Anda di halaman 1dari 8

Kelelahan Logam (Fatigue)

Posted: 18th December 2011 by Muttaqien Tashirulumur in Uncategorized

Definisi Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam


untuk patah bila menerima tegangan berulang ulang (cyclic stress)
yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya.
Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin
disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat
yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat
banyak faktor yang mempengaruhinya.

ASPEK METALURGI PADA KELELAHAN LOGAM

Mekanisme patah lelah terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap awal
terjadinya retakan (crack initiation), tahap penjalaran retakan (crack
propagation) serta patah akhir atau patah statis akibat dari
penampang yang tersisa tidak mampu lagi menerima beban.

Memperkirakan umur lelah suatu komponen adalah sulit. Kesukaran


ini disebabkan oleh banyaknya factor yang mempengaruhi umur lelah.
Faktor-faktor tersebut adalah:

1.Beban, yang terdiri dari

-Jenis beban: uniaksial, lentur, punter

-Frekuensi siklus beban

-Pola beban: periodik, random


-Besar tegangan

2.Kondisi material

3.Proses pengerjaan

4.Bentuk dan ukuran komponen

5.Temperatur operasi

6.Kondisi lingkungan

Umur lelah biasanya dinyatakan sebagai jumlah siklus tegangan yang


dicapai sampai spesimen atau komponen patah. Dengan demikian
umur total tersebut telah mencakup pula tahap awal retakan dan
penjalaran retakan yang bila telah cukup jauh penjalarannya akan
menyebabkan patah menjadi dua. Selain itu data kelelahan lain yang
penting adalah laju penjalaran retakan (crack growth rate). Laju
penjalaran retakan inilah yang datanya dapat dipakai untuk
memperkirakan umur lelah.

Uji lelah yang sederhana dilakukan dengan memberikan pembebanan


atau tegangan yang relatif sederhana, yaitu beban uniaksial atau
lenturan. Dengan beban tersebut akan diperoleh tegangan tarik dan
tegangan tekan yang berfluktuasi.

Baja memiliki batas kelelahan (fatigue limit) atau batas ketahanan


(endurance limit) yang jelas, sedangkan alumunium tidak mempunyai
batas kelelahan yang jelas.

Batas kelelahan adalah batas tegangan yang akan memberikan umur


lelah yang tidak berhingga.
Adanya bagian komponen yang tidak kontinyu, misalnya akibat
adanya takikan atau lubang ataupun goresan yang dalam akan
menyebabkan pemusatan tegangan.

Pengaruh adanya takikan terhadap karakteristik kelelahan dinyatakan


dengan faktor takikan terhadap kelelahan (fatigue notch factor)
Kf : Harga kekuatan lelah pada kedua jenis spesimen tersebut diatas
diambil pada jumlah siklus yang sama.

Cara lain untuk menyatakan pengaruh takikan adalah dengan


sensitivitas takikan terhadap kelelahan (fatigue notch sensitivity) q
: Pada tingkat tegangan yang rendah serta jumlah siklus yang tinggi,
banyak logam yang menunjukkan kapekaan terhadap takikan. Disisi
lain hal ini tidak berlaku pada logam yang ulet. Tegangan lokal yang
tinggi akan menyebabkan terjadinya deformasi plastis setempat,
sehingga tegangan yang bekerja menjadi lebih rendah daripada kalau
hanya di daerah elastis.

