PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
PPOK disamping faktor resiko lainnya seperti polusi udara, faktor genetik
dan lain-lainnya (Sudoyo,2006).
Akibat lanjut atau dampak yang dapat terjadi pada PPOK ialah gagal
napas, gagal napas disini terbagi menjadi dua yaitu gagal napas kronik
dimana dapat diketahui dengan adanya hasil analisis gas darah P02 < 60
mmHg dan PCO2 >60 mmHg dan pH normal. Sedangkan yang kedua yaitu
gagal napas akut dengan tanda :Sesak napas dengan atau tanpa sianosis ,
Sputum bertambah dan purulen, Demam, Kesadaran menurun.
Rata-rata kematian akibat PPOK meningkat cepat, terutama pada
penderita laki-laki usia lanjut. Bronkitis ditandai dengan adanya sekresi
mukus bronkus yang berlebihan dan tampak dengan adanya batuk produktif
selama 3 bulan atau lebih dan setidaknya berlangsung selama 2 tahun berturut
– turut, serta tidak disebabkan oleh penyakit lain yang mungkin menyebabkan
gejala tersebut (Lawrence M. Tierney, 2007).
Berdasarkan data yang di dapatkan dari ruang dahlia Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2016 dari bulan Mei
sampai Juni sebanyak 122 orang. Penyakit PPOK merupakan penyakit
terbanyak yang terdapat di ruang rawat inap dahlia Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2016.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Bagi Pasien PPOK
Sebagai tambahan informasi dan dapat menambah pengetahuan
tentang penyakit PPOK, serta dapat menyikapi dan mengatasi penyakit
dengan PPOK.
2. Bagi Profesi Keperawatan
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien dengan penyakit Paru Obstruksi Kronik
(PPOK), sehingga dapat dilakukan tindakan keperawatan yang segera
untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pasien dengan penyakit Paru
Obstruksi Kronik (PPOK).
3. Bagi Pembaca
Memberi pengertian atau pengetahuan dan pengambilan keputusan
yang tepat kepada pembaca. Khususnya dalam menyikapi dan mengatasi
jika ada penderita penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK).
4. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang lebih mendalam dalam memberikan asuhan
keperawatan khususnya pada pasien dengan penyakit Paru Obstruksi
Kronik (PPOK).