Anda di halaman 1dari 42

KONSEP DASAR PAUD

Pelatihan Peningkatan Kompetensi


dan Pembinaaan Asesor (PPK-PA)
Tahun 2022

1
Daftar Isi

❖ Bagian Pertama:
Asesor BAN PAUD dan PNF
❖Bagian Kedua:
Konsep Dasar PAUD yang Melandasi SNP dan Instrumen Akreditasi PAUD
❖ Bagian Ketiga:
Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam 8 SNP
❖ Bagian Keempat:
Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam Instrumen PPA dan IPV
1. Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam Instrumen PPA
2. Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam IPV
3. Perbedaan Instrumen PPA dan IPV
4. Contoh Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam SNP, SNP PAUD, Instrumen PPA
dan IPV

2
Bagian Pertama:
Asesor BAN PAUD dan PNF

3
Asesor BAN PAUD dan PNF

❑ Asesor adalah tenaga profesional yang telah memenuhi persyaratan untuk diangkat dan
ditugaskan oleh BAN untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan Satuan Pendidikan
sebagai bagian dari proses Akreditasi (Permendikbud 13 Tahun 2018, pasal 9)
❑ Asesor BAN PAUD dan PNF profesional adalah asesor yang memenuhi kriteria umum
sebagai berikut:
a. Menguasai konsep dasar, substansi dan materi terkait PAUD/PNF.
b. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi (aplikasi sispena).
c. Mampu melakukan penggalian data secara mendalam dengan berbagai metode (observasi,
wawancara dan dokumentasi).
d. Mampu menganalisis data, hingga menghasilkan kesimpulan penilaian yang obyektif.
e. Mampu menulis catatan hasil penilaian dengan bahasa yang baik dan benar.
f. Memahami panduan-panduan BAN PAUD dan PNF terkait pelaksanaan akreditasi;g.Berintegritas
(jujur, obyektif/netral, memiliki komitmen, bertanggungjawab).
MITRA
SATUAN

VISI
MISI
TUJUAN ORANG
PROGRAM PAUD ANAK
USIA DINI TUA

1. Layanan Pendidikan
2. Layanan Kesehatan, Gizi & Perawatan
3. Layanan Pengasuhan
RUMAH
KEPALA PENGE-
GURU
4. Layanan Perlindungan
SARPRAS
PAUD LOLAAN 5. Layanan Kesejahteraan
TUJUAN PAUD
STPPA

PROSES

PIJAKAN LINGKUNGAN
(PENATAAN LINGKUNGAN
KURIKULUM NAM

PIJAKAN FISIK MOTORIK


SEBELUM MAIN
(SCAFFOLDING) DOKUMENTASI & KOMPETENSI
RPPM PENILAIAN ANAK
KOGNITIF
PIJAKAN SAAT MAIN
(SCAFFOLDING) BAHASA

SOSEM
RPPH PIJAKAN SETELAH MAIN
NASIONALISME

LOKAL
Asesor Menilai Kelayakan Satuan Pendidikan
Asesmen:
upaya memperoleh informasi untuk mengamati proses yang sedang
berlangsung (Kizlik, 2012)
➢ Asesmen berfokus mengukur kualitas proses
Asesor ➢ Asesmen merupakan proses pengumpulan informasi secara sistematis
terhadap masing-masing komponen, kegiatan dan pendidikan dan/atau
melakukan pembelajaran
asesmen
Evaluasi:
dan
upaya memperoleh informasi untuk mengetahui seberapa jauh tujuan
evaluasi dari sebuah proses telah tercapai (Kizlik, 2012)
➢ Evaluasi berfokus mengukur kualitas hasil
➢ Evaluasi merupakan proses pemberian makna, arti dan nilai terhadap
asesmen → untuk bisa memberikan status akreditasi satuan PAUD/PNF (peringkat
kelayakan)
APA YANG TERJADI JIKA ASESOR SALAH
DALAM MELAKUKAN ASESMEN
Tujuan Akreditasi

1. Memberikan informasi tentang kelayakan Satuan PAUD dan PNF yang


dilaksanakan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
2. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan
3. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan untuk satuan
PAUD dan PNF yang diakreditasi
4. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan untuk
pemerintah dan pihak terkait
Bagian Kedua:
Konsep Dasar PAUD yang Melandasi SNP dan
Instrumen Akreditasi PAUD

9
KONSEP DASAR
KONSEP PAUD
DASAR YANG
PAUD MELANDASI
MELANDASI SNP
SNP DAN
DAN INSTRUMEN
INSTRUMEN AKREDITASI
AKREDITASI PAUD
PAUD
Copple & Bredekamp: Karakteristik AUD Gardner: Setiap potensi Maslow: Hierarki
Gantham-McGregor, et. al, &
a.l. sosok unik, dunianya bermain, rasa keingin- kecerdasan anak harus ‘dile- kebutuhan dan 5 doma-
jitkan’ (dikembangkan secara in dalam perkemb Gillian Doherty: Stimulasi
tahuannya besar, masa potensial utk belajar,
maksimal), dg memenuhi anak, yakni fisik, sosi- pendidikan harus disesuaikan
pembelajar aktif, fantasi/ imajinasinya terus
kebutuhan setiap potensi ial, emosional, bahasa dengan tingkat usia / tahap
berkembang, eksploratif & berjiwa petualang,
konsentrasinya pendek, ekspresinya spontan,
2 kecerdasan tsb 3 & keteramp kognitif 4 tumbuh-kembang anak
1 egosentris, mudah frustrasi, butuh teman
MacLean: Pembelajaran di PAUD harus
Erickson (Teori Perkembang-
an Psikososial): kepribadian ma- 8 SNP menghin-darkan suasana terancam/keta-
kutan dg mengedepankan terciptanya
nusia berjalan menurut delapan ta- 8 SNP PAUD suasana yg nyaman, aman & menyenangkan;
hap perkembangan psikososial, pendidik memahami suasana batin anak,
keberhasilan tahap sebelumnya Instrumen Akreditasi 5 sayang anak & berpand positif thdp anak
menentukan keberhasilannya (PPA-IPV PAUD)
tahap selanjutnya. Tahap bayi s/d Hutenlocher, Greenough,
pra-sekolah punya peran penting dkk: PAUD yang berkualitas
Kolb: Guru terampil Vygotsky: Partisipasi dg orang dewasa dpt harus bersifat holistik,
meningkatkan kualitas kognitif; Interaksi ter-
buat per-tanyaan stimulasi pendidikan
Piaget: Anak belajar terbuka utk anak, peka
baik dg anak perlu konsisten, teratur dan scr
dilakukan secara berulang-
secara konkrit, perlu ada kolaboratif; guru sebagai fasilitator, peran
terhadap pengalaman guru/orang dewasa memberikan dukungan dan
ulang, konsisten, bervariasi,
kesempatan untuk eksplo- melibatkan seluruh indera
anak, memelihara rasa dapat melepaskan dukungannya secara ber-
rasi , guru perlu melakukan anak, memberdayakan semua
ingin tahu anak & tahap; pembelajaran berkualitas perlu suasana
re-fleksi bersama anak potensi yang ada di sekitar
pembelajaran berpusat kooperatif & kolaboratif; ada keterkaitan an-tara
9 8 pada anak 7 penga-laman sebelumnya & pengalaman baru 6 anak
10
KONSEP DASAR PAUD DAN IMPLIKASINYA

