Anda di halaman 1dari 137

REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH

KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Pada Masing-masing Lokasi Kerja


1. Kabupaten Pasaman Barat
a. SD N 09 Sungai Aur
Lingkup Pekerjaan :
1. Pekerjaan Bangunan Sekolah
2. Pekerjaan Pagar dan Halaman Sekolah
3. K3

1. Pekerjaan Bangunan Sekolah


A. Rekontruksi Bangunan 3 Lokal (Bangunan A)
B. Rekontruksi Bangunan 2 Lokal (Bangunan B)
C. Rekontruksi Bangunan Ruang Guru dan UKS (Bangunana C)
D. Pekerjaan Rehab Ruang Pustaka (Bangunan D)
E. Pekerjaan Rehab Ruang Kelas 2 Lokal (Bangunan E)

1. Pekerjaan Persiapan Tanah


a. Pekerjaan Bongkaran 3 Ruang kelas Lama dan membersihakan sisa
bongkaran
Dalam tahap pelaksanaan dipastikan bahwa setiap pekerja telah
menggunkan APD (Alat Pelindung Diri). Pekerjaan pembongkaran
bangunan lama dimulai dengan membongkar atap, plafond dan dinding.
Setelah selesai dibongkar akan dikumpulkan pada suatu tempat dan
disusun secara rapi dan bekas bongkaran ditempatkan pada tempat yang
aman sehingga tidak menggangu pekerjaan yang lainnya, Bongkaran
yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itpasangan batu,
beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan
rehabilitasi. Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi
yang dijamin tidak akan mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari
semua hasil bongkaran tersebut harus sesuai petunjuk Direksi.
Alat yang digunakan untuk pekerjaan atap adalah:
1. Palu
2. Pahat
3. Gergaji
4. Linggis

1
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Godam
6. Sekop
7. Kereta Sorong

b. Pekerjaan Pembersihan Lapangan 1 M2


Pembersihan lapangan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan
lapangan dari semua pohon, halangan-halangan, semak–semak, sampah,
dan bahan lainnya yang tidak dikehendaki atau menggangu
keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.
Adapun Tahapan pekerjaan pembersihan lahan tersebut adalah sebagai
berikut:
Tahap Pertama yaitu melakukan Pekerjaan Survey pengukuran,
Pekerjaan Survey pengukuran dilakukan untuk menentukan batas-batas
daerah yang akan dibersihkan menggunakan peralatan survey seperti pita
ukur atau GPS. Batas daerah yang akan dibersihkan dapat diberi tanda
dengan menggunakan patok dari kayu atau dengan menggunakan tali
pembatas, atau dengan cara lain yang disetujui direksi pekerjaan . Jika
pekerjaan pembersihan lapangan tersebut dalam skala yang lebih besar
atau diperlukan pengupasan lapisan permukaan tanah dasar maka
ketersediaan data elevasi (ketinggian) merupakan salah satu hal yang
harus terpenuhi. Untuk dapat memperoleh data ketinggian diperlukan
survey pemetaan yang lebih detail menggunakan peralatan survey seperti
Total Station atau theodolite.

c. Pekerjaan Bowplank tiap-tiap 1M


- Pengukuran
 Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, dasar ukuran dipakai
patok koordinat yang ada di lapangan menggunakan Alat Ukur
waterpas ataupun sudut-sudut bangunan, serta elevasi lantai
bangunan yang ada di lokasi pekerjaan.
 Untuk mendapatkan posisi dan ketepatan di lapangan, setiap
bagian pekerjaan harus diperhatikan dan segala petunjuk yang
ada dalam gambar kerja dan semua ketentuan yang tercantum
dalam Rencana Kerja & Syarat.

2
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara


azas phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian yang
kecil dan atas persetujuan Pengawas/Direksi.
 Hasil pengukuran lengkap mengenai Peil elevasi, sudut, kordinat,
serta letak patok-patok harus dibuatkan gambarnya dan dilaporkan
kepada Konsultan Pengawas/Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
- Pekerjaan Penentuan Peil ±0.00
 Pekerjaan penentuan peil ± 0.00 adalah permukaan Top Elevasi
Tanah Dasar setelah dilakukan striping atau pembersihan dan
perataan lokasi seperti yang ditujukan/tertera dalam gambar kerja.
 Selanjutnya peil ± 0.00 ini ditandai dengan patok ukur yang
ditentukan di lapangan berdasarkan titik Benchmark oleh Direksi
Pekerjaan.
- Patok Ukur
 Membuat patok-patok untuk membentuk garis-garis sesuai
dengan gambar, dan harus memperoleh persetujuan Direksi
Pekerjaan sebelum memulai pekerjaan. Direksi Pekerjaan dapat
merevisi garis-garis/kemiringan dan memerintahkan untuk
membetulkan patok- patok.
 Patok ukur dari beton bertulang yang akan dibuat atau yang
pernah dibuat sebelumnya harus menunjukan indikasi peil ± 0.00
sesuai Gambar Kerja, dan di atasnya ditambahkan pipa besi untuk
mencantumkan patokan ketinggian di atas peil ± 0.00.
 Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi
tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan
pembangunan selesai dan ada instruksi dari Direksi Pekerjaan
untuk dibongkar
- Papan Bangunan (Bowplank)
 Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu dengan ukuran
tebal 3 cm dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi
sebelah atasnya

3
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 yang jarak satu
sama lain adalah 1.50m, tertanam di tanah sehingga tidak dapat
di-gerak gerakkan atau diubah.
 Papan bangunan dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi terluar
atau sesuai dengan keadaan setempat.
 Tinggi sisi atas papan bangunan harus sarna dengan lainnya dan
atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi
Pekerjaan

d. Pekerjaan Galian Tanah Biasa dalam 1 meter /M3


- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian
tanah.
 Persiapan lahan kerja
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, waterpass,
cangkul, belincong, pengki, benang, selang air dll.
- Pengukuran
 Setelah posisi titik ukur  tetap ditentukan, berdasarkan titik tetap
tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik dan elevasi galian
tanah.
 Tandai hasil pengukuran dengan patok kayu yang diberi warna
cat.
- Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah.
 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul
dan belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan pekerjaan
galian tanah dapat menggunakan alat bantu excavator.
 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan
lebar sesuai rencana.

4
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu


diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan
theodolith.
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar,
sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi
bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah
yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda
tersebut diangkat.

