Yulia Astriani
Eutik Masiroh
Sri Mulyati
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Kesimpulan
Ikhwan al-Shafa merupakan kelompok pemikir “Islam” yang
bergerak secara rahasia dan mereka diklaim oleh sekte Syi’ah
(terutama kalangan Isma’iliyyah) yang merupkan bagian dari
mereka, yang lahir sekitar abad ke 4 H (10 M) di Basrah, yang telah
berhasil menghimpun pemikiran-pemikiran mereka dalam sebuah
ensiklopedi, Rasail Ikhwan al-Shafa. Melalui karya ini dapat
diperoleh informasi tentang jejak-jejak ajaran mereka, baik tentang
ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama. Terlepas dari sisi positif dan
negatif, Ikhwan al-Shafa telah menjadi bagian kajian filsafat
pendidikan Islam.
Dapat disimpulkan bahwa al-Farabi sebagai filosof Islam yang pertama
kali membawa wacana filsafat secara lebih mendalam. Ia mendirikan
tonggak-tonggak filsafat Islam yang kemudian banyak diikuti oleh filosof
Islam yang lain. Namun dari beberapa ajarannya masih terdapat banyak
penyimpangan terhadap ajaran islam yang murni, seperti teori emanasinya
yang menggambarkan sosok tuhan seakan akan hanya bagian dari suatu
sistem yang terus berkelanjutan. Kemudian pemahaman mengenai nabi dan
filosof yang disamakan oleh Al Farabi, menganggap bahwa kenabian
adalah sesuatu yang dapat dicapai oleh semua orang melalui tingkatan-
tingkatan proses pembelajaran.