatangani surat – surat organisasi.
6. Mewakili tugas – tugas ketua bila berhalangan atau atas pendelegasian.
Pasal 4
Bendahara
1. Bertanggung jawab pada ketua.
2. Pemegang kebijakan umum di bidang pengelolaan dan pengaturan mekanisme keuangan.
3. Membuat petunjuk teknis tentang mekanisme keuangan serta pendayagunaan inventaris
organisasi.
4. Melaporkan situasi keuangan dan inventaris lainnya.
5. Mengawasi mekanisme keungan badan dan kepanitian di lingkungan GSB.
BAB III
DIVISI – DIVISI
Pasal 5
Divisi – divisi adalah pembantu kinerja badan pengurus harian dalam menjalankan
tugas tiga tahun kepengurusan yang dibentuk berdasarkan kemampuan dan kecakapan yang
dimiliki oleh pengurus GSB.