Anda di halaman 1dari 70

PENGARUH NON PERFOMING LOAN (NPL) TERHADAP

PROFITABILITAS PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Progam Diploma Tiga

SHAVIA SEPTIANI
NIM : 61170201

Progam Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bina Sarana Informatika
Jakarta
2020
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Shavia Septiani
NIM : 61170201
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Progam Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang telah saya buat dengan judul:
“Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk”, adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan
belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila di kemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa Tugas
Akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu,
saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Universitas Bina Sarana Informatika dicabut/dibatalkan.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 09 Juni 2020
Yang menyatakan,

Shavia Septiani

ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Shavia Septiani
NIM : 61170201
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika

Dengan ini menyatakan bahwa data dana tau informasi yang saya gunakan dalam
penulisan karya ilmiah Penulis dengan judul “Pengaruh Non Perfoming Loan
(NPL) Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk”
merupakan data dana tau informasi yang saya peroleh berdasarkan hasil PKL/Riset
pada:
Nama Perusahaan : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kcp Jakarta
Waskita Karya
Alamat : Jalan Biru Laut X kav.10, Cawang Jakarta Timur
Kode Pos : 13340, Phone: (021) 8564421
Waktu PKL/Riset : 01 Oktober sampai dengan 30 Desember 2019

Penulis menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Universitas Bina Sarana
Informatika untuk mendokumentasikan karya ilmiah saya tersebut secara internal
dan terbatas, serta tidak untuk mengunggah karya ilmiah penulis pada repository
Universitas Bina Sarana Informatika (https://repository.bsi.ac.id)

Penulis bersedia untuk bertanggung jawab secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Universitas Bina Sarana Informatika, atas materi/isi karya ilmiah tersebut,
termasuk bertanggung jawab atas dampak atau kerugian yang timbul dalam bentuk
akibat tindakan yang berkaitan dengan data dana tau informasi yang terdapat pada
karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal: 09 Juni 2020
Yang menyatakan,

Shavia Septiani

iii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan oleh:

Nama : Shavia Septiani


NIM : 61170201
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas
Pada PT Bank Mandiri Persero Tbk

Untuk dipertahankan pada periode I-2020 di hadapan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya
Akuntansi (A.Md.Ak) pada Program Diploma Tiga Program Studi Akuntansi di
Universitas Bina Sarana Informatika.

Jakarta, 09 Juni 2020

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Sri Rusiyati, S.E., M.M. ...........................................

DEWAN PENGUJI

Penguji I : .................................................. ...............................................

Penguji II : .................................................. ................................................

iv
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

NIM : 61170201
Nama Lengkap : Shavia Septiani
Dosen Pembimbing : Sri Rusiyati, S.E., M.M.
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas
Pada PT Bank Mandiri Tbk

Paraf
Tanggal Dosen
NO Pokok Bahasan
Bimbingan Pembim
bing
Bimbingan Perdana, Pelatihan Software
1 28 Maret 2020
Mendeley dan Pengajuan Judul Tugas Akhir
2 30 Maret 2020 Acc. Judul Tugas Akhir dan Pengajuan Bab I
3 06 April 2020 Revisi Bab I
4 11 April 2020 Acc. Bab I dan Pengajuan Bab II
5 15 April 2020 Revisi Bab II
6 19 April 2020 Acc. Bab II dan Pengajuan Daftar Pustaka
7 22 April 2020 Revisi Daftar Pustaka dan Pengajuan Bab III
8 26 April 2020 Revisi Bab III dan Acc. Daftar Pustaka
9 29 April 2020 Revisi Bab III dn Pengajuan Bab IV
10 09 Mei 2020 Acc. Bab III dan Revisi Bab IV
11 10 Mei 2020 Acc. Bab IV dan Pengajuan Abstrak
12 19 Mei 2020 Pengajuan Keseluruhan
13 04 Juni 2020 Revisi Keseluruhan
14 09 Juni 2020 Acc. Keseluruhan
Catatan untuk Dosen Pembimbing
Bimbingan Tugas Akhir
 Dimulai pada tanggal : 28 Maret 2020
 Diakhiri pada tanggal : 09 Juni 2020
 Jumlah pertemuan bimbingan : 14 kali
Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing

(Sri Rusiyati, S.E., M.M.)

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas Akhir pada Program Diploma Tiga (D3)

ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul Tugas Akhir

yang penulis ambil sebagai berikut, “Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL)

Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk”.

Tujuan penulisan Tugas Akhir pada Program Diploma Tiga (D3) ini dibuat

sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Universitas Bina Sarana

Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi

dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari

bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Tugas

Akhir ini tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, ijinkanlah

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3. Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Bina Sarana Informatika.

4. Ibu Sri Rusiyati, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

5. Staff / karyawan / dosen di lingkungan Universitas Bina Sarana Informatika.

6. Ibu Carol Cynthia selaku Kepala Cabang Mandiri KCP Jakarta Waskita Karya.

7. Staff / karyawan di lingkungan Mandiri KCP Jakarta Waskita Karya.

8. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.

9. Rekan-rekan mahasiswa kelas 61.6B.31

vi
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga

terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini

masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 09 Juni 2020

Penulis

Shavia Septiani

vii
ABSTRAK

Shavia Septiani (61170201), Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) Terhadap


Profitabilitas Pada Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang


perbankan. Salah Satu produknya adalah kredit. Non Perfoming Loan (NPL)
merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat resiko kredit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Non Perfoming Loan (NPL)
terhadap profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Assets (ROA) pada Bank
Mandiri Persero Tbk. Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan
data sekunder dan metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan
studi dokumentasi.Analisis data statistik uji koefisen korelasi, uji koefisien
deteminasi dan persamaan regresi linear diolah dengan aplikasi SPSS Versi 15. Hasil
uji koefisien korelasi sebesar -0,852 dengan sig 0,000 yang berarti ada hubungan
yang signifikan antara NPL terhadap ROA dan berarah negatif artinya jika NPL
mengalami kenaikan maka ROA akan turun dan sebaliknya, uji koefisien determinasi
sebesar 0,726 berarti ada pengaruh signifikan antara NPL terhadap ROA sebesar
72,6%. Sedangkan persamaan regresi adalah Y= 4,141 + (-1,431) X dengan sig
0,000 artinya model persamaan regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROA,
nilai konstanta sebesar 4,141 berarti jika nilai NPL nol maka nilai ROA sebesar
4,141 dan nilai koefisen regresi variabel X yaitu NPL sebesar -1,431 artinya jika
NPL naik sebesar 1 maka ROA turun -1,431 dan sebaliknya.

Kata Kunci: Non Perfoming Loan, Return On Assets

viii
ABSTRACT

Shavia Septiani (61170201), The Effect of Non Perfoming Loan (NPL) on


Profitability at Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri (Persero) Tbk is a company engaged in banking. One product is


credit. Non Perfoming Loan (NPL) is a financial ratio used to measure the level of
credit risk. This study aims to determine the effect of Non Perfoming Loan (NPL) on
profitability as measured by the Return on Assets (ROA) ratio at Bank Mandiri
Persero Tbk. This type of research is quantitative descriptive analysis with secondary
data and data collection methods using observation and documentation studies.
Statistical data analysis of correlation coefficient test, detemination coefficient test
and linear regression equation are processed with the application of SPSS Version
15. The results of the correlation coefficient test of -0.852 with sig 0,000 which
means there is a significant relationship between NPL on ROA and negative
direction means that if the NPL increases then ROA will decrease and otherwise, the
test coefficient of determination of 0.726 means there is a significant influence
between NPL on ROA of 72.6%. While the regression equation is Y = 4,141 + (-
1,431) X with sig 0,000 meaning the regression equation model can be used to
predict ROA, a constant value of 4.141 means that if the NPL value is zero then the
ROA value is 4.141 and the regression coefficient value of X is NPL for - 1.431
means that if NPL increases by 1 then ROA decreases by -1.431 and otherwise.

Keywords: Non-performing Loans, Return on Assets

ix
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir………………………………………………………. i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir………………………………………. ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah……………………….. iii
Lembar Persetujuan Pengesahan Tugas Akhir…………………………………... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir…………………………………………………. v
Kata Pengantar…………………………………………………………………… vii
Abstrak…………………………………………………………………………… ix
Daftar Isi…………………………………………………………………………. xi
Daftar Gambar…………………………………………………………………… xiii
Daftar Tabel……………………………………………………………………… xiv
Daftar Lampiran…………………………………………………………………. xv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………. 1
1.2 Perumusan Masalah…………………………………………... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat…………………………………………... 3
1.4 Metode Pengumpulan Data………………………………….... 4
1.5 Ruang Lingkup………………………………………............... 5
1.6 Sistematika Penulisan……………………………………….... 6
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………. 7
2.1. Non Perfoming Loan (NPL)…………………………………... 7
2.1.1 Faktor-Faktor Penyebab Kredit Bermasalah…………. 10
2.2. Profitabilitas………………………………………………….... 11
2.2.1 Pengukuran Profitabilitas……………………………… 12
2.3. Konsep Dasar Perhitungan…………………………………….. 13
2.3.1. Uji Koefisien Korelasi…………………………………. 13
2.3.2. Uji Koefisien Determinasi……………………………... 14
2.3.3. Uji Persamaan Regresi………………………………….15
2.3.4. Langkah-Langkah Analisis Hasil Perhitungan
Output SPSS…………………………………………… 17
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………….. 20
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi………………………. 21
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan……………….. 21
3.1.2 Struktur Dan Tata Kerja Perusahaan/Organisasi……… 21
3.1.3. Kegiatan Perusahaan………………………………….. 25
3.2. Data Penelitian………………………………………………. 27
3.2.1. Data Non Perfoming Loan (NPL) PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Pada Periode 2015-2019…………….... 27
3.2.2. Data Profitabilitas Pada PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk Periode 2015-2019……………………………….. 28
3.2.3 Tabel Penolong……………………………………….... 29
3.3. Analisis Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) Terhadap
Profitabilitas…………………………………………………….30
3.3.1. Uji Koefisen Korelasi………………………………….. 30
3.3.2. Uji Koefisien Determinasi…………………………….. 31
3.3.3. Uji Persamaan Regresi…………………………….........33
BAB IV PENUTUP………………………………………………………....... 37
x
4.1. Kesimpulan……………………………………………………. 37
4.2. Saran…………………………………………………………… 38

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 39
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………. 41
SURAT KETERANGAN PKL……………………………………………….... 42
SURAT KETERANGAN PENGAMBILAN DATA………………………… 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………... 44

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar III.1 Struktur Organisasi PT Bank Mandiri Persero Tbk……….. 22

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel II. 1 Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi……………………………... 14
Tabel III.1 Data Non Perfoming Loan (NPL) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Periode 2015-2019………………………………………………….. 27
Tabel III.2 Data Return On Asset (ROA) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Periode 2015-2019…………………………………………………... 28
Tabel III.3 Tabel Penolong………………………………………………………. 29
Tabel III.4 Hasil Uji Koefisien Korelasi………………………………………… 31
Tabel III.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi…………………………………….. 32
Tabel III.6 Hasil Uji Persamaan Regresi………………………………………… 35

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
A1. Struktur Organisasi PT Bank Mandiri Persero Tbk……………………….. 44
B1. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan I Periode Tahun 2015 dan Tahun 2016…………….......................45
B2. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan II Periode Tahun 2015 dan Tahun 2016…………………………. 46
B3. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan III Periode Tahun 2015 dan Tahun 2016………………………. 47
B4. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan IV Periode Tahun 2015 dan Tahun 2016…………………………48
B5. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan I Periode Tahun 2016 dan Tahun 2017………………………….. 49
B6. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan II Periode Tahun 2016 dan Tahun 2017…………………………. 50
B7. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan III Periode Tahun 2016 dan Tahun 2017……………………….. 51
B8. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan IV Periode Tahun 2016 dan Tahun 2017……………………….. 52
B9. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan I Periode Tahun 2018 dan Tahun 2019…………………………. 53
B10. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan Ii Periode Tahun 2018 dan Tahun 2019………………………… 54
B11. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan III Periode Tahun 2018 dan Tahun 2019……………………….. 55
B12. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Triwulan IV Periode Tahun 2018 dan Tahun 2019………………………. 56

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga perbankan termasuk dalam salah satu lembaga keuangan yang

mempunyai pengaruh penting dalam sektor perekonomian, karena salah satu fungsi

Perbankan adalah menghimpun dana yang ada pada masyarakat dalam bentuk

simpanan atau tabungan bank dan menyalurkannya berupa pinjaman atau kredit

kepada masyarakat. Dengan fungsi tersebut maka setiap orang atau masyarakat yang

memiliki dana lebih dapat menyimpan dananya dengan aman di bank dan bagi

masyarakat yang membutuhkan dana dapat meminjam dana di bank, terutama para

pelaku usaha yang membutuhkan tambahan dana untuk kelangsungan usaha maupun

untuk investasi.

lembaga keuangan yang aktivitas utamanya menyalurkan dana yang telah

dihimpun kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit merupakan fungsi

utama bank, maka dapat dikatakan bahwa perkreditan menempati posisi teratas dari

kegiatan setiap bank. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-

meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga pengertian

tersebut bedasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 5/ 19 /PBI/2003 .Selain

menjadi faktor keuntungan pendapatan terbesar dari bank, kredit juga menjadi salah

satu masalah utama yang sering dihadapi bank yaitu terkait adanya kondisi dimana

dana yang disalurkan oleh bank untuk debitur tidak dapat dikembalikan sesuai jangka

waktu perjanjian atau adanya keadaan dimana pihak peminjam (debitur) tidak dapat
1
2

membayar kewajibannya kepada bank sesuai perjanjian sehingga menyebabkan

kredit yang telah diberikan bermasalah atau macet. Konsekuensi adanya kredit

bermasalah atau macet akan menjadi masalah serius yang akan mempengaruhi

kinerja perbankan, dimana apabila tingkat rasio kredit bermasalah semakin tinggi

akan mempengaruhi jalannya pekreditan di bank yakni lambatnya pertumbuhan

kredit. Non Perfoming Loan (NPL) merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk

mengukur tingkat resiko kredit yang mengalami masalah dari total seluruh kredit

yang disalurkan dalam pelunasan akibat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

baik secara internal maupun eksternal sehingga debitur tidak dapat melunasi

hutangnya.

Selain itu Non Perfoming Loan (NPL) juga dapat menunjukkan kemampuan

manajemen bank dalam mengatasi masalah kredit macet, dimana semakin tinggi nilai

NPL dalam laporan keuangan bank maka kualitas penyaluran kredit akan semakin

buruk yang disebabkan buruknya tingkat pengembalian dana kredit yang diberikan

oleh bank kepada debiturnya. Adanya kredit bermasalah dapat mengakibatkan

turunnya profitabilitas yang diperoleh bank seperti penurunan pendapatan bunga

sebagai pendapatan utama yang diterima bank dari penyaluran kredit.

Dalam hal ini, bank diharapkan untuk terus menjaga kualitas dan kinerja

kredit yang diberikan sehingga tujuan perkreditan yang berkualitas dapat tercapai

dan profit yang diperoleh dapat maksimal. Dalam mengukur profitabilitas bank

dalam penelitian ini menggunakan nilai rasio Return on Asset (ROA). ROA

digunakan untuk mengukur profitabilitas dengan mengukur dari segi rata-rata asset

yang dimiliki bank sementara.

Pada penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk. Hal ini dikarenakan Bank Mandiri sebagai Bank BUMN di Indonesia dalam
3

web resmi Bank Mandiri.co.id menunjukkan kenaikan kredit pada akhir tahun 2014

dibanding tahun sebelumnya, dengan rasio NPL yang stabil di level 2,15%.

Berdasarkan latar belakang diatas. maka penulis tertarik untuk membuat

penelitian terkait “Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas

Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada pada penulisan tugas akhir ini,

penulis merumuskan masalah yaitu :

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara Non Perfoming Loan (NPL)

terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Non Perfoming Loan (NPL)

terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk?

3. Apakah persamaan regresi yang terbentuk signifikan antara Non Perfoming Loan

(NPL) terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk?

