Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS )

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK


MELALUI BIM-LAT DI SMP BINAAN KAB BLORA TAHUN 2019

DISUSUN OLEH:
SUTARKO
NIP : 19681014 199501 1 001

KABUPATEN BLORA
PROPINSI JAWA TENGAH
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS )

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK


MELALUI BIM-LAT DI SMP BINAAN KAB BLORA TAHUN 2019

DISUSUN OLEH :
NAMA : SUTARKO
NIP : 19681014 199501 1 001

DISAHKAN DI : BLORA
TANGGAL DISAHKAN : 04 DESEMBER 2019

DISAHKAN OLEH,
MENTOR

TRISNO, S.Pd, MM.Pd


NIP : 19620329 198301 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sangat dalam penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis / calon pengawas sekolah dapat
menyelesaikan Laporan Supervisi Akademik ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Terima kasih banyak penulis sampaikan kepada Bapak Trisno,
S.Pd,MM.Pd dan Bapak Supraptono,S.Pd,M.Pd yang telah memberikan arahan dan
bimbingan sehingga penulis dapat menyusun proposal ini dalam rangka
memenuhi tugasmembuat proposal Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS ) pada
Diklat calon pengawas sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifikasi dan kompetensi
pengawas sekolah. Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas
sekolah yakni: (a) kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi manajerial, (c)
kompetensi supervisi akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kompetensi
penelitian dan pengembangan, dan (f) kompetensi sosial. Kompetensi penelitian dan
pengembangan sangat diperlukan karena kompetensi ini cerminan dari kualitas dari
seorang pengawas sekolah.
Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan, khususnya kualitas pengelolaan
kelas sangat ditentukan oleh penguasaan kompetensi secara memadai oleh guru. Guru
banyak sekali mengalami masalah dalam proses pembelajarannya. Guru juga dituntut
untuk dapat memecahkan masalah – masalah tersebut. Cara yang efektif untuk
memecahkan masalah tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan
Kelas. Namun tidak semua guru mampu dan mau melaksanakan PTK ini. Untuk
itulah, maka melalui kegiatan ini, calon pengawas sekolah melakukan Penelitian
Tindakan Sekolah untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi guru dalam
menulis PTK. PTS ini dilaksanakan oleh Calon Pengawas Sekolah berkolaborasi
dengan kepala sekolah dan guru - guru.

iii
Selanjutnya penulis mohon adanya perbaikan atas proposal ini, karena penulis
menyadari, bahwa dimungkinkan terdapat sejumlah kekuarangannya. Semoga
saja proposal penelitian Tindakan Sekolah ini mendapatkan perhatian dan saran yang
konstruktif dari berbagai pihak yang berkompeten.

Blora, Desember 2019


Calon Pengawas Sekolah

SUTARKO

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Masalah .......................................................................................................... 3
1.3. Tujuan ........................................................................................................... 3
1.4. Manfaat .......................................................................................................... 3
BAB 2 KAJIAN TEORI ......................................................................................... 4
2.1. Pengertian ...................................................................................................... 4
a. Menulis .................................................................................................... 4
b. Kemampuan ............................................................................................. 5
c. Penelitian Tindakan Kelas ....................................................................... 6
d. IHT ........................................................................................................... 7
BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................................ 8
3.1. Penelitian ...................................................................................................... 8
3.2. Rancangan Tindakan ...................................................................................... 8
3.3. Rancangan Pengambilan Data........................................................................ 10
3.4 Analisis Data .................................................................................................. 11
3.5 Indikator Kinerja ............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 13

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengembangan profesi guru adalah kegiatan - kegiatan guru dalam rangka
pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan mutu.
Mutu yang ditingkatkan itu adalah mutu dalam proses belajar mengajar,
profesionalisme tenaga kependidikan, dan usaha dalam rangka menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Adapun kegiatan
pengembangan profesi seperti yang termaktub dalah peraturan Depdiknas tahun 2001
ayat 1 adalah:
1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan,
2. Menemukan teknologi di bidang pendidikan,
3. Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan,
4. Menciptakan karya tulis ilmiah, dan mengikuti kegiatan pengembangan
kurikulum,

Berdasarkan bunyi peraturan depdiknas tersebut dapat diartikan bahwa menulis karya
ilmiah merupakan syarat mutlak bagi guru yang akan naik pangkat dan golongan
tertentu.
Pada umumnya guru masih banyak yang kesulitan naik pangkat dan golongan
IV a / Pembina ke IV b / Pembina Tingkat I keatas yang kendalanya adalah
pembuatan karya tulis ilmiah yang disyaratkan harus dipenuhi angka kredit minimal
12 dari unsur pengembangan profesi yang antara lain meliputi melakukan kegiatan
karya tulis/karya ilmiah dalam bidang pendidikan. Keputusan Menteri No. 14 tahun
2009 karya tulis ilmiah sudah menjadi syarat kenaikan dari golongan III b ke III c.
Oleh karena itu, di depan, guru harus mempunyai kemampuan untuk membuat karya
tulis ilmiah.

1
Pembuatan karya tulis ilmiah oleh guru masih sangat terbatas jumlahnya.
Sebagaian besar guru masih mengalami kesulitan untuk kenaikan pangkat mereka
karena adanya persyaratan menulis karya tulis ilmiah. 75% nilai PKG guru dalam
kompetensi Profesional guru rendah. Nampak bahwa para guru kurang mempunyai
keinginan untuk menulis karya tulis ilmiah karena kurang pengetahuan dan
kemampuan tentang pembuatan karya tulis ilmiah.
Berdasarkan uraian diatas, dipertimbangkan perlu dilakukan kegiatan
pelatihan penulisan karya ilmiah bagi para guru, yang karena keterbatasan waktu,
tenaga dan pengetahuan serta kemampuan guru-guru. untuk itu dilaksanakanlahb
Bimbingan dan Latihan (Bim-Lat) bagi guru difokuskan pada peningkatan kemauan (
intentions ) dan kemampuan (motivasi) guru menulis karya tulis ilmiah berjenis
penelitian tindakan kelas ( PTK ). Harapannya guru-guru menjadi produktif dalam
menghasilkan karya tulis ilmiah.
Penelitian Tindakan Kelas sangat penting untuk dilakukan karena tujuan
utama PTK adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memperbaiki proses
pembelajarannya. PTK dapat dijadikan acuan untuk menyelesaikan permasalahan
yang sama yang terjadi di kelas lain. Karena semua guru ( 100%) menemukan
masalah selama proses belajar mengajar berlangsung Selanjutnya PTK juga dapat
dijadikan sebagai syarat untuk kenaikan pangkat. 8 guru dari 26 guru terhambat naik
pangkat karena belum mempunyai PTK yang dipersyaratkan
In House Training ( IHT ) dilaksanakan di sekolah guru itu sendiri sehingga
bisa efektif dan efiseien dalam pelaksanaannya. Selanjutnya Bim-Lat langsung
melatih guru untuk meningkatkan keterampilan dalam menulis PTK. Berdasarkan
urain diatas, maka penulis akan melaksanakan penelitian tindakan sekolah dengan
judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK
MELALUI BIM-LAT DI SMP NEGERI 1 Japah TAHUN 2019”

2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan termasuk beberapa pemikiran di
atas, teridentifikasi sejumlah permasalahan, sehingga penulis dapat
merumuskan masalah seperti berikut:
1. Apakah Bim-Lat dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK ?
2. Seberapa besar peningkatan menulis PTK guru setelah dilaksanakannya Bim-
LAT menulis PTK?

1.3. Tujuan
Penelitian Tindakan Sekolah ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan proses Bim-Lat menulis PTK sehingga dapat meningkatkan
kemampuan menulis PTK guru
2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis PTK guru setelah Bim-Lat
Menulis PTK dilaksanakan.

