Anda di halaman 1dari 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Institut Teknologi Nasional Malang Repository

Optimalisasi Proses Pembuatan Subtitusi Tepung Faidliyah | Siswi | Jimmy

OPTIMALISASI PROSES PEMBUATAN SUBTITUSI TEPUNG


TERIGU SEBAGAI BAHAN PANGAN YANG SEHAT DAN BERGIZI
1)
Faidliyah Nilna Minah, 2)Siswi Astuti, 3)Jimmy
1,2,3)
Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang

ABSTRAK

Ubi jalar ungu merupakan salah satu sumber antioksidan yang mampu menghalangi laju perusakan sel
radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia. Dengan pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai tepung
maka akan dapat mengurangi kebutuhan masyarakat akan tepung terigu di Indonesia. Tepung ungu yang
dihasilkan dari ubi jalar ungu ini akan diaplikasikan untuk pembuatan roti tawar karena roti tawar banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan sebagai pengganti makanan pokok nasi.
Proses pembuatan tepung ungu ini dilakukan dengan menggunakan jenis pengawet dan waktu pengeringan yang
berbeda dengan tujuan untuk mendapatkan tepung ungu yang mempunyai antioksidan yang tinggi.Selain itu
untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung sukun dan lama perendaman dalam larutan natrium metabisulfit
(Na2S2O5) terhadap mutu kimia dan fisik cookies sukun dan tepung sukun (ArtocaRpus Altilis Fosberg).
Metode penelitian substitusi tekun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu konsentrasi
subtitusi tepung suku (7,5%, 10%, 12,5%) dan lama waktu perendaman (10, 20, 30, 40, 60), serta tanpa
perendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Parameter kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar abu, kadar
lemak, kadar protein, kadar karbohidra, dan uji panelis untuk produk cookies tekun. Sedangkan perlakuan
perendaman dalam natrium metabisulfit (Na2S2O5) berpengaruh dalam meningkatkan kelarutan warna dan daya
dispersi.
Disamping itu tepung ungu yang memiliki antioksidan tertinggi ini dimanfaatkan untuk proses pembuatan
roti tawar dengan mensubstitusikan tepung terigu dengan perbandingan 1:4 dengan tujuan tidak mengurangi
kandungan protein didalam roti tawar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan tepung ungu yang memiliki
kandungan antioksidan tertinggi terletak pada tepung ungu yang menggunakan pengawet garam dan natrium
metabisulfit dengan waktu pengeringan selama 7 jam sebesar 2.007,8521 ppm dan 2.106,5458 ppm.

Kata kunci : Ubi ungu, antioksidan,Substitusi tepung terigu,Roti, Cookies

Tepung terigu adalah tepung atau bubuk dan juga ubiyang lainnya menjadi tepung,
akanmemberikan beberapa keuntungan yaitu
halus yang berasal dari bulir gandum, dan
meningkatkan daya simpan, praktis dalam
digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue,
pengangkutan dan penyimpanan serta dapat
mie dan roti. Kata tepung terigu dalam bahasa
diolah menjadi beraneka ragam produk
Indonesia diserap dari bahasa Portugis, trigo,
makanan. Misalnya karena sukun mempunyai
yang berarti "gandum".Tepung terigu
kadar protein yang rendah, maka dapat
mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat
menggantikan posisi tepung terigu dalam
kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung
pembuatan cookies. Sedangkan Warna ungu
terigu juga mengandung protein dalam bentuk
pada ubi jalar ungu akan memberikan
gluten, yang berperan dalam menentukan
kandungan anti oksidan pada digunakan untuk
kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan
produk roti, makanana bayi, permen, saus,
tepung terigu.Tepung terigu juga berasal dari
makanan sarapan, makanan ringan, biskuit dan
gandum, bedanya tepung terigu berasal dari biji
lain sebagainya.
gandum yang dihaluskan, sedangkan tepung
Beberapa Penelitian terdahulu mengenai
gandum utuh (whole wheat flour) berasal dari
pemanfaatan bahan lain sebagai subsitusi
gandum beserta kulit arinya yang ditumbuk.
tepung terigu antara lain adalah : Penelitian
Untuk mengurangi ketergantungan
yang telah dilakukan Hardoko, dkk pada tahun
masyarakat akan tepung terigu mengingat
2010 pada penelitian Pemanfaatan Ubi Jalar
Indonesia bukanlah Negara pertanian penghasil
Ungu (Ipomoea batatas L. Poir) Sebagai
gandum, maka sangat perlu dilakukan
Pengganti Sebagian Tepung Terigu dan Sumber
pengolahan berbagai macam bahan alam
Antioksidan pada Roti Tawar dengan variable
berkabohidrat yang lain diIndonesia untuk
komposisi substitusi tepung ungu dan tepung
diolah menjadi bahan pangan substitusi tepung
terigu dengan perbandingan 1:4, didapatkan roti
terigu. Misalnya Sukun, Umbi-umbian dan lain
tawar dengan kadar air 29,23%, abu 0,93%,
sebagainya. Pengolahan Sukun, ubi jalar ungu,
lemak 7,18%, protein 4,65% dan karbohidrat

