Anda di halaman 1dari 8

KELELAHAN LOGAM (FATIQUE)

1. Definisi FATIQUE Definisi Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya. Modus kegagalan komponen atau struktur dapat dibedakan menjadi 2 katagori utama yaitu: 1. Modus kegagalan quasi statik (modus kegagalan yang tidak tergantung pada waktu, dan ketahanan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan kekuatan). 2. Modus kegagalan yang tergantung pada waktu (ketahanan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan umur atau life time). Aspek Metalurgis Pada Kelelahan Logam, diawali dengan pembentukan awal retak dandilanjutkan dengan penjalaran retakan hingga komponen mengalami patah. Pada Gambar. 1.2 dibawah ini ditunjukkan secara skematis penampilan permukaan patahan dari kegagalan lelah pada berbagai kondisi pembebanan. Karakteristik kelelahan logam dapat dibedakan menjadi 2 yaitu karakteristik makro dan karakteristik mikro. Karakteristik makro merupakan ciriciri kelelahan yang dapat diamati secara visual (dengan mata telanjang atau dengan kaca pembesar). Sedangkan karakteristik mikro hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.

Gambar 1.1 Skematis Permukaan Patah Lelah dari Penampang Bulat dan Persegi Pada Berbagai kondisi Pembebanan

Lokasi awal retak pada komponen atau logam yang mengalami pembebanan dinamis atau siklik adalah pada titik daerah dimana memiliki kekuatan yang paling minimum dan atau pada titik daerah dimana mengalami tegangan yang paling maksimum. Oleh karena itu untuk memperkirakan umur lelah suatu komponen merupakan suatu hal yang cukup sulit, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi umur lelahnya. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Pembebanan: a. Jenis beban: uniaksial, lentur, puntir. b. Pola beban: periodik, random. c. Besar beban (besar tegangan). d. Frekwensi siklus beban. 2. Kondisi material. a. Ukuran butir. b. Kekuatan. c. Penguatan dengan larutan padat. d. Penguatan dengan fasa ke-2. e. Penguatan regangan. f. Struktur mikro. g. Kondisi permukaan (surface finish). h. Ukuran Komponen.

3. Proses pengerjaan. a. Proses pengecoran. b. Proses pembentukan. c. Proses pengelasan. d. Proses pemesinan. e. Proses perlakuan panas. 4. Temperatur operasi. Pada temperatur tinggi, kekuatan logam akan menurun sehingga deformasi plastis akan lebih mudah terjadi dan batas lelah menjadi tidak jelas (hilang) yang disebabkan oleh karena pengaruh mobilitas dislokasi

Gambar 1.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Batas Lelah Baja 5. Kondisi lingkungan. Umur lelah biasanya dinyatakan sebagai jumlah siklus tegangan yang dicapai sampai spesimen atau komponen patah. Dengan demikian umur total tersebut telah mencakup pula tahap awal retakan dan penjalaran retakan yang bila telah cukup jauh penjalarannya akan menyebabkan patah menjadi dua. Selain itu

data kelelahan lain yang penting adalah laju penjalaran retakan (crack growth rate). Laju penjalaran retakan inilah yang datanya dapat dipakai untuk memperkirakan umur lelah. 2. Penyebab Kelelahan

Kelelahan yang dikontrol oleh tegangan


o o o o

Lengkung rotasi (rotating bending) Getaran (vibration) Penekanan (pressurisation) Kontak Gelinding (rolling contacts)

Kelelahan yang dikontrol oleh regangan


o o o

Siklus termal (thermal cycles) Takikan besar (severe notches) Terbuka/tertutup

3. Pencegahan Kelelahan

Dengan pengikat (fastenings)


o

Ekspansi dingin menggunakan madrel (contoh paku keling)

Pelubangan mandiri (autofrettage)


o

Ekspansi dingin oleh penekanan (contoh ketel bertekanan)

Untuk mencegahnya, logam tersebut harus tangguh (tough). Ada beberapa cara untuk mengukur ketangguhan * Kinerja dari perpatahan (work of fracture) * Sensitifitas takikan (notch sensivity) * Keuletan dan kinerja pengerasan (ductility and work hardening) * Ketangguhan Impak (impact toughness) * Ketangguhan Perpatahan (fracture toughness) 4. Desain untuk Kelelahan

Prinsip filosofi rancangan teknik adalah:


o

Umur aman (Safe-Life)

Kerusakan akibat kelelahan (fatigue damage) harus tidak terjadi selama umur rancang (design life)

o o

Komponen diganti setelah umur rancang terlampaui

Pengamanan gagal (Fail-Safe)


o o o

Kerusakan akibat kelelahan terjadi selama umur rancang Kegagalan harus tidak terjadi selama umur rancang Komponen diperiksa untuk diuji perkembangan terhadap

kerusakan lelah
o

Komponen digunakan kembali atau diganti setelah pemeriksaan

5. Contoh Kasus Kegagalan Fatique Fenomena kelelahan logam mulai timbul pada pertengahan abad ke-19 yaitu dengan seringnya terjadi patah pada komponen kereta api dimasa itu: Di Versailles (Paris), 1944, menewaskan 40-80 penumpang, akibat patah poros roda. 20 April 1887, 3 orang tewas dan 2 terluka, akibat patah drawbar 27 Mei 1887, 6 orang tewas, akibat patah roda. 23 Juni 1887, 1 orang tewas, akibat patah rel. 2 Juli 1887, Kecelakaan paling serius, akibat patah poros roda.

DAFTAR PUSTAKA

http://irulwelding.wordpress.com/2010/03/11/aspek-metalurgi-pada-kelelahanlogam/ http://www.slideshare.net/Abrianto67/kelelahan-logam-fatigue http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090408192018AAzP5HA

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES ARTIKEL KELELAHAN LOGAM ( FATIQUE )

Disusun Oleh :

Rizwan Nur Agist

( 101.03.1086 )

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2013

Anda mungkin juga menyukai