Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ELEKTRONIKA DAYA

“ FILTER, CONVERTER, DAN PENGAMAN ”

Dosen pengampuh : Firdaus, S.Pd.,MT.

OLEH :

NAMA : NURHADITS CARELLA ARYANDANI

NIM : 1824042010

KELAS : PTE 02

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO S-1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”
FILTER, CONVERTER, DAN PENGAMAN” ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah ELEKTRONIKA DAYA. Kami menyadari masih
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik
membangun dari para pembaca demi keberlangsungan penulisan yang lebih baik
diwaktu yang akan datang sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Makassar, 9 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................................


BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................…….
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................
1.2 Rumusan masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan ...............................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................


A. FILTER ..…………………………………………….…………………………
B. CONVERTER …….....……….…………………………………………………

C. SISTEM PENGAMAN .………………………………………………………...

BAB III. PENUTUP/KESIMPULAN……………………………………….……


DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Filter merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal


frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki
serta untuk memperkecil pengaruh interferensi atau sinyal pengganggu lainnya
pada suatu sinyal frekuensi yang dikehendaki. Filter dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu filter analog dan digital. Teknologi konverter elektronika daya
telah banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc–dc
konverter. DC-DC konverter merupakan komponen penting dalam elektronika
daya yang berfungsi untuk mengkonversikan daya listrik searah dari suatu bentuk
menjadi bentuk daya listrik searah lainnya. Sistem pengaman tenaga listrik
merupakan sistem pengaman pada peralatan yang terpasang pada sistem tenaga
listrik seperti generator, bus bar, transformator, SUTT, kabel bawah tanah dan
sebagainya terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini:
A. Apa yang dimaksud filter ?
B. Apa yang dimaksud converter ?
C. Apa yang dimaksud pengaman tenaga listrik ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini:
Untuk mengetahui apa itu filter, converter, pengaman apa saja jenis, fungsi
dan prinsipnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. FILTER

Filter merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal


frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki
serta untuk memperkecil pengaruh interferensi atau sinyal pengganggu lainnya
pada suatu sinyal frekuensi yang dikehendaki. Filter dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu filter analog dan digital. Filter analog dirancang untuk
memproses sinyal analog, sedang filter digital memproses sinyal analog dengan
menggunakan teknik digital. Untuk menghasilkan efek pemfilteran yang
diinginkan, filter analog dibuat dengan menggunakan rangkaian elektronika yang
terdiri dari komponen-komponen seperti resistor, kapasitor dan op-amp,
sedangkan filter digital dapat dibuat dalam bentuk operasi software pada data
yang disimpan dalam memori komputer atau dapat diimplementasikan dengan
Digital Signal Processor (DSP)[10].

Dalam pemrosesan sinyal digital, filter digunakan untuk memisahkan


bagian- bagian yang tidak diinginkan dari suatu gelombang sinyal, seperti noise,
arus harmonisa dengan cara meredam atau melewatkan frekuensi tertentu,
sehingga diperoleh gelombang sinyal yang diinginkan. Salah satu penerapan filter
dilakukan pada keluaran sumber sistem tenaga listrik yang akan dialirkan kesuatu
beban.

Pada sistem tenaga listrik saat ini banyak dipengaruhi oleh pemakaian
beban- beban non-linier baik satu fasa maupun tiga fasa. Beban non-linear ini
muncul dalam implementasi peralatan-peralatan berbasis elektronika daya seperti
konverter statis pengendali mesin listrik, pengisi batere, Uniterrupible Power
Supply (UPS), komputer, fluorescent lamp, penyearah dan peralatan daya lainnya.
Beban non-linier yang terhubung pada jala-jala listrik yang selalu menarik arus
dengan tingkat kandungan harmonisa tinggi yang mengakibatkan terjadinya
distorsi pada arus dan tegangan serta memiliki faktor daya rendah. Harmonisa
adalah gelombang distorsi secara periodik yang terjadi pada gelombang tegangan,
arus, atau daya. Gelombang tersebut terdiri dari gelombang-gelombang sinus yang
frekuensinya merupakan kelipatan frekuensi fundamental, sehingga bentuknya
tidak sinusoidal.

Hal ini dapat mengganggu sistem kelistrikan pada frekuensi


fundamentalnya yaitu 50/60 Hz, bentuk gelombang arus maupun tegangan yang
ideal adalah sinusoidal murni akan menjadi cacat akibat harmonisa yang terjadi.
Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena akan menyebabkan kualitas daya dari
sistem tenaga listrik menurun dan akhirnya menjadi masalah yang sangat
serius[9].

Untuk menanggulangi permasalahan harmonisa pada sistem tersebut, salah


satu upaya pengurangan yakni dengan menggunakan kompensator. Kompensator
dapat mengurangi distorsi tegangan dan arus pada sumber. Kompensator
memberikan impedansi tinggi pada frekuensi fundamental dan impedansi rendah
pada frekuensi harmonik, sehingga memaksa semua arus harmonik mengalir
melalui kompensator. Kompensasi bertujuan untuk menghilangkan komponen
distorsi arus dan/atau tegangan. Untuk melakukannya, sinyal daya terlebih dahulu
diubah menjadi sinyal. informasi yang akan diproses melalui peralatan
pemprosesan sinyal. Dimana tegangan dan arus akan terlebih dahulu disensor dan
kemudian didiskritkan melalui peralatan ADC (Analog Digital Converter). Sinyal
informasi yang telah mempresentasikan sinyal daya terdistorsi (arus dan
tegangan) pada tahap pemprosesan sinyal dipisahkan antara sinyal dasar dan
sinyal pendistorsi. Sinyal pendistorsi selanjutnya menjadi dasar untuk melakukan
kompensasi melalui peralatan kompensator elektronika daya

Dalam pemprosesan pemisahan komponen dasar dan komponen terdistorsi


dilibatkan berbagai sistem digital seperti filter, yang dikombinasikan dengan
sistem digital lainnya. Suatu metode pemisahan komponen distorsi dan komponen
dasar tersebut telah dilakukan oleh paper[2]. Dimana pada paper ini, sebuah
metode ekstraksi telah dilakukan untuk mendapatkan komponen arus harmonik,
komponen arus aktif dan komponen arus reaktif yang dipisahkan melalui blok-
blok, sinkronisasi sinus cosinus, dan PLL (Phase Locked Loop). Jenis filter digital
yang digunakan pada metode ekstraksi tersebut adalah filter low pass Butterworh,
yang mana fungsi dari low pass tersebut digunakan untuk mendeteksi nilai puncak
dari komponen arus aktif dan komponen arus reaktif dari keluaran arus
photovoltaic. Sehingga komponen- komponen yang terdapat dalam arus dapat
dipisahkan secara fisik.

Filter low pass merupakan klasifikasi jenis filter digital berdasarkan


respon frekuensi yang berfungsi melewatkan frekuensi dibawah frekuensi cut-off
dan menahan frekuensi tinggi yang tidak diinginkannya. Selain respon frekuensi,
jenis filter digital juga memiliki beberapa klasifikasi lainnya. Salah satunya adalah
berdasarkan impulse response. Dimana menurut impulsenya filter digital dibagi
menjadi 2 yaitu filter digital FIR (Finite Impulse Response) dan filter digital IIR
(Infinite Impulse Response). Dalam implementasi filter digital FIR yang telah
dilakukan oleh paper[3]. Paper tersebut menjelaskan bahwa bank-bank filter
digital dapat digunakan dalam berbagai aplikasi radar baik stasioner maupun tidak
stasioner, dan clutter stasioner atau tidak stasioner. Karena berapapun frekuensi
sinyal yang masuk akan ditampilkan pada output bank-bank filter digital, dan
threshold dari masing-masing filter dapat diatur secara bebas, sesuai dengan
clutter yang terkandung didalamnya.

Bank-bank filter digital merupakan suatu bentuk implementasi dari


transformasi Fourier waktu diskrit. Transformasi Fourier waktu diskrit hanya
dapat dilakukan untuk sinyal yang panjangnya terbatas. Pembatasan sinyal
dilakukan dengan mengalikan sinyal input dengan fungsi window. Dari hasil
pengujian beberapa fungsi window, terlihat bahwa Window Dolph-Chebyshev
memberikan resolusi sinyal yang paling baik untuk kasus terjelek, dibandingkan
dengan window-window lainnya.

Dari penelitian yang telah lakukan terdahulu dan pengaruh pada sumber
keluaran yang dihasilkan pada sistem tenaga listrik dapat menyebabkan kualitas
daya dari sistem tersebut menurun. Jadi, dari paparan yang telah dijelaskan, pada
penilitian tugas akhir ini penulis mengusulkan suatu mode pengaturan kontol arus
dengan melakukan teknik kompensasi harmonisa pada suatu sistem tenaga listrik.
Dimana cara mendapatkan arus harmonisa yang akan dikompensasi yaitu dari
pemanfaatan hasil metode ekstraksi komponen arus terdistorsi.

Pada metode ektraksi komponen arus terdistorsi ini, salah yang paling
dibutuhkan adalah filter. Fungsi dari filter pada metode ekstraksi tersebut
digunakan untuk melewatkan frekuensi yang diinginkan dan menahan frekuensi-
frekuensi yang tidak diinginkan. Sehingga komponen arus yang diekstraksikan
dapat dipisah secara fisik. Jenis filter yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah jenis filter digital low pass finite impulse response (FIR).

Filter digital FIR merupakan jenis filter yang memiliki tanggapan impulse yang
terbatas dan juga disebut dengan filter non-rekursif. Masalahnya response impulse
suatu filter panjangnya tak hingga (infinite), berlawanan dengan filter digital yang
akan diterapkan. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pemotongan response
impulse, namun ternyata mengakibatkan ripple berlebihan pada passband dan
stopband dengan attenuation yang buruk. Guna memperbaiki respon filter
diterapkan metode windowing.

Dari kelebihan yang telah dicapai pada paper[3], penulis mencoba


mengimplementasikan jenis filter digital low pass FIR menggunakan fungsi
Window Dolph-Chebyshev kedalam suatu metode ekstraksi yang akan diterapkan
pada sistem tenaga listrik. Tugas akhir ini berjudul “Analisis Metode Ekstraksi
Komponen Arus Terdistorsi Menggunakan Filter Digital Low pass FIR
(Finite Impulse Response) Dengan Fungsi Window Dolph-Chebyshev Pada
Sistem Kompensasi Daya Listrik”.

Dari penerapan filter tersebut, pada penelitian ini akan membahas bagaimana
performa dan efektivitas pemakaian jenis filter digital low pass FIR menggunakan
fungsi window Dolp-Chebychev sehingga dapat memisahkan komponen arus yang
teridentifikasi didalam sumber arus terdistorsi agar mendapatkan hasil yang
diinginkan. Dan penelitian tugas akhir ini dilakukan simulasi menggunakan
perangkat lunak Simulink/MATLAB.

B. CONVERTER

Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada


kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc–dc konverter. DC-DC konverter
merupakan komponen penting dalam elektronika daya yang berfungsi untuk
mengkonversikan daya listrik searah dari suatu bentuk menjadi bentuk daya listrik
searah lainnya. Contoh pengaplikasiannya, dc-dc konverter ini digunakan pada
sumber energi terbarukan, seperti fuel cell dan solar cell. Dalam aplikasi sumber
energi terbarukan, fuel cell dan solar cell menghasilkan tegangan keluaran yang
rendah dan ini membutuhkan alat untuk menaikan tegangan. Alat yang umum
digunakan sekarang ini adalah dc–dc boost converter. DC-DC boost converter ini
banyak digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan tegangan yang lebih tinggi
dari sumbernya, salah satunya yaitu motor listrik DC sebagai komponen utama
mobil listrik. Boost converter tersebut berfungsi untuk menaikkan tegangan
baterai agar sesuai dengan tegangan yang diperlukan oleh motor listrik.

DC–DC boost converter merupakan konverter yang digunakan untuk


memberikan tegangan keluaran yang lebih tinggi dari tegangan masukkan yang
rendah dengan dikendalikan oleh sinyal kontrol berupa sinyal PWM (Pulse Width
Modulation). Converter dapat dibagi menjadi dua yaitu Analog to
DigitalConverter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC).

1. Analog to Digital Converter (ADC)

ADC adalah suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap
waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). ADC banyak
digunakan sebagai pengatur proses industry, komunikasi digital dan rangkaian
pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara
sensor yang kebanyakan analog dengan sistim computer seperti sensor suhu,
cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan
menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter)
memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi.

1. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog


dikonversikan kebentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan
sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).

2. Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh:
ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat
dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output
data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari
contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang
jauh lebih baik daripada ADC 8 bit.

Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog kedalam bentuk


besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi.
Sebagai contoh, bila tegangan referensi (Vref) 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio
input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan
skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153
(bentuk decimal) atau 10011001 (bentukbiner).

2. Digital-Analog Converter (DAC)

Dalam bidang Elektronika, DAC adalah sebuah piranti untuk mengubah sebuah
masukan digital (umumnya adalah biner) menjadi sebuah sinyal analog (arus,
tegangan atau muatan elektrik). DAC adalah penghubung antara rangkaian digital
dengan rangkaian analog. DAC pada dasarnya mengkonversi masukan (berupa
bilangan biner) ke dalam suatu besaran fisik, biasanya berupa tegangan suatu
tegangan listrik. Pada umumnya tegangan keluaran adalah suatu fungsi linear dari
sejumlah masukan. Kebanyakan sistem menerima suatu kata digital sebagai sinyal
masuk dan menterjemahkan atau mengubahnya menjadi tegangan atau arus
analog. Kata digital biasanya dinyatakan dalam berbagai kode, yang paling umum
adalah biner murni.
C. Sistem Pengaman

Pengertian Pengaman

Sistem pengaman tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada


peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik seperti generator, bus bar,
transformator, SUTT, kabel bawah tanah dan sebagainya terhadap kondisi
abnormal pada operasi sistem.

Fungsi Pengaman

Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain:

1. Mencegah kerusakan peralatan pada sistem tenaga listrik akibat terjadinya


gangguan atau kondisi tidak normal pada sistem.
2. Mempersempit daerah terjadinya gangguan sehingga gangguan tidak
menyebar ke sistem yang lain.
3. Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan keandalan dan mutu yang
tinggi kepada konsumen.
4. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh tenaga listrik.

Pengaman pada sistem tenaga listrik pada dasarnya terdiri atas pemutus tenaga
(PMT) atau circuit breaker (CB) yang bekerja memutus rangkaian jika terjadi
gangguan yang operasinya dikendalikan oleh rele pengaman.

Sistem Proteksi Rele

Rele pengaman merupakan suatu alat baik elektronik maupun magnetik


yang dirancang untuk merasakan dan mendeteksi suatu kondisi ketidaknormalan
pada sistem tenaga listrik. Jika terjadi gangguan maka rele secara otomatis akan
memberikan sinyal perintah untuk membuka pemutus tenaga (PMT) agar bagian
yang terganggu dapat dipisahkan dari sistem. Rele dapat mengetahui gangguan
dengan mengukur atau membandingkan besaran yang diterimanya seperti arus,
tegangan, frekuensi, daya, sudut phasa dan sebagainya sesuai dengan jenis dan
besaran rele yang ditentukan. Alat tersebut akan mengambil keputusan seketika
dengan perlambatan waktu membuka pemutus tenaga. Pemutus tenaga harus
mempunyai kemampuan untuk memutus arus maksimum hubung singkat yang
melewatinya dan harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan hubung singkat
kemudian membuka kembali.

