Anda di halaman 1dari 30

Bandstop Filter Menggunakan Metode L-Resonator Berbasis Microstrip

dengan Frekuensi Tengah 2,3 GHz

MUH. FATHURRAHMAN HAIDIR (422 19 011)

NURUL MUJAHIDAH (422 19 020)

RIFKIKA ASHIMA (422 19 021)

D4 – TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
Berkah, Rahmat, Karunia dan RidhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Bandstop Filter Menggunakan Metode L-Resonator
Berbasis Microstrip dengan Frekuensi Tengah 2,3 GHz”. Tak lupa pula kita
kirimkan selawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
selalu menjadi tauladan bagi umatnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Pengganti Ujian Tengah
Semester 5 pada mata kuliah Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro.
Durasi pengerjaan filter ini kurang lebih 5 minggu, terhitung mulai Hari Jumat, 5
November 2021 sampai dengan Hari Selasa, 13 Desember 2021.
Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan makalah ini, namun penulis
tetap berharap makalah ini akan memberikan manfaat bagi para pembaca. Kritik
dan saran yang bersifat kontruktif sangat diharapkan. Demikian dan terima kasih.

Makassar, 14 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL LAPORAN ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
2.1 Filter.............................................................................................................. 3
2.2 Klasifikasi Filter ........................................................................................... 3
2.3 Filter Dengan Respon Chebychev ................................................................ 7
2.4 Parameter Pembuatan Filter.......................................................................... 9
2.5 Mikrostrip ..................................................................................................... 10
2.6 Band Stop Filter dengan L-Resonator .......................................................... 10
BAB III METODE PERANCANGAN ................................................................ 13
3.1 Tempat dan Waktu Perancangan .................................................................. 13
3.2 Perlengkapan Perancangan ........................................................................... 13
3.3 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ ..22
4.1 Hasil Perancangan dan Simulasi ................................................................... 22
4.2 Analisa Hasil Perancangan dan simulasi ...................................................... 25
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 26
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 26
5.1 Saran ............................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan pada era sekarang berkembang
begitu pesat dari waktu ke waktu. Seiring kemajuan zaman yang menuntut segala
kebutuhan serba instan, banyak teknologi yang membantu menyelesaikan dan
mempermudah pekerjaan manusia, alat-alat canggih tercipta begitu banyak
sebagai akibat dari kemajuan teknologi modern di zaman sekarang, terutama pada
alat-alat yang pada umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan alat
yang sudah ada sebelumnya dikembangkan menjadi lebih canggih lagi seperti
alat- alat yang digunakan saat praktikum mengenai macam-macam filter.

Filter sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, karena dengan efesiensi


waktu dan tenaga kerja menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini. Pada
teknologi transmisi dibutuhkan filter yang mampu memisahkan atau
menggabungkan sebuah sinyal yang berbeda dalam satu perangkat agar dapat
melakukan pertukaran informasi pada proses transmisi.

Kebutuhan manusia yang semakin meningkat tentunya harus diseimbangi


denga teknologi yang mumpuni, hal inilah yang menjadi sebuah tantangan di era
sekarang untuk menciptakan sebuah produk atau alat yang mempunyai manfaat
yang sangat besar tetapi dengan ukuran yang kecil. Oleh karena itu penulis
berkeingian untuk merancang sebuah desain Band Stop Filter berbasis microstrip
yang dapat meredam sinyal antara range frekuensi tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang dibahas pada makalah ini yaitu :
1. Bagaimana merancang Band Stop Filter menggunakan metode L-
Resonator berbasis microstrip pada aplikasi HFSS ?
2. Bagaimana parameter Band Stop Filter menggunakan metode L-
Resonator berbasis microstrip yang akan dirancang pada aplikasi HFSS?

1
3. Bagaimana hasil analisis pengujian parameter Band Stop Filter
menggunakan metode L-Resonator berbasis microstrip pada aplikasi
HFFS?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perancangan Band Stop Filter menggunakan metode
L-Resonator berbasis microstrip pada aplikasi HFSS.
2. Untuk mengetahui parameter Band Stop Filter menggunakan metode L-
Resonator berbasis microstrip pada aplikasi HFSS.
3. Untuk mengetahui hasil analisis pengujian parameter Band Stop Filter
menggunakan metode L-Resonator berbasis microstrip pada aplikasi
HFSS.

1.4 Batasan Masalah


Agar makalah ini lebih terarah dan terfokus serta dapat mencapai tujuan yang
diinginkan, maka perlu adanya Batasan masalah, yaitu :
1. Membahas perancangan desain Band Stop Filter menggunakan metode
L-Resonator berbasis microstrip pada aplikasi HFSS.
2. Merancang Band Stop Filter berbasis microstrip dengan parameter
tertentu.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Filter
Filter adalah sebuah rangkaian elektronik yang berfungsi untuk menapis
sinyal dengan frekuensi tertentu dan meloloskan frekuensi yang diinginkan.
Rentang frekuensi atau pita frekuensi (frequency band) yang diloloskan oleh
rangkaian filter ke keluaran filter disebut pita lolos atau pass band. Sedang pita
frekuensi yang di tekan/ diredam disebut stop band. Lebar sempitnya pita
frekuensi kerja filter tergantung pada rentang frekuensi operasi serta fungsi filter
tersebut.[1]

2.2 Klasifikasi Filter


Filter berdasarkan komponen pendukung/ sifatnya dapat diklasifikasikan
menjadi 2 jenis, yaitu : filter pasif dan filter aktif.
1. Filter pasif
Filter pasif merupakan suatu rangkaian filter yang hanya terdiri dari inti
filter, yaitu kombinasi resistor (R), kapasitor (c), dan induktor (L). Kelebihan
yang dimiliki yaitu : mampu memenuhi karakteristik filter yang bagus dengan
penerapan yang luas dari frekuensi audio sampai frekuensi yang sangat tinggi,
serta handal untuk penerapan pada frekuensi tinggi. Sedangakn kekurangannya,
yaitu : adanya masalah pada sisi frekuensi rendah pada rentang frekuensi audio,
ukuran fisik konduktor yang semakin besar untuk induktansi yang besar dan
biaya pengadaan induktor yang semakin besar untuk induktansi yang besar dan
biaya pengadaan induktor relatif besar.
2. Filter aktif
Filter aktif merupakan suatu rangkian yang terdiri dari kombinasi resistor,
kapasitor, dan satu atau lebih komponen aktif, biasanya penguat operasional
dengan feedback. Kelebihan yang dimiliki yaitu : karena masukan penguat
operasional mampu menyediakan penguatan atau gain maka sinyal masukan
tidak akan segera mengalami pelemahan (atenuasi) selama rangkaian
meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi yang dikehendaki, biaya pembuatan

3
filter murah, serta memiliki impedansi masukan yang tinggi dan keluaran yang
rendah sebagai akibat dari penggunaan penguat operasional yang juga hampir
menjamin tidak adanya interaksi antara filter dengan sumber atau beban sinyal.
Sedangkan kekurangannya, yaitu: membutuhkan catu daya tersendiri, kurang
handal dibandingkan dengan komponen pasif, perlu feedback sehingga ada
kemungkinan tidak stabil dan Batasan praktis frekuensi kerja 100 KHz (bekerja
baik di bawah 100 KHz).
Jika berdasarkan jangakuan frekuensi yang dilewatkan (pass band) dan
jangkauan frekuensi yang ditolak (stop band), filter dapat diklasifikasikan
menjadi 4 macam, yaitu : Low Pass Filter, High Pass Filter, Band Pass Filter,
dan Band Rejected Filter Atau Band Stop Filter).[2]
1. Low Pass Filter (LPF)
Low Pass Filter (LPF) adalah filter yang berfungsi meneruskan sinyal input
yang frekuensinya berada di bawah frekuensi tertentu, diatas frekuensi tersebut
(frekuensi cut off) sinyal akan diredam (FcoL). Rangkaian low pass filter dapat
dibangun menggunakan dua jenis rangkaian dasar, yakni rangkaian low pass
filter induktif dan rangkaian low pass filter kapasitif. Low pass filter terdiri dari
dua jenis yaitu low pass filter induktif dan low pass filter kapasitif. Untuk
rangkaian low pass filter induktif, rangkaian terdiri dari induktor (L) dan beban
(R) sedangkan rangkaian low pass filter kapasitif dibangun menggunakan dua
komponen utama yakni resistor (R) dan kapasitor (C).
Filter Low Pass adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi rendah serta
meredam/menahan frekuensi tinggi. Bentuk respon LPF seperti ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Respon Low Pass Filter