Sumber: http://irulwelding.wordpress.com/2010/03/11/aspek-
metalurgi-pada-kelelahan-logam/

Penyebab Kelelahan
Kelelahan yang dikontrol oleh tegangan
o Lengkung rotasi (rotating bending)
o Getaran (vibration)
o Penekanan (pressurisation)
o Kontak Gelinding (rolling contacts)
Kelelahan yang dikontrol oleh regangan
o Siklus termal (thermal cycles)
o Takikan besar (severe notches)
o Terbuka/tertutup

Umur lelah (fatigue life) biasanya 107 siklus

Perkiraan dari jumlah siklus yang dialami oleh suatu piston mobil lebih
dari 100.000 mil (~330.000 km)

Pengukuran Kelelahan

Struktur presisi (smooth) dan bertakik (notched):


o Kelelahan meliputi pertumbuhan inti dan penyebaran retakan
(propagation of crack)
o Karakterisasi dengan umur lelah T-S (Tegangan-Siklus, S-N) atau
R-S (Regangan-Siklus, e N)
o Takikan mengkonsentrasikan tegangan dan regangan
Struktur retak
o Kelelahan meliputi penyebaran retakan
o Karakterisasi dengan laju pertumbuhan retak lelah (fatigue crack
growth rate)

Tujuan memprediksi umur lelah atau siklus pembebanan maksimum


untuk menentukan umur tak terbatas (infinite life)

Pengaruh Kekuatan dan Ketangguhan terhadap Kelelahan


Peningkatan kekuatan
o Meningkatkan umur lelah siklus tinggi (penurunan regangan plastis)
o Menurunkan umur lelah siklus rendah (penurunan ketangguhan)

Ketangguhan dan keuletan menurun dengan kenaikan


kekuatan

Mekanisme Kelelahan

Pengertian terhadap mekanisme kelelahan dapat digunakan untuk


meningkatkan ketahanan lelah (fatigue resistance)
o Logam
Slip tetap (irreversible) kumulatif
o Keramik
Keretakan dipengaruhi lingkungan
o Polimer
Pemanasan histeresis (hysteresis)
o Komposit
Retakan mikro
Penipisan lapisan (delamination)
Kerusakan penekanan

Kelelahan pada logam sudah dikenal dengan baik/meluas (lihat


artikel)

Kelelahan dalam Logam

Deformasi plastis terjadi pada butir-butir orentasi yang sesuai,


meskipun dibawah batas elastis
Pada logam murni
o langkah slip ekstrusi mengawali terjadinya retakan (memerlukan
banyak siklus)
Pada logam komesial
o akumulasi regangan plastis menumbuhkan inti retakan kecil di
tempat inklusi (memerlukan sedikit siklus)
Batas lelah (fatigue limit) adalah tegangan dibawah dimana
sebuah retak dapat menum-buhkan inti tetapi tidak
menyebarkan retakan
Keuntungan
o Peningkatan kekuatan
Karburisasi
Nitridisasi
Pengerasan induksi
Pengerjaan dingin
o Tegangan sisa (residual stress)
Penembakan mimis (shot-peening)
Penembakan mimis (shot-peening)
o Peningkatan tingkat kebersihan
o Pengerjaan akhir permukaan
Elektropolishing
Kerugian
o Menurunkan kekuatan
Nonkarburisasi
Pemanasan berlebih
Pelunakan (annealling)
o Tegangan sisa
Pelapisan Cr-Ni
o Rendah tingkat kebersihan
o Pengerjaan akhir permukaan
Permesinan penanda (machining marks)

Pencegahan Kelelahan

Dengan pengikat (fastenings)


o Ekspansi dingin menggunakan madrel (contoh paku keling)
Pelubangan mandiri (autofrettage)
o Ekspansi dingin oleh penekanan (contoh ketel bertekanan)

Ringkasan

Kelelahan adalah pertumbuhan inti dan pertumbuhan dari retakan


dibawah kondisi siklus tegangan dan regangan
Umur lelah dapat ditingkatkan dengan:
o Mengontrol tegangan
o Mengontrol struktur mikro
o Mengontrol penyelesaian permukaan
Umur lelah dapat dapat diprediksi dengan
o komponen presisi dan bertakik -> kurva T-S, R-S
o komponen dengan retakan -> Persamaan Paris

Sumber: Ppt. of Ellyawan Arbintarso

Anda mungkin juga menyukai