1.4. Manfaat
PTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat
a. Manfaat bagi guru:
 Meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah yang ada
dalam kelas.
 Menumbuhkan motivasi dalam menyusun PTK pada guru.
b. Mamfaat bagi sekolah:
 Meningkatkan prestasi sekolah dalam bidang akademis.
 Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme
guru.

3
BAB 2
KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian
a. Menulis
Menurut DR.H. Wina Sanjaya. 2016. Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta. Prenada Media. Penelitian Tindakan Kelas adalah satu teknik
peningkatan mutu pembelajaran lewat perbaikan berkesinambungan proses
pembelajaran mulai perancangan sampai pelaksanaannya. Sementara
itu, Tarigan dalam Muhammad Dirham S. Peningkatan Kemampuan
Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru Melalui
Sistem Pembelajaran Emosional. Jurnal Pendidikan KONFIKS Volume 1
nomor 1. Jakarta. 2018. http://lp3m.unismuh.ac.id/jurnal/index.php/konfiks.
menyatakan bahwa Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap
muka dengan orang lain.
Darminto dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia dan Pengajarannya Volume 4 Nomor 2, Oktober 2016, ISSN
I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman Herman, Kundharu Saddhono, Budi
Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret E-mail:
hfaaqih@gmail.com menerangkan bahwa Menulis adalah kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan. Maksudnya adalah
melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Nurjamal dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia dan Pengajarannya Volume 4 Nomor 2, Oktober 2016, ISSN
I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman Herman, Kundharu Saddhono, Budi
Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret E-mail:

4
hfaaqih@gmail.com menyatakan Menulis adalah meracik. Meracik sebuah
teks tidak semudah meracik ucapan. Meracik teks perlu keterampilan yang
luar biasa dalam mengolah dan menyusun kalimat.Untuk mengatakan sebuah
tulisan dapat dikatakan berhasil atau tidak, yaitu apabila tulisan tersebut
dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Maka tulisan dapat dianggap
memberi informasi bilamana tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca.
Dengan demikian menulis adalah kegiatan menuangkan pikiran,
gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis.
Dalam pengertian yang lain, menulis adalah kegiatan untuk menyatakan
pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan . dalam penelitian ini menulis
yang dimaksud adalah menulis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) oleh
guru.

b. Kemampuan
Louise Moquist dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru
mata pelajaran melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur
2016. menyatakan bahwa Competency is a description of something which a
person who works in a given occupation area should be able to do. It is a
description of an action, behaviour or outcame which a person should be
able to demonstrate. Pendapat ini menunjukkan bahwa kompetensi pada
dasarnya merupakan gambaran tentang kegiatan, perilaku, atau hasil
yangseyogyanya dapat dilakukan ( Be able to ) sesuatu dalam pekerjaannya
tentu saja seseorang harus memiliki kemampuan ( ability ) dalam bentuk
pengetahuan ( knowledge ) , sikap ( attitude ) dan keterampilan ( skill ) yang
sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Kemampuan adalah suatu kapasitas atau bakat yang diperoleh secara
sengaja atau secara natural yang memungkinkan seorang individu untuk
melaksanakan pekerjaan atau tugas tertentu dengan sukses. Kemampuan bisa
berhubungan dengan kesanggupan dalam melakukan tindakan atau mencapai

5
hasil tertentu melalui seperangkat bakat, ciri khas, fungsi, proses, atau
layanan yang bisa dikendalikan dan diukur, atau suatu tingkatan tertentu dari
kompetensi dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
Kemampuan guru dam menulis PTK merupakan bukti kesanggupan
guru menuangkan ide dan pikiran tentang permasalah yang dihadapi di
dalam kelas dalam tulisan.

c. Penelitian Tindakan Kelas


Wibawa dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013),
menyebutkan bahwa Penelitian tindakan kelas juga merupakan merupakan
salah satu usaha sistematis untuk meningkatkan kualitas dari guru.
selanjutnya Prof. Dr. IG AK Wardani, M.Sc.Ed. Penelitian Tindakan Kelas.
Universitas Terbuka 1 ( 370.7) 1-36. 2014. Jakarta menyatakan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Madya dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id
(2013), menerangkan bahwa sanya Penelitian tindakan adalah kajian tentang
situasi sosial dengan tujuan meningkatkan kualitas tindakan yang selama ini
telah dilakukan. Seluruh prosesnya tindakan ditelaah, diagnosis,
direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dianalasis evaluasi diri dan
perkembangan professional
Jadi penelitaian tindakan kelas ( PTK ) merupakan penelitian praktis
yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini
merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas.

6
d. Bim-Lat/IHT
Flipo ( 1961 ) dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuan Guru
mata pelajaran melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan
Penabur menyebutkan bahwa IHT dilakukan di tempat sendiri, dengan
mengoptimalkan potensi – potensi yang ada di sekolah. Training ( pelatih )
adalah tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan sumber
daya dalam suatu organisasi untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
Sherwood dan Best ( 1958 ) dalam dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan
Kemampuna Guru mata pelajaran melalui In-House Training. Jurnal
Pendidikan Penabur Training ( pelatihan ) adalah proses membantu sumber
daya yang terdapat dalam suatu organisasi untuk memperoleh efektifitas
dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui
pengembangan skill, knowledge atau attitude.
Jadi Bimbingan dan Pelatihan ( BIM-LAT ) yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk guru
– guru yang ada disekoalh itu sendiri. Dengan mendatangkan nara sumber
dari luar sekolah. Tujuannya adalah untyuk lebih memaksimalkan kegiatan
pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuan para pesertanya.

7
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian.


a. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Japah dengan pertimbangan :
SMP Negeri 1 Japah menjadi salah satu sekolah induk calon pengawas
sekolah dan merupakan sekolah yang guru – gurunya masih muda sehingga
mereka kreatif dan inovatif dalam pembelajaran
b. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada 3-4 Desember 2019 dan berlangsung
selama 2 hari
c. Sasaran
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Guru – Guru SMP Negeri
1 Japah dan SMP tempat Cawas magang .
3.2. Rancangan Tindakan.

RANCANGAN TINDAKAN SIKLUS 1


BAHAN DAN
KEGIATAN YANG AKAN PERALATAN
TAHAPAN
DILAKUKAN YANG
DISIAPKAN

Perencanaan1. Menganalisis peserta pelatihan 1. Daftar hadir.

1. Mengadakan rapat guru untuk


Pelaksanaan mensosialisasikan program IHT 1. Daftar Gadir
2. Menunjuk guru yang akan ikut IHT 2. Lembar Observasi
3. Menginformasikan tutur yang akan
membimbing

8
4. Melaksanakan program IHT
Pengamatan Melakukan pemantauan Lembar Observasi
Dan 1. Mengumpulkan data tentang aktivitas guru
Pengumpulan2. Mengumpulkan data tentang hasil kerja
Data guru dalam IHT

Evaluasi dan1. Mencatat hasil pengamatan Catatan hasil


Refleksi 2. Mengevaluasi hasil pengamatan Pengamatan
3. Menganalisis tingkat pemahaman guru
dalam mengikuti IHT
4. Membuat perbaikan tindakan untuk
program IHT selanjutnya

RANCANGAN TINDAKAN SIKLUS 2

Perencanaan1. Menganalisis peserta pelatihan 1. Daftar hadir


2. Menyiapkan lembar obsservasi 2. Instrumen
3. Evaluasi In House Training Observasi

Pelaksanaan1. Mengadakan rapat guru untuk 1. Daftar Gadir


mensosialisasikan program IHT 2 2. Lembar
2. Menunjuk guru yang akan ikut IHT 2 Observasi
3. Menginformasikan tutur yang akan
membimbing
4. Melaksanakan prigram IHT 2
Pengamatan1. Melakukan pemantauan Lembar Observasi
Dan 2. Mengumpulkan data tentang aktivitas guru
Pengumpulan
3. Mengumpulkan data tentang hasil kerja

9
Data guru dalam IHT 2

Evaluasi dan1. Mencatat hasil pengamatan Catatan hasil


Refleksi 2. Mengevaluasi hasil pengamatan Pengamatan
3. Menganalisis tingkat pemahaman guru
dalam mengikuti IHT 2
4. Membandingkan hasil siklus 1 dan siklus 2
5. Membuat perbaikan tindakan untuk
program IHT selanjutnya

3.3. Rancangan Pengambilan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi berupa rubrik, yang
terdiri dari :
1. Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam melaksanakan In house Training
2. Rubrik Penilaian Laporan Penelitian Tindakan Kelas
3. Format Pedoman Observasi untuk mengetahui kendala yang ditemukan Guru-
guru selama bimbingan.

Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:


Apa yang akan Data yang akan Instrumen untuk
ditingkatkan diambil mengambil data
Kemampuan peserta dalam: Hasil kegiatan IHT i PTK di IHT 1
Membuat PTK dan IHT 2 PTK di IHT 2
Keaktifan peserta dalam: - Aktivitas peserta Presensi / Daftar hadir
Pelaksanaan IHT dan dalam mengikuti IHT Observasi dan chek list

10
Membuat PTK - Hasil PTK yang untuk melihat aktivitas
dikumpulkan dlm bertanya, dan
berdiskusi dalam
kegiatan
Sikap peserta dalam : Sikap peserta terhadap Observasi dan chek list
Pelaksanaan IHT 1 dan IHT kegiatan IHT 1 dan untuk melihat
2 IHT 2 aktivitas/sikap dlm
bertanya, dan berdiskusi
saat pelaksanaan diskusi.

3.4. Analisis Data


Data yang diperoleh dianalisis dengan merujuk pada teknik analisis yaitu
interpretasi data hasil observasi, hasil analisis kegiatan dan hasil laporan PTK ,
dengan kategori :
Rentang niiai Kualifikasi

>_80 % Sangat baik

70 - 80 % Baik

60 - 70 % Cukup

50 - 60 % Kurang

< 50 % Sangat kurang

11
3.5. Indikator Kinerja
Kualitas bimbingan dan pelatihan terhadap kemampuan menulis
PTK meliputi:
1. Pemahaman konsep penyusunan PTK.
2. Pelaksanaan PTK
3. Kemampuan menulis laporan PTK

Indikator Kinerja
1. 70 % guru mengalami peningkatan dalam memahami konsep menulis PTK
2. 70 % guru mengalami peningkatan Kemampuan menulis PTK.
3. 90 % guru melaksanakan PTK
4. 75 % guru menyusun laporan PTK

12
DAFTAR PUSTAKA

Darminto dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4 Nomor 2, Oktober 2016, ISSN I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman
Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret E-
mail: hfaaqih@gmail.com
DR.H. Wina Sanjaya. 2016. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta. Prenada Media.
Flipo ( 1961 ) dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuan Guru mata pelajaran
melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur
Louise Moquist dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata pelajaran
melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur 2016
Madya dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013)
Nurjamal dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4 Nomor 2, Oktober 2016, ISSN I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman
Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret E-
mail: hfaaqih@gmail.com
Sherwood dan Best ( 1958 ) dalam dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru
mata pelajaran melalui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur
Wardani,Prof. Dr. IG AK M.Sc.Ed. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka 1 (
370.7) 1-36. 2014. Jakarta
Wibawa dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013),

13

Anda mungkin juga menyukai