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis dari penelitian ini

sebagai berikut:

Haı : Ada hubungan yang signifikan antara Non Perfoming Loan (NPL) terhadap

profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Ha₂ : Ada pengaruh yang signifikan antara Non Perfoming Loan (NPL) terhadap

profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Ha₃ : Persamaan regresi yang terbentuk signifikan antara Non Perfoming Loan

(NPL) terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


4

1.3 Tujuan dan Manfaat

Dalam penelitian ini, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara Non Perfoming Loan (NPL)

terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Untuk Mengetahui pengaruh yang signifikan antara Non Perfoming Loan (NPL)

terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

3. Untuk mengetahui persamaan regresi yang terbentuk signifikan antara Non

Perfoming Loan (NPL) terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk.

Adapun Manfaat ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang diharapkan penulis terutama :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam

menerapkan ilmu yang didapat selama bangku kuliah,sehingga ilmu yang

diterapkan bisa menjadi bekal di masa yang akan datang

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang baik sebagai

bahan pertimbangan bagi manajemen bank dalam pengambilan keputusan

sehingga profitabilitas yang dihasilkan mencapai hasil yang lebih baik lagi dari

tahun-tahun sebelumnya.

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan atau wawasan dan

ilmu pengetahuan tentang pengaruh Non Perfoming Loan (NPL), profitabilitas

serta sebagai referensi atau acuan untuk penelitian berikutnya yang sejenis.
5

1.4 Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa metode yang digunakan dalam tugas akhir untuk menyusun

data yang ada. Berikut metode yang digunakan :

1. Observasi

Dalam pengumpulan data dengan observasi penulis memperoleh data secara

online melalui web perusahaan ,dan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia

(ojk.go.id) terutama data laporan keuangan yang dibutuhkan untuk memperoleh

informasi yang jelas dan relevan.

2. Studi Dokumentasi

Dalam metode ini penulis menggunakan referensi dari buku, jurnal dan literatur-

literatur lainnya yang terkait dengan masalah penelitian.

1.5 Ruang Lingkup

Peneliti memfokuskan penelitian ini pada Pengaruh Non Perfoming Loan

(NPL) di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terhadap Profitabilitas. Return On Asset

(ROA) digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas. Pengujian data dilakukan

melalui uji koefisien korelasi, uji koefisien deteminasi, dan uji persamaan regresi.

Untuk sumber laporan keuangan menggunakan data rasio keuangan pada PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk selama 5 tahun dari tahun 2015 sampai tahun 2019.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bab agar

mempermudah penulis dalam menyusun sehingga dipahami oleh pembaca.Dimana

pada setiap bab terdiri dari sub-sub yang merupakan penjelasan atau perincian bab-

bab sebelumnya. Adapaun sistematika penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut:
6

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat, metode pengumpulan data, ruang lingkup, dan

terakhir sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menjelaskan teori-teori yang melandasi

permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian Tugas

Akhir ini tentang berbagai atau tinjauan pustaka dari Non Perfoming

Loan (NPL) sebagai nilai X terhadap Profitabilitas sebagai nilai Y dan

konsep perhitungan statistika penelitian menggunakan uji koefisien

korelasi, koefisien dterminasi dan persamaan regresi.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tinjauan umum tentang sejarah,

setruktur, dan kegiatan perusahaan serta data penelitian, kemudian

menganalisa data variabel X yaitu Non Perfoming Loan (NPL) dan

variabel Y yaitu profitabilitas yang terdiri dari ROA, kemudian mengolah

data-data tersebut dengan konsep dasar perhitungan dan diuji

menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 15

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan bab-bab

sebelumnya yang bermanfaat bagi perusahaan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Non Perfoming Loan (NPL)

Pada dasarnya kredit yang diberikan oleh bank memiliki tujuan untuk

membantu nasabah atau masyarakat dalam membiayai usaha yang dimilikinya,

namun tidak menutup kemungkinan dalam penyalurannya terjadi risiko kredit

bermasalah atau macet.

Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur risiko kredit adalah

Non Perfoming Loan (NPL), rasio ini mengukur kemampuan bank dalam

meminimalkan kredit bermasalah yang dihadapi. (Putrianingsih, 2016)

“Kredit bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak

sanggup lagi untuk membayar sebagian atau keseluruhan kewajiban kepada bank

yang telah diperjanjikan.”(MTani, 2019)

Dendawijaya mengemukakan pada umumnya perbankan di Indonesia


menghadapi masalah-masalah salah satunya dari NPL yakni kredit
bermasalah, misalnya kredit macet. Dengan meningkatnya NPL maka
akibatnya bank harus menyediakan cadangan penghapusan piutang yang
cukup besar, sehingga kemampuan memberikan kredit akan sangat terbatas
dan apabila tidak tertagih maka akan mengakibatkan kerugian..(Putrianingsih,
2016)

“aktiva yang digolongkan kurang lancar, diragukan, dan macet dapat

diartikan Non Perfoming Loan.” (Agustami, 2017).

NPL yang juga dikenal dengan kredit bermasalah ini dapat berdampak pada

menurunnya modal bank. Jika rasio NPL semakin tinggi maka akan berpengaruh

pada penyaluran kredit di periode berikutnya.

7
8

Rendahnya tingkat Non Perfoming Loan mencermikan kelancaran

pengembalian kredit yang merupakan ukuran keberhasilan usaha bank. (Chosyali &

Sartono, 2019).

Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013

tentang penetapan status dan tindak lanjut pengawasan bank umum konvensional

menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) adalah sebesar 5%. Untuk

Mengukur presentase kredit macet terhadap jumlah kredit yang diberikan oleh bank,

digunakan Non perfoming loan dengan perhitungan sebagai berikut:

Penilaian kolektibilitas kredit berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI)

adalah sebagai berikut: (Kasmir, 2016)

1. Lancar (Pass)

Adalah kredit yang tidak mengalami penundaan pengembalian pokok pinjaman

dan pembayaran bunga. Kriteria kredit lancar adalah:

a. Pembayaran angsuran pokok dana tau bunga tepat waktu

b. Memiliki mutase rekening yang aktif

c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai

2. Dalam perhatian khusus (Special mention) apabila memenuhi kriteria:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang belum melampaui

90 hari karena adanya cerukan.

b. Mutase rekening relatif aktif

c. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan

d. Didukung pelh pinjaman baru.

3. Kredit kurang lancar (substandard)


9

Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya

telah mengalami penundaan selama tiga bulan dari waktu yang dijanjikan.

Adapun kriterianya sebagai berikut:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok bunga yang telah melebihi 90 hari,

karena sering terjadi cerukan.

b. Frekuensi mutase rekening relatif rendah

c. Terjadi pelanggaran kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari

d. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur

e. Dokumentasi pinjaman yang lemah

4. Kredit diragukan (doubtful)

Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya

telah mengalami penundanaan selama enam bulan atau dua kali dari jadwal yang

dijanjikan serta kriteria sebagai berikut:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan yang telah melampaui 180 hari

b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen

c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari

d. Terjadi kapitalisasi bunga

e. Dokumentasi hokum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun

pengikat jaminan.

5. Kredit macet (loss)

Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya

telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut

jadwal yang telah dijanjikan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dana tau bunga yang telah melampaui

270 hari
10

b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.

2.1.1 Faktor-Faktor Penyebab Kredit Bermasalah

Adanya faktor kesengajaan dari debitur atau faktor di luar kemampuan

debitur untuk melunasi kewajibannya terhadap bank merupakan faktor-faktor

pedukung Terjadinya kredit bermasalah. Menurut Kuncoro beberapa faktor penyebab

kredit macet sebagai berikut: (Hohedu & Dewi, 2019)

1. Faktor Eskternal Bank

Masalah yang timbul diluar kendali bank sebagai berikut:

a. Ada maksud tidak baik dari para debitur yang diragukan

b. Setelah adanya kesepakatan antara debitur dan bank rerjadi kesulitan atau

kegagalan dalam proses likuiditas dari perjanjian kredit

c. Lingkungan usaha debitur dan kondisi manajemen

d. Musibah atau bencana

2. Faktor Internal Bank

Yaitu penyebab timbulnya kredit macet karena adanya kesalahan dari pihak

bank sendiri dalam hal memberikan kredit kepada nasabah tanpa adanya proses

yang selektif.

a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan para pengelola kredit.

b. Kebijakan perkreditan pada bank yang bersangkutan tidak ada.

c. Menyimpangnya pemberian dan pengawasan kredit yang dilakukan pihak

bank atau tidak sesuai prosedut yang telah ditetapkan.


11

2.2 Profitabilitas

Untuk menilai tingkat kinerja perbankan salah satu indikator yang dapat

digunakan yaitu melihat tingkat rasio profitabilitas. Tingkat kemampuan bank dalam

meningkatkan labanya merupakan pengertian profitabilitas. Laba yang dihasilkan

semakin besar bisa mengindikasikan semakin baiknya kemampuan bank dalam

memberikan dividen, sehingga akan semakin menarik investor untuk menanamkan

modalnya. (Akbar, P., & Djazuli, 2018)

Menurut Kasmir menyatakan “rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. (Rusiyati, 2018)

“Rasio Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu.”

(Hanafi, 2016)

Pengertian lain terkait rasio profitabilitas yaitu “rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal

bisnisnya.” (Hery, 2016)

Menurut Kasmir, adapun tujuan dari penggunaan rasio profitabilitas bagi

perusahaan maupun pihak luar antara lain: (Sari, 2017)

1. Digunakan untuk menghitung atau mengukur laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

2. Mengevaluasi posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

Modal pinjaman maupun modal sendiri.


12

2.2.1 Pengukuran Profitabilitas

Munawir mengemukakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan

memperoleh laba dapat menggunakan rasio profitabilitas, Rasio profitabilitas dapat

dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: (Winarno, 2017)

1. Net Profit Margin (NPM) atau Margin Laba Bersih

Adalah keuntungan dari penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak

penghasilan dibandingkan dengan penjualan.

2. Return On Asset (ROA) atau Pengembalian Aktiva

Untuk mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dari pajak, hasil

pengembalian total aktiva menunjukan kinerja manajemen dalam menggunakan

aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.

Standar minimal rasio ROA yang dimiliki bank berkisar 0,5%-1,25%. Angka ini

dilihat berdasarkan surat edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31

Mei 2004

3. Return On Equity (ROE) atau Pengembalian Ekuitas

Menunjukan bagaimana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif,

mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan oleh pemilik

modal sendiri atau pemegang saham perusahaan.


13

Rasio yang digunakan untuk menghitung tingkat profitabilitas pada bank ada

2 yaitu Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Hal ini dijelaskan

dalam surat edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP sistem penilaian tingkat

kesehatan bank umum dan lampiran tanggal 31 Mei 2004

2.3 Konsep Dasar Perhitungan

2.3.1 Uji Koefisien Korelasi

Menurut (Muchtar, 2016) yang dimaksud koefisien korelasi adalah tingkat


hubungan antar dua variabel atau lebih. Uji korelasi dilakukan untuk menguji
hubungan antara dua variabel yang hasilnya dapat dilihat dengan tingkat
signifikannya, jika ada hubungan maka akan dicari seberapa kuat hubungan
tersebut. Keeratan hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi
yang bisa disebut korelasi Pearson. Koefisien korelasi Pearson bernilai -1
sampai dengan +1 dengan menunjukkan diagram pencar yang menyatakan
hubungan negative atau hubungan positif.

Menurut (Riyanto, 2019) rumus koefisien korelasi Pearson merupakan rumus

yang digunakan dalam penelitian uji koefisien korelasi

dimana :

r : Koefisien korelasi

£X : Jumlah variabel X

£Y : Jumlah variabel Y

£XY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y

£X² : Jumlah kuadrat dari variabel X

(£X)² : Jumlah kuadrat dari jumlah variabel X

£Y² : Jumlah kuadrat dari variabel Y

(£Y)² : Jumlah kuadrat dari jumlah variabel Y

n : Jumlah X dan Y
14

Uji signifikan perlu dilakukan dalam pengujian koefisien korelasi ,dimana

tingkat signifikan ini digunakan untuk menjelaskan apakah dua variabel mempunyai

hubungan atau tidak. Menentukan derajat signifikan (α) tingkat kesalahan yang dapat

ditolerir, ditentukan sebesar α = 5% dan dengan syarat sebagai berikut:

1. Jika sig < 0,05 maka H₀ ditolak artinya terdapat hubungan.

2. Jika sig > 0,05 maka H₀ diterima artinya tidak terdapat hubungan.

Dalam menentukan tingkat hubungan koefisien korelasi berikut tabel yang

dapat digunakan untuk melihat tingkatan koefisien korelasi yang diperoleh dari

perhitungan sebagai berikut:

Tabel II. 1

Tingkat Hubungan Koefien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah


Sumber : (Riyanto, 2019)

2.3.2 Uji Koefisien Determinasi

“Koefisien Determinasi (r²) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel Independen terhadap variabel depeden. Koefisien determinasi diperoleh

dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi kemudian dikalikan 100%.”

(Riyanto, 2019)
15

Menurut (Muchtar, 2016) Koefisien Determinasi menjelaskan kemampuan

variabel bebas (X), mempengaruhi variabel tidak bebas (Y). Semakin besar koefisien

determinasi menunjukan semakin baik kemampuan variabel (X) menerangkan

variabel tidak bebas (Y). Rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

Kd = r² x 100%

Dimana :

Kd : Koefisien determinasi

r² : Jumlah kuadrat dari dari koefisien korelasi

2.3.3 Uji Persamaan Regresi

“Regresi merupakan pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang

dinyatakan dengan bentuk hubungan atau fungsi. Diperlukan pemisahan yang tegas

antara variabel bebas dan variabel terikat.” (Kurniawan, 2016)

Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel satu dengan

variabel lain. Uji regresi terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Regresi Linear Sederhana

2. Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini penulis melakukan uji persamaan regresi dalam bentuk

uji regresi linear sederhana untuk mengetahui apakah ada pengaruh Non Perfoming

Loan (NPL) terhadap profitabilitas.

“Regresi linear sederhana adalah model probabilistik yang menyatakan

hubungan linear antara dua variabel di mana salah satu variabel dianggap

memengaruhi variabel yang lain. Variabel yang memengaruhi dinamakan

independen dan variabel yang diperngaruhi dinamakan dependen.” (Suyono, 2018)


16

Menurut (Hijriani, Muludi, & Andini, 2016) rumus yang dapat digunakan

dalam Persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana :

Y : Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependen)

a : Konstanta

b : Koefisien Regresi besaran response yang ditimbulkan oleh predictor

X : Variabel Predictor atau Variabel Penyebab (Independen)

Dimana untuk mendapatkan nilai a dan b kita dapat menggunakan rumus di bawah

ini:

Mencari nilai a :

Dimana :

a : Konstanta

£Y : Total pengamatan variabel Y

b : Koefisien Regresi (kemiringan): besaran response yang ditimbulkan oleh

predictor

£X : Total pengamatan variabel X

n : Total pengamatan X dan Y

Mencari nilai b :

n ( ƸXY ) - (ƸX)(ƸY)
b=
n ( Ƹ x2 ) - (Ƹ x )²

b : Koefisien Regresi (kemiringan): besaran response yang ditimbulkan oleh

predictor
17

n : Total pengamatan X dan Y

£XY : Total hasil perkalian variabel X dan Y

£X : Total pengamatan variabel X

£Y : Total pengamatan variabel Y

(£X)² : Total kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X

2.3.4 Langkah-Langkah Analisis Hasil Perhitungan Output SPSS

Langkah-langkah analisis hasil perhitungan output SPSS Versi 15 dapat

menggunakan cara sebagai berikut:

1. Analisis signifikan table correlation

a. Merumuskan hipotesis

H₀ı : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kredit macet sebagai

variabel (X) terhadap profitabilitas ROA sebagai variabel (Y)

Hₐı : Terdapat hubungan yang signifikan antara kredit macet sebagai

variabel (X) terhadap profitabilitas ROA sebagai variabel (Y).

b. Membuat hipotesis dalam bentuk statistik

H₀ : r = 0

Hₐ : r ≠ 0

c. Menentukan probabilitas ɑ= 5% (0,05)

Untuk nilai ɑ menggunakan uji dua sisi (two-tailed) maka nilainya ɑ/2,

sehingga didapat ɑ=0,05/2= 0,025

d. Membuat keputusan

Jika sig < 0,05 maka Ha diterima artinya terdapat hubungan.

Jika sig > 0,05 maka Ha ditolak artinya tidak terdapat hubungan.

2. Output Model Summary


18

Dalam ouput model Summary untuk menunjukkan nilai koesien determinasi

digunakan R square yang ada pada tabel model Summary. Angka ini akan diubah

dalam bentuk persen yang artinya besar presentase sumbangan pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. (Aldy Purnomo, 2016).

Langkah-langkah analisis tabel Summary sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis

H₀₂: Tidak terdapat pengaruh antara Non Perfoming Loan (NPL) sebagai

variabel (X) terhadap profitabilitas ROA sebagai variabel (Y)

Hₐ₂ : Terdapat pengaruh antara Non Perfoming Loan (NPL) sebagai

variabel (X) terhadap profitabilitas ROA sebagai variabel (Y).

b. Menentukan probabilitas ɑ= 5% (0,05)

c. Membuat keputusan

Jika sig < 0,05 maka Ha diterima artinya terdapat pengaruh.

Jika sig > 0,05 maka Ha ditolak artinya tidak terdapat pengaruh

Langkah-langkah analisis output SPSS mengenai signifikansi persamaan

regresi sederhana dengan Uji T (Uji Parameter Individual) sebagai berikut:

(Oktofiyani & Anggraeni, 2016)

1. Analisis Signifikan ouput Coefficients

a. Merumuskan Hipotesis

Ho₃ : Persamaan regresi yang terbentuk tidak signifikan antara Non

Perfoming Loan (NPL) terhadap profitabilitas pada PT Bank

Mandiri Persero Tbk.

Ha ₃ : Persamaan regresi yang terbentuk signifikan antara Non Perfoming

Loan (NPL) terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri Persero

Tbk.
19

b. Menentukan t Hitung dan Nilai Signifikansi (ɑ = 0,05/2= 0,025)

c. Menentukan t Tabel dengan melihat pada Tabel statistic

d. Kriteria Pengujian

T tabel dan Thitung :

Jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel ,maka Ho diterima

Jika t hitung > t tabel , maka H o ditolak

Rumus t tabel = t (α /2)(n-k)

t
Rumus t hitung = hitung = r √ n-2
√1−(r)²

e. Membandingkan T tabel dan Thitung

f. Syarat keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas:

Jika Sig > α, maka Ha ditolak

Jika Sig < α, maka Ha diterima


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari progam

restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan

Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara,

Bank Eskpor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, dilebur menjadi

Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tidak

terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini,

Bank Mandiri meneruskan tradisi lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam

dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang.

Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan

mengimplementasikan core banking system (penawaran berbagai macam pelayanan

oleh sistem perbankan kepada seluruh pelanggan bank) yang terintegrasi

menggantikan core banking system dari keempat bank legacy sebelumnya yang

saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami

perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp.1,8 triliun di tahun 2000

hingga mencapai Rp.5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran

saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar

saham.

Selain dari tingkat laba, Bank Mandiri juga memiliki sejumlah anak

perusahaan dan entitas cucu sebagai berikut:


20
21

1. Daftar anak perusahaan Bank Mandiri

a. PT Bank Syariah Mandiri (BSM)

b. PT Mandiri Sekuritas

c. PT Mandiri Tunas Finance (MTF)

d. PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri)

e. PT Bank Mandiri Taspen

f. Mandiri International Remittance Sdn. Bhd. (MIR)

g. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)

h. PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth)

i. PT Mandiri Utama Finance (MUF)

j. PT Mandiri Capital Indonesia (MCI)

2. Daftar Entitas Cucu Bank Mandiri

a. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI)

b. Mandiri Securities Pte Ltd

c. PT Mitra Transaksi Indonesia (MTI)

3.1.2 Struktur Dan Tata Kerja Perusahaan/Organisasi

Dalam menjalankan segala aktifitas, setiap perusahaan pasti memiliki sebuah

struktur organisasinya masing-masing yang akan berpengaruh terhadap aktifitas

perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi dalam perusahaan diharapkan dapat

memberikan gambaran jelas dari segi pekerjaan dan tanggung jawab sehingga

meminimalisir adanya pekerjaan atau tanggung jawab diluar jabatan. Sama seperti

perusahaan lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang Jakarta Waskita Karya juga

memiliki struktur organisasi dalam operasionalnya sebagai berikut:


22

Sumber : PT Bank Mandiri Area Pondok Kelapa Cabang Jakarta Waskita Karya

Gambar III.1
Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Tata Kerja Perusahaan/Organisasi

Dalam struktur organisasi diatas setiap jabatan memiliki tugas dan tanggung

jawab masing-masing, adapun tugas masing-masing jabatan sebagai berikut:

1. Branch Manager (Kepala Kantor Cabang)

Adalah pimpinan dari setiap kantor cabang Bank Mandiri dan bertanggung jawab

penuh atas kinerja cabang yang dipimpinnya, berikut tugas seorang kepala

cabang:

a. Peningkatan market share kredit dan dana

b. Peningkatan profitabilias dengan sasaran contribution margin


23

c. Peningkatan volume bisnis kredit dan dana

d. Kualitas kredit (pengendalian NPL)

e. Peningkatan kepuasan nasabah dengan kualitas layanan yang terbaik

f. Pengembangan key client dan value chain di wilayahnya (wallet share &

cross sell)

g. Menyusun, melaksanakan dan memonitor performance business result

seluruh unit bisnis di cabang

h. Membangun hubungan dengan client di cabangnya (wallet share & cross

sell)

i. Mengkoordinasikan dan meyakini jaringan distribusi dan e-Channel di unit

kerja cabangnya berjalan dengan baik

j. Menerapkan Good Corporate Governance (GCG) bagi seluruh unit di

bawahnya

k. Memastikan fungsi internal control telah dijalankan diseluruh unit kerja

l. Menggali potensi bisnis di area kerjanya untuk meningkatkan portfolio

kredit dan dana

m. Memastikan kebutuhan dan pemenuhan pegawai, pengembangan dan

peningkatan produktifitas pegawai termasuk peningkatan kompetensi dan

product knowledge pegawai dibawah supervisinya

n. Melakukan review dan menetapkan ukuran kinerja, sasaran-sasaran tahunan

dan jangka panjang seluruh pegawai di bawah supervisi langsung.

o. Mewakili Bank Mandiri di wilayah untuk berhubungan dengan stakeholder

(Pemerintah Daerah, Otoritas dan Asosiasi Perbankan Daerah, Developer,

Serikat Pekerja (SPBM), Anak Perusahaan, Dana Pensiun, dll)

p. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Area Head.


24

2. Branch Sales Manager

Branch Sales Manager memiliki tugas dan tanggung jawab terutama dalam hal

pencapaian target cabang. Branch Sales Manager juga memiliki peran dalam

menjaga hubungan yang baik terhadap seluruh nasabah terutama nasabah prima

agar menumbuhkan rasa percaya dan kepuasan sehingga nasabah akan selalu

memilih Bank Mandiri untuk penempatan dana perusahaan, kebutuhan

penambahan dana (kredit) serta transaksi perusahaan.

3. Sales Representative

Seseorang yang menduduki jabatan Sales Representative berada dalam

pengawasan dan tanggung jawab Branch Sales Manager. Tugas seorang Sales

Representative yaitu membantu Branch Sales Manager dalam mencari sumber-

sumber dana atau target baru sehingga target yang dimiliki cabang dapat tercapai

dan mengalami pertumbuhan.

4. Branch Operation Manager

Adalah seseorang yang bekerja di bawah pengawasan dari Branch Manager yang

berfungsi memimpinn pelaksanaan kegiatan sehari-hari cabang. Branch

Operation Manager sering diartikan sebagai wakil Branch Manager apabila dia

tidak dapat hadir ke kantor atau suatu rapat.

5. Customer Service Officer

Customer Service Officer memiliki tugas dalam hal menciptakan dan

melaksanakan strategi sales dan service di cabang sehingga dapat membantu

pencapaian cabang tidak hanya dalam bentuk target tetapi dalam bentuk service.

Customer Service Officer membawahi jabatan Customer Service Representative

dan Customer Service Administrative.


25

6. Customer Service Representative

Memiliki tugas dalam hal pelayanan terhadap nasabah terkait masalah atau

kendala yang dihadapi sesuai standar pelayanan yang telah ditentukan Bank

Mandiri. Selain itu Customer Service Representative juga memilik peran dalam

memasarkan produk yang dimiliki Bank Mandiri kepada nasabah.

7. Customer Service Administrative.

Memegang peran dalam memenuhi tugas administrasi cabang seperti

menjalankan payroll (sistem gaji), membuat bank garansi, memegang petty cash

cabang, melakukan tugas surat menyurat dan kegiatan administrasi lainnya.

8. Teller

Adalah bagian dari front office dari suatu bank yang berfungsi membantu

nasabah melakukan transaksi baik itu tunai maupun non tunai. Seorang teller

harus menjaga agar saldo kas harus sama dan benar sesuai ketentuan operasional.

3.1.3 Kegiatan Usaha Perusahaan

Bank Mandiri merupakan salah satu Bank BUMN yang ada di Indonesia

dimana setiap bank pasti memiliki kegiatan utama yaitu sebagai penyalur dana dari

pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana.Dalam kegiatan

sehari-hari Bank Mandiri memiliki kegiatan utama yang tercantum dalam Annual

report tahunan Bank Mandiri sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito

berjangka, sertifikat, deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu;

2. Memberikan kredit;

3. Menerbitkan surat pengakuan utang;


26

4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan

dan atas perintah nasabahnya;

a. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa

berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-

surat dimaksud;

b. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya

tidak lebih lamadari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;

c. Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan Pemerintah;

d. Sertifikat Bank Indonesia;

e. Obligasi;

f. Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan

g. Surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan

nasabah;

6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada

bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun

dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu

kontrak;

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk

surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;


27

11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;

12. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip

syariah), sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; dan

13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Data Non Perfoming Loan (NPL) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada

Periode 2015-2019

Berikut ini data Kredit Macet (Non Perfoming Loan) dalam persen yang

diperoleh dari laporan rasio keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang

dipublikasikan dalam halaman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek

Indonesia pada periode 2015 sampai dengan 2019 sebagai berikut:

Tabel III.1

Data Non Perfoming Loan (NPL)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2015-2019

Triwulan 2015 2016 2017 2018 2019

1 0.53 0,85 1.16 1,05 0,74


2 0.63 1.33 1.28 0.89 0.72
3 0.74 1.04 0.85 0.81 0.71
4 0.60 1.38 1.06 0.67 0.84
Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2015-2019

Berdasarkan Tabel III.1 diatas, nilai NPL periode tahun 2015 sampai 2019
mengalami tingkat yang fluktuatif. Pada tahun 2015 untuk triwulan 1 (pertama) nilai
NPLyang diperoleh sebesar 0,53% naik menjadi 0,85% pada tahun 2016 di triwulan
yang sama. Tahun 2016 sebesar 0,85% naik kembali menjadi 1,16% pada tahun 2017
dalam triwulan yang sama yaitu triwulan 1 (pertama). Tahun 2017 sebesar 1,16%
28

turun menjadi 1,05% pada tahun 2018 dan turun kembali pada 2019 dalam triwulan
yang sama menjadi 0,74% dan seterusnya sebagian besar cenderung mengalami
fluktuatif. Untuk tingkat Non Perfoming Loan (NPL) tertinggi pada tabel diatas
terjadi pada tahun 2016 triwulan 4 sebesar 1,38%

3.2.2 Data Profitabilitas Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Periode 2015-

2019

Berikut tabel yang berisikan data profitabilitas dengan menggunakan rasio

Return On Asset pada PT Bank Mandiri Persero Tbk yang diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia Periode

2015 sampai dengan 2019 sebagai berikut:

Tabel III.2

Data Return On Asset (ROA)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2015-2019

Triwulan 2015 2016 2017 2018 2019

1 3.54 2.58 2.38 3.17 3.42


2 3.21 2.15 2.61 3.04 3.08
3 3.00 2.35 2.72 2.96 3.01
4 3.15 1.95 2.72 3.17 3.03
Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Mandiri Persero Tbk 2015-2019

Berdasarkan Tabel III.2 diatas, nilai ROA periode tahun 2015 sampai 2019

mengalami tingkat yang fluktuatif. Pada tahun 2015 untuk triwulan 1 (pertama) nilai

ROA yang diperoleh sebesar 3,54% turun menjadi 2,58% pada tahun 2016 di

triwulan yang sama. Tahun 2016 sebesar 2,58% turun kembali menjadi 2,38% pada

tahun 2017 dalam triwulan yang sama yaitu triwulan 1 (pertama). Tahun 2017

sebesar 2,38% naik menjadi 3,17% pada tahun 2018 dan naik kembali pada 2019

dalam triwulan yang sama menjadi 0,74% dan seterusnya sebagian besar cenderung
29

mengalami fluktuatif. Untuk tingkat Return On Asset (ROA) tertinggi pada tabel

diatas terjadi pada tahun 2015 triwulan 1 sebesar 3,54%.

3.2.3 Tabel Penolong

Berdasarkan data variabel yang akan diteliti pada tabel III.1 terkait kredit

macet sebagai variabel X dan tabel III.2 untuk data ROA serta tabel III.3 data ROE

sebagai variabel Y dari tahun 2015 sampai dengan 2019, maka penulis menyusun

tabel penolong untuk memudahkan perhitungan manual seperti pada tabel dibawah

ini :

Tabel III.3

Tabel Penolong

No Tahun Triwulan X Y X² Y₁² XY₁


1 1 0.53 3.54 0.281 12.532 1.876
2 2 0.63 3.21 0.397 10.304 2.022
2015
3 3 0.74 3.00 0.548 9.00 2.220
4 4 0.60 3.15 0.36 9.923 1.890
5 1 0.85 2.58 0.723 6.656 2.193
6 2 1.33 2.15 1.769 4.623 2.860
2016
7 3 1.04 2.35 1.082 5.523 2.444
8 4 1.38 1.95 1.904 3.803 2.691
9 1 1.16 2.38 1.346 5.664 2.761
10 2 1.28 2.61 1.638 6.812 3.341
2017
11 3 0.85 2.72 0.723 7.398 2.312
12 4 1.06 2.72 1.124 7.398 2.883
13 1 1.05 3.17 1.103 10.049 3.329
14 2 0.89 3.04 0.792 9.242 2.706
2018
15 3 0.81 2.96 0.656 8.762 2.398
16 4 0.67 3.17 0.449 10.049 2.124
17 1 0.74 3.42 0.548 11.696 2.531
18 2 0.72 3.08 0.518 9.486 2.218
2019
19 3 0.71 3.01 0.504 9.060 2.137
20 4 0.84 3.03 0.706 9.181 2.545
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2015-2019 diolah oleh penulis

3.3 Analisis Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas


30

3.3.1 Uji Koefisien Korelasi

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara

Non Perfoming Loan (NPL) sebagai variabel bebas terhadap Return On Assets

(ROA) sebagai variabel terikat. Hasil uji koefsien korelasi (r) Non Perfoming Loan

terhadap Return On Assets (ROA) dapat dilihat melalui output SPSS dibawah ini:

Hipotesis :

H₀ı : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Non Perfoming loan (NPL)

sebagai variabel (X) terhadap profitabilitas (ROA) sebagai variabel (Y)

Hₐı : Terdapat hubungan yang signifikan antara Non Perfoming loan (NPL) sebagai

variabel (X) terhadap profitabilitas (ROA) sebagai variabel (Y).

Syarat keputusan:

Jika sig < 0,05 maka. Hₐı diterima terdapat hubungan yang signifikan

Jika sig > 0,05 maka Hₐı ditolak tidak terdapat hubungan yang signifikan

Hasil perhitungan manual dengan rumus uji koefisien korelasi adalah sebagai

berikut

r= 20 (49.4791) – (17.88) (57.24)


√ 20 (17.1682) – (17.88)²) (20 (167.1602) – (57.24)²)

r= 989,582 – 1.023,4512
√ 343,364 – 319,6944) (3.343,204 – 3.276,4176)

r= - 33,8692
√ (23,6696) (66,7864)

r= - 33,8692
√ 1.580,80737
r= -33,8692 = - 0,852
39,7593683
31

Sedangkan koefisien korelasi yang diperoleh dari pengolahan data dengan

menggunakan progam SPSS versi 15 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel III.4

Hasil Uji Koefisien Korelasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 15


Berdasarkan tabel uji koefisien korelasi di atas, diperoleh hasil korelasi

sebesar -0,852 dengan nilai sig 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig ,000 <

0,05 sehingga H₀ ditolak dan Haı diterima yang dapat diartikan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara kredit macet yang diukur dari rasio NPL terhadap

Profitabilitas diukur dari ROA pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Untuk nilai

Pearson Correlation bernilai -0,852 yang berarti tingkat hubungan dari kedua

variabel tersebut adalah sangat kuat dan negatif atau tidak searah yitu jika NPL

mengalami peningkatan maka ROA akan mengalami penurunan begitu juga

sebaliknya.

3.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besar presentasi dari variabel terikat (Y) yang dipengaruhi

oleh variabel bebas (X) maka penulis menggunakan uji koefisen determinasi sebagai

berikut:

Hipotesis :
32

H₀₂ : Tidak terdapat pengaruh antara kredit macet sebagai variabel (X) terhadap

profitabilitas (ROA) sebagai variabel (Y)

Hₐ₂ : Terdapat pengaruh antara kredit macet sebagai variabel (X) terhadap

profitabilitas (ROA) sebagai variabel (Y).

Syarat keputusan:

Jika sig < 0,05 maka Hₐ₂ diterima terdapat pengaruh

Jika sig > 0,05 maka Hₐ₂ ditolak tidak terdapat pengaruh

Untuk menghitung nilai koefisien determinasi secara manual berikut ini

rumus yang digunakan penulis dalam uji koefisien determinasi:

Kd = r² x 100%

Kd = (0,852)² X 100%

Kd = 0,726 X 100%

Kd = 72.6 %

Berdasarkan perhitungan manual untuk nilai koefisien korelasi (r) sebelumnya

didapat sebesar 0,852.untuk uji koefisien determinasi maka nilai r dikuadratkan

menjadi r². Dari hasil perhitungan manual r² = 0,852² diperoleh hasil 0,726 yang

menunjukkan besar pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) terhadap profitabilitas

yang diukur dengan ROA sebesar 72,6% sisanya dipengaruhi variabel lain.

Tabel III.5
33

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 15

Dari data hasil output SPSS Versi 15 pada tabel model Summary dapat

diketahui nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,726 dengan tingkat Sig

sebesar 0,000, dengan nilia sig sebesar 0,000 < 0,05 maka keputusan yang diperoleh

untuk uji koefisen determinasi yaitu Ho₂ ditolak dan Ha₂ diterima berarti terdapat

pengaruh yang signifikan antara Non Perfoming Loan (NPL) terhadap Profitabilitas

yang diukur dengan Return On Asset (ROA). angka koefisien determinasi (R Square)

0,726 sama dengan 72,6%, dari angka ini menunjukkan bahwa Non perfoming Loan

(NPL) memiliki pengaruh terhadap profitabilitas yang diukur dalam ROA sebesar

72,6% sedangkan untuk sisanya 27,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar yang

tidak dibahas dalam penelitian ini.

3.3.3 Uji Persamaan Regresi

Berikut merupakan hasil output dari SPSS versi 15 dan pengambilan

keputusan serta untuk menguji pengaruh diantara dua variabel yaitu NPL dan

Profitabilitas dengan perumusan hipotesis dan dasar pengambilan keputusan sebagai

berikut:

Hipotesis:

Ho₃ : Persamaan regresi yang terbentuk tidak signifikan antara Non Perfoming

Loan (NPL) terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


34

Ha ₃ : Persamaan regresi yang terbentuk signifikan antara Non Perfoming Loan

(NPL) terhadap profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Syarat Keputusan dengan nilai sig:

Jika Sig < 0,05, maka Ha₃ diterima

Jika Sig > 0,05, maka Ha₃ ditolak

Rumus yang penulis gunakan dalam metode analisa uji persamaan regresi linear

sederhana dengan rumus sebagai berikut

Y = a + bX

Dimana untuk mendapatkan nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

n ( ƸXY ) - (ƸX)(ƸY)
b=
n ( Ƹ x2 ) - (Ƹ x )²

Hasil perhitungan dengan rumus secara manual menggunakan uji persamaan

regresi sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX

Mencari nilai a :

a= 57.24 – (- 1,431) (17,88)


20
a= 57,24 + 25,58628
20
a= 4,141

Mencari nilai b :

b= 20 (49.4791) – (17.88) ( 57.24)


35

20 (17.1682) – (17.88)²

b= 989,582 – 1.023,4512
343,364 – 319,6944

b= - 33,8692
23,6696
b= - 1,431
Maka persamaan regresi yang terbentuk antara NPL dan ROA sebagai berikut:

Y = 4,141 -1,431 X

Sedangkan hasil uji persamaan regresi yang didapat dengan menggunakan

SPSS Versi 16 adalah sebagai berikut:

Tabel III.6

Hasil Uji Persamaan Regresi

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 15


Persamaan regresi linear sederhana yang terbentuk yaitu :

Y = 4,141 -1,431 X

Nilai konstan (a) sebesar 4,141 artinya jika Non Perfoming Loan (X) nilainya

0 maka Return On Assets (Y) sebesar 4,141. Koefisien regresi bernilai negatif yang

artinya terjadi hubungan antara Non Perfoming Loan (NPL) dengan Return On

Assets (ROA) negatif atau tidak searah yakni jika variabel Non Perfoming Loan

(NPL) meningkat Return On Assets (ROA) akan menurun dan sebaliknya. Nilai

koefisen regresi untuk variabel Non Perfoming Loan (X) sebesar -1,431 artinya jika

Non perfoming Loan (NPL) meningkat Rp.1 maka Return On Assets (ROA) akan

mengalami penurunan sebesar 1,431 begitu juga sebaliknya jika Non perfoming Loan
36

(NPL) mengalami penurunan Rp.1 maka Return On Assets (ROA) akan mengalami

peningkatan sebesar 1,431.

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 15, diperoleh nilai probabilitas

dengan tingkat signifikansi (ὰ) 5% sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas ROA

sebesar 0,000 < 0,05, maka Ha₃ diterima dan Ho₃ ditolak yang artinya .persamaaan

regresi yang terbentuk signifikan antara Non Perfoming Loan (NPL) terhadap

profitabilitas pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, maka model persamaan regresi

dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas yang diukur dengan ROA (Return

On Asset).

Uji t :

Untuk uji statistika T (Uji t) untuk mengetahui apakah Non Perfoming Loan

(NPL) berpengaruh terhadap ROA. Untuk tingkat signifikansi (ὰ) 5% uji dua arah,

sehingga (ὰ)/2 = 0,025 dan derajat kebebasan n-k-1= 20-1-1 = 18 (dimana n= jumlah

data, k = jumlah variabel independen) sehingga diperoleh t tabel sebesar 2,1009. Dari

hasil SPSS Versi 15 diketahui t hitung = - 6,900. Maka diperoleh hasil t hitung < t tabel

dengan signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa NPL memiliki profitabilitas

yang diukur dengan ROA.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai pengaruh pengaruh

kredit macet (NPL) profitabilitas bank yang diukur dengan Return On Assets (ROA)

pada Bank Mandiri selama periode 2015 sampai dengan 2019, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,852 dengan nilai sig 0,000,

menunjukkan bahwa nilai sig, 0,000 < 0,05 sehingga Hoı ditolak dan Haı

diterima dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Non

Perfoming Loan (NPL) terhadap tingkat profitabilitas yang diukur dengan ROA

pada Bank Mandiri Persero Tbk. Dan dapat dilihat dari Pearson Correlation

sebesar -0,852 yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat dan tidak searah

antara dua variabel tersebut.

