Anda di halaman 1dari 43

BEDAH JURNAL RESPIRATORIK PADA BRONKITIS

Proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Medikal Bedah III

Dosen Pembimbing :

Izma Daud., Ns., M.Kep

OLEH KELOMPOK 3 :

Gusti Sufyan Cahyadi Laily Ariyani

Akhmad Sugiannoor Lilis Khalisah

Baihaki Sugiodi

Ika Musvita Sari Syahdiman

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN B

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN TAHUN 2015-2016


KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami sampaikan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa, karena berkat rahmat dan petunjuk-Nya lah penulisan makalah ini dapat
terselesaikan.

Makalah ini disajikan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


Keperawatan Medikal Bedah III dengan judul Bedah Jurnal Respiratorik pada
Bronkitis yang dibimbing oleh ibu . Izma Daud., Ns., M.Kep. Mudahmudahan
makalah ini dapat membantu para pembaca untuk memahami tentang bagaimana cara
membedah jurnal khususnya pada bronkitis.

Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini belum memuat bahan makalah


secara lengkap dan mendalam. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik yang sifatnya
membangun agar sekiranya dapat memenuhi kesempurnaan tugas ini.

Banjarmasin, April 2016

Tim Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I JURNALRESPIRATORIK PADA BRONKITIS 1

BAB II PEMBAHASAN 1

A. Deskripsi Jurnal 17
B. Telaah Jurnal 19
C. Elemen yang Mempengaruhi Kekuatan 25
D. Penutup 39

3
BAB I

JURNAL RESPIRATORIK PADA BRONKITIS

KARAKTERISTIK PENDERITA BRONKITIS YANG DIRAWAT JALAN


BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 15 TAHUN DI RSU
DR.FERDINAN LUMBAN TOBING
SIBOLGA TAHUN 2010-2012
Rinaldi Togap1, Rasmaliah2, Jemadi2
1
Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU
2
Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU
Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155
Abstract
Bronchitis is described as inflammation of the bronchial vessels. It is
characterized by inflammation of the bronchial tubes and divided into acute and
chronic forms. Indonesia does not have accurate data on morbidity of acute or
chronic bronchitis. Bronchitis including ten biggest disease in the outpatient Dr.
Ferdinand L. Tobing General Hospital. Total cases of bronchitis in 2010-2012 there
were 442 cases.
To determine the characteristics of patients with bronchitis outpatient from
2010 until 2012 conducted a descriptive study design case series. The Populations in
this study as much as 442 data and the samples in this study as much as 206 data
obtained by sampling random tables C.Survey program, data analysis by using Chi-
square test.
Results showed that the highest proportion with bronchitis in the age group
24-32 years 21,8%, for male gender in the age group of 24-32 years 22,6%, for
female gender in the age group of 42-50 years 25,6%, 19,4% self-employed jobs,
with marital status 75,2%, residence in Sibolga 63,6%, 100% clinical symptoms of

1
cough, chronic bronchitis type 58,3%, 61,7% smoking history, number of visits 4
times 78,2% and other general expenses 51,5%. Statistical test results showed there
is significant difference proportion between of patients aged by type of bronchitis (p
<0,05), gender by type of bronchitis (p <0,05), sex based on a history of smoking (p
<0,05), and bronchitis type by type of smoking history (p<0,05). There is no
significant difference proportion between of patients aged by a history of smoking
(p> 0.05) and the number of visits by source of funding (p> 0.05). Expected to
bronchitis sufferers to increase body resistance, hygiene, environmental sanitation
and reduce smoking and the doctors and nurses Dr. Ferdinand L.Tobing General
Hospital Sibolga to give understanding to patients and their families about the
disease bronchitis.

Keywords: Bronchitis, Caractheristic of patient, Dr. Ferdinand L.Tobing General


Hospital.

Pendahuluan

Pembangunan kesehatan pola penyakit dan penyebab kematian


merupakan bagian terpadu dari telah berubah. Penyakit menular yang
pembangunan sumber daya manusia selalu menjadi penyebab kesakitan dan
dalam mewujudkan bangsa yang maju kematian utma mulai bergeser dan
dan mandiri serta sejahtera lahir dan digantikan oleh penyakit tidak
batin.1 Berbagai transisi yang ada, baik menular, salah satunya adalah penyakit
transisi demografik, sosio-ekonomi Berdasarkan saluran pernapasan yaitu
maupun epidemiologi telah bronkitis.2
menimbulkan pergeseran pergeseran,
Pada tahun 2002 penyakit dan
termasuk bidang kesehatan. Angka
gangguan saluran napas masih
kematian menurun dan usia harapan
merupakan masalah terbesar di
hidup secara umum makin panjang,
Indonesia. Angka kesakitan dan

2
kematian akibat penyakit saluran napas banyak mengacu ke pembagian
dan paru seperti infeksi saluran napas bronkitis tersebut. Penelitian yang
akut, tuberculosis, asma dan bronkitis membahas tentang bronkitis tidak
masih menduduki peringkat mempunyai data data yang lengkap
tertinggi.Infeksi merupakan penyebab yang bisa digunakan dalam penelitian
yang tersering. Kemajuan dalam penelitian ilmiah.4
bidang diagnostik dan pengobatan
Suatu penelitian yang
menyebabkan turunnya insidens
dilakukan di Amerika Serikat
penyakit saluran napas akibat infeksi.
Berdasarkan tahun 2005 didapat angka
Di lain pihak kemajuan dalam bidang
Insidens rate dari bronkitis akut
industri dan transportasi menimbulkan
berkisar 4,6 per 100. Di Amerika
masalah baru dalam bidang kesehatan
Serikat, bronkitis akut adalah penyakit
yaitu polusi udara. Bertambahnya
yang paling umum kesembilan
umur rata-rata penduduk, banyaknya
diantara pasien rawat jalan atau sekitar
jumlah penduduk yang merokok serta
4,60% atau 12,5 juta orang di Amerika
adanya polusi udara meningkatkan
Serikat. Sebuah data Insiden
jumlah penderita.3 Bronkitis adalah
ekstrapolasi di Amerika Serikat untuk
salah satu kondisi teratas yang pasien
bronkitis akut: 12.511.999 per tahun,
mencari perawatan medis. Hal ini
1.042.666 per bulan, 240.615 per
ditandai dengan peradangan
minggu, 34.279 per hari, 1.428 per
Berdasarkan saluran bronkial (atau
jam, dan 23 per menit.5
bronkus), saluran udara yang
membentang dari trakea ke dalam Sedangkan peneltian
saluran udara kecil dan Berdasarkan tahun 2006 di kota
alveoli.Bronkitis ada 2 macam London, Inggris bronkitis akut
menurut terminologi lamanya penyakit mempengaruhi 44 dari setiap 1000
berdiam didalam tubuh penderita yaitu orang dewasa > 16 tahun, dengan
bronkitis akut dan bronkitis kronik. sebagian besar episode yaitu sekitar
Penelitian yang sering dilakukan juga 82% episode terjadi Berdasarkan

3
musim gugur atau musim dingin. Di kesakitan umum di Indonesia setelah
Australia, bronkitis akut ditemukan sistem sirkulasi, infeksi, dan parasit.8
menjadi alasan yang paling umum Indonesia belum memiliki data yang
kelima untuk berkonsultasi dengan akurat tentang angka morbiditas
dokter umum.6 bronkitis akut maupun bronkitis
kronik. Data mengenai bronkitis akut
Di Amerika Serikat prevalensi
dapat kita peroleh dari rumah sakit
rate untuk bronkitis kronik adalah
yang menyediakan bagian penyakit
berkisar 4,45% atau 12,1 juta jiwa dari
respiratory ataupun rumah sakit sentra
populasi perkiraan yang digunakan
pendidikan. Penelitian untuk
293 juta jiwa. Sedangkan ekstrapolasi
membahas tentang bronkitis kronik
tingkat prevalensi bronkitis kronik di
jarang dilakukan, data angka kesakitan
Mongolia berkisar 122.393 orang dari
dapat diperoleh dari rumah sakit
populasi perkiraan yang digunakan
rumah sakit sentra pendidikan.9
adalah berkisar 2.751.314 juta jiwa.
Untuk daerah ASEAN, negara Di Rumah Sakit H.Adam
Thailand salah satu negara yang Malik Medan (2004) jumlah pasien
merupakan angka ekstrapolasi tingkat bronkitis kronik yang dirawat inap ada
prevalensi bronkitis kronik yang paling sebanyak 89 kasus dengan proporsi
tinggi yaitu berkisar 2.885.561 jiwa 1,43% yang terbagi atas laki-laki 76
dari populasi perkiraan yang orang dan perempuan 13 orang dan
digunakan sebesar 64.865.523 jiwa, usia paling banyak adalah usia 45
untuk negara Malaysia berada di tahun sebanyak 64 orang. Sedangkan
sekitar 1.064.404 dari populasi untuk rawat jalan tahun 2002 kasus
perkiraan yang digunakan sebesar bronkitis kronik ada 97 kasus dengan
23.552.482 jiwa.7 SKRT 2001, asma, proporsi 0,12% dan Berdasarkan tahun
bronkitis kronik dan emfisema 2003 terdapat 156 kasus dengan
menduduki peringkat ke-3 (PMR proporsi 0,2% dan Berdasarkan tahun
12,7%) sebagai penyebab angka 2004 terdapat 232 kasus dengan