2. Pekerjaan Pondasi
2.1 Pekerjaan Pondasi Batu Kali
a. Pekerjaan Pasangan Pasir Urug
Setelah Pekerjaan tanah selesai maka selanjutnya dilakukan Pekerjaan
Pasir Urug dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan urugan pasir harus bermutu baik dan bebas dari bahan-
bahan organis.
 Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dalam kondisi bahan lembab
 Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud harus kondisi padat dan
pemadatan dengan membasahi tidak diperolehkan harus dipadatkan
dengan methode pemadatan yang benar menggunakan stamper.

Pemadatan Pasir Urug Pondasi

5
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

b. Pekerjaan Pondasi batu kosong/astampang batu kali


Pekerjaan pondasi batu kosong/astampang adalah bagian dari pondasi
menerus yaitu berupa batu kosong yang disusun diatas lapisan pasir
urug dan nantinya menjadi landasan untuk pondasi batu kali atau batu
pecah.
1. Batu belah untuk aanstamping berukuran 10-15 CM
2. Batu belah disusun berdiri dan rapat tanpa adukan
3. Celah antar batu diisi pasir dan dipadatkan
4. Aanstamping lebih lebar ± 10 Cm dikiri dan kanan tapak pondasi
batu kali

Material yang digunakan untuk astampang :


Bahan : batu pecah dan pasir
Peralatan : Alat penumbuk/pemadatan atau alat tukang yang diperlukan
lainnya.

Ilustrasi Pondasi Astampang

c. Pekeraan Pasangan Pondasi Batu Kali , 1 PC : 4 PS


Pekerjaan pondasi batu kali akan menggunakan adukan semen pasir
dengan campuran 1 pc: 4 ps.
Pada pekerjaan pasangan pondasi batu kali ada 2 tahap yaitu pembuatan
profil dan pemasangan batu kali.
 Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
 Pasang batu belah yang datar pada kedua patok setinggi profil.

6
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
 Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan
juga dipaku agar lebih kuat.
 Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan
dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
 Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada
yang tidak tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan Batu Kali:


 Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
 Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 20 cm
dari permukaan urugan pasir.
 Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan
(aanstamping) dengan tinggi 20 cm dan isikan pasir dalam celah-celah
batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah
pasangan batu kosong tersebut dengan air.
 Naikkan benang pada 20 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan
adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan
tersebut rata.

d. Pekerjaan pengurugan Kembali


Pekerjaan Urugan Kembali Tanah Galian akan dilakukan setelah
Pekerjaan Pondasi Batu Belah selesai dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan timbunan adalah tanah bekas galian pondasi yang bebas
tanah humus kotoran organik, sampah akar-akaran, bongkol kayu.
 Tanah timbun dapat berupa pasir berlempung, pasir berlanau sedikit
lempung atau pasir sedikit lempung
 Tanah timbun harus dihampar sesuai ketebalan gambar kemudian
dipadatkan
 Penimbunan dan pemadatan dilakukan lapis dari lapis dengan
ketebalan máximum 20 cm

7
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Dilarang memadatkan tanah timbun dengan kondisi bahan timbunan


dalam kondisi basah.
 Dilarang keras memadatkan tanah timbunan dengan cara
membasahi
 Pekerjaan ini harus disesuaikan sesuai dengan daftar kuantitas /BQ

Pekerjaan Urugan Kemabali

2.2 Pekerjaan Pondasi Tapak


a. Pekerjaan Pasangan Pasir Urug
Setelah Pekerjaan tanah selesai maka selanjutnya dilakukan Pekerjaan
Pasir Urug dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan urugan pasir harus bermutu baik dan bebas dari bahan-
bahan organis.
 Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dalam kondisi bahan lembab
 Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud harus kondisi padat dan
pemadatan dengan membasahi tidak diperolehkan harus dipadatkan
dengan methode pemadatan yang benar menggunakan stamper.

8
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pemadatan Pasir Urug Pondasi

b. Pekerjaan Bekisting Pondasi Tapak


Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya
untuk penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya
diratakan dengan cetok (sendok spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persaratan tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton
yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang
agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor.
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris
agar tidak terjadi retak.

c. Pekerjaan Pembesian
a. Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat
langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan
lebih cepat. Cara perakitan tulangan :

9
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang


dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.
2. Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat,
dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada
pada pondasi setempat tersebut.
3. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan
kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.

b. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan
tulangan dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk
pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini
juga tidak terlalu dalam.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan :


 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan
waterpass.
 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar tanah
40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari
batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak
antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan
tulangan tidak menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka
dapat langsung melakukan pengecoran.

d. Pekerjaan Beton Mutu F’c = 19,3 Mpa


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-
bahan pembuat beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus
diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji
apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok

10
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir


pasir dan kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan
bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah
butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari
ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang
disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjaan pengecoran pondasi tapak yaitu :


 Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari
kayu dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran
perbandingan.
 Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang
dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x
panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari
pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran
seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan
digunakan untuk pengecoran.
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan
perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2
volume pasir berbanding 3 volume split serta air secukupnya.
 Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan:
pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan
biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan
air secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih
selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan
kedalam kotak spesi.
 Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang
galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat
sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit
demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split

11
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-


celah tulangan.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi telapak tersebut
dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan
tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.

Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian Pekerjaan Pengecoran


 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-
bahan material yang akan digunakan untuk pengecoran dan
ditempatkan di daerah yang tidak terlau jauh dengan tempat
galian pondasi/tempat yang akan dicor
 Cara Pengadukan
Karena didalam pengecoran ini memakai mollen/mixer, maka
pengadukan bahan material dimasukan kedalam sebuah
tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama memasukan
pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga memasukan
semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan
perbandingan volume.
 Cara Pengecoran
Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan
kering kemudian tambahkan air secukupnya sampai merata,
maka material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah
menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam galian
pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta
masuk kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan
dengan sendok spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari
bentuk pondasi
 Cara Pelaksanaan

12
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar


tercampur seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta semen
dan air sebagai bahan pengikat, maka cara pelaksanaan
pengecoran pondasi setempat dituangkan kedalam galian
pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan
bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan
pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah
diletakkan tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan lebih
padat.

