Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS INDONESIA

MATA KULIAH: BERPIKIR SISTEM

TUGAS ESSAY 3 TERKAIT DENGAN PEMBELAJARAN TERKAIT 7


KESALAHAN BELAJAR DI DALAM ORGANISASI DAN HUKUM DISIPLIN
KELIMA

NAMA MAHASISWA

Faisol Riza (2106772932)

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI INOVASI DAN INTRAPRENEURSHIP

UNIVERSITAS INDONESIA 

DEPOK

2021
1. Dari 7 Kesalahan Belajar di Dalam Organisasi, apa kesalahan pembelajar yang
paling sering terjadi pada institusi tempat Saudara/i, jika blm bekerja maka pada
diri sendiri?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya penulis memberikan
gambaran model kerja politik dan learning organization. Artinya, ada hal-hal
yang pastinya berbeda dari cara kerja pada umumnya.
Dari pengamatan penulis, dari 7 kesalahan belajar setidaknya da dua aspek yang
bisa diangkat secara antropologis, yakni; “saya dalam posisi saya” dan “ilusi
mengambil tanggung jawab”.
Saya dalam posisi saya harus ditegaskan sebagai empat aspek berbeda; Ketua
Komisi VI yang bermitera dengan Kementerian BUMN. Ketua DPP Partai
Kebangkitan Bangsa yang memiliki tugas di bidang penguatan legislatif dan
eksekutif. Ketua Tim Kemenangan Nasional Gus Muhaimin Iskandar. Serta,
Anggota Legislatif yang memiliki peran dan fungsi ke masyarakat secara
langsung.
Kompleksitas “Posisi saya” akan berdampak pada “ilusi mengambil tanggung
jawab”. Hal yang sulit diterka dalam teori ini ialah, tanggung jawab politisi –
khususnya di Indonesia- tidak memiliki patern yang statis. Semuanya sangat
dinamis dan bergantung pada budaya organisasi partai politik.
Kendatipun, saya sebagai ketua, dominasi dalam mengambil keputusan dan
kebijakan masih bergantung pada dinamika dan problem-problem prosedural,
khususnya di lingkungan DPR-RI, lebih spesifik lagi di Komisi VI.
What we learn about changes? Sebagai ketua komisi, saya sudah mengupayakan
berbagai perubahan-perubahan penting sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada posisi dominan sebagai ketua, tentunya, nalar perubahan sesuai teori yang
dijalankan akan sangat berguna. Semisal, dikala harus menyesuaikan dengan
kondisi pandemi yang ada di Indonesia. ataupun aspek-aspek lainnya yang
berubah akibat keberadaan tersebut.
2. Dari 11 Hukum Disiplin Kelima, Hukum manakah yang paling sering terjadi
pada institusi tempat saudara/i?
Sebagaimana ulasan sebelumnya, hukum disiplin kelima yang ada di lingkungan
kerja institusi politik ialah perubahan kecil bisa menghasilkan akibat yang
besar, tetapi area pengaruh yang tertinggi acapkali kurang jelas. Fenomena
ini bisa dipahami secara antropologis, dimana kekuasaan seorang ketua partai –
sebagai daya pengungkit perubahan pandangan di lingkungan legislator
sangatlah kuat. Namun, daya pengungkit ini bisa jadi tidak jelas, apabila ada
kekuasaan lain yang mengatur sehingga perubahan lainnya bisa terjadi
sedemikian cepat.
Jadi, pada kesimpulannya, kerja di organisasi politik pastinya, akan memiliki
instrumentasi yang berbeda dari lingkungan kerja lainnya. Organisasi politik –
secara dimensi perubahan – akan sangat dinamis. Terkadang ada faktor kuasa
personal yang kuat. Adapula komitment yang bertumpu pada pembentukan
koalisi. Adapula kemampuan komunikasi personal anggota dewan yang
diatasnamakan kepentingan meta-partai dan meta-institusional.

Anda mungkin juga menyukai