(Al-Farabi) Dava Ardiansyah
(Al-Farabi) Dava Ardiansyah
Nama lengkap Al-Farabi adalah Abu Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tharkan Ibn Auzalagh. Ia lahir di wasij.
Distrik Farab (sekarang dikenal dengan kota Atrar/Transoxiana) Turkinistan pada tahun 257 H (870M). Ayahnya
seorang jendral berkebangsaan Persia, dan Ibunya berkebangsaan Turki.1 Di kalangan orang-orang Latin Abad
Tengah, Al-Farabi lebih dikenal sebagau Abu Nasrh (Abu Naser), sedangkan sebutan nama Al-Farabi diambil
dari nama kota Farab, tempat ia dilahirkan.
Pendidikan dasar Al-Farabi adalah keagamaan dan bahasa, ia mempelajari fiqih, Hadits dan tafsir alquran, dan
ia mempelajari bahasa Arab, Turkki dan Paris. Dinyatakan oleh Ibnu Khalikan, bahwa Al-Farabi menguasai lebih
dari tujuh puluh bahasa mendekati sebagai dongeng dari sejarah yang sebenarnya.
b. Metafisika/ Emanasi
Al-Farabi mengunakan pemikiran Arestoteles dan Neo-Platonisme, yakni istilah Al Maujud alawwal sebagai
sebab pertama bagi segala yang ada. Bagi NeoPlatonisme, akal menjadi adalah wujud yang paling jelas
‘menyerupai’ Tuhan dari segala alam semesta.
c. Ketuhanan
❖ Sifat Tuhan
d. Filsafat Kenabian
Dalam hal ini al-Farabi menyatakan: “Hubungan dengan ‘Aql Fa’al meskipun jarang terjadi, khususnya orang-
orang besar, tetapi hal itu dapat mudah terjadi melalui dua jalan: melalui jalur akal maupun imajinasi, melalui
jalan kontemplasi (al-ta’ammul) dan ilham (inspirasi).”
e. Konsep Kebahagiaan
• Pengertian Kebahagian Menurut Al-Farabi, adalah kebaikan yang diinginkan untuk kebaikan itu sendiri.
• Jalan Menuju Kebahagiaan Menurut Al-Farabi, dengan kehendak, niat, tekad dan sikap bersedia
Beberapa sumber menyebutkan bahwa jumlah tulisan Al-Farabi mencapai angka 70 buah yang ditulisnya
sewaktu ia berpindah tempat dari Baghdad ke Damaskus. karya-karya Al-Farabi sendiri tersebar luas di timur
pada abad ke- 4-5 H/ ke-10 M dan 11 M. Karya-karyanya juga tersebar luas di Barat ketika sarjana-sarjana
Andalusia menjadi pengikut Al-Farabi.