3. Pekerjaan Struktur Kolom, Sloof dan Balok


3.1 Pekerjaan Kolom
3.1.1 Pekerjaan Kolom Ukuran 20/25 dan Kolom Ukuran 15/15
a. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso,
dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.

b. Pekerjaan pembesian

13
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang
waktu untuk saat akan dipasang.
5. Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar
kerja.
6. Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang
sudah ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
7. Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
8. Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel
dan perhatikan jarak antar sengkang.
9. Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu
tahu/decking pada besi kolom untuk menjaga jarak antar
tulangan dengan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran.

c. Bekisting Kolom
1. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar
kerja.
2. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur
yang akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan
schaffolding.
3. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.
4. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi
beton atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak
lurus dan siku.
5. Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam
bekesting.

14
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting

d. Pengecoran Beton K-225


1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu
kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi,
semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan
disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
5. Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.
Pengecoran yang berhubungan dengan sambungan selalu
didahului dengan penggunaan bahan Bonding Agent.
6. Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat
pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan
vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
7. Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah.

3.2 Pekerjaan Sloof


3.2.1 Pekerjaan Sloof Ukuran 20/25
a. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.

15
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Approval material yang akan digunakan.


 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso,
dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.

b. Pekerjaan pembesian
1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk saat akan dipasang.
5. Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
6. Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang sudah
ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
7. Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
8. Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel dan
perhatikan jarak antar sengkang.
9. Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu
tahu/decking pada besi kolom untuk menjaga jarak antar tulangan
dengan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran.

c. Bekisting Sloof

16
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.


2. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang
akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
3. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
4. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton
atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan
siku.
5. Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam
bekesting.
6. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting

d. Pengecoran Beton K-225


1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi
campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua
ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran
dan sampah.
5. Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.
Pengecoran yang berhubungan dengan sambungan selalu
didahului dengan penggunaan bahan Bonding Agent.

17
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran


adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga
beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
7. Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah.

3.3 Pekerjaan Ring Balok


3.3.1 Pekerjaan Ring Balok Ukuran 15/20
a. Persiapan
2. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
3. Approval material yang akan digunakan.
4. Persiapan lahan kerja.
5. Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso,
dll.
6. Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
7. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.

b. Pekerjaan pembesian
1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk saat akan dipasang.

18
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

c. Bekisting Balok
1. Pembuatan bekisting balok, dalam pemotongan plywood harus
cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan
balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di
lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso
5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
2. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan
solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada
bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan
pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai
untuk pekerjaan berikutnya.

d. Pengecoran Beton K-225


1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu
kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi,
semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan
disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
5. Pengecoran balok dilakukan setelah melakukan pembersihan
akhir
6. Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah umur beton 7
hari yang dilanjutkan dengan curing (perawatan) beton.

4. Pekerjaan Dinding , Plasteran dan Acian


a. Pekerjaan Pasangan Dinding ½ bata Campura 1:4

19
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Kriteria Batu Bata Merah


 Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang
terbaik dengan ukuran 5,5 x 11 x 23 cm, dengan pembakaran
sempurna dan merata.
 Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau
adukan, mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan
langsung didatangkan dari pabrik atau penjual.

2. Metode Pelaksanaan Pasangan Dinding Bata :


 Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan
batu merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu
kesatuan yang juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal
selalu diusahakan agar tidak merupakan satu garis, harus
bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut. Siar vertikal pada
umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar horizontal setebal 1,5
cm.
 Cara pemasangan batu bata adalah: sebelum pemasangan perlu
dibasahi lebih dahulu atau direndam sebentar di dalam air.
Sesudah lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang,
maka disiapkan papan mistar yang menentukan tinggi lapisan
masing-masing, sehingga dapat diatur seragam.
 Kemudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu
masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang
sudah didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah
yang akan dipasang pada sisi sebagai siar vertikal. Sekarang batu
merah dipasang menurut tali yang telah dipasang menurut papan
mistar sampai batu merah terpasang rapat dan tepat. Dengan
sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siar-siar dipotong
untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya. Pada
musim hujan dinding-dinding pasangan batu merah yang belum
kering harus dilindungi terhadap air hujan.
 Batu bata yang dipergunakan dalam pekerjaan ini, biasanya batu
bata lokal dari Kulim yang memenuhi ketentuan. Batu bata harus
sempurna pembuatan rusuk-rusuknya tajam serta ukurannya sama

20
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

besar. Sebelum batu bata dipasang harus direndam terlebih


dahulu sampai gelembung udara tidak terlihat lagi (jenuh). Batu
bata yang dipasang harus utuh, kecuali untuk sambungan atau
penutup sudut. Pekerjaan meredam bata memang pada saat ini
jarang dilakukan dengan alasan kesulitan kerja, yang sering
dilakukan hanya sekedar menyiram batu-bata tersebut.
 Adukan untuk pasangan dinding ½ bata 1pc : 4 Pasir.
 Dalam satu hari pemasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari
1 (satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari harus
dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retaknya dinding dikemudian hari, semua
pemasangan harus rata (horisontal) dan tiap-tiap kali diukur rata
lantai dengan menggunakan benang tidak boleh lebih dari 30 cm
diatas pasangan dibawahnya.
 Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama lain harus
dapat mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan
menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk las-lasan dibawah
sudut/tepi. Pada pasangan bata satu batu dan pasangan yang
lebih tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk atau peraturan
yang seharusnya. Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan
pemasangan yang sempurna kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana
ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.
 Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 10 m harus
ditambahkan kolom dan balok penguat atau sesuai dengan
gambar.
 Semua pasangan baru, harus dijaga jangan terkena sinar matahari
langsung dan harus menyediakan karung-karung yang digunakan
untuk menutup pasangan serta keadaannya harus basah, selain
karung goni juga dapat digunakan karung bagir atau lainnya untuk
menutup pasangan tersebut.
 Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) harus
diberi stek-stek besi beton diameter 8 mm, jarak 50 cm, yang

21
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

terlebih dahulu ditanam dengan baik/dicor bersamaan pengecoran


beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 20 cm kecuali ditentukan lain.

