Abstrak :
Tepung ampas tahu adalah tepung yang diperoleh dari pengeringan ampas tahu.
Tepung ampas tahu ini dibuat dari proses pengeringan , penggilingan dan pengayakan.
Tepung ampas tahu memiliki kandungan protein dan serat yang sangat tinggi. Hal tersebut
membuat tepung ampas tahu banyak digunakan untuk substitusi bahan pangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mencari kondisi suhu pengeringan terhadap yield pada pembuatan tepung
ampas tahu. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proses Kimia dan bioproses Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan waktu penelitian yang
dilakukan selama 2 bulan, dimulai dari bulan Maret sampai April 2018. Pada penelitian ini
digunakan metode pengeringan dengan variabel suhu sebagai variabel bebas (x) dan yield
sebagai variabel terikat (y). Tepung ampas tahu ini dibuat dari proses pengeringan,
penggilingan, dan pengayakan. Dari kondisi yield tersebut tidak didapatkan variabel yang
optimum. Didapatkan suhu yang maksimum 800C, tetapi berdasarkan fisik pada pengeringan
yang dihasilkan tepung ampas tahu tersebut didapatkan hasil terbaik pada waktu
pengeringan 120 menit dengan suhu pengeringan 1200C. Semakin tinggi suhu pengeringan,
maka yield pengeringan akan semakin kecil. Hal tersebut diperoleh dari persamaan pengaruh
suhu terhadap yield pengeringan y = -0,1529x + 33,246 dan R2 = 0,9831.
Kata Kunci : Ampas Tahu, Tepung Ampas Tahu, Suhu Pengeringan, Waktu Pengeringan
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang tinggi adalah kacang kedelai. Kacang
potensial sebagai penghasil bahan pangan. kedelai ini biasa digunakan sebagai bahan
Beraneka bahan pangan seperti sayuran, dasar pembuatan tahu. Tahu adalah
umbi-umbian, kacangkacangan dapat makanan khas yang memiliki rasa yang
dijumpai.(Sasaragih,2017). Hal ini karena lembut dan memiliki protein yang sangat
kondisi wilayah Indonesia yang cocok tinggi sehingga banyak yang menyukai
untuk tumbuh dan berkembangnya aneka makanan tersebut bahkan menjadi menu
ragam tanaman sebagai bahan pangan makanan sehari – hari. Oleh karena itu
yang dihasilkan cukup melimpah. Salah maka bisnis pembuatan tahu ini
satu sumber pangan yang memiliki protein merupakan peluang yang bagus untuk
dikerjakan dan bisa menghasilkan banyak kkal/kg, kalsium 0,14% dan phospor
keuntungan. Seiring berkembangnya 1,13% (Airirsyah, 2001). Ampas tahu
Pabrik tahu yang berdiri akan berbanding merupakan limbah padat hasil samping
lurus dengan hasil limbah yang dari proses pembuatan tahu. Jika ampas
dihasilkannya. Salah satu limbah utama tahu tidak segera diolah atau ditangani
dari proses pembuatan tahu ini adalah akan menimbulkan bau tidak sedap, sebab
ampas tahu. air yang terkandung dalam ampas tahu
Menurut Rahman 1993, ampas tahu
tersebut akan mudah ditumbuhi oleh
dalam bentuk aslinya dapat menimbulkan
mikrobia (Wiwiek warlia, 2017). Ampas
dampak atau permasalahan lingkungan,
tahu ini memiliki kandungan gizi
karena hasil degradasinya dapat
potensial.karena berasal dari kedelai selain
menimbulkan persenyawaan yang berbau
mengandung protein. Ampas tahu juga
busuk jika ampas tahu tidak dimanfaatkan.
memiliki kandungan serat yang bagus
Ampas tahu memiliki kandungan protein
untuk tubuh manusia. Karena hal tersebut
dari pemerasannya sebesar 17% dari
untuk mengurangi jumlah limbah, Ampas
jumlah protein yang terdapat dalam
tahu ini dapat dimanfaatkan kembali
kedelai dan protein yang terdapat dalam
melalui proses daur ulang atau
ampas tahu sebesar 6%. (Shurtleff &
dikonversikan ke produk lain yang lebih
Aoyagi 1977). Ampas tahu sebagai
berguna dan bermanfaat serta bernilai
makanan ternak dapat diberikan dalam
ekonomis tinggi misalnya dibuat dalam
bentuk tepung atau dapat diberikan dalam
bentuk tepung ampas tahu. Tepung ampas
bentuk basah. Dari hasil analisis kimia
tahu ini dapat diaplikasikan menjadi bahan
pakan, ampas tahu mengandung protein
baku pembuatan roti, cookies dan makanan
kasar sebesar 21,29%, lemak 9,96%, serat
lainnya. Maka, perlunya penelitian tentang
kasar 19,94%, energi metabolis 1800
pembuatan tepung ampas tahu.
METODELOGI PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan baku yang digunakan dalam Kertas saring, Klem dan statif, Soxlet, ,
penelitian ini adalah Ampas Tahu. Alat Labu kjeldahl.
yang digunakan dalam penelitian ini
Pada penelitian ini digunakan
adalah Oven, Loyang, Wadah Plastik,
Sendok, Timbangan Analitik, Tanur, variabel bebas yang digunakan yaitu
Erlenmeyer, Gelas ukur, Pipet ukur, suhu pengeringan yaitu 800C ,900C ,
Pipet tetes, Bulp, Burret, Corong,
1000C ,1100C, 1200C ,1300C ,1400C ,
1500C ,1600C , dan 1700C dan variabel
tetap yaitu waktu 120 menit sesuai
dengan penelitian pendahuluan yang
maksimum.
Pengayakan
(80 mesh)
Analisis :
Kadar Air
Tepung Ampas UjiProtein
Karbohidrat,
Tahu Protein dan Serat
Karbohidrat
Serat
Abu
Gambar 1 Diagram Alir Pembuatan
Tepung Ampas Tahu
14,49%, suhu pengeringan 1300C hasil uji tepung ampas tahu dengan
M.ChemEng sebagai Dosen Pembimbing Dewi, R.S . 2016 “Karakterisasi sifat fisik
kimia tepung terigu komersial dan
Penelitian.
aplikasinya dalam proses pembuatan
roti tawar di pt. Bungasari flour mills
DAFTAR PUSTAKA indonesia” Departemen ilmu dan
teknologi pangan fakultas teknologi
Anna Poedjiadi, 1994. Dasar-Dasar pertanian institut pertanian bogor.
Biokimia. Penerbit UI-Press: Jakarta.
Airlangga Digital Library Network Fellow, A.P. 2000. Food Procession
(ADLN, 1978) Technology, Principles and
Arlene, Ariestya. dkk. 2009. Pembuatan Practise.2nded.
roti tawar dari tepung singkong dan Woodread.Pub.Lim. Cambridge.
tepung kedelai. Sinopsium Nasional England. Terjemahan Ristanto.W
RAPI VIII 2009.Universitas Katolik dan Agus Purnomo
Parahyangan. Bandung Gaman, P.P. dan Sherington, K.B. 1992.
Astawan, M. 2008. Khasiat Warna Warni Ilmu Pangan. Pengantar Ilmu Pangan
Makanan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi
Utama. Kedua. Gadjah Mada University
Badan Standardisasi Nasional, 2009. Press. Yogyakarta
Tepung terigu sebagai bahan
Iriyanti, Yuni. 2012. Subtitusi Tepung Ubi
makanan (SNI 3751:2009). Badan Ungu Dalam Pembuatan Roti Manis,
Standardisasi Nasional, Jakarta. Donat dan Cake Bread. Proyek akhir.
Yogyakarta: Fakultas Teknik, sebagai makanan tambahan dalam
Univeritas Negri Yogyakarta. usaha penggemukan domba potong.
Proceeding Seminar 1983. Lembaga
Kimia Nasional-LIPI, Bandung.
Jelita, K, dkk. 2011. Verifikasi metode
analisis serat pangan dengan Rahmawati, 2013. “ Pengaruh
Metode aoac dan asp Penggunaan Tepung Ampas Tahu
terhadap parameter repeatability, Sebagai Bahan Terhadap Kualitas
selektivitas, dan ruggedness. Bogor Kue Kering Lidah Kucing”.
Agricurtural Semarang : Fakultas Teknik,
University. Bogor Universitas Negeri Semarang.
Kalukiningrum, S. 2012. Pengembangan Royan, R.S. 2017. Potensi biogas dari
produk cake dengan substitusi limbah pabrik tahu di desa sindang
tepung mocaf. Universitas negeri sari tanjung bintang lampung
yogyakarta selatan. Jurusan teknik mesin.
Fakultas teknik: Universitas
Lange, Manfred & Bogasari Baking Lampung.
Centre. 2004. Roti :Teori dan Resep
Internasional. Jakarta : PT Gaya Sudarmaji, S, dkk. 1989. Analisa Bahan
Favorit Press. Makanan dan Pertanian. Penerbit
Liberty:Yogyakarta.
Maita, A.N., Yusuf,H., Rini. Y. (2014).
Pengaruh Konsentrasi Natrium SNI 01-2354.4-2006. Jakarta: Badan
Metabisulfit (Na2S2O5) dan Suhu
Pengeringan Terhadap Karakteristik Standarisasi Nasional.
Tepung Ampas Tahu, Judul
Bioproses Komoditas Tropis Vol. 2 SNI 2981- 2009. Jakarta: Badan
No. 2, Agustus 2014 Standarisasi Nasional