Dosen Pembimbing :
OLEH KELOMPOK 3 :
Baihaki Sugiodi
Tim Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN 1
A. Deskripsi Jurnal 17
B. Telaah Jurnal 19
C. Elemen yang Mempengaruhi Kekuatan 25
D. Penutup 39
3
BAB I
1
cough, chronic bronchitis type 58,3%, 61,7% smoking history, number of visits 4
times 78,2% and other general expenses 51,5%. Statistical test results showed there
is significant difference proportion between of patients aged by type of bronchitis (p
<0,05), gender by type of bronchitis (p <0,05), sex based on a history of smoking (p
<0,05), and bronchitis type by type of smoking history (p<0,05). There is no
significant difference proportion between of patients aged by a history of smoking
(p> 0.05) and the number of visits by source of funding (p> 0.05). Expected to
bronchitis sufferers to increase body resistance, hygiene, environmental sanitation
and reduce smoking and the doctors and nurses Dr. Ferdinand L.Tobing General
Hospital Sibolga to give understanding to patients and their families about the
disease bronchitis.
Pendahuluan
2
kematian akibat penyakit saluran napas banyak mengacu ke pembagian
dan paru seperti infeksi saluran napas bronkitis tersebut. Penelitian yang
akut, tuberculosis, asma dan bronkitis membahas tentang bronkitis tidak
masih menduduki peringkat mempunyai data data yang lengkap
tertinggi.Infeksi merupakan penyebab yang bisa digunakan dalam penelitian
yang tersering. Kemajuan dalam penelitian ilmiah.4
bidang diagnostik dan pengobatan
Suatu penelitian yang
menyebabkan turunnya insidens
dilakukan di Amerika Serikat
penyakit saluran napas akibat infeksi.
Berdasarkan tahun 2005 didapat angka
Di lain pihak kemajuan dalam bidang
Insidens rate dari bronkitis akut
industri dan transportasi menimbulkan
berkisar 4,6 per 100. Di Amerika
masalah baru dalam bidang kesehatan
Serikat, bronkitis akut adalah penyakit
yaitu polusi udara. Bertambahnya
yang paling umum kesembilan
umur rata-rata penduduk, banyaknya
diantara pasien rawat jalan atau sekitar
jumlah penduduk yang merokok serta
4,60% atau 12,5 juta orang di Amerika
adanya polusi udara meningkatkan
Serikat. Sebuah data Insiden
jumlah penderita.3 Bronkitis adalah
ekstrapolasi di Amerika Serikat untuk
salah satu kondisi teratas yang pasien
bronkitis akut: 12.511.999 per tahun,
mencari perawatan medis. Hal ini
1.042.666 per bulan, 240.615 per
ditandai dengan peradangan
minggu, 34.279 per hari, 1.428 per
Berdasarkan saluran bronkial (atau
jam, dan 23 per menit.5
bronkus), saluran udara yang
membentang dari trakea ke dalam Sedangkan peneltian
saluran udara kecil dan Berdasarkan tahun 2006 di kota
alveoli.Bronkitis ada 2 macam London, Inggris bronkitis akut
menurut terminologi lamanya penyakit mempengaruhi 44 dari setiap 1000
berdiam didalam tubuh penderita yaitu orang dewasa > 16 tahun, dengan
bronkitis akut dan bronkitis kronik. sebagian besar episode yaitu sekitar
Penelitian yang sering dilakukan juga 82% episode terjadi Berdasarkan
3
musim gugur atau musim dingin. Di kesakitan umum di Indonesia setelah
Australia, bronkitis akut ditemukan sistem sirkulasi, infeksi, dan parasit.8
menjadi alasan yang paling umum Indonesia belum memiliki data yang
kelima untuk berkonsultasi dengan akurat tentang angka morbiditas
dokter umum.6 bronkitis akut maupun bronkitis
kronik. Data mengenai bronkitis akut
Di Amerika Serikat prevalensi
dapat kita peroleh dari rumah sakit
rate untuk bronkitis kronik adalah
yang menyediakan bagian penyakit
berkisar 4,45% atau 12,1 juta jiwa dari
respiratory ataupun rumah sakit sentra
populasi perkiraan yang digunakan
pendidikan. Penelitian untuk
293 juta jiwa. Sedangkan ekstrapolasi
membahas tentang bronkitis kronik
tingkat prevalensi bronkitis kronik di
jarang dilakukan, data angka kesakitan
Mongolia berkisar 122.393 orang dari
dapat diperoleh dari rumah sakit
populasi perkiraan yang digunakan
rumah sakit sentra pendidikan.9
adalah berkisar 2.751.314 juta jiwa.
Untuk daerah ASEAN, negara Di Rumah Sakit H.Adam
Thailand salah satu negara yang Malik Medan (2004) jumlah pasien
merupakan angka ekstrapolasi tingkat bronkitis kronik yang dirawat inap ada
prevalensi bronkitis kronik yang paling sebanyak 89 kasus dengan proporsi
tinggi yaitu berkisar 2.885.561 jiwa 1,43% yang terbagi atas laki-laki 76
dari populasi perkiraan yang orang dan perempuan 13 orang dan
digunakan sebesar 64.865.523 jiwa, usia paling banyak adalah usia 45
untuk negara Malaysia berada di tahun sebanyak 64 orang. Sedangkan
sekitar 1.064.404 dari populasi untuk rawat jalan tahun 2002 kasus
perkiraan yang digunakan sebesar bronkitis kronik ada 97 kasus dengan
23.552.482 jiwa.7 SKRT 2001, asma, proporsi 0,12% dan Berdasarkan tahun
bronkitis kronik dan emfisema 2003 terdapat 156 kasus dengan
menduduki peringkat ke-3 (PMR proporsi 0,2% dan Berdasarkan tahun
12,7%) sebagai penyebab angka 2004 terdapat 232 kasus dengan
4
proporsi 0,28% dan terlihat ada
peningkatan kasus setiap tahunnya.10
Tujuan khusus penelitian ini:
Berdasarkan survei pendahuluan yang
penulis lakukan di RSU Dr. Ferdinan a. Mengetahui distribusi proporsi
L.Tobing Sibolga, bahwa terdapat penderita bronkitis berdasarkan
pasien yang rawat jalan Berdasarkan sosio demografi (umur, jenis
kelompok umur 15 tahun yang kelamin, pekerjaan, status
menderita bronkitis terdapat 135 orang perkawinan dan tempat tinggal)
b. Mengetahui distribusi proporsi
Berdasarkan tahun 2010, Berdasarkan
penderita bronkitis berdasarkan
tahun 2011 terdapat 149 orang dan
gejala klinis.
Berdasarkan tahun 2012 terdapat 153
c. Mengetahui distribusi proporsi
orang. Dari uraian Berdasarkan latar
penderita bronkitis berdasarkan
belakang di atas maka perlu dilakukan
jenis bronkitis.
tentang karakteristik penderita d. Mengetahui distribusi proporsi
bronkitis yang rawat jalan di RSU Dr. penderita bronkitis berdasarkan
Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan riwayat merokok.
e. Mengetahui distribusi proporsi
Januari 2010 Desember 2102.
penderita bronkitis berdasarkan
Perumusan masalah dalam jumlah kunjungan.
penelitian ini adalah Belum diketahui f. Mengetahui distribusi proporsi
5
bronkitis berdasarkan jenis desain case series. Penelitian ini
bronkitis. dilakukan di RSU Dr.Ferdinan
j. Mengetahui distribusi proporsi
L.Tobing Sibolga.Penelitian dilakukan
jumlah kunjungan penderita
Berdasarkan bulan November 2012
bronkitis berdasarkan sumber
Juli 2013.
pembiayaan.
Populasi Berdasarkan
Manfaat penelitian ini adalah:
penelitian ini adalah semua data
a. Hasil penelitian ini diharapkan penderita penyakit bronkitis yang
dapat memberikan informasi dan dirawat jalan di RSUD Dr.Ferdinand
masukan bagi pihak Rumah Sakit Lumban Tobing Sibolga tahun 2010-
Umum Dr. Ferdinand L.Tobing 2012 yang berumur 15 tahun
Sibolga. sebanyak 442 kasus. Sampel adalah
b. Sebagai bahan masukan/informasi sebagian dari populasi atau penderita
bagi peneliti lain yang ingin bronkitis yang dirawat jalan di RSUD
melakukan/melanjutkan penelitian Dr.Ferdinand Lumban Tobing Sibolga
tentang penderita bronkitis. tahun 2010-2012 yang berumur 15
c. Sebagai sarana untuk
tahun yang akan diteliti. Besar sampel
meningkatkan pengetahuan dan
diperoleh dengan menggunkan rumus:
wawasan penulis dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan di FKM USU.
d. Salah satu persyaratan bagi penulis n = Jumlah sampel minimal
dalam menyelesaikan studi N = jumlah populasi yaitu 442 kasus
Berdasarkan FKM USU. t = tingkat kepercayaan (digunakan
0,95 sehingga nilai t = 1,96)
d = taraf kekeliruan (digunakan 0,05)
Metode Penelitian p = proporsi dari karakteristik tertentu
Penelitian ini bersifat (golongan) / proporsi penyakit
deskriptif, dengan menggunakan
6
bronkitis Berdasarkan penelitian menggunakan uji Chi-Square. Data
sebelumnya yaitu 0,5 disajikan dalam bentuk narasi, tabel
q = 1-p (proporsi bukan penyakit distribusi proporsi, diagram pie dan
bronkitis) diagram bar.
7
pada jenis kelamin, jenis kelamin laki-
lai jumlah penderitanya yaitu sebanyak Tabel 2
60,2% (124 orang) dengan kelompok Distribusi Proporsi Sosiodemografi
Penderita Bronkitis Yang Dirawat
tertingginya pada kelompok umur 24- Jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
32 tahun sebanyak 22,6% (28 orang)
No Sosiodemografi f %
dan jenis kelamin perempuan jumlah Pekerjaan
Nelayan 9 4,4
penderitanya ada sebanyak 39,8 % (82 PNS/TNI/POLRI 27 13,1
orang) dengan kelompok tertinggi Pegawai Swasta 24 11,7
Wiraswasta 40 19,4
pada kelompok umur 42-50 tahun ada 1
Ibu Rumah 31 15,1
Tangga (IRT)
sebanyak 25,6%. Pelajar/Mahasiswa 28 13,6
Sesuai dengan UU No.13 tahun Tidak Bekerja 27 13,1
Tidak tercatat 20 9,6
2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2, bahwa yang Jumlah 206 100
termasuk usia produktif adalah Status
Perkawinan
2 55 75,2
kelompok umur 15 55 tahun. Kawin
51 24,8
Belum Kawin
Penderita bronkitis pada umumnya Jumlah 206 100
menyerang kelompok usia pekerja Tempat Tinggal
Kota Sibolga 131 63,6
dikarenakan seringnya terpapar dengan 3
Luar Kota Sibolga 69 33,5
Tidak Tercatat 6 2,9
zat polutan pada lingkungan sekitar
Jumlah 206 100
tempat kerja seperti asap kendaraan,
rokok, debu, dll.12
Berdasarkan tabel 2 tertinggi yaitu kawin sebanyak 75,2%
menunjukkan bahwa penderita (155 orang) dan tempat tinggal
Bronkitis berdasarkan pekerjaan umumnya berasal dari Kota Sibolga
tertinggi yaitu Wiraswasta sebanyak sebanyak 63,6% (131 orang) dan tidak
19,4% (40 orang) dan terendah adalah tercatat sebanyak 2,9% (6 orang).
Nelayan sebanyak 4,4% (9 orang) serta Wiraswasta yang dimaksud
terdapat yang tidak tercatat pada kartu dalam penelitian ini adalah pedagang
status sebanyak 9,6% (20 orang), (dipasar, rumah toko dan kaki lima),
berdasarkan status perkawinan supir dan tukang becak. Penderita
8
dengan kedua pekerjaan (wiraswasta jalan RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
dan ibu rumah tangga) ini lebih banyak Sibolga Tahun 2010-2012 terbanyak
terpapar zat polutan yang berbahaya tinggal di kota Sibolga, sedangkan
seperti debu, asap, kendaraan penduduk yang berasal dari Luar Kota
bermotor, dan asap rokok. Hal ini Sibolga biasanya berasal dari Kabupaten
9
menunjukkan gejala klinis batuk seperti N2O, hidrokarbon, aldehid,
produktif (frekuensi batuk yang ozon.14
sering dengan mengahsilkan Rahmadani, (2011)
sputum karena terbentuknya Bronkitis akut biasanya terjadi
mukosa Berdasarkan saluran karena alergi debu, infeksi virus
napas). (influenza virus, parainfluenza
Proporsi jenis bronkitis virus, RSV, adenovirus, rhinovirus,
penderita Bronkitis dapat dilihat dll), infeksi bakteri
pada tabel dibawah ini: (Staphylococcus, Pertusis,
Tabel 4 Tuberculosis, mikroplasma, dll)
Distribusi Proporsi Jenis Bronkitis
Penderita Bronkitis Yang Dirawat dan infeksi virus (RSV,
Jalan di RSU Dr. Ferdinan Parainfluenza, Influenza, Adeno).15
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Bronkitis f % Proporsi riwayat merokok
Bronkitis akut 90 44
Bronkitis Kronis 116 56 penderita Bronkitis dapat dilihat
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan pada tabel dibawah ini:
10
Penelitian Artaida (2005) juga biasanya hanya sekali atau 2 kali
menunjukkan hasil yang sama, dimana melakukan kunjungan.
11
Proporsi Umur berdasarkan Distribusi Proporsi Jenis Kelamin
Penderita Bronkitis Berdasarkan Jenis
Jenis Bronkitis: Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU
Tabel 8 Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
Distribusi Proporsi Umur Penderita 2010-2012
Jenis Jenis Kelamin Jumlah
Bronkitis Berdasarkan Jenis Bronkitis
Bronkitis Laki-laki Perempuan
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. F % f % f %
Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun 2010- Bronkitis 35 38, 55 61,1 90 100
2012 akut 9
Jenis Umur (tahun) Jumlah Bronchiti 89 76, 27 23,3 116 100
bronk 15-36 37-58 59-80 s kronis 7
itis f % f % f % f % Berdasarkan tabel 9
Bronk 63 70 2 23, 6 6,7 90 10
itis 1 3 0 menunjukkan bahwa dari 116 orang
akut
Bronk 40 34, 5 45, 2 19, 11, 10 penderita Bronkitis jenis bronkitis
itis 5 3 7 3 8 6 0
kronis kronik tertinggi pada jenis kelamin
Berdasarkan tabel 8
laki-laki sebanyak 76,7% (89 orang)
menunjukkan bahwa dari 116 orang
dan yang terendah pada jenis kelamin
penderita Bronkitis jenis Bronkitis
perempuan yaitu sebanyak 23,3% (27
kronik yang tertinggi berada pada
orang).
kelompok umur 37 58 tahun
Hasil uji statistik dengan
sebanyak 45,7% (53 orang) dan yang
menggunakan uji chi square diperoleh
terendah berada pada kelompok umur
nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti
59 80 tahun yaitu sebanyak 19,8%
secara umum terdapat perbedaan
(23 orang).
proporsi yang bermakna antara jenis
Hasil uji statistik dengan
kelamin penderita berdasarkan jenis
menggunakan uji chi square diperoleh
bronchitis.
nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti
Jenis bronkitis berdasarkan
secara umum terdapat perbedaan
Riwayat Merokok:
proporsi yang bermakna antara umur
Tabel 10
penderita berdasarkan jenis bronkitis. Distribusi Proporsi Riwayat Merokok
Penderita Bronkitis Berdasarkan Jenis
Proporsi Jenis Kelamin berdasarkan Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU
Jenis Bronkitis: Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
2010-2012
Tabel 9 Jenis Riwayat Merokok Jumlah
bronkitis Merokok Tidak
12
merokok Bukan
10
F % f % F % biaya 73 73 27 27 48,5
0
Bronkitis 31 34,4 59 75,6 90 100 sendiri
akut Berdasarkan tabel 12
Bronkitis 96 82,8 20 17,2 116 1000
kronis menunjukkan bahwa dari 106 orang
Berdasarkan tabel 10
penderita Bronkitis, penderita yang
menunjukkan bahwa dari 116 orang
berobat jalan ke rumah sakit 4 kali
penderita bronkitis kronik yang
menggunakan biaya sendiri sebanyak
mempunyai kebiasaan merokok
80,2% (85 orang) dan yang datang
sebanyak 82,8% (96 orang) dan yang
berobat jalan ke rumah sakit >4 kali
tidak merokok sebanyak 17,2% (20
menggunakan biaya sendiri sebanyak
orang).
19,8% (21 orang).
Hasil uji statistik dengan
Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji chi square diperoleh
menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti
nilai p=0,223 (p>0,05) yang berarti
secara umum terdapat perbedaan
secara umum tidak terdapat perbedaan
proporsi yang bermakna antara riwayat
proporsi yang bermakna antara jenis
merokokpenderita berdasarkan jenis
kelamin penderita berdasarkan jenis
bronkitis.
bronkitis.
Jumlah Kunjungan berdasarkan
Kesimpulan dan Saran
Sumber Pembiayaan: 1. Kesimpulan
a. Proporsi penderita Bronkitis
yang dirawat jalan di RSU Dr.
Ferdinand L.Tobing Sibolga
Tabel 11 Tahun 2010-2012 berdasarkan
Distribusi Proporsi Jumlah Kunjungan
Penderita Bronkitis Berdasarkan karakteristik sosiodemografi
Sumber Pembiayaan Yang Dirawat
tertinggi yaitu berdasarkan
Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Sibolga Tahun 2010-2012 umur, kelompok umur tertinggi
Sumber Jumlah Kunjungan
Jumlah
Pembiayaa 4kali >4kali berada Berdasarkan kelompok
n F % f % f %
Biaya 80, 19, 10 umur 24 32 tahun (21,8%),
85 21 51,5
sendiri 2 8 6
13
sedangkan Berdasarkan jenis riwayat merokok tertinggi yaitu
kelmain laki-laki (60,2%) merokok 61,7%.
dengan kelompok tertingginya e. Proporsi penderita Bronkitis
Berdasarkan kelompok umur 24 yang dirawat jalan di RSU Dr.
32 tahun (22,6%) dan Ferdinan L.Tobing Sibolga
Berdasarkan jenis kelamin Tahun 2010-2012 berdasarkan
perempuan (39,8%) dengan jumlah kunjungan tertinggi 4
kelompok tertinggi Berdasarkan kali 76,7%
kelompok umur 4250 tahun f. Proporsi penderita Bronkitis
(25,6%),pekerjaan sebagai yang dirawat jalan di RSU Dr.
wiraswasta 19,4%, status kawin Ferdinan L.Tobing Sibolga
75,2% dan berasal dari Kota Tahun 2010-2012 berdasarkan
Sibolga 63,6%. sumber pembiayaan tertinggi
b. Proporsi penderita Bronkitis adalah menggunakan biaya
yang dirawat jalan di RSU Dr. sendiri 51,5%.
Ferdinan L.Tobing Sibolga g. Ada perbedaan proporsi yang
Tahun 2010-2012 berdasarkan bermakna antara umur penerita
gejala klinis batuk 100%. berdasarkan jenis
c. Proporsi penderita Bronkitis h. Ada perbedaan proporsi yang
yang dirawat jalan di RSU Dr. bermakna antara jenis kelamin
Ferdinand L.Tobing Sibolga penerita berdasarkan jenis
Tahun 2010-2012 berdasarkan Bronkitis. (p=0,000 ;
jenis Bronkitis tertinggi yaitu 2=30,278).
bronkitis kronik 56%. i. Ada perbedaan proporsi yang
d. Proporsi penderita Bronkitis bermakna antara riwayat
yang dirawat jalan di RSU Dr. merokok penerita berdasarkan
Ferdinan L.Tobing Sibolga jenis bronkitis. (p=0,000 ;
Tahun 2010-2012 berdasarkan 2=50,036).
14
j. Tidak ada perbedaan proporsi polutan lainnya) dan sanitasi
yang bermakna antara jumlah lingkungan seperti kebersihan
kunjungan penerita berdasarkan rumah dari debu.
sumber pembiayaan. (p=0,223 ; c. Berdasarkan pihak RSU Dr.
2=0,529). Ferdinand L.Tobing Sibolga,
2. Saran untuk melengkapi pencatatan
a. Diharapkan Berdasarkan dokter data pasien yang lebih lengkap
dan perawat RSU Dr. Ferdinand Berdasarkan kartu status,
L.Tobing Sibolga agar terutama untuk pendidikan.
memberikan pemahaman Daftar Pustaka
keBerdasarkan penderita dan 1. Adisasmito, 2008. Sistem
keluarga mengenai penyakit Kesehatan. PT.Raja Grafindo
Bronkitis agar segera mencari Persada, Jakarta.
pengobatan untuk mencegah 2. Depkes Ri., 2007.Profil Kesehatan
komplikasi. Indonesia 2005. Jakarta
b. Diharapkan keBerdasarkan 3. Aditama, 2002.Paru Kita Masalah
penderita Bronkitis untuk segera Kita. Majalah Kesehatan Medika
mencari dan menjalani tahun XXVIII, No. 11 hal : 743 -
pengobatan secara tuntas agar 745
tidak terjadi keparahan ataupun 4. Cunha, J.P., 2012. Bronchitis.
komplikasi penyakit yang lain http://www.emedicinehealth.com
dan menjaga daya tahan tubuh diakses tanggal
seperti makan makanan bergizi, 5. Setiyanto, H., dkk., 2009. Acute
olah raga yang teratur, dan Bronchitis.
menghindari rokok. Selain itu http://www.rightdiagnosis.com/.htm
menjaga personal hygiene l diakses tanggal 14 September
(pemakaian masker sewaktu di 2012 pukul 14.00 WIB
jalan raya menghindari debu, 6. Hisyam, dkk., 2010. Bronchitis.
asap kendaraan dan faktor http://www.healthcommunities.com/
15
bronchitis.shtml diakses tanggal 14 11. Cochran, William G., 1990.
September 2012 pukul 14.30 WIB Sampling Techniques, Fourth
7. Menezes,A.M., et al., 2010. Edition. Wiley Series In Probability
Prevalensi dan Faktor Risiko and Mathematical Statistic. USA..
Bronkitis Kronik di Pelotas, RS. 12. Soemantri, Irman. 2008. Asuhan
Brazil. Thorax 2010, 49: 1217-1221 Keperawatan Berdasarkan Klien
doi: 10.1136/thx.49.12.1217. dengan Gangguan Sistem
http://translate.googleusercontent.co Pernapasan. Jakarta: Salemba
m/transalte_c? Medika.
depth=1&ei=JDajULzm42Prge_84 13. Artaida, P., 2005. Karakteristik
CADg&hl=id&langpair=en Penderita bronchitis Kronik
%7Cid&rur diakses Berdasarkan Dewasa Rawat Inap Di Rumah
tanggal 16 September 2012 pukul Sakit Santa Elisabeth Medan
15.00 WIB. Tahun 2003-2004. FKM,USU.
8. Jamal, S., 2004. Deskripsi 14. Sutoyo, K.D., 2008. Bronkitis
Penyakit Sistem Sirkulasi : Kronis dan Lingkaran yang tak
Penyebab Kematian Utama di Berujung Berpangkal (Vicious
Indonesia. Cermin Dunia Circle).http://www.jurnalrespirologi
Kedokteran no.143. Jakarta .org/jurnal/Jan09/.pdf, diakses
9. Depkes RI., 2004. Profil tanggal 23 Oktober 2012 pukul
Kesehatan Indonesia 2006. 13.00 WIB
DEPKES RI., Jakarta 15. Rahmadani, R.Q., Marlina, R.,
10. Depkes RI., 2004. Laporan RL 24 2011. Bronkitis Berdasarkan
Rawat Inap Rumah Sakit Anak. Akademi Kebidanan
H.Adam Malik, Medan.. DEPKES Berdasarkanng Sidempuan,
RI, Jakarta. Sumatera Utara.
16
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskriptif Jurnal
1. Deskripsi Umum
a. Judul : Karakteristik Penderita Bronkitis yang Dirawat Jalan
Berdasarkan Kelompok Umur 15 Tahun di RSU
Dr.ferdinan lumban tobing Sibolga tahun 2010-2012
b. Penulis : Rinaldi Togap, Rasmaliah dan Jemadi
a. Publikasi : Departemen Epidemiologi FKM USU
b. Penelaah : Kelompok 3
c. Tanggal Telaah : 24 April 2016
2. Deskripsi Konten
a. Tujuan Utama Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik
pasien dengan bronkitis rawat jalan dari tahun 2010 sampai 2012.
B. Telaah Jurnal
1. Fokus Utama Penelitian
Pada tahun 2002 penyakit dan gangguan saluran napas masih
merupakan masalah terbesar di Indonesi. Angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,
tuberculosis, asma dan bronkitis masih menduduki peringkat tertinggi.
Bronkitis adalah salah satu kondisi teratas yang pasien mencari perawatan
medis.Hal ini ditandai dengan peradangan Berdasarkan saluran bronkial (atau
bronkus), saluran udara yang membentang dari trakea ke dalam saluran udara
kecil dan alveoli.
Di Rumah Sakit H.Adam Malik Medan (2004) jumlah pasien bronkitis
kronik yang dirawat inap ada sebanyak 89 kasus dengan proporsi 1,43%
yang terbagi atas laki-laki 76 orang dan perempuan 13 orang dan usia paling
banyak adalah usia 45 tahun sebanyak 64 orang. Sedangkan untuk rawat
jalan tahun 2002 kasus bronkitis kronik ada 97 kasus dengan proporsi 0,12%
dan Berdasarkan tahun 2003 terdapat 156 kasus dengan proporsi 0,2% dan
Berdasarkan tahun 2004 terdapat 232 kasus dengan proporsi 0,28% dan
terlihat ada peningkatan kasus setiap tahunnya. Berdasarkan survei
pendahuluan yang penulis lakukan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga,
bahwa terdapat pasien yang rawat jalan berdasarkan kelompok umur 15
tahun yang menderita bronkitis terdapat 135 orang berdasarkan tahun 2010,
berdasarkan tahun 2011 terdapat 149 orang dan berdasarkan tahun 2012
terdapat 153 orang.
Dari uraian berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan
tentang karakteristik penderita bronkitis yang rawat jalan di RSU Dr.
Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan Januari 2010 Desember 2012.
Introduction
Methods
Result
Analize
Discussion
2) Kekurangan
Jurnal ini tidak memberikan kesimpulan terhadap hasil
penelitian dan tidak memberikan rekomendasi apa yang diberikan
untuk penelitian selanjutnya.
1) Analisis Deskriptif
a) Distribusi Proporsi Umur dan Jenis Kelamin Bronkitis Yang
Dirawat Jalan di RSU Dr.Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
2010-2012
Umur Jenis Kelamin
Jumlah
No Laki-laki Perempuan
(thn) F % f % F %
1 15-23 24 19,4 17 20,3 41 19,9
2 24-32 28 22,6 17 20,7 45 21,8
3 33-41 19 15,3 10 12,2 29 14,1
4 42-50 18 14,5 21 25,6 39 18,9
5 51-59 16 12,9 8 9,9 24 11,7
6 60-68 15 12,1 6 7,3 21 10,2
7 69-77 4 3,23 2 2,4 6 2,9
8 78-86 0 0 1 1,6 1 0,5
Jumlah 124 100 82 100 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa proporsi penderita
Bronkitis berdasarkan umur, kelompok umur tertinggi berada pada
kelompok umur 24 32 tahun yaitu sebanyak 21,8% (45 orang),
sedangkan penderita bronkitis pada jenis kelamin, jenis kelamin
laki-laki jumlah penderitanya yaitu sebanyak 60,2% (124 orang)
dengan kelompok tertingginya, pada kelompok umur 24 32 tahun
sebanyak 22,6% (28 orang) dan jenis kelamin perempuan jumlah
penderitanya ada sebanyak 39,8% (82 orang) dengan kelompok
tertinggi pada kelompok umur 4250 tahun ada sebanyak 25,6%
(21 orang).
Kesimpulannya adalah proporsi penderita pada kelompok
umur baik perempuan atau laki-laki kebanyakan adalah kelompok
umur 24-32 tahun. Pada laki-laki yaitu kelompok umur 24-32
tahun dan pada perempuan umur 42-50.
Riwayat
F %
Merokok
Merokok 127 61,7
Tidak Merokok 79 38,3
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa proporsi riwayat
merokok penderita Bronkitis, menunjukkan bahwa penderita
Bronkitis yang mempunyai kebiasaan merokok yang tertinggi
yaitu sebanyak 61,7% (127 orang).
Kesimpulannya adalah penderita bronkitis kebanyakan
adalah memiliki riwayat merokok.
f) Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Penderita Bronkitis
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga
Tahun 2010-2012
Jumlah
F %
Kunjungan
4 kali 158 76,7
>4 kali 48 23,3
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa jumlah kunjungan
penderita Bronkitis, menunjukkan penderita Bronkitis melakukan
kunjungan ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang
tertinggi adalah dengan kunjungan 4 kali yaitu sebanyak 76,7%
(158 orang).
Kesimpulannya adalah penderita bronkitis kebanyakan
waktu kunjungannya 4 kali.
g) Distribusi Proporsi Sumber Pembiayaan Penderita Bronkitis
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga
Tahun 2010-2012
Sumber F %
Pembiayaan
Biaya Sendiri 106 51,5
Bukan Biaya 100 48,5
Sendiri
Jumlah 206 100
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa proporsi sumber
pembiayaan penderita bronkitis, menunjukkan penderita
menggunakan biaya sendiri untuk melakukan pengobatan yaitu
sebanyak 51,5% (106 orang).
Kesimpulannya adalah penderita bronkitis kebanyakan
menggunakan biaya sendiri.
2) Analisis Statistik
a) Distribusi Proporsi Umur Penderita Bronkitis Berdasarkan
Jenis Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Umur (tahun) Jumlah
bronkitis 15-36 37-58 59-80
F % f % f % F %
Bronkitis 63 70 21 23,3 6 6,7 90 100
akut
Bronkitis 40 34,5 53 45,7 23 19,8 11,6 100
kronis
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa dari 116 orang
penderita Bronkitis jenis Bronkitis kronik yang tertinggi berada
pada kelompok umur 37 58 tahun sebanyak 45,7% (53 orang)
dan yang terendah berada pada kelompok umur 59 80 tahun
yaitu sebanyak 19,8% (23 orang).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin
penderita berdasarkan jenis bronkitis.
b) Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Bronkitis
Berdasarkan Jenis Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU Dr.
Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Jenis Kelamin Jumlah
Bronkitis Laki-laki Perempuan
F % f % f %
Bronkitis 35 38, 55 61,1 90 100
akut 9
Bronchitis 89 76, 27 23,3 116 100
kronis 7
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa dari 116 orang
penderita Bronkitis jenis bronkitis kronik tertinggi pada jenis
kelamin laki-laki sebanyak 76,7% (89 orang) dan yang terendah
pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 23,3% (27 orang).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara riwayat
merokokpenderita berdasarkan jenis bronkitis.
c) Distribusi Proporsi Riwayat Merokok Penderita Bronkitis
Berdasarkan Jenis Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU Dr.
Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Riwayat Merokok Jumlah
bronkitis Merokok Tidak
merokok
F % f % F %
Bronkitis 31 34,4 59 75,6 90 100
akut
Bronkitis 96 82,8 20 17,2 116 100
kronis 0
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa dari 116 orang
penderita bronkitis kronik yang mempunyai kebiasaan merokok
sebanyak 82,8% (96 orang) dan yang tidak merokok sebanyak
17,2% (20 orang).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara riwayat
merokokpenderita berdasarkan jenis bronkitis.
c. Hubungan temporal
Pada tahun 2002 penyakit dan gangguan saluran napas masih
merupakan masalah terbesar di Indonesia. Angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,
tuberculosis, asma dan bronkitis masih menduduki peringkat tertinggi.
Bronkitis adalah salah satu kondisi teratas yang pasien mencari
perawatan medis. Terdapat beberapa karakteristik penderita bronkitis
diantaranya pada kelompok umur, sosiodemografi, gejala klinis,
riwayat merokok, jumlah kunjungan dan pembiayaan.
Penelitian ini berusaha mencari karakteristik penderita
bronkitis yang rawat jalan berdasarkan kelompok umur 15 tahun di
RSU Dr.Ferdinand L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012.
d. Efek dosis respon
Penelitian ini hanya mendiskripsikan tentang karakteristik
penderita bronkitis rawat jalan tanpa menghubungkan masing-masing
karakteristik tersebut dengan bronkitis misal hubungan rokok dengan
tingkat keparahan pada bronkitis.
e. Spesifikasi
Penelitian ini tidak meneliti tentang hubungan namun hanya
mendiskripsikan tentang karakteristik penderita bronkitis rawat jalan
tanpa menghubungkan masing-masing karakteristik tersebut dengan
bronkitis.
f. Plausibility
Penelitian ini tidak meneliti tentang hubungan namun hanya
mendiskripsikan tentang karakteristik penderita bronkitis rawat jalan
tanpa menghubungkan masing-masing karakteristik tersebut dengan
bronkitis.
12. Koherensi/kesesuaian
Pada penelitian ini, unsur coherence/ kesesuaian terpenuhi
dalam hal pemilihan subjek yaitu penderita bronchitis 15 tahun dapat
dikaitkan dengan kelompok usia, jenis kelamin, pekerjaan, gejala klinis,
status perkawinan, riwayat merokok, jenis bronkitis, jumlah kunjungan,
tempat tinggal dan beban umum lainnya.
13. Bukti Eksprerimen
Penelitian ini bukan merupakan experimental study.
14. Analogi
Penelitian atau jurnal sebelumnya yang mendukung penelitian ini yaitu:
Di Rumah Sakit H.Adam Malik Medan (2004) jumlah pasien
bronkitis kronik yang dirawat inap ada sebanyak 89 kasus dengan proporsi
1,43% yang terbagi atas laki-laki 76 orang dan perempuan 13 orang dan
usia paling banyak adalah usia 45 tahun sebanyak 64 orang. Sedangkan
untuk rawat jalan tahun 2002 kasus bronkitis kronik ada 97 kasus dengan
proporsi 0,12% dan Berdasarkan tahun 2003 terdapat 156 kasus dengan
proporsi 0,2% dan Berdasarkan tahun 2004 terdapat 232 kasus dengan
proporsi 0,28% dan terlihat ada peningkatan kasus setiap tahunnya.
15. Referensi
Literatur yang digunakan rata-rata menggunakan literatur terbaru
yaitu kebanyakan 5 tahun terakhir, sedangkan untuk jurnal yang
mendukung hanya terdapat 2 jurnal.
16. Kesimpulan dan Saran
a. Kelebihan
1) Kesimpulan dari penelitian ini sudah menjawab semua tujuan
penelitian.
2) Kesimpulan jelas, ringkas dan mudah dipahami.
3) Peneliti memberikan beberapa saran kepada institusi terkait atau
tempat penelitian dan penderita bronkitis.
b. Kekurangan
1) Peneliti tidak memberikan saran kepada peneliti selanjutnya.
2) Peneliti tidak menyarankan kepada institusi terkait untuk
melakukan penyuluhan rutin mengenai bronkitis.
D. Penutup
Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan
kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah
memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang
ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah. Penelitian ini
juga dapat dijadikan sebgaai langkah awal dalam penelitian selanjutnya.