1
INDUSTRI INOVATIF Vol. 5, No. 2, September 2015: 1 - 8

58,01%.Peneliti Yuli T.I.A., dkk pada 2011. Tabel. 1. Kandungan nutrisi per 100 gram
“Subtitusi Tepung Sukun dalam Pembuatan daging buah sukun
Non Flaky Crackers Bayam Sukun Sukun Tepung
Komposisi
Hijau”.Menghasilkan Crackers Bayam hijau Muda Tua sukun
yang dapat menjadi bahan pangan alternatif Karbohidrat (g) 9,2 28,2 78,9
yang menyehatkan.
Lemak (g) 0,7 0,3 0,8
Melihat berbagai karakteristik yang Protein (g) 2,0 1,3 3,6
menguntungkan dari bahan alam lain sebagai Vitamin B1 (mg) 0,12 0,12 0,34
bahan substitusi tepung terigu dan kebutuhan
masyarakat pada pangan pokok yang terus Vitamin B2 (mg) 0,06 0,05 0,17
meningkat, maka perlu dipelajari penggantian Vitamin C (mg) 21,00 17 47,6
sebagian tepung terigu dengan menggunakan
bahan lain seperti sukun dan ketela ungu Kalsium (mg) 59 21 58,8
sehingga diperoleh produk seperti roti, cookies, Fosfor (mg) 46 59 165,2
permen yang dapat memperkaya jenis makanan
yang sehat dan bergizi di Negara Indonesia. Zat besi (mg) - 0,4 1,1
Sumber:Irwanto, 2006
Penelitian ini mengacu pada penggunaan
bahan lain sebagai substitusi tepung terigu Tabel. 2. Perbandingan Komposisi kandungan
untuk pembuatan roti tawar, cookies, atau gizi sukun dengan beberapa bahan pangan
crackers dengan menggunakan waktu lainnya dalam 100 gram.
pengeringan dan jenis larutan pengawet yang

hidrat (g)
berbeda. Hal ini dikarenakan penggunaan

Protein

Karbo-
Lemak
Energi
Jenis bahan

(kal)

(g)

(g)
tepung terigu sebagai bahan baku industri pangan
pangan cenderung meningkat, sedangkan
Indonesia bukan penghasil tepung terigu. Oleh
karena itu, perlu dicari sumber tepung dari Tepung sukun 302 3,6 0,8 78,9
bahan lokal yaitu dengan memanfaatkan bahan Buah sukun tua 108 1,3 0,3 28,2
seperti sukun dan ubi jalar ungu yang kaya akan Beras 360 6,8 0,7 78,9
antioksidan. Beberapa teori sebagai bahan Jagung 129 4,1 1,3 30,3
tinjauan pustaka antara lain dipelajari tentang : Ubi kayu 146 1,2 0,3 34,7
Ubi jalar 123 1,8 0,7 27,9
Buah Sukun Kentang 83 2,0 0,1 19,1
Tanaman sukun tumbuh baik di tempat Sumber:Irwanto, 2006
yang lembab panas, dengan temperature antara
15-380C.Buah mudah berkulit kasar dan buah Ubi Jalar Ungu
tua berkulit halus.Daging buah berwarna putih Ubi jalar ungu merupakan salah satu
agak krem, teksturnya kompak dan berserat jenis ubi jalar yang dapat ditemukan di
halus. Rasanya agak manis dan memiliki aroma Indonesia selain warna ubi jalar pada umumnya
yang spesifik. Berat buah sukun dapat mencapai yaitu putih, merah dan kuning.Ubi jalar ungu
1 kg per buah. Pembentukan buah sukun tidak jenis Ipomoea batatas L. Poir memiliki warna
didahului dengan proses pembuahan bakal biji ungu yang cukup pekat pada daging
(parthenocarphy), maka buah sukun tidak ubinya.Warna ungu pada ubi jalar ungu
memiliki biji. Buah sukun akan menjadi tua disebabkan karena adanya pigmen ungu
setelah tiga bulan sejak munculnya bunga antosianin yang menyebar dari bagian kulit
betina. Buah yang muncul awal akan menjadi sampai dengan daging ubinya.Antosianin pada
tua lebih dahulu, kemudian diikuti oleh buah ubi jalar ungu mempunyai aktivitas sebagai
berikutnya. Manfaat Sukun adalah uahnya dapat antioksidan.
digunakan sebagai bahan makan.Jaman dahulu Tujuan dari penelitian ini antara lain
di Hawai sukun digunakan sebagai makanan yaitu Mengetahui bahan apa saja yang dapat
pokok.Di Madura digunkan sebagai obat sakit dijadikan substitusi tepung terigu, mengetahui
kuning. hubungan dan pengaruh antara jenis larutan
pengawet dan proses blanching terhadap
kandungan gizi dari tepung yang dihasilkan,

