b Bond.{6fi
2. Gaya total (F) dapat diketahui arah dan besarnya dengan cara
membuat dinamometer (alat ukur gaya dimana pahat dipasang
padanya dan alat tersebut dipasang pada mesin perkakas) yang
IIEKANISME PEMBENTUKAN GERAI{ 27
3. Gaya total (F) yang bereaksi pada bidang geram ( A1 ,face, bidang
pada pahat dimana geram mengalir) diuraikan menjadi dua kompo-
nen untuk rnenentukan'koefisien gesek geram terhadap pahat.
yaitu,
Fy ;gaya geeek pada bidang geram, dan
Fvn ;gaya normal pada bldang geram.
Karena berasal dari satu gaya yang sama mereka dapat dilukiskan
pada suatu lingkaran dengan diameter yang sama dengan gaya total (F),
lihat gambar 3.3, Lingkaran tersebut digambarkan persis diujung pahat
sedemikian rupa sehingga semua komponen menempati lokasi seperti yang
dimaksud. Gambar ini merupakan sistem gaya pada pemotongan
orthogonal dan dalam prakteknya dapat didekati dengan menggunakan
pahat dengan sudut q = 90o dan sudut ls = 0o (sudut miring, inclination
angle; lihat pada bab 4) dengan kecepatan potong jauh tebih tinggi
daripada kecepatan makan.
As
s /, Geram
Fs = Ashi. rshi ; N,
dimana, t"6i = tegangan geser pada bidang geser; N/mm2,
Ashi - penampang bidang geser,
=A/sinrD;mm2,
A = pgnampang geram sebelum terpotong,
=b.h;mm2.
Dengan demikian rumus gaya potong adalah,
cos(q - v" )
F"- t"6b.h ;N......(3,1)
slniD cos( O * n - y, )
Dalam hal ini perlu dicatat bahwa tegangan geser tersebut harganya tidak dapat diukur secara
Engsung metatut percobaan tarik seperti Vanq dilakukan dalam iest kekuatan looam. sebab
1-e_c-e_P?lqn legangql
yang terjadi dalam "pro5es pemesinan sangat tinggi. Oleli kaiena itu
ornamakan sebagai tegangan geser dinamik.
Lebih cocok disebut sebagai koefislen gesek setara (apparent coefficlent of frlctlon) karena
dalam keadaan sesunqouhnya geram tidak menggesbli pahat melainkanimengaiii diaiasrta
lihat paragraf 5.3.3.
ilEKANISME PEMEENTUKAN GERAil 29
u - tanr, -
t, F, + F'lallf
F, - F, - FrlanYo'
(3.2)
i#},!';'t:ffi
:";xst#ru#,[{tt"'mffi5p*#
Dalam kenyataan, gaya potong dan gaya makan berubah dengan
berubahnya sudut geram dan hal ini disebabkan oleh perubahan sudut
geser O,
u4-0.
ao
Diferensiasi rumus (3.1) akan menghasilkan komponen yang dapat
disamakan dengan nol yaitu,
yang berarti, 2o * q - yo - 90 ,
maka, o-45o*!-a
22
Menurut Merchant, persamaan (3.3) tersebut ternyata hanya sesuai
untuk pemotongan sejenis plastik sintetik yang mempunyai kristaltunggal
dan tidak berlaku bagi logam yang mempunyai struktur polikristal. Hal ini
disebabkan karena kekuatan logam polik ristal dipengaruhi oleh temperatur,
kecepatan geseran, regangan geser dan tegangan normal pada bidang
geser. Dari berbagai penelitian atas sudut geser O tersebut ternyata belum
ada satupun yang menghasilkan rumus yang berlaku bagi pemotongan
suatu logam yang sesungguhnya. Hal ini menyatakan bahwa logam pada
daerah geser yang mengalami temperatur, tegangan, dan kecepatan-
regangan yang tinggi tidak bersifat sebagai material ideal yang plastik.
Meskipun demikian, dari rumus (3.3) dan berdasarkan logika dapat ditarik
kesimpulan bahwa,