Anda di halaman 1dari 5

Laporan Tugas Arduino Teti Lab Skill 2021

“Alat Sensor Parkir Berbasis Arduino”

Disusun Oleh :
Izzat Arroyyan
21/477795/TK/52626
Kelompok Pascal

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi


Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2021
A. Latar Belakang

Saat ini, pengguna kendaraan beroda empat (mobil) terus meningkat dari waktu ke waktu.
Meningkatnya pengguna mobil tersebut tentu berbanding lurus dengan meningkatnya
pengguna parkir. Hampir seluruh parkiran menggunakan metode parkir mundur. Dalam
melakukan parkir mundur, diperlukan kehati-hatian agar bagian belakang mobil tidak
menabrak dinding pembatas atau hal lainnya. Tidak jarang, beberapa pengendara kurang
hati-hati sehingga mobil bagian belakang menabrak sesuatu di belakang mobil. Biasanya,
saat memarkirkan mobil, ada pemandu parkir yang membantu pengendara agar dapat
memarkirkan mobil dengan baik. Akan tetapi, pemandu parkir tidak selalu ada setiap saat.
Oleh karena itu, kita memerlukan sebuah inovasi alat yang dapat membantu kita dalam
memarkirkan mobil.

B. Fungsi

Fungsi alat ini adalah untuk membantu meminimalisasi kemungkinan kita menabrak sesuatu
di bagian belakang mobil saat memarkirkan mobil. Ketika jarak mobil dengan benda di
belakang sangat dekat, maka akan diberikan peringatan suara oleh alat ini.

C. Alat dan Bahan

Untuk membuat alat ini, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :
1. Arduino Uno R3
2. Sensor Ultrasonik HC-SR04
3. Buzzer 5 Volt
4. Kabel Jumper

D. Cara Kerja

Alat ini menggunakan Sensor Ultrasonik HC-SR04 sebagai input-nya. Sedangkan outputnya
menggunakan Buzzer 5 Volt yang berfungsi sebagai output suara dari alat berikut. Kerja alat
ini diprogram melalui kode arduino yang sudah diketik. Pada programnya, dinyatakan tiga
kondisi yang dinyatakan dalam tipe data boolean, yaitu saat jarak antara sensor dan benda
lebih kecil dari 30 cm, lebih kecil dari 20 cm, dan lebih kecil dari 10 cm. Ketika jarak lebih
kecil dari 30 cm, buzzer akan berbunyi dengan delay selama 0,4 detik. Ketika jarak lebih
kecil dari 20 cm, buzzer akan berbunyi dengan delay selama 0,2 detik. Ketika jarak lebih
kecil dari 10 cm, buzzer akan berbunyi terus menerus tanpa berhenti.

E. Pengembangan Kedepan

Alat ini dapat dikembangkan untuk dimanfaatkan kedepannya. Mobil-mobil keluaran lama
pada umumnya tidak memiliki alat sensor parkir. Padahal, sensor parkir merupakan
teknologi yang sangat bermanfaat di masa sekarang. Oleh karena itu, jika dikembangkan,
alat ini dapat dikomersialkan dan digunakan pada kendaraan yang belum memiliki sensor
parkir bawaan.
F. Kesimpulan

Rancangan alat ini menjadi solusi yang tepat untuk membantu pengendara kendaraan roda
empat dalam memarkirkan kendaraan mereka. Dengan memanfaatkan sensor ultrasonik, alat
ini membantu pengendara kendaraan roda empat mengetahui jarak bagian belakang mobil
dengan benda di belakang.

G. Lampiran

Link TinkerCAD Rancangan Skematik :

https://www.tinkercad.com/things/6sVNpvnUVRH

Rancangan Skematik Arduino :

Source Code Program :

//Alat Sensor Parkir Berbasis Arduino

const int pingPin = 7;


const int echoPin = 6;
//Membuat 3 Kondisi
bool kondisi1 = false;
bool kondisi2 = false;
bool kondisi3 = false;
int buzzer = 8;
void setup(){
Serial.begin(9600);
pinMode(buzzer,OUTPUT); //setting buzzer sebagai output
pinMode(pingPin,OUTPUT); //setting pingpin sebagai output
pinMode(echoPin, INPUT); //setting echopin sebagai input
}
void loop() {
long duration, cm;
digitalWrite(pingPin,LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(pingPin,HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(pingPin,LOW);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
cm = microsecondsToCentimeters(duration);
Serial.print("Distance :");
Serial.print("\t");
Serial.print(cm);
Serial.print("cm");
Serial.println();
if (cm <= 30){
kondisi1 = true;
kondisi2 = false;
if (cm <= 20){
kondisi1 = false;
kondisi2 = true;
kondisi3 = false;

if (cm <= 10){


kondisi1 = false;
kondisi2 = false;
kondisi3 = true;
}
}
}
else{
kondisi1 = false;
kondisi2 = false;
kondisi3 = false;
}
if (kondisi1 == true)
{
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(400);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(400);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(400);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(400);
digitalWrite(buzzer, LOW);
}
else
{
digitalWrite(buzzer, LOW);
}
if(kondisi2 == true)
{
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(200);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(200);
digitalWrite(buzzer, LOW);
delay(200);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(200);
digitalWrite(buzzer, LOW);
}
else{
digitalWrite(buzzer, LOW);
}
if(kondisi3 == true){
digitalWrite(buzzer, HIGH);
}
else{
digitalWrite(buzzer, LOW);
}
}
long microsecondsToCentimeters(long microseconds){
return microseconds /29 / 2;
}

Anda mungkin juga menyukai