2
Optimalisasi Proses Pembuatan Subtitusi Tepung Faidliyah | Siswi | Jimmy

mengetahui pengaruh larutan pengawet Kandungan yang ada pada bahansubstitusi


terhadap daya simpan tepung yang dihasilkan tepung terigu :Antioksidan
dan mengetahui pengaruh proses pengeringan Antioksidan adalah senyawa-senyawa
terhadap kandungan gizi yang ada pada tepung yang mampu menghilangkan, membersihkan,
serta mengetahui daya terima masyarakat menahan pembentukan ataupun memadukan
terhadap produk roti/cookies/crackers yang efek spesies oksigen reaktif.Fungsi utama
disubstitusi dengan tepung dari bahan yang lain antioksidan digunakan sebagai upaya untuk
Perbedaan aktivitas antioksidan pada ubi memperkecil terjadinya proses oksidasi dari
jalar merah dan ungu adalah pada jenis zat lemak dan minyak, memperkecil terjadinya
warnanya.Pada ubi jalar merah yang ditemukan proses kerusakan dalam makanan,
dominan adalah jenis pelargonidin-3-rutinoside- memperpanjang masa pemakaian dalam industri
5-glucoside,sedangkan pada ubi jalar ungu makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang
adalah antosianin dan penidin glikosida yang terkandung dalam makanan serta mencegah
mempunyai aktivitas antioksidan lebih hilangnya kualitas sensori dan nutrisi. Lipid
kuat.Dengan demikian ubi jalar ungu peroksidasi merupakan salah satu faktor yang
mempunyai potensi besar sebagai sumber cukup berperan dalam kerusakan selama dalam
antioksidan alami.Kandungan antosianin pada penyimpanan dan pengolahan makanan.Adanya
ubi jalar ungu cukup tinggi, seperti yang antioksidan alami maupun sintetis dapat
dilaporkan oleh Kumalaningsih (2008) menghambat oksidasi lipid, mencegah
kandungannya mencapai 519 mg/100 g berat kerusakan, perubahan dan degradasi komponen
basah. organik dalam bahan makanan sehingga dapat
Pigmen warna ungu pada ubi jalar ungu memperpanjang umur simpan (Rohdiana,
bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat 2001).Ubi jalar ungu mengandung antosianin
menyerap polusi udara, racun, oksidasi dalam dalam jumlah yang tinggi.Pigmen antosianin
tubuh, dan menghambat pengumpulan sel-sel pada ubi jalar ungu ada dalam bentuk mono-
darah.Kandungan lainnya dalam ubi jalar ungu atau di-asetil dari sianidin dan peonidin.Satu
adalah β-karoten.Semakin pekat warna ubi karakteristik umum dari semua tipe antosianin
jalar, maka semakin pekat β-karoten yang ada ubi jalar ungu adalah bahwa mereka terikat
di dalam ubi jalar.Ubi jalar merah memiliki pada satu gugus kafeoil terkecil yang
kadar β-karoten tertinggi yakni 46,29 μg/g - membuatnya menjadi penangkap radikal bebas
120,32 μg/g, ubi jalar ungu 28,13 μg/g - 99,00 yang sangat baik.Bahan pengawet yang
μg/g dan ubi jalar kuning 1,90 μg/g – 5,33 μg/g digunakan dalam penelitian antaralain: garam,
(Teow CC et al., 2007). β-karotenselain sebagai cuka, asma benzoat dan natrium metabisulfit.
pembentuk vitamin A, juga berperan sebagai Sedangkan produk yang dihasilkan berupa roti
pengendalian hormon melatonin. Hormon ini tawar dan choco chip cookies. Bahan lain yang
merupakan antioksidan bagi sel dan sistem digunakan untuk menghasilkan produk tersebut
syaraf, berperan dalam pembentuk hormon adalah, tepung terigu, tepung ungu, tepung
endokrin. Kurangnya melatonin akan sukun, margarin, telur, susu dan gula.
menyebabkan gangguan tidur dan penurunan Tujuan Penelitian
daya ingat, dan menurunnya hormon endokrin Tujuan dari penelitian ini yaitu
yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. 1. Mengetahui bahan apa saja yang dapat
dijadikan substitusi tepung terigu
Tabel 3. Kandungan Gizi Tepung 2. Mengetahui hubungan dan pengaruh antara
Ubi Jalar per 100 gr jenis larutan pengawet dan proses blanching
Tepung Tepung Tepung terhadap kandungan gizi dari tepung yang
ubi ubi ubi dihasilkan.
Parameter (%)
jalar jalar jalar 3. Mengetahui pengaruh larutan pengawet
putih orange ungu terhadap daya simpan tepung yang
Kadar air 10,99 6,77 7,28 dihasilkan
Kadar abu 3,14 4,71 5,31 4. Mengetahui pengaruh proses pengeringan
Protein 4,46 4,42 2,79 terhadap kandungan gizi pada tepung
Lemak 1,02 0,91 0,81 5. Mengetahui daya terima masyarakat
Karbohidrat 84,83 83,19 83,81 terhadap produk roti/cookies/crackers yang
Serat 4,44 5,54 4,72 disubstitusi dengan tepung dari bahan yang
Sumber: Lies Suprapti, 2003 lain

