Anda di halaman 1dari 5

Implementasi Sistem Autentikasi Jaringan Wi-Fi

Hotspot Prabayar Menggunakan Koin

Mahsus Afriandy
Fakultas Teknik & Desain, Universitas Bumigora Mataram
Email: 1710520109@universitasbumigora.ac.id

ABSTRAK

Jaringan WiFi hotspot merupakan jenis internet prabayar dan salah satu pilihan untuk
koneksi internet yang tersedia di ruang publik. Perkembangan teknologi dan
meningkatnya kebutuhan internet yang sangat pesat menuntut penyedia internet agar bisa
memberikan sistem pelayanan yang lebih baik. Salah satu solusi alternatif internet murah
yang ditawarkan adalah internet prabayar yang biasa dikenal sebagai hotspot Wi-Fi.
Untuk mendapatkan akses agar dapat terhubung internet, setiap pengguna diharuskan
memiliki username & password dengan melakukan pembelian voucher menggunakan
pulsa seluler atau dompet digital. Namun sebelum itu akan diminta melakukan
pembuatan akun atau pembelian pulsa terlebih dahulu sehingga cukup mempersulit akses
apalagi untuk kalangan yang tidak memiliki perangkat yang mendukung. Dengan
menerapkan sistem pembelian internet prabayar vending machine dengan metode
pembayaran menggunakan koin diharapkan dapat memudahankan proses autentikasi agar
terhubung internet dengan efektif dan efisien.

Kata kunci: internet prabayar, hotspot wi-fi, internet koin

A. PENDAHULUAN

Dokumen Wireless Fidelity atau yang biasa disebut Wi-Fi adalah teknologi umum
yang memungkinkan perangkat elektronik untuk bertukar data tanpa menggunakan kabel.
Dalam beberapa tahun terakhir pengguna jaringan nirkabel mengalami peningkatan yang
sangat pesat seperti jumlah hotspot yang dipasang oleh ISP (Penyedia Layanan Internet)
di tempat umum, kafe, kampus, kantor, mall, dan tempat umum lainnya yang terus
bertambah.

Awalnya, teknologi Wi-Fi ditujukan untuk menciptakan mobilitas di gedung-gedung


sehingga orang dapat menjelajahi web, memeriksa email, melakukan panggilan gratis,
bermain game online, memperbarui blog, dan mengirim pesan instan ke teman tanpa
repot melaluin koneksi kabel (WiFi Hotspot, 2006). Jenis koneksi ini disebut Hotspot.
Menurut Nadeem Unuth (2012), dalam istilah yang lebih sederhana, hotspot WiFi adalah
area di sekitar sumber WiFi (router nirkabel, antena WiFi) di mana perangkat – perangkat
yang lain dapat terhubung.

Penggunaan hotspot WiFi tidak hanya menyediakan konektivitas jaringan tetapi juga
konektivitas internet menawarkan kemungkinan tanpa batas dan telah meningkatkan gaya
hidup masyarakat modern. Menurut Marshall (2011), kelebihan dari koneksi ini adalah
siapa saja dapat mengaksesnya di mana saja selama ada sinyal hotspot WiFi. Ini
digunakan oleh bisnis sebagai alat pemasaran untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Unuth (2012) lebih lanjut menyebutkan bahwa hotspot Wi-Fi menyediakan mobilitas dan
perangkat dapat terhubung secara nirkabel dengan mulus.

Teknologi ini memungkinkan menjangkau tempat-tempat terpencil tanpa komunikasi


kabel, seperti daerah pedesaan di daerah pelosok. Meskipun ada banyak keunggulan yang
bisa dirasakan dari koneksi internet nirkabel, ada juga kerugian atau kekurangan yang
perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu penyedia layanan internet yang menyediakan
hotspot Wi-Fi publik atau internet rumahan biasanya memberikan pilihan langganan
secara prabayar atau pascabayar. Yang mana harga koneksi pascabayar atau internet
rumah yang ditawarkan berkisar dari Rp 315.000,- per bulan , masih terbilang cukup
mahal untuk masyarakat luas.

Salah satu pilihan lain yang lebih murah yaitu internet prabayar seperti hotspot WiFi
Publik, namun koneksi seperti ini biasanya hanya diperuntukan untuk satu perangkat
dengan harga yang ditawarkan berkisar di Rp 50.000,- untuk masa aktif satu bulan. Jenis
koneksi ini dapat memberikan kemudahan untuk akses internet 24 jam yang jauh lebih
murah, walaupun begitu ada kendala lain yang peneliti temukan dengan menggunakan
metode ini salah satunya adalah distribusi password WiFi sering dilakukan secara manual
atau individual, di mana kasir atau admin berbagi password dengan pelanggan bersama
dengan pembelian mereka.

Penelitian ini terinspirasi oleh sistem wifi.id corner dari PT. Telkom yang sekarang
terkenal. Wifi corner merupakan akses area internet publik wifi.id yang sudah tersebar
ribuan titik di seluruh wilayah indonesia dengan kecepatan akses mencapai 100 Mbps.
Masyarakat dapat menikmati 24 jam akses internet penuh dengan membeli voucher mulai
dari 5.000-,sampai Rp 50.000 di outlet atau plasa telkom. Selain itu untuk voucher wifi
corner juga bisa dibeli menggunakan pulsa atau dompet digital. Kekurangan dari sistem
wifi corner yang peneliti temukan adalah proses pembelian yang susah diakses, seperti
harus membuat akun dompet digital atau melakukan pembelian pulsa terlebih dahulu.
Sebagai solusi yang lebih mudah, metode pembayaran menggunakan koin tidak
membutuhkan prosedur seperti metode pembayaran pulsa atau dompet digital.

Sistem yang diterapkan diadopsi dari vending machine untuk pembelian minuman
menggunakan koin. Penelitian ini mengembangkan vending machine Wi-Fi hotspot yang
bisa mengotomatisasi pembuatan password secara acak. Dengan begitu juga kemudahan
proses pembayaran dan autentikasi akan lebih efektif dan efisien karena pengguna
memiliki uang koin yang bisa digunakan sebagai alat penukaran untuk mendapatkan
akses internetnya.

Oleh karena itu, penelitian ini akan sangat membantu orang-orang yang menggunakan
perangkat WiFi dengan membuat sistem yang berfungsi sebagai hotspot WiFi dan secara
otomatis mendistribusikan kata sandi kepada pengguna atau konsumen melalui mesin
vendor otomatis sehingga mempermudah akses koneksi untuk lebih cepat terhubung
menjadi jauh lebih efisien. ini adalah template.Salinan elektroniknya dapat didownload
dari website JIAE. Untuk pertanyaan mengenai pedoman artikel, silakan menghubungi
editor JIAE seperti yang ditunjukkan pada situs web JIAE. Informasi tentang penyerahan
waktu penyerahan naskah tersedia di situs web JIAE.

B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalah yang akan
dikaji adalah :
1. Bagaimana efektifitas jaringan hotspot koin membantu kemudahan penggunaan
internet prabayar ?
2. Bagaimana kepraktisan penggunaan jaringan hostspot koin untuk memudahkan
sistem pembayaran?

C. TUJUAN PENELITIAN
Perancangan dan penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem yang dapat
mempermudahan pengguna internet melakukan pembayaran internet prabayar dengan lebih
efektif dan efisien berbasis uang koin.
D. METODE PENGEMBANGAN SISTEM

Metode yang digunakan untuk mengembangkan atau membuat perangkat keras ini
adalah model prototype (Pressman, 1992). Metode Metode ini merupakan metode
pengembangan sistem dimana hasil analisis bagian diterapkan langsung pada suatu model
tanpa harus menunggu seluruh sistem selesai dianalisa. Adapun tahap – tahap metode ini
adalah :

1. Analisa
Pada fase ini kegiatan yang dilakukan terdiri dari analisis kebutuhan yang terdapat
pada permasalahan yang ada. Peneliti mendefinisikan item perangkat keras secara
keseluruhan dan mengidentifikasi semua kebutuhan yang diperlukan.

2. Desain
Pada fase ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat model perancangan dari
permasalah yang ada. Fokus utama adalah pada ukuran dan pemilihan bahan yang
tepat.

3. Pembuatan Perangkat
Pada fase ini, kegiatan yang dilakukan terdiri dari pembuatan perangkat dan
membuat rencana pemecahan masalah. Pada fase ini, seleksi dan perhitungan
ditransformasikan ke dalam format yang sebenarnya. Hasil dari fase ini adalah
perangkat siap uji.

4. Evaluasi
Fase ini merupakan kegiatan evaluasi terhadap prototype atau model yang dibuat.
Jika bagian itu tidak memenuhi persyaratan, itu perlu diganti. Prototipe dievaluasi di
lapangan. Iterasi yang terjadi selama pembuatan prototipe memungkinkan peneliti
untuk menyesuaikan dan membuat ulang agar mencapai hasil yang maksimal.

5. Hasil
Pada tahap ini merupakan model akhir atau hasil dari perancangan yang telah dibuat
dengan hasil yang paling optimal
DAFTAR PUSTAKA

Arize, A.C. 1996. The impact of exchange-rate uncertainty on export growth : evidence
from Korean data.
International Economic Journal, Vol.10, (No.3) : 36-41.

Departemen Perindustrian RI. (2005). Kajian Pasar Komoditi


Ekspor Non Migas
Indonesia.http://www.dprin.go.id/publikasi diakses pada
9 November 2008

Hasan, M.Z., 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.),Pengembanganan


Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang:HISKI
Komisariat Malang dan YA3.

Anda mungkin juga menyukai