22
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Pemasangan Dinding Bata

b. Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:4 dan Acian Dinding dan Kolom


Lingkup Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a. Pekerjaan Plesteran dan Acian halus campuran semen, pasir dan air
untuk dinding pasangan bata dan pekerjaan bidang lainnya.
b. Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian

Pekerjaan Plesteran dan Acian campuran semen, pasir dan air untuk
dinding bata dan bidang lainya yang ditunjukan dalam Gambar.
Dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bata atau
bidang beton telah disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
1. Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak
dihaluskan. Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk
kedap air, yaitu 1 PC : 3 PS. Dipakai untuk: Menutup permukaan
dinding pasangan yang tertanam di dalam tanah hingga ke permukaan
tanah dan atau lantai.
2. Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 3 PS. Aduk plesteran ini
digunakan untuk pasangan batu bata dan permukaan bidang lainnya,
yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.
3. Plesteran kedap air adalah campuran lPC : 3PS. Aduk plesteran ini
untuk :
Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar
bangunan.
Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan
yang disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam Gambar
Kerja hingga ketinggian 150 cm dari permukaan lantai. Semua
pasangan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian

23
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

sampai 30 cm dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain


dalamgambar kerja.
4. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap jarak
2 M. Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm. Jika ketebalan melebihi
2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam yang
diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang
bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat Plesteran.
5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk seluruh
bangunan.
6. Pekerjan acian adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupas ehingga mendapatkan campuran yang homogen.
Acian ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding
pasangan. Pekerjaan acian ini dilaksanakan sesudah pekerjaan
plesteran berumur 8 (delapan) hari atau dianggap selesai oleh Direksi
Pekerjaan.
7. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1,5 s/d 2 m, dipasang
tegak dan menggunakan keping-keping bambu dengan ukuran
secukupnya untuk patokan kerataan bidang.
8. Bila plesteran menggunakan mortar DRY MIX maka wajib
mengikuti semua persyaratan dari mulai penanganan bahan, proses
pengerjaan, cara kerja untuk dinding bata, selkon, dan sejenisnya
maupun permukan beton, cara perlindungan dan cara pemeliharaan
dari produsen DRY MIX tanpa terkecuali. Demikian juga untuk acian
plesteran.
9. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu
dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran
lebar 0,7 cm dalam 1 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di gambar.
10. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering, selama 14 ( empat belas ) hari terus

24
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

menerus dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan


bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara
cepat dan tumbuhnya lumut.
11. Jika terjadi keretakan yang bukan retak rambut sebagai akibat
pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan
diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas. Setelah
acian selesai, acian harus dibasahi terus menerus sekurang-kurangnya
7 (tujuh) hari.
12. Selama pemasangan dinding batu bata /beton bertulang sebelum di
finish, memelihara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan dan
pengotoran bahan lain,setiap kerusakan menjadi tanggung dan wajib
diperbaiki.
13. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 14 ( empat belas ) hari.

25
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gambar 21. Ilustrasi Pekerjaan Plesteran Dinding Bata

5. Pekerjaan Kuzen Pintu, Jendela, Penggantung dan Pengunci


5.1 Pekerjaan Pasangan Kuzen Pintu Type P1
a. Pekerjaan Pasangan kuzen kayu Kelas 1

Kusen terdiri dari :

1. Tiang
2. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun
jendela.
3. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam
tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau
kebelakang.

26
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Alur kapur, bagian dari tiang yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk
menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar
apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
5. Angkur, dipasang pada tiang berfungsi untuk memperkuat melekatnya
pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke
belakang.
6. Duk (neut), dipasang pada tiang di bagian bawah, khusus untuk kusen
pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan
melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.

Cara pemasangan Kuzen Pintu:


1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau
2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
3. Pasang angker pada kusen secukupnya.
4. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter
dari tinggi bouwplank.
5. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan
menggunakan unting-unting.
6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
7. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan
menjadi kokoh.
8. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada
tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.

27
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

b. Pekerjaan Pasangan daun Pintu Kayu Kelas 2

Cara Pemasangan Daun Pintu


1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun
kearah tinggi.
5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang
daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm,
dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan
pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat
engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan
engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga
terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara
melepaskan pen.
11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan
baik, rata dan lurus dengan kusen.
12. Pasang Kunci tanam, Handle, dan Grendel Pintu

28
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

29
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

c. Pekerjaan Pasangan Engsel


 Tentukan jumla pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan
jendela dan ketentuan gambar kerja)
 Tandai titik-titik pemasangan dengan menggunakan pensil
 Berdirikan pintu/jendela dan dalam keadaan yang rata seimbang,
tandai juga pasangan engsel pada bagian kusen tempat akan
digantungkanny daun pintu/jendela (posisi titik pada daun
pintu/jendala dalam keadaan seimbang dengan posisi titik pada
bagian kusen).
 Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras
engsel dan pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
 Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel
pintu/jendela ke bagian dinding dan pastikan bahwa pintu/jendela
dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
 Sebagi langkah terakhir lumasi engsel dengan pelumas.

d. Pekerjaan Kunci Tanam


 Ukur Lebar dan tinggi pintu untuk menentukan letak titik pemasangan
kunci yang disesuaikan dengan tinggi penggunan pintu.
 Tandai titik pemasangan kunci dengan pensil
 Buat lubang pada titik yang telah ditandai sebelumnya dengan
menggunakan pahat kayu, rapikan kemudian pasanglah kunci dalam
posisi yang pas dan tepat.
 Pemasangna kunci menggunakan skrup dengan ukuran sesuai
dengan lubang sekrup tidak menggunakan paku untuk memperkuat
dudukan kuncinya.
 Setelah semua instalasi telah terpasang, kemudian lakukan pengujian
agar kunci dan berfungsi dengan sempurna.

30
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

e. Pekerjaan Grendel PIntu


Grendel pintu berfungsi sebagai pengunci pintu ketika ditutup. Jadi
pastikan bahwa grendel ini terpasang dengan baik sehingga pintu anda
terkunci sempurna dan benar-benar aman.
 Usahakan untuk mencari lokasi yang mudah untuk di jangkau, artinya
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah karena akan menakibatkan
orang yang menggunakannya sulit untuk memakainya.
 Hindari tempat yang memang dirasa kurang pas atau tidak cukup
ketika dipasang grendel pintu, karena akan menyebabkan grendel
tersebut mudah lepas dan sulit ketika di baut.
 Hindari juga tempat yang mudah retak atau bahkan sudah pecah, itu
juga dapat mengakibatkan sulitnya pemasangan grendel dan kita
akan menjadi repot sendiri dalam melakukan pemasangan grendel.
 Ketika memasang grendel selalu lihat dahulu lokasi yang akan
dipasang, artinya apakah menggunakan grendel dengan ukuran kecil
atau besar. Jika itu tidak diperhatikan akan menjadikan pintu tidak
rapi dan kurang baik ketika di pasang.
 Dalam memasang grendel selalu usahakan untuk menggunakan
waterpass, karena dengan menggukan waterpass itu sangat penting
untuk pemasangan grendel menjadi lurus dan kemungkinan besar
hasinya akan sangat memuaskan.
 Saran saya jika memasang grendel pintu atau grendel tanam selalu
gunakan skrup dan baut yang positip, sebab itu akan mempermudah
pekerjaan dan tidak membuang waktu banyak dalam bekerja.
 Usahakan selalu untuk menggunakan perlatan yang sesuai standart,
karena dengan peralatan yang baik dan standart tenaga yang kita
gunakan untuk memasang grendel menjadi ringan.
 Jika ada, bisa menggunakan bor otomatis dalam memasang baut.

f. Pekerjaan Pengecatan Kuzen Pintu dengan Cat Minyak


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan Kuzen Pintu dengan Cat
Minya:
1. Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel,
biasanya bekas adukan semen ketika tukang batu mengerjakan

31
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

pekerjaan plesteran dan acian dinding. Gunakan kapek kayu, dan


haluskan dengan amplas ukuran sedang.
2. Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan
kain ball politur (kain limbah kaos).
3. Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan
thinner. Cat dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar
plamur kayu menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam
waktu yang lama cat finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang
akan dicat harus benar-benar kering (kayu oven). Kayu yang kurang
kering hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu
tertentu akan retak-retak dan keriput.
4. Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur
kayu dengan teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan
menutup pori-pori kayu. Menegerjakan pekerjaan ini setelah cat
dasar minimum 2 hari.
5. Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan
amplas ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur
kayu benar-benar kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat
(pori-pori kayu masih terlihat), lakukan plamur ulang.
6. Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata,
tidak ada yang terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat
dasar yang diencerkan dengan thinner (lebih encer dari campuran no.
1).
7. Pengecatan dengan cat finishing (3 x), atau 3 lapis. Lakukan
setelah cat dasar benar-benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat
yang dicampur thinner sehingga cat tidak mengenental. Setelah
bebarapa saat cat di dalam kaleng akan mengental, lakukan
pengenceran ulang dengan thinner seukupnya,  jangan terlalu encer
dan jangan terlalu kental.

5.2 Pekerjaan Pasangan Kuzen Jendela Type J1 dan J2


a. Pekerjaan Pasangan Kusen Kayu Kelas 1

Kusen terdiri dari :

32
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Tiang
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan
ambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun
jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam
tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau
kebelakang.
5. Alur kapur, bagian dari tiang yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk
menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar
apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang berfungsi untuk memperkuat melekatnya
pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke
belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang di bagian bawah, khusus untuk kusen
pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan
melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.

Cara Pemasangan Kuzen Jendela


1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah
dijangkau.
2. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as
bouwplank.
3. Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .
4. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.
5. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.
6. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan
unting-unting.
7. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.
8. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang
benar.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.

33
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

34
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

b. Pekerjaan Pasangan daun Jendela Kaca Rangka Kayu Kelas 2


Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra
hati-hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa
hal yang penting pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela.
Konstruksi pemasangan kaca pada daun jendela dapat dilakukan dengan
bermacam-macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka
daun  intu/jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal
kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan
belakang yang sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan
kaca agar stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di
sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal kaca
lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu solid, bagian dalam rangka
perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan kaca. Kemudian kaca
ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
1. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
2. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
3. Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun
kearah tinggi.
5. Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada
tiang daun jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah
15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran horizontal) atau engsel
ditanam pada bagian ambang atas daun jendela dengan jarak 15-20
cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal).
6. Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela
tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela.

35
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara


melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang atas
kusen
8. Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan
engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga
terpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya.
9. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara
melepaskan pen.
11. Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan
baik, rata dan lurus dengan kusen.
12. Pasang Handle, Kait Angin dan Grendel Pada Daun Jendela

c. Pekerjaan Pasangan Engsel Jendela


 Tentukan jumla pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan
jendela dan ketentuan gambar kerja)
 Tandai titik-titik pemasangan dengan menggunakan pensil
 Berdirikan pintu/jendela dan dalam keadaan yang rata seimbang,
tandai juga pasangan engsel pada bagian kusen tempat akan
digantungkanny daun pintu/jendela (posisi titik pada daun
pintu/jendala dalam keadaan seimbang dengan posisi titik pada
bagian kusen).
 Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras
engsel dan pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
 Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel
pintu/jendela ke bagian dinding dan pastikan bahwa pintu/jendela
dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
 Sebagi langkah terakhir lumasi engsel dengan pelumas.

d. Pekerjaan Pasangan Handvaten (tangan-tangan jendela)


Semua jendela dipasang alat Hanvaten (tangan-tangan jendela) yang
sesuai:
Metode Pelaksanaan Pemasangan Handavaten (tangan-tangan jendela) :

36
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Setelah Daun jendela siap untuk dipasangkan pada dudukannya


dalam kondisi belum  dilapisi cat ataupun plitur dipasangkan engsel
pintu 3 (tiga) pasang dengan ketinggian dan jarak sedemikian rupa
laludipasangkan  kunci  sesuai  dengan  peruntukannya  pada  posisi 
yang ditunjukkan pada gambar ketinggian pemasangan lubang kunci.
 Pemasangan kunci memakai sekrup dengan ukuran sesuai dengan 
lubang sekrup  tidak menggunakan  paku  untuk memperkuat dudukan
kuncinya.
 Untuk  tiap  jendela  dan  bouvenlict  dipasangkan  hak  penahan  dan
grendel pengunci.

e. Pekerjaan Pasangan Grendel Jendela


Grendel Jendela berfungsi sebagai pengunci jendela ketika ditutup. Jadi
pastikan bahwa grendel ini terpasang dengan baik sehingga jendela anda
terkunci sempurna dan benar-benar aman.
 Usahakan untuk mencari lokasi yang mudah untuk di jangkau, artinya
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah karena akan menakibatkan
orang yang menggunakannya sulit untuk memakainya.
 Hindari tempat yang memang dirasa kurang pas atau tidak cukup
ketika dipasang grendel jendela, karena akan menyebabkan grendel
tersebut mudah lepas dan sulit ketika di baut.
 Hindari juga tempat yang mudah retak atau bahkan sudah pecah, itu
juga dapat mengakibatkan sulitnya pemasangan grendel dan kita
akan menjadi repot sendiri dalam melakukan pemasangan grendel.
 Ketika memasang grendel selalu lihat dahulu lokasi yang akan
dipasang, artinya apakah menggunakan grendel dengan ukuran kecil
atau besar. Jika itu tidak diperhatikan akan menjadikan pintu tidak
rapi dan kurang baik ketika di pasang.
 Dalam memasang grendel selalu usahakan untuk menggunakan
waterpass, karena dengan menggukan waterpass itu sangat penting
untuk pemasangan grendel menjadi lurus dan kemungkinan besar
hasinya akan sangat memuaskan.

37
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Saran saya jika memasang grendel jendela atau grendel tanam selalu


gunakan skrup dan baut yang positip, sebab itu akan mempermudah
pekerjaan dan tidak membuang waktu banyak dalam bekerja.
 Usahakan selalu untuk menggunakan perlatan yang sesuai standart,
karena dengan peralatan yang baik dan standart tenaga yang kita
gunakan untuk memasang grendel menjadi ringan.
 Jika ada, bisa menggunakan bor otomatis dalam memasang baut.

f. Pekerjaan Pasangan Hak Angin Jendela/ Kait Angin


Kait angin atau pengait jendela adalah sebuah aksesoris jendela yang
membuatnya dapat selalu terbuka. Seringkali kita melihat bentuk kait
angin ini dengan desain yang beranekaragam dan memiliki berbagai jenis
bahan. Tetapi kebanyakan desain memiliki cara yang hampir sama dalam
pemasangannya sehingga anda tidak perlu bingung dalam memasang
kait angin ini. pada dasarnya terdapat 2 bagian utama dari kait angin ini,
yaitu bagian hook dan bagian untuk menyangkutkan kait. Kedua bagian
ini dipasang dengan cara yang sama yakni dengan prinsip pemasangan
baut.
 Langkah pertama adalah menentukan letak kait dan tempat
sangkutan kait. Untuk kaitnya bisa ditempatkan dikusen jendela
sedangkan untuk rumah kait, bisa ditempatkan dibagian dalam
jendela sisi bawah. Letaknya pun harus saling lurus tidak boleh ada
pergeseran dari keduanya sehingga saat dipasangkan akan
menyebabkan tidak lurusnya kait angin ini.
 Jika posisi sudah ditentukan, mulailah memasang kait terlebih dahulu
pada bagian kusen jendela. Caranya tinggal menyekrup kait dengan
kusen menggunakan sekrup atau baut.
 Setelah kait terpasang dikusen, langkah selanjutnya adalah
memasang rumah kait pada jendela dengan cara yang sama hingga
benar – benar kuat.
 Langkah terakhir adalah mencoba kait angin ini apakah berfungsi dan
tidak melenceng atau ternyata ada kesalahan yang bisa membuatnya
kurang berfungsi dengan baik. Jika memang demikian maka kait
angin harus dibongkar dan dipasang kembali dengan benar.

38
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

g. Pekerjaan Pasangan Kaca Polos Jendela Tebal 5 mm


Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra
hati-hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa
hal yang penting pada saat memasang kaca pada jendela. Konstruksi
pemasangan kaca pada jendela dapat dilakukan dengan bermacam-
macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka jendela,
fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4 mm,
sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang sekaligus
jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah,
kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca
tetap pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan
rangka kayu solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan
untuk penempatan kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di
sekeliling rangka kayu.
Cara Pemasangan Jendela Kaca :
 Pekerja pemasang kaca haruslah orang yang telah memiliki
pengalaman dalam bahan dan sistem pemasangan kaca.
Pergunakan alat dan perlengkapan yang di rekomendasikan oleh
pabrik kaca.
 Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar cocok
dengan setiap bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi yang
disyaratkan
 Berilah primer pada tumpukan bingkai untuk menerima panel kaca
sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, dengan memakai primer
yang direkomendasikan.
 Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperampat dari sisi
sill. Gunakan block dengan ukuran yang memadai untuk menyangga
kaca sesuai dengan rekomendsi dari pabrik.
 Berilah ruang / spasi untuk kaca terhadap pengakhiran kecuali
terdapat gasket dan tape yang continue, dengan minimum 2 (dua)
peregang /pembatas pada setiap sisi dari kaca.

39
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak


boleh bergetar yang menandakan kurang sempurnanya pemasangan
seal disekililing kaca
 Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat menjami
bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan
dan udara luar
 Pemasangan kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam bangunan,
untuk memudahkan penggatian

h. Pekerjaan Pengecatan Kuzen Jendela dengan Cat Minyak


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan Kuzen Jendela dengan Cat
Minya:
1. Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel,
biasanya bekas adukan semen ketika tukang batu mengerjakan
pekerjaan plesteran dan acian dinding. Gunakan kapek kayu, dan
haluskan dengan amplas ukuran sedang.
2. Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan
kain ball politur (kain limbah kaos).
3. Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan
thinner. Cat dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar
plamur kayu menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam
waktu yang lama cat finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang
akan dicat harus benar-benar kering (kayu oven). Kayu yang kurang
kering hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu
tertentu akan retak-retak dan keriput.
4. Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur
kayu dengan teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan
menutup pori-pori kayu. Menegerjakan pekerjaan ini setelah cat
dasar minimum 2 hari.
5. Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan
amplas ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur
kayu benar-benar kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat
(pori-pori kayu masih terlihat), lakukan plamur ulang.

40
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata,


tidak ada yang terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat
dasar yang diencerkan dengan thinner (lebih encer dari campuran no.
1).
7. Pengecatan dengan cat finishing (3 x), atau 3 lapis. Lakukan
setelah cat dasar benar-benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat
yang dicampur thinner sehingga cat tidak mengenental. Setelah
bebarapa saat cat di dalam kaleng akan mengental, lakukan
pengenceran ulang dengan thinner seukupnya,  jangan terlalu encer
dan jangan terlalu kental.

6. Pekerjaan Kuda-kuda dan Penutup Atap


Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan pasangan kuda baja ringan
b. Pekerjaan Pasangan Lisplank Zigcallum
c. Pekerjaan Kisi-kisi aluminium ventilasi atap
d. Pekerjaan Pasangan Penutup Atap Genteng mental
e. Pekerjaan Pasangan Nok atas atap genteng metal
f. Pekerjaan pasangan Nok samping atap genteng mental

Pekerjaan Atap dan Kuda-kuda


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap :
Persiapan Kerja
 Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kuda-kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
 Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan
melakukan pekerjaan diatas ketinggian.
 Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda,
antara lain: bordan hexagonal socket, meteran, selang air
(waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan
sebagainya.

Leveling Marking

41
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata


dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku
sebagai alat bantu.
 Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang
ada di bawahnya.
 Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan
gambar rencana atap.
 Mengukur jarak antar kuda-kuda.

Mengukur Jarak Antar Kuda-kuda

Pengangkatan dan Pemasangan Kuda-kuda

 Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan


kerusakan pada rangkaian kuda- kuda yang telah selesai dirakit.

42
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mengangkat kuda-kuda

 Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok


berdasarkan gambar kerja atau wall-plate berada disebelah kanannya
adalah sisi kanan.

Memasang kuda-kuda

 Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring


balok menggunakan benang dan lot (unting-unting).
 Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 –14 x 20 HEX.
 Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak
berubah.

43
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-5 untuk mendirikan semua kuda-


kuda sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
 Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum1,2
meter).
 Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)

Memasang Balok Nok

 Memasang Balok Nok.


 Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beba
nangin. Bracing dipasang diata stop- chord dan dibawah reng.

44
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Memasang Bracing Pengikat

 Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis


penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-
kuda diikat memakai screw ukuran10-16x16 sebanyak2 (dua) buah.

Memasang Reng Atap

 Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir


yang menumpu ring balk). Pada atap jenis pelana outrigger dapat
dipasang sebagai overhang dengan Panjang maksimal 120 cm dari
kuda-kuda terluar, dan jaraka ntar outrigger 120 cm. Outrigger harus
diletakkan dan di-screw dengan duabuah kuda-kuda yang terdekat.
 Memasang ceiling battens dengan jarak antar masing-masing ceiling
battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian
atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceiling
battens dengan ring balok diberi bantalan bracket yang diikat memakai2
(dua) buah dynabolt. Fungsi ceiling battens adalah untuk memperkuat
ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan sambungan memanjang ceiling
battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus
overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-
screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahanp
lafond dan penggantungnya

Metode Pelaksanaan Pemasangan Atap Genteng Mental dan Lisplank


Zigcallum

45
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Sebelum pemasangan penutup atap, talang horizontal (Jika ada) sudah


terpasang dan terkunci pada tempatnya sesuai gambar kerja. semua
logam yang telah terpasang telah diberi lapisan cat dasar.
2. Pelaksanaan pengecatan ini harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam Pekerjaan Pengecatan.
3. Selanjutnya dilakukan pemasangan lesplank Zigcallum
4. Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila
akan dipasang rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap sisi
dimana pemasangan dimulai.
5. Memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan bahwa
permukaan atas semua gording atau atap sudah satu bidang. Jika
belum satu bidang, dapat menyetel atau mengganjal bagian bagian ini
terhadap rangka penumpu/gording. Dalam keadaan apapun juga, untuk
mengatur kemiringan atap, ganjal tidak diperkenankan dipasang
langsung di bawah plat kait. Hal ini harus diperhatikan sungguh-sungguh
oleh Kontraktor karena penyetelan dan pengganjalan tidak tepat akan
mengakibatkan gangguan pengikatan terutama jika jarak penyangga
kecil.
6. Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila
dipergunakan plat kait, jarak perletakan pertama maupun terakhir dari
plat kait terhadap ujung/tepi lembaran harus memenuhi persyaratan
pabrik.
7. Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk
mencegah penggeseran.
8. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat distel 2 mm dengan
menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah lembaran pada saat
mengikatkan plat kait tersebut.
9. Untuk mencegah plat kait menggeser ke bawah, harus dipergunakan
pengikat positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait tersebut.
10. Pada lembaran akhir di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut harus
ditekuk kebawah untuk mencegah air mengalir melalui sisi bawah
lembaran ke dalam bangunan.
11. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut.

46
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

12. Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan


pemasangan kesamping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan
seterusnya. Pada tumpangan akhir, sebaiknya gunakanlah dua (2)
lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih pendek.
Tumpangan/overlap akhir harus memenuhi persyaratan pabrik.
13. Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan/capping harus
ditakik sesuai dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah penutup
bubungan/capping terpasang. Penakikan dilakukan dengan alat yang
disediakan oleh pabrik khusus untuk pekerjaan tersebut. Setelah ditakik,
barulah kedua sisi tepi penutup bubungan/capping ditekuk ke bawah
dengan alat penekuk yang disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut
hingga menutup sampai lembah antara dua (2) rusuk lembaran.
Penutup bubungan/capping disekrupkan pada setiap rusuk lembaran.
14. Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain lainnya harus
dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik
pembuat walaupun belum ataupun tidak tercantum dalam Gambar Kerja
maupun Gambar Pelengkap sehingga didapat hasil yang baik, terhindar
dari kemungkinan kebocoran.
15. Meneliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang rapi dan lurus,
garis garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak bergelombang ke arah
horizontal maupun vertikal, menghasilkan penampilan yang baik.
16. Bagian lembaran setelah terpasang yang boleh diinjak hanyalah pada
rusuk tepat diatas gording.

7. Pekerjaan Plafond
Lingkup Pekerjaan:
a. Pekerjaan Pasangan Rangka Plafond Kayu
b. Pekerjaan Pasangan Penutup Plafond Triplek 4 mm
c. Pekerjaan Pasangan List Profil Kayu Plafond
Metode Kerja Pemasangan Plafond sebagai dibawah ini:
 Rangka plafond digunakan kayu yang kering, lurus tidak bengkok
dengan ukuran 5/10 cm. Untuk balok anak dan bidang permukaan
diserut rata.

47
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Penggantung plafond menggunakan materi kayu 5/7 cm yang


dipasang secukupnya, sehingga konstruksi rangka plafond benar-
benar kokoh dan stabil.
 Pelaksanaan rangka plafond yakni 100 x 50 cm, untuk setiap jarak
maksimal 3 m harus dipasang balok induk 5/10 cm kearah bentang
pendek, biar diperhatikan bahwa gantungan plafond kayu 5/7 cm
harus di pasang, sehingga plafond benar-benar kaku.
 Pertemuan antara plafond diberi nat sebesar 3 mm yang lurus dan
rapat, pertemuan plafond dinding sisi / list plank dipasang list kayu ¼
cm
 Penutup plafond menggunakan triplek 4 mm list plafond menggunakan
ukuran ¼ kayu kelas II.
 Setelah rangka telah selesai, cek apakah rangka sudah benar-benar
kuat dan tidak bergelombang agar potongan triplek dapat dipasang
dengan rapi perhatikan untuk lokasi pemasangan titik lampu.

8. Pekerjaan Lantai
Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Lantai
b. Pekerjaan urugana Pasir
c. Pekerjaan Lantai Cor Beton K175
d. Pekerjaan Pasangan Keramik
e. Pekerjaan Pasangan Bata 1:4
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai
keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : keramik 40x40 cm, semen PC, pasir, semen
grouting nat, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran,
waterpass, benang, selang dan

Pengukuran

48
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lebih dahulu menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk star/awal


pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

Pelaksanaan pekerjaan pasangan keramik lantai

 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan


disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.
 Pemasangan Lantai Keramik dapat dimulai setelah rabat beton atau
cor beton lantai sudah kuat, selanjutnya langkah awal pemasangan
keramik adalah pembuatan garis bantu sebagai pedoman
pemasangan keramik di lantai yang akan dipasangkan.
Pembuatan garis bantu bisa di lakukan dengan pembuatan benang
atau garis kapur.
 Pembuatan garis siku pada dua arah sumbu yang merupakan titik
awal pemasangan keramik biasanya ditempatkan pada sudut pintu
masuk ruangan. Jika sudah mendapatkan garis siku, tarik garis
benang pada kedua arah sumbu tersebut pada ketinggian permukaan
keramik yang akan dipasangkan. Ketingggian benang dari
permukaan lantai dasar sesuai dengan ketebalan adukan dan
ketebalan keramik. Peletakan titik awal dilakukan peletakan keramik
tanpa perekat untuk memastikan keramik sudah sesuai.
 Memasang keramik mulai dari dinding dekat pintu diatas permukaan
lantai yang kosong (belum ada adukan spesi/mortar), pasang keramik
dalam satu baris dan menggunakan spacer di antara setiap keramik
untuk mendapatkan setiap sisi keramik menjadi seragam dan untuk
untuk menjaga jarak yang sama pada semua keramik yang dipasang.
Hal ini ditujukan untuk mendapatkan jumlah keramik penuh dalam 1
barisan.
 Ketika mencapai ujung lain ruangan dan tidak bisa lagi memasang 1
lembar keramik ukuran penuh , menggunakan sebuah balok panjang
dan meletakkannya tegak lurus ke baris keramik. Pemberian balok
ini ditujukan supaya keramik tidak bergeser.

49
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Berdasarkan panjang ruang yang tersisa di sisi ruangan, menggeser


baris untuk mencapai perbatasan yang sama pada kedua sisi
ruangan, sehingga potongan pada pinggir kiri dan kanan akan
didapatkan pada lebar yang sama. Jika tidak menginginkan jumlah
potongan yang terlalu banyak, menggeser titik awal, dimana hanya
akan melakukan pemotongan sisa keramik pada salah satu sisi saja.
 Setelah sudah mendapatkan garis pemasangan keramik selanjutnya
adalah memulai pemasangan keramik di atas perekat atau adukan
spesi/mortar. Penuangan perekat harus dilakukan secara teratur dan
tidak boleh dilakuakan pada luasan yang terlalu lebar. Meletakkan
adukan pada pemasangan luasan keramik antara 4-5 lembar
keramik. Meletakkan adukan terlalu lebar dikhawatirkan akan
membuat adukan akan cepat mengering sehingga rekatan tidak
terlalu baik. Disamping itu juga akan mengganggu gerakan untuk
memasangkan keramik tersebut.
 Menggunakan sekop berlekuk untuk meratakan adukan permukaan
perekat disetiap luasan yang akan anda pasang. Setelah permukaan
adukan secara rata, letakkan keramik dipermukaan perekat dengan
perlahan dan atur posisi ketegakannya pada garis benang bantu yang
sudah dibuat.
 Ketika mulai memasang keramik , dimana akan memulai memasang
perekat adukan mortar. Menggunakan spacer untuk memastikan ubin
spasi merata. Menggunakan waterpass untuk memastikan
permukaan keramik benar benar rata . Menggunakan palu karet atau
balok kayu untuk mengetok atau menekan keramik ke bawah,
melakukan secara lembut dan perlahan hingga permukaan benar
benar rata, dan saat itu juga harus tetap mencek ketegakan pada
bidang rata berdasarkan garis bantu yang ada.
 Pada saat mengetok keramik , jika mendengar suara dengung, harus
memeriksa apakah ada kemungkinan keramik tidak merekat pada
adukan, kemungkinan hal ini disebabkan kurangnya adukan sehingga
tidak mengikat ke dasar keramik.
 Lakukan perbaikan dengan mengangkat keramik secara perlahan
kemudian tambahkan adukan pada permukaan adukan sampai

50
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

merat , kemudian pasang keramik kembali. Jika adukan sebelumnya


sudah sempat mengering, harus mengangkat semua adukan dan
menggantinya dengan adukan yang baru. Cara ini dilakukan setiap
pemasangan tiap lembar keramik. Untuk barisan selanjutnya, akan
lebih mudah untuk mengecek kelurusan dan jarak antara spacer
dengan mengikuti ujung keramik yang ada didepan dan
disampingnya.
 Pada ujung barisan perlu memotong keramik, untuk mendapatkan
harus melakuan pemotongan keramik, lakukan dengan cara
meletakkan keramik tepat di atas keramik penuh terakhir dan atur
penempatannya ke batas dinding sehingga mendapatkan batas
keramik yang akan dipotong. Tandai pada kermik yang akan dipotong
dan buat garis potongnya. potongan akan sama pada barisan
selanjutnya (potongan yang seragam), ukuran ini di gunakan untuk
acuan pemotongan selanjutnya.
 Untuk memotong keramik menggunakan pemotong ubin atau
glass cutter. Melakukan pemotongan keramik harus pada tempat
yang aman.
 Setelah semua ubin diletakkan dan perekat telah ditetapkan, dapat
melanjutkan ke fase grouting. Campur nat sesuai dengan
rekomendasi pabrikan. