Anda di halaman 1dari 30

ANGGARAN DASAR

MUKADIMAH

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa :

Dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju Indonesia


yang sehat dan sejahtera, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan ilmu
kesehatan memegang peranan yang penting.
Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung merupakan bagian integral
bangsa yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan serta mengembangkan
ilmu kesehatan dan non kesehatan, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta ikut
berpartisipasi aktif dalam pembangunan Nasional. Untuk mencapai cita-cita bangsa
tersebut sangat dibutuhkan tenaga-tenaga Kesehatan dimasa depan yang profesional
dan mempunyai rasa kepedulian sosial, serta ahlak yang mulia.
Oleh sebab itu dalam rangka menyampaikan aspirasi dan mewujudkan cita-cita
luhur Bangsa, mahasiswa STIKes Dharma Husada menghimpun diri dalam sebuah
organisasi dengan berdasarkan Anggaran Dasar sebagai berikut :

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan :
1. KM STIKes DHB adalah Keluarga Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung.
2. MPOM adalah Majelis Permusyawaratan Organisasi Mahasiswa
3. BEM adalah Badan Eksekutif Mahasiswa.
4. SU adalah Sidang Umum.
5. SI adalah Sidang Istimewa.
6. UKM adalah Unit Kegiatan Mahasiswa.
7. HMPS adalah Himpunan Mahasiswa Program Studi.
8. HIMA adalah Himpunan Mahasiswa.
9. LSM adalah Lembaga Swadaya Mahasiswa.
10. UKK adalah Unit Kegiatan Khusus.
BAB II
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Pasal 2
NAMA
Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung yang
disingkat menjadi KM STIKes DHB.
Pasal 3
WAKTU
KM STIKes DHB didirikan pada tanggal 15 Februari 2006 dan ditetapkan sebagai
tanggal ulang tahun KM STIKes DHB untuk waktu yang tidak terbatas.

Pasal 4
KEDUDUKAN
KM STIKes DHB berkedudukan di Kampus STIKes Dharma Husada Bandung.

BAB III
LANDASAN

Pasal 5
KM STIKes DHB berlandaskan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan
Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai landasan operasional.

BAB IV
KEDAULATAN

Pasal 6
Kedaulatan KM STIKes DHB ada ditangan Mahasiswa STIKes Dharma Husada
Bandung.

BAB V
AZAS, SIFAT, STATUS dan FUNGSI

Pasal 7
AZAS
KM STIKes DHB berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemahasiswaan,
kekeluargaan, dan persatuan.
Pasal 8
SIFAT
KM STIKes DHB bersifat organisasi universal mencakup kegiatan ekstra dan
intrakulikuler.

Pasal 9
STATUS
KM STIKes DHB
adalah organisasi yang sah di STIKes DHB.

Pasal 10
FUNGSI
KM STIKes DHB berfungsi sebagai perwujudan kedaulatan mahasiswa untuk
menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung.

BAB VI
TUJUAN

Pasal 11
KM STIKes DHB bertujuan untuk meningkatkan kualitas insan yang ilmiah, edukatif
dan religius serta ikut bertanggung jawab dalam masalah kesehatan dan non
kesehatan.

BAB VII
KEANGGOTAAN

Pasal 12
Anggota KM STIKes DHB terdiri dari :
1. Anggota Muda
2. Anggota Biasa
3. Anggota Luar Biasa
4. Anggota Kehormatan
BAB VIII
KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 13
1. Majelis Permusyawaratan Organisasi Mahasiswa (MPOM)
2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
3. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan Himpunan Mahasiswa
(HIMA)
4. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
5. Lembaga Swadaya Mahasiswa ( LSM)
6. Unit Kegiatan Khusus (UKK)

BAB IX
LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 14
LAMBANG
Lambang KM STIKes DHB merupakan ciri khas yang menjadi identitas eksistensi
KM STIKes DHB

Pasal 15
ATRIBUT
Atribut KM STIKes DHB terdiri dari :
1. Bendera KM STIKes DHB
2. Lencana/Emblem/Stiker
3. Stempel
4. Hymne dan Mars KM STIKes DHB
5. Jas Almamater KM STIKes DHB
6. Struktur Organisasi
7. ID Card Organisasi
8. PDH Organisasi
BAB X
KEUANGAN

Pasal 16
Keuangan didapat dari:
(1). Alokasi Dana Kemahasiswaan STIKes Dharma Husada Bandung
(2). Sumbangan-sumbangan yang halal dan tidak mengikat
(3). Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART KM STIKes DHB
dan sesuai dengan kesepakatan bersama.

BAB XI
PENDELEGASIAN KM STIKes DHB

Pasal 17
KM STIKes DHB berhak mengirimkan perwakilannya dalam kegiatan di luar KM
STIKes DHB dan akomodasinya ditanggung oleh KM STIKes DHB dengan ketentuan
yang berlaku.

BAB XII
INVENTARIS
Pasal 18
1. Perbendaharaan KM STIKes DHB terdiri dari :
(1). Peralatan dan perlengkapan yang tidak bergerak dan bergerak
(2). Keuangan
2. Jika KM STIKes DHB dibubarkan, maka perbendaharaan akan disumbangkan
kepada pihak yang membutuhkan atau sesuai dengan kesepakatan dalam sidang
umum KM STIKes DHB.

BAB XIII
TATA URUTAN PERUNDANG –UNDANGAN

Pasal 19
1. AD/ART KM STIKes DHB
2. Ketetapan MPOM KM STIKes DHB
3. Keputusan Presiden BEM KM STIKes DHB
4. Peraturan BEM KM STIKes DHB
5. Keputusan Menteri/Departemen
BAB XIV
PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 20
Perubahan AD/ART dan pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan dalam Sidang
Umum dan Sidang Istimewa KM STIKes DHB.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 21
1. Hal-hal lain yang belum diatur dan belum dicantumkan dalam anggaran dasar ini
diatur dalam anggaran rumah tangga.
2. Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : STIKes Dharma Husada Bandung


Hari/Tgl/Bln/Th : Jumat, 03 Mei 2019
Waktu : 16.46 WIB

Pimpinan Sidang,

Pimpinan II Pimpinan I Pimpinan III

Rosya Marlisa P M.Rahmat Nur Alam K Amalia Yutika


NIM : 400150026 NIM : 4002150119 NIM : 4003180092
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
KEANGGOTAAN KM STIKes DHB

Pasal 1
ANGGOTA
1. Anggota KM STIKes DHB adalah mahasiswa yang terdaftar Regular dan Ekstensi.
2. Yang dimaksud dengan terdaftar dalam ayat 1 adalah tercatat sebagai mahasiswa
STIKes Dharma Husada Bandung dengan bukti kartu tanda mahasiswa.
3. Anggota muda adalah mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung yang terdaftar
dan belum lulus masa Penerimaan Anggota Baru (PAB) KM STIKes DHB.
4. Anggota Biasa adalah mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung yang telah
lulus masa Penerimaan Anggota Baru KM STIKes DHB.
5. Anggota Luar Biasa adalah anggota biasa yang telah menjadi alumni mahasiswa
STIKes Dharma Husada Bandung.
6. Anggota Kehormatan adalah seseorang yang dinilai telah berjasa terhadap
perkembangan KM STIKes DHB yang ditetapkan dalam MPOM atau usul
Anggota MPOM.

Pasal 2
HAK dan KEWAJIBAN
1. Anggota berkewajiban untuk menaati setiap peraturan organisasi, menjaga nama
baik organisasi dan berdisiplin dalam berorganisasi.
2. Anggota KM STIKes DHB berhak untuk mengajukan saran dan pertanyaan baik
lisan maupun tulisan kepada pengurus, mengikuti program dan aktivitas organisasi
serta mempunyai hak untuk memilih dan dipilih.
3. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan hanya memiliki hak bicara dan tidak
memiliki hak memilih atau dipilih terkecuali anggota kehormatan yang masih
tercatat sebagai mahasiswa.
4. Penggunaan hak suara diatur berdasarkan peraturan tersendiri dalam peraturan
pemilihan yang ditentukan oleh Badan Pemilu Raya untuk pembentukan badan
kelengkapan KM STIKes DHB.
Pasal 3
SANKSI
1. Anggota dikenai sanksi jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan
AD/ART dan ketentuan yang ditetapkan oleh KM STIKes DHB.
2. Bentuk sanksi yang di tetapkan oleh KM STIKes DHB berupa :
(1) Nama baik : Peringatan baik lisan maupun tulisan, scorsing dan pemecatan
sesuai keputusan musyawarah.
(2) Partisipasi aktif :
 Peringatan dari ketua lembaga atau pelaksana kegiatan disertai alasan
tidak mengikuti kegiatan.
 Scorsing mengenai hak anggota.
 Pemecatan sesuai dengan keputusan musyawarah.
3. Scorsing
(1) Hanya berlaku satu kali kegiatan setelah scorsing dijatuhkan.
(2) Yang berlaku adalah scorsing tidak penuh (scorsing pada haknya saja).
(3) Pembebasan dari scorsing sesuai kebijakan KM STIKes DHB.

BAB II
MPOM

Pasal 4
KEDUDUKAN
MPOM KM STIKes DHB merupakan lembaga kedaulatan tertinggi di KM STIKes
DHB.

Pasal 5
KEANGGOTAAN MPOM
1. Pimpinan MPOM terdiri dari perwakilan mahasiswa yang dipilih dan ditetapkan
dalam sidang umum berjumlah genap yang sudah mengikuti sekolah pimpinan.
2. Pemberhentian anggota MPOM KM STIKes DHB dilakukan karena :
(1) Atas permintaan sendiri yang disertai alasan yang tepat dan diterima oleh
Musyawarah
(2) Meninggal dunia.
(3) Sudah tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa STIKes Dharma Husada
Bandung.
(4) Dicabut keanggotaannya melalui SU/SI/sidang paripurna MPOM
(5) Mencoreng nama baik KM STIKes DHB
3. Pergantian anggota MPOM KM STIKes DHB akibat ayat (3) diatur dalam
ketentuan tersendiri.
4. Masa keanggotaan MPOM KM STIKes DHB 1 (satu) tahun periode dan berakhir
bersama-sama pada saat anggota MPOM KM STIKes DHB yang baru ditetapkan.
5. Anggota MPOM tidak dibenarkan merangkap jabatan struktural di dalam BEM,
HMPS, HIMA, UKM , UKK ataupun LSM KM STIKes DHB.
6. Anggota MPOM dapat mengikuti kegiatan yang terdapat dalam KM STIKes DHB
(BEM, HMPS, HIMA, UKM , UKK dan LSM).

Pasal 6
ALAT KELENGKAPAN
Pimpinan MPOM terdiri atas :
Ayat 1
1. Ketua umum
2. Ketua 1
3. Ketua 2
4. Ketua 3
5. Ketua 4
6. Ketua 5

Pasal 7
PIMPINAN
1. MPOM KM STIKes DHB adalah satu kesatuan yang bersifat kolektif.
2. Masa jabatan pimpinan MPOM KM STIKes DHB sama dengan masa jabatan KM
STIKes DHB sebagai mana dimaksud pasal 5 ayat 5.
3. Pimpinan MPOM adalah anggota biasa yang terpilih pada Sidang Umum MPOM
KM STIKes DHB .
4. Apabila ketua umum MPOM KM STIKes DHB berhalangan maka kewajibannya
dilakukan oleh ketua 1,2,3,4 atau ketua 5 MPOM KM STIKes DHB.
5. Pimpinan MPOM mempunyai tugas memimpin jalannya Persidangan.

Pasal 8
TUGAS dan WEWENANG
1. Menetapkan AD/ART KM STIKes DHB.
2. Menetapkan GBHP dan MKO KM STIKes DHB.
3. Memilih dan menetapkan Pimpinan MPOM KM STIKes DHB.
4. Menetapkan Ketua Badan Pemilu Raya KM STIKes DHB.
5. Melantik Presiden Badan Eksekutif KM STIKes DHB.
6. Mengawasi kinerja Presiden beserta menteri-menterinya dalam melaksanakan
ketetapan Sidang Umum MPOM KM STIKes DHB.
7. Menampung, menyerap segala aspirasi KM STIKes DHB dan menyalurkan kepada
pihak-pihak yang terkait.
8. Memberikan saran dan pendapat kepada Badan Eksekutif Mahasiswa KM STIKes
DHB baik diminta maupun tidak diminta.
9. Memberikan pertimbangan kepada Presiden BEM KM STIKes DHB dalam hal
pembentukan peraturan-peraturan lain.
10. Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapatkan persetujuan bersama,
rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan MPOM
masa itu.
11. MPOM mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama
untuk menjadi undang-undang.
12. Rancangan undang-undang yang telah disahkan oleh MPOM wajib diundangkan.
13. MPOM memberikan memorandum pertama jika kinerja Presiden BEM KM
STIKes DHB dinilai tidak sesuai dengan AD/ART , GBHP atau melakukan
perbuatan tercela dan terbukti secara hukum melakukan tindak pidana sehingga
tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden BEM.
14. MPOM memberikan memorandum kedua jika Memorandum ke-1 diabaikan oleh
Presiden BEM selama kurun waktu 14 hari dari Memorandum ke-1 dikeluarkan
oleh MPOM.
15. Apabila setelah memorandum kedua MPOM menilai tidak ada perbaikan maka
dapat mengajukan kepada MPOM untuk diselenggarakannya Sidang Istimewa
untuk meminta pertanggungjawaban Presiden BEM KM STIKes DHB.
16. MPOM berhak memeriksa seluruh administrasi BEM KM STIKes DHB dan
menetapkan hal-hal yang dianggap perlu.
17. Rencana anggaran dan pendapatan belanja oganisasi (RAPBO) yang disusun BEM
STIKes DHB melalui rapat kerja dibahas oleh MPOM untuk mendapat persetujuan
bersama.
18. Menetapkan kegiatan sekolah pimpinan sebagai salah satu kegiatan yang wajib
diikuti oleh pengurus inti Organisasi KM STIKes Dharma Husada Bandung.

Pasal 9
HAK dan KEWAJIBAN
1. Menyalurkan Aspirasi seluruh Anggota KM STIKes DHB .
2. Menaati AD/ART KM STIKes DHB.
3. Menjalankan Fungsi Persidangan.
4. MPOM memiliki fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
5. MPOM berkewajiban mensosialisasikan kebijakan-kebijakan KM STIKes DHB.
6. MPOM berkewajiban melaporkan hasil pengawasan kepada anggota KM STIKes
DHB.
7. MPOM berhak MEMBEKUKAN ANGGARAN ALOKASI DANA
KEMAHASISWAAN, jika BEM terbukti melanggar RAPBO yang telah disepakati.
8. MPOM berhak memperoleh dana sebesar 10% dari alokasi dana keseluruhan
untuk menjalankan tugas dan wewenangnya.
9. MPOM KM STIKes DHB berhak mendapatkan tunjangan pendidikan berupa
beasiswa selama satu periode kepengurusan, dengan jumlah nominal yang akan
ditentukan oleh kebijakan Institusi melalui Kemahasiswaan.

Pasal 10
PERSIDANGAN
1. Macam-macam persidangan MPOM KM STIKes DHB terdiri atas Sidang Umum,
sidang paripurna dan Sidang Istimewa.
2. Sidang Umum, sidang paripurna dan sidang Istimewa mempunyai kedudukan
hukum yang sama.
3. Tata tertib sidang diputuskan dalam persidangan MPOM KM STIKes DHB.
4. Persidangan yang lainnya diatur dalam tata tertib.

Pasal 11
SIDANG UMUM
1. Sidang Umum merupakan forum tertinggi dalam MPOM.
2. Sidang Umum dianggap sah apabila dihadiri oleh minimalnya ½ (setengah) lebih
satu peserta sidang MPOM KM STIKes DHB.
3. Apabila poin 2 tidak dapat dipenuhi maka sidang umum dapat dilanjutkan sesuai
kesepakatan forum dan disetujui oleh presidium sidang.

Pasal 12
SIDANG ISTIMEWA
1. Hal-hal yang berlaku pada Sidang Umum berlaku pula pada Sidang Istimewa.
2. Sidang Istimewa dapat dilaksanakan apabila :
(1) BEM KM STIKes DHB terbukti melanggar AD/ART, GBHP dan atau
ketetapan MPOM KM STIKes DHB.
(2) Diajukan oleh MPOM KM STIKes DHB dan dihadiri sekurang-kurangnya ½
(setengah) lebih satu peserta sidang MPOM KM STIKes DHB.

Pasal 13
SIDANG PARIPURNA
1. Sidang Paripurna MPOM berfungsi sebagai :
(1) Menetapkan Rancangan Undang-undang
(2) Memorandum
(3) Hak MPOM
2. Rapat MPOM diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan diatur dalam
ketetapan MPOM itu sendiri.
Pasal 14
SIDANG MUSYAWARAH BESAR
1) Sidang Musyawarah Besar merupakan sebuah agenda tahunan yang
didalamnya terdapat :
A. Laporan Pertanggung Jawaban BEM KM STIKes Dharma Husada
Bandung.
B. Laporan Pertanggung Jawaban MPOM KM STIKes Dharma Husada
Bandung.
C. Pemilihan pengurus MPOM KM STIKes Dharma Husada Bandung
D. Pembahasan AD/ART , MKO , dan GBHP.
2) Sidang Musyawarah Besar dilaksanakan pada setiap bulan April-Mei dalam
satu periode.

BAB III
KEKUASAAN BADAN EKSEKUTIF

Pasal 15
BEM KM STIKes DHB sebagai lembaga eksekutif mahasiswa KM STIKes DHB

Pasal 16
TUGAS DAN WEWENANG
1. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya.
2. Presiden dalam penyusunan dan pembuatan Program Kabinet, mengacu kepada
AD/ART KM STIKes DHB.
3. Pelaksanaan Program kerja Kabinet dilaksanakan oleh Menteri Kabinet beserta
jajarannya.
4. Pelengkap kementrian disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 17
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Presiden dan wakil presiden bertanggung jawab kepada seluruh Mahasiswa STIKes
Dharma Husada Bandung melalui MPOM KM STIKes DHB sebagai lembaga
kedaulatan tertinggi mahasiswa.
2. Presiden dan wakil presiden berkewajiban menjunjung tinggi AD/ART KM STIKes
DHB serta melaksanakan GBHP yang ditetapkan MPOM KM STIKes DHB.
3. Presiden berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban pada akhir masa
kepengurusan di depan Sidang Umum MPOM KM STIKes DHB.
4. Presiden berkewajiban memberikan laporan pertanggungjawaban bila sewaktu-
waktu diminta oleh MPOM KM STIKes DHB.
5. Presiden dapat diminta pertanggungjawabannya setelah Presiden mendapat 2
memorandum dan diputuskan didalam Sidang Istimewa.
6. Jika laporan pertanggung jawaban BEM diterima bersyarat oleh musyawarah
besar maka presiden beserta jajaranya harus melaksanakan ketentuan yang telah
disepakati bersama dan menerima segala konsekuensinya.
7. Presiden BEM KM STIKes DHB berhak mendapatkan tunjangan pendidikan
berupa beasiswa selama satu periode kepengurusan, dengan jumlah nominal yang
akan ditentukan oleh kebijakan Institusi melalui Kemahasiswaan.
8. Maksud dan tujuan dari ayat 7 adalah untuk meningkatkan kinerja presiden BEM
KM STIKes DHB dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
9. Beasiswa diberikan setelah berakhir masa jabatan dan ditinjau dari kinerjanya oleh
MPOM KM STIKes DHB.

Pasal 18
KEPENGURUSAN
1. Presiden KM STIKes DHB memegang kekuasaan kepengurusan pemerintah
menurut AD/ART KM STIKes DHB.
2. Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri
departemen.
3. Presiden dan Wakil Presiden merupakan keputusan hasil pemilu raya yang
disahkan oleh MPOM KM STIKes DHB.
4. Apabila Presiden meletakan jabatan atau berhalangan sebelum masa jabatannya
berakhir maka secara otomatis wakil presiden menggantikan presiden.
5. Presiden dan wakil presiden tidak diperkenankan merangkap jabatan sebagai ketua
umum pada organisasi di lingkungan KM STIKes DHB.
6. Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada MPOM KM
STIKes DHB.
7. Pengurus BEM wajib dipilih melalui keputusan Presiden Mahasiswa dari
rekomendasi pendelegasian Program Studi, HMPS atau HIMA, UKM, UKK, LSM
maksimal 5 orang .
8. Apabila terdapat pengurus BEM yang tidak aktif dalam kurun waktu yang telah
ditentukan maka presiden mahasiswa berhak untuk mencabut jabatannya melalui
musyawarah dan disetujui oleh MPOM.

Pasal 19
KETENTUAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
1. Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden harus seorang anggota biasa KM STIKes
DHB, yang telah mengikuti masa bimbingan mahasiswa dan telah mengikuti
perkuliahan selama 1 tahun serta telah mengikuti organisasi sekurang-kurangnya
satu priode, dan mampu secara rohani jasmani untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden KM STIKes DHB.
2. Pencalonan presiden dan wakil presiden terdiri dari :
(1) Tingkat 2 Reguler untuk program Diploma III
(2) Tingkat 2 Reguler dan tingkat 3 Reguler untuk program Strata 1
3. Presiden dan Wakil Presiden merupakan hasil keputusan pemilu raya
4. Presiden dan Wakil Presiden merupakan hasil ketetapan Sidang Umum MPOM
KM STIKes DHB.
5. Presiden dan Wakil Presiden merupakan calon presiden yang dipilih secara
langsung oleh mahasiswa KM STIKes DHB
6. Presiden dan wakil presiden terpilih dinyatakan sah didasarkan dengan suara
terbanyak dari jumlah suara dalam pemilu raya.
7. CAPRES DAN CAWAPRES mencalonkan diri sebagai pasangan CAPRES DAN
CAWAPRES
8. Apabila Presiden atau Wakil Presiden mengundurkan diri atau diberhentikan, maka
Presiden baru berhak memilih Wakil Presiden yang baru berdasarkan persetujuan dan
pengesahan MPOM.
9. Tata cara pelaksanaan dan syarat-syarat lainnya akan ditentukan dalam kriteria
pencalonan Presiden dan Wakil Presiden yang disusun oleh Badan Pemilu Raya.

Pasal 20
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama 1 (satu) periode dalam kurun
waktu 1(satu) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama
hanya untuk satu kali masa jabatan.

Pasal 21
PEMBERHENTIAN PRESIDEN
Presiden dan atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh
MPOM dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pemberhentian Presiden dan atau Wakil Presiden dapat dilaksanakan oleh MPOM
dengan perihal :
a) Terlebih dahulu melakukan peringatan 2 kali MEMORANDUM kepada Presiden
dan Wakil Presiden
b) Mengundurkan diri dengan alasan yang jelas dan telah melewati sidang istimewa
c) Telah melakukan pelanggaran AD/ART , GBHP atau perbuatan tercela dan
terbukti secara hukum melakukan tindak pidana sehingga tidak lagi memenuhi
syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.
2. Pendapat MPOM bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Presiden dan atau Wakil Presiden adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi
pengawasan MPOM.
3. Pelaksanaan pemberhentian Presiden dan atau Wakil Presiden dapat dilakukan
pimpinan MPOM yang hadir dalam sidang Paripurna yang dihadiri oleh seluruh
MPOM.
4. MPOM menyelenggarakan sidang pleno untuk membahas pemberhentian presiden
dan atau wakil presiden BEM paling lambat 7 hari sejak MPOM menerima ajuan
dari Mahasiswa yang kemudian akan dikaji terlebih dahulu untuk menentukan
keputusan akan diadakannya sidang pleno atau tidak.
5. Keputusan MPOM atas pemberhentian Presiden dan atau Wakil Presiden harus
diambil dalam Sidang Istimewa MPOM yang dihadiri oleh seluruh MPOM yang
hadir, setelah Presiden dan atau Wakil Presiden diberi kesempatan menyampaikan
penjelasan dalam Sidang Pleno MPOM KM STIKes DHB.

Pasal 22
SUMPAH dan JANJI
PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN
Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut
agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MPOM sebagai berikut.

Sumpah Presiden dan Wakil Presiden


“ Demi Tuhan, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban sebagai Presiden
Keluarga Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung (wakil presiden) dengan
sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta menjalankan segala peraturan-peraturan seluruhnya yang
mengikat kinerja Presiden ( Wakil Presiden ) demi kemajuan serta kesejahteraan
Keluarga Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung“.

Janji Presiden dan Wakil Presiden


“ Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden
Keluarga Mahasiswa STIKes Dharma Husada (wakil presiden) dengan sebaik-baiknya
dan seadil-adilnya, memegang teguh AD/ART serta menjalankan segala peraturan-
peraturan seluruhnya yang mengikat kinerja Presiden (Wakil Presiden) demi
kemajuan serta kesejahteraan Keluarga Mahasiswa STIKes Dharma Husada
Bandung“.

Pasal 23
MENTERI-MENTERI
1. Presiden dibantu oleh Menteri-menteri.
2. Menteri bertugas membantu presiden melaksanakan progam kerjanya.
3. Menteri disusun, diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
4. Menteri bertanggung jawab kepada presiden.
5. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam BEM KM STIKes DHB.
6. Menteri mempunyai hak untuk mengangkat Kelengkapan Lembaganya dengan
seizin presiden.
7. Menteri berhak mengajukan rancangan kerja yang disetujui oleh presiden.

Pasal 24
PERATURAN BEM
1. Dalam hal keadaan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan BEM
sebagai pengganti undang-undang.
2. Peraturan BEM itu harus mendapat persetujuan MPOM dalam persidangan
berikutnya.
3. Jika tidak mendapat persetujuan maka peraturan BEM itu harus dicabut.

BAB IV
PEMILU RAYA

Pasal 25
KETENTUAN UMUM
1. Pemilu raya dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
setiap 1 (satu) periode.
2. Anggota Muda memiliki hak untuk memilih.
3. Anggota Biasa memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
4. Pemilu raya diselenggarakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.
5. Tanggung jawab Pemilu Raya berada di tangan MPOM KM STIKes DHB.
6. Teknis Pemilu Raya diselenggarakan oleh suatu Badan Pemilu Raya yang bersifat
mandiri yang diberi amanat oleh MPOM.
7. Ketua panitia Badan Pemilu Raya ditunjuk oleh MPOM KM STIKes DHB.
8. Panitia Badan Pemilu Raya dibentuk oleh ketua Badan Pemilu Raya.
9. Ketua panitia Badan Pemilu Raya bertanggung jawab kepada MPOM KM STIKes
DHB.
10. Penetapan kriteria peserta pemilu oleh Panitia Badan Pemilu Raya dengan
berdasarkan AD/ART KM STIKes DHB.
11. Pergantian kepengurusan UKM, LSM, HMPS dan HIMA dilaksanakan setelah
MUBES dan Pemilu Raya BEM KM STIKes DHB demisioner.

Pasal 26
BADAN PEMILU RAYA
1. Segala bentuk peraturan dan ketentuan pemilu raya ditetapkan oleh Panitia Badan
Pemilu Raya dengan berdasarkan AD/ART KM STIKes DHB.
2. Panitia Badan Pemilu Raya dalam kinerjanya diawasi dan dibimbing oleh MPOM
KM STIKes DHB

BAB V
DANA KEGIATAN KEMAHASISWAAN
KM STIKes DHB

Pasal 27
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja KM STIKes DHB sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan KM STIKes DHB ditetapkan setiap 6 bulan dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya demi
kemakmuran KM STIKes DHB .
2. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja KM STIKes DHB diajukan dan
ditetapkan oleh Presiden melalui bendahara umum BEM KM STIKes DHB untuk
dibahas bersama MPOM KM STIKes DHB.
3. Apabila MPOM tidak menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
KM STIKes DHB yang diusulkan oleh Presiden melalui bendahara umum BEM
KM STIKes DHB, BEM menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja KM
STIKes DHB sebelumnya.
4. Pembagian Alokasi Dana Kemahasiswaan dikelola oleh BEM KM STIKes DHB.
5. Pengelolaan dana kemahasiswaan diatur dalam peraturan yang telah ditetapkan
oleh MPOM.

Pasal 28
Anggaran pendapatan KM STIKes DHB berdasarkan Pasal 16 Anggaran Dasar KM
STIKes DHB.

Pasal 29
Penetapan dan pengesahan Anggaran Belanja KM STIKes DHB berdasarkan
keputusan Presiden yang disetujui oleh MPOM KM STIKes DHB.

BAB VI
AGAMA
Pasal 30
1. Keluarga Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Keluarga Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung menjamin kebebasan tiap-
tiap anggota KM STIKes DHB untuk memeluk agamanya masing-masing
berdasarkan ketetapan Menteri Agama Republik Indonesia dan untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
3. KM STIKes DHB mendukung dan memfasilitasi kegiatan keagamaan anggota KM
STIKes DHB.

BAB VII
ATRIBUT

Pasal 31
LAMBANG KM STIKes DHB BESERTA ARTI
Hal mengenai lambang dan arti lambang KM STIKes DHB diatur dalam ketentuan
tersendiri yang ditetapkan oleh MPOM.
Pasal 32
HYMNE DAN MARS
Hal mengenai Hymne dan Mars KM STIKes DHB diatur dalam peraturan tersendiri
yang ditetapkan oleh MPOM.

Pasal 33
STEMPEL
Hal mengenai Stempel KM STIKes DHB diatur dalam peraturan tersendiri yang
ditetapkan MPOM.

Pasal 34
BENDERA
Hal mengenai Bendera KM STIKes DHB diatur dalam peraturan tersendiri yang
ditetapkan MPOM.

BAB VIII
KEKUASAAN HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI DAN HIMPUNAN
MAHASISWA KEPERAWATAN

Pasal 35
KEDUDUKAN
1. Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah organisasi keluarga mahasiswa
program studi yang berada dibawah koordinasi BEM KM STIKes DHB dan
mempunyai otonomi khusus untuk kelengkapan organisasinya.
2. Himpunan Mahasiswa keperawatan adalah organisasi keluarga mahasiswa
keperawatan yang berada dibawah koordinasi BEM KM STIKes DHB dan
mempunyai otonomi khusus untuk kelengkapan organisasinya.

Pasal 36
SIFAT
1. HMPS bersifat Intra Himpunan sesuai dengan Program Studi.
2. HIMA keperawatan bersifat Intra Himpunan dengan program studi
keperawatan.
Pasal 37
STATUS
1. HMPS adalah organisasi yang sah dibawah BEM dengan semua peraturan dan
ketentuan-ketentuan organisasinya dibawah kekuasaan BEM KM STIKes
DHB.
2. HIMA keperawatan adalah organisasi yang sah dibawah BEM dengan semua
peraturan dan ketentuan-ketentuan organisasinya dibawah kekuasaan BEM
KM STIKes DHB.

Pasal 38
FUNGSI
1. HMPS berfungsi sebagai wadah aspirasi mahasiswa ditingkat Program Studi.
2. HIMA berfungsi sebagai wadah aspirasi mahasiswa ditingkat Program Studi
Keperawatan.

BAB IX
KEKUASAAN UKM, LSM, DAN UKK

Pasal 39
KEDUDUKAN
1. Unit Kegiatan Mahasiswa dan Lembaga Swadaya Mahasiswa adalah lembaga
profesional dalam mengembangkan minat dan bakat mahasiswa yang berada
dibawah kekuasaan BEM yang memiliki otonomi khusus untuk melengkapi
organisasinya.
2. Unit Kegiatan Khusus adalah lembaga kemitraan bersama BEM dan penghubung
antara Pimpinan Perguruan Tinggi dan Komandan satuan MENWA.

Pasal 40
SIFAT
UKM dan LSM bersifat Intra dan eksternal KM STIKes DHB.

Pasal 41
STATUS
UKM dan LSM adalah organisasi yang sah dibawah BEM dengan semua peraturan dan
ketentuan-ketentuan organisasinya atas persetujuan Presiden BEM KM STIKes DHB

Pasal 42
FUNGSI
UKM dan LSM berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakat
mahasiswa

BAB X
MEKANISME HUBUNGAN
Pasal 43
1. BEM dan Ormawa koordinatif dengan kemahasiswaan (audiensi) H-1 Bulan
maksimal 2 minggu sebelum acara.
2. Jika di ayat ke 1 tidak terpenuhi maka ADK dibekukan.
3. Setiap HMPS dan HIMA Keperawatan koordinatif dengan BEM.
4. Setiap HMPS dan HIMA Keperawatan koordinatif dengan HMPS lainnya.
5. Setiap UKM koordinatif dengan BEM.
6. Setiap UKM koordinatif dengan UKM lainnya.
7. Setiap UKK koordinatif dengan BEM.
8. Setiap LSM koordinatif dengan UKM, HMPS dan BEM.
9. Pelaksanaan kegiatan terpusat yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa
Program Studi dan Unit Kerja Mahasiswa berada dibawah koordinasi BEM dan
mendukung kegiatan tersebut.

BAB XI
KEKOSONGAN KEKUASAAN

Pasal 44
PENGISIAN KEKOSONGAN KEKUASAAN
Apabila dalam batas waktu tertentu belum terbentuk BEM maka MPOM sebagai
lembaga tertinggi akan membentuk BEM sementara yang melaksanakan tugas
kegiatan kemahasiswaan dan bertanggung jawab kepada MPOM KM STIKes DHB

Pasal 45
STATUS dan KEDUDUKAN BEM SEMENTARA
1. Status BEM sementara berada dibawah MPOM KM STIKes DHB.
2. BEM yang dimaksud dalam pasal 44 adalah BEM sementara sampai terbentuknya
BEM melalui pemilu raya.
Pasal 46
SIFAT DAN FUNGSI BEM SEMENTARA
1. BEM bersifat sementara sampai ditetapkannya presiden terpilih dalam pemilu
raya.
2. BEM berfungsi untuk melaksanakan kegiatan kemahasiswaan organisasi KM
STIKes Dharma Husada Bandung.

Pasal 47
TUGAS dan TANGGUNG JAWAB BEM SEMENTARA
1. BEM bertugas melaksanakan kegiatan kemahasiswaan KM STIKes Dharma
Husada Bandung.
2. BEM juga memiliki tanggung jawab untuk membantu Pemilu Raya yang jujur, adil
dan demokratis.
BAB XII
PERUBAHAN AD/ART

Pasal 48
1. Pengajuan pasal-pasal AD/ART dapat diagendakan dalam sidang MPOM apabila
diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dibulatkan ke atas dari jumlah MPOM.
2. Setiap pengajuan perubahan pasal-pasal AD/ART dilakukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diajukan untuk diubah beserta alasannya.
3. Untuk mengubah pasal-pasal AD/ART, sidang MPOM dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah MPOM.
4. Putusan untuk mengubah pasal-pasal AD/ART dilakukan dengan persetujuan
sekurang-kurangnya ½ lebih 1 (satu) dari seluruh .

BAB XIII
PENUTUP

Pasal 49
Dengan ditetapkannya AD/ART KM STIKes DHB ini, maka aturan-aturan yang
berlaku sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 50
Disahkan melalui Musyawarah Besar Mahasiswa KM STIKes DHB yang diadakan
pada tanggal, bulan dan tahunyang bertempat di Kampus STIKes Dharma Husada
Bandung sesuai pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Besar yang diadakan.

Ditetapkan di :STIKes Dharma HusadaBandung


Hari/Tgl/Bln/Thn : Jumat, 03 Mei 2019
Waktu : 21.56 WIB

Pimpinan Sidang,

Pimpinan II Pimpinan I Pimpinan III


Rosya Marlisa P M.Rahmat Nur Alam K Amalia Yutika
NIM : 400150026 NIM : 4002150119 NIM : 4003180092

MEKANISME KERJA ORGANISASI


BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KM STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG

BAB I
PENDAHULUAN
Setiap organisasi pada hakekatnya merupakan sebuah sistem kerja, yang antara
komponen-komponen pembentuknya terjalin secara organik, yang dibangun atas dasar
fungsinya masing – masing yang selanjutnya akan menentukan pola tugas yang akan
dilakukan, sehingga suatu organisasi yang baik adalah organisasi yang masing – masing
komponennya saling mendukung mampu melaksanakan fungsinya dengan baik. Untuk
itu perlu disusun mekanisme organisasi yang harus dijadikan pegangan bagi pengurus
dalam melaksanakan usaha dan aktivitas organisasi.

1.1 PENGERTIAN
Mekanisme kerja organisasi adalah suatu aturan yang memuat pola kerja dan tata
tertib organisasi bagi pengurus dalam melaksanakan aktivitas organisasi yang
berdasarkan AD/ART BEM KM STIKes Dharma Husada Bandung.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Mekanisme kerja organisasi adalah untuk menentukan aturan kerja bagi pengurus
BEM serta Himpunan, UKM dan UKK di bawahnya.

1.3 AZAS-AZAS KERJA ORGANISASI


Dalam melaksanakan kerja organisasi, maka mekanisme organisasi harus
mencerminkan nilai-nilai kemahasiswaan. Oleh karena itu, mekanisme kerja ini
disusun atas asas-asas sebagai berikut:
1.3.1 Asas Misi
Dalam pelaksanaannya, organisasi harus mampu memberikan peluang
sebesar-besarnya untuk mengembangkan misi organisasi dalam
memperjuangkan aspirasi anggota.
1.3.2 Asas Fleksibilitas
Dalam pelaksanaannya, organisasi harus menunjukan adanya
fleksibilitas untuk menghasilkan daya guna organisasi secara optimal.
1.3.3 Asas Mobilitas
Dalam pelaksanaannya, organisasi harus mampu memberikan peluang,
ruang lingkup dan daya gerak organisasi baik secara vertikal maupun
horizontal, sehingga terciptanya suasana yang progresif, kondusif, dan
dinamis.
1.3.4 Asas Independensi
Dalam pelaksanaannya, roda organisasi bersikap mandiri dan bebas dari
pengaruh ekstern organisasi.

BAB II
PERANGKAT ORGANISASI

2.1 MUSYAWARAH ORGANISASI


2.1.1 Status
2.1.1.1 Musyawarah Mahasiswa merupakan kekuasaan tertinggi
organisasi.
2.1.2 Wewenang
2.1.2.1 Merumuskan dan menetapkan peraturan keputusan Presiden BEM
KM STIKes DHB
2.1.2.2 Memutuskan dan menetapkan peraturan-peraturan Presiden BEM
KM STIKes DHB
2.1.2.3 Merumuskan dan menetapkan ketetapan-ketetapan lain yang di
anggap perlu

2.2 PENGURUS BEM KM STIKes DHARMA HUSADA


Adapun tugas dan wewenang dan tanggungjawabnya antara lain:
2.2.1 Presiden Mahasiswa
2.2.1.1 Tugas
- Wajib menaati AD/ART yang telah ditetapkan
- Wajib menjalankan GBHP dan hasil keputusan Musyawarah
Mahasiswa
- Wajib mengayomi semua aspirasi anggota
- Menjadi Mediator Organisasi dengan berbagai pihak di Luar
Organisasi
2.2.1.2 Wewenang
- Dapat mengeluarkan keputusan–keputusan mendesak atau kritis
demi kepentingan organisasi
- Dapat mengundang semua anggota untuk mengadakan rapat
- Dapat menunjuk setiap ketua pelaksana kegiatan setelah
melakukan koordinasi dengan departemen terkait.
- Mengangkat dan memberhentikan kepengurusan dibawahnya
2.2.1.3 Tanggung Jawab
- Presiden bertanggungjawab atas jalannya roda organisasi kepada
seluruh anggota melalui Musyawarah Besar KM STIKes DHB.
- Bertanggungjawab atas pelaksanaan Program Kerja dan atau
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Organisasi KM STIKes
DHB.

2.2.2 Wakil Presiden


2.2.2.1 Tugas
- Membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas presiden sesuai
kewenangannya.
2.2.2.2 Wewenang
- Menjalankan fungsi sebagai Presiden apabila yang bersangkutan
berhalangan hadir/tidak ada ditempat/tidak dapat dihubungi dan
atau berhalangan tetap.
2.2.2.3 Tanggung Jawab
- Bertanggungjawab pada Presiden
2.2.3 Sekretaris
2.2.3.1 Tugas
- Melaksanakan pendokumentasian kegiatan-kegiatan dalam segala
hal yang berkaitan dengan kegiatan/program kerja yang
dilaksanakan oleh organisasi
- Sebagai koordinator kesekretariatan dalam hal yang berhubungan
intern organisasi.
2.2.3.2 Wewenang
- Menjalankan fungsi sebagai Presiden/Wakil Presiden apabila yang
bersangkutan berhalangan hadir/tidak ada ditempat/tidak dapat
dihubungi dan atau berhalangan tetap.
- Memberikan masukan kepada Presiden
2.2.3.3 Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap Presiden
2.2.4 Bendahara
2.2.4.1 Tugas
- Koordinator dalam keuangan organisasi
- Menyelenggarakan/Mengelola keuangan organisasi
2.2.4.2 Wewenang
- Menyusun rencana keuangan organisasi
- Sebagai mitra Presiden dalam hal keuangan
- Menggalang dana dengan cara yang tidak melawan hukum untuk
kepentingan organisasi
- Menjalankan fungsi sebagai Presiden/Wakil Presiden/Sekretaris
apabila yang bersangkutan berhalangan hadir/tidak ada
ditempat/tidak dapat dihubungi dan atau berhalangan tetap.
2.2.4.3 Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab penuh terhadap Presiden

2.2.5 Kepala Departemen


2.2.5.1 Tugas
- Sebagai koordinator kegiatan dalam hal bidang masing–masing
- Sebagai mitra kerja Presiden dalam hal intern maupun ekstern
organisasi
- Bersama anggotanya menyusun rencana kerja masing– masing
Departemen dengan persetujuan Presiden
- Mensosialisasikan kepada seluruh anggota mengenai kebijakan
yang berkaitan dengan departemen tersebut
- Menjalin hubungan kerja sama yang harmonis dengan
departemen yang lain
2.2.5.2 Wewenang
- Menentukan anggota dengan persetujuan Presiden.
2.2.5.3 Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab penuh terhadap Presiden
- Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kepada
Presiden/Wakil Presiden baik insidental maupun rutin, langsung
maupun melalui Sekretaris
GARIS-GARIS BESAR HALUAN PROGRAM
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KM STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG

BAB I
PENDAHULUAN
Garis-Garis Besar Haluan Program (GBHP) adalah suatu haluan yang
menyatakan kehendak dan minat BEM KM STIKes Dharma Husada Bandung berupa
suatu pola umum program kerja dalam upaya mewujudkan tatanan keilmuan,
pengembangan profesi, pembinaan profesi dan mengembangkan kreativitas mahasiswa
yang kesemuanya ini secara konseptual ditetapkan dalam Musyawarah Mahasiswa.
Pola umum program kerja merupakan rangkaian dasar kegiatan yang
menyeluruh, terarah, terpadu, dan berkesinambungan dalam kurun waktu satu tahun
kepengurusan yang mekanismenya berusaha untuk mencapai suatu tujuan yang
fungsional. GBHP bertujuan untuk memberikan arahan setiap langkah nyata kegiatan
BEM dan memberikan gambaran yang terperinci mengenai segala aktivitas
kemahasiswaan, maka dalam GBHP secara sistematik akan dituangkan dalam pola
dasar kerja dan pola umum kerja BEM KM STIKes Dharma Husada Bandung.
GBHP yang ditetapkan dalam Musyawarah Mahasiswa ini dilaksanakan
sepenuhnya oleh Mandataris Musyawarah Mahasiswa terpilih beserta pengurus dan
dipertanggungjawabkan pada Musyawarah Mahasiswa selanjutnya.

BAB II
POLA DASAR PROGRAM KERJA
Secara eksplisit usaha dan aktivitas BEM KM STIKes DHB akan berguna
bagi pembentukan nilai-nilai pribadi, wawasan berfikir dan berorganisasi yang
merupakan tahap estafet dalam upaya mewujudkan tujuan bersama. Kondisi ini timbul
karena berbagai aspek berdasarkan pada tahap pendidikan, komunikasi, dan
organisasi.

BAB III
POLA UMUM PROGRAM KERJA
Pola umum program kerja BEM KM STIKes DHB yang menyeluruh terarah,
terpadu dan berkesinambungan yang disusun berdasarkan pola dasar program kerja
dilaksanakan dalam waktu satu tahun kepengurusan BEM KM STIKes DHB
3.1 Sasaran Program
Sasaran pola umum program kerja adalah sebagai berikut:
3.1.1 Mengupayakan pengoptimalan penyampaian tujuan organisasi
3.1.2 Meningkatkan nilai-nilai kepribadian dan keilmuan yang senantiasa
mentafakuri perilakunya
3.1.3 Terwujudnya secara utuh kemampuan berfikir secara konseptual dan
ilmiah yang berhubungan dengan disiplin ilmu maupun interdisipliner
serta dapat menganalisa pemikiran lainnya.
3.1.4 Mewujudkan proses kaderisasi bagi anggota BEM KM STIKes DHB
dengan tujuan dapat meneruskan proses regenerasi organisasi.
3.1.5 Mewujudkan citra mahasiswa sebagai generasi muda yang berorientasi pada
masa depan.

3.2 Bidang Garapan


3.2.1 Departemen Dalam Negeri
3.2.1.1Tubuh Derpartemen Dalam Negeri
3.2.1.1.1 Perlu adanya penyusunan deskripsi kerja pengurus
3.2.1.2Pendidikan
3.2.1.2.1 Membantu pengayaan keilmuan bagi anggota BEM KM
STIKes DHB untuk meningkatkan kegiatan akademik
dan non akademik yang mencerminkan nilai-nilai Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
3.2.1.2.2 Maka perlu kerja sama dengan instansi di lingkungan
STIKes DHB dalam hal prasarana penunjang
pendidikan, pengkajian metodologi, mengoptimalkan
fungsi tenaga pendidik dan unsur akademik lainnya.
3.2.1.2.3Mengadakan peningkatan profesional dan teknologi
kesehatan dengan bekerja sama dengan lembaga formal
dan profesional.
3.2.1.2.4 Mengadakan penelitian dan pengembangan profesional
kependidikan dan teknologi untuk menambah dan
melatih kebiasaan berfikir analitis dan skeptis terhadap
suatu masalah.
3.2.1.2.5 Merealisasikan aspek-aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi
terutama pada pendidikan dan penelitian yang kemudian
dapat diwujudkan dalam bentuk pengabdian.
3.2.1.2.6 Mengembangkan wawasan kebangsaan dengan didasari
oleh latar belakang keilmuan.
3.2.1.2.7 Regenerasi/Kaderisasi
Regenerasi merupakan prioritas bidang organisasi
untuk menjaga kesinambungan jalannya roda
organisasi yang mencerminkan suatu sikap dan
identitas mahasiswa.
3.2.1.2.8
3.2.2 Departemen Luar Negeri
3.2.2.1 Tubuh Departemen Luar Negeri
3.2.2.1.1 Perlu adanya penyusunan Deskripsi Kerja
Pengurus
3.2.2.1.2 Hubungan Mahasiswa
3.2.2.1.3 Mengadakan hubungan baik dengan
BEM/Kampus lain
3.2.3 Departemen Informasi dan Komunikasi
3.2.3.1 Tubuh Departemen Informasi dan Komunikasi
3.2.3.1.1Perlu adanya penyusunan deskripsi kerja pengurus
3.2.1.2 Mengusahakan peningkatan mutu kinerja BEM KM STIKes
DHB
3.2.1.3 Sebagai mediator alur regulasi banner, sertifikat, poster,
pamplet, dll dalam suatu kegiatan.
3.2.1.4 Sebagai admin media sosial BEM KM STIKes DHB
3.2.4 Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa
Kesejahteraan mahasiswa merupakan kebutuhan lahiriah dan batiniah yang
diperlukan untuk menunjang kehidupan dan meningkatkan bidang ilmu
pengetahuan lainnya, maka BEM KM STIKes DHB mempunyai pokok pikiran
untuk mengembangkan pola umum program kerja sebagai berikut:
3.2.4.1 Pengoptimalan dan atau yang dapat mendukung pengadaan sarana
pendidikan sesuai dengan kebutuhan peningkatan kesejahteraan
mahasiswa BEM KM STIKes DHB.
3.2.4.2 Pembinaan kegiatan kemahasiswaan dalam bidang kewirausahaan.
3.2.4.3 Tempat aspirasi keluarga mahasiswa STIKes DHB
3.2.5 Departemen Minat dan Bakat
3.2.5.1 Departemen Minat dan Bakat adalah departemen yang
mengakomodir kecenderungan minat dan bakat.
3.2.5.2 Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan mahasiswa yang
meliputi kebutuhan tentang kesejahteraan minat dan bakat serta
kebutuhan untuk meningkatkan prestasi akademik.
3.2.5.3 Merumuskan program pembinaan aktivitas dan usaha-usaha
lainnya berdasarkan identifikasi di atas.
3.2.5.4 Merumuskan pola pembinaan aktivitas yang berkaitan dengan
peningkatan kualitas mahasiswa.
3.3 Modal Dasar
Modal dasar utama suatu potensi dalam tubuh BEM yang terdapat pada pengurus
dan anggota. Fasilitas yang tersedia serta adanya legalitas program kerja BEM KM
STIKes DHB.
3.4 Unit Kegiatan Mahasiswa
3.4.1 LDK Ikatan Generasi Islam
3.4.1.1 Tubuh LDK Ikatan Generasi Islam
3.4.1.1.1 Perlu adanya penyusunan deskripsi kerja pengurus
3.4.1.2 Pendidikan
3.4.1.2.1 Pengayaan keilmuan dan pengetahuan Islam bagi KM
STIKes DHB
3.4.1.3 Maka perlu kerjasama dengan instansi di dalam maupun di luar
kampus untuk melakukan pengkajian pendidikan mengenai
kerohanian KM STIKes DHB.
3.4.2 Tim Kesehatan
3.4.2.1 Tubuh Tim Kesehatan
3.4.2.1.1 Penyusunan deskripsi kerja pengurus.
3.4.2.2 Membantu pengayaan keilmuan mengenai keterampilan medis KM
STIKes DHB
3.4.2.3 Pengabdian Masyarakat
3.4.2.4 Maka perlu kerjasama dengan instansi di dalam maupun di luar
kampus dalam menunjang mengenai pengayaan keterampilan
bidang medis.
3.4.3 Aspirasi Terkini Pers Mahasiswa KM STIKes DHB
3.4.3.1 Tubuh forum pers mahasiswa KM STIKes DHB
3.4.3.1.1 Penyusunan deskripsi kerja pengurus
3.4.3.2 Jalur informasi dan wadah aspirasi mahasiswa
3.4.3.2.1 Membantu pengayaan informasi dari dalam dan luar
kampus.
3.4.3.3 Maka perlu kerjasama dengan instansi di lingkungan STIKes DHB
dalam hal prasarana informasi mahasiswa.
3.4.3.4 Mengadakan peningkatan profesional dan teknologi informasi dengan
bekerja sama dengan lembaga formal dan profesional.
3.4.3.5 Memberikan informasi dengan menjunjung tinggi Undang-Undang
Pers Indonesia.
3.4.4 Lembaga Swadaya Mahasiswa KM STIKes DHB
3.4.4.1 Tubuh Lembaga Swadaya Mahasiwa KM STIKes DHB
3.4.4.2 Penyusunan Deskripsi pengurus sesuai tugas lembaga swadaya mahasiswanya
masing-masing.
3.4.4.3 Maka setiap Lembaga Swadaya Mahasiswa mengarah sesuai tujuan dan ruang
lingkup organisasinya masing-masing.
1) LSM Satgas Anti Narkoba mengarah sesuai cakupan dan ruang lingkup
organisasinya
2) LSM PIK-MA PROKSIMA mengarah sesuai cakupan dan ruang lingkup
organisasinya
3) LSM DHB’Venture mengarah sesuai cakupan dan ruang lingkup
organisasinya

3.5 Kondisi Objektif


Kondisi objektif dimaksudkan sebagai suatu kondisi yang tumbuh berkembang di
lingkungan BEM KM STIKes DHB yang secara langsung sedikit banyak dapat
memengaruhi usaha dan aktivitas yang dilaksanakan.
BAB IV
PENUTUP
Demikian GBHP ini disusun untuk dijadikan dasar serta pedoman bagi
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan BEM KM STIKes Dharma Husada Bandung.
GBHP ini sangat ditentukan oleh peran aktif, tingkat dedikasi, penghayatan
anggota serta pengurus yang dilandasi ketulusan, keikhlasan dan kesadaran tanpa
pamrih.

Ditetapkan di : STIKes Dharma HusadaBandung


Hari/Tgl/Bln/Thn : Jumat, 03 Mei 2019
Waktu : 22.38 WIB

Pimpinan Sidang,

Pimpinan II Pimpinan I Pimpinan III

Rosya Marlisa P M.Rahmat Nur Alam K Amalia Yutika


NIM : 400150026 NIM : 4002150119 NIM : 4003180092

Anda mungkin juga menyukai