2. Hasil analisis koefisien determinasi (r²) diproleh sebesar 0,726 dengan nilai sig

0,000, menunjukkan bahwa nilai sig 0,000 < 0,05 sehingga Ho₂ ditolak dan Ha₂

diterima dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Non

Perfoming Loan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA dengan

presentase sumbangan pengaruh variabel bebas NPL sebesar 72,6% terhadap

ROA.

3. Persamaan regresi yang terbentuk antara NPL terhadap ROA yaitu Y = 4,141

-1,431 X dengan nilai nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 maka model persamaan

regresi dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas yang diukur dengan

ROA (Return On Asset). Berdasarkan persamaan regresi diatas nilai kontanta


37
38

yang diperoleh sebesar 4,141 bernilai positif. Hal ini menunjukkan jika nilai

NPL 0, maka nilai ROA sebesar 4,141. Nilai koefisien regresi bernilai negatif

sebesar – 1,431 artinya jika Non perfoming Loan (NPL) meningkat Rp.1 maka

Return On Assets (ROA) akan mengalami penurunan sebesar 1,431 begitu juga

sebaliknya jika Non perfoming Loan (NPL) mengalami penurunan Rp.1 maka

Return On Assets (ROA) akan mengalami peningkatan sebesar 1,431

4.2 Saran

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau saran

untuk berbagai pihak yang akan melakukan penelitian yang sama. Berdasarkan, hasil

penelitian yang dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk Bank Mandiri agar dapat menjaga nilai NPL dari tahun ke tahun agar

sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan lebih selektif

lagi dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit agar tidak

menimbulkan kredit macet yang akan mempengaruhi tingkat profitabilitas.

2. Untuk peneliti berikutnya, karena keterbatasan data yang diperoleh maka perlu

adanya penambahan variabel independen sehingga adanya pemilihan variabel

yang lebih banyak akan memberikan penilaian yang lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Agustami, S. (2017). Pengaruh Non Performing Loan terhadap Profitabilitas (Studi


Kasus PT Bank OCBC NISP,Tbk Tahun 2002-2010). 112–122.

Akbar, M. T., P., M., & Djazuli, A. (2018). Pengaruh Kredit Macet terhadap
Profitabilitas melalui Kecukupan Modal, Biaya dan Pendapatan Operasional.
Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 5(1), 79–91.
https://doi.org/10.26905/jbm.v5i1.2318

Aldy Purnomo, R. (2016). Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Praktisi (P. C. Ambarwati, ed.). Ponorogo: CV. Wade
Group.

Chosyali, A., & Sartono, T. (2019). Optimalisasi Peningkatan Kualitas Kredit Dalam
Rangka Mengatasi Kredit Bermasalah. Law Reform, 15(1), 98.
https://doi.org/10.14710/lr.v15i1.23357

Hanafi, M. M. dan A. H. (2016). Analisis Laporan Keuangan (Edisis Kel).


Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan Integrated And Comprehensive Edition


(Adipramono, ed.). Jakarta: PT Grasindo.

Hijriani, A., Muludi, K., & Andini, E. A. (2016). Implementasi Metode Regresi
Linier Sederhana Pada Penyajian Hasil Prediksi Pemakaian Air Bersih Pdam
Way Rilau Kota Bandar Lampung Dengan Sistem Informasi Geofrafis.
Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 11(2), 37.
https://doi.org/10.30872/jim.v11i2.212

Hohedu, T. R., & Dewi, A. R. (2019). Penanganan Kredit Macet Pada Bri Cabang X.
1(1), 34–43.

Kasmir. (2016). Analisi Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kurniawan, R. dan B. Y. (2016). Analisis Regresi dan Penerapannya. Jakarta:


Kencana Prenada Media.

MTani, V. M. A. (2019). Tani, Amtiran and Makatita/ Jounal Of Management


(SME’s) Vol. 9, No.2, 2019, p133-150. Jounal Of Management, 9(2).

Muchtar, E. (2016). Dampak Loan To deposite Ratio Terhadap Profitabilitas (Studi


Kasus Pada PT. Bank XYZ Banten). Moneter, Vol. Iii No. 1April2016, III(1),
44–53.

Oktofiyani, R., & Anggraeni, W. (2016). Penerimaan Sistem E-Learning


Menggunakan Technology Acceptance Model (Tam)Study Kasus Siswa/I Kelas

39
X Di Smu Negeri 92 Jakarta. None, 12(1), 46–53.

Putrianingsih, D. indah. (2016). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) dan Capital
Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013). Management Analysis
Journal, 5(2), 110–115. https://doi.org/10.15294/maj.v5i2.7622

Riyanto, A. (2019). Aspek Kepemimpinan Dan Kompetensi Aparatur Birokrasi Serta


Dampaknya Terhadap Peningkatan Kinerja. Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi,
Manajemen, Dan Bisnis, 3(2), 207–217. https://doi.org/10.31311/jeco.v3i2.6320

Rusiyati, S. (2018). Pengaruh Rasio Keungan Terhadap Profitabilitas Pada Bank


Persero Di Bursa Efek Indonesia. Moneter, 5(1), 171–176.
https://doi.org/10.32400/ja.4947.3.1.2014.122-133

Sari, D. I. (2017). Analisis Kinerja Keuangan BCA Periode 2011-2015 Dengan Rasio
Profitabilitas. Moneter, IV(2), 113–120. Retrieved from
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter/article/view/2248

Suyono. (2018). Analisis Regresi Untuk Penelitian. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Winarno, S. H. (2017). Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis


Rasio Profitabilitas. Jurnal Moneter, 6(2), 106–112.

40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Biodata Mahasiswa
NIM : 61170201
Nama Lengkap : Shavia Septiani
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 12 September 1999
Alamat Lengkap : Jln. SMEA VI No. 4 Cawang Jakarta Timur 13630

II. Pendidikan Formal


1. SDN Cawang 010 Pagi, lulus tahun 2011
2. SMPN 214 Jakarta, lulus tahun 2014
3. SMKN 10 Jakarta, lulus tahun 2017

III. Riwayat Pengalaman Berorganisasi/Pekerjaan


1. Frontliner (Teller) di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang
Jakarta Waskita Karya

Jakarta, 09 Juni 2020

Shavia Septiani

41
SURAT KETERANGAN RISET/PKL

42
SURAT PERNYATAAN PENGAMBILAN DATA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Shavia Septiani
NIM : 61170201
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Progam Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika

Menyatakan bahwa data yang saya gunakan dalam penelitian ini saya dapat secara
online dari web resmi Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (ojk.go.id) dan Bursa Efek
Indonesia (idx.co.id) yang terdapat laporan keuangan dari PT Bank Mandiri Persero
Tbk. Hal ini dilakukan terkait sulitnya mendapat data laporan keuangan pada saat
saya melakukan riset di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Jakarta Waskita
Karya untuk Judul Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas
pada PT Bank Mandiri Persero Tbk.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal: 09 Juni 2020
Yang menyatakan,

Shavia Septiani

43
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A1. Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Lampiran B1. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri


(Persero) Tbk Triwulan I Periode Tahun 2015 dan Tahun 2016

44
45
Lampiran B2. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan II Periode Tahun 2015 dan Tahun
2016

46
Lampiran B3. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan III Periode Tahun 2015 dan Tahun
2016

47
Lampiran B4. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan IV Periode Tahun 2015 dan Tahun
2016

48
Lampiran B5. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan I Periode Tahun 2016 dan Tahun 2017

49
Lampiran B6. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan II Periode Tahun 2016 dan Tahun
2017

50
Lampiran B7. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan III Periode Tahun 2016 dan Tahun
2017

51
Lampiran B8. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan IV Periode Tahun 2016 dan Tahun 2017

52
Lampiran B9. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan I Periode Tahun 2018 dan Tahun 2019

53
Lampiran B10. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan II Periode Tahun 2018 dan Tahun
2019

54
Lampiran B11. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan III Periode Tahun 2018 dan Tahun
2019

55
Lampiran B12. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Triwulan IV Periode Tahun 2018 dan Tahun
2019

56

Anda mungkin juga menyukai