Anda di halaman 1dari 37

DR.

RITA K A R T I K A S A
RI CRITICAL APPRAISAL, MANFAATNYA APA
MENGKRITISI JURNAL?
Mengulas lagi di metodologi penelitian dan dibutuhkan setiap
saat, ada laporan des mitra juga menggunakan MP, dan
ditugasi dengan yang berkaitan dengan CA.

Jurnal reading
CA tidak lepas dengan journal reading
à kegiatan untuk
melaporkan hasil CA terhadap publikasi ilmiah org lain.
Dikritisi di adopt untuk sitasi. Kenapa harus dikritisi?

Valid tidak, bisa diaplikasikan atau tidak?

Apakah semua jurnal bagus atau bisa diadopt? Ga semua


makanya harus dikritisi. Mengkritisinya dengan critical
appraisal dengan……. Rumus apa?
Rumusnya VIA :
Validity (interna, dll)
Importance
Applicable à bisa diterapkan ga

Kenapa kok kita butuh jurnal untuk di adopt, dikritisi,


memenuhi komponen VIA lalu diambil?
Untuk diaplikasikan sebagai……
Mengetahui pengetahuan terbaru dan dapat diaplikasikan hasil
penelitiannya, untuk apa diaplikasikan? Dari sisi?
Baca jurnal sebagai : supaya ilmunya up to date, untuk
diterapkan sebagai EVIDENCE BASED MEDICINE.
Pendekatan medis yang berdasarkan bukti ilmiah terkini untuk
yankes untuk menangani kasus kesehatan (terapi, uji
diagnostic, edukasi). Terapi dan uji dx caranya berbeda.

Edukasi pasien : kenapa pasien diare fr nya ini ini ini à


jawabannya dari jurnal (EBM) alasan ada di pembahasan
jurnal. Statistic hanya pengantar, kenapa ada pengaruhnya?
Karena blablbla…

Rebung penurun kolesterol darah.

Untuk menangani kasus kesehatan. Hipertensi à norvas obat


baru, dll

Vaksin covid isinya apa? Di uji klinis dulu, bisa baca


jurnalnya tentang vaksin

Kenapa dikritisi? Karena ga semuanya memenuhi komponen


VIA. Kalo g a valid ga bisa dilaksanakan dong.
JURNAL MAKSIMAL 10 TAHUN ATAU YANG MASIH
RELEVAN. Missal jurnal tahun 1800an kalo masih relevan ya
silahkan dibaca sebagai rujukan.

Kenapa harus kritisi jurnal? Kalo ilmu anda ga pernah baca


jurnal waktu jadi dokter, ilmu padahal terus berkembang.

Dzikir meningkatkan imunitas à besok besoknya ada


penelitian baru lagi.

Judul haru sberhubungan prognosis dan diagnosis SKDI,


temanya dikomunikasikan dengan pembimbing.

Rumusnya ketika mengkritisi jurnal adalah VIA.


Kalo identifikasi masalah dengan :
- harus ada m a salah penelitian
- besar masalah ditunjukkan dengan adanya DATA. Kalo
yang Cuma 1 aja yg masalah mungkin bukan masalah.
Prevalensi berupa data
kuantitatif : besar sampe kecil : deduktif sampe induktif
Lah datanya mana? Missal menurut WHO blablabla,
covid mendunia, datanya gimana?
Cukup sempit lagi : di indo? Bagian mana? Jateng?
RSISA? à MERUPAKAN STUDI PENDAHULUAN

Kualitatif : dri sempit ke luas


- kronologis masalah : urutan masalah, upaya yang sudah
dilakukan (riset terdahulu) missal tentang diare ya yang
berkaitan dengan diare.
- Upaya penyelesaian.