3
INDUSTRI INOVATIF Vol. 5, No. 2, September 2015: 1 - 8

METODE - Natrium metabisulfit (Na2S2O5) 76%


Variabel tetap antara lain : - Susu bubuk
Berat bahan ubi jalar ungu/sukun: 250 gr - Kuning telur
Suhu pengeringan ubi jalar ungu/sukun :55oC - Tepung terigu
Komposisi substitusi tepung ungu/sukun dan - Ubi jalar ungu
tepung terigu : 1:4 - Sukun
Ukuran ayakan : 80 mesh
Konsentrasi larutan garam : 1% Prosedur Penelitian
Konsentrasi cuka : 1% Prosedur Penelitian dan analisa
Konsentrasi asam benzoat : 0,05% Pembuatan tepung ungu/sukun
Konsentrasi natrium metabisulfit :0,3% - Menyiapkan 5 kg ubi jalar ungu,mencuci ubi
Waktu perendaman : 10 menit jalar ungu/sukun hingga bersih dan
Komposisi pembuatan roti tawar: - mengupas kulit ubi jalar ungu/sukun lalu
Air : 100 mL mengiris tipis-tipis (2 mm) bagian
Bread improver : 4 gr dagingnya
Gula pasir : 75 gr - Merendam irisan masing-masing 250 gr
Instant yeast : 3 gr dalam larutan garam 1%, cuka 1%, asam
Susu bubuk : 10 gr benzoat 0,05% dan natrium metabisulfit
Kuning telur : 3 butir 0,3% selama 10 menit
Tepung terigu : 240 gr - Memasukkan irisan yang telah direndam
Komposisi pembuatan cookies : kedalam nampan untuk dikeringkan dalam
Coklat bubuk : 100 gr cabinet dryer dengan suhu 55-60 oC selama
Coklat chip : 150 gr 8 dan 10 jam
Garam : 5 gr - Mendinginkan irisan selama ±15 menit pada
Gula rendah kalori : 280 gr suhu ruangan
Margarin : 500 gr - Irisan ubi ubi jalar ungu/sukun diblender
Telur : 4 butir kemudian diayak dengan ukuran mesh 80
Tepung terigu protein sedang : 360 gr - Didapatkan tepung ungu yang kemudian
Vanila extract : 5 gr diuji kadar antioksidannya
- Menganalisa kadar air, kadar abu,
Variabel berubah antara lain : karbohidrat, lemak dan proteindan daya
 Bahan substitusi: Ubi jalar ungu dan sukun simpan tepung ungu/tepung sukun dengan
 Waktu pengeringan ubi jalar ungu/sukun: 8 melihat mikroba yang tumbuh pada tepung
dan 10 jam ungu melalui metode MPN.
 Larutan pengawet: Garam dapur, cuka, asam Pembuatan roti tawar
benzoat dan natrium metabisulfit - Mencampur bahan-bahan seperti tepung
 Komposisi substitusi tepung ungu/sukun dan terigu, tepung ungu, bread improver, instant
tepung terigu : 1:4 dan 1:8 yeast, gula pasir, dan susu bubuk hingga rata
dengan menggunakan mixer
Alat-alat dan bahan yang digunakan - Menambahkan air, telur dan aduk kalis
- Ayakan 80 mesh - Mendiamkan adonan selama 30 menit untuk
- Cabinet dryer mengembangkan adonan dan tahap
- Loyang fermentasi
- Mixer - Memotong adonan dan memasukkannya
- Oven kedalam loyang yang telah dioleskan dengan
- Pisau margarin
- Bahan-bahan yang digunakan - Memasukkan adonan beserta cetakannya
- Air kedalam oven dengan suhu 180oC selama 25
- Asam benzoat (C7H6O2) 57% menit
- Bread improver - Mendinginkan cetakan dan diperoleh roti
- Cuka 25% tawar
- Garam dapur 37% - Menguji kadar antioksidan dan daya simpan
- Gula pasir roti tawar dengan melihat mikroba yang
- Instant yeast tumbuh pada roti tawar melalui metode
- Margarin MPN

4
Optimalisasi Proses Pembuatan Subtitusi Tepung Faidliyah | Siswi | Jimmy

- Menguji daya terima masyarakat terhadap Dari hasil analisa proksimat yang telah
roti tawar yang terbuat melalui uji dilakukan, dipilih tepung ungu dengan total
organoleptik hedonik. antosianin tertinggi yaitu tepung ungu dengan
Pembuatan Cookies Tekun pengawet garam dan natrium metabisulfit tanpa
- Memixer Margarin dan gula menjadi krim blanching dan tanpa perendaman dengan air
lembut, turunkan kecepatanya kapur karena untuk pembuatan roti tawar
- Memasukkan kuning telur, telur utuh, sebagai sumber antioksidan digunakan tepung
vanilla extract, garam dan aduk kembali ungu yang memiliki kandungan total antosianin
hingga tercampur rata menjadi adonan 1 tertinggi meskipun pada ke dua tepung ungu
- Mengayak tepung terigu, tepung sukun dan tersebut memiliki kandungan protein yang lebih
coklat bubuk rendah sedangkan untuk pembuatan roti tawar
- Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk harus menggunakan tepung protein tinggi tapi
yang sudah diayak dalam adonan 1menjadi dalam hal ini masih digunakan tepung terigu
adonan 2 yang disubstitusi dengan tepung ungu dengan
- Mengulangi proses awal sebanyak 4 kali perbandingan tepung terigu dan tepung
- Masukkan tepung sukun ke dalam adonan 2 unguyaitu 4:1 sehingga tetap mempertahankan
sesuai subtitusi tepung sukun kandungan protein yang tinggi.
- Mencetak adonan sesuai selera ke dalam
loyang dan panggang dengan suhu 180 oC Tabel 5. Hasil Analisa Proksimat Tepung Ungu
selama 18-20 menit.
Melakukan uji analisa kandungan antioksidan,

Sampel 1

Sampel 2

Sampel 3

Sampel 4
kadar air, abu, lemak, karbohidrat, protein,
Analisa
mikroba dan uji organoleptik.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar air 10,55 9,04 10,11 10,36


(%)
Tabel 4. Pengaruh Jenis Pengawet dan Proses Kadar abu
Blanching Terhadap Total Antosianin Tepung 2,74 1,89 3,49 1,68
(%)
Ungu
Jenis Proses Blanching Kadar
0,39 0,27 0,38 0,41
Pengawet 1 2 3 4 lemak (%)
2.007, 1.403, 1.744, 1.354, Kadar
Garam 1,86 1,85 2,57 2,57
8521 2066 2701 4660 protein (%)
1.950, 1.411, 1.735, 1.463,
Cuka Kadar
2355 1259 7526 0692
karbohidrat 84,46 86,95 83,45 84,98
Natrium 1.860, 1.402, 1.749, 1.319,
(%)
Benzoat 6694 3241 6621 6850
Natrium
2.106, 1.437, 1.960, 1.419,
Metabis Dari hasil analisa proksimat yang telah
5458 3411 2855 5667
ulfit dilakukan, roti tawar yang dihasilkan memiliki
Keterangan: kadar air dan lemak yang lebih rendah namun
1 = tanpa blanching dan tanpa perendaman untuk kadar abu, protein dan karbohidrat lebih
dengan air kapur, tinggi dibandingkan dengan peneliti terdahulu
2 = blanching dengan penyiraman air panas yang dilakukan oleh Hardoko, dkk. Sehingga
tanpa perendaman dengan air kapur, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa roti
3 = tanpa melakukan blanching tetapi direndam tawar yang dihasilkan lebih baik karena
dalam air kapur, memiliki kadarair dan lemak yang lebih rendah
4 = blanching dengan penyiraman air panas dan selain itu kadar protein dan karbohidrat lebih
perendaman dengan air kapur tinggi

5
INDUSTRI INOVATIF Vol. 5, No. 2, September 2015: 1 - 8

Tabel 6. Hasil Analisa Proksimat Roti Tawar Tabel 9. Data pengamatan mikroba

Roti tawar Roti tawar Waktu Mikroba


Parameter (Pengawet (Pengawet Mikroba
Perenda Subtitusi Tepung Sukun
alami) sintetis) Tepung
man (Cookies tekun)
Sukun
Kadar air (%) 17,31 18,05 (menit) 7,5 % 10 % 12,5 %
Kadar abu (%) 1,73 1,72
0 77×104 35×104 24×104 17×104
Karbohidrat (%) 66,38 64,33
Protein (%) 10,73 10,44 10 53×104 35×104 24×104 17×104
Lemak (%) 3,85 5,46
20 45×104 35×104 24×104 17×104
Tabel 7 Data Pengamatan Rendemen Kadar
Abu tepung sukun dan substitusi 30 37×104 35×104 24×104 17×104
40 33×104 35×104 24×104 17×104
Waktu
Subtitusi Tepung Sukun 60 25×104 35×104 24×104 17×104
Perenda Tepung
(Cookies tekun)
man Sukun
(menit) 7,5 % 10 % 12,5 % Tabel 10 Daya terima masyarakat terhadap roti
yang dihasilkan
10 2,98 1,28 1,38 1,59
20 2,99 1,33 1,44 1,64 Produk Parameter Skor Kesukaan
Aroma 6
30 3,00 1,37 1,49 1,70 Roti Tawar
Tekstur 4
(Pengawet
Warna 5
40 3,00 1,45 1,55 1,76 Alami)
Rasa 5
60 3,04 1,49 1,62 1,84
Laboratorium pengujian mutu dan keamanan
Tanpa pangan Universitas Brawija
perenda 2,83 1,25 1,33 1,57
man Dari analisa panelis lebih suka cookies
dengan subtitusi tepung sukun 10% (5,28%),
Tabel 8. Data pengamatan kadar air pada dari pada 7,5% (4,00%) dan 12,5% (5,14%).
tepung dan substitusinya Hal tersebut dikarenakan umumnya panelis
sudah terbiasa dengan cookies terigu, cookies
Waktu Kadar Kadar air Subtitusi beras, dan cookies sagu dibandingkan dengan
Perenda air Tepung Sukun (Cookies cookies sukun dan cookies sukun memiliki rasa
man Tepung tekun) yang khas, seperti rasa languy yang rata-rata
(menit) Sukun panelis kurang menyukainya(fatmawati, 2012).
7,5 % 10 % 12,5 %
Penerimaan rasa karena kesukaankonsumen
0 9,90 3,57 5,55 6,89
terhadap suatu bahan atau produk pangan
10 9,94 3,65 5,60 6,92 sangat dipengaruhi oleh rasa produk pangan
tersebut, rasa lengu yang terdapat pada tepung
20 9,97 3,78 5,65 7,07 sukun juga memberikansedikit rasa pahit atau
getir, satu senyawa yang diduga sebagai
30 9,99 4,07 6,20 7,71 penyebab rasa pahit atau getir pada buah sukun
adalah tannin.Kandungan tannin dalam daging
40 10,89 5,09 6,99 7,89
buah sukun belum banyak diteliti, namun
50 10,99 6,04 7,06 8,09 adanya rasa pahit pada tepung sukun diduga
karena keberadaantanin yang tidak hanya di
dalam biji, tetapi juga ditemukan dalam daging
buahnya (Sukandar, 2014).Adanya tannin
dalam bahan makanan dapat berpengaruh
terhadap cita rasa produk pengan yang
dihasilkan (indriani, 2008).

6
Optimalisasi Proses Pembuatan Subtitusi Tepung Faidliyah | Siswi | Jimmy

KESIMPULAN DAN SARAN adalah dengan subtitusi tepung sukun 10%


Kesimpulan dengan hasil analisa waran (5,428%), rasa
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan (5,2857%), tekstur (5,8571%), aroma
maka dapat diambil kesimpulan yaitu: (6,2857%).
- Jenis pengawet dan waktu - Untuk daya simpan tepung sukun dilihat dari
pengeringanberhubungan dan uji mikroba tepung dengan waktu
mempengaruhi aktivitas antioksidan (IC50) perendaman 60 menit sedikit di tumbuhi
pada tepung ungu yang dihasilkan. Tepung mikroba dan untuk daya simpan bila
ungu dengan waktu pengeringan selama 7 ditempatkan di tempat terbuka bisa tahan
jam memberikan aktivitas antioksidan (IC50) sampai 6 bulan dan untuk cookies tekun
yang lebih tinggi dibandingkan waktu tahan 3 bulan.
pengeringan yang lainnya yaitu pada tepung - Lama waktu perendaman berpengaruh
ungu dengan pengawet garam dengan dalam meningkatkan kelarutan dan daya
aktivitas antioksidan (IC50) sebesar disperse serta menurunkan kadar abu, lemak,
2.007,8521 ppm ppm dan natrium dan karbohidrat. Namun lama waktu
metabisulfit memberikan aktivitas perendaman tidak berpengaruh terhadap
antioksidan (IC50) sebesar 2.106,5458 ppm. daya serap air dan kadar protein
- Larutan pengawet berpengaruh terhadap
daya simpan tepung ungu dimana tepung Saran
ungu dengan pengawet sintetis memiliki - Ketebalan ubi jalar ungu yang tidak boleh
daya simpan lebih lama yaitu sampai hari ke terlalu tebal karena akan mempengaruhi
32 dan ke 37 untuk tepung ungu dengan proses pematangan ubi dan proses
pengawet asam benzoat dan natrium pengeringan yang berakibat pada kerusakan
metabisulfit dibandingkan dengan pengawet antosianin didalam ubi jalar ungu.begitu
alami sampai hari ke 23 pada pengawet juga dengan ketebalan pada pemotongan
garam dan hari ke 20 pada pengawet cuka sukun agar diperoleh hasil pengeringan yang
dilihat dari tumbuhnya mikroba pada tepung merata
ungu tersebut. - Untuk membuat tepung sukun harus
- Masyarakat menyukai dan menerima produk diperhatikan tingkat ketuan buah sukun
roti tawar yang disubstitusi dengan tepung karena berpengaruh terhadap kualitas tepung
ungu. yang dihasilkan. Buah sukun yang baik
- Lama waktu perendaman dalam natrium untuk dijadikan tepung adalah buah mengkal
metabisulfit (Na2S2O5) dan lama waktu yang dipanen 10 hari sebelum tinggkat
perendaman 60 menit menghasilkan kadar ketuaan optimal.
abu (3,04%), kadar air (10,99%), kadar - Memperhatikan komposisi pembuatan roti
lemak (0,55%), kadar protein (3,48%), kadar tawar sehingga dapat dihasilkan roti tawar
karbohidrat (81,94%) dan menghambat yang lebih lembut.
- pertumbuhan bakteri, kapang dan khamir
(25 × 10-4 ). Hasil dari analisa menghasilkan DAFTAR PUSTAKA
tepung sukun yang bisa dibilang memenuhi
Amin I & Lee WY. 2005. Effect of Different
standart nilai gizi (SNI) tepung sukun.
Blanching Times on Antioxidant Properties
- Banyanya subtitusi 12,5% dan tanpa
in Selected Cruciferous Vegetables. Journal
perendaman tepung sukun kedalam cookies
of the Science of Food and Agriculture 85
juga mempengaruhi kadar abu (1,57%),
(13), p. 2314-2320
kadar air (6,89%), kadar protein (4,64%),
Anggraeni, P. 2014. Pengaruh Fermentasi
kadar lemak (26,37%), kadar karbohidrat
Alami pada Chips Ubi Jalar (Ipomoea
(64,67%), tetapi tidak untuk analisa mikroba
batatas) Terhadap Sifat Fisik Tepung Ubi
tidak di pengaruhi lama waktu perendaman.
Jalar Terfermentasi, Jurnal Pangan dan
Hasil dari analisa menghasilkan cookies
Agroindustri, Vol. 2, p. 59-69
tekun yang bisa dibilang memenuhi standart
Antarlina, SS. 1998. Utilization of Sweet Potato
nilai gizi (SNI) tepung sukun.
Flour for Making Cookies and
- Banyaknya subtitusi tepung sukun kedalam
Cakes.Institute for Legume and Tuber
cookies juga mempengaruhi tingkat
Crops, Jakarta.
kesukaan terhadap cookies. Dari anlisa
cookies yang paling diminati oleh paneli

7
INDUSTRI INOVATIF Vol. 5, No. 2, September 2015: 1 - 8

Buckle, A. K. 1987. Ilmu Pangan. Alih Bahasa: Blanching dan Perendaman dalam Natrium
Hari Purnomo Adiono, Universitas Metabisulfit (Na2S2O5). Universitas sebelas
Indonesia. Maret, Surakarta.
Dewi, E. 2007.Studi Analisis β-karoten, Kadar Rahmah dan Widaningsih, N. 2010.Derajat
Fenol dan Aktivitas Antioksidan Beberapa Putih Tepung yang Dihasilkan pada
Klon Ubi Jalar Kuning dan Orange, Skripsi, Beberapa Tingkat Umur Panen dan Masa
tidak diterbitkan, Fakultas Teknologi Simpan Buah Sukun. Fakultas Pertanian,
Pertanian, Universitas Brawijaya. Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Hardoko, Hendarto, L., Siregar, M. T. 2010. Arsyad Al Banjary, Banjarmasin.
Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Rahman, Farida. 2007. Pengaruh Konsentrasi
batatas L. Poir) Sebagai Pengganti Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) dan Suhu
Sebagian Tepung Terigu dan Sumber Pengeringan Terhadap Mutu Pati Biji
Antioksidan pada Roti Tawar, Jurnal Alpukat (Persea Americana Mill). Fakultas
Teknol.dan Industri Pangan, Vol. XXI, p. Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
25-32 Rohdiana, D. 2001. Aktivitas Daya Tangkap
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Radikal Polifenol dalam Daun Teh, Majalah
Penuntun Cara Modern Menganalisis Jurnal Indonesia 12, p.53-58.
Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung, Sudarmaji, S., B. Haryono, Suhardi.1996.
Bandung Analisa Bahan Makanan dan
Kumalaningsih, S. 2008. Antioksidan, Sumber Pertanian.Liberty dan PAU Pangan dan
& Manfaatnya. Jurnal Pertanian Bogor , Gizi UGM, Yogyakarta.
Vol. V, p. 54-61 Suliartini, S., B. Haryono, Suhardi. 2011.
Legowo, M. A., Nurwantoro. 2004. Analisa Pengujian Kadar Antosianin Padi Gogo
Pangan. Fakultas Peternakan Undip, Beras Merah Hasil Koleksi Plasma Nutfah
Semarang Sulawesi Tenggara, Jurnal Pertanian
Lies, S. 2003. Teknologi Pengolahan Pangan. Universitas Haluoleo, Vol. IV, p. 43-48
Yogyakarta :Kanisius Sunardi & Kuncahyo Ilham. 2007. Uji Aktivitas
Markakis, P. 1982. Stability of anthocyanin in Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh
foods.Di dalam Markakis, P (ed). (Averrhoa bilimbi, L.) Terhadap 1,1-
Anthocyanin as Food Colors. Academic Diphenil-2-Picrylhideazyl (DPPH), Makalah
Press, New York, p. 163-175. disampaikan pada Seminar Nasional
Meilgaard, G.V. Civille, B.T. Carr. 1999. Teknologi, Fakultas Teknik Universitas
Sensory Evaluation Techniques (3rd Ed). Setia Budi. Yogyakarta.
CRC Press, New York Susanto, T. & B. Saneto, 1994. Teknologi
Partogi, R., Obin R., dan Nani D. 2011. Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu,
Pengaruh Penggunaan Persetanse Tepung Surabaya.
Buah Sukun (Artocarpus Communis) Teow CC, Troung V, McFeeters RF, Thompson
Terhadap Komposisi Kimia Naget Kelinci. RL, Pecota KV, Yencho GC.. 2007.
Universitas Padjadjaran, Bandung. Antioxidant Activities, Phenolic and Beta-
Patriono, Enggar. 2010. Studi Etnobotani carotene Contents of Sweets Potato
Pemanfaatan Buah Sukun (Artocarpus Genotypes with Varying Flesh Colours,
Altilis (park) Fosberg) Untuk Membuat Kue Food Chemistry
Kering Sukun Di Desa Sikapat Banyumas. Yuli T.I.A., Ekawati, Purwijantiningsih, Sinung
Universitas Sriwijaya, Sumtera Selatan. P. 2011. Subtitusi Tepung Sukun dalam
Prabasini, H., Ishartani, Dimas. 2013. Kajian Pembuatan Non Flaky Crackers Bayam
Sifat Kimia dan Fisik Tepung Labu Kuning Hijau. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
(Cucurbita Moschata) dengan Perlakuan

Anda mungkin juga menyukai