4
Pita Lewat : Jangkauan frekuensi yang dipancarkan.
Pita Stop : Jangkauan frekuensi yang diperlemah.
Frekuensi cutoff (fc) : disebut frekuensi 0.707,
frekuensi 3-dB, frekuensi pojok, atau frekuensi putus.
2. High Pass Filter
High Pass Filter (HPF) adalah filter yang berfungsi meneruskan sinyal di
atas frekuensi cut off sedangkan yang berada dibawah frekuensi cut off diredam
(FcoH). Seperti rangkaian low pass filter, high pass filter juga dapat dibangun
menggunakan dua jenis rangkaian dasar, yakni rangkaian high pass filter
induktif dan kapasitif. Untuk rangkaian high pass filter induktif, rangkaian
terdiri dari resistor (R1), induktor (L1) dan beban. Untuk rangkaian high pass
filter kapasitif dibangun oleh sebuah kapasitor yang disusun seri terhadap beban.
Pengertian lain dari High Pass Filter yaitu jenis filter yang melewatkan
frekuensi tinggi serta meredam/menahan frekuensi rendah. Bentuk respon HPF
seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 Respon High Pass Filter


Garis penuh adalah kurva idealnya, sedangkan kurva putus-putus
menunjukkan bagaimana filter-filter high pass yang praktis menyimpang dari
ideal.
3. Band Pass Filter
Band Pass Filter (BPF) yaitu filter yang berfungsi meneruskan sinyal input
yang berada diantara dua frekuensi tertentu saja. Pada dasarnya rangkaian band
pass filter dibangun oleh low pass filter dan high pass filter yang disusun secara
seri, sehingga rangkaian band pass filter memiliki dua frekuensi cut-off (fcH dan

5
fcL). Sama hal-nya seperti low pass dan high pass filter, band pass filter dapat
dibangun menggunakan induktor. Contoh aplikasi penggunaan rangkaian pasif
low pass, high pass dan band pass filter adalah pada rangkaian crossover sistem
audio. Penggunaan rangkaian filter pada crossover adalah untuk
mendistribusikan daya sinyal audio secara efisien kepada masing-masing
loudspeaker sesuai alokasi frekuensi-nya.
Pengertian lain dari Band Pass Filter adalah filter yang melewatkan suatu
range frekuensi. Dalam perancangannya diperhitungkan nilai Q(faktor mutu).
Dengan :
Q = faktor mutu
fo = frekuensi cutoff
B = lebar pita frekuensi

Gambar respon Band Pass Filter seperti berikut ini :

Gambar 2.3 Respon Band Pass Filter


4. Band Stop Filter
Band Stop Filter (BSF) atau band reject filter (BRF) adalah kebalikan dari
band pass filter yaitu menghilangkan frekuensi yang ada diantara dua buah
frekuensi tertentu. Band stop filter biasa dikenal juga sebagai rangkaian Band-
Elimination, Band-Reject, atau Notch Filter. Rangkaian band stop filter disusun
dari rangkaian low pass dan high pass filter, tetapi penyusunan-nya disusun
secara paralel.

6
Band Stop Filter juga merupakan filter yang menolak suatu range frekuensi.
Sama seperti band pass filter, band reject juga memperhitungkan faktor
mutu.[3]

Gambar 2.4 Respon Band Stop Filter

2.3 Filter Dengan Respon Chebychev


Respon Chebychev memiliki respon yang curam namun, pada respon
Chebychev terdapat ripple pada daerah pass band-nya. Seperti dilihat pada
gambar berikut.