Konsep Dasar Implikasi pada PAUD


1 Copple & Bredekamp ❖ Pembelajaran di PAUD perlu lebih mengedepankan:
➢ Karakteristik AUD a.l. sosok unik, ➢ pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak (learner centered);
dunianya bermain, rasa ➢ prinsip belajar melalui bermain
keingintahuan-nya besar, masa ❖ PAUD harus bisa memberi kesempatan kepada setiap anak a.l. untuk:
potensial utk belajar, pembelajar • memberi kesempatan/mengembangkan seluruh potensi/fantasi/imajinasi dan rasa
aktif, fantasi/imajinasinya terus keingintahuannya (nalurimya untuk bereksplorasi dan sebagai ‘peneliti’);
berkembang, eksploratif & berjiwa • menginspirasi kreativitasnya;
petualang, konsentrasinya pendek, • secara bertahap mengurangi sikap egosentrisnya;
akspresinya spontan, egosentris, • memberikan pijakan/jembatan untuk bisa memusatkan konsentrasinya dalam
mudah frustrasi, butuh teman proses pembelajaran, dan mendorong anak untuk mendapatkan teman

2 Gardner (Teori Kecerdasan Jamak) Setiap potensi kecerdasan anak harus dikembangkan/dilejitkan secara optimal, dengan
➢ Setiap potensi kecerdasan anak ha- memperhatikan/memfasilitasi/memenuhi kebutuhan setiap potensi kecerdasan tsb seperti:
rus ‘dilejitkan’ (dikembangkan seca- • Linguistik: buku-buku, radio-kaset, alat tulis-menulis;
ra maksimal), dengan memenuhi • Logika-matematika: bahan-bahan utk melakukan eksperimen, bahan-bahan IPA;
• Spasial: lego, video, film, slide, permainan imajinasi, labirin, teka-teki;
kebutuhan setiap potensi kecerdas-
• Musical: bernyanyi-nyanyi, menonton konser, bermain musik;
an tsb (linguistik, logika-matematika,
• Interpersonal: teman, kelompok bermain, pertemuan sosial, klub;
spasial, musikal, interpersonal, • Intrapersonal: tempat-tempat rahasia, kesendirian, kegiatan yang dilakukan sendiri, pilihan;
intrapersonal, naturalis) • Naturalis: kesempatan berinteraksi dg alam, binatang.
11
Konsep Dasar PAUD dan Implikasinya …………..

Konsep Dasar Implikasi pada PAUD


❖ Proses pembelajaran di PAUD perlu memperhatikan hierarki kebutuhan: fisiologis
3 Maslow (Teori Hieraki Kebutuhan): (terendah), rasa aman, kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri (tertinggi)
➢ Ada hierarki kebutuhan manusia ❖ Yang perlu diperhatikan setiap domain:
(fisiologis, rasa aman, kasih ➢ Fisik, terutama fungsi biologis: penglihatan & semua indera lainnya serta ketrampilan
motorik;
sayang, penghargaan &
➢ Sosial, terutama cara berinteraksi, hak & tanggungjawab, hub & kerjasama dg o. lain;
aktualisasi diri), dan ada 5 domain ➢ Emosional, terutama cara hubungan emosional, kepercayaan diri dan berbagi perasaan;
dalam perkembangan anak, yakni: ➢ Bahasa, terutama cara berkomunikasi, menyampaikan perasaan dan emosi kepada
fisik, sosial, emosional, bahasa, orang lain, serta penguasaan kosa kata.
dan keterampilan kognitif ➢ Keterampilan kognitif terutama berkenaan dengan cara mengatur informasi, pemecahan
masalah, kreativitas, imajinasi dan memori.

4 Grantham-McGregor et.al & ❖ Yang harus dikembangkan/distimulasi setelah anak lahir (bayi) adalah pendengaran dan
Gillian Doherty (Perkemb. Otak): penglihatan binokuler (penglihatan dimana kedua mata digunakan bersama-sama)
➢ Stimulasi pendidikan harus ❖ Menjelang anak berusia satu tahun fungsi otak yang harus dikembangkan/distimulai
adalah cara merespon, bahasa dan kemudian pengendalian emosi.
disesuaikan dengan tingkat ❖ Menjelang masuk usia dua tahun mulai pengenalan simbol-simbol.
usia / tahap tumbuh-kembang ❖ Memasuki usia tiga tahun mulai ada kemampuan bersosialisasi dengan teman sebaya
anak ❖ menjelang memasuki usia empat tahun sudah mulai dengan keterampilan kognitif

❖ 12
Konsep Dasar PAUD dan Implikasinya …………..

Konsep Dasar Implikasi pada PAUD

5 MacLean ❖ Pembelajaran di PAUD harus menghindarkan suasana terancam/ketakutan -


➢ Pembelajaran di PAUD harus menghindar- > jangan ditakut-takuti dan diancam.
kan suasana terancam/ketakutan dg menge- ❖ Pembelajaran di PAUD harus mengedepankan terciptanya suasana yang
depankan terciptanya suasana yang nya- nyaman dsn aman -> dipicu dengan menyanyi, bermain, menghargai,
man, aman dan menyenangkan; pendidik peduli, mencintai, mengembangkan hubungan positif, dll.
memahami suasana batin anak, sayang ❖ Pendidik di PAUD harus dapat memahami suasana batin anak, memiliki rasa
anak, dan berpandangan positif thdp anak sayang kepada anak, dan selalu berpandangan positif terhadap anak ->
(ingat teori “The 3 In 1 Brain”) dipicu dengan memberikan perlakuan yang tulus dan menyenangkan

6 Hutenlocher, Greenough, dkk: Pendidik PAUD harus mengupayakan pendidikan/pembelajaran berkualitas a.l. :
➢ PAUD yang berkualitas harus bersifat • holistik (juga memperhatikan aspek gizi, dll);
holistik, stimulasi pendidikan dilakukan • Stimulasi dilakukan secara berulang-ulang, konsisten & bervariasi
secara berulang-ulang, konsisten, (sedapat mungkin memberdayakan seluruh potensi lingkungan yang ada
bervariasi, melibatkan seluruh indera di sekitar anak);
anak, memberdayakan semua potensi • Stimulasi yang melibatkan seluruh indera anak (pengecapan, pengendus,
yang ada di sekitar anak penglihatan, pendengaran, perabaan)

13
Konsep Dasar PAUD dan Implikasinya …………..

Konsep Dasar Implikasi pada PAUD


❖ Keberadaan & partisipasi pendidik/orang dewasa sangat
7 Vygotsky (Teori Sosio-Kultural): penting dlm belajar anak karena dapat meningkatkan
➢ Partisipasi dg orang dewasa dpt meningkatkan kualitas kualitas kognitif mereka.
kognitif; interaksi terbaik dg anak perlu konsisten, teratur &
❖ Pembelajaran berkualitas tercipta melalui suasana koope-
scr kolaboratif; guru sebagai fasilitator, peran guru/orang
dewasa memberikan dukungan dan dapat melepaskan
ratif, kolaboratif dan bermakna.
dukungannya secara bertahap; pembelajaran berkualitas perlu ❖ Interaksi terbaik dengan anak hendaklah dilakukan dengan
suasana kooperatif & kolaboratif; ada keterkaitan antara konsisten, teratur dan kolaboratif.
pengalaman sebelumnya dan pengalaman baru ❖ Dalam pembelajaran peran pendidik/orang dewasa hen-
daknya lebih sebagai fasilitator.
8 Kolb (Teori Experential learning): ❖ Menghargai anak dengan utuh.
➢ Anak dilihat sebagai individu, pembelajaran berpusat pada ❖ Anak diajak banyak mengalami, interaksi dg obyek & melakukan.
anak; pengetahuan diciptakan melalui transformasi ❖ Guru ‘harus’ menyempatkan diri untuk mengajak anak merefleksi
pengalaman (anak perlu mengalami agar belajar, penget dihasilkan atas pengalaman yang diperolehnya.
dari kombinasi menangkap & mengubah pengalaman); saat anak
❖ Guru terampil menyusun pertanyaan menyelidik untuk anak
eksplorasi & mengamati guru mengajukan pertanyaan
❖ Guru peka terhadap pengalaman anak
menyelidik; guru hrs menyempatkan diri utk mengajak anak
❖ Guru memelihara rasa ingin tahu anak
merefleksi atas pengalaman yg diperolehnya; siklus belajar
❖ Guru memiliki kemampuan merancang pembelajaran yang berpusat
dari pengalaman konkret -> observasi reflektif -> konsetuali-
pada anak
sasi abstrak -> eksperimen aktif.
14
,
Konsep Dasar PAUD dan Implikasinya …………..

Konsep Dasar Implikasi pada PAUD

9 Piaget (Teori Konstruktivisme): • Anak hendaknya belajar secara


➢ Anak belajar & mengkonstruksi/membangun pengetahuannya sendiri konkrit dan melibatkan seluruh
melalui pengalaman (konkrit), krn itu perlu ada kesempatan utk inderanya dengan obyek serta
eksplorasi, dan refleksi pengalaman langsung.
➢ Proses tumbuh & berkembangnya pengetahuan melalui pengalaman,
• Pendidik perlu memberikan
dan pengetahuan tsb akan semakin dalam dan kuat apabila selalu diuji
oleh berbagai macam pengalaman baru. kesempatan yang memadai/cukup
➢ Logika itu diciptakan (bukan dilahirkan), sehingga tugas utama pendi- kepada anak untuk melakukan
dikan adalah membentuk penalaran anak. eksplorasi, memanipulasi objek, dan
➢ Perkembangan kognitif: mengalami lingkungan baru.
- Pd tahap sensorimotor (0-2 th), mengenal lingkungan dg kemampuan sensorik • Pendidik hendaknya menahan diri
(penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan). Menjelang akhir tahap ini untuk menyuapi pengetahuan pada
baru memiliki pola-pola sensorimotor yg kompleks, dg simbol-simbol primitif;
- Pd tahap pra operasional (2-7 th ), mulai penggunaan simbol/bahasa tanda dan anak dan sebaliknya perlu lebih
konsep intuitif, kemudian muncul kecakapan motorik dan bahasa. Mulai meng- sering melakukan refleksi bersama
gunakan bahasa simbolis. Mulai mengembangkan kecakapan intelektualnya, anak tentang pengalaman (baru)
namun mereka masih memiliki keterbatasan intelektual (masih sangat terbatas yang didapatnya.
kemampuannya untuk bernalar).

15
Konsep Dasar PAUD dan Implikasinya …………..

Konsep Dasar Implikasi pada PAUD

10Erik Erikson (Teori Perkembangan Psiko-


❖ Kemampuan orangtua/pengasuh untuk memberikan ‘trust’ kpd
sosial): bayi (melalui pemberian kasih sayang, kehangatan dan rasa aman)
➢ Pertumbuhan/perkemb kepribadian seseoarng akan berpengaruh penting dlm pembentukan karakter anak untuk
berjalan menurut delapan tahap perkemb psiko- bisa ‘percaya’ kepada orang lain.
sosial, dan itu ditentukan oleh berhasil/tdk nya ❖ Orangtua/pengasuh/pendidik yg mampu membuat anak usia 2-3
dalam menempuh tahap sebelumnya: th sukses dlm toilet training akan membuat anak mampu
- adanya ‘trust’ pd bayi kpd orang di sekitarnya, mem- mengontrol fungsi tubuhnya, memilih makanan/pakaian/mainan
bentuk perilaku ‘trust’ kpd oarng lain ketika dewasa;
yang disukai, dsb.
- anak 2-3 th yg sukses dlm toilet training, berpengaruh
besar pada rasa percaya dirinya; ❖ Orangtua/pengasuh/pendidik yg mampu memberi kesempatan
- anak pra-sekolah yg merasa bisa dlm keg main & inter- kepada anak usia pra-sekolah terlibat dalam permainan dan
aksisosial, akan membentuk rasa percaya dirinya. interaksi sosial serta mampu merencanakan dan melaksanakan
➢ Setiap jenjang kehidupannya akan menghadapi tindakannya akan membentuk rasa percaya dirinya.
konflik yang berpengaruh besar pd karakter dirinya. ❖ Kemampuan orangtua/pendidik dalam memotivasi sikap dan
Jika tahapan psikososial di usia tertentu bisa perbuatan anak dapat membantu perkembangan psikososialnya
terlewati dg baik, maka kekuatan ego akan menjadi positif
meningkat dan sebaliknya

16
Bagian Ketiga:
Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam 8 SNP

17
IMPLEMENTASI KONSEP DASAR PAUD DALAM 8 SNP
Land. Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Land. Yuridis

Perkemb UU 20/2003 (Sisdiknas):


1. SKL 8. St. Ps 1 butir 14 & Ps. 28
Otak Anak
(STPPA) Penilaian
UU 23/2014 (Pemda):
Anak Usia Dini (AUD)

Posisi Ps. 12 ayat (1) a & Lamp

Amanat Konstitusi
1 No I.A.1
Strategis 2. St.
AUD 7. St.
ISI
Pembiayaan PP 2/2018 (SPM): Ps. 1
butir 1 & Ps. 5 ayat (23)

Karak- PP 57/2021 dan PP NO


teristik 3. St.
6. St. Penge- 04/2022
AUD Proses
lolaan
Perpres 60/2013 (PAUD-
HI), Ps.1 butir 1 &2
Prinsip-
Prinsip 4. St. 5. St. Kempmendikbud
Perkemb PTK Sarpras 71/P/2021,
AUD Permendikbudristek
28/2021, 05/2022, 07/2022,
16/2022, 21/2022

Land. Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Land. Yuridis


18
LANDASAN YURIDIS TERBARU
• PP Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
• Pp Nomor 4 Tahun2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerinntah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
• Permendikbudristek:
1. Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
2. Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah.
3. Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses pada pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
4. Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
PENJELASAN: IMPLEMENTASI KONSEP DASAR PAUD DALAM 8 SNP & PP-57
INTRO PP-57 PPA
Semua potensi anak (fisik & mental, termasuk
kecerdasan jamak) tumbuh & berkemb secara Kriteria minimal tentang kesatuan sikap, 1.1
1. optimal, semua aspek perkembangan dapat dicapai keterampilan, dan pengetahuan yang 1.2
SKL sesuai tingkat usia/tahap perkembangan & menunjukkan capaian kemampuan peserta
(STPPA) kebutuhan spesifiknya. Standar Kompetensi Lulusan didik dari hasil pembelajarannya pada akhir
(SKL) PAUD fokusnya pada Tingkat Pecapaian jenjang pendidikan (Ps. 4)
Perkembangan Anak (TPPA)`diakhir layanan

)
Kriteria minimal yang mencakup ruang 2.1
Stimulasi terhadap semua potensi anak (fisik &
lingkup materi untuk mencapai kompetensi
2 mental, termasuk kecerdasan jamak) secara optimal
lulusan pada jalur, jenjang, dan jenis
2.2
melibatkan semua indera → mengacu pada Standar 2.3
St. Isi & Kurikulum PAUD
pendidikan tertentu (Ps. 8)

Proses pembelajaran yang terencana dan


menyenangkan (mengedepankan pendekatan 3.1
Kriteria minimal proses pembelajaran
3 belajar melalui bermain dengan memberdayakan 3.2
berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
semua indera & kolbu), melalui pembiasaan & 3.3.1
St. Proses keteladanan secara berkesinambungan, serta
untuk mencapai standar kompetensi lulusan
3.3.2
(Ps. 10)
memberdayakan semua potensi yang ada di sekitar
anak
PENJELASAN: IMPLEMENTASI KONSEP DASAR PAUD DALAM 8 SNP & PP-57
INTRO PP-57 PPA
❖Kriteria minimal kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki
4 pendidik untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
4.1
• Pendidik: sabar & sayang kapada anak; 4.2
St. PTK memahami karakteristik, potensi, dan kebutuhan teladan, perancang pembelajaran, fasilitator, dan
belajar anak; komunikatif dengan anak; kreatif; motivator peserta didik (Ps. 20)
dan paham cara mendidik anak. ❖Kriteria minimal kompetensi yang dimiliki tenaga
• Tenaga Kependidikan: memahami karakteristik kependidikan selain pendidik sesuai dengan tugas dan
dan kebutuhan belajar anak, kreatif fungsi dalam melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses Pendidikan pada Satuan
Pendidikan (Ps. 23)

Mengoptimalkan pemberdayaan semua potensi


5 sarpras yang tersedia di alam sekitar (tdk harus beli) 5.1.1
Kriteria minimal sarana dan prasarana yang harus 5.1.2
St. Sar- -> yang penting memungkinkan setiap anak belajar melalui tersedia pada satuan pendidikan dalam penyeleng-
bermain secara menyenangkan & aman untuk 5.2.1
pras mengembangkan seluruh potensi kecerdasan, minat dan
garaan pendidikan (Ps. 25) 5.2.2
bakatnya 5.2.3

6
Kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan, 6.1
St. Penge- Memastikan seluruh proses pembelajaran dapat
dan pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksana-
direncanakan, dikoordinasikan, dilaksanakan & 6.2
lolaan kan oleh satuan pendidikan agar penyelenggaraan 6.3
dikontrol dengan baik untuk mencapai output yang
pendidikan efisien dan efektif (Ps. 27)
diharapkan
PENJELASAN: IMPLEMENTASI KONSEP DASAR PAUD DALAM 8 SNP & PP-57
INTRO PP-57 PPA
7.1
• Komponen dan besarnya biaya operasional 7.2
Kriteria minimal mengenai komponen pembiayaan
7 satuan pendidikan selama satu tahun ajaran
pendidikan pada satuan pendidikan (Ps. 32)
St. (Sebelum ada PP-57: peranserta
PEMBIAYAAN Orangtua/keluarga/masyarakat/ pemerintah
diperhitungkan, khususnya untuk PAUD nonformal)

8.1
8.2
Bagaimana melakukan penilaian otentik pada anak Kriteria minimal mengenai mekanisme
serta pelaporanya kepada orang tua
8 → Penilaian selama proses pembelajaran
penilaian hasil belajar peserta didik (Ps. 16)
St. mengedepankan pengamatan terhadap setiap
PENILAIAN aspek perkembangan anak, fokus mengukur
ketercapaian SKL (TPPA).
Bagian Keempat:
Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam Instrumen
PPA dan IPV

23
PENJABARAN SNP PAUD KE INSTRUMEN PPA DAN IPV PAUD (1)

No Standar Nasional PAUD Jumlah Butir Jumlah Butir


Instrumen PPA PAUD ** Instrumen Penilaian Visitasi (IPV) PAUD **
1 STPPA 2 (1.1, 1. 2) Komponen:
1. Stimulasi pendidik pada aspek nilai Agama dan Moral (butir 1,2,3)
2 Standar Isi 3 (2.1, 2.2, 2.3) 2. Stimulasi pendidik pada aspek fisik motoric (butir 4,5,6)
3 Standar Proses 3/4 (3.1, 3.2, 3.3 ->3.3.1, 3.3.2) 3. Stimulasi pendidik pada aspek kognitif (buitr 8,9,10)
4. Stimulasi pendidik pada aspek Bahasa (butir 11, 12, 13)
4 Standar PTK 2 (4.1, 4.2) 5. Stimulasi pendidik pada aspek social emosional (buitr 14,15,16,17)
5 Standar Sarpras 6. Stimulasi pendidik pd proses pembelajaran (butir 18,19,20,21,22)
2/5 (5.1 -> 5.1.1, 5.1.2; 5.2 ->
7. Fasilitasi satuan pendidikan untuk layanan belajar yang inovatif
5.2.1, 5.2.2, 5.2.3) dan pengembangan professional PTK (butir 23, 25)
6 Standar Pengelolaan 3 (6.1, 6.2, 6.3) 8. Keamanan dan lingkungan (butir 7)
9. Dukungan orangtua (butir 24)
7 Standar Pembiayaan: 2 (7.1, 7.2) 10.Membiasakan perilaku hidup sehat (butir 26)
8 Standar Penilaian (Pendidikan) 2 (8.1, 8.2)
Jml 8 standar 19/23 butir 26 butir

** Berdasarkan Kempendikbud 71/P/2021 (Lampiran 1)

24
PENJABARAN SNP PAUD KE INSTRUMEN PPA DAN IPV PAUD (2.a)
No SNP PAUD INSTRUMEN PPA IPV PAUD
1 STPPA: 1.1. Deteksi Pertumbuhan Anak 1. Pendidik menstimulasi anak untuk
• Pertumbuhan 1.2. Deteksi Perkembangan Anak mempraktikkan berbagai pengalaman
keagamaan dalam konteks keimanan
• Perkembangan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2 Standar Isi: 2.1.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2. Pendidik menstimulasi alak untuk
• NAM 2.2.Acuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mempraktikkan ibadah sesuai agama/
2.3.Layanan Menurut Kelompok Usia keyakinan yang dianut
• Fisik-motoric
3. Pendidik menstimulasi anak dalam
• Kognitif pembiasaan untuk berperilaku terpuji/
• Bahasa berbudi luhur
• Sosial-emosional 4. Pendidik menstimulasi alak untuk
• Seni menunjukkan kemampuan motorik kasar
5. Pendidik menstimulasi anak untuk
3 Standar Proses: 3.1. Perencanaan Pembelajaran menunjukkan kemampuan motorik halus
• Perencanaan pembelajaran 3.2. Supervisi Pembelajaran 6. Pendidik menstimulasi anak untuk
3.3. Keterlibatan Orangtua
• Pelaksanaan pembelajaran mengenal dan membiasakan perilaku
3.3.1. Ketersediaan dok laporan/foto buku penghubung atau con- hidup bersih dan sehat (PHBS)
• Evaluasi pembelajaran toh format komunikasi lainnya antara orangtua dg pendidik 7. Satuan Satuan pendidikan mengupayakan
• Pengawasan pembelajaran 3.3.2. Ketersediaan dok laporan/foto pertemuan/aktivitas yg dise- keamanan anak dan lingkungan
lenggarakan oleh satuan penddkn yg melibatkan orang tua 8. Pendidik menstimulasi kemampuan anak
4.1. Pendidik dalam proses pemecahan masalah
4 Standar PTK:
4.2. Tenaga Kependidikan 9. Pendidik menstimulasi kemampuan anak
• Kualifikasi akad & komp Guru PAUD untuk berpikir logis, kritis dan kreatif
• Kualifikasi akad & komp Guru pendamping 10. Pendidik menstimulasi kemampuan anak
• Kualifikasi akad & komp Guru Pendamping Muda untuk berpikir simbolis
• Kualifikasi akad & komp Pengawas/Penilik PAUD
• Kualifikasi akad Kepala TK/RA/BA & sejenis lainnya
• Kualifikasi akademik Kepala KB/TPA/SPS
• Kompetensi Kepala Lembaga PAUD 25
• Kualifikasi akad & komp Tenaga Administrasi PAUD
PENJABARAN SNP PAUD KE INSTRUMEN PPA DAN IPV PAUD (2.b)
No SNP PAUD INSTRUMEN PPA IPV PAUD
5 Standar Sarpras: 5.1. Sarana 11. Pendidik memfasilitasi proses pembelajaran agar anak memahami
• Prinsip pengadaan sarpras 5.1.1.Ketersediaan dokumen daftar inventaris keberadaan bahasa reseptif.
sarana bermain pada Dapodik 12. Pendidik memfasilitasi proses pembelajaran dalam menstimuliasi
• Persyaratan sarpras (TK/RA/BA,
5.1.2.Ketersediaan dokumen sarana umum pada Dapodik anak untuk mengungkapkan bahasa (ekspresif)
KB, TPA, SPS) 5.2. Prasarana 13. Pendidik memfasilitasi proses pembelajaran keaksaraan (pra
5.2.1.Ketersediaan data mengenai informasi luas lahan membaca dan pra menulis)
pada Dapodik 14. Kemampuan pendidik untuk menstimulasi anak dalam
5.2.2.Ketersediaan data mengenai status lahan pd Dapodik mengendalikan diri
5.2.3.Ketersediaan data prasarana di satuan PAUD pada 15. Pendidik menstimulasi anak untuk berperilaku prososial
Dapodik 16. Pendidik menstimulasi anak untuk mengenal dan mencintai negara
melalui simbol dan iambang negara
6 Standar Pengelolaan: 6.1.Perencanaan Satuan
17. Pendidik menstimulasi anak untuk mengenal keragaman budaya
• Perencanaan program 6.2.Pengorganisasian
Daerah
6.3.Pelaksanaan
• Pengorganisasian 18. Pemanfaatan sumber belajar berbasis potensi lingkungan sekitar
• Pelaksanaan rencana kerja (ruangan, bahan, alat, serta sumber lainnya)
• Pengawasan 19. Pendidik menyediakan berbagai pilihan kegiatan bermain sesuai
dengan tahap perkembangan darl minat anak
7 Standar Pembiayaan: 7.1. Rencana Anggaran 20. Pendidik memfasiiitasi kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
• Komponen pembiayaan (biaya 7.2. Administrasi Keuangan saintifik
operasional dan biaya personal) 21. Pendidik menstimulasi anak agar dapat berkarya sesuai ide dan
minatnya dengan menggunakan berbagai alat dan bahan
• Pengawasan & pertanggung-
22. Pendidik memberikan dukungan (scaffolding) pada anak saat
jawaban melakukan kegiatan
8 Standar Penilaian (Pendidikan): 8.1.Penilaian Perkembangan Anak 23. Satuan pendidikan memfasilitasi layanan belajar yang inovatif.
8.2.Laporan Perkembangan Anak 24. Dukungan orangtua terhadap proses pembelajaran
• Prinsip penilaian
25. Satuan pendidikan memfasilitasi pengembangan profesionalitas
• Teknik dan instrumen penilaian pendidik dan tenaga kependidikan.
• Mekanisme penilaian 26. Satuan pendidikan mengenalkan dan membiasakan Perilaku Hidup
• Pelaksanaan penilaian Sehat
26
• Pelaporan hasil penilaian
1. Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam Instrumen
Penilaian Prasyarat Akreditasi (PPA)

27
Implementasi Konsep Dasar PAUD kedalam Instrumen PPA

Kecerdasan Jamak (Gardner) St. 1


Linguistik, logika-matematika, spasial, musikal, intrapersonal, (TPPA)
interpersonal, naturalis St. 2
(Isi)
Hierarkhi Kebutuhan (Maslow) St. 3
• Hierarki kebutuhan: fisiologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan & (Proses)
aktualisasi diri;
• 5 domain perkemb anak (fisik, sosial, emosional, bahasa, keteram kognitif St. 4
(PTK)
St. 5
Perkembangan Otak (Grantham, McGregor, MacLeand, dkk.)
(Sarpras)
Stimulasi pendidikan harus sesuai dg tingkatan usia/tahap tumbuh-kembang
anak. Otak anak terdiri: otak reptilian (batang otak = bertahan), otak mamalia St. 6
(limbik = emosi), otak neo-cortex (cortex = pusat berpikir) - ‘The 3 In 1 Brain’ (Pengelo-
laan)
Kualitas Otak (Hutenlocher, Greenough, dkk) St. 8
• Ditentukan oleh: banyaknya cabang dendrit (cabang-cabang sel otak), (Pembiaya-
kualitas sinaps (hubungan antar cabang-cabang sel otak), kualitas an)
nutrisi & stimulasi lingk (berulang, konsisten, dan bervariasi)
• PAUD yang berkualitas harus holistik, kaya stimulasi (melibatkan St. 8
seluruh indera) (Penilaian)
Karakteristik AUD (Copple & Bredekamp)
Implementasi Konsep Dasar PAUD kedalam Instrumen PPA
c St. 1
Partisipasi dg orang dewasa meningkatkan
- kualitas kognitif; interaksi perlu (TPPA)
konsisten, teratur & kolaboratif-kooperatif; guru sebagai fasilitator, guru
memberikan dukungan & melepaskan dukungannya secara bertahap; ada St. 2
keterkaitan antara pengalaman sebelumnya & pengalaman baru (Isi)
St. 3
Teori Experential Learning (Kolb) (Proses)
Pembelaj berpusat pd anak; penget diciptakan melalui transformasi pengalaman;
saat anak eksplorasi & mengamati guru mengajukan pertanyaan menyelidik; St. 4
anak merefleksi pengalaman yg diperolehnya; siklus belajar dari pengalaman (PTK)
konkret -> observasi reflektif -> konseptualisasi abstrak -> eksperimen aktif.
St. 5
(Sarpras)
Teori Konstruktivisme (Piaget) & Teori Perkembangan Psikososial (Erik Erikson)
St. 6
• Teori Konstruktivisme: anak belajar & mengkonstruksi/membangun
pengetahuannya sendiri melalui pengalaman (konkrit) -> perlu ada (Pengelo-
kesempatan utk eksplorasi & refleksi. Perkemb kognitif 0-2 th melalui laan)
sensorik (semua inderanya), menjelang 3 th mulai kenal simbol primitif ; 2-
7 th mulai menggunakan simbol/bahasa tanda dan konsep intuitif, kmd St. 8
baru kecakan motoric dan bahasa. (Pembiaya-
• Teori Perkemb Psikososial: pertumbuhan/perkemb kepribadian seseoarng berjalan an)
menurut delapan tahap perkemb psikososial, dan itu ditentukan oleh berhasil/tdk
nya dalam menempuh tahap sebelumnya. Adanya trust di masa bayi, suksesnya St. 8
dlm toilet training dan kemampuan dlm main & interaksi social akan membentuk (Penilaian)
Karakteristik AUD (Copple & Bredekamp) rasa percaya dirinya
2. Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam Instrumen
Penilaian Visitasi (IPV)

30
Implementasi Konsep Dasar PAUD kedalam IPV
Butir Komponen
Implikasi Karakteristik AUD (Copple & Bredekamp), a,l,: pembelajaran 1
Komponen 1
perlu mengedepankan learner centered & prinsip belajar melalui bermain; 2
3 (butir 1,2,3)
berikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan seluruh potensi Komponen 2
4
nya, kreativitasnya, rasa keingintahuannya, dll; berikan kesempatan 5 (butir 4,5,6)
6
kapada anak untuk mengurangi sikap egosentrisnya, berikan pijakan Komponen 3
untuk memusatkan konsentrasinya, dan berikan kesempatan (dorong) 7
(butir 8,9,10 )
untuk mendapatkan teman 8
9 Komponen 4
10 (butir 11,12,13)
Komponen 5
Implikasi Teori Kecerdasan Jamak (Gardner) . a.l.: perhatikan/ fasi- 11
12 (butir 14,15,16,
13
litasi/penuhi kebutuhan setiap potensi kecerdasan anak dengan 17 )
memberdayakan semua potensi yang ada (termasuk potensi yang 14 Komponen 6
15 (butir
ada di sekitar anak) 16 18,19,20,21,22 )
17
Komponen 7
18 (butir 23,25)
19
Implikasi Teori Hierarkhi Kebutuhan (Maslow), a.l.: proses pem- 20 Komponen 8
21 (butir 7)
belajaran di PAUD perlu memperhatikan hierarki kebutuhan mulai 22
dari fisiologis (terendah), rasa aman, kasih sayang, penghargaan 24 Komponen 9
(butir 24)
sampai dengan aktualisasi diri (tertinggi); perhatikan semua 23
25
domain fisik, sosiaL, emosional, bahasa, dan keterampilan Komponen 10
(butir 26 )
kognitifnya 26
Implementasi Konsep Dasar PAUD kedalam IPV
Butir Komponen
Implikasi Teori Perkembangan Otak (Grantham, McGregor, MacLeand, 1
Komponen 1
Hutenlocher, Greenough, dkk.), a.l.: proses pembelajaran di PAUD harus mengikuti 2
(butir 1,2,3)
3
setiap tahap perkembangan anak -> dimulai dari hal-hal konkrit menuju ke yang
4 Komponen 2
abstrak; mulai pendengaran-penglihatan-baru kemampuan kognitif yang lebih 5 (butir 4,5,6)
6
tinggi, stimulasi yang melibatkan semua indera anak – berulang-konsisten-
Komponen 3
memberdayakan semua yang ada disekitar anak; pembelajaran harus mengede- 7
(butir 8,9,10 )
pankan terciptanya suasana yang menyenangkan, nyaman dan aman, serta 8
9 Komponen 4
bersifat holistik 10 (butir 11,12,13)
11 Komponen 5
Implikasi Teori Sosio-Kultural (Vygotsky), a.l.: suasana pembelajaran 12
13
(butir 14,15,16,
17 )
kooperatif, kolaboratif dan bermakna; interaksi pendidik dengan anak
14 Komponen 6
konsisten, teratur dan kolaboratif; peran pendidik lebih sebagai fasilitator. 15 (butir
16 18,19,20,21,22 )
17
Komponen 7
Implikasi Teori Experential Learning (Kolb), a.l.: menghargai anak dengan utuh; 18
19
(butir 23,25)
anak diajak banyak mengalami, interaksi dengan obyek & melakukan; anak diajak 20 Komponen 8
21 (butir 7)
merefleksi atas pengalaman yang diperolehnya melalui pertanyaan menyelidik; 22
memelihara rasa ingin tahu anak; merancang pembelajaran yang berpusat pada 24 Komponen 9
(butir 24)
anak 23
25
Komponen 10
26 (butir 26 )
Implementasi Konsep Dasar PAUD kedalam IPV
Butir Komponen
1
Komponen 1
Implikasi Teori Konstruktivisme (Piaget), a.l.: anak belajar secara konkrit 2
3 (butir 1,2,3)
dan melibatkan seluruh inderanya dengan obyek serta pengalaman 4 Komponen 2
5 (butir 4,5,6)
langsung; pendidik perlu memberikan kesempatan anak untuk 6
melakukan eksplorasi, mengalami lingkungan baru; pendidik perlu 7
Komponen 3
(butir 8,9,10 )
lebih sering melakukan refleksi bersama anak 8
9 Komponen 4
10 (butir 11,12,13)
11 Komponen 5
Implikasi Teori Perkembangan Psikososial (Erik Erikson), a.l.: berikan 12
13
(butir 14,15,16,
17 )
‘trust’ kepada anak, mampu membuat anak (usia 2-3 th) sukses dalam 14 Komponen 6
toilet training, berikan kesempatan kepada anak terlibat dalam 15 (butir
16 18,19,20,21,22 )
permainan dan interaksi sosial. 17
Komponen 7
18 (butir 23,25)
19
20 Komponen 8
21 (butir 7)
22
24 Komponen 9
(butir 24)
23
25
Komponen 10
26 (butir 26 )
Butir-butir IPV PAUD
1. Pendidik menstimulasi anak untuk mempraktikkan berbagai pengalaman
14. Kemampuan pendidik utk menstimulasi anak dlm mengendalikan diri
keagamaan dalam konteks keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa
15. Pendidik menstimulasi anak untuk berperilaku prososial
2. Pendidik menstimulasi alak untuk mempraktikkan ibadah sesuai agama/
16. Pendidik menstimulasi anak untuk mengenal dan mencintai negara
keyakinan yang dianut
melalui simbol dan iambang negara
3. Pendidik menstimulasi anak dalam pembiasaan untuk berperilaku terpuji/
17. Pendidik menstimulasi anak untuk mengenal keragaman budaya
berbudi luhur
Daerah
4. Pendidik menstimulasi alak utk menunjukkan kemampuan motorik kasar
18. Pemanfaatan sumber belajar berbasis potensi lingkungan sekitar
5. Pendidik menstimulasi anak utk menunjukkan kemampuan motorik halus
(ruangan, bahan, alat, serta sumber lainnya)
6. Pendidik menstimulasi anak untuk mengenal dan membiasakan perilaku
19. Pendidik menyediakan berbagai pilihan kegiatan bermain sesuai
hidup bersih dan sehat (PHBS)
dengan tahap perkembangan darl minat anak
7. Satuan Satuan pendidikan mengupayakan keamanan anak dan
20. Pendidik memfasiiitasi kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
lingkungan
saintifik
8. Pendidik menstimulasi kemampuan anak dalam proses pemecahan
21. Pendidik menstimulasi anak agar dapat berkarya sesuai ide dan
masalah
minatnya dengan menggunakan berbagai alat dan bahan
9. Pendidik menstimulasi kemampuan anak utk berpikir logis, kritis dan
22. Pendidik memberikan dukungan (scaffolding) pada anak saat
kreatif
melakukan kegiatan
10.Pendidik menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir simbolis
23. Satuan pendidikan memfasilitasi layanan belajar yang inovatif.
11.Pendidik memfasilitasi proses pembelajaran agar anak memahami
24. Dukungan orangtua terhadap proses pembelajaran
bahasa reseptif.
25. Satuan pendidikan memfasilitasi pengembangan profesionalitas
12.Pendidik memfasilitasi proses pembelajaran dalam menstimuliasi anak
pendidik dan tenaga kependidikan.
untuk mengungkapkan bahasa (ekspresif)
26. Satuan pendidikan mengena,lkan dan membiasakan Perilaku Hidup
13. Pendidik memfasilitasi proses pembelajaran keaksaraan (pra membaca
Sehat
dan pra menulis) 34
Komponen IPV

1. Stimulasi pendidik pada aspek nilai Agama dan Moral (butir 1,2,3)
2. Stimulasi pendidik pada aspek fisik motoric (butir 4,5,6)
3. Stimulasi pendidik pada aspek kognitif (butir 8,9,10)
4. Stimulasi pendidik pada aspek Bahasa (butir 11, 12, 13)
5. Stimulasi pendidik pada aspek social emosional (buitr 14,15,16,17)
6. Stimulasi pendidik pd proses pembelajaran (butir 18,19,20,21,22)
7. Fasilitasi satuan pendidikan untuk layanan belajar yang inovatif dan
pengembangan professional PTK (butir 23, 25)
8. Keamanan dan lingkungan (butir 7)
9. Dukungan orangtua (butir 24)
10. Membiasakan perilaku hidup sehat (butir 26)

35
C. Perbedaan Instrumen PPA dan IPV

36
PPA IPV

Penilaian Prasyarat Akreditasi (PPA) Instrumen Penilaian Visitasi (IPV)


< Lebih ke compliance / pemenuhan > < Lebih ke performance / kualitas >

❖ Persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh + ❖ IPV menekankan pada kualitas proses dan hasil
satuan didalam menyelenggarakan pembelajaran pembelajaran di satuan PAUD dan PNF tsb telah
berdasarkan 8 SNP. terjadi, serta memiliki dampak riil (performance)
❖ PPA pada dasarnya merupakan penilaian prasya- baik terhadap peserta didik maupun satuan
rat satuan PAUD dan PNF, dan jika hasilnya telah pendidikan atau lembaganya.
memenuhi persyaratan yang ditetapkan bisa ❖ IPV mengedepankan pada pembuktian kualitas
dilanjutkan ke tahap penilaian berikutnya (Penda- riil dibanding mengecek keberadaan dokumen
laman konsep dasar terkait 8 standar seperti pada instrumen PPA

Hubungan PPA dan IPV


PPA merupakan filter untuk bisa lanjut atau tidak ke penilaian visitasi. Sekalipun demikian data/informasi
yang diperoleh melalui instrument PPA akan menjadi referensi bagi asesor dalam penilaian akreditasi
selanjutnya, baik visitasi maupun validasi. Sebaliknya jika terjadi keraguan terhadap hasil penilaian visitasi
atau validasi, asesor bisa merujuk lagi ke hasil PPA.
37
MANUAL
INSTRUMEN PPA PAUD Manual IPV PAUD

Berisi: Berisi:
❖ Deskripsi tiap butir instrumen dan ❖ Indikator tiap butir instrumen.
ketersediaan dokumen/data yang ❖ Cara/teknik penggalian informasi/data utk
diminta untuk tiap butir instrumen. mendapatkan gambaran riil tentang kualitas satuan
❖ Cara penilaian: PAUD MANUAL IPV PAUD
Dokumen/data yang dimiliki atau yang ➔ Asesor mengamati scr langsung maupun melalui foto/video/
tersedia dinyatakan memiliki nilai jika dok. lainnya terkait hal-hal yg diminta tiap butir instrumen.
memenuhi semua unsur atau salah ➔ Asesor dituntut memiliki pemahaman tentang konsep PAUD
satu unsur sebagaimana yang diminta. yang benar sebagai dasar untuk menggali informasi yang
➔ Fokus pada aspek pemenuhannya. diminta tiap butir instrumen hingga diperoleh gambaran riil
tentang kualitas satuan PAUD terkait butir instrumen tsb.
➔ Penggalian informasi/data memadukan antara:
• Apa stimulasi yang dilakukan pendidik dan apa respon
dan/atau bagaimana sikap/perilaku peserta didik terhadap
stimulasi dari pendidik tsb
• Fasilitasi apa yg diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
dan apa respon dan/atau bagaimana sikap/perilaku peserta
didik terhadap fasilitasi yg disediakan oleh satuan pendidikan.

38
D. Contoh Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam
SNP, SNP PAUD, Instrumen PPA dan IPV

39
Contoh Implementasi Konsep Dasar PAUD dalam SNP, SNP PAUD,
Instrumen PPA dan IPV

8 SNP 8 SNP PAUD PPA IPV

St. 1. SKL St. 1. TPPA St. 1. TPPA Fokus: kinerja/kualitas riil satuan pdkn.
➢ Kriteria mengenai ➢ Fokus di pertumbuh- ➢ Fokus pemenuhan ➢ Menekankan pada kualitas proses dan hasil
kualifikasi kemampuan an dan perkembang- data/dokumen detek- pembelajaran di satuan PAUD yang secara riil
an anak. si pertumbuhan & telah terjadi, serta memiliki dampak riil
lulusan
➢ Pertimbangan/argu- perkembangan anak (performance) baik terhadap peserta didik
→Compliance maupun satuan pendidikan/lembaga ybs.
men, a.l.: teori/hasil ➢ Mengedepankan pada pembuktian kualitas riil
➢ Pertimbangan: hanya
studi ttg perkem- dibanding mengecek keberadaan dokumen
perlu data/dokumen
bangan otak: ada rekap pertumbuhan terkait 8 standar
waktu terbaik (usia anak (data berat badan Contoh:
emas) perkembang- & tinggi badan menurut Butir 1: lebih menekankan bagaimana guru
an anak (pende- usia, Lingkar kepala) menstimulasi kemampuan anak mempraktikkan
ngaran & penglihat- dan perkembangan berbagai pengalaman keagamaan dalam konteks
an, bahasa, serta anak (data/dokumen keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa
rekap analisis perkemb → Konsep dasar yang diimplementasikan a.l. ttg
fungsi kognitif yang anak menurut usia spt stimulasi pendidikan sesuai tk usia/tahap per-
lebih tinggi) KMS dll) kemb (Gantham-McGregor, et. al, & Gillian
Doherty)

40
PRAKTIK IMPLEMENTASI KONSEP DASAR PAUD PADA IPV PAUD (Contoh)
No Butir Indikator Teknik Penggalian Data Konsep Dasar yang diimplementasikan
1 Pendidik Indikator pembela- Konsep Dasar yang diimplementasikan, a.l.:
menstimu- jaran dalam ❑ Asesor mengamati secara Belajar berasal dari dalam diri anak; anak membangun pengeta-
lasi anak menstimulasi langsung maupun melalui huan melalui pengalaman dan refleksi; logika itu diciptakan, bu-
kan dilahirkan (tugas pendidik membentuk penalaran anak);
untuk kemampuan anak foto/video/dokumen
pendidikan/pembelajaran menekankan pada pengalaman
memprak- mempraktikkan lainnya: nyata/langsung dan eksplorasi (Teori pembelajaran konstruktivis
tikkan berbagai pengalaman • Pada tahapan fairy tale dari Piaget)
berbagai keagamaan dalam stage (3-6 tahun)
Penga- konteks keimanan menjelang realistic stage Catatan Butir (contoh):
laman kepada Tuhan Yang (7-12 tahun) pendidik Pendidik/Guru:
keagamaan Maha Esa, melalui: menanamkan nilai-nilai Guru telah berupaya menanamkan nilai-nilai keagamaan/ keimanan me-
dalam ❑ Pendidik keagamaan/keimanan lalui cerita dan peraga (contoh) langsung dg mengamati pohon papaya
(ada yg berupa biji, ada pohon yang sedang ditanam, dan ada pohon yg
konteks menanamkan nilai- melalui dialog, dongeng,
sdh berbuah). Anak diajak mengamati dengan melibatkan semua indera-
keimanan nilai keagamaan/ cerita imajiner baik nya, a.l. sejak berupa biji, pohon yg sedang ditanam, yang sudah berbuah
kepada keimanan melalui dengan alat maupun (mengamati batangnya, daunnya, bunganya, warna dan rasa buah papa-
Tuhan dialog, dongeng, tanpa alat, dan/atau ya yang mentah dan matang).
Yang Maha cerita baik dengan membaca buku cerita Sikap/perilaku anak (peserta didik)
Esa alat maupun tanpa (story telling) dlm proses Anak mendsikusikan, merefleksikan semua yang baru saja diamati bersa-
alat, dan/atau pembelajaran ma teman-temannya. Guru memancing melalui pertanyaan2 kritis yang
membaca buku • Sikap/perilaku anak membuat anak berfikir dan akhirnya bisa menyimpulkan sendiri seperti:
apa perbedaan rasa buah papaya mentah dan matang, siapa yang
cerita (story telling). mengenal Tuhan YME memberi gula sehingga buah papaya masak rasanya manis, dst. Sampai
❑ dst melalui dialog, dongeng, akhirnya anak bisa membayangkan tttg siapa yang membuat itu41
semua ->
cerita. diarahkan ke kebesaran Tuhan
info@banpaudpnf.or.id 0812-9276-5586

@banpauddanpnf https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id

BADAN AKREDITASI NASIONAL


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL
Komplek Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemdikbud
Gedung F Lantai 2 Jl. RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan
Telepon: (021) 7658424, Faksimili: (021) 7698141

Anda mungkin juga menyukai