MERUMUSKAN MASALAH DENGAN PICO


Patient/problem/population
Intervensi
Comparasi
Outcome

MENGKRITISI JURNAL DENGAN VIA

Sebelum kita ke VIA, kritisinya dari awal. Mungkin nanyanya


ga langsung ke PICO. Buku sudedo, dll. Mungkin minta
dikritisinya dari awal

JUDUL
- Di jurnal tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.
Maksimal 12 kata (<12 kata)
- Kalo lebih dari 12 kata dijadikan di bawahnya sebagai
subjudul, ga dihitung.
- Menggambarkan isi utama penelitian
- Kadang ada variable bebasnya dua tapi pembahasan ga
sampe segitu.
- Cukup menarik, tanpa singkatan kecuali yang baku
PENGARANG ATAU INSTITUSI
- NAMA DITULIS DENGAN ATURAN JURNAL ATAU
GAYA SELINGKUNG (cara penulisan sesuai jurnal),
ada ketentuannya. Missal pubhealth UI dan UNDIP beda.
NAMA GA PAKAI GELAR.
- Ada email. Boleh author atau koresponden author.

ABSTRAK
- IMRAD (introduction atau latar belakang, methode,
result, analisis data dan diskusi). Kalo ga ada ini berarti
ga bener.
- (<250 kata)
- Terstruktur komponen IMRAD-nya
- Informatif
- Tanpa singkatan selain yang baku

JUDUL
Hubungan penerapan sistem K3 dengan motivasi kerja dan
stress kerja (studi observ analitik peraat di ….)

Yang ga ada adalah emailnya.

Variable bebas : penerapan sistem manajemen K3 à aplikatif


Variable terikat : motivasi kerja dan stress kerja

Mau mengetahui ada hubungannya ga. Dianalisis dua kali


(karena variable terikatnya 2)

ABSTRAK
Tujuannya adalah mengetahui hubungan smk3 dengan stress
kerja dan motivasi kerja.
Tujuan akan terjawab di kesimpulan.
DESAIN PENELITIAN :
- Eksperimental à dengan perlakuan
- Observasional
o Deskriptif
o Analitik : cross sectional, cohort, case control
Bedanya deskriptif dengan analitik : kalo ga ada pembanding
1 variabel aja berarti deskriptif (gambaran remaja keputihan di
desa, kajian). Ada case report dan cross sectional.
Kalo cross sec deskriptif : siapa, dimana, kapan. Tapi
mengapanya tidak. Misalnya gambaran kejadian keputihan
pada remaja di desa blablabla. Hanya melihat prevalensi,
rerata.

Kalo analitik ada pembanding : missal hub hb dengan bblr

Studi analitik : ada pembanding (hubungan A dan B). kalo


analitik terdiri atas intervensi, paparah atau tidak.

- Kalo ada intervensi : eksperimen


- Kalo ga ada paparan atau intervensi : observasional
Missal hubungan kadar hb dengan BBLR à cross sectional
Kajian BBLR di RSISA à Deskriptif
Observ analitik :
- Cross sectional : dilakukan satu waktu baik efek atau
penyakit dan paparannya atau fr
- Case control :penyakit atau efeknya dulu. Misalnya diare?
Kebelakang retrospektif kenapa bisa diare. Kedepan bisa
tapi berawal dari penyakit atau efeknya dulu
- Kohort : dirunut kedepan 10 tahun kedepan gimana.
Bagus tapi lama, panjang.
Ketiga ini tanpa intervensi atau paparan

Kalo ada intervensinya : eksperimen


- Rct : sampel acak random. Ga melihat background.
Prpbability adalah peluang untuk sampel dapat masuk ke
penelitian dengan yang sama. Untuk memperkecil bias
makanya random. Boleh dilanjut inklusi eksklusi
Random : semua populasi memiliki peluang sama untuk
dijadikan sampel
- Kuasi : tidak random biasanya
- Pra eksperimen : ga ada kontrol ga ada random, paling
lemah
Teknik sampling :
- Probability : simple random sampling, stratified random
sampling, cluster
Missal simple random sampling à pastikan semuanya
homogen, missal setiap orang dibagi nomor 1 – 100 terus
diambil 70 (lintingan). Teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama dari seluruh anggota
populasi untuk menjadi sampel. Bagus yang probability
karena bisa digenerelisasikan. Bisa diterapkan di
populasi yang lebih luas.
- Non probability : sampling sistematis, sampling kuota, dll
(cari). Kalo purposive pake kriteria tertentu sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
ANALISIS à missal pake spearman, skala datanya apa (rasio)
dll, kalo chi square skla datanya apa. Syarat pearson apa?
Ada hubungan? Kekuatan hubungannya apa?