4
proporsi 0,28% dan terlihat ada
peningkatan kasus setiap tahunnya.10
Tujuan khusus penelitian ini:
Berdasarkan survei pendahuluan yang
penulis lakukan di RSU Dr. Ferdinan a. Mengetahui distribusi proporsi
L.Tobing Sibolga, bahwa terdapat penderita bronkitis berdasarkan
pasien yang rawat jalan Berdasarkan sosio demografi (umur, jenis
kelompok umur 15 tahun yang kelamin, pekerjaan, status
menderita bronkitis terdapat 135 orang perkawinan dan tempat tinggal)
b. Mengetahui distribusi proporsi
Berdasarkan tahun 2010, Berdasarkan
penderita bronkitis berdasarkan
tahun 2011 terdapat 149 orang dan
gejala klinis.
Berdasarkan tahun 2012 terdapat 153
c. Mengetahui distribusi proporsi
orang. Dari uraian Berdasarkan latar
penderita bronkitis berdasarkan
belakang di atas maka perlu dilakukan
jenis bronkitis.
tentang karakteristik penderita d. Mengetahui distribusi proporsi
bronkitis yang rawat jalan di RSU Dr. penderita bronkitis berdasarkan
Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan riwayat merokok.
e. Mengetahui distribusi proporsi
Januari 2010 Desember 2102.
penderita bronkitis berdasarkan
Perumusan masalah dalam jumlah kunjungan.
penelitian ini adalah Belum diketahui f. Mengetahui distribusi proporsi

karakteristik penderita bronkitis yang penderita bronkitis berdasarkan

rawat jalan Berdasarkan kelompok sumber pembiayaan.


g. Mengetahui distribusi proporsi
umur 15 tahun di RSU Dr.Ferdinand
umur penderita bronkitis
L.Tobing Sibolga Tahun 2010 2012.
berdasarkan jenis bronkitis.
h. Mengetahui distribusi proporsi
Tujuan penelitian ini untuk
jenis kelamin penderita bronkitis
mengetahui bronkitis yang rawat jalan
berdasarkan jenis bronkitis.
di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga
i. Mengetahui distribusi proporsi
dari bulan Januari 2010 Desember
riwayat merokok penderita
2102.

5
bronkitis berdasarkan jenis desain case series. Penelitian ini
bronkitis. dilakukan di RSU Dr.Ferdinan
j. Mengetahui distribusi proporsi
L.Tobing Sibolga.Penelitian dilakukan
jumlah kunjungan penderita
Berdasarkan bulan November 2012
bronkitis berdasarkan sumber
Juli 2013.
pembiayaan.
Populasi Berdasarkan
Manfaat penelitian ini adalah:
penelitian ini adalah semua data
a. Hasil penelitian ini diharapkan penderita penyakit bronkitis yang
dapat memberikan informasi dan dirawat jalan di RSUD Dr.Ferdinand
masukan bagi pihak Rumah Sakit Lumban Tobing Sibolga tahun 2010-
Umum Dr. Ferdinand L.Tobing 2012 yang berumur 15 tahun
Sibolga. sebanyak 442 kasus. Sampel adalah
b. Sebagai bahan masukan/informasi sebagian dari populasi atau penderita
bagi peneliti lain yang ingin bronkitis yang dirawat jalan di RSUD
melakukan/melanjutkan penelitian Dr.Ferdinand Lumban Tobing Sibolga
tentang penderita bronkitis. tahun 2010-2012 yang berumur 15
c. Sebagai sarana untuk
tahun yang akan diteliti. Besar sampel
meningkatkan pengetahuan dan
diperoleh dengan menggunkan rumus:
wawasan penulis dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan di FKM USU.
d. Salah satu persyaratan bagi penulis n = Jumlah sampel minimal
dalam menyelesaikan studi N = jumlah populasi yaitu 442 kasus
Berdasarkan FKM USU. t = tingkat kepercayaan (digunakan
0,95 sehingga nilai t = 1,96)
d = taraf kekeliruan (digunakan 0,05)
Metode Penelitian p = proporsi dari karakteristik tertentu
Penelitian ini bersifat (golongan) / proporsi penyakit
deskriptif, dengan menggunakan

6
bronkitis Berdasarkan penelitian menggunakan uji Chi-Square. Data
sebelumnya yaitu 0,5 disajikan dalam bentuk narasi, tabel
q = 1-p (proporsi bukan penyakit distribusi proporsi, diagram pie dan
bronkitis) diagram bar.

1= bilangan Konstan11 Hasil dan Pembahasan

Dengan menggunakan rumus Analisis Deskriptif

tersebut diketahui sampel sebanyak Proporsi penderita Bronkitis


berdasarkan karakteristik
206 kasus. Pengambilan sampel dari
sosiodemografi (umur, jenis kelamin,
daftar populasi yang telah disiapkan
pendidikan, pekerjaan dan tempat
dilakukan secara acak sederhana
tinggal) yang dirawat jalan di RSU
(Simpel Random Sampling) dengan
Dr.Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
menggunakan tabel random
2010-2012 dapat dilihat pada tabel
Berdasarkan program C.Survey.
dibawah ini:
Penderita bronkitis yang menjadi
Tabel 1
populasi peneltian mempunyai peluang Distribusi Proporsi Umur dan Jenis
Kelamin Bronkitis Yang Dirawat
yang sama untuk menjadi sampel Jalan di RSU Dr.Ferdinan L.Tobing
Data dikumpulkan dari data Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Kelamin
sekunder yang diperoleh dari kartu N Umur
Laki-laki
Perempu Jumlah
o (thn) an
status penderita bronkitis Berdasarkan f % f % f %
1 15-23 24 19,4 17 20,3 41 19,9
kelompok 15 tahun yang bersumber 2 24-32 28 22,6 17 20,7 45 21,8
3 33-41 19 15,3 10 12,2 29 14,1
dari Rekam Medik RSUD. 4 42-50 18 14,5 21 25,6 39 18,9
Dr.Ferdinand L.Tobing Sibolga 5 51-59 16 12,9 8 9,9 24 11,7
6 60-68 15 12,1 6 7,3 21 10,2
Tahun 2010-2012.Kartu status dengan 7 69-77 4 3,23 2 2,4 6 2,9
8 78-86 0 0 1 1,6 1 0,5
kasus bronkitis yang terpilih sebagai Jumlah 124 100 82 100 206 100

sampel dikumpulkan lalu dilakukan Berdasarkan table 1 penderita

pencatatan variabel-variabel yang diteliti bronkitis berdasarkan kelompok umur

kemudian dilakukan tabulasi data.Data tertinggi berada pada kelompok umur


dikumpulkan, diolah, dan dianalisa 24-32 tahun yaitu sebanyak 21,8% (45
secara statistik deskriptif dengan orang), sedangkan penderita bronkitis

7
pada jenis kelamin, jenis kelamin laki-
lai jumlah penderitanya yaitu sebanyak Tabel 2
60,2% (124 orang) dengan kelompok Distribusi Proporsi Sosiodemografi
Penderita Bronkitis Yang Dirawat
tertingginya pada kelompok umur 24- Jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
32 tahun sebanyak 22,6% (28 orang)
No Sosiodemografi f %
dan jenis kelamin perempuan jumlah Pekerjaan
Nelayan 9 4,4
penderitanya ada sebanyak 39,8 % (82 PNS/TNI/POLRI 27 13,1
orang) dengan kelompok tertinggi Pegawai Swasta 24 11,7
Wiraswasta 40 19,4
pada kelompok umur 42-50 tahun ada 1
Ibu Rumah 31 15,1
Tangga (IRT)
sebanyak 25,6%. Pelajar/Mahasiswa 28 13,6
Sesuai dengan UU No.13 tahun Tidak Bekerja 27 13,1
Tidak tercatat 20 9,6
2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2, bahwa yang Jumlah 206 100
termasuk usia produktif adalah Status
Perkawinan
2 55 75,2
kelompok umur 15 55 tahun. Kawin
51 24,8
Belum Kawin
Penderita bronkitis pada umumnya Jumlah 206 100
menyerang kelompok usia pekerja Tempat Tinggal
Kota Sibolga 131 63,6
dikarenakan seringnya terpapar dengan 3
Luar Kota Sibolga 69 33,5
Tidak Tercatat 6 2,9
zat polutan pada lingkungan sekitar
Jumlah 206 100
tempat kerja seperti asap kendaraan,
rokok, debu, dll.12
Berdasarkan tabel 2 tertinggi yaitu kawin sebanyak 75,2%
menunjukkan bahwa penderita (155 orang) dan tempat tinggal
Bronkitis berdasarkan pekerjaan umumnya berasal dari Kota Sibolga
tertinggi yaitu Wiraswasta sebanyak sebanyak 63,6% (131 orang) dan tidak
19,4% (40 orang) dan terendah adalah tercatat sebanyak 2,9% (6 orang).
Nelayan sebanyak 4,4% (9 orang) serta Wiraswasta yang dimaksud
terdapat yang tidak tercatat pada kartu dalam penelitian ini adalah pedagang
status sebanyak 9,6% (20 orang), (dipasar, rumah toko dan kaki lima),
berdasarkan status perkawinan supir dan tukang becak. Penderita

8
dengan kedua pekerjaan (wiraswasta jalan RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
dan ibu rumah tangga) ini lebih banyak Sibolga Tahun 2010-2012 terbanyak
terpapar zat polutan yang berbahaya tinggal di kota Sibolga, sedangkan
seperti debu, asap, kendaraan penduduk yang berasal dari Luar Kota

bermotor, dan asap rokok. Hal ini Sibolga biasanya berasal dari Kabupaten

sejalan dengan penelitian Artaida Tapanuli Tengah.

(2005) tentang Karakteristik Penderita Proporsi gejala klinis penderita


Bronkitis dapat dilihat pada tabel
Bronkitis Kronik di RS Santa
dibawah ini:
Elisabeth Medan, dimana hasil
penelitiannya pekerjaan yang paling
banyak menderita Bronkitis adalah
wiraswasta sebanyak 26,5% (31 orang)
dari 117 orang.13
Tabel 3
Status perkawinan secara tidak Distribusi Proporsi Gejala Klinis
Penderita Bronkitis Yang Dirawat Jalan
langsung dapat menjadi salah satu di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga
faktor pemicu terserangnya penyakit Tahun 2010-2012
Gejala Klinis F %
bronkitis. Seorang kepala rumah Batuk 206 100
tangga harus memenuhi kebutuhan Sesak Napas 116 58,3
Berdasarkan tabel 3
rumah tangga dengan bekerja. Jenis
menunjukkan bahwa proporsi
pekerjaan mempunyai kemungkinan
gejala klinis penderita Bronkitis
dapat terpapar dengan faktor pemicu
gejala klinis Bronkitis pada
terserangnya penyakit bronkitis. Sesuai
umumnya adalah batuk sebanyak
dengan hasil penelitian ini pekerjaan
100% (206 orang).
yang paling banyak terserang penyakit
Dari data yang diperoleh
bronkitis adalah Wiraswasta (pedagang
dari kartu status penderita
(dipasar, rumah toko dan kaki lima),
Bronkitis yang dirawat jalan di
supir, dan tukang becak).
RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Proporsi penderita Bronkitis
Sibolga Tahun 2010-2012
berdasarkan tempat tinggal yang dirawat

9
menunjukkan gejala klinis batuk seperti N2O, hidrokarbon, aldehid,
produktif (frekuensi batuk yang ozon.14
sering dengan mengahsilkan Rahmadani, (2011)
sputum karena terbentuknya Bronkitis akut biasanya terjadi
mukosa Berdasarkan saluran karena alergi debu, infeksi virus
napas). (influenza virus, parainfluenza
Proporsi jenis bronkitis virus, RSV, adenovirus, rhinovirus,
penderita Bronkitis dapat dilihat dll), infeksi bakteri
pada tabel dibawah ini: (Staphylococcus, Pertusis,
Tabel 4 Tuberculosis, mikroplasma, dll)
Distribusi Proporsi Jenis Bronkitis
Penderita Bronkitis Yang Dirawat dan infeksi virus (RSV,
Jalan di RSU Dr. Ferdinan Parainfluenza, Influenza, Adeno).15
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Bronkitis f % Proporsi riwayat merokok
Bronkitis akut 90 44
Bronkitis Kronis 116 56 penderita Bronkitis dapat dilihat
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan pada tabel dibawah ini:

bahwa proporsi jenis bronkitis Tabel 5


Distribusi Proporsi Riwayat Merokok
penderita Bronkitis, menunjukkan Penderita Bronkitis Yang Dirawat Jalan
di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga
jenis yang tertinggi adalah Tahun 2010-2012
Riwayat
Bronkitis kronik yaitu sebanyak Merokok
F %

56% (116 orang) . Merokok 127 61,7


Tidak Merokok 79 38,3
Sesuai dengan kutipan dari Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel 5
Sutoyo, (2008) menyebutkan
menunjukkan bahwa proporsi riwayat
bahwa zat-zat polutan yang
merokok penderita Bronkitis,
berbahaya dpat menyebabkan
menunjukkan bahwa penderita
bronkitis khususnya bronkitis
Bronkitis yang mempunyai kebiasaan
kronik seperti zat-zat pereduksi
merokok yang tertinggi yaitu sebanyak
seperti O2, zat-zat pengoksida
61,7% (127 orang).

10
Penelitian Artaida (2005) juga biasanya hanya sekali atau 2 kali
menunjukkan hasil yang sama, dimana melakukan kunjungan.

penderita bronkitis paling banyak yaitu Proporsi sumber pembiayaan

sebesar 69,2%.13 penderita Bronkitis dapat dilihat pada


tabel di bawah ini:
Proporsi jumlah kunjungan
Tabel 7
penderita Bronkitis dapat dilihat pada Distribusi Proporsi Sumber
tabel di bawah ini: Pembiayaan Penderita Bronkitis Yang
Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan
Tabel 6 L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Distribusi Proporsi Jumlah Kunjungan Sumber F %
Penderita Bronkitis Yang Dirawat Jalan Pembiayaan
di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Biaya Sendiri 106 51,5
Bukan Biaya 100 48,5
Tahun 2010-2012 Sendiri
Jumlah
F % Jumlah 206 100
Kunjungan
4 kali 158 76,7 Berdasarkan tabel 7
>4 kali 48 23,3
Jumlah 206 100 menunjukkan bahwa proporsi sumber
Berdasarkan tabel 6 pembiayaan penderita Bronkitis,
menunjukkan bahwa jumlah menunjukkan penderita menggunakan
kunjungan penderita Bronkitis, biaya sendiri untuk melakukan
menunjukkan penderita Bronkitis pengobatan yaitu sebanyak 51,5%
melakukan kunjungan ke rumah sakit (106 orang).
untuk mendapatkan pengobatan yang Pengobatan Bronkitis di RSU
tertinggi adalah dengan kunjungan 4 Dr.Ferdinad L.Tobing Sibolga relatif
kali yaitu sebanyak 76,7% (158 orang) terjangkau berkisar Rp12.000,-
Bronkitis akut dapat sembuh diketahui dari buku kunjungan
jika ditangani dengan cepat, Berdasarkan Poliklinik Paru dan
pengobatan yang tepat dan Saluran Napas. Hal tersebut menjadi
menghindari faktor resiko. Oleh sebab suatu alasan yang kemungkinan besar
itu, penderita bronkitis akut yang masyarakat tidak terlalu khawatir
melakukan pengobatan di RSU untuk melakukan pengobatan di rumah
Dr.Ferdinand L.Tobing Sibolga sakit ini.
Analisis Statistik

