Anda di halaman 1dari 22

ot

I 9\l(

U IPK
Ca

HI SI

sililDln l(0thPlrtllsl Psll(otoG lilllls

lilnt P$tmucl rllxlE IPI - ilm[su


tr010 a$rmr [0Rn0ll
rrrlfllnx ft$Hllru nl
2012
Daftar lsi

BAB I PENDAHULUAN I
A. Latar belakang 1

B. Tujuan 6
C. Landasan Hukum 6
D. Pengertian 10
'16
E. Sasaran Layanan Psikolog Klinis
F. Tempat Layanan Psikologi Klinis 18
G. Bentuk Kegiatan Layanan Psikologi Klinis 18
H. Kualifikasi Pendidikan Profesi Psikolog Klinis 19
BAB II STANDAR KOMPETENSI PSIKOLOG KLINIS 22
A. Falsafah dan Tujuan 22
B. Unit Kompetensi 23
1. Asesmen Psikologis 23
2. Diagnosis dan Prognosis Psikologis 25
3. lntervensiPsikologis 26
4. Rujukan 27
5. Monitor dan Evaluasi 28
6. Pelaporan dan Pencatatan Rekam Psikologis 28
7. Penelitian dan Pengembangan 29
BAB III KODE ETIK PROFESI 30
A. Kewajiban Umum 30
B. Kewajiban terhadap masyarakat 30
C. Kewajiban terhadap klien 33
D. Kewajiban terhadap profesi lain 34
E. Kewajiban terhadap profesinya 35
F. Kewajiban terhadap diri sendiri 36
BAB IV PENUTUP 38
STANDAR KOMPETENSI PSIKOLOG KLINIS

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kesehatan dan kesejahteraan
'psikologis serta kualitas hidup masyarakat

lndonesia merupakan hal penting yang harus


diperhatikan dan diupayakan bersama oleh
berbagai pihak, terutama oleh para tenaga
profesional yang bekerja di bidang kesehatan'
Rasa nyaman dan pemenuhan kebutuhan
psikologis serta teraihnya kualitas hidup
optimal manusia sebagai makhluk

biopsikososial, baik yang menderita gangguan


fisik maupun mental-psikologis, perlu
mendapatkan respon yang proporsional dan
adekuat dari semua tenaga kesehatan' Hal
ini sejalan dengan konsep sehat WHO yang
melihat kesehatan dari tiga sisi yaitu

kesehatan fisik-biologis, mental-psikologis


Page l1
dan sosial, yang harus dicapai secara kesehatan karena hal ini relevan dengan
terintegrasi. Bahkan Undang-Undang upaya pencegahan. Oleh karena itu, pasien
Kesehatan Rl tahun 2009, menambahkan atau klien, di semua level layanan kesehatan
aspek spiritual sebagai komponen yang harus baik primer, sekunder, maupun tersier,
ada melengkapi konsep sehat tersebut. termasuk upaya seseorang untuk mencapaian
kualitas hidup optimal, perlu menjalani
Seseorang dengan berbagai keluhan
pemeriksaan psikologis disamping
kesehatan yang memanfaatkan layanan
pemeriksaan fisik. Artinya, layanan psikologis
kesehatan untuk mendapat bantuan (pasien),
tersedia mulai dari puskesmas, rumah sakit
perlu mendapatkan pemeriksaan menyeluruh
umum, rumah sakit khusus misalnya Rumah
demi memperoleh gambaran utuh mengenai
Sakit Jiwa, RS Kanker, RS Kusta, RS Stroke,
persoalan fislk, psikis dan sosio-kultural yang
RS Paru, RS Jantung, RSIA, RS Orthopedi
melatarbelakangi persoalan sakitnya.
dan lain sebagainya, serta di lembaga
Gambaran utuh ini akan membantu
layanan psikologi mandiri, maupun di instansi
optimalisasi layanan dan penanganan pemerintah dan swasta. Layanan kesehatan
kesehatan. Selain itu, seseorang yang ingin
pada berbagai tingkat seyogyanya
meningkatkan atau mengoptimalkan kualitas
memberikan layanan yang holistik.
hidup dan kesejahteraan psikologisnya
Pendekatan ini hendaknya dipahami oleh
dengan atau tanpa dipicu oleh gangguan fisik
berbagai profesi penyedia layanan kesehatan
atau psikologis tertentu (klien), perlu yang meliputi dokter umum dan spesialis,
mendapat respon proporsional dari penyedia

Page l3
Page l2
perawat, bidan, pekerja kesehatan, dan Selain itu seorang psikolog klinis juga
psikolog klinis. dapat berperan memberikan layanan
psikologis dalam (1) kasus hukum pidana
Peran dan fungsi seorang psikolog
maupun perdata (2) masalah vokasional dan
klinis sangat luas mulai dari proses asesmen,
pengembangan karir dan (3) masalah
penegakan diagnosis sampai pada
pendidikan setelah memiliki kompetensi
melakukan intervensi psikologis pada upaya-
dalam bidang psikologi yang terkait. Peran
upaya promotif-preventif, intervensi atau
dan fungsi ini dilakukan di berbagai ranah
perawatan kuratif, rehabilitative I recovery
seperti rumah sakit atau institusi layanan
dan paliatif. Psikolog klinis bertugas untuk
kesehatan lainnya, lembaga konsultasi
mengurangi distress dan meningkatkan
psikologi mandiri, instansi pemerintah dan
kesejahteraan psikologis klien dengan
swasta, organisasi, maupun di lingkup
memberikan terapi berdasarkan teori dan
masyarakaVkomunitas. Dalam intervensi
penelitian psikologi. Psikolog klinis membantu
kesehatan, kerja kolaboratif dan interdisipliner
orang-orang yang mengalami gangguan
perlu dilakukan untuk mencapai hasil layanan
emosional untuk menyesuaikan diri dengan
yang optimal.
lingkungannya. Psikolog klinis menggunakan
metode, teori, dan penelitian psikologi untuk
membuat perubahan positif pada kehidupan
klien dan memberikan berbagai bentuk
asesmen dan intervensi klinis.

Page l4 Page l5
B. Tujuan b. Pasal 24 ayal 1: tenaga kesehatan
harus memenuhi kode etik, standar
a. Memberikan pedoman bagi praktisi
psikolog klinis dalam memberikan layanan
profesi, hakpengguna layanan
kesehatan, standar layanan dan
psikologi.
standar prosedur operasional.
b. Memberikan panduan tentang peran dan
c. Pasal 24 ayal 2: ketentuan mengenai
fungsi psikolog klinis pada fasilitas layanan
kode etik dan standar profesi diatur
kesehatan dalam upaya promotif, preventif,
oleh organisasi profesi.
ku ratif , rehabi i lalil I re cove ry dan paliatif
I .
d. Pasal 24 ayat 3: Ketentuan mengenai
c. Memberikan panduan pada psikolog klinis
hak pengguna layanankesehatan,
dalam melakukan asesmen, menegakkan
standar layanan, dan standar prosedur
diagnosis dan intervensi psikologis
operasional diatur oleh Peraturan
Menteri
C. Landasan Hukum
2. Undang-undang Republik lndonesia
1 Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Sakit
a. Pasal 23 ayat 3: Dalam a. Pasal 13 ayat 2: Tenaga kesehatan
menyelenggarakan layanan kesehatan, tertentu yang bekerja di Rumah Sakit
tenaga kesehatan wajib memiliki izin wajib memiliki izin sesuai dengan
dari pemerintah ketentuan peraturan perundang-
undangan
. Page l7
Page l6
b. Pasal 13 ayat 3: SetiaP tenaga Per/11lM.PAN/5/2008 tentang Jabatan

kesehatan yang bekerja di Rumah Fungsional Psikolog Klinis dan Angka


Kreditnya
Sakit harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, standar laYanan 7. Peraturan bersama Menteri Kesehatan
Rumah sakit, standar Prosedur dan Kepala BKN no

operasional yang berlaku, etika profesi,


1112IMENKESIPBIXtII?OOB nomor 28

hak Pasien dan tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan


menghormati
jabatan Fungsional Psikolog Klinis dan
mengutamakan keselamatan pasien.
angka Kreditnya
3. Undang-Undang Republik lndonesia
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
8. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Daerah
Tangga HIMPSI (Himpunan Psikologi
lndonesia) disahkan di Surakarta tanggal
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun
19 Maret 2010
2OO7 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, 9. Kode Etik Psikologi lndnesia yang
pemerintah Daerah Provinsi dan diterbitkan HIMPSI disahkan di Surakarta
tanggal 19 Maret 2010
Pemerintah Daerah
1 0. Standar Layanan Psikologi Klinis, lkatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
131/Menkes/Sl(ll/2004 tentang Sistem
Psikologi Klinis-HlMPSl, disahkan di

Bandung 1 Juni 2008.


Kesehatan Nasional
6. Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara nomor:


Page l9
Page l8
gejala-gejala yang memenuhi kriteria yang
D. Pengertian
berlaku.

a. Psikolog Klinis adalah psikolog yang c. Asesmen psikologis adalah prosedur


mempunyai ruang lingkuP, tugas' evaluasi yang dilakukan secara

tanggung jawab, dan wewenang untuk sistematis. Termasuk di dalam asesmen

melakukan layanan psikologi kepada psikologi adalah prosedur observasi,


masyarakat dalam ranah klinis (mandiri, wawancara, pemberian satu atau
seperangkat instrumen atau alat tes yang
instansi /lembaga swasta, organisasi
maupun pemerintah) atau di unit layanan bertujuan untuk melakukan penilaian
kesehatan. Psikolog Klinis melakukan dan/atau pemeriksaan psikologi. Alat tes
psikologi dalam pengertian ini adalah alat
asesmen, penegakan diagnosis, dan
intervensi pada individu yang mengalami
tes baik formal maupun informal yang

permasalahan Psikologis. dapat dipertanggungjawabkan secara


ilmiah.
b. Permasalahan psikologis adalah hasil dari
suatu proses dan merupakan kontinum d. Diagnosis psikologis meliputi penentuan

yang dapat bermula dari masa kanak-


jenis gangguan, dinamika psikologis

kanak atau keadaan psikologis yang tidak


terjadinya gangguan, dan analisis

seimbang, dan kemudian mengalami fungsional psikologis berdasarkan tanda

perubahan sehingga muncul gangguan. dan gejala yang didapatkan dari hasil

Permasalahan psikologis menunjukkan keseluruhan asesmen psikologis yang


bertujuan untuk memahami dan

" Page | 1L
Page 110
menentukan permasalahan yang dialami intervensi individual, kelompok,

oleh klien, menentukan arah intervensi komunitas, organisasi maupun sistem.


dengan tepat, dan mempermudah lntervensi Psikologi menggunakan
komunikasi antar profesi. metode psikoedukasi, konseling,
e. Analisis fungsional psikologis dan perilaku psikoterapi, dan intervensi psikologis lain

adalah pemahaman dan penjabaran yang sesuai dengan pemasalahan.

terhadap fungsi-fungsi psikologis dan c. Psikoedukasi adalah kegiatan yang


manifestasi perilakunya yang meliputi dilakukan untuk meningkatkan

ranah kognisi, afeksi dan psikomotor yang pemahaman dan lalau keterampilan
terkait dengan permasalahan dan sebagai usaha pencegahan dari
dinamika psikologis. munculnya dan/atau meluasnya
f. lntervensi psikologis adalah suatu gangguan psikologis di suatu kelompok,

kegiatan yang dilakukan secara sistematis komunitas atau masyarakat; dan kegiatan

dan terencana berdasar hasil asesmen yang dilakukan untuk meningkatkan

untuk mengubah keadaan seseorang, pemahaman bagi individu, lingkungan


kelompok orang atau masyarakat yang (terutama keluarga) tentang gangguan
menuju kepada perbaikan atau mencegah yang dialami seseorang. Psikoedukasi
memburuknya suatu keadaan atau dapat berbentuk pelatihan dan tanpa
sebagai usaha promotif, preventif maupun pelatihan, serta konseling individual.

kuratif dan rehabilitatif. lntervensi dalam h. Konseling Psikologi adalah kegiatan yang

bidang psikologi dapat berbentuk direncanakan secara sistematis dan

Page 112
. Page | 13
terprogram dilakukan untuk membantu mencegah atau meminimalkan
mengatasi masalah psikologis yang kemungkinan timbulnya permasalahan
berfokus pada pengembangan potensi atau gangguan psikologis baik ditingkat
positif yang dimiliki klien. Sehingga klien individual maupun masyarakat
mampu untuk mengaktualisasikan dirinya l. Kurasi atau intervensi psikologis adalah
secara optimal. layanan psikologi klinis yang berupa
i. Terapi Psikologi adalah kegiatan intervensi psikologis atau psikoterapi yang
terprogram dan terstruktur yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi permasalahan
untuk tujuan kuratif agar klien dapat atau gangguan psikologis yang sedang
mengatasi masalahigangguan psikologis dialami oleh individu atau kelompok
atau masalah kepribadian dengan masyarakat
menggunakan prosedur baku berdasar m. Rehabilitasilrecovery adalah layanan
teori yang relevan dengan ilmu psikologi klinis yang meliputi upaya-upaya
psikoterapi. pemulihan fungsi psikologis dan
j. Promosi adalah layanan psikologi klinis memfasilitasi penemuan kembali makna
yang meliputi upaya-upaya dan tujuan hidup klien individu maupun
mempertahankan dan meningkatkan kelompok setelah suatu persoalan atau
kesehatan atau kesejahteraan psikologis gangguan psikologis berakhir, termasuk
seseorang atau kelompok masyarakat upaya-upaya menyiapkan klien untuk
k" Prevensi adalah layanan psikologi klinis dapat produktif dan hidup bermasyarakat.
yang meliputi upaya-upaya untuk
Page 115
Page 114
n Paliatif adalah layanan psikologi klinis f. Masalah-masalah psikologi klinis
yang meliputi layanan terintegrasi. dalam ranah forensik
Misalnya Pemberian pendampingan dan g. Masalah penyesuaian dan patologi

supportive therapy bagi penderita terminal sosial i lingkungan


illness seperti kanker, HIV/AIDS, jantung
koroner. Dengan tujuan untuk 2. Sasaran layanan berdasarkan usia
mempertahankan kualitas hidup yang subyek :

optimal. a. Anak
b. Remaja
E. Sasaran Layanan Psikolog Klinis c. Dewasa
d. Lanjut usia
1 Sasaran layanan berdasarkan
permasalahan :

a. lt/asalah kesehatan
3. Sasaran layanan berdasarkan kelompok
sasaran:
b. Masalah perkembangan (anak sampai
a. lndividu
dengan lansia)
b. Pasangan dan Keluarga
c. Masalah-masalah klinis yang muncul di
c. Kelompok
ranah pendidikan
d. Masyarakat / Komunitas
d. Masalah pengembangan dan
pengelolaan diri
e. Masalah perkawinan dan keluarga

Page 116 Page 117


F. Tempat Layanan Psikologi Klinis :
2. Khusus (membutuhkan pelatihan I
pendidikan khusus)

a. Lembaga Konsultasi Psikologi mandiri a. Layanan psikologi klinis yang


b. Rumah sakit, Puskesmas, Klinik berkaitan dengan masalah hukum,
c. lnstansi / Lembaga / Organisasi baik masalah individu dalam organisasi,
pemerintah maupun swasta
serta masalah pendidikan.
d. Sekolah b. Layanan psikologi klinis yang meliputi
e. Masyarakat / Komunitas namun tidak terbatas pada
penanganan NAPZA, penanganan
dengan risiko tinggi di daerah bencana,
G. Bentuk Kegiatan Layanan Psikologi Klinis: atau konflik, penanganan anak dan
anak berkebutuhan khusus,
1 Umum penanganan penderita penyakit
a. Layanan individual menular, kronis dan terminal.
b. Layanan kelompok
c. Manajemen kasus dan rawat bersama H. Kualifikasi Pendidikan Profesi Psikolog
d. Pengabdian masyarakat Klinis
e. Penelitian dan pengembangan a. Psikolog adalah sarjana psikologi yang
telah mendapat tlazah atau sertifikat
sebagai seorang psikolog, Drs/Dra

Page 119
Page 118
Psikolog sistem lama, Drs/Dra Psikologi yang sudah mendapat akreditasi dan
dengan pelatihan Psikodiagnostika, S.Psi disetarakan dengan psikolog lndonesia
dengan Program Profesi atau S.Psi oleh Dikti Depdiknas Rl dan organisasi
dengan Magister Profesi. profesi.
t
b. Kualifikasi pendidikan profesi psikolog d. Psikolog Klinis diwajibkan memiliki ijin
t
adalah Sarjana Psikologi yang telah praktek psikologi yang dikeluarkan oleh
mengikuti Pendidikan Tinggi Psikologi organisasi profesi (HlMPSl) sesuai
Strata 1 (S1) dengan kurikulum lama dengan ketentuan yang berlaku dan
Perguruan Tinggi Negeri atau Sistem kompetensi Psikologi Klinis yang diakui
Kredit Semester PTN; atau Perguruan oleh lkatan Psikologi Klinis (lPK).
Tinggi Swasta (PTS) yang sudah
mengikuti Ujian Negara Sarjana Psikologi
atau kurikulum Nasional (SK Mendikbud
No.18/D/O/1993) yang meliputi
pendidikan program akademik (Sarjana
Psikologi) dan program pendidikan
profesi (Psikolog); atau Sarjana Psikologi
yang telah mengikuti Program pendidikan
Magister Psikologi (profesi psikolog)
c. Sarjana Psikologi yang telah mengikuti I
pendidikan tinggi psikologi di luar negeri
I
Page 120 Page 121
BAB II. STANDAR KOMPETENSI PSIKOLOG
B. Unit Kompetensi
KLINIS
Di dalam memberikan layanan psikologi
A. yang meliputi upaya-upaya prevensi,
Falsafah dan Tujuan
promosi, kurasi, dan rehabilitasi maka
Layanan Psikologi adalah segala aktivitas seorang psikolog klinis harus mempunyai
pemberian jasa dan praktik pslkologi dalam kompetensi:
rangka menolong individu dan/atau kelompok
yang dimaksudkan untuk pencegahan, 1 Asesmen Psikologis
pengembangan dan penyelesaian masalah- a. Asesmen
masalah psikologis. Layanan psikologi dapat 1). Mampu melakukan observasi psikologis
berupa praktik konseling dan psikoterapi; terhadap perilaku dan permasalahan
penelitian; pengajaran; supervisi dalam pada perseorangan, kelompok dan
pelatihan; layanan masyarakat; pengembangan masyarakat
kebijakan; intervensi sosial dan klinis; 2). Mampu melakukan identifikasi masalah
pengembangan instrumen asesmen psikologi; dengan wawancara berdasarkan
penyelenggaraan asesmen; konseling karir dan pendekatan psikologis
pendidikan; konsultasi organisasi; aktifitas- 3). Mampu melakukan pengukuran aspek
aktifitas dalam bidang forensik; perancangan psikologis termasuk didalamnya
dan evaluasi program; dan administrasi. pemeriksaan psikoneurologis dengan
menggunakan alat tes psikologis serta

Page | 22
Page 123
alat ukur lainnya seperti skala inventory,
cheklist, atau kuesioner lntegrasi hasil asesmen dan analisis
c.
4). Mampu melakukan pemeriksaan psikologis
perkembangan dan gangguan 1). Mampu mengintegrasikan kesimpulan dari
perkembangan pada rentang usia anak
beberapa hasil asesmen dan melakukan
sampai dengan lanjut usia analisis psikologis
5). Mampu melakukan indentifikasi yang 2). Mampu mengintegrasikan kesimpulan
terkait dengan masalah psikologi klinis hasil asesmen psikologis dengan hasil
dalam konteks pendidikan, vokasional pemeriksaan ahli lain
dan pengembangan karir

2. Diagnosis dan Prognosis Psikologis


b. Pencatatan, penskoran dan interpretasi a. Mampu membuat dinamika psikologis
hasil asesmen berdasarkan integrasi hasil asesmen yang
1 ). Mampu melakukan pencatatan hasil diperoleh serta mempertimbangkan kondisi
asesmen
bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.
2). Mampu melakukan penskoran, tabulasi b. Mampu menegakkan diagnosis psikologis
atau kompilasi data beserta analisis fungsional psikologis dan
3). Mampu melakukan interpretasi dan dinamika psikologis klien perseorangan
membuat suatu kesimpulan hasil maupun kelompok dan masyarakat
asesmen
c. Mampu menetapkan prognosis berdasarkan
diagnosis dan data yang ada, untuk
PaCe | 24
. Page | 25
membantu menentukan langkah/intervensi d. Mampu mempersiapkan dan melakukan
selanjutnya konseling psikologi pada perseorangan
d. Mampu menyampaikan hasil diagnosis dan
maupun kelompok dan masyarakat
prognosisnya kepada klien atau penanggung
e. Mampu mempersiapkan dan melakukan
jawab; dan melakukan rujukan pada ahli lain
psikoterapi yang diterapkan secara individual
apabila diperlukan dengan persetujuan klien. maupun berkelompok (keluarga dan
komunitas)
3. lntervensiPsikologis f. Mampu melakukan langkahJangkah tindak
a. Mampu menentukan intervensi yang tepat lanjut pada masa pemulihan dan rumatan.
berdasarkan dinamika psikologis, diagnosis g. Mampu menentukan proses dan waktu yang
psikologis dan analisis fungsional psikologis
tepat untuk terminasi layanan psikologi
serta prognosisnya
b. Mampu menentukan langkah intervensi 4 Rujukan
lanjutan berdasarkan evaluasi hasil intervensi
Mampu melakukan rujukan baik secara lisan
sebelumnya
maupun tertulis, kepada psikolog lain atau
c. Mampu mempersiapkan dan melakukan profesional bidang lain, yang memiliki
psikoedukasi, penyuluhan atau pelatihan
kompetensi sesuai kebutuhan.
terhadap perseorangan maupun kelompok
dan masyarakat

Page 126
Page | 27
5 Monitor dan Evaluasi
7 Penelitian dan Pengembangan
Mampu memantau efektivitas proses intervensi
1. Mampu menyusun karya tulis atau
psikologis yang dilaksanakan dalam kurun waktu
penelitian ilmiah di bidang psikologi
yang telah disepakati.
2. Mampu menerjemahkan atau menyadur
buku psikologi
6. Pelaporan dan pencatatan Rekam psikologis
3. Mampu menyusun buku pedoman/petunjuk
a. Mampu menyusun laporan hasil pemeriksaan
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
psikologis secara tertulis pada klien maupun
psikologi.
pihak lain yang berkepentingan yang berisi
4. Mampu melaksanakan program
kesimpulan hasil asesmen, intervensi maupun
pengembangan diri baik sebagai peserta,
rekomendasi..
narasumber atau moderator dalam
b. Mampu menyampaikan secara lisan hasil pertemuan ilmiah.
pemeriksaan psikologis kepada pihak yang
berkepentingan yang berisi kesimpulan hasil
asesmen, intervensi maupun rekomendasi
(misalnya ketika berperan sebagai saksi ahli)
c. Mampu melakukan pencatatan/rekam
psikologis secara sistematik dan profesional
dengan menjaga kerahasiaan

Page 128 . Page 129


BAB III. KODE ETIK PROFESI - (3) Psikolog menyadari bahwa diperlukan
kehati-hatian khusus untuk melindungi hak
A. Kewajiban Umum
dan kesejahteraan individu atau komunitas
Psikolog memiliki lima prinsip umum dalam yang karena keterbatasan yang ada dapat
melakukan peran dan fungsinya. Kelima prinsip
mempengaruhi otonomi dalam
umum tersebut adalah:
pengambilan keputusan.
('l) Prinsip A: penghormatan pada harkat dan
(4) Psikolog menyadari dan menghormati
martabat manusia
perbedaan budaya, individu dan peran,
(2) Prinsip B: lntegritas dan sikap ilmiah
termasuk usia, gender, identitas gender,
(3) Prinsip C: profesional
ras, suku bangsa, budaya, asal ke-
(4) Prinsip D: Keaditan
bangsaan, orientasi seksual,
(5) Prinsip E: Manfaat
ketidakmampuan (berkebutuhan khusus),
bahasa dan status sosialekonomi, serta
B Kewajiban terhadap masyarakat
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut
(1) Psikolog harus menekankan pada hak pada saat bekerja dengan orang-orang dari
asasi manusia dalam melaksanakan kelompok tersebut.
layanan psikologi.
(5) Psikolog berusaha untuk menghilangkan
(2) Psikolog menghormati martabat setiap pengaruh bias faktor-faktor tersebut pada
orang serta hak-hak individu akan butir (3) dan menghindari keterlibatan baik
keleluasaan pribadi, kerahasiaan dan yang disadari maupun tidak disadari dalam
pilihan pribadi seseorang.
Page | 30
Page 131
aktifitas-aktifitas yang didasari oleh C. Kewajiban terhadaP klien
prasangka. (1) Psikolog harus memiliki kompetensi dalam
(6) Psikolog memahami bahwa kejujuran dan melaksanakan segala bentuk layanan
ketidakberpihakan adalah hak setiap orang. psikologi, penelitian, pengajaran, pelatihan,
Oleh karena itu, pengguna layanan layanan psikologi dengan menekankan
psikologi tanpa dibedakan oleh pada tanggung jawab, kejujuran, batasan
latarbelakang dan karakteristik khususnya, kompetensi, obyektif dan integritas.
harus mendapatkan layanan dan (2) Psikolog membangun hubungan yang
memperoleh keuntungan dalam kualitas didasarkan pada adanya saling percaya,
yang setara dalam hal proses, prosedur menyadari tanggungjawab profesional dan
dan layanan yang dilakukan. ilmiah terhadap pengguna layananpsikologi
(7) Psikolog menggunakan penilaian yang serta komunitas khusus lainnya.
dapat dipertanggungjawabkan secara (3) Psikolog menjunjung tinggi kode etik, peran
profesional, waspada dalam memastikan dan kewajiban profesional, mengambil
kemungkinan bias-bias yang muncul, tanggung jawab secara tepat atas tindakan
mempertimbangkan batas dari kompetensi, mereka, beruPaYa untuk mengelola
dan keterbatasan keahlian sehingga tidak berbagai konflik kepentingan yang dapat
mengabaikan atau mengarah kepada mengarah pada eksploitasi dan dampak
praktik-praktik yang menjamin buruk'
ketidakberpihakan. (4) Psikolog dapat berkonsultasi, bekerjasama
dan/atau merujuk pada teman sejawat,
Page 132
. Page | 33
profesional lain dan/atau institusi-institusi
lain untuk memberikan layanan terbaik E Kewajiban terhadap profesinya
kepada pengguna layanan psikologi. (1) Psikolog harus mendasarkan pada dasar
(5) Psikolog perlu mempertimbangkan dan dan etika ilmiah terutama pada
memperhatikan kepatuhan etis dan pengetahuan yang sudah diYakini
profesional kolega-kolega dan/atau profesi
kebenarannya oleh komunitas psikologi.
lain. (2) Psikolog senantiasa menjaga ketepatan,
(6) Psikolog dalam situasi tertentu bersedia kejujuran, kebenaran dalam keilmuan,
untuk menyumbangkan sebagian waktu pengajaran, pengamalan dan praktik
profesionalnya tanpa atau dengan sedikit psikologi.
kompensasi keuntungan pribadi. (3) Psikolog tidak mencuri, berbohong, terlibat
pemalsuan (fraud), tipuan atau distorsi
D Kewajiban terhadap profesi lain fakta yang direncanakan dengan sengaja
Hubungan dengan Profesi lain
memberikan fakta-fakta yang tidak benar.
(1) Psikolog wajib menghargai, menghormati (4) Psikolog berupaya untuk menepati janji
kompetensi dan kewenangan rekan dari tetapi dapat mengambil keputusan tidak
profesi lain.
mengungkap fakta secara utuh atau
(2) Psikolog wajib mencegah dilakukannya lengkap HANYA dalam situasi dimana tidak
pemberian layanan psikologi oleh orang
diungkapkannya fakta secara etis dapat
atau pihak lain yang tidak memiliki dipertanggungjawabkan untuk
kompetensi dan kewenangan.
Pace 134 Page 135
meminimalkan dampak buruk bagi meminimalkan resiko dampak buruk
pengguna layanan psikologi. pengguna layanan psikologi serta pihak-
(5) Psikolog memiliki kewajiban untuk pihak lain yang terkait.
mempertimbangkan kebutuhan, (4) Psikolog apabila terjadi konflik perlu
konsekuensi dan bertanggung jawab untuk menghindari serta meminimalkan akibat
memperbaiki ketidakpercayaan atau akibat dampak buruk; karena keputusan dan
buruk yang muncul dari penggunaan teknik tindakantindakan ilmiah dari Psikolog dan/
psikologi yang digunakan.
atau llmuwan Psikologi dapat
mempengaruhi kehidupan pihak-pihak lain.
F Kewajiban terhadap diri sendiri (5) Psikolog perlu waspada terhadap
(1) Psikolog harus mendasarkan pada dasar kemungkinan adanya faktor-faktor pribadi,
dan etika ilmiah terutama pada keuangan, sosial, organisasi maupun politik
pengetahuan yang sudah diyakini yang mengarah pada penyalahgunaan atas
kebenarannya oleh komunitas psikologi. pengaruh mereka.
(2) Psikolog senantiasa menjaga ketepatan,
kejujuran, kebenaran dalam keilmuan,
pengajaran, pengamalan dan praktik
psikologi.
(3) Psikolog berusaha maksimal memberikan
manfaat pada kesejahteraan umat
manusia, perlindungan hak dan
Page 135 ' Page 37
|
BAB IV, PENUTUP

Standard profesi ini merupakan gambaran


umum profesi psikolog klinis secara keseluruhan,
hendaknya dapat digunakan sebagai acuan dan
panduan kerja bagi psikolog klinis dan penilaian
kompetensi psikolog klinis di lndonesia

Standar profesi ini disusun dengan format dan


substansi yang disepakati oleh lkatan psikologi
Klinis (lPK-Himpsi) dan dapat diperbaharui sesuai
dengan perkembangan situasi sosial serta ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Page 138

Anda mungkin juga menyukai