Anda di halaman 1dari 23

The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Bronkitis akut

Dr Irvan MedisonS.pP

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

TIU & TIK


TIU : Setelah mengikuti modul ini peserta didik dipersiapkan untuk
mempunyai pengetahuan mengelola penyakit bronkitis akut, melalui
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

pembelajaran pengalaman klinis, dengan didahului serangkaian


kegiatan berupa pre-assesment, diskusi, role play, dan berbagai
penelusuran sumber pengetahuan.
TIK : Setelah mengikuti modul ini peserta didik akan memiliki
kemampuan untuk:
1. Memahami batasan, epidemiologi, faktor risiko, etiologi dan pathogenesis
bronkitis akut
2. Mampu menegakkan diagnosis penyakit bronkitis akut.
3. Mampu memberikan pengobatan penyakit bronkitis akut serta komplikasinya.
4. Mampu memberikan prognosis bronkitis akut.

Kompetensi yang diharapkan sesuai SKDI untuk bronkitis akut adalah kompetensi 4
(Memahami dan melakukan tatalaksana bronkitis akut)
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Definisi
Bronkitis akut adalah infeksi saluran pernapasan bawah yang
The image part with relationshi p ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

melibatkan saluran napas besar (bronkus) tanpa bukti


pneumonia yang terjadi tanpa adanya penyakit paru obstruktif
kronik.

Bronkitis akut adalah diagnosis klinis yang ditandai oleh batuk akut, dengan atau tanpa produksi sputum,
dan tanda-tanda infeksi saluran pernapasan bawah tanpa adanya penyakit paru-paru kronis, seperti
penyakit paru obstruktif kronik, atau penyebab yang dapat diidentifikasi, seperti pneumonia atau
sinusitis
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

 Bronkitis akut adalah kondisi klinis umum yang ditandai dengan


b a tuk, dengan atau tanpa produksi sputum, yang
The image part with relationship ID rId2 was not fou nd in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

berlangsung setidaknya selama lima hari.


 Biasanya sembuh sendiri, terjadi perbaikan dalam satu hingga
tiga minggu.
 Gejala timbul akibat peradangan pada saluran pernapasan
bagian bawah dan paling sering disebabkan oleh infeksi virus.

Penatalaksanaan bronkitis akut difokuskan pada edukasi pasien dan perawatan suportif.
Antibiotik tidak diperlukan untuk sebagian besar pasien dengan bronkitis akut tetapi antibiotik
sangat berlebihan digunakan untuk kondisi ini.
Mengurangi penggunaan antibiotik untuk bronkitis akut adalah prioritas penatalaksanaan
kesehatan secara nasional dan internasional
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Epidemiologi
• Batuk adalah alasan yang paling umum untuk kunjungan
rawat jalan, 2,7 juta kunjungan rawat jalan dan lebih dari 4
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

juta kunjungan unit gawat darurat setiap tahunnya

 Sekitar 5% orang dewasa melaporkan episode bronkitis akut setiap tahun,


dan hingga 90% dari mereka mencari konsultasi medis.
 Virus sebagai menyebabkan 85% hingga 95% kasus bronkitis akut pada
orang dewasa.
 Bakteri terisolasi biasanya commensals dari oropharynx.
 Bronkitis akut adalah alasan paling umum kelima mengapa orang dewasa
berkunjung kedokter keluarga
 Rata-rata, setiap serangan menghasilkan 2 hingga 3 hari libur kerja.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Faktor-faktor risiko

ak faktor risiko untuk bronkitis akut, yaitu :


The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.
The image part with rela tionsh ip ID rId2

A d a
w as not found in the fi le.

b a n y
 Perokok : Jika Anda merokok atau hidup dengan perokok, anda memiliki
risiko lebih tinggi terkena bronkitis akut dan bronkitis kronis.
 Sistem kekebalan tubuh yang melemah:
Orang lanjut usia, bayi berumur di bawah 12 bulan, dan anak-anak sangat
mudah terkena infeksi saluran pernapasan dikarenakan lemahnya sistem
kekebalan tubuh.
 Terpapar oleh bahan kimia pada saat bekerja:
Risiko terkena bronkitis meningkat apabila Anda bekerja di area yang
tercemar seperti pabrik biji-bijian, pabrik tekstil, atau terpapar oleh uap zat
kimia.
 Refluks pada perut:
Rasa mulas yang parah pada perut dan mengganggu tenggorokan Anda
akan membuat Anda mudah terkena bronkitis.
 Usia: Orang yang berusia 50 tahun lebih
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Etiologi
• Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh virus.
• B kitis akut karena bakteri biasanya dikaitkan dengan Mycoplasma
The image part with relationship ID rId2 w as not The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

ro n
f ound in the fi le.

pneumoniae, Bordetella pertussis, atau Corynebacterium diphtheriae.

Bronkitis akut paling sering disebabkan oleh


• infeksi virus.
• Virus yang paling sering diidentifikasi adalah rhinovirus, enterovirus, influenza A dan B,
parainfluenza, coronavirus, metapneumovirus manusia, dan virus syncytial pernapasan.
• Bakteri hanya terdeteksi pada 1% hingga 10% dari kasus bronkitis akut.
• Bakteri atypi, (seperti Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, dan Bordetella
pertussis) adalah penyebab jarang pada bronkitis akut.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Diagnosis
Anamnesis ( Riwayat penyakit )
• Batuk adalah gejala utama dan bersifat akut
• D i agnosis yang paling mendekati dengan bronkitis akut adalah infeksi
The image part with relationship ID rId2 was n ot found i n the fi le.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

saluran pernapasan atas (flu) dan pneumonia.


• Bronkitis akut dan flu biasa adalah penyakit self-limited yang tidak memerlukan
pengobatan antibiotik
• Pneumonia, terapi standarnya adalah antibiotik
• Gejala bronkitis akut yang lain
• produksi sputum,
• dyspnea,
• hidung tersumbat,
• sakit kepala, dan
• demam. ( demm > 37,8 C pertimbangkan influenza atau pneumonia.
• nyeri dada di dinding atau dada saat batuk
• Sputum purulen ( tidak berkolerasi dengan infeksi bakteri)
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Pemeriksaan fisik
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

• Pasien dengan bronkitis akut :


• Tampak sakit ringan
• Demam pada sepertiga pasien.
• Auskultasi paru:
• Biasanya suara napas normal
• kadang mengi, serta ronki yang biasanya
membaik dengan batuk.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Diferensial diagnosis
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

1. Pneumonia
Penting untuk menyingkirkan pneumonia.
• Biasanya dgn demam tinggi;
• Tampak sakit sedang sampai berat;
• Hipoksia;
• Tanda-tanda konsolidasi paru-paru: ,
• bunyi napas bronkial,
• ronki, egofoni, dan
• peningkatan fremitus taktil

• Pneumonia tidak mungkin pada orang dewasa lanjut


usia yang memiliki tanda-tanda vital yang normal dan
temuan pemeriksaan paru-paru normal.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak diindikasikan dalam
evaluasi bronkitis akut.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relation ship ID rId 2 was not foun d in the file.

• L e u k ositosis ditemukan pada sekitar 20% pasien;


• leukositosis lebih menunjukan adanya infeksi bakteri dibandingkan
dengan bronkitis.
• Pemeriksaan identifikasi untuk influenza dan pertusis ( kecurigaan
tinggi)
• Biomarker :
• Pemeriksaan C-reaktif protein :
• untuk memandu penggunaan antibiotik pada pasien dengan infeksi saluran
pernafasan tidak dapat disimpulkan, meskipun peningkatan kadar protein C-reaktif
dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan pneumonia
• pneumonia dapat dikesampingkan pada pasien dengan tingkat protein C-reaktif
kurang dari 50 mcg per mL dan tidak ada dyspnea atau demam
• Pemeriksaan prokalsitonin:
• berguna dalam diferensiasi pneumonia dan bronkitis akut.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

• F o t o torak
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relationsh ip ID rId2 was not f ound in the file.

Terutama digunakan untuk


menyingkirkan pneumonia.
• Pemeriksaan radiologi tidak diperlukan pada pasien dengan
gejala bronkitis akut yang memiliki tanda-tanda vital normal dan
pemeriksaan paru-paru normal.
• Pengecualian untuk aturan ini adalah pasien yang lebih tua dari
75 tahun, yang mungkin hadir dengan tanda-tanda yang lebih
halus dari pneumonia dan cenderung kurang demam atau
takikardi
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Indikasi Foto torak


The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

Tabel 1 termasuk
indikasi untuk
radiografi torak
pada pasien dengan
gejala bronkitis
akut.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Penatalaksanaan bronkitis akut


 Penatalakasanaan suportif dan simtomatis adalah tatalaksana prioritas
untuk bronkitis akut.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

 Peran antibiotik terbatas.


Penatalaksanaan antibiotik diindikasikan hanya:
 jika pasien dalam kondisi umum yang buruk:
malnutrisi, campak, rakhitis, anemia berat, penyakit jantung, pasien lanjut
usia, dll.
 jika pasien mengalami dyspnoea, demam > 38,5 ° C dan sputum purulen:
kemungkinan infeksi sekunder dengan Haemophilus influenzae atau dengan
pneumokokus.

