(a) Patahan yang membentuk dimple lingkaran (lesung pipit) di bagian tengah
spesimen akibat tegangan tarik,
(b) Patahan yang membentuk dimple parabolic di bagian tepi akibat deformasi geser.
Patah getas
• Patah getas terjadi tanpa ada deformasi plastis
yang signifikan. Retak merambat dengan
sangat cepat, tegak lurus terhadap arah
pembebanan tarik dan menghasilkan patahan
yang datar.
• Secara mikro, patahan getas membentuk
seperti kipas yang muncul dari sumber retak,
atau juga membentuk seperti chevron bentuk-
V.
Permukaan patah getas
Sumber retak
Chevron bentuk V
Sumber retak
Sumber retak
• Kosentrasi tegangan
kekuatan patah terukur untuk material getas selalu lebih kecil dari nilai
teoritisnya. Hal ini terjad karena material selalu ada cacat mikro baik pada
permukaan atau di dalam material, yang dapat menghasilkan retak.
Tegangan yang diberikan pada material akan mengalami penguatan di
ujung cacat/retak. Besarnya penguatan tergantung pada geometri dan
orientasi cacat.
• Jika material dengan cacat dibebani maka didekat dan pada ujung retak
akan mengalami penguatan. Cacat ini disebut sebagai stress raiser (penaik
tegangan). Untuk cacat lubang berbentuk ellips,
Dengan ρt = jari-jari kurva ujung retak, σo= tegangan terpakai, σm= tegangan
maksimum, a = setengah panjang sumbu mayor ellips
• Faktor konsentrasi tegangan didefinisikan (Kt)
• Jika yang diketahui KIC dan tegangan yang bekerja, maka panjang retak
kritisnya dihitung:
Pengujian patah impak
• Dari hasil pengujian lab ada kekurangan bila ditransfer untuk memprediksi
perilaku perpatahan, misal material yang ulet bisa patah secara getas
(ingat kecelakaan kapal Titanic).
• Diperlu uji yang lain untuk mempelajari perilaku patah pada berbagai
kondisi: laju regangan, deformasi pada suhu dingin, dan pengaruh
tegangan multi aksial (triaksial) misanya pengaruh adanya takik (notch).
• Uji yang dimaksud adalah uji patah impak.
• Ada dua metode uji impak: Charpy dan Izod.
Transisi ulet ke getas
• Salah satu manfaat uji impak
adalah untuk mengetahui transisi
ulet ke getas dengan menurunnya
suhu, contoh untuk material baja.
• Untuk baja, pada suhu tinggi,
energi impak relatif tinggi yang
menunjukkan patah ulet, tetapi
dengan menurunnya suhu, energi
impak menurun dan pada range
suhu tertentu yang cukup sempit,
energi impak konstan tetapi
rendah. Ini menunjukkan patah
getas.
• Persentasi patah geser yang tinggi
pada saat patah ulet ke rendah
pada saat patah getas,
menunjukkan bahwa material
ulet cenderung mempunyai patah
geser.
Permukaan patah transisi ulet ke getas
• Untuk baja, transisi ulet ke getas (TUG) dapat berbeda
tergantung jenis bajanya. Untuk baja dengan kekuatan
rendah (FCC dan HCP) menjadi batas atas TUG, baja dengan
kekuatan tinggi menjadi batas bawah TUG.
• Kandungan karbon juga mempengaruhi TUG, semakin tinggi
kandungan karbon dalam baja, TUG bergeser ke nilai bawah.
Kelelahan (fatigue)
• Fatigue adalah bentuk kegagalan dalam sebuah struktur yang terjadi
akibat beban dinamis atau berulang, seperti pada jembatan, pesawat dan
komponen mesin. Pada kegagalan akibat fatigue dapat terjadi pada beban
jauh di bawah kekuatan tarik atau luluh.
• Tegangan berulang (cyclic). Ada beberapa bentuk tegangan berulang: (a)
reversed cyclic stress, tegangan berulang dari maksimum (+) ke maksimum
(-), (b) Repeated stress cycle: tegangan berulang (+) dan (-) tidak simetris
retaif terhadap sumbu 0, © tegangan berulang secara random.
• Ada beberapa parameter untuk menggambarkan tegangan berulang;
tegangan maksimum (σmax), tegangan minimum (σmin), tegangan rata-rata
(σm), jangkauan tegangan (σr), amplitudo tegangan (σa) dan rasio tegangan
(R).
(a) reversed cyclic stress, tegangan
berulang dari maksimum (+) ke
maksimum (-), simetris
terhadap beban 0,
(b) Repeated stress cycle:
tegangan berulang (+) dan (-)
(a) tidak simetris relatif terhadap
sumbu 0, dengan tegangan
rata-rata di atas sumbu 0.
© Random cyclis stress: tegangan
berulang dengan tidak teratur.
(b)
(c)
Kurva S-N(kurva tegangan-siklus)
• Sifat fatigue dapat dikarakteristikan secara eksperimen yang menyerupai kondisi
riil; tegangan, frekuensi dan bentuk tegangan.
• Untuk shaft yang berotasi, biasanya dibuat mesin rotary bending untuk uji
kelelahan. Tegangan berulang yang terjadi adalah reversed cyclic stress. Tegangan
maksimum yang diberikan biasanya awalnya dua pertiga dari kekuatan tarik
material, dan kemudian gagal pada berapa siklus, beban yang lain kemudian lebih
rendah dan waktu kegagalannya juga lebih lama. Hal demikian dilakukan terus
sampai pada tegangan dimana material tdak mengalami kegagalan dalam jangka
waktu yang lama biasanya lebih dari 2 juta siklus atau yang disebut batas lelah
(fatigue limit) atau batas endurance.
(a) Penentuan fatigue limit, diambil
saat kurva S-N datar (materialk
tidak gagal untuk N tak terbatas).
Banyak dijumpai pada materal
baja.
(b) Untuk baja non ferrous tidak
mempunyai fatigue limit, tetapi
menggunakan fatigue strength;
level tegangan dimana material
akan gagal pada siklus tertentu.
(c) Parmeter yang lain adalah fatigue
life; jumlah siklus dimana material
akan gagal pada tegangan
tertentu.
(d) Banyak faktor yang
mempengaruhi kelelahan seperti;
persiapan spesimen, stuktur
mikro, kelurusan spesimen saat
pengujian, tegangan rata-rata
dan frekuensi.
Inisiasi dan perambatan retak
Ada beberapa tahap kegagalan fatigue: (1) inisiasi retak, retak terbentuk pada tempat
tertentu akibat konsentrasi tegangan tinggi, (2) perambatan retak, terjadi dengan
meningkatnya siklus (3) kegagalan akhir, terjadi saat retak sudah mencapai ukuran
kritis.
Letak pengintian retak biasanya di pemukaan seperti bekas goresan, fillet yang tajam,
bentuk-bentuk kunci, ulir, dent dan sejenisnya yang berfungsi sebagai penaik
tegangan.
Daerah permukaan patah biasanya ditandai dengan beachmark dan striasi. Kedua
tanda tersebut dicirikan dengan lingkaran/semi lingkaran konsentris yang
mengembang dari nukleasi retak. Beachmark biasanya terlihat dengan mata
telanjang, sedang striasi biasanya mikroskopis. Beachmark terjadi karena
perambatan retak yang terinterupsi, seperti mesin yang hanya dioperasikan pada
jam kerja normal.
(a) (c)
(b)