Gambar 2.5 Respon Band Stop Filter Tipe Chebychev

Untuk melihat nilai gain, orde, serta ripple dapat menggunakan tabel 2.1
seperti dibawah ini :

7
For passband riplle LAr = 0.01 dB
n g1 g2 g3 g4 g5 g6 g7 g8 g9 g10
1 0.0960 1.0
2 0.4489 0.4078 1.1008
3 0.6292 0.9703 0.6292 1.0
4 0.7129 1.2004 1.3213 0.6476 1.1008
5 0.7563 1.3049 1.5773 1.3049 0.7563 1.0
6 0.7814 1.3600 1.6897 1.5350 1.4970 0.7098 1.1008
7 0.7970 1.3924 1.7481 1.6311 1.7481 1.3924 0.7970 1.0
8 0.8073 1.4131 1.7825 1.6833 1.8529 1.6193 1.5555 0.7334 1.1088
9 0.8145 1.4271 1.8044 1.7125 1.9058 1.7125 1.8044 1.4271 0.8145 1.0
For passband riplle LAr = 0.04321 dB
n g1 g2 g3 g4 g5 g6 g7 g8 g9 g10
1 0.2000 1.0
2 0.6648 0.5445 1.2210
3 0.8156 1.1032 0.8516 1.0
4 0.9314 1.2920 1.5775 0.7628 12210
5 0.9714 1.3721 1.8014 1.3721 0.9714 1.0
6 0.9940 1.4131 1.8933 1.5506 1.7253 1.8141 1.2210
7 1.0080 1.4368 1.9398 1.6220 1.9398 1.4368 1.0080 1.0
8 1.0171 1.4518 1.9667 1.6574 2.0237 1.6107 1.7726 0.8330 1.2210
9 1.0235 1.4619 1.9837 1.6778 2.0649 1.6778 1.9837 1.4619 1.0235 1.0
For passband riplle LAr = 0.1 dB
n g1 g2 g3 g4 g5 g6 g7 g8 g9 g10
1 0.3052 1.0
2 0.8431 0.6220 1.3554
3 1.0316 1.1474 1.0316 1.0
4 1.1088 1.3062 1.7704 0.8181 1.3554
5 1.1468 1.3712 1.9750 1.3712 1.1468 1.0
6 1.1681 1.4040 2.0562 1.5171 1.9029 0.8618 1.3554

8
7 1.1812 1.4228 2.0967 1.5734 2.0967 1.4228 1.1812 1.0
8 1.1898 1.4346 2.1199 1.6010 2.1700 1.5641 1.9445 0.8778 1.3554
9 1.1967 1.4426 2.1346 1.6167 2.2054 1.6167 2.1346 1.4426 1.1957 1.0

2.4 Parameter Pembuatan Filter


1. Scattering Parameter (S Parameter)
Parameter S biasanya digunakan untuk gelombang microwave. Parameter S11
dan S22 adalah koefisien refleksi, sedangkan parameter S12 dan S21 adalah
koefisien transmisi.
2. Insertion Loss
Insertion Loss merupakan rasio perbandingan antara daya yang dikirim ke
beban sebelum insertion loss (PTx) dengan daya yang diterima beban setelah
insertion loss (PRx) dalam decibel. Nilai dari insertion loss mendekati 1 atau 0
dalam Db, sehingga daya yang diterima oleh beban sesuai dengan yang
dikirimkan kebeban.
3. Bandwidth
Bandwidth adalahlebar pita frekuensi kerja suatu filter. Ini adalah daerah
frekuensi saat sinyal yang melewati filter dapat diteruskan dengan redaman
sekecil mungkin (daerah pass band) dan meredam frekuensi diluar frekuensi
(daerah stop band). Daerah pass band dan stop band dibatasi oleh frekuensi cut
off.
4. Return Loss
Return Loss merupakan perbandingan antara daya pada sumber dengan daya
yang dipantulkan kembali oleh beban. Return loss terjadi karena impedansi
antara saluran transmisi dengan beban tidak sesuai.
5. Faktor Kualitas (Q – Factors)
Faktor kualitas merupakan parameter untuk mengukur tingkat selektivitas
rangkaian yang merupakan rasio dari frekuensi tengah rangkaian resonansi
terhadap lebar bandwidth. Faktor Q menunjukkan tingkat selektivitas dari suatu
filter, semakin tinggi nilai Q maka semakin selektif filter tersebut.[4]

9
Q Factor =

Dimana,
Fc = frekuensi tengah
F1 = frekuensi cut off bawah -3dB
F2 = frekuensi cut off atas -3dB

2.5 Mikrostrip
Mikrostrip merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya tidak berupa
kabel lentur akan tetapi bersifat kaku. Jenis saluran transmisi ini umumnya
dipergunakan untuk bekerja pada daerah frekuensi gelombang mikro.[5]

Gambar 2.6 Bagian mikrostrip

2.6 Band Stop Filter dengan L- Resonator


Pada Band Stop Filter memiliki metode perancangan yaitu Band Stop Filter
L-Resonator, Band Stop Filter With Open Circuited, Optimum Band Stop Filters
For RF Chokes.
Metode L- Resonator merupakan metode filter mikrostrip dengan panjang
saluran resonator λ/2 yang beresonansi dan mempunyai topologi resonator seperti
huruf ‘L’ Shaped. Namun untuk dapat disebut resonator, perlu diperhitungkan
lebar gap atau spacing saluran transmisi, yang membuat sambungan antara orde
sehingga dapat beresonansi. Jika beberapa elemen dari masing-masing elemen

10
berjarak dekat, mereka berfungsi sebagai resonator, yang dapat memiliki efek
sambungan juga.

Gambar 2.7 contoh desain dan penempatan parameter


Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkan ukuran resonator adalah :
1. Untuk lebar resonator

w= .h

Dengan,

Dengan,

A= + ( 0,23 + )

2. Untuk panjang resonator


 Dengan panjang gelombang keseluruhan
λg = ( )√

 Dengan panjang gelombang dibagi dua

½ • λg

 Dengan panjang gelombang dibagi empat


1
/4 • λg
3. Untuk panjang mainlane digunakan rumus

11
Lx∑
4. Untuk perhitungan jarak antar resonator dan mainlane
Pertama hitung FBW
FBW =

Lalu gunakan tabel 2.2

g0 g1 g2 g3 g4 g5 g6 g7 g8
1,0 1,1812 1,4228 2,0967 1,5734 2,0967 1,4228 1,1812 1,0
Tabel 2.2 Nilai elemen low pass 0.1 dB

Tabel 2.2 adalah nilai tabel orde 7 untuk ripple 0.1 dB yang digunakan sesuai
dengan spesifikasi filter yang akan dibuat.

Dengan,

Xi = = Z0 ( ) Untuk I = 1 ke n

Setelah semua nilai x didapat, maka dibagi dengan nilai Zo dan didapatkan nilai
kemiringan reaktansi dan dari nilai tersebut bisa didapat jaraknya dengam

membuat kurva perbandingan antara nilai dan jarak (s).

12
BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1 Tempat dan Waktu Perancangan


Pelaksanaan kegiatan yakni proses perancangan dilaksanakan di tempat
masing-masing, namun untuk proses pengujian rancangan akan di laksanakan di
kampus 2, Politeknik Negeri Ujung Pandang. Kegiatan perancangan dilaksanakan
dari tanggal 5 November hingga 13 Desember 2021. Dan untuk pengujian
rancangan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2021.

3.2 Perlengkapan Perancangan

Untuk merancang Band Stop Filter berbasis mikrostrip dibutuhkan


perlengkapan perangkat lunak yaitu aplikasi atau software HFSS (High Frequency
Structure Simulator).

3.3 Prosedur Perancangan

3.3.1 Studi Literatur

Dalam perancangan Band Stop Filter mikrostrip ini, langkah pertama yang
dilakukan adalah mencari sebanyak mungkin data, informasi, dan referensi teori
yang relevan dengan rancangan yang dibuat baik melalui media cetak dan media
online. Studi literatur sendiri bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang
akan diteliti mulai dari spesifikasi bahan, proses perancangan, parameter-
parameter yang akan diukur, serta pengujian rancangan.

3.3.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dihadapi dalam proses perancangan dan masalah


yang mungkin akan dihadapi ketika proses pengujian rancangan adalah
perbedaan hasil perhitungan dengan hasil simulasi.

3.3.3 Langkah Kerja

Secara sistematis, langkah-langkah dalam proses perancangan dijadikan


dalam bentuk diagram alir seperti berikut ini.

13
Gambar 3.1 Flow Chart perancangan Band Stop Filter Mikrostrip dengan Metode
L-Resonator

Flow chart perancangan Band Stop Filter yang dilakukan dapat dilihat pada
gambar 3.1 dimulai dari menetapkan respon filter, tipe filter yaitu chebychev dan
metode perancangannya, kemudian menentukan spesifikasi filter yang akan
dibuat, perhitungan dilakukan berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan
sebelumnya kemudian dirancanglah band stop filter berdasarkan hasil perhitungan
yang selanjutnya dilakukan simulasi dengan software HFSS apabila simulasi
menunjukkan respon yang sesuai atau mendekati dengan spesifikasi awal
dilanjutkan dengan pengujian seluruh prosedur rancangan.

14
a. Mulai
Untuk memulainya, kita mempersiapkan referensi yang dibutuhkan
untuk membuat band stop filter mikrostrip L-Resonator. Referensi ini
didapat dari buku, artikel,dan hasil brain storming dari kakak angkatan
yang sudah membuat filter mikrostrip sebelumnya.
b. Mikrostrip Band Stop Filter L-Resonator
Band stop filter yang akan dibuat adalah bandstop filter mikrostrip
yang menggunakan metode L-Resonator. Pemilihan metode ini karena
metode ini mmempunyai referensi yang paling banyak diantara metode
yang lain, serta model dari desainnya yang tidak terlalu rumit untuk
dibuat dalam aplikasi nantinya karena bentuknya berupa garis lurus.
c. Spesifikasi Filter
Filter yang akan dibuat memiliki spesifikasi sebagai berikut :
- Jenis filter Chebychev
- Ripple 0,1 dB
- Frekuensi tengah 2,3 GHz
- Bandwidth 100-300 MHz
- Insertion Loss ≥ -3 dB
- Return Loss < -16,42 dB
- VSWR < 1,36
d. Perhitungan
Perhitungan dilakukan sesuai dengan spesifikasi filter yang akan
dibuat. Perhitungan dilakukan secara manual dan melalui software HFSS.
1. Ukuran Lebar Resonator

Untuk memperoleh lebar saluran resonator, digunakan persamaan :

Diketahui Zo = 50Ω
ɛr = 4,4


A= + ( 0,23 + )

15

= + ( 0,23 + )


= + ( 0,23 + )

= 1,64316767 + 0,629629 (0,255)

= 1.5298619493

= ( )

= 1,9118593644

w= .h

w = 1,9118593644 × 1,6

w = 3,058974893

2. Ukuran Panjang resonator


Seperti yang diketahui bahwa pada reosnator dalam metode ini
mempunyai ketentuan panjang gelombang. Nilai panjang gelombang
yang dapat berbanding lurus dengan nilai panjang resonator (mm).
sehingga untuk memperoleh panjang resonator, digunakan persamaan :

λg = ( )√

=

= 62,2238815257

½ λg = 31,1119407629

16
¼ λg = 15,5559703814

Didapatkan nilai satu garis lurus resonator yaitu 15,56 mm (¼ λg).


Untuk menggabungkan 2 garis tersebut agar membentuk huruf L maka
dibutuhkan slide factor dengan ukuran sesuai dengan ukuran w yaitu
sebesar 3 mm.

Panjang resonator = ¼ λg + w

= 15,56 + 3

= 18,56

Sehingga desain keseluruhan resonator seperti berikut

Gambar 3.2 Ukuran Desain Resonator Berbentuk L

3. Ukuran Jarak Antara Sertiap Resonator dengan Mainlane


Karena jumlah orde yang digunakan adalah 7, maka kita juga
menggunakan nilai elemen lowpass yang berjumlah 7. Adapun tabel yang
digunakan untuk melihat nilai elemen lowpass orde 7 dengan ripple 0,1
adalah sebagai berikut.
g0 g1 g2 g3 g4 g5 g6 g7 g8
1,0 1,1812 1,4228 2,0967 1,5734 2,0967 1,4228 1,1812 1,0
Tabel 3.1 Nilai Elemen Prototype Lowpass Chebychev Orde 7 Untuk Ripple
0,1

Diketahui Zo = 50Ω
ΩC = 1

17
Maka :

FBW =

= 0,043

Kemudian :

( ) =

xi = ω0L1 = = Z0 ( ) untuk i = 1 ke n

xi = Z0 ( )

xi = Z0

Untuk nilai x1

x1 = Z0

x1 =

x1 =

x1 = 984,41475

= = 19,69

Untuk nilai x2

x2 = Z0

x2 =

18
x2 =

x2 = 817,52245

= = 16,35

Untuk nilai x3

x3 = Z0

x3 =

x3 =

x3 = 554,58134

= = 11,09

Untuk nilai x4

x4 = Z0

x4 =

x4 =

x4 = 739,03057

= = 14,78

Untuk nilai x5

x5 = Z0

x5 =

x5 =

19
x5 = 554,58134

= = 11,09

Untuk nilai x6

x6 = Z0

x6 =

x6 =

x6 = 817,52245

= = 16,35

Untuk nilai x7

x7 = Z0

x7 =

x7 =

x7 = 984,41475

= = 19,69

Sehingga didapatkan tabel nilai kemiringan reaktansi sebagai berikut.

Parameter Kemiringan Reaktansi Nilai


x1 / Z0 dan x7 / Z0 19,69
X2 / Z0 dan x6 / Z0 16,35
x3 / Z0 dan x5 / Z0 11,09
x4 / Z0 14,78
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Nilai Parameter Kemiringan Reaktansi yang
Dihitung Secara Manual

20
e. Perancangan
Setelah hasil perhitungan didapatkan maka didapatkan rancangan yang
diinginkan sesuai dengan parameter yang sudah ditentukan sehingga muncul
desain yang ideal. Adapun ukuran yang didapat dari perhitungan dapat
dilihat pada gambar di bawah.
154,24

60,82

Gambar 3.3 Hasil Desain dari Perhitungan yang Dilakukan


f. Simulasi
Simulasi dilakukan di aplikasi (software) HFSS. Pada simulasi akan
muncul apakah desain yang didapat di perancangan menghasilkan respon
yang sesuai atau tidak.
g. Analisa
Analisa dilakukan setelah mendapatkan hasil pengukuran dari setiap
parameter yang akan diukur.

21
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perancangan dan Simulasi


4.1.1 Hasil Perancangan
Dari hasil perhitungan secara matematis yang telah dilakukan,
didapatkan desain dan ukuran sebagai berikut :
a. Lebar ukuran resonator adalah 3 mm
b. Panjang ukuran resonator adalah 18,56 mm
c. Ukuran slide factor (penghubung antar resonator) adalah 3 mm
d. Panjang mainlane adalah 134,24 mm
e. Jarak antar resonator adalah 12,56 mm
f. Jarak antar resonator dengan mainlane
Adapun jarak antar resonator dengan mainlane dapat dilihat
pada tabel berikut.
Parameter Kemiringan Nilai Jarak (mm)
Reaktansi
x1 / Z0 dan x7 / Z0 19,69 0,33
X2 / Z0 dan x6 / Z0 16,35 0,25
x3 / Z0 dan x5 / Z0 11,09 0,18
x4 / Z0 14,78 0,27

Tabel 4.1 Hasil Nilai Parameter Kemiringan Reaktansi dan


Jarak antar Resonator yang Didapat pada Perancangan

4.1.2 Hasil Simulasi

a. Frekuensi Tengah

Adapun hasil simulasi dapat dilihat pada gambar 4.1 bahwa


frekuensi tengah yang didapat adalah 2,3 GHz dan sesuai
dengan yang diinginkan. Atau bisa dilihat pada marker m1
gambar 4.1.

22
Gambar Gambar 4.1 Hasil Simulasi Frekuensi Tengah, Cut Off
Atas, dan Cut Off Bawah

b. Frekuensi Cut Off Atas

Untuk frekuensi cut off atas pada perhitungannya yaitu 2,35


GHz namun pada perancangan didapatkan hasil yang belum
mendekati sesuai yang diinginkan, maka harus dilakukan
tahapan optimasi. Pada tahapan optimasi didapat hasil frekuensi
cut off atas yaitu 2,6 GHz atau bisa dilihat pada marker m2
gambar 4.1.

c. Frekuensi Cut Off Bawah

Untuk frekuensi cut off bawah pada perhitungannya yaitu


2,25 GHz namun pada perancangan didapatkan hasil yang
belum mendekati sesuai yang diinginkan, maka harus dilakukan
tahapan optimasi. Pada tahapan optimasi didapat hasil frekuensi
cut off atas yaitu 2,06 GHz atau bisa dilihat pada marker m3
gambar 4.1.

d. VSWR

Dari hasil perancangan simulasi pada gambar 4.2 dapat


dilihat bahwa nilai VSWR pada frekuensi 2,3 GHz sebesar 2.