Amoxicillin (Oral )
Anak-anak : 100 mg / kg / hari dalam 3 dosis terbagi selama 5 hari
Dewasa : 3 g / hari dalam 3 dosis terbagi selama 5 hari
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

1. Antitusiv
 Dextromethorphan adalah turunan sintetis morfin nonopioid yang bekerja sentral untuk The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

The image part with relationship ID rId2 was not foun d in th e file.

m e n urunkan

batuk.
 Tiga uji coba terkontrol plasebo menunjukkan bahwa dextromethorphan, 30 mg, menurunkan
jumlah batuk sebesar 19% hingga 36% (P <.05) dibandingkan dengan plasebo, yang setara dengan
delapan hingga 10 kali serangan batuk lebih sedikit per 30 menit.
 Benzonatate adalah obat antitusif perifer yang diduga menekan batuk melalui
anestesi respirasi reseptor peregangan.
2. Ekspektoran
Guaifenesin adalah ekspektoran yang umum digunakan.
merangsang sekresi saluran pernapasan, sehingga meningkatkan volume cairan
pernafasan dan penurunan viskositas lendir, dan juga mungkin memiliki sifat antitusif
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

3. Beta 2 agonias
 B a n yak pasien dengan bronkitis akut memiliki hiperreaktivitas
The image part with relationship ID r Id2 was no t foun d in th e file.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

bronkus, yang menyebabkan gangguan aliran udara dalam mekanisme yang


mirip dengan asma.
Studi pada orang dewasa memiliki hasil yang beragam, temuan
menunjukkan bahwa beta2 agonis harus dihindari jika tidak ada
riwayat penyakit paru yang mendasari
Beta2 agonis mungkin memiliki manfaat pada orang dewasa
tertentu, terutama mereka yang mengi pada saat evaluasi yang tidak
memiliki diagnosis asma atau chroni sebelumnya.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

4. Antibiotika
 90% dari episode bronkitis akut bersifat viral, namun antibiotik diresepkan.
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

 Resep antibiotik yang tidak perlu menghasilkan efek buruk dan berkontribusi
terhadap peningkatan biaya perawatan kesehatan dan resistensi
antimikroba.
 Sebuah penelitian terbaru tentang tren peresepan antibiotik dari tahun 1996
hingga 2010 menemukan bahwa antibiotik diresepkan dalam 71% kunjungan
untuk bronkitis akut dan tingkat peresepan meningkat selama masa
penelitian. Meskipun dokter lebih cenderung meresepkan antibiotik di
pasien dengan sputum purulen, penelitian prospektif observasional tidak
menunjukkan perbedaan hasil ketika antibiotik diresepkan untuk pasien
dengan dahak hijau atau kuning, menunjukkan bahwa ini bukan indikator
yang berguna dari infeksi bakteri.
 Perokok juga lebih mungkin untuk menerima resep antibiotik, dengan
beberapa populasi perokok yang diresepkan antibiotik lebih dari 90% dari
waktu meskipun tidak ada perbedaan dalam hasil.
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Tatalaksana
 Antibiotik tidak dianjurkan secara rutin; <10% dari episode bronkitis akut
adalah bakteri dan bahkan ini biasanya membaik tanpa terapi antibiotik
The image part
 T e r g a ntung pada antibiotik, 5-25% pasien akan menyababkan diare terka
with relationship I D rId2 was no t foun d in th e file. The

it ima ge part with relationship ID rId2 was not found in the file.

antibiotik
 Sputum purulen atau hijau tidak memprediksi infeksi bakteri
 Perokok tanpa penyakit paru-paru yang mendasari tidak dianggap berisiko lebih
tinggi daripada populasi umum
 Ekspektoran dan obat mukolitik belum ditemukan bermanfaat
 Pertahankan ambang rendah untuk rontgen dada pada pasien usia
lanjut karena kurangnya gejala pneumonia yang berbeda
 Pertimbangkan prokalsitonin untuk mengevaluasi etiologi bakteri
 Beri tahu pasien bahwa batuk bisa bertahan selama 10-21 hari dan kadang-
kadang hingga 6 minggu
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Prognosis
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

• Biasanya prognosis bronkitis akut baik


jika ditatlaksanan dengan baik
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

Komplikasi
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

• Bial infeksi tidak teratasi dapat berlanjut menjadi pneumonia


• Selain itu dapat terjasi
• Bronkitis kronis
• Bronkiektasis
The image part with relationship ID rId19 was not found in the file.

edukasi
The image part with relationship ID rId2 was not found in the file. The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

Anda mungkin juga menyukai