Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RABIYATUL ADAWIYAH

NIM : 044655512
JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TUGAS TOTURIAL 1
1. Paradigma bidang administrasi yang dikemukakan Nicholas Henry terdapat 5 Paradigma,
menurut pandangan anda kondisi Administrasi Negara di Negara Republik Indonesia
termasuk pada paradigma yang mana?, jelaskan
2. Ada 6 (enam) ciri Birokrasi dari pendapatnya Max Weber, menurut pandangan anda kondisi
Birokrasi di Pemerintah Republik Indonesia sudah sesuai atau tidak dengan pendapatnya
Max Weber?, jelaskan!
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pendelegasian wewenang? menurut
pandangan anda kondisi pendelegasian wewenang di Pemerintah Republik Indonesia sudah
sesuai atau tidak dengan pedoman pendelegasian wewenang?, jelaskan!
JAWAB

1. Paradigma bidang administrasi yang dikemukakan Nicholas Henry ada 5 diantaranya


• Paradigma I Dikotomi Politik/Administrasi 1900-1926
• Paradigma II Prinsip-Prinsip Administrasi 1927-1937
• Paradigma III Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik 1950-1970
• Paradigma IV Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi 1956-1970
• Paradigma V Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970)
Dari kelima paradigma ini, menurut saya dilihat dari kondisi Administrasi
Negara Republik Indonesia ada pada Paradigma V Administrasi Negara sebagai
Administrasi Negara (1970). Dalam paradigma V ini yang menjadi titik utama dari teori
organisasi pada masa ini adalah bagaimana dan mengapa organisasi bekerja, bagaimana
dan mengapa orang bertindak atau berbuat dan bagaimana atau mengapa keputusan di
buat. Jadi administrasi negara pada masa ini lebih berfokus pada teori organisasi dan
ilmu manajemen dan lokusnya pada kepentingan publik dan kesejahteraan publik.
Karena kondisi administrasi negara Indonesia saat ini, belum sepenuhnya berorientasi
pada kepentingan publik. Hal ini dapat kita nilai dari banyaknya kritik yang
dialamatkan pada instansi pemerintah, entah itu mengenai manajemennya,
pelayanannya, ataupun organisasinya. Semua kritik dan keluhan yang disampaikan
kebanyakan bermuara pada aparatur yang bertugas, mulai dari tingkat atas sampai
bawah. Di tengah era keterbukaan, arus informasi yang beredar dan masuk dalam arena
publik, akan begitu cepat mendapat respon dari masyarakat, baik positif atau pun
negatif. Respon-respon yang disampaikan oleh publik, dalam sekejap dapat beredar di
mana-mana, entah di surat kabar, televisi, radio, atau pun alat komunikasi lain seperti
handphone misalnya. Sehingga kesalahan ataupun ketidaknyamanan yang dirasakan
rakyat akibat kinerja yang buruk dari intansi pemerintah (administrator negara), dalam
sekejap dapat beredar di seluruh Indonesia, bahkan mungkin seantero jagad. Adanya
peringkat Indonesia sebagai negara terkorup no.4 di dunia membuktikan hal itu. Dan
juga bertahun-tahun lamanya pendekatan yang dipakai dalam sistem administrasi
pemerintahan adalah command and control, perencanaan terpusat, kewenangan dan
pembagian kekuasaan yang juga terpusat, serta budaya pelaku pejabat pemerintah yang
lebih superior terhadap masyarakat yang dilayani.
2. Birokrasi adalah tipe organisasi yang dipergunakan pemerintahan modern untuk
pelaksanaan berbagai tugas yang bersifat spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem
administrasi yang khususnya oleh aparatur pemerintahan.
Adapun 6 ciri birokrasi menurut Max Waber yaitu :
• Adanya prinsip pembidangan tugas yang jelas
• Adanya prinsip hirarki
• Manajemen kantor modern didasarkan kepada dokumen tertulis atau diarsipkan.
• Tugas-tugas di dalam organisasi itu dilaksanakan berdasarkan spesialisasi.
• Kalau organisasi telah berkembang maka kegiatan kantor menuntut pegawai
bekerja dengan kapasitas penuh.
• Setiap tindakan dalam birokrasi didasarkan pada peraturan undang-undang
maka setiap aparat birokrasi harus mengetahui, memahami, dan mengamalkan
peraturan undang-undang.
Menurut saya kondisi Birokrasi di Pemerintah Republik Indonesia hampir sesuai
dengan pendapatnya Max Weber karena birokrasi di Indonesia masih banyak seorang
birokrasi ditempatkan di posisi yang tidak sesuai dengan kemampuannya dan soal
kewenangan yang tumpang tindih atau overlapping sehingga ada kecenderungan
penyalahgunaan kewenangan oleh birokrat.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendelegasian wewenang


• Tanggung jawab tidak boleh didelegasikan
Dengan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang kepada bawahan berarti
menciptakan pula suatu tanggung jawab bagi atasan terhadap pelaksanaan tugas
tersebut oleh bawahan yang diberi delegasi wewenang.
• Hindari subordinasi rangkap
Setiap wewenang yang dilimpahkan kepada seseorang bawahan harus
dipertanggung jawabkan pelaksanaannya kepada atasannya langsung atau orang
yang mendelegasikan wewenang tersebut kepadanya.
• Wewenang seimbang dengan tanggung jawab
Umpamanya seorang atasan melimpahkan wewenang dalam hal urusan
pendidikan pegawai kepada bawahannya. Tanggung jawab bawahan tersebut
mulai dari merencanakan kurikulum, mencari tenaga pengajar, mempersiapkan
alat-alat peraga untuk berpraktek, dan sebagainya sehingga latihan dan
pendidikan tersebut benar-benar memberi keterampilan kepada pengikut
pendidikan.
Menurut saya dari segi pedoman memang sudah sesuai hanya kadang
pelaksanaan nya yang tidak sesuai, seperti adanya yang tidak bertanggung
jawab dengan wewenang yang telah diberikan.

Sumber referensi :

BMP/ADPU4217/ORGANISASI MANAJEMEN/MODUL 1-3

https://www.researchgate.net/publication/312461220_PELAKSANAAN_PENDELEGASIAN_WEWENA
NG_BUPATI_KEPADA_CAMAT_DALAM_PENYELENGGARAAN_PEMERINTAHAN_DAERAH

https://www.pa-cilegon.go.id/artikel/248-dinamika-birokrasi-indonesia-dan-sistem-pengawasan-
untuk-mewujudkan-good-governance

https://massofa.wordpress.com/2008/10/10/kondisi-administrasi-negara-saat-ini/

Anda mungkin juga menyukai