Fungsi Rele

Secara umum pada prinsipnya rele yang dipasang pada sistem tenaga
mempunyai tiga fungsi yaitu:

1. Merasakan, mengukur dan menentukan bagian sistem yang


terganggu serta memisahkannya dengan cepat.
2. Mengurangi gangguan kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang
terganggu.
3. Mengurangi pengaruh gangguan terhadap sistem yang lain yang tidak
terganggu dalam sistem tersebut serta dapat beroperasi normal dan juga
untuk mencegah meluasnya gangguan.

Kriteria Rele Pengaman

Untuk dapat menjaga kelangsungan penyaluran tenaga listrik, maka rele


harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Keandalan (Reliability)

Pada keadaan normal atau tidak terjadi gangguan, mungkin dalam waktu
yang lama rele tidak bekerja. Namun ketika suatu saat terjadi gangguan maka rele
tidak boleh gagal bekerja dalam mengatasi gangguan tersebut.

2. Sensitivitas (Sensitivity)

Rele harus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap besaran minimal


sesuai dengan pengaturannya. Rele harus bekerja pad saat awal terjadi gangguan,
sehingga gangguan lebih mudah diatasi pada awal kejadian. Disamping itu rele
juga harus stabil, artinya :

a. Rele harus dapat membedakan antara arus gangguan dan arus beban
maksimum.
b. Pada saat pemasokan trafo daya, rele tidak boleh bekeja karena adanya
arus inrush yang besarnya seperti arus gangguan, yaitu 3 sampai 5 kali
arus beban maksimum.

3. Selektivitas (Selectivity)

Selektivitas berarti kemampuan untuk mengenali gangguan dan


memberikan perintah ke pemutus tenaga untuk membuka seminimal mungkin
untuk mengatasi gangguan.

4. Kecepatan Kerja/Reaksi

Rele pengaman harus mampu memutuskan dan memisahkan gangguan


secara cepat dengan waktu gangguan yang minimum dan rele bekerja sesuai
dengan pengaturan waktu yang telah ditetapkan.

5. Ekonomis

Memiliki kemampuan proteksi yang maksimum dengan biaya yang


minimum. Keempat persyaratan di atas hendaknya tidak menyebabkan harga rele
menjadi mahal.
BAB III

PENUTUP / KESIMPULAN

Filter merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal


frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki
serta untuk memperkecil pengaruh interferensi atau sinyal pengganggu lainnya
pada suatu sinyal frekuensi yang dikehendaki. Filter dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu filter analog dan digital.

konverter merupakan komponen penting dalam elektronika daya yang


berfungsi untuk mengkonversikan daya listrik searah dari suatu bentuk menjadi
bentuk daya listrik searah lainnya. Contoh pengaplikasiannya, dc-dc konverter ini
digunakan pada sumber energi terbarukan, seperti fuel cell dan solar cell.

Sistem pengaman tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada


peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik seperti generator, bus bar,
transformator, SUTT, kabel bawah tanah dan sebagainya terhadap kondisi
abnormal pada operasi sistem.

SARAN

Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu penulis
membutuhkan saran membangun untuk menjadi lebih baik kedepannya sehingga
apa apa yang diharapkan dapat sama sama di capai dalam rangka menggali ilmu
pengetahuan dan teknologi yang akan digunakan dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA

 http://scholar.unand.ac.id/13442/2/BAB%20I.pdf
 https://docplayer.info/54056035-Konverter-elektronika-daya-untuk-
pemakaian-tenaga-listrik-pada-beban-listrik-statis-dan-listrik-dinamis.html
 https://www.academia.edu/32575992/ANALOG-
DIGITAL_CONVERTER_DAN_DIGITAL-ANALOG_CONVERTER
 http://digilib.unila.ac.id/1740/8/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai