Anda di halaman 1dari 6

INTEGRASI EKONOMI

KELOMPOK EKONOMI BISNIS INTERNASIONAL

OLEH :

Nidia Khairani Br Purba 1905160071


Lucy Ela Febrianti 1905160098
Dahniar Sianipar 1905160085
Silvya Handayani 1905160104
Abdi Hidayat S. 1905160067

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

T.A 2022
A. PENGERTIAN INTEGRASI EKONOMI
Integrasi ekonomi (economic integration) mengacu pada suatu kebijakan
komersial/kebijakan perdagangan yang secara diskriminasi menurunkan atau
menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan tarif dan non tarif hanya di antara
negara-negara yang saling sepakat untuk membentuk suatu integrasi ekonomi terbatas.
Maksudnya, di lingkungan negara negara yang menjadi anggota, berbagai bentuk
hambatan perdagangan sengaja diturunkan atau bahkan dihapuskan sama sekali.
Sedangkan terhadap negara-negara yang bukan anggota, masing-masing negara anggota
masih berhak untuk menerapkan kebijakan atau tidak.
Tingkatan integrasi itu sendiri bervariasi, mulai dari pengaturan perdagangan
preferensial, yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi pembentukkan kawasan/area
perdagangan bebas, kemudian menjadi persekutuan pabean, pasaran bersama dan pada
akhirnya akan menj pada penyatuan (uni) ekonomi secara menyeluruh.

B. Tujuan Integrasi Ekonomi


Menurut Salvatore (1997) tujuan utama dalam pembentukan blok atau integrasi ekonomi
regional adalah memadukan pasar untuk meningkatkan volume perdagangan dan kerja
sama dalam bidang ekonomi yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan di negara tersebut. Lebih dari itu, Pelksman dalam
Suryananta (2012) menjelaskan bahwa integrasi ekonomi juga untuk meningkatkan
kompetisi yang sifatnya berpotensi untuk kemakmuran bersama.

C. Instrumen Integrasi Ekonomi


1) Bea masuk
2) Pajak
3) Mata uang
4) Undang-undang
5) Lembaga
6) Standarisasi, dan
7) Kebijaksanaan ekonomi

D. Manfaat Integrasi Ekonomi


Menurut Tambunan (2004) adapun manfaat integrasi ekonomi bagi negara anggota
terdapat empat keuntungan ekonomi yang diperoleh negara-negara anggota dalam suatu
blok perdagangan regional dengan menerapkan perdagangan bebas tanpa hambatan di
antaranya,
1) Setiap negara anggota akan memproduksi komoditi unggulan berdasarkan faktor-
faktor keunggulan yang dimiliki. Sebaliknya, sebuah negara akan mengimpor
komoditi yang dibutuhkannya dari negara-negara lain yang dapat memproduksinya
dengan biaya lebih murah.
2) Pasar internal yang besar memungkinkan setiap negara anggota melakukan produksi
massa, sesuai keunggulan masing-masing, hingga mencapai titik optimal atau skala
ekonomis, yang berarti penurunan biaya produksi.
3) Tidak hanya volume pasar regional meningkat, tetapi perdagangan bebas juga
memperbanyak aneka ragam komoditi (diversifikasi produk) yang diperdagangkan
antarnegara anggota, baik produk-produk konsumen maupun produsen.
4) Peningkatan volume perdagangan antar negara anggota, maka dengan sendirinya
volume produksi dan kesempatan kerja di masing-masing negara meningkat.

E. Kerugian Integrasi Ekonomi


Terbentuknya integrasi ekonomi tidak disangkal akan kerugian di antaranya:
1) Integrasi ekonomi internasional membatasi kewenangan suatu Negara untuk
menggunakan kebijakan fiskal, keuangan dan moneter untuk mempengaruhi kinerja
ekonomi dalam negeri. Hilangnya kedaulatan Negara merupakan biaya atau
pengorbanan terbesar yang ” diberikan ”oleh masing-masing negara yang berintegrasi
dalam satu kawasan.
2) Kerugian lain adalah adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan dan potensi menjadi
pasar bagi Negara yang tidak mampu bersaing. Tenaga kerja dan produksi dari
Negara lain dalam suatu kawasan akan masuk dengan hambatan yang lebih ringan.
Hal ini berpotensi menimbulkan pengangguran di dalam negeri dan ketergantungan
akan produk impor yang lebih murah dan efisien.

F. Tingkatan Integrasi Ekonomi


Tingkatan integrasi ekonomi bisa dibagi menjadi :
1) Pengaturan perdagangan preferensial (trade Preferency Arrangeme TPA)
2) Kawasan perdagangan bebas (Free Trade Area/FTA)
3) Persekutuan Pabean (Customs Union/CU)
4) Pasaran Bersama (Common Market/CM)
5) Uni Ekonomi (Economic Union/EU)
6) Monetary Union (MU)

1 Pengaturan perdagangan Preferensial (preferential trade arrangements) dibentuk oleh


negara-negara yang sepakat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan yang
berlangsung diantara mereka dan membedakannya dengan negara-negara yang bukan
anggota. Contoh : Skema Preferensi Persemakmuran Inggris (British Common Wealth
Preference Scheme).
2 Kawasan perdagangan bebas (free trade area) adalah bentuk integrasi ekonomi yang
lebih tinggi dimana semua hambatan perdagangan baik tarif maupun non-tarif diantara
negara-negara anggota telah dihilangkan sepenuhnya, namun masing-masing negara
anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah tetap mempertahankan atau
menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-
negara diluar anggota. Contoh : NAFTA (North American Free Trade Agreement/
Perjanjian Bebas Amerika Utara)
3 Persekutuan Pabean (customs union) mewajibkan semua negara nggota untuk tidak hanya
menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan diantara mereka, namun juga
menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar yang bukan
anggota. Contoh : Uni Eropa (European Union ,EU)
4 Pasar bersama (common market) yaitu suatu bentuk integrasi dimana bukan hanya
perdagangan barang saja yang dibebaskan, namun arus faktor produksi seperti tenaga
kerja dan modal juga dibebaskan dari semua hambatan. Contoh : Masyarakat Eropa (ME)
atau European Community (EC).
5 Uni Ekonomi (economic union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakan-kebijakan
moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota yang berada dalam suatu kawasan
atau bagi negara-negara yang melakukan kesepakatan. Contoh : EEC (European
Economic Community); CAEC (Council of Arab Economic Community)
6 Monetary Union adalah bentuk kerjasama ekonomi regional yang memiliki
kesatuan/persamaan mata uang. Contoh : European Community yang memiliki mata uang
tunggal, yaitu Euro.

G. TRADE CREATION DAN TRADE DIVERSION


1) Trade Creation
Trade Creation adalah dampak positif dari penggantian produk dosmetik suatu negara
yang melakukan integrasi ekonomi regional melalui pembentukan L FTA (free trade
area) atau CU (Customs Union) dengan impor barang yang harganya relatif lebih
murah dari anggota . Masing-masing negara akan memperoleh dampak positif berupa
peningkatan kesejahteraan masyarakat karena memperoleh barang dengan harga yang
relatif murah. Dampak positif tidak hanya untuk negara anggota tetapi juga untuk
negara bukan anggota karena adanya peningkatan spesialisasi produksi yang
mendorong peningkatan impor dari negara lain.

Tabel 1.1
Analisis trade Creation
Negara Indonesia Malaysia Jepang
Harga televisi $ 90 $ 80 $ 120
Tariff bea masuk 0 $ 20 $20
Harga televisi sebelum FTA $ 90 $ 100 $ 140
Harga televisi setelah FTA $ 90 $ 80 $ 140

Keterangan tabel 1.1:

o Sebelum terbentuk FTA (Free Trade Area) antara Indonesia dan Malaysia,
tidak ada perdagangan atau impor Televisi baik dari Malaysia & Jepang.
Karena pengenaan tarif $20 maka harga Televisi buatan Indonesia selalu lebih
murah daripada buatan Malaysia dan Jepang. Setelah Malaysia, impor
Televisi
o terbentuk FTA antara Indonesia dan dari malaysia tidak lagi dikenakan tarif,
sehingga terjadi impor Televisi dari Malaysia dengan harga yang lebih murah
sebesar $80, sementara harga di Indonesia sebesar $90.
o Timbulnya perdagangan dalam bentuk impor ini merupakan dampak trade
creation pembentuk FTA antara Indonesia dengan Malaysia.

2) Trade Diversion
Trade Diversion adalah dampak negative dari impor barang yang harganya relatif
lebih murah dari negara bukan FTA atau CU ,sehingga digantikan dengan impor yang
harganya relatif lebih mahal dari negara anggota.

Table 1.2
Analisis Trade Diversion

Negara Indonesia Malaysia Jepang


Harga televisi $ 140 $ 120 $ 100
Tariff bea masuk 0 $ 20 $20
Harga televisi sebelum FTA $ 140 $ 140 $ 110
Harga televisi setelah FTA $ 140 $ 120 $ 110

o Sebelum terbentuk FIA antara Indonesia dengan Malaysia ,tidak ada


perdagangan (impor televisi dari Malaysia, tetapi impor dari Jepang ) .
Dengan impor tarif sebesar $20 maka televisi buatan jepang lebih murah
daripada buatan Indonesia dan Malaysia
o Setelah terbentuk FTA antar Indonesia & Malaysia , impor televisi dari
Malaysia tidak lagi dikenakan tarif sehingga tercipta perdagangan (impor)
televisi dari Malaysia dengan harga lebih murah ($ 120) .Tetapi, konsumen
Indonesia sebenarnya rugi karena membayar harga televisi Malaysia yang
lebih mahal daripada televisi jepang karena tidak dikenakan impor tariff
(hanya $110)
o Adanya pengalihan impor dari Jepang menjadi impor dari malaysia yang pada
dasarnya merugikan konsumen indonesia ,ini yang disebut trade diversion
meninda

Anda mungkin juga menyukai