23
Gambar 4.2 Hasil Simulasi VSWR

e. Bandwidth

Untuk bandwidth dari hasil perancangan simulasi


didapatkan 540 MHz.

f. Insertion Loss

Untuk insertion loss dari hasil perancangan simulasi


didapatkan -1,129 dB atau bisa dilihat pada marker m1 gambar
4.3.

Gambar 4.3 Hasil Simulasi Insertion Loss

g. Return Loss

Untuk return loss dari hasil perancangan simulasi didapatkan


-6,3015 dB atau bisa dilihat pada marker m1 gambar 4.4

24
Gambar 4.4 Hasil Simulasi Return Loss

4.2 Analisis Hasil Perancangan dan Simulasi

Dapat dilihat pada gambar 4.2 hasil pengukuran pada frekuensi tengah 2,3
GHz didapatkan VSWR sebesar 2. Yang mana nilai VSWR yang sesuai akan
memiliki karakteristik < 2. Pada S21 atau insertion loss didapatkan nilai sebesar -
1,129 dB, dan nilai insertion loss pada idealnya yaitu < -3 dB. Sehingga hasil
insertion loss pada simulasi dapat dikatakan ideal. Untuk bandwidth dapat
dihitung dari nilai frekuensi cut off atas dan bawah seperti berikut.

BW = F2 – F1

BW = 2,35 GHz - 2,25 GHz

BW = 0,540 GHz = 540 MHz

Sedangkan pada rancangan awal diharapkan bandwidthnya yaitu sekitar


100-300 MHz. Pada S11 atau return loss didapatkan nilai sebesar -6,0135,
sedangkan untuk nilai idealnya yaitu -10 dB. Pada return loss sendiri, semakin
kecil nilai frekuensi kerja yang diinginkan berarti semakin baik selektivitas filter
tersebut.

25
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan :

1. Band Stop Filter (BSF) atau band reject filter (BRF) yaitu berfungsi
menghilangkan frekuensi yang ada diantara dua buah frekuensi tertentu.
2. Band Stop Filter mikrostrip dapat direalisasikan menggunakan metode L-
Resonator yang disimulasikan pada aplikasi HFSS (High Frequency
Structure Simulator).
3. Didapatkan hasil pengukuran band stop filter mikrostrip dengan
parameter bandwidth sebesar 540 MHz bekerja pada frekuensi 2,06 GHz
– 2,6 GHz, insertion loss sebesar -1,129 dB, return loss sebesar -6,3015
dB, dan nilai VSWR sebesar 2.
4. Dari analisis yang dilakukan telah dilakukan, didaptkan bahwa terjadi
perbedaan antara hasil perhitungan dengan hasil pengukuran.
5.2 Saran

Dalam pemilihan software yang digunakan sebaiknya memilih software


dengan update-an terbaru dan mencoba berbagai aplikasi lain yang memiliki
spesifikasi yang lebih lengkap sehingga hasil simulasi yang dihasilkan dapat
lebih akurat. Dan juga pada proses pengukuran, penempatan marker pada data
yang diinginkan perlu ketelitian agar data yang didapatkan tepat.

26
DAFTAR PUSTAKA

[1] Dase, Sulwan. 2021. Buku Diktat Teknik frekuensi tinggi & gelombang mikro
: Filter frekuensi tinggi. Politeknik Negeri Ujung Pandang.

[2] Supriyadi. 2009. Filter Butterworth untuk sistem telemetri dengan metode
multitone. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

[3] Hadi, Irawan. 2012. Rancang Bangun Filter Portable. Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang.

[4] AK, Ahmad Zaenal.2020. Rancang Bangun Band Stop Filter Mikrostrip
dengan metode L-Resonator.Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

[5] L.Tobing, Lemuel Artios. 2009. Analisa saluran transmisi microstrip.


Universitas Sumatera Utara. Medan

27

Anda mungkin juga menyukai