11
Proporsi Umur berdasarkan Distribusi Proporsi Jenis Kelamin
Penderita Bronkitis Berdasarkan Jenis
Jenis Bronkitis: Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU
Tabel 8 Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
Distribusi Proporsi Umur Penderita 2010-2012
Jenis Jenis Kelamin Jumlah
Bronkitis Berdasarkan Jenis Bronkitis
Bronkitis Laki-laki Perempuan
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. F % f % f %
Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun 2010- Bronkitis 35 38, 55 61,1 90 100
2012 akut 9
Jenis Umur (tahun) Jumlah Bronchiti 89 76, 27 23,3 116 100
bronk 15-36 37-58 59-80 s kronis 7
itis f % f % f % f % Berdasarkan tabel 9
Bronk 63 70 2 23, 6 6,7 90 10
itis 1 3 0 menunjukkan bahwa dari 116 orang
akut
Bronk 40 34, 5 45, 2 19, 11, 10 penderita Bronkitis jenis bronkitis
itis 5 3 7 3 8 6 0
kronis kronik tertinggi pada jenis kelamin
Berdasarkan tabel 8
laki-laki sebanyak 76,7% (89 orang)
menunjukkan bahwa dari 116 orang
dan yang terendah pada jenis kelamin
penderita Bronkitis jenis Bronkitis
perempuan yaitu sebanyak 23,3% (27
kronik yang tertinggi berada pada
orang).
kelompok umur 37 58 tahun
Hasil uji statistik dengan
sebanyak 45,7% (53 orang) dan yang
menggunakan uji chi square diperoleh
terendah berada pada kelompok umur
nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti
59 80 tahun yaitu sebanyak 19,8%
secara umum terdapat perbedaan
(23 orang).
proporsi yang bermakna antara jenis
Hasil uji statistik dengan
kelamin penderita berdasarkan jenis
menggunakan uji chi square diperoleh
bronchitis.
nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti
Jenis bronkitis berdasarkan
secara umum terdapat perbedaan
Riwayat Merokok:
proporsi yang bermakna antara umur
Tabel 10
penderita berdasarkan jenis bronkitis. Distribusi Proporsi Riwayat Merokok
Penderita Bronkitis Berdasarkan Jenis
Proporsi Jenis Kelamin berdasarkan Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU
Jenis Bronkitis: Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
2010-2012
Tabel 9 Jenis Riwayat Merokok Jumlah
bronkitis Merokok Tidak

12
merokok Bukan
10
F % f % F % biaya 73 73 27 27 48,5
0
Bronkitis 31 34,4 59 75,6 90 100 sendiri
akut Berdasarkan tabel 12
Bronkitis 96 82,8 20 17,2 116 1000
kronis menunjukkan bahwa dari 106 orang
Berdasarkan tabel 10
penderita Bronkitis, penderita yang
menunjukkan bahwa dari 116 orang
berobat jalan ke rumah sakit 4 kali
penderita bronkitis kronik yang
menggunakan biaya sendiri sebanyak
mempunyai kebiasaan merokok
80,2% (85 orang) dan yang datang
sebanyak 82,8% (96 orang) dan yang
berobat jalan ke rumah sakit >4 kali
tidak merokok sebanyak 17,2% (20
menggunakan biaya sendiri sebanyak
orang).
19,8% (21 orang).
Hasil uji statistik dengan
Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji chi square diperoleh
menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti
nilai p=0,223 (p>0,05) yang berarti
secara umum terdapat perbedaan
secara umum tidak terdapat perbedaan
proporsi yang bermakna antara riwayat
proporsi yang bermakna antara jenis
merokokpenderita berdasarkan jenis
kelamin penderita berdasarkan jenis
bronkitis.
bronkitis.
Jumlah Kunjungan berdasarkan
Kesimpulan dan Saran
Sumber Pembiayaan: 1. Kesimpulan
a. Proporsi penderita Bronkitis
yang dirawat jalan di RSU Dr.
Ferdinand L.Tobing Sibolga
Tabel 11 Tahun 2010-2012 berdasarkan
Distribusi Proporsi Jumlah Kunjungan
Penderita Bronkitis Berdasarkan karakteristik sosiodemografi
Sumber Pembiayaan Yang Dirawat
tertinggi yaitu berdasarkan
Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Sibolga Tahun 2010-2012 umur, kelompok umur tertinggi
Sumber Jumlah Kunjungan
Jumlah
Pembiayaa 4kali >4kali berada Berdasarkan kelompok
n F % f % f %
Biaya 80, 19, 10 umur 24 32 tahun (21,8%),
85 21 51,5
sendiri 2 8 6

13
sedangkan Berdasarkan jenis riwayat merokok tertinggi yaitu
kelmain laki-laki (60,2%) merokok 61,7%.
dengan kelompok tertingginya e. Proporsi penderita Bronkitis
Berdasarkan kelompok umur 24 yang dirawat jalan di RSU Dr.
32 tahun (22,6%) dan Ferdinan L.Tobing Sibolga
Berdasarkan jenis kelamin Tahun 2010-2012 berdasarkan
perempuan (39,8%) dengan jumlah kunjungan tertinggi 4
kelompok tertinggi Berdasarkan kali 76,7%
kelompok umur 4250 tahun f. Proporsi penderita Bronkitis
(25,6%),pekerjaan sebagai yang dirawat jalan di RSU Dr.
wiraswasta 19,4%, status kawin Ferdinan L.Tobing Sibolga
75,2% dan berasal dari Kota Tahun 2010-2012 berdasarkan
Sibolga 63,6%. sumber pembiayaan tertinggi
b. Proporsi penderita Bronkitis adalah menggunakan biaya
yang dirawat jalan di RSU Dr. sendiri 51,5%.
Ferdinan L.Tobing Sibolga g. Ada perbedaan proporsi yang
Tahun 2010-2012 berdasarkan bermakna antara umur penerita
gejala klinis batuk 100%. berdasarkan jenis
c. Proporsi penderita Bronkitis h. Ada perbedaan proporsi yang
yang dirawat jalan di RSU Dr. bermakna antara jenis kelamin
Ferdinand L.Tobing Sibolga penerita berdasarkan jenis
Tahun 2010-2012 berdasarkan Bronkitis. (p=0,000 ;
jenis Bronkitis tertinggi yaitu 2=30,278).
bronkitis kronik 56%. i. Ada perbedaan proporsi yang
d. Proporsi penderita Bronkitis bermakna antara riwayat
yang dirawat jalan di RSU Dr. merokok penerita berdasarkan
Ferdinan L.Tobing Sibolga jenis bronkitis. (p=0,000 ;
Tahun 2010-2012 berdasarkan 2=50,036).

14
j. Tidak ada perbedaan proporsi polutan lainnya) dan sanitasi
yang bermakna antara jumlah lingkungan seperti kebersihan
kunjungan penerita berdasarkan rumah dari debu.
sumber pembiayaan. (p=0,223 ; c. Berdasarkan pihak RSU Dr.
2=0,529). Ferdinand L.Tobing Sibolga,
2. Saran untuk melengkapi pencatatan
a. Diharapkan Berdasarkan dokter data pasien yang lebih lengkap
dan perawat RSU Dr. Ferdinand Berdasarkan kartu status,
L.Tobing Sibolga agar terutama untuk pendidikan.
memberikan pemahaman Daftar Pustaka
keBerdasarkan penderita dan 1. Adisasmito, 2008. Sistem
keluarga mengenai penyakit Kesehatan. PT.Raja Grafindo
Bronkitis agar segera mencari Persada, Jakarta.
pengobatan untuk mencegah 2. Depkes Ri., 2007.Profil Kesehatan
komplikasi. Indonesia 2005. Jakarta
b. Diharapkan keBerdasarkan 3. Aditama, 2002.Paru Kita Masalah
penderita Bronkitis untuk segera Kita. Majalah Kesehatan Medika
mencari dan menjalani tahun XXVIII, No. 11 hal : 743 -
pengobatan secara tuntas agar 745
tidak terjadi keparahan ataupun 4. Cunha, J.P., 2012. Bronchitis.
komplikasi penyakit yang lain http://www.emedicinehealth.com
dan menjaga daya tahan tubuh diakses tanggal
seperti makan makanan bergizi, 5. Setiyanto, H., dkk., 2009. Acute
olah raga yang teratur, dan Bronchitis.
menghindari rokok. Selain itu http://www.rightdiagnosis.com/.htm
menjaga personal hygiene l diakses tanggal 14 September
(pemakaian masker sewaktu di 2012 pukul 14.00 WIB
jalan raya menghindari debu, 6. Hisyam, dkk., 2010. Bronchitis.
asap kendaraan dan faktor http://www.healthcommunities.com/

15
bronchitis.shtml diakses tanggal 14 11. Cochran, William G., 1990.
September 2012 pukul 14.30 WIB Sampling Techniques, Fourth
7. Menezes,A.M., et al., 2010. Edition. Wiley Series In Probability
Prevalensi dan Faktor Risiko and Mathematical Statistic. USA..
Bronkitis Kronik di Pelotas, RS. 12. Soemantri, Irman. 2008. Asuhan
Brazil. Thorax 2010, 49: 1217-1221 Keperawatan Berdasarkan Klien
doi: 10.1136/thx.49.12.1217. dengan Gangguan Sistem
http://translate.googleusercontent.co Pernapasan. Jakarta: Salemba
m/transalte_c? Medika.
depth=1&ei=JDajULzm42Prge_84 13. Artaida, P., 2005. Karakteristik
CADg&hl=id&langpair=en Penderita bronchitis Kronik
%7Cid&rur diakses Berdasarkan Dewasa Rawat Inap Di Rumah
tanggal 16 September 2012 pukul Sakit Santa Elisabeth Medan
15.00 WIB. Tahun 2003-2004. FKM,USU.
8. Jamal, S., 2004. Deskripsi 14. Sutoyo, K.D., 2008. Bronkitis
Penyakit Sistem Sirkulasi : Kronis dan Lingkaran yang tak
Penyebab Kematian Utama di Berujung Berpangkal (Vicious
Indonesia. Cermin Dunia Circle).http://www.jurnalrespirologi
Kedokteran no.143. Jakarta .org/jurnal/Jan09/.pdf, diakses
9. Depkes RI., 2004. Profil tanggal 23 Oktober 2012 pukul
Kesehatan Indonesia 2006. 13.00 WIB
DEPKES RI., Jakarta 15. Rahmadani, R.Q., Marlina, R.,
10. Depkes RI., 2004. Laporan RL 24 2011. Bronkitis Berdasarkan
Rawat Inap Rumah Sakit Anak. Akademi Kebidanan
H.Adam Malik, Medan.. DEPKES Berdasarkanng Sidempuan,
RI, Jakarta. Sumatera Utara.

16
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskriptif Jurnal
1. Deskripsi Umum
a. Judul : Karakteristik Penderita Bronkitis yang Dirawat Jalan
Berdasarkan Kelompok Umur 15 Tahun di RSU
Dr.ferdinan lumban tobing Sibolga tahun 2010-2012
b. Penulis : Rinaldi Togap, Rasmaliah dan Jemadi
a. Publikasi : Departemen Epidemiologi FKM USU
b. Penelaah : Kelompok 3
c. Tanggal Telaah : 24 April 2016
2. Deskripsi Konten
a. Tujuan Utama Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik
pasien dengan bronkitis rawat jalan dari tahun 2010 sampai 2012.

To determine the characteristics of patients with bronchitis outpatient


from 2010 until 2012
b. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tertinggi dengan
bronkitis pada kelompok usia 24-32 tahun 21,8%, untuk jenis kelamin
laki-laki pada kelompok usia 24-32 tahun 22,6%, untuk jenis kelamin
perempuan pada kelompok usia 42-50 tahun 25,6%, 19,4% pekerjaan
wiraswasta, dengan status perkawinan 75,2%, tinggal di Sibolga 63,6%,
100% gejala klinis batuk, jenis bronkitis kronis 58,3%, 61,7% sejarah
merokok, jumlah kunjungan 4 kali 78,2% dan beban umum lainnya
51,5%. Hasil uji statistik menunjukkan ada proporsi yang signifikan
perbedaan antara pasien berusia menurut jenis bronchitis (p <0,05), jenis
kelamin berdasarkan jenis bronchitis (p <0,05), jenis kelamin
berdasarkan riwayat merokok (p <0, 05), dan jenis bronkitis berdasarkan
jenis riwayat merokok (p <0,05). Tidak ada proporsi perbedaan yang
signifikan antara pasien berusia oleh riwayat merokok (p> 0,05) dan
jumlah kunjungan oleh sumber pendanaan (p> 0,05).
c. Kesimpulan Penelitian
1) Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat jalan di RSU Dr. Ferdinand
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan karakteristik
sosiodemografi tertinggi yaitu berdasarkan umur, kelompok umur
tertinggi berada Berdasarkan kelompok umur 24 32 tahun (21,8%),
sedangkan Berdasarkan jenis kelmain laki-laki (60,2%) dengan
kelompok tertingginya Berdasarkan kelompok umur 24 32 tahun
(22,6%) dan Berdasarkan jenis kelamin perempuan (39,8%) dengan
kelompok tertinggi Berdasarkan kelompok umur 4250 tahun
(25,6%),pekerjaan sebagai wiraswasta 19,4%, status kawin 75,2%
dan berasal dari Kota Sibolga 63,6%.
2) Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan gejala klinis batuk
100%.
3) Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat jalan di RSU Dr. Ferdinand
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan jenis Bronkitis
tertinggi yaitu bronkitis kronik 56%.
4) Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan riwayat merokok
tertinggi yaitu merokok 61,7%.
5) Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan jumlah kunjungan
tertinggi 4 kali 76,7%
6) Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan sumber pembiayaan
tertinggi adalah menggunakan biaya sendiri 51,5%.
7) Ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur penerita
berdasarkan jenis
8) Ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin penerita
berdasarkan jenis Bronkitis. (p=0,000 ; 2=30,278).
9) Ada perbedaan proporsi yang bermakna antara riwayat merokok
penerita berdasarkan jenis bronkitis. (p=0,000 ; 2=50,036).
10) Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jumlah
kunjungan penerita berdasarkan sumber pembiayaan. (p=0,223 ;
2=0,529).

B. Telaah Jurnal
1. Fokus Utama Penelitian
Pada tahun 2002 penyakit dan gangguan saluran napas masih
merupakan masalah terbesar di Indonesi. Angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,
tuberculosis, asma dan bronkitis masih menduduki peringkat tertinggi.
Bronkitis adalah salah satu kondisi teratas yang pasien mencari perawatan
medis.Hal ini ditandai dengan peradangan Berdasarkan saluran bronkial (atau
bronkus), saluran udara yang membentang dari trakea ke dalam saluran udara
kecil dan alveoli.
Di Rumah Sakit H.Adam Malik Medan (2004) jumlah pasien bronkitis
kronik yang dirawat inap ada sebanyak 89 kasus dengan proporsi 1,43%
yang terbagi atas laki-laki 76 orang dan perempuan 13 orang dan usia paling
banyak adalah usia 45 tahun sebanyak 64 orang. Sedangkan untuk rawat
jalan tahun 2002 kasus bronkitis kronik ada 97 kasus dengan proporsi 0,12%
dan Berdasarkan tahun 2003 terdapat 156 kasus dengan proporsi 0,2% dan
Berdasarkan tahun 2004 terdapat 232 kasus dengan proporsi 0,28% dan
terlihat ada peningkatan kasus setiap tahunnya. Berdasarkan survei
pendahuluan yang penulis lakukan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga,
bahwa terdapat pasien yang rawat jalan berdasarkan kelompok umur 15
tahun yang menderita bronkitis terdapat 135 orang berdasarkan tahun 2010,
berdasarkan tahun 2011 terdapat 149 orang dan berdasarkan tahun 2012
terdapat 153 orang.
Dari uraian berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan
tentang karakteristik penderita bronkitis yang rawat jalan di RSU Dr.
Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan Januari 2010 Desember 2012.

2. Elemen yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Suatu Penelitian


a. Gaya Penulisan
Sistematika telah tersusun dengan baik dan jelas pada judul
penelitian dan nama penulis. Namun pada abstrak tidak mencantumkan
kesimpulan hanya tercantum latar belakang, tujuan penelitian, analisis
statistik, hasil dan saran. Pengaturan dan desain penelitian juga sudah
dijelaskan pada metode penelitian yaitu menggunakan case series yang
bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana
(simple random sampling) dengan menggunakan tabel random
berdasarkan program C.Survey. Data dikumpulkan, diolah, dan dianalisa
secara statistic deskriptif dengan menggunakan uju Chi-Square. Data
disajikan dalam bentuk narasi, table distribusi proporsi, diagram pie dan
diagram bar.
Untuk tata bahasa yang dipergunakan dalam penulisan jurnal ini
cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca mengerti
bagaimana penelitian itu dilaksanakan dan apa hasil yang di peroleh,
namun pada penulisan masih kita jumpai kata depan dan kata hubung
yang berada di awal kalimat.
Misal pada pendahuluan:
Di lain pihak kemajuan dalam bidang industri..
Dari uraian berdasarkan latar belakang di atas maka perlu
b. Penulis
Penulis pada penelitian ini adalah Rinaldi Togap mahasiswa
Departemen Epidemiologi FKM USU dan Rasmaliah serta Jemadi selaku
dosen Departemen Epidemiologi FKM USU.
c. Judul
Judul penelitian ini adalah Karakteristik Penderita Bronkitis yang
Dirawat Jalan Berdasarkan Kelompok Umur 15 Tahun di RSU
Dr.Ferdinan Lumban Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Judul penelitian cukup jelas, akurat dan tidak ambigu serta
menggambarkan apa yang akan di teliti. Selain itu di judul ini juga sudah
menggambarkan apa, siapa, di mana dan kapan penelitian tersebut
dilakukan.
d. Abstrak
1) Kelebihan
a) Mampu mengambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian,
tujuan penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan.

b) Jurnal ini belum memenuhi IMRAD (introduction, Metode,


Result, Analize, Discussion).

Introduction

Bronchitis is described as inflammation of the bronchial


vessels. It is characterized by inflammation of the bronchial
tubes and divided into acute and chronic forms. Indonesia
does not have accurate data on morbidity of acute or chronic
bronchitis. Bronchitis including ten biggest disease in the
outpatient Dr. Ferdinand L. Tobing General Hospital. Total
cases of bronchitis in 2010-2012 there were 442 cases.

Bronkitis digambarkan sebagai peradangan pembuluh


bronkial. Hal ini ditandai dengan peradangan pada tabung
bronkial dan dibagi menjadi bentuk akut dan kronis. Indonesia
tidak memiliki data akurat tentang morbiditas bronkitis akut
atau kronis. Bronkitis termasuk sepuluh penyakit terbesar di
rawat jalan Rumah Sakit Dr. Ferdinand L. Tobing Umum.
Jumlah kasus bronkitis pada tahun 2010-2012 ada 442 kasus.

Methods

To determine the characteristics of patients with bronchitis


outpatient from 2010 until 2012 conducted a descriptive study
design case series. The Populations in this study as much as
442 data and the samples in this study as much as 206 data
obtained by sampling random tables C.Survey program, data
analysis by using Chi-square test.

Untuk menentukan karakteristik pasien dengan bronchitis


rawat jalan dari tahun 2010 sampai 2012 melakukan desain
studi kasus seri deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 442 data dan sampel dalam penelitian ini sebanyak
206 data yang diperoleh melalui sampling tabel random
Program C.Survey, analisis data dengan menggunakan uji
Chi-square.

Result

Results showed that the highest proportion with bronchitis in


the age group 24-32 years 21,8%, for male gender in the age
group of 24-32 years 22,6%, for female gender in the age
group of 42-50 years 25,6%, 19,4% self-employed jobs, with
marital status 75,2%, residence in Sibolga 63,6%, 100%
clinical symptoms of cough, chronic bronchitis type 58,3%,
61,7% smoking history, number of visits 4 times 78,2% and
other general expenses 51,5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tertinggi


dengan bronkitis pada kelompok usia 24-32 tahun 21,8%,
untuk jenis kelamin laki-laki pada kelompok usia 24-32 tahun
22,6%, untuk jenis kelamin perempuan pada kelompok usia
42-50 tahun 25,6%, 19,4% wiraswasta pekerjaan, dengan
status perkawinan 75,2%, tinggal di Sibolga 63,6%, 100%
gejala klinis batuk, jenis bronkitis kronis 58,3%, 61,7%
merokok sejarah, jumlah kunjungan 4 kali 78,2% dan beban
umum lainnya 51,5%.

Analize

Statistical test results showed there is significant difference


proportion between of patients aged by type of bronchitis (p
<0,05), gender by type of bronchitis (p <0,05), sex based on a
history of smoking (p <0,05), and bronchitis type by type of
smoking history (p<0,05). There is no significant difference
proportion between of patients aged by a history of smoking
(p> 0.05) and the number of visits by source of funding (p>
0.05).

Hasil uji statistik menunjukkan ada proporsi yang signifikan


perbedaan antara pasien berusia menurut jenis bronchitis (p
<0,05), jenis kelamin berdasarkan jenis bronchitis (p <0,05),
jenis kelamin berdasarkan riwayat merokok (p <0, 05), dan
jenis bronkitis berdasarkan jenis riwayat merokok (p <0,05).
Tidak ada proporsi perbedaan yang signifikan antara pasien
berusia oleh riwayat merokok (p> 0,05) dan jumlah kunjungan
oleh sumber pendanaan (p> 0,05).

Discussion

Discussion adalah teori-teori atau pakar yang menguatkan


hasil penelitian. Pada abstrak jurnal ini tidak dicantumkan
teori dan pakar yang menguatkan hasil penelitian namun
terdapat saran untuk si penderita bronkitis.

Expected to bronchitis sufferers to increase body resistance,


hygiene, environmental sanitation and reduce smoking and
the doctors and nurses Dr. Ferdinand L.Tobing General
Hospital Sibolga to give understanding to patients and their
families about the disease bronchitis.

Diharapkan penderita bronkitis meningkatkan daya tahan


tubuh, kebersihan, sanitasi lingkungan dan mengurangi
merokok dan para dokter dan perawat Rumah Sakit Dr.
Ferdinand L.Tobing Umum Sibolga untuk memberikan
pemahaman kepada pasien dan keluarga mereka tentang
penyakit bronkitis.

c) Jurnal ini juga mencantumkan kata kunci.

Keywords: Bronchitis, Caractheristic of patient, Dr. Ferdinand


L.Tobing General Hospital.

2) Kekurangan
Jurnal ini tidak memberikan kesimpulan terhadap hasil
penelitian dan tidak memberikan rekomendasi apa yang diberikan
untuk penelitian selanjutnya.

C. Elemen yang Mempengaruhi Kekuatan


1. Tujuan/Masalah Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik
bronkitis yang rawat jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga dari
bulan Januari 2010 Desember 2102. Karakteristik bronkitis itu sendiri
berdasarkan sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
perkawinan dan tempat tinggal), gejala klinis, jenis bronkitis, riwayat
merokok, jumlah pengunjung dan sumber pembiayaan. Tujuan penelitian
ini sederhana namun data yang diperlukan cukup banyak.
2. Konsistensi Logis
Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang
seharusnya yaitu : dimulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak
(konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan metode,
analisis statistik, hasil, saran, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan
metode, hasil, pembahasan kesimpulan, saran, catatan kaki, serta daftar
pustaka.
3. Literatur review
Penyusunan literatur menggunakan sistem vancouver dan pada
daftar pustaka juga dilakukan penomoran.
Contoh pada teori :
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan
sumber daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri
serta sejahtera lahir dan batin.1

Berbagai transisi yang ada, baik transisi demografik, sosio-ekonomi


maupun epidemiologi telah menimbulkan pergeseran pergeseran,
termasuk bidang kesehatan. Angka kematian menurun dan usia harapan
hidup secara umum makin panjang, pola penyakit dan penyebab kematian
telah berubah. Penyakit menular yang selalu menjadi penyebab kesakitan
dan kematian utma mulai bergeser dan digantikan oleh penyakit tidak
menular, salah satunya adalah penyakit Berdasarkan saluran pernapasan
yaitu bronkitis.2

Contoh penomoran pada daftar pustaka:


1. Adisasmito, 2008.Sistem Kesehatan. PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
2. Depkes Ri., 2007.Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta

Penulisan jurnal ini juga menggunakan analitis kritis berdasarkan


literatur yang ada dengan membandingkan temuan-temuan pada penelitian
sebelumnya dengan hasil yang didapatkan oleh penulis dan dimuat di
bawah paragraph hasil penelitian si penulis sehingga memudahkan
pembaca untuk lebih memahaminya. Namun, pada jurnal ini tidak semua
hasil penelitian memuat teori dan penelitian sebelumnya.
Contoh 1(ada hasil penelitian sebelumnya):
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa penderita Bronkitis
berdasarkan pekerjaan tertinggi yaitu Wiraswasta sebanyak 19,4% (40
orang) dan terendah adalah Nelayan sebanyak 4,4% (9 orang) serta
terdapat yang tidak tercatat pada kartu status sebanyak 9,6% (20 orang),
berdasarkan status perkawinan tertinggi yaitu kawin sebanyak 75,2% (155
orang) dan tempat tinggal umumnya berasal dari Kota Sibolga sebanyak
63,6% (131 orang) dan tidak tercatat sebanyak 2,9% (6 orang).
Hal ini sejalan dengan penelitian Artaida (2005) tentang
Karakteristik Penderita Bronkitis Kronik di RS Santa Elisabeth Medan,
dimana hasil penelitiannya pekerjaan yang paling banyak menderita 5
bronkitis adalah wiraswasta sebanyak 26,5% (31 orang) dari 117 orang.
Contoh 2 (tidak ada teori dan hasil penelitian sebelumnya):
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa proporsi sumber
pembiayaan penderita Bronkitis, menunjukkan penderita menggunakan
biaya sendiri untuk melakukan pengobatan yaitu sebanyak 51,5% (106
orang) . Pengobatan Bronkitis di RSU Dr. Ferdinad L.Tobing Sibolga
relatif terjangkau berkisar Rp12.000,- diketahui dari buku kunjungan
Berdasarkan Poliklinik Paru dan Saluran Napas. Hal tersebut menjadi
suatu alasan yang kemungkinan besar masyarakat tidak terlalu khawatir
untuk melakukan pengobatan di rumah sakit ini.
4. Theoritical Kerangka
Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori tidak
digambarkan dalam jurnal penelitian tersebut, namun pada bagian
pembahasan sudah terdapat beberapa penjelasan teori dan penelitian
sebelumnya mengenai masing-masing karakteristik yang berkaitan
dengan penderita bronkitis.
5. Tujuan/sasaran/pertanyaan penelitian/hipotesis
Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan
mencerminkan informasi yang disajikan dalam tinjauan pustaka. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui karakteristik bronkitis yang rawat jalan di
RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan Januari 2010 Desember
2102.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahui
karakteristik penderita bronkitis yang rawat jalan berdasarkan kelompok
umur 15 tahun di RSU Dr.Ferdinand L.Tobing Sibolga Tahun 2010 2012.
Penelitian ini tidak memuat hipotesis karena bukan untuk mencari
hubungan, perbedaan maupun eksperimen. Penelitian ini hanya untuk
menggambarkan karakteristik dari penderita bronkitis yang rawat jalan
berdasarkan kelompok umur 15 tahun di RSU Dr.Ferdinand L.Tobing
Sibolga Tahun 2010 2012.
6. Sampel
Populasi berdasarkan penelitian ini adalah semua data penderita
penyakit bronkitis yang dirawat jalan di RSUD Dr.Ferdinand Lumban
Tobing Sibolga tahun 2010-2012 yang berumur 15 tahun sebanyak 442
kasus. Sampel adalah sebagian dari populasi atau penderita bronkitis yang
dirawat jalan di RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing Sibolga tahun 2010-
2012 yang berumur 15 tahun yang akan diteliti. Besar sampel diperoleh
dengan menggunkan rumus :
Dengan menggunakan rumus tersebut diketahui sampel sebanyak 206
kasus. Pengambilan sampel dari daftar populasi yang telah disiapkan
dilakukan secara acak sederhana (Simpel Random Sampling) dengan
menggunakan tabel random berdasarkan program C.Survey. Penderita
bronkitis yang menjadi populasi peneltian mempunyai peluang yang sama
untuk menjadi sampel.
7. Pertimbangan Ethical
Pada jurnal ini tidak dicantumkan secara tertulis pertimbangan
ethical namun biasanya untuk melakukan penelitian sudah mendapat izin
etik dari komite etik tempat penelitian dan sebelum mendapatkan
persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu mereka
diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi
penelitian.
8. Definisi Operasional
Definisi operasional tidak disebutkan dalam jurnal ini.
9. Metodelogi
Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan menggunakan desain case
series. Penelitian ini dilakukan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Sibolga.Penelitian dilakukan Berdasarkan bulan November 2012 Juli
2013 dengan sampel sebesar 206 kasus.
Data dikumpulkan dari data sekunder yang diperoleh dari kartu
status penderita bronkitis berdasarkan kelompok 15 tahun yang
bersumber dari Rekam Medik RSUD Dr.Ferdinand L.Tobing Sibolga
Tahun 2010-2012. Kartu status dengan kasus bronkitis yang terpilih
sebagai sampel dikumpulkan lalu dilakukan pencatatan variabel-variabel
yang diteliti kemudian dilakukan tabulasi data. Data dikumpulkan, diolah,
dan dianalisa secara statistik deskriptif dengan menggunakan uji Chi-
Square. Data disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi proporsi,
diagram pie dan diagram bar.
10. Data analisis/hasil
Data dikumpulkan, diolah, dan dianalisa secara statistik deskriptif
dengan menggunakan uji Chi-Square. Data disajikan dalam bentuk narasi
dan tabel distribusi proporsi.

1) Analisis Deskriptif
a) Distribusi Proporsi Umur dan Jenis Kelamin Bronkitis Yang
Dirawat Jalan di RSU Dr.Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
2010-2012
Umur Jenis Kelamin
Jumlah
No Laki-laki Perempuan
(thn) F % f % F %
1 15-23 24 19,4 17 20,3 41 19,9
2 24-32 28 22,6 17 20,7 45 21,8
3 33-41 19 15,3 10 12,2 29 14,1
4 42-50 18 14,5 21 25,6 39 18,9
5 51-59 16 12,9 8 9,9 24 11,7
6 60-68 15 12,1 6 7,3 21 10,2
7 69-77 4 3,23 2 2,4 6 2,9
8 78-86 0 0 1 1,6 1 0,5
Jumlah 124 100 82 100 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa proporsi penderita
Bronkitis berdasarkan umur, kelompok umur tertinggi berada pada
kelompok umur 24 32 tahun yaitu sebanyak 21,8% (45 orang),
sedangkan penderita bronkitis pada jenis kelamin, jenis kelamin
laki-laki jumlah penderitanya yaitu sebanyak 60,2% (124 orang)
dengan kelompok tertingginya, pada kelompok umur 24 32 tahun
sebanyak 22,6% (28 orang) dan jenis kelamin perempuan jumlah
penderitanya ada sebanyak 39,8% (82 orang) dengan kelompok
tertinggi pada kelompok umur 4250 tahun ada sebanyak 25,6%
(21 orang).
Kesimpulannya adalah proporsi penderita pada kelompok
umur baik perempuan atau laki-laki kebanyakan adalah kelompok
umur 24-32 tahun. Pada laki-laki yaitu kelompok umur 24-32
tahun dan pada perempuan umur 42-50.

b) Distribusi Proporsi Sosiodemografi Penderita Bronkitis Yang


Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
2010-2012
No Sosiodemografi f %
Pekerjaan
9 4,4
Nelayan
27 13,1
PNS/TNI/POLRI
24 11,7
Pegawai Swasta
40 19,4
1 Wiraswasta
31 15,1
Ibu Rumah Tangga (IRT)
Pelajar/Mahasiswa
28 13,6
Tidak Bekerja
27 13,1
Tidak tercatat
20 9,6
Jumlah 206 100
Status Perkawinan
2 Kawin 55 75,2
Belum Kawin 51 24,8
Jumlah 206 100
Tempat Tinggal
Kota Sibolga 131 63,6
3
Luar Kota Sibolga 69 33,5
Tidak Tercatat 6 2,9
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa penderita Bronkitis
berdasarkan pekerjaan tertinggi yaitu Wiraswasta sebanyak 19,4%
(40 orang) dan terendah adalah Nelayan sebanyak 4,4% (9 orang)
serta terdapat yang tidak tercatat pada kartu status sebanyak 9,6%
(20 orang), berdasarkan status perkawinan tertinggi yaitu kawin
sebanyak 75,2% (155 orang) dan tempat tinggal umumnya berasal
dari Kota Sibolga sebanyak 63,6% (131 orang) dan tidak tercatat
sebanyak 2,9% (6 orang).
Kesimpulannya adalah penderita bronkitis berdasarkan
pekerjaan kebanyakan adalah wiraswasta, berdasarkan status
perkawinan kebanyakan adalah kawin dan berdasarkan tempat
tinggal kebanyakan berasal dari kota Sibolga.
c) Distribusi Proporsi Gejala Klinis Penderita Bronkitis yang
Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
2010-2012
Gejala Klinis F %
Batuk 206 100
Sesak Napas 116 58,3
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa proporsi gejala
klinis penderita Bronkitis gejala klinis bronkitis pada umumnya
adalah batuk sebanyak 100% (206 orang).
Kesimpulannya adalah penderita bronkitis kebanyakan
memiliki gejala klinis batuk.
d) Distribusi Proporsi Jenis Bronkitis Penderita Bronkitis Yang
Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
2010-2012
Jenis Bronkitis F %
Bronkitis akut 90 44
Bronkitis Kronis 116 56
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa proporsi jenis
bronkitis penderita bronkitis, menunjukkan jenis yang tertinggi
adalah Bronkitis kronik yaitu sebanyak 56% (116 orang).
Kesimpulannya adalah bahwa penderita bronkitis
kebanyakan adalah bronkitis kronis.
e) Distribusi Proporsi Riwayat Merokok Penderita Bronkitis
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga
Tahun 2010-2012

Riwayat
F %
Merokok
Merokok 127 61,7
Tidak Merokok 79 38,3
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa proporsi riwayat
merokok penderita Bronkitis, menunjukkan bahwa penderita
Bronkitis yang mempunyai kebiasaan merokok yang tertinggi
yaitu sebanyak 61,7% (127 orang).
Kesimpulannya adalah penderita bronkitis kebanyakan
adalah memiliki riwayat merokok.
f) Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Penderita Bronkitis
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga
Tahun 2010-2012
Jumlah
F %
Kunjungan
4 kali 158 76,7
>4 kali 48 23,3
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa jumlah kunjungan
penderita Bronkitis, menunjukkan penderita Bronkitis melakukan
kunjungan ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang
tertinggi adalah dengan kunjungan 4 kali yaitu sebanyak 76,7%
(158 orang).
Kesimpulannya adalah penderita bronkitis kebanyakan
waktu kunjungannya 4 kali.
g) Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Penderita Bronkitis
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga
Tahun 2010-2012
Sumber F %
Pembiayaan
Biaya Sendiri 106 51,5
Bukan Biaya 100 48,5
Sendiri
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa proporsi sumber
pembiayaan penderita bronkitis, menunjukkan penderita
menggunakan biaya sendiri untuk melakukan pengobatan yaitu
sebanyak 51,5% (106 orang).
Kesimpulannya adalah penderita bronkitis kebanyakan
menggunakan biaya sendiri.
2) Analisis Statistik
a) Distribusi Proporsi Umur Penderita Bronkitis Berdasarkan
Jenis Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Umur (tahun) Jumlah
bronkitis 15-36 37-58 59-80
F % f % f % F %
Bronkitis 63 70 21 23,3 6 6,7 90 100
akut
Bronkitis 40 34,5 53 45,7 23 19,8 11,6 100
kronis
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa dari 116 orang
penderita Bronkitis jenis Bronkitis kronik yang tertinggi berada
pada kelompok umur 37 58 tahun sebanyak 45,7% (53 orang)
dan yang terendah berada pada kelompok umur 59 80 tahun
yaitu sebanyak 19,8% (23 orang).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin
penderita berdasarkan jenis bronkitis.
b) Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Bronkitis
Berdasarkan Jenis Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU Dr.
Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Jenis Kelamin Jumlah
Bronkitis Laki-laki Perempuan
F % f % f %
Bronkitis 35 38, 55 61,1 90 100
akut 9
Bronchitis 89 76, 27 23,3 116 100
kronis 7
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa dari 116 orang
penderita Bronkitis jenis bronkitis kronik tertinggi pada jenis
kelamin laki-laki sebanyak 76,7% (89 orang) dan yang terendah
pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 23,3% (27 orang).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara riwayat
merokokpenderita berdasarkan jenis bronkitis.
c) Distribusi Proporsi Riwayat Merokok Penderita Bronkitis
Berdasarkan Jenis Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU Dr.
Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Riwayat Merokok Jumlah
bronkitis Merokok Tidak
merokok
F % f % F %
Bronkitis 31 34,4 59 75,6 90 100
akut
Bronkitis 96 82,8 20 17,2 116 100
kronis 0
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa dari 116 orang
penderita bronkitis kronik yang mempunyai kebiasaan merokok
sebanyak 82,8% (96 orang) dan yang tidak merokok sebanyak
17,2% (20 orang).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara riwayat
merokokpenderita berdasarkan jenis bronkitis.

d) Distribusi Proporsi Jumlah Kunjungan Penderita Bronkitis


Berdasarkan Sumber Pembiayaan Yang Dirawat Jalan di RSU
Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jumlah Kunjungan
Sumber Jumlah
4kali >4kali
Pembiayaan
F % f % F %
51,
Biaya sendiri 85 80,2 21 19,8 106
5
Bukan biaya 48,
73 73 27 27 100
sendiri 5
Berdasarkan table menunjukkan bahwa dari 106 orang
penderita Bronkitis, penderita yang berobat jalan ke rumah sakit
4 kali menggunakan biaya sendiri sebanyak 80,2% (85 orang) dan
yang datang berobat jalan ke rumah sakit >4 kali menggunakan
biaya sendiri sebanyak 19,8% (21 orang).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh nilai p=0,223 (p>0,05) yang berarti secara umum tidak
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin
penderita berdasarkan jenis bronkitis.
11. Pembahasan temuan hasil penelitian
a. Kekuatan asosiasi
Penelitian ini tidak menggunakan hubungan namun hanya
mendiskripsikan tentang karakteristik bronkitis yang rawat jalan di
RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan Januari 2010
Desember 2102. karakteristik bronkitis yang rawat jalan di RSU Dr.
Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan Januari 2010 Desember 2102.
b. Konsistensi
Penulis kebanyakan sudah mencantumkan replikasi dari
penelitian sebelumnya sehingga penelaah bisa membandingkan hasil
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

c. Hubungan temporal
Pada tahun 2002 penyakit dan gangguan saluran napas masih
merupakan masalah terbesar di Indonesia. Angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,
tuberculosis, asma dan bronkitis masih menduduki peringkat tertinggi.
Bronkitis adalah salah satu kondisi teratas yang pasien mencari
perawatan medis. Terdapat beberapa karakteristik penderita bronkitis
diantaranya pada kelompok umur, sosiodemografi, gejala klinis,
riwayat merokok, jumlah kunjungan dan pembiayaan.
Penelitian ini berusaha mencari karakteristik penderita
bronkitis yang rawat jalan berdasarkan kelompok umur 15 tahun di
RSU Dr.Ferdinand L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012.
d. Efek dosis respon
Penelitian ini hanya mendiskripsikan tentang karakteristik
penderita bronkitis rawat jalan tanpa menghubungkan masing-masing
karakteristik tersebut dengan bronkitis misal hubungan rokok dengan
tingkat keparahan pada bronkitis.
e. Spesifikasi
Penelitian ini tidak meneliti tentang hubungan namun hanya
mendiskripsikan tentang karakteristik penderita bronkitis rawat jalan
tanpa menghubungkan masing-masing karakteristik tersebut dengan
bronkitis.
f. Plausibility
Penelitian ini tidak meneliti tentang hubungan namun hanya
mendiskripsikan tentang karakteristik penderita bronkitis rawat jalan
tanpa menghubungkan masing-masing karakteristik tersebut dengan
bronkitis.

12. Koherensi/kesesuaian
Pada penelitian ini, unsur coherence/ kesesuaian terpenuhi
dalam hal pemilihan subjek yaitu penderita bronchitis 15 tahun dapat
dikaitkan dengan kelompok usia, jenis kelamin, pekerjaan, gejala klinis,
status perkawinan, riwayat merokok, jenis bronkitis, jumlah kunjungan,
tempat tinggal dan beban umum lainnya.
13. Bukti Eksprerimen
Penelitian ini bukan merupakan experimental study.
14. Analogi
Penelitian atau jurnal sebelumnya yang mendukung penelitian ini yaitu:
Di Rumah Sakit H.Adam Malik Medan (2004) jumlah pasien
bronkitis kronik yang dirawat inap ada sebanyak 89 kasus dengan proporsi
1,43% yang terbagi atas laki-laki 76 orang dan perempuan 13 orang dan
usia paling banyak adalah usia 45 tahun sebanyak 64 orang. Sedangkan
untuk rawat jalan tahun 2002 kasus bronkitis kronik ada 97 kasus dengan
proporsi 0,12% dan Berdasarkan tahun 2003 terdapat 156 kasus dengan
proporsi 0,2% dan Berdasarkan tahun 2004 terdapat 232 kasus dengan
proporsi 0,28% dan terlihat ada peningkatan kasus setiap tahunnya.
15. Referensi
Literatur yang digunakan rata-rata menggunakan literatur terbaru
yaitu kebanyakan 5 tahun terakhir, sedangkan untuk jurnal yang
mendukung hanya terdapat 2 jurnal.
16. Kesimpulan dan Saran
a. Kelebihan
1) Kesimpulan dari penelitian ini sudah menjawab semua tujuan
penelitian.
2) Kesimpulan jelas, ringkas dan mudah dipahami.
3) Peneliti memberikan beberapa saran kepada institusi terkait atau
tempat penelitian dan penderita bronkitis.
b. Kekurangan
1) Peneliti tidak memberikan saran kepada peneliti selanjutnya.
2) Peneliti tidak menyarankan kepada institusi terkait untuk
melakukan penyuluhan rutin mengenai bronkitis.

D. Penutup
Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan
kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah
memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang
ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah. Penelitian ini
juga dapat dijadikan sebgaai langkah awal dalam penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai