Anda di halaman 1dari 54

STRATEGI KELOMPOK TANI TUNAS BARU DALAM PENINGKATAN

PRODUKSI BUAH MELON ( Cucumis melo L) DI DESA KUMPAI BATU


ATAS KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN
KOTAWARINGIN BARAT

SKRIPSI

Oleh:
RESKY JUNAIDI
NIM. 17542010479

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
PANGKALAN BUN
2022
STRATEGI KELOMPOK TANI TUNAS BARU DALAM PENINGKATAN
PRODUKSI BUAH MELON ( Cucumis melo L) DI DESA KUMPAI BATU
ATAS KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN
KOTAWARINGIN BARAT

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Antakusuma

Oleh :
RESKY JUNAIDI
NIM.17542010479

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
PANGKALANBUN
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Resky Junaidi


Nim : 17542010479
Program Studi : Agribisnis
Judul : Strategi Kelompok Tani Tunas Baru dalam Peningkatan
Produksi Buah Melon (Cucumis melo L) di Desa Kumpai Batu
Atas Kecamatan Arut Selatan, KabupatenKotawaringin Barat

Pangkalan Bun, Mei 2022

Menyetujui :
Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pendamping

SHOFIYAH, S.Hut., M.P DJONI, S.P., M.P.


.NIDN. 1112127602 NIDN. 1130127004

Mengetahui :
Ketua Program Studi Dekan Fakultas PertaniaN
Agribisnis Universitas Antakusuma

NOVI NURHAYATI, S.P., M.P Dr. Ir. IDA KETUT MUDHITA, MS


NIDN. 1113117801 NIDN. 1116086401

ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Nama : Resky Junaidi

NIM : 17542010479

Program Studi : Agribisnis

Judul : Strategi Kelompok Tani Tunas Baru dalam Peningkatan Produksi


Buah Melon (Cucumis melo L) di Desa Kumpai Batu Atas
Kecamatan Arut Selatan, KabupatenKotawaringin Barat

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan lulus memenuhi


syarat, pada tanggal................
Disetujui Tim Penguji :

SAPRUDIN, S.P,.M.P NOVI NURHAYATI, S.P., M.P


Ketua Penguji Penguji 1

SHOFIYAH, S, Hut, MP SHOLEH MAHMUD RAMADHAN, SP, MP


Penguji 3/Pembimbing Utama Penguji 2

DJONI. S.P., M.P


Penguji 4/Pembimbing Pendamping
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana (S-1)
Tanggal:
Diketahui:
Ketua Program Studi Agribisnis Dekan Fakultas Pertanian
UniversitasAntakusuma

NoviNurhayati,S.P.,M.P Dr. Ir. Ida Ketut Mudhita,M.S


NIDN.1113117801 NIDN.1116086401

iii
PERNYATAAN SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Strategi Kelompok Tani Tunas

Baru dalam Peningkatan Produksi Buah Melon (cucumis melo L) di Desa

Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin

Barat” adalah hasil serta karya penulis sendiri dan belum diajukan dalam

bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lainnya yang

telah disebutkan dalam teks serta dicantumkan dalam daftar pustaka pada bagian akhir

laporan skripsi ini.

Pangkalan Bun, Maret 2022

Resky Junaidi
17542010479

iv
RINGKASAN

Resky Junaidi . 17542010479. 2022. Skripsi. Strategi Kelompok Tani Tunas Baru
dalam Peningkatan Produksi Buah Melon (cucumis melo L) di Desa Kumpai Batu
Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Program Studi
Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Antakusuma Pangkalan Bun.

Pembimbing Utama : Shofiyah, S. Hut, MP


Pembimbing Pendamping : Djoni, SP., MP

Petani buah melon mengalami kesulitan dalam peningkatan produksi karena


terbatasnya modal dengan, kurangnya lahan, bibit yang kurang unggul, pupuk
yang kurang baik dan banyaknya pesaing dalam menciptakan strategi yang lebih
baik lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor
eksternal untuk merumuskan alternatif strategi dan menentukan priorotas strategi
yang dapat diterapkan Kelompok Tani Tunas Baru dalam peningkatan produksi
buah melon (cucumis melo L). Jenis penelitian bersifat non deskriftif dengan
menggunakan sampel jenuh, yakni seluruh anggota Kelompok Tani Tunas Baru
yangmelakukan penanaman buah melon. Data dianalisis menggunakan metode
S.W.O.T, untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman untuk
menentukan strategi yang tepat dalam peningkatan produksi buah melon (cucumis
melo L) pada kelompok tani tunas baru Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut
Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa faktor kekuatan meliputi : Terjaminnya kualitas pupuk dan bibit yang
sangat baik dapat meningkatkan produksi buah melon yang efektif. Faktor
kelemahan yang ada meliputi, cara budidaya yang kurang baik dan keterbatasan
modal dan lahan. Faktor peluang yang ada saat ini meliputi kemajuan teknologi,
tersedianya lembaga-lembaga atau kemitraan tertentu yang dapat diajak untuk
melakukan kerjasama, pemerintah bersedia membantu dalam melakukan
promosi.Faktor ancaman yaitu adanya wabah Covid-19 dan banyaknya pesaing.
Hasil Analisis SWOT diketahui grafik IFAS (kelemahan dan kekuatan) RFAS
(ancaman dan peluang) menunjukan kekuatan yang meliputi pupuk, biji yang baik
dan strategi peningkatan produksi yang baik sedangkan kelemahan meliputi strategi
yang kurang efektif, cara budidaya yang tidak baik dan peningkatan produksi yang
buruk. Sedangkan kelemahan meliputi kurang nya modal dan lahan, ancaman
adanya wabah Covid-19 dan banyak nya pesaing.

Kata Kunci : Buah Melon,Strategi Peningkatan Produksi

v
ABSTRACT

Resky Junaidi . 17542010479. 2022. Thesis. New Tunas Farmer Group


Strategy in Increasing Melon Fruit Production (cucumis melo L) in Kumpai Batu
Atas Village, South Arut District, West Kotawaringin Regency. Agribusiness
Study Program, Faculty of Agriculture, Antakusuma University Pangkalan Bun.

Main Advisor : Shofiyah, S. Hut, MP

Advisor : Djoni, SP., MP

Melon fruit farmers experience difficulties in increasing production due to


limited capital, lack of land, less superior seeds, poor fertilizers and many
competitors in creating better strategies. This study aims to determine internal
and external factors to formulate alternative strategies and determine strategic
priorities that can be applied by the Tunas Baru Farmer Group in increasing
melon (cucumis melo L) production. This type of research is non-descriptive
using saturated samples, namely all members of the Tunas Baru Farmer Group
who plant melons. The data were analyzed using the S.W.O.T method, to
determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats to determine the
right strategy in increasing the production of melon (cucumis melo L) in the new
shoots farmer group, Kumpai Batu Atas Village, South Arut District, West
Kotawaringin Regency. Based on the results of the study showed that the strength
factors include: Guaranteed quality of fertilizers and seeds that are very good
can increase the effective production of melons. Weakness factors include poor
cultivation methods and limited capital and land. The current opportunity factors
include technological advances, the availability of certain institutions or
partnerships that can be invited to collaborate, the government is willing to help
in carrying out promotions. Threat factors are the Covid-19 outbreak and many
competitors. The results of the SWOT analysis show that the IFAS graph
(weaknesses and strengths) RFAS (threats and opportunities) shows strengths
which include fertilizers, good seeds and good production increasing strategies
while weaknesses include less effective strategies, poor cultivation methods and
poor production increases . While the weaknesses include the lack of capital and
land, the threat of the Covid-19 outbreak and the many competitors.

Keywords: Melon Fruit, Production Increase Strategy

vi
RIWAYAT HIDUP

Pada tanggal 18 juni 1998 di Pangkalan Bun. Penulis adalah anak pertama

dari 3 bersaudara oleh pasangan Bapak M. Masion dan ibu Dewi

Rahmawati. Pendidikan penulis yang telah diselesaikan adalah sebagai berikut :

1. SDN -1 Natai Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat, lulus pada tahun 2011.

2. SMP N-6 Arsel, Kabupaten Kotawaringin Barat, lulus pada tahun 2014.

3. SMA N 2 Pangkalan bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, lulus tahun 2017.

Penulis melanjutkan kuliah di Universitas Antakusuma Pangkalan Bun

dan diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Antakusuma pada tahun 2017 untuk memperoleh gelar Sarjana (S1).

Penulis pada tahun 2020 pada bulan agustus sampai oktober mengikuti Kuliah

Kerja Nyata (KKN) dikelurahan Madurejo Kecamatan Arut Selatan Kabupaten

Kotawaringin Barat dan dilanjutkan dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

Pokdakan Sangkuriang Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat.

Pada tahun 2021 penulis melakukan penelitian untuk memperoleh gelar sarjana

(S1) di Kelurahan Kumpai Batu Atas Kecamatan Arut Selatan Kabupaten

Kotawaringin Barat.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan

Semesta Alam, karena berkat rahmat-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan dengan

judul strategi kelompok Tani Tunas Baru dalam peningkatan produksi buah melon

di Desa Kumpai Batu Atas Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin

Barat.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Ida Ketut Muhdita, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Antakusuma.

2. Ibu Novi Nurhayati,S.P.,M.P selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Antakusuma.

3. Ibu Shoiyah, S.Hut., M.P selaku dosen pembimbing utama skripsi yang

senantiasa memberikan arahan dan bimbingan.

4. Pak Djoni, S.P. ,M.P selaku dosen pembimbing pendamping skripsi yang

senantiasa memberikan arahan dan bimbingan.

5. Bapak Heri selaku ketua kelompok tani yang telah membantu dan memberikan

informasi untuk penelitian ini.

6. Kepada kedua orang tua saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya

selama ini.

7. Para sahabat, terutama Ulfi Febriana Putri dan Rudiansyah yang selalu

memberi suport selama penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih banyak kekurangan

serta kesalahan baik isi maupun dalam penyusunan kalimat, untuk itu

viii
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk

kesempurnaanskripsi penelitian ini.

Akhir kata, penulis sangat mengharapkan agar skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan semoga Tuhan selalu memberikan kita yang terbaik, Amin.

Pangkalan Bun,..........2022 Penulis

Resky Junaidi

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .............................................. iii
PERNYATAAN SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI .................. iv
RINGKASAN........................................................................................... v
ABSTRACT .............................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
1.1 Latar belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................4


2.1 Gambaran Umum Buah Melon ...................................................4
2.2 Keunggulan Buah Melon Pada Masa Mendatang ........................5
2.3 Startegi Pemasaran Buah Melon .................................................6

BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................ 8


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 8
3.2 Bahan dan Alat Penelitian .......................................................... 8
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 9
3.4 Pengambilan Sempel ................................................................... 9
3.5 Analisis Data .............................................................................. 9
3.6 Analisis Deskriptif .................................................................... 10
3.7 Desain Penelitian ...................................................................... 10
3.8 Teknik Analisis Data................................................................. 11

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................18


4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 18
4.1.1 Gambaran Umum Desa Kumpai Batu Atas ...................... 18
4,1,2 Karakteristik Iklim Desa Kumpai Batu Atas ..................... 18
4.1.3 GambaranUmum Kelompok Tani Tunas Baru .................. 19
4.2 Karakteristik Responden............................................................. 20
4.3 Analisis Faktor Strategi .............................................................. 21
4.3.1 Matriks IFAS .................................................................... 21
x
4.3.2 Matriks EFAS ................................................................... 22
4.3.3 Analisis SWOT ................................................................ 26

BAB V PENUTUP ................................................................................. 29


5.1 Kesimpulan ............................................................................... 29
5.2 Saran......................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 31

LAMPIRAN ........................................................................................... 33

xi
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Kandungan Gizi Buah Melon ................................................................5

2. Bobot Nilai Matriks IFE dan Matriks EFE............................................ 11

3. Ranting Nilai Matriks IFE dan Matriks EFE ......................................... 12

4. Matriks IFE dan EFE Strategi Pemasaran Buah Semangka dan

Melon Kelompok Tani Tunas Baru ...................................................... 13

5. Matriks Internal Strategi Pemasaran Buah Semangka dan Melon.......... 13

6. Matriks S.W.O.T Strategi Pemasaran Buah Semangka dan Buah

Melon.................................................................................................. 14

7. QSPM Strategi Pemasaran Buah Semangka dan Melon ........................ 16

8. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 17

9. Keadaan Iklim Desa Kumpai Batu Atas................................................ 18

10. Karakteristik Responden dan Jenis Pekerjaan...................................... 20

11. Matriks IFAS........................................................................................ 21

12. Matriks EFAS....................................................................................... 23

13. Hasil Analisis Matriks SWOT.............................................................. 26

xii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Desain Peenelitian................................................................................ 10

2. Hasil Analisis Diagram SWOT ...........................................................25

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan komoditas

pertanian yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Sektor pertanian

sangat tepat untuk dijadikan sebagai sektor andalan dalam membangun

perekonomian nasional melalui kegiatan agribisnis. Salah satu produk dari sub

sektor agribisnis yang cukup menjanjikan adalah hortikultura. Hortikultura yang

memiliki kontribusi perekonomian terbesar yaitu buah-buahan. Buah-buahan yang

memiliki nilai ekonomis dan merupakan buah yang memasyarakat salah satunya

adalah melon.

Pemasaran merupakan aktifitas yang harus diperhatikan karena,

dipengaruhi oleh kondisi harga, di luar tinggi rendahnya dan ketersediaan produk

(buah melon) akan sangat menentukan harga melon itu sendiri. Bila petani

mengabaikan situasi dan kondisi pasar dan tidak membuat pola tanam yang tepat

dan tidak memperhatikan saat permintaan di pasar, maka petani akan

dipermainkan oleh harga yang memang selalu fluktuatif.

Pemasaran yang efisien sangat dibutuhkan untuk mewujudkan harapan

sebuah kesejahteraan bagi para petani (surplus produsen) bahkan bagi konsumen

yang dinilai dalam besaran surplus konsumen. menjalankan usahatani melon pada

umumnya menggunakan modal sendiri. Namun, pada kondisi tertentu apabila

petani mengalami kesusahan dalam pendanaan maka petani biasanya meminjam

modal dari lembaga keuangan seperti bank dan koperasi. rata-rata petani untuk

1
menjalankan kegiatan usahatani melon pada lahan seluas 2 m membutuhkan

modal sebesar Rp 350,000. Bauran Pemasaran.

Melon di Kabupaten Kotawaringin Barat terdiri dari dua varietas yaitu

melon putih (sakata) dan melon golden. Kecamatan arut selatan memiliki luas

wilayah 2.400 km² dan menjadi sentral budidaya melon yang ada di kabupaten

kotawaringin barat dari tahun 2017-2021 didapatkan luas lahan beragam luas dan

hasil produksi melon yang melimpah yang ada di kotawaringin barat kemudian

dipasokan ke luar daerah, salah satunya ke Pontianak Kalimantan Barat.

1.2 Rumusan masalah

Pemasaran buah melon yang dihasilkan perlu perencanaan dalam menghadapi

persaigan dimasa yang akan datang. Karena itu dalam startegi peningkatan

produksi buah melon pada kelompok Tani Tunas Baru Desa Kumpai Batu Atas

Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat dapat diindefikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut :

a. Apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada kelompok Tani

Tunas Baru dalam peningkatan produksi di Desa Kumpai Batu Atas?

b. Apa saja yang menjadi peluang dan ancaman pada kelompok Tani

Tunas Baru dalam peningkatan produksi di Desa Kumpai Batu Atas?

c. Bagaimana strategi Kelompok Tani Tunas Baru dalam peningkatan produksi buah

melon di Desa Kumpai Batu Atas?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pada kelompok Tani Tunas Baru

dalam peningkatan produksi buah melon di Desa Kumpai Batu Atas.


2
b. Untuk mengetahui peluang dan ancaman pada kelompok Tani Tunas Baru dalam

peningkatan produksi buah melon di Desa Kumpai Batu Atas.

c. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam peningkatan produksi buah melon di

Desa Kumpai Batu Atas.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, diharapkan dengan hasil penelitian ini memberikan

informasi mengenai strategi peningkatan produksi buah-buahan (semangka dan

melon)

a. Bagi Peneliti

Sebagai penerapan ilmu atau teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan

dapat diterapkan dalam permasalahan yang terjadi di masyarakat dan dapat

memberikan alternaitf pemecahan masalah tersebut.

b. Perguruan Tinggi

Sebagai bahan pustaka dan bahan acuan atau bahan informasi untuk penelitian-

penelitian serupa di daerah dan objek yang berbeda.

c. Masyarakat Petani

Sebagai dapat meningkatkan/memperbaharui pola strategi pemasaran diwaktu

yang akan datang.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Buah Melon

Wijoyo (2009) menyatakan bahwa melon merupakan tanaman semusim dan

tumbuhnya merambat. Tanaman yang masih satu keluarga dengan melon antara lain,

semangka, mentimun, blewah dan waluh. Tanaman melon mirip dengan tanaman

mentimun dan merupakan tanaman semusim, menjalar ditanah atau dapat

dirambatkan pada lanjaran atau turus bambu.

Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut, (Wijiyo, 2009) :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Klas : Dikoteledoneaea

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceaea

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis melo L

Budidaya melon menurut Setiadi (1999) benih dapat tumbuh baik, sehat dan

cepat beradaptasi dengan lingkungannya jika terlebih dahulu melakukan perendaman

ke dalam air selama 1 jam. Sesudah direndam, benih direndam lagi dengan larutan

fungisida (Zineb, Benlate,Captan) selama setengah jam, konsentrasi larutan ini bisa

berpatokan pada aturan label masing-masing fungisida. Setelah direndam benih

4
diangkat dan diletakkan di atas tanpah yang dialasi handuk basah dan benar-benar

bersih.Selama ± 2 hari setelah berkecambah benih dipindahkan kedalam polibeg dan

dibiarkan ± 2 minggu atau sampai menjadi tanaman muda yang sudah berdaun 4 atau

5 helai.

2.2 Keunggulan Buah Melon

Melon merupakan buah yang memiliki beberapa kandungan vitamindan

mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Jenis melon ini merupakan salah satu

sumber vitamin C, vitamin A, kalium, vitamin B6, asam folat dan niasin. Kandungan

vitamin ini bermanfaat untuk kesehatan jantung dan sistem imun tubuh.

Tabel 2. Kandungan Buah Melon

Beberapa kandungan yang terdapat pada buah melon dalam 100 gram adalah

sebagai berikut (Gillivzay, 1961) :

Tabel 1. Kandungan Giziz Buah Melon

Energi 23 kalori Air 93,0 miligram

Protein 0,6 gram Serat 0,4 gram

Kalsium 15 miligram Karbohidrat 6,0 gram

Vitamin A 2,400 IU Niacin 1,0 miligram

Vitamin C 30 miligram Tiamin 0,045 miligram

(Sumber Gillivzay, 1961)

Permintaan buah melon secara nasional meningkat seiring dengan naiknya

tingkat konsumsi buah di masyarakat. Pola konsumsi buah di dalam negri ditunjukan

untuk konsumsi rumah tangga, besarnya bisa mencapai 35-40% dari total konsumsi

buah-buahan nasional. Hal itu baru datang dari rumah tangga belum permintaan yang

5
datang dari hotel, restoran, ataupun katering yang besarnya bisa mencapai 20% dari

konsumsi buah nasional (Sudiryanto, 2011).

2.3 Strategi Peningkatan Produksi Buah Melon

Strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau mencapai tujuan.

Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan

kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Kotler, 2008). Sedangkan menurut Umar,

2008 yang dimaksud Strategi adalah perencanaan yang mengandung cara

komprehensif dan intergative yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang

dan berbuat guna memenangkan kompetisi. Untuk menentukan mana yang terbaik

tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan.

Strategi Peningkatan produksi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh

dan terpadu yang mengaitkan keunggulan faktor internal pada usaha menengah kecil

mikro dengan tantangan dari lingkungan berbagai faktor eksternal yang ada kemudian

dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh usaha menengah kecil mikro, sehingga dapat terhindar

dari serangan pesaingan (Suryanto, 2004).

Strategi peningkatan produksi memiliki pengertian fungsi bisnis yang

mengindentifikasi keinginan dan kebutuhan yang belum tentu terpenuhi sekarang dan

mengatur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar target mana yang paling baik

dilayani oleh pengusaha industri kecil, dan menentukan berbagai produk dan program

yang tepat untuk melayani pasar tersebut (Rangkuti, 1997).

6
Istilah strategi peningkatan produksi banyak digunakan orang terutama dalam

bidang bisnis, yaitu dalam hal membicarakan prosedur dan startegi.Strategi

peningkatan produksi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang disiapkan oleh

sebuah organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya (Soekarwati, 2002).

Perumusan startegi peningkatan produksi didasarkan pada analisis yang

menyeluruh terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal

industri kecil. Lingkungan eksternal setiap saat berubah dengan cepat sehingga

melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama

maupun dari iklim yang senantiasa berubah.Konsekuensi perubahan faktor internal

tersebut juga mengakibatkan perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang

dimiliki perusahaan tersebut. Karna itu diperlukan kejadian dalam mengawasi kondisi

lingkungan usaha yang baik pesaing, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis,

keinginan dan harapan konsumen, serta faktor lain yang dapat mengidentifikasi

peluang dan ancaman. Proses analisis perumusan dan evaluasi startegi itu disebut

perencanaan startegi. Tujuan utama perencanaan strategi adalah agar dapat melihat

secara obyektif kondisi internal dan eksternal, sehingga usaha menengah kecil mikro

dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal (Harkisson, 1997).

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan yaitu dari (Juli 2021-September

2021). Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Tunas Baru di Desa Kumpai Batu

Atas Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Pemilihan lokasi

penelitian dilakukan dengan cara sengaja (purposive), dengan pertimbangan sebagai

berikut :

1. Daerah ini merupakan salah satu daerah yang pertaniannya turut serta dalam

pengembangan usahatani buah melon.

2. Pengembangan usahatani buah melon di daerah ini masih terus dikembangkan

sehingga diasumsikan masih banyak berbagai permasalahan yang perlu diteliti.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Data Kuisioner, digunakan untuk memperoleh informasi dari responden seperti

petani buah melon.

b. Dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian seperti laporan , jurnal

sebagai informasi pendukung

c. Kamera Handphone digunakan untuk mendokumentasikan objek penting yang

berkaitan dengan penelitian dan untuk merekam informasi saat dilakukan

wawancara.

d. Alat tulis penelitian, untuk mencatat data dilapangan.

e. Leptop untuk menyusun laporan.

8
3.3 Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara langsung di

lapangan dengan menggunakan kuisioner petani dan konsumen.Data primer

terdiri dari keadaan produk, data pemasaran, dan lainnya yang dianggap perlu.

b. Data Sekunder

Pengumpulan data diperoleh dari referensi yang berkaitan dengan penelitian,

serta instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian ini.

3.4 Pengambilan Sampel

Responden dalam penelitian ini adalah Kelompok Tani Tunas Baru di Desa

Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Metode

yang digunakan sampel jenuh yang merupakan cara pengambilan sampel secara

keseluruhan dengan ketentuan jika responden dibawah 100 dapat digunakan sampel

sebesar 50%, sedangkan diatas 1000 sebesar 15% (Choid dan Abu 2005). Karena itu

responden diambil secara keseluruhan dari Kelompok Tani Tunas Baru yang

mengusahakan buah melon konvensional yakni berjumlah 7 petani. Responden terdiri

dari 5 orang petani melon, 1 orang tokoh masyarakat (kepala desa) dan 1 0rang

penyuluh pertanian.

3.5 Analisis Data

Data yang terkumpul selanjutnya diedit untuk meneliti kembali bahwa data

yang diperoleh benar untuk selanjutnya dialakukan tabulasi, yakni proses penyusunan

data dalam bentuk tabel sehingga data dapat dibaca dengan mudah. Pengolahan data

9
dapat dilakukan dengan pengklasifikasian data sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai.

3.6 Analisis Deskriptif

Metode dasar bersifat deskriftif analisis yang bertujuan untuk

mengembangkan karakteristik mengenai responden/kegiatan yang dilakukan dalam

bidang tertentu, dan menjadikan subjek penelitian berdasarkan data dari variabel

yang diperoleh dari responden sebagai sampel penelitian maupun fakta yang

terjadi dilapangan (Umar, 2010).

3.7 Desain Penelitian

Adanya desain penelitian dibawah ini untuk memudahkan dalam melakukan


kegiatan penelitian ini dapat dilihat dikolom gambar:

Terjadi peningkatan permintaan konsumen terhadap buah melon,


sehingga diperlukan kecermataan petani dalam peningkatan
produksi buah melon di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut
Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat .

Bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi


peningkatan produksi buah melon di Desa Kumpai Batu Atas

Analisis Data (Metode S.W.O.T)

Strategi Peningkatan Strategi Peningkatan Strategi Peningkatan


Produksi 1 Produksi 2 Produksi 3

Strategi Produksi

Gambar 1. Desain Penelitian

10
3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data untuk peningkatan produksi melon menggunakan

analisis S. W. O. T, akan dianalisis faktor internal dan eksternal yang ada sebagai

berikut :

1. Internal Factor Evalution (Matrisk IFE) dan External Factor Evalution

(Matriks EFE)

Matriks IFE digunakan menganalisis faktor internal, mengklasifikasikan

menjadi kekuatan dan kelemahan bagi usahatani, kemudian dilakukan

pembobotan.Begitu pula dengan Matriks EFE, digunakan untuk menganalisis

faktor eksternal, mengklasifikasikan menjadi peluang dan ancaman bagi usahatani

menengah kecil mikro buah melon, kemudian dilakukan pembobotan.

Tabel 2. Bobot Nilai Matriks IFE dan Matriks EFE

Nilai Bobot

0,35 Sangat Kecil

0,30 Kuat

0,25 Rata-rata

0,10 Lemah

1,00

(Sumber : David, 2004)

Jumlah semua bobot tidak melebihi 1

a. Kolom 3 Matriks IFE dan EFE, diberi rating mulai 1-4 untuk masing-

masing faktor internal dan eskternal seberapa efektif strategi peningkatan

11
produksi yang telah dimiliki buah melon dalam memberikan respon

tersebut.

Tabel 3. Ranting Nilai Matriks IFE dan Matriks EFE

Nilai Pengaruh

4 Sangat Kuat
3 Kuat
2 Rata-rata
1 Lemah
(Sumber : David, 2004)

b.Kolom 4 bobot pada kolom 2 dikali dengan ranting pada kolom 3,

memperoleh bobot skor masing-masing.

c. Jumlah bobot skor pada kolom 4 memperoleh total skor pembobotan bagi

industri kecil yang bersangkutan. Bagaimana peningkatan produksi buah

melon bereaksi terhadap faktor strategi internal dan eksternal.

Menurut David (2004), matriks IFE total skor pembobotan berkisar 1-4

dengan rata-rata. Jika total skor pembobotan IFE dibawah 2,5 maka kondisi

internal peningkatan produksi buah melon lemah. Jika di atas 2,5 maka kondisi

internal peningkatan produksi buah melon kuat. Matriks EFE total skor

pembobotan 1-4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan EFE dibawah

2,5 maka kondisi eksternal peningkatan produksi melon lemah. Jika di atas 2,5

maka kondisi strategi peningkatan produksi buah melon kuat. Total skor 4,0

menunjukan strategi pemasaran buah melon merespon peluang maupun ancaman

yang dihadapi dengan baik. Sedangkan total skor 1,0 berarti strategi peningkatan

produksi buah melon tidak bermanfaat peluang menghindari ancaman.

12
d. Kolom 1 menentukan faktor strategi internal yang menjadi kekuatan dan

kelemahan serta faktor strategi eksternal menjadi peluang ancaman.

e. Kolom 2 masing-masing faktor diberi bobot atau tingkat pengaruh relatif

dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran.

f. Secara metamis penentuan bobot dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus berikut :

Bobot = rating x totalbobot

Total rating

Tabel 4. Matriks IFE dan EFE Strategi Peningkatan ProduksiBuah Melon


”Kelompok Tani Tunas Baru”
Faktor-faktor Bobot Rating Bobot X Keterangan
IFE/EFE Rating
-Kekuatan
-Kelemahan
-Peluang
-Ancaman
Sumber : Data Primer 2015

2. Matriks Internal eksternal (IFE)


Tabel 5 . Matriks Internal Strategi Peningkatan Produksi Buah Melon
Total Nili IFE yang Diberi Bobot
Kuat Rata-rata Lemah
3,00-4,00 2,00-299 1,00-199
Total nilai Tinggi I II III
EFE yang 3,00-4,00
diberi Bobot Sedang IV V VI
2,00-2,99
Rendah VII VIII IX
1,00-1,99
Sumber ; David, 2004

Matriks Internal Eksternal seperti pada tabel 5 , sumbu horizontal pada

matriks IE menunjukan skor total IFE. Sumbu vertikal pada matriks IE

menunjukan skor total EFE. Pada sumbu horizontal skor mulai 1,00-1,99

13
menunjukan posisi internal lemah, skor 2,00-2,99 menunjukan posisi internal rata-

rata, skor mulai 3,00-4,00, menunjukan posisi internal kuat. Pada sumbu vertikal

skor 1,00-1,99 menunjukan kemampuan peningkatan produksi dalam merespon

peluang dan ancaman tergolong rendah, skor mulai 2,00-2,99 menunjukan

kemampuan peningkatan produksi dalam merespon peluang dan ancaman

tergolong sedang, skor mulai 3,00-4,00 menunjukan kemampuan usaha menengah

mikro dalam merespon peluang dan ancaman tergolong tinggi

3. Strenghs, Weakness, Opportunities, Threarts (S.W.O.T)

Untuk merumuskan alternatif strategi peningkatan produksi buahmelon di

Kotawaringin Barat menggunakan analisis matriks S.W.O.T matriks dapat

menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman dari faktor eksternal yang

dihadapi strategi peningkatan produksi buah melon dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki.Analisis S.W.O.T digambarkan ke dalam matriks

S.W.O.T dengan empat kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi kekuatan-

peluang, strategi kelemahan-peluang, strategi kekuatan-ancaman, dan strategi

kelemahan-ancaman. Adapun Matriks S.W.O.T dapat dilihat pada Tabel 6..

Tabel 6. Matriks S.W.O.T Strategi Peningkatan Produksi Buah Melon

Internal/Eksternal Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Daftar Kekuatan Daftar Kelemahan
Peluang (O) S-O Strategi W-O Strategi
Daftar Peluang Gunakan Kekuatan Memperkecil Kelemahan
Untuk Meraih Peluang dengan Memanfaatkan
Peluang
Ancaman (T) S-T Strategi W-T Strategi
Daftar Ancaman Gunakan Kekuatan Memperkecil Kelemahan
untuk Menghindari Dengan Menghindari
Ancaman Ancaman.
(Sumber: David, 2004)

14
Tahapan dalam penentuan strategi peningkatan produksi buah melon

melalui S.W.O.T adalah sebagai berikut :

a. Menuliskan kekuatan faktor internal peningkatan produksi buah melon.

b. Menuliskan kelemahan faktor internal peningkatan produksi buah melon. c.

Menuliskan peluang faktor internal peningkatan produksi buah melon.

d. Menuliskan ancaman faktor internal peningkatan produksi buah melon.

e. Mencocokan kekuatan faktor internal dan peluang faktor eksternal, dan

mencatat strategi S-O dalam sel sudah ditentukan.

f. Mencocokan kekuatan faktor internal dan peluang faktor eksternal, dan

mencatat Strategi W-O dalam sel sudah ditentukan.

g. Mencocokan kelemahan faktor internal dan peluang faktor eksternal, dan

mencatat strategi S-T dalam sel sudah ditentukan.

h. Mencocokan kekuatan faktor internal dan ancaman faktor eksternal, dan

mencatat Strategi S-T dalam sel sudah ditentukan.

4. QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks)


Tahap Pembuatan QSPM yang harus dilakukan adalah sebagai

berikut :

a. Membuat daftar kekuatan atau kelemahan dari internal dan peluang atau ancaman

faktor eksternal.

b. Memberi bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting).

Bobot QSPM diambil dari bobot matriks IFE dan matriks EFE.

c. Memeriksa matriks S.W.O.T dan mengenali strategi-strategi yang dipertimbangkan

untuk diterapkan.

d. Menentukan Nilai Daya Tarik (AS) sebagai angka yang menunjukan daya tarik relatif

masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai daya tarik

ditentukan dengan memeriksa masing-masing faktor internal atau faktor eskternal


15
satu per satu. Khusus nilai daya tarik harus menunjukan strategi daya tarik relatif

suatu strategi terhadap yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu.

Cakupan nilai daya tarik adalah : 1 = tidak menraik, 2 = agak menraik, 3 = wajar

menarik, dan 4 = sangat menraik.

e. Menghitung TAS (Total Nilai Daya Tarik). TAS indentifikasi hasil

mengalihkan bobot (langkah b) dengan nilai daya tarik masing-masing baris (langkah

d). Total nilai daya tarik menunjukan daya relatif dari masing-masing strategi,

mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis internal atau eksternal.

Semakin tinggi nilai total daya tarik, semakin menraik strategi.

f. Menghitung jumlah total daya tarik. Jumlah total nilai daya tarik

mengungkapkan startegi paling menarik. Semakin tinggi nilainya menunjukan

semakin menarik.

Tabel 7. QSPM Strategi Peningkatan Produksi BuahMelon


Faktor-faktor Kunci Bobot Alternatif Strate
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS


Peluang dan Ancaman
Total Bobot
Kekuatan dan Kelemahan
Total Bobot
Jumlah Total Nilai Daya Tarik

Sumber: David, 2004)

Keterangan : AS : Attractive Score (Nilai Daya Tarik)

TAS : Total Attractive Score (Tota; Nilai Daya Tarik)

Di dalam pengembangan strategi pemasaran buah semangka dan melon di

Kotawaringin Barat digunakan analisis QSPM. QSPM digunakan untuk

mengevaluasi dan memilih startegi paling cocok dengan lingkungan internal

16
dan ksternal. Strategi yang memiliki nilai total terbesar QSPM merupakan

strategi yang paling baik.

Tabel 8. Jadwal Kegiatan Penelitian

Tahun
2021
No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus

1. Pengajuan Judul Penelitian


2. Observasi Awal
3. Penyelesaian dan
Bimbingan Proposal Skripsi

4. Seminar Proposal Skripsi


5. Revisi Setelah Seminar
Proposal Skripsi

6. Penelitian
7. Penyelesesaian dan
Bimbingan Skripsi

8. Sidang Skripsi

17
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitain

4.1.1 Gambaran Umum Desa Kumpai Batu Atas

Desa Kumpai Batu Atas merupakan salah satu desa yang berada di

Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Di sebelah utara Desa

Kumpai Batu atasa berbatasan langsung dengan Desa Pasir Panjang Kecamatan

Arut Selatan, di sebelah selatan Desa Kumpai Batu Atas berbatasan langsung

dengan Desa Tanjung Terantang Kecamatan Arut Selatan, di sebelah timur Desa

Kumpai Batu Atas berbatasan langsung dengan Desa Pasir Panjang Kecamatan

Arut Selata, di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Kumpai Batu

Bawah Kecamatan Arut Selatan. Jarak dengan ibu kota kecamatan 18 km dengan

waktu tempuh 39 menit menggunakan sepeda motor.

4.1.2 Karakteristik Iklim Desa Kumpai Batu Atas

Kelurahan Kotawaringin Hilir termasuk daerah beriklim tropis seperti

pada umumnya iklim diwilayah Indonesia yang dipengaruhi dengan adanya

musim hujan dan kemarau. Berikut (Monografi Desa Kumpai Batu Atas, 2020)

keadaan iklim Desa Kumpai Batu Atas.

Tabel 10. Keadaan Iklim Desa Kumpai Batu Atas

No Keadaan Iklim Ukuran


1 Curah hujan 478,00 mm
2 Jumlah bulan hujan 6,00 bulan
3 Kelembaban 90,00
4 Suhu rata-rata harian 28,00 °C
5 Tinggi tempat dari permukaan 0,00 mdl
(Sumber:Kantor Kelurahan Kumpai Batu Atas)

18
Luas wilayah Desa Kumpai Batu Atas 3.210,00 Ha, dengan penggunaan

tanah sawah seluas 612,50 Ha, tanah kering seluas 579,00 Ha, tanah basah seluas

282,14 Ha,tanah hutan seluas 694,51 Ha. Dari luasan diatas terlihat bahwa lahan

perkebunan masih dominan dalam mata pencaharian penduduk Kelurahan

Kumpai Batu Atas (Monografi Kelurahan Kumpai Batu Atas, 2020).

4.1.3 Gambaran Umum Kelompok Tani Tunas Baru

Kelompok Tani “Tunas Baru” merupakan sebuah kelompok tani yang

berada di Desa Kumpai Batu Atas Kecamatan Arut Selatan Kabuaten

Kotawaringin Barat. Kelompok tani tani tunasbaru diketuai oleh Bapak Heri

Kuswanto, kelompok tani tunas baru yang identik menanam jenis hortikultura

atau sejenis sayur-sayuran, contohnya seperti wortel, cabe besar, bawang merah,

bawang daun, kembang kol, kubis, tomat, buncis, kacang panjang dan sawi putih.

Luas lahan masing-masing digarap oleh setiap petani yaitu berkisar antara

1 ha- 4 ha. Kelompok tani tunas baru mempunyai tanaman unggulan seperti daun

bawang, kemangi, buncis, kacang panjang, tomat, cabe besar, semangka dan

melom.

Kelompok tani Tunas Baru adalah suatu kelompok tani yang berdiri dari

tahun 2008. Pada tahun 2017 kelompok tani ini mengalami revisi kepengurusan,

dan akhirnya sekarang di ketuai oleh bapak Heri kuswanto yang berjumlah 25

orang dan yang aktif bertani 23 orang.

Bapak Heri kuswanto sebagai ketua yang berusaha ingin memajukan

kelompok tani atau semua para petani khususnya kotawaringin barat mempunyai

19
tekat yang sangat kuat untuk membangun sebuah kelompok tani yang maju dan

ingin berkembang, tidak luput dengan bimbingan dan bantuan dari pemerintah

kotawaringin barat.

Jadi kelompok tani yang diketuai oleh bapak Herikuswanto fokus menerapkan

jenis tanaman holtikultura (sayur–sayuran), dengan bimbingan PPL dan

pemerintah, maka kelompok tani Tunas Baru hingga sekarang tetap menerapkan

tanaman jenis holtikultura (Kuswanto 2021).

4.2 Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden adalah menguraikan atau memberikan

gambaran mengenai identitas resonden, adanya identitas responden meliputi jenis

kelamin dan pekerjaan. Jenis kelamin dalam penelitian ini terdiri dari laki-laki,

untuk lebih jelasnya akan disajikan karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin dan pekerjaan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan


Pekerjaan

No. Jenis Kelamin Jumlah Pekerjaan

1. Laki-laki 5 Petani Melon

2. Laki-laki 1 Tokoh masyarakat


(Kepala desa)
3. Laki-laki 1 Penyuluh pertanian

Jumlah 7 7 7

Total 7

(Sumber : Data Primer diolah, 2022)

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin lebih banyak berjumlah 5 orang dan ntuk karakteristik

reponden pekerjaan dapat dilihat bahwa pekerjaan petani semngka memiliki


20
jumlah paling tinggi yaitu 9. Peneliti mengambil responden berdasarkan pemilik

petani buah melon yang berada di Kecamatan Arut Selatan.

4.3 Analisis Faktor Strategi

4.3.1 Matriks IFAS

Matriks IFAS merupakan yanf dapat membantu mengatur faktor-faktor

strategi meliputi kekuatan dan kelemahan. Berdasarkan hasil dilapangan, dapat

diketahui bahwa yang merupakan kekuatan yang terdapat dalam usaha pertanian

melon ini meliputi kualitas pupuk, kualitas biji, jenis tanah dan starategi promosi

produksi buah melon.

Tentunya beberapa hal ini tersebut akan sangat membantu dalam

melakukan strategi dalam peningkatan produksi buah melon. Kelemahan yang

terdapat dalam usaha ini meliputi strategi produksi yang tidak efektif,cara

budidaya yang tidak efektif dan peningkatan produksi yang kurang baik. Untuk

lebih jelasnya faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dapat dilihat pada tabel

berikut

Tabel 12. Matriks IFAS Pada Strategi Buah Melon


No Faktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan

1 Kualitas pupuk/biji yang baik 0,20 6 0,6


2 Jenis tanah yang baik 0,15 4 0,6
3 Startegi produksi yang sangat baik 0,20 5 0,7
Sub total 0,55 2,1
Kelemahan
1 Strategi yang kurang efektif 0,13 4 0,2
2 Cara budidaya yang tidak baik 0,15 2 0,4
3 Peningkatan produksi tidak baik 0,17 3 0,4
Sub total 0,45 1
Jumlah 1,00 3,1

(Sumber: Data primer diolah, 2022)


21
Berdasarkan hasil analisis tabel matriks IFAS menjelaskan bahwa pada

faktor kekuatan memiliki nilai skor paling tinggi yaitu dengan skor 0,7. Nilai

tersebut meliputi strategi produksi yang baik dengan bobot (0,20) dan rating (5).

Hasil analisis ini menunjukan bahwa hal tersebut menjadi faktor kekuatan ini

dapat digunakan untuk menentukan strategi peningkatan produksi yang sangat

baik.

Pada faktor kelemahan terdapat satu hal yang menjadi kelemahan dasar

yang dimiliki usaha pertanian buah melon yang mempunyai nilai skor 0,2. Hal

tersebut meliputi strategi peningkatan produksi buah yang kurang efektif dengan

bobot (0,13) dan rating (4). Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kelemahan

yang selanjutnya berdampak pada cara budidaya yang tidak baik dengan bobot

(0,15) dan rating (2) dan berdampak pula pada peningkatan produksi kurang baik

dengan bobot (0,17) dan rating (3).

Matriks ini dapat digunakan sebagai landasan untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi kemampuan,kekuatan dan kelemahan dari suatu usaha. Hasil

matriks IFAS menunjukan bahwa kekuatan memiliki total skor 2,1 lebih besar

dari pada skor kelemahan yaitu 1.

4.3.2 Matriks EFAS

Matriks EFAS digunakan sebagai pembanding dalam faktor eksternal yang

terdiri dari peluang dan ancaman. Berdasarkan apa yang sudah diteliti dilapangan

ditemukan beberapa peluang dan ancaman yang dimiliki petani buah melon.

22
Untuk lebih jelas hasil dari penelitian mengenai faktor eksternal yaitu peluang dan

ancaman dapat dilihat dalam tabel matriks EFAS berikut.

Tabel 13. Matriks EFAS

No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor


Peluang
1 Kemajuan teknologi dalam 0,18 3 0,72
meningkatkan strategi produksi buah
melon
2 Menjalin kerja sama dengan 0,22 4 0,62
pemerintah
3 Melibatkan pemerintah dapat 0,20 4 0,60
melakukan strategi produksi buah
melon
Sub total 0,60 1,94
No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
Ancaman
1 Adanya wabah covid-19 0,20 3 0,65
2 Banyak nya pesaing 0,20 3 0,35
Sub total 0,40 1
Total 1,00 2,94
(Sumber: Data Primer diolah, 2022)

Faktor peluang merupakan satu hal yang memiliki nilia skor yang paling

tinggi yaitu dengan skor 0,72. Nilai tersebut meliputi kemajuan teknologi dalam

meningkatkan strategi produksi buah melon dengan bobot (0,18) dan rating (3).

Tentu kemajuan teknologi menjadi salah satu hal yang memberikan kesempatan

besar bagi petani buah melon untuk melakukan kegiatan promosi lebih mudah.

Kemajuan teknologi seperti media sosial sangat berguna bagi petani buah

melon dalam meningkatkan strategi produksi buah melon. Adapun dua hal yang

menjadi faktor peluang bagi usaha melon yang meliputi menjalin kerja sama

dengan pemerintah yang memiliki bobot (0,22) dan rating (4) dan melibatkan

pemerintah dalam meningkatkan strategiproduksi buah melon dengan bobot

23
(0,20) dan rating (4). Maka dari itu petani buah melon memiliki peluang yang

sangat besar dalammeningkatkan strategiproduksi buah melon.

Pada faktor ancaman terdapat dua hal yang memiliki nilai skor yang sama

yaitu skor 0,65 meliputi wabah Covid-19 yang mempumyaibobot (20) dan rating

(3) . Hal berikut yang menyebabkan banyak nya pesaing buah melon dengan

bobot (20) dan rating (3).

Hasil matriks EFAS menunjukan bahwa peluang memiliki total skor 1,94

lebih besar dari total skor ancaman yaitu 1. Usaha pertanian buah melon ini

dengan peluang yang ada dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengantisipasi

ancaman yang terjadi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis internal dan eksternal pada tabel-

tabel diatas maka dapat hasil sebagai berikut :

a. Total skor strength : 2,1

b. Total skor weekness : 1

c. Total skor opportunity : 1,94

d. Total skor threat :1

Maka penentuan koordinat strategi promosi yang dapat digambarkan

sebagai matriks SWOT adalah sebagai berikut :

Koordinat analisis internal:

Sumbu x = Skor kekuatan – skor kelemahan


= 2,1-1=1,1

24
Koordinat analisis eksternal:
Sumbu y = Skor peluang – skor ancaman
= 1,94-1=0,94

Jadi titik koordinat terletak pada x(1,1),y(0,94)

Peluang

3. Mendukungstrategi pemanfaata - 0,94 1. Mendukung strategi


agresif
1,1
|
Kelemahan Kekuatan

4. Mendukung srategi bertahan 2. Mendukung strategi


diversifikasi

Ancaman

Gambar 2. Hasil Analisis Diagram SWOT

Hasil dari mariks IFAS dan EFAS adalah bawha koordinat dari skor

internal dan eskternalmenunjukan pada posisi kuadran 1. Strategi peningkatan

produksi buah melon ini memiliki kekuatan dan peluang yang dapat

dimanfaatkan, sehingga dengan kekuatan yang dimiliki dapat memanfaatkan

peluang yang ada supaya menjadi keuntungan bagi petani buah melon.

Strategi yang harus digunakan dalam kondisi ini adalah dengan

mendukung strategi agresif. Dengan beberapa hal yang menjadi kekuatan serta

25
peluang yang dimiliki meliputi kualitas pupuk yang sangat baik dengan bobot

(0,20) dan rating(6), jenis tanah yang baik dengan bobot ( 0,15) dan rating (4),

starategi produksi yang sangat baik dengan bobot ( 0,20 ) dan rating (3),

kemajuan teknologi dalam meningkatkan strategi produksi buah melon dengan

bobot ( 0,18) dan rating ( 3), menjalin kerja sama dengan pemerintah dengan

bobot (0,22) dan rating ( 4), dan melibatkan pemerintah dengan bobot ( 0,20) dan

rating (4). Berdasarkan hasil analisis diagram Kartecius menunjukkan bahwa

strategi peningkatan produksi buah melon dengan mendukung strategi agresif

dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan yang dimiliki. Strategi tersebut

yaitu dengan memberikan kualitas biji, tanah dan promosi yang sangat baik dapat

meningkatkan strategi produksi buah melon tersebut.

4.3.3 Analisis Matriks SWOT

Analisi Matriks SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan kelompok tani. Analisis ini didasarkan pada hubungan atau

interaksi anatara unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur

eksternal yaitu peluang dan ancaman dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 14. Hasil Analisis MatrikSWOT

STRENGHT (S) WEAKNESSES (W)


INTERNAL 1. Strategi yang kurang
1. Ketersediaan bibit biji efektif.
buah melon yang unggul.
2. Cara budidaya kurang
2. Kualitas tanah yang baik.
baik.
3. Peningkatan produksi
EKTERNAL 3. Strategi produksi yang tidak baik
baik.

26
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1.Tersedianya lembaga- 1.Ketersediaan biaya 1.Kegiatan peningkatan
lembaga atau kemitraan Produksi dapat produksi buah meloon
untuk hubungan meningkatkan kualitas dapat dilakukan dengan
kerjasama dalam buah melon. menjalin kerjasama
meningkatkan strategi dengan pihak lainnya
produksi buah guna kelancaran dalam

melon. meningkatkan
2.Pemerintah bersedia strategi produksi
membantu buah melon,
dala
m meningkatkan kualitas
produksi buah melon.
TREATS (T) STRATEGIST STRATEGIWT

1. Adanya wabah Covid-


19. 1. Menciptakan kualitas 1.Petani bisa lebih sering
buah yang lebih baik dari melakukan kegiatan
2. Kemajuan petani pesaing. penyuluhan.
teknologi
(yang tidak 2. Kegiatan promosi dapat
menutup meningkatan
kemungkinan
dap
atdimanfaatkan oleh
petani
(Sumber : Data Primer Diolah,2021)

Berdasarkan tabel di atas, maka strategi promosi yang dapat dilakukan

dalam melakukan pemasaran memiliki beberapa alternatif sebagai berikut:

1. Alternatif (I)

Strategi SO = Ketersediaan bibit dan tanah yang berkualitas, Pemilihan

bibit sangat penting dalam hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam

budidaya melon adalah saat pemilihan benih tanaman melon yang baik

harus berasal dari benih hibrida, tingkat kemurnian minimal 90%, tidak

kadaluarsa dan daya kecamah min. 80%, benih sehat tidak cacat dan

bebas hama penyakit. dan tanah yang berkualitas yaitu jenis tanah yang

cocok untuk tanaman melon adalah andosol (liat berpasir) dengan

27
kandungan bahan organik yang tinggi. Karna tanah ini memudahkan akar

tanaman untuk berkembang dengan baik sehingga menghasilkan tanaman

yang bekualitas.dapat meningkatkan strategi produksi buah melon.

2. Alternatif (II)

Strategi WO = Kegiatan peningkatan strategi produksi buah meloin dapat

dilakukan kerja sama guna kelancaran dalam meningkatkan produksi

buah melon.

3. Alternatif (III)

Strategi ST = Menciptakan buah yang baik dapat meningkatkan strategi

produksi buah melon.

4. Alternatif (IV)
Strategi WT = Petani bisa lebih sering melakukan mengikuti kegiatan

penyuluhan

28
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian strategi peningkatan produksi buah melon di

Desa Kumpai Batu Atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman dalam strategi peningkatan produksi buah melon

sebagai berikut:

 Kekuatan meliputi pupuk, biji yang baik dan strategi peningkatan produksi

yang baik.

 Kelemahan meliputi strategi yang kurang efektif, cara budidaya yang

tidak baik dan peningkatan produksi yang buruk.

 Peluang meliputi kemajuan teknologi ( media sosial) dapat digunakan

dalam meningkatkan strategi produksi buah melon, lembaga-lembaga

atau kemitraan untuk hubungan kerjasama dalam melakukan promosi,

pemerintah bersedia membantu dalam melakukan peningkatan produsi

buah melon.

 Ancaman meliputi adanya wabah Covid-19 dapat menimbulkan banyak

nya pesaing.

2. Strategi yang tepat dalam melakukan strategi peningkatan produksi buah

melon adalah menjalin hubungan kerjasama dengan dengan lembaga-

lembaga, kemitraan tertentu dan group-group bisnis online lewat akun

29
media sosial melibatkan pemerintah atau dinas terkait dalam melakukan

promosi.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis terhadap strataegi peningkatan

produksi buah melon, terdapat beberapa saran yang diharapkan berguna bagi

petani buah melon dalam peningkatan srtaregi yang optimal yaitu sebagai

berikut:

1. Dengan adanya kemajuan teknologi sekarang ini seperti media sosial dapat

dimanfaatkan oleh petani dalam melakukan kegiatan peningkatan produksi

buah melon yang lebih optimal. Di dukung oleh ketersediaan biaya maka

kegiatan akan lebih mudah dilakukan.

2. Dalam meningkatkan strategi produksi buah melon disarankan agar mulai

menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga,kemitraan tertentu dan

group-group bisnis online, untuk dapat lebih membantu dalam melakukan

kegiatapeningkatan produksi melon. Ketersediaan pemerintah untuk membantu

dalam melakukan peningkatan startegi produksi juga dapat di manfaatkan dan

dilakukan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman dan Ananto E.E. 2000. Konsep Pengembangan


Pertanian Berkelanjutan Di Lahan Rawa Untuk
Mendukung Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis. Seminar
Nasional Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Lahan Rawa.
Bogor,25−27 Juli 2000. 23 halaman.

Choid dan Abu, 2005 Refleksi Kritis Pengembangan dan Kontribusi


Pemikiran Agribisnis Terhadap Pembangunan Sektor Pertanian
Dalam Otonomi Daerah,Analisis Kebijakan Pertanian. Vol4, No 4

Gillivzay, 1991. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi kedua. PT


Gramedia
Pustaka Utama Jakarta.

Harkison. 1997.Personal SWOT Analysis. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. Kotler, 2008.Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Maulidah, Silvana. 2012. Faktor-Faktor Produksi Usaha Tani. Malang:


Universitas Brawijaya.

Moehd, 2006. Analisa Proyek-Proyek Pertanian,UIPress Jakarta.

Notohadinegoro dkk ,2001. Manajemen Teknologi untuk Pengembangan


Wilayah. Revisi BadanPengkajian dan Penerapan Teknologi Jakarta.

Novita Joseph, 2019.Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus


Bisnis.Jakarta:PT.Gramedi a.

Prasetyo. Widodo. 2014.Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Melondi


kabupaten Tulungagung. Jurnal Manajemen Agribisnis, vol 14,
no 2 Juli 2014.

Purwanto,Djoko 2006 Komunikasi Bisnis, Erlangga, Jakarta.

Purdihandoko, Agriefdan Sumarno 2014 Analisis komperatif efisiensi


usahatani melon antara varietas melon Apollo dengan varietas melon
action. Jurnal Agribisnis

Rahardi, Y.H.I,Haryono.1999. Agribisnis Tanaman Buah, Jakarta: Penerbit


Swadaya.

31
Rangkuti, F. 2015. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit
PT GramediaPustakaUtama. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2015.Personal SWOT Analysis. Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.

Said,EG dan Intan,AH .2001 Manajemen Agribisnis, Ghalia Indonesia,


Jakarta.Setiadi.1999.Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk
Pengembangan Pertanian Kecil. Rajawali Press. Jakarta.

Soekartawi. 2001. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo


Persada, Jakarta.

Soekartawi.2002.Prinsip Dasar Manajemen PemasaranHasil- Hasil Pertanian


Teori dan Aplikasinya, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soekartawi,
2016. Analisis Usaha Tani UniversitasIndonesia

Sudiyarto.2011.Strategi Pemasaran Buah Lokal Jawa


Timur.JurnalJ- SEPVol.5Maret2011.

Suratiyah,K. 2008.Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suryanto 2004 Peran UsahaTani Ternak Ruminansia dalam Pembangunan


Agribisnis Berwawasan Lingkungan. Pidato Pengukuhan Guru
Besar, 6 Oktober 2004. UNDIP Semarang.

Syahroni. Muhammad. 2005. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas


Unggulan Agribisnis di Kabupaten Dompu Provinsi NusaTenggara Barat.

Teken dan Asnawi.1977.Teori Ekonomi Mikro.Departemen


Ilmu- Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.Institut Pertanian
Bogor.

Umar. 2010.Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: BumiAksara..

Wijoyo, 2009.Riset Operasi dan Analisis Sistem. Program Pascasarjana.


ITS.Surabaya.

Yuliana Sugiarto,Rita.Wuri Ani.Susiserta Nuning Setyowati 2016 Strategi


pemasaran melon di kabupaten Sragen. Jurnal fak pertanian

32
Lampiran 1. Lembar Kuisioner

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN SKRISPI (S-1)


“Strategi Peningkatan Produksi Buah Melon Kelompok Tani
Tunas Baru di Desa Kumpai Batu Atas Kecamatan Arut Selatan
Kabupaten Kotawaringin Barat”
Oleh Resky Junaidi/17542010479
Fakultas Pertanian/Agribisnis

KUISIONER

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI
WABARKATU
“Kuisioner untuk faktor Internal Strenghts (Kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan)”

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, perkenalkan saya mengajukan


beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan buah semangka dan buah melon.

Kuisioner ini ditunjukan untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi (S1),
disusun oleh:

Nama : Resky Junaidi

NIM 17542430066

Dengan Judul : Strategi Kelompok Tani Tunas Baru dalam Peningkatan Produksi Buah
Melon di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten
Kotawaingin Barat.

Petunjuk Pengisian :

Isilah dengan memberikan tanda (x) pada selang interval yang tersedia yang bapak/ibu
anggap paling sesuai dengan fakta yang anda ketahui.
I. Karakteristik Responden :

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan :

4. Pekerjaan Umum :

5. Jabatan pada Kelompok Tani Tunas Baru :

6. Luas lahan kebun buah melon :

33
II. FAKTOR INTERNAL KEKUATAN
1. Apakah anda setuju kualitas pupuk sangat penting bagi peningkatan produksi
buah melon?

a. Sangat Setuju Mengetahui kualitas pupuk yang


sangat baik
b. Setuju Mengetahui kualitas pupuk saja
c. Kurang Setuju Kurang mengetahui kualitas pupuk
yang baik
d. Tidak setuju Tidak membantu sama sekali

2. Apakah anda setuju pemilihan kualitas bibit yang baik dapat meningkatkan
produksi buah melon?

a. Sangat Setuju Mengetahui cara memilih kualitas


bibit yang unggul
b. Setuju Mengetahui cara memilih bibit
c. Kurang Setuju Kurang mengetahui
d. Tidak Setuju Tidak pernah mengetahui bibit
yang unggul

3. Apakah anda setuju pemilihan jenis tanah yang baik sangat penting bagi
peningkatan produksi buah melon?

a. Sangat Setuju Sangat mengetahui kualitas tanah


yang sangat baik
b. Setuju Hanya mengetahui
c. Tidak Setuju Kurang mengetahui
d. Sangat Tidak Tidak mengetahui sama sekali

4. Apakah anda setuju strategi promosi dapat meningkatkan produksi buah


melon?

a. Sangat Setuju Sangat membantu mendapatakan


konsumen baru
b. Setuju Lumayan membantu
c. Kurang Setuju Kurang mendukung kegiatan
promosi
d. Tidak Setuju Tidak membantu sama sekali

34
KELEMAHAN

1. Apakah anda setuju bahwa strategi peningkatan produksi buah melon sudah
efektif?

a. Sangat Setuju Selalu mengembangkan ide-ide


baru
b. Setuju Hanya mengandalkan cara yang
sedikit efektif
c. Kurang Setuju Jarang Mengenmbangkan ide baru
d. Tidak Setuju Tidak pernah melakukan ide yang
baik

2. Apakah anda setuju cara budidaya yang tidak efektif dapat menyebabkan
strategi produksi yang gagal?

a. Sangat Setuju Dapat menimbulkan kerugian


b. Setuju Sedikit mendapat keuntungan
c. Kurang Setuju Kurang mendukung
d. Tidak Setuju Menemukan cara yang lain

3. Apakah anda setuju dalam peningkatan produksi buah melon, petani harus
melakukan strategi promosi yang baik ?
a. Sangat Setuju Bisa dimanfaatkan untuk
melakukan penambahan ide dalam
peningkatan produiksi/promosi buah
melon
b. Setuju Bisa dimanfaatkan untuk mencari
teman
c. Kurang Setuju Menggunakan biaya banyak

d. Tidak Setuju Dapat dilakukan secara


musyawarah

III. FAKTOR EKSTERNAL

PELUANG
1. Apakah anda setuju kemajuan teknologi sangat membantu dalam melakukan
starategi peningkatan produksi buah melon ?
a. Sangat Setuju Media sosial dapat digunakan untuk
menemukan cara baru yang mudah
dan cepat dalam meningkat kan
produksi buah melon
b. Setuju Dapat digunakan untuk mencari cara
dan pasar baru

35
c. Kurang Setuju Sulit untuk menggunakan media
sosial
d. Tidak Setuju Tidak dapat dimanfaatkan untuk
menemukan strategi yang baik

2. Apakah anda setuju, dengan menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga-
lembaga atau kemitraan dapat membantu petani menemukan cara baru atau
peluang baru dalam strategi peningkatan produksi buah melon ?

a. Sangat Setuju Kualitas produk sangat jelas


b. Setuju Dapat membantu mendapatkan
konsumen yang lebih banyak
c. Kurang Setuju Produksi hanya dituju ke lembaga
atau ke mitra yang ada
d. Tidak Setuju Tidak membantu sama sekali

3. Apakah anda setuju petani melibatkan pemerintah dalam melakukan stategi


produksi buah melon ?
a. Sangat Setuju Pemerintah dapat membantu
petani(Dinas Pertanian)
b. Setuju Dapat mengurangi biaya produksi
budidaya
c. Kurang Setuju Tidak merepotkan pemerintah
d. Tidak Setuju Membuang waktu

ANCAMAN
1. Apakah anda setuju wabah covid – 19 dapat menimbulkan masalah dalam
strategi produksi buah melon ?
a. Sangat Setuju Banyak acara-acara besar dilarang
(pernikahan,syukuran, dll)
b. Setuju Keadaan ekonomi menurun
c. Kurang Setuju Buah melon yang sangat mahal
d. Tidak Setuju Tidak berhubungan sama sekali

2. Apakah anda setuju banyak pesaing yang dapat mengembang strategi produksi
yang lebih baik ?
a. Sangat Setuju Dapat menimbulkan masalah baru
b. Setuju Ancaman bagi para petani itu sendiri
c. Kurang Setuju Sulit bekerja sama
d. Tidak Setuju Dapat menambah teman baru

36
Responden (non Kunci)

Faktor Peluang

1. Bagaiamana pandangan bapak tentang kualitas buah melon?

2. Bagaimana menurut bapak pemerintah bisa memberikan solusi terhadap

masalah peningkatan produksi buah melon?

3. Apakah dukungan pemerintah sudah dirasakan petani buah melon?

Faktor Kelemahan

1. Menurut bapak jumlah modal yang sedikit apakah berdampak kepada petani

buah melon?

2. Bagaiamana menurut bapak tentang peningkatan produksi yang belum dapat

direlasi sesuai yang petani inginkan?

3. Menurut bapak apakah kurangnya penyuluh dapat ?

Faktor Peluang

1. Apaka bapak sebagai petani terbantu dengan adanya modal dari pemerintah?

2. Apakah ada mitra yang berdiri untuk menampung hasil produksi buah melon

sebagai kepastian hasil dari produksi buah tersebut?

3. Apakah bapak sebagai petani sangat terbantu dengan adanya bantuan dari

pemerintah dan penyuluh?

Faktor Ancaman

1. Menurut bapak apakah kepandaian petani dalam menimgkatkan produksi buah

melon saat ini sudah cukup?

2. Menurut bapak apaka pesaing menjadi salah satu penyebab gagal nya

produksi buah melon?

3. Menurut bapak apakah wabah covid-19 sangat berdampak pada strategi

peningkatan produksi buah melon?

37
Lampiran 2. Identitas Responden

Nama Usia Jenis Pendidikan


No Alamat Pekerjaan
Responden (Tahun) Kelamin Terakhir
Desa Kumpai
Heri S-1
1 Batu Atas,RT 45 Laki-Laki Petani
Kuswanto ARSITEK
12
Jl. S.Parto
2 Tugiman 56 Laki-Laki S-1 PGSD PNS
Utomo
3 Sukani Jl. Pramuka 60 Laki-Laki SD Wirausaha
Dendi
4 JL. Cempaka 25 Laki-Laki SMk Wirausaha
Cahya D.
5 Maruahal Jl. Hm Rafi’i 27 Laki-Laki SMA Wirausaha
Perum Pasir
6 Ronald 43 Laki-Laki SD Wirausaha
Putih
Perum Pasir Karyawan
7 Rahmad 27 Laki-Laki SMA
Putih swasta
Saiful.j.luin Karyawan
8 Jl. Hm Rafi’i 50 Laki-Laki SLTA
ula swasta
Karyawan
9 Herman JL. Tranlik 44 Laki-Laki SMK
Swata

38
Lampiran 3. Jawaban Responden

FAKTOR INTERNAL

Nama Kekuatan Kelemahan

1 2 3 4 1 2 3
Heri
Kuswanto 4 4 4 4 2 3 3

Tugiman 3 4 3 4 1 1 4

Sukani 3 4 4 3 3 3 2
Dendi Cahya
D. 3 4 4 3 4 4 3

Maruahal 3 4 3 4 1 4 4

Ronald 4 4 3 3 4 3 2

Rahmad 4 3 4 4 4 4 3

Saiful.j.luinula 4 4 4 4 3 4 3

Herman 3 4 4 4 3 3 4

Total 31 3 33 33 25 2 28

Rata-Rata 3.4 3 3.7 3.7 2.8 3 3.1

No. 1 Tabel diatas data jawaban responden

39
FAKTOR EKSTERNAL

Nama Peluang Ancaman

1 2 3 1 2

Heri Kuswanto 4 4 4 3 4

Tugiman 4 4 4 4 3

Sukani 4 4 4 4 3

Dendi Cahya D. 4 3 2 3 3

Maruahal 4 4 3 3 3

Ronald 4 2 2 4 2

Rahmad 4 3 4 3 3

Saiful.j.luinula 4 4 4 4 1

Herman 2 2 3 4 3

Total 34 32 30 32 25

Rata-Rata 3.8 3.3 3.3 3.6 2.8

No. 2 Tabel data diatas jawaban responden

40

Anda mungkin juga menyukai