HASIL : ada hubungan ga

KESIMPULAN : hasil dari tujuan

VIA ADA DI METHODE.

Di latar belakang isinya : kenapa kok perlu diteliti (masalah)


Masalah, besar masalah, ada di paragraph ke 1
Paragraph seajutnya bisa tujuan atau hipotesis.

Didukung pustaka relevan (vancover penomoran gimana,


Harvard gmn)

Penomoran

Di daftar pustaka
Harimas dwi putra : putra HD
Lintang nur cahya : Cahya LN
Kalo lebih dari 6 à et al
Apa artinya snow ball? Simple random sampling?

Kuesioner : harus ada uji validitas dan reabilitas.

Uji validitas dibandingkan dengan tabel R

Kalo reliable dibandingkan dengan alfa mesti lebih dari 0,7


atau 0,6.
Kategorik : nominal ordinal
Numerik : interval rasio

Korelasi pake pearson syaratnya uji hubungan, arahnya positif


negative, kekuatan hubungannya lemah sedang kuat apa
gimana

Komparasi perbandingan. 2 kelompok atau engga,


berpasangan apa engga,

Nominal : lk pr
Ordinal : sd smp sma
Interval
Rasio

Missal korelasi nominal nominal pakenya apa.


Chi square : skala datanya ordinal atau nominal
Missal pengetahuan : (ordinal)
Kepatuhan : skala datanya : (ordinal)

PAKENYA UJI SPEARMAN, syaratnya :


- Datanya harus ordinal
- Terdiri dari 2 variabel (ada hubungan apa engga)
- Skala data ga normal (distribusinya)
- Kekuatan hubungan/koef korelasi ditunjukkan dengan
huruf “r” (kuat, sangat kuat, lemah, sedang)
- Arah hubungannya positif atau negatif
Pada chi square berhubungan jika p value < 0,05

Syarat chi square ga bisa dipenuhi à dilakukan uji fisher


exact. Dimana syarat uji fisher exact adalah tabelnya 2x2.
Harusnya dianalisis 2x.
USG
URGENCY
SERIOUSNESS : KEGAWATAN
GROWTH : PERTUMBUHAN
Teknik sampling dibaca lagi.

Populasi:
- Terjangkau : bagian populasi target yang dibatasi tempat
dan waktu
- Target : target penelitian itu saja missal demografi.

Case dan control :


- Perhatikan karakteristik responden (pendidikan, umur,
pekerjaan). Jangan njegeg antara case dan controlnya.
Perbandingan bisa maksimal 1 : 4 yang banyak yang
kontrolnya.berawal dari fr atau penyakit

INKLUSI EKSKLUSI
Menjadi standart peelitian
- Inklusi bukan kebalikan eksklusi.nanti jadi kesalahan
elementer.
- Eksklusi direncanakan tapi ga jadi standart penelitian dari
awal
- Drop out : tidak direncanakan missal sampel mati atau
pasienkeluar karena tambah parah.

Besar sampel yang penting ada referensinya menurut


WHO atau gimana.
Rumusnya sesuai ga.
Komponen rumus besar sampel masuk akal ga
Observ pengukuran dirinci
Blind atau tersamar ga? Single blind atau double blind. Blind
itu tidak tahu. Pasiennya ga ngerti dokternya ga ngerti berarti
double blind. Untuk mengurangi bias.

Uji keandalan dengan kappa

Variable

EC à harus lolos uji etik penelitian. Jangan jangan merugikan


peneliti atau yang diteliti

Persetujuan subjek yang diperoleh : inform consent.

Rencana analisis, dll

Disertakan tabel karakteristik. Garisnya tabel harus


HORIZONTAL. Ga ada berdiri.
Sertakan tabel karakteristik di depan à missal pendidikan,
pekerjaan, jenis kelamin, usia dll

Tabel karakteristik di awal mestinya ada.

Dideskripsikan ga?

Tidak dilakukan uji hipotesis à ga selalu ada


Jumlah subjek yang diteliti mestinya ada.

Drop out

Ketepatan numerik atau kategrik?

Penulisan tabel mestinya garisnya horizontal bukan vertical

Informatif : melihat di variable variable tabelnya disitu

Outcome yang penting : variable ada hubungan ga?

Dropoutnya kenapa? Kenapa pasien ga melanjutkan penelitian


(biasanya disebutkan)

Kategorikal atau numerik.


Contoh pake chi squre tp expected acc > 20% à ga bisa à
fisher dengan syarat tabel 2x2.

Hasil uji statistic

Nilai IK

Factor resiko jika OR>1, IK tidak melewati angka 1 à case


control
Case control à PR
Kohort à RR
Dibahas dengan penelitian sebelumnya.
Statistic hanya pengantar. Yang dibutuhkan ada kenapanya.
Hasilnya ternyata ada hubungan atara kadar HB (variable)
dengan kejadian BBLR à hasilnya ada hubungan secara
statistic.

Kenapa perlu kritisi jurnal? Untuk EBM


Bumil à edukasi makan yang banyak biar HB nya bagus
karena bisa menyebabkan putra ibu kecil. Karena ….. kalo
kurang asupan gizinya nanti BBLR, kenapa? Lihat di diskusi.
Missal ngerokok
Ada apa sudahHB
antara kadar biasa
danpencetus ca paru
Di penelitian satunya rokok pencetus ca rectum.

Kalo paham kenapa y abaca di pembahasannya karena sudah


terbukti. Untuk diterapkan sebagai EBM.

Kalo ternyata penelitian ga sempurna à masukin ke


k e t e r b a t asan penelitian, lalu jawab d i s a r
an.

Diskusi à teori dan riset terdahulu.


Disertakan kesimpulan, sahih ga kesimpulannya

Sebutkan generalisasi (penelitain diterapkan di populasi yang


lebih luas)

Kalo ga random mungkin hanya ditempat penelitiannya aja


yang bisa diterapkan

UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA (lihat penulisannya sesuai apa)

LAIN LAIN : Bahasa informatif, tahap asas ejaannya, kata


asing miring, tabel horizontal ga vertical, ga ada penghubung
di awal kalimat.
VIA à MENAJAMKAN YANG ADA DI METHODE

1. Desainnya hartinya apa. Kohort kah atau gimana?


2. Teknik samplingnya r andom atau non random,
popu lasinya, s ampelnya siapa bumil anak bapak2
apa gmn
3. Pemilihan sampel à random non random. Dengan apa?
4. Variable bebas
5. Variable tergantung
6. Hasil utama oenelitian
VALIDITAS
- INTERNA
o Kausal : hubungan waktu bener apa engga? Kalo cs
kan singkat. Asosiasi kuat ga missal lihat RR atau
OR, rasio relevan nilai P, Nilai IK. Apakah ada
hubungan dosis kalo terapi, apakah hasil konsisten
dalam penelitian? Mungkin variable terikatnya dua
tapi yang dianalisis Cuma satu atau kebalikannya.
Apakah koheren atau sesuai dengan lapangan.
Biologically possible dibahas dengan teori dan
penelitian selanjutnya. Kesamaan dengan hasil
penelitia lain, boleh dibahas kalo hasilnya beda juga
gapapa bisa jadi kan desain atau samplingnya beda.
o Non kausal : bias dipengaruhi bias ga? Lihat di
seleksi subjek, random ga samplingnya? Missal bisa
aja alatnya rusak atau ga dikaliberasi, sampelnya
kurang atau gimana atau bisa jadi pembacanya
keliru. Dipengaruhi perancu ga? Ngatasinnya di
random. Jumlah sampel yang banyak krn lebih
banyak lebih baik.
1. Subjek yang dipilih ada drop out ga?
2. Bisa diterapkan ga dengan populasi terjangkau, random
bagus. Kalo ga random paling bagus konsekutif
sampling. Missal bumil dengan komplikasi CA apa alo
dirandom habis, jumlahnya ga banyak
3. GENERALISASI yaitu ditetapkan ke populasi yang
lebih luas.

BEDA DENGAN VALIDITY DI TERAPI


Sama dengan CA semester 4.
Apakah hal penting? à important secara statistic dan klinis

Apakah kelompok kontrol dan perlakuan sebanding?


- Random ga?
- Kedua kelompok sama atau sebanding
- Apakah perlakuan yang sama diluar perlakuan eksperimen
- Apakah subjek seluruhnya dihitung hingga akhir? à
kemungkinan ada droup out
Ukur akurat ga?
- Single blind, double blind.
- Outcome diukur dengan cara sama ga pada semua
kelompok? Keculi kalo penelitian dosis.
- Placebo?
-

APAKAH HASIL KAREN AFAKTOR PELUANG (NIAI P


UNTUK UJI HIPOTESIS DAN IK)
P < 0,05 artinya p

IMPORTANCY
IMPORTANCY
Relative Risk (RR) dan Risk Prevalence (RP{-+ Kelan›imk narlakukan dlbaol rlslko
outcome pada kelompok contra/. Aninya : Menlelaskan berapa kali suatu
keiadlan akan miinrul pada kelompok treatment ii£a fiibanding Eqn kel
kontrak

RR = 1 Berarti tidak ada boda d 2 kwk tenebut


RR < 1 Berarti treatmen men8uranAi risiko teriadinya
kasus RR > t 8erartl treatment men|ngkatkan rislko ter|
adInya kasu RR = A C
A+B C+D

? ATR (Absolut Risk Reduction : PenRuranpan resiko absoIut}-3' Ri.ñka outcome oada
Are/ k control i risfko outcome yciod key /Yyeouaok

(ARR = 0 berartl tidak ada oerbedaan outoome pada kelompok control dan
kelomeok perlakuan/ pemberlan perlakuan tidak menlmbulkan Pengaruh

Contoh misal ARR 0 rtin ke nt a absolut dari bar n lygrduak n 5


% dalam emu terjad1nya kematian.

› R RR/Relative Risk Reduction 4AIPR i risiko outcome d kelompok control

Menuniukkan penurun an |umIah outcome dalam kel perlakuan terhadap kel


control, RRR digunakan untuk melaporkan penparuh perlakuan.
SEMUA INI DIHITUNG UNTUK nnt
NNT KECIL MAKSIMAL 20 BERARTI PENTING

Missal hasilnya 20 à membutuhkan 20 org untuk menghindari


kemtian 1 org dalam covid missal.

IK (interval kepercayaan)

UJI DIAGNOSTIK BEDA LAGI.


PENEUTFAN DIAGNOSTIC
A. Menilai Internal Validity
1. apskah diagnostic dilakukan forsamar dengan baku emas (Gold Standard] yang
benar
a. aoakah u dilakukan serara tersamar
b. apa kah diterapkan u dengan baku emaa yang terstandar
c. k h uji diagnostic dilakukan htad yBsine dengan spectrum yang luas
atau k•Iainan yang memadal seh1nma dapat diterapkan dalam praktlk
seharl hari
d. adalah pemeriksaan dengan baku mrna* dilakukan tanpa memandan8 ha*iI
pemeriksaan uii diagnostic yang diteliti

B. Penting / lmportantance pada U DiagnostiL


1. Sensltlfltas dan Spesfflcltas
ñ HitunR sensitifitas (kemampuan alat diagnostic untuk mendapatkan hasil positif

H itu e cita ¿ (kg alat diagnostic untu k ie ent negative

Uni dlagnostlc yang balt adalah yg b1as menetapkar nosltlp pasti dan negative pastl
é Positive pasti : orang yg sa lut benar-benar didfaxnosa sakit
diagnostic yang bait Salah yg bias e et k t dan negative j¿ §_|t
* Positive pasti ! oFang yg sakit benar•bnnar didiagnosa
sakit fi Positive ygjilu : orang yg sehat i i sakit
Negative Pa'«I : orang yang seha‹ dIdlagnosIs.sehat
1 Negative palsu: orang yang sakit didiaRnosis sehat

(Penelitian yg baik sensitivlTas dan speCifitas 100a arEinya Uji diagnostic yg


dilakukan dat memprediksi orang yg sehat sebagai benar•benar sehat atBu tidak
mempredlksi orang yg sehat sebagai orang yg saklt, akan. tetaPl sensitlfltas dan
ePel n yg baik sensitivitas dan aninya yjj diBgnastic yg
dilalrukan d at eyres orang sehac b benar-benarsehatatau
tidak rgggjprediksi orang yg sehat sebagai orang yg k akan tijgg¿i sensitifitas
dan sDe8ifisitas 10a % tersebu iarang diperoleh seh nAga toleransi hinAga 80 K
dapat diterima

PPV/positive predictive value (bar seseorang menderita penvakit bila


diagnostic positig UPVC probabilita8 seorang tidak menderita penyakft hasil
uiinya negative

Sensitifitas berhubungan dengan kin alat diagnostic untuk d tka


hasil is . Jika sensitifitas sebuah dJketahui dari row orang sakit
yang dldlagnosls positip saklt perhitungan sens/tlfttasnva :
Validity :
- Tersamar ada baku emas standarnya ga?
IMPORTANCE
- Dari spesifisitas dan sensitifitas

Prevalensi : kasus baru atau lama


Prevlen bisa aja berubah,

APPLICABLE
Mampu laksana : transportability, kondisi pasien, dokter,
ekonomi, social, agama dll
Kalo ga valid ga bisa ditetapkan,

MENCARINYA TERGANTUNG PEMBIMBING,


USAHAKAN YANG DIKIRIM ANDA MENGUASAI.
Presentasi power point.
*EMBAHASAN
Tabel 2. Hasil Analisis Karel a si Peer on PzorYucf

R & pK emakna an
Tidak

S£.1K 3 ker a 3.0 I ' 0. TOO 0.919 Sipr.ifika+

Kprelasl ygng lemah (R: 0,0g2) dengan nllgl O,W


mofifiJuId‹in @W^ T '@#' %6é pera^'at di RSU
Anutapura Palu yang dioen_garuhi oleh penerapan
SMK3
sedangkan 92% laInn\'zI digeng6ruhi.deh hal Iain
Gaya penulisannya gimana bener ga

Deskripsi umum
Mterla
Hasll

2 P_ppulasi Target
Seluruh Perawat Rumah Sakit

3 .P last tojangkau

4 Sa_ el 82 Perawat Rumah Sakit jJmum nut PSI

5 Cara ggIai]ibao$asIps£ Simple Rondom Sampling

Penerapan Sistem Manajgmen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

7 YafiaAgl7gñJsat
blgtiyasj dan j gsXstjA
Modi ioiiosnstaulsan k‹zr!dasiyang kIaaJI dan ñdag bc£a\akaa atdata
5MK3 RS gggggp §/tgg dan tf EsIJjtBgl-aB/at @BgaItFdaj p
Taluk msliyasi }zzja 0,412 dan jJatuk }zxJa 0,919

No. ftritgria dasil

7. Apakah hasil dapat ditetapkan oada populasi terjangkau ?

1 Agakah hasil dapat diteepf‹an pada populasi target? Ya


VALIDITAS EKSTERNA

No.

z. Apakah hasil dapat diterapkan pada populasi terjang#au 7 Ya

No.

Apakah alokasi empd pada penelitian ml dllalaican


secaza acak?'

Apa kah en ta sampel dilakukan secara ukcu ‘


pan_j_ang dan lengkap?

Apakah §ggg,tg sampel ddam kelompok yang


diacak, dianalisis?
Aga}a]l sampel dale peneliti tetap blind dalam
Tidak

8. Apeksh heiompok tempi dan koritrnl sama?

APPLICABILITY

j agi{ pAa9jñj9lr d&a8a0 transportability, kg tdig gagislt, do]dxT,


NO KRITERIA +/-
I VALIDITY
Validitas Interna Hubungan Kausal
Validitas Interna Hubungan N on Kausal
Validitas Eksterna
2. IMPOR TANCY
3. APPLICABILITY

» TeKt

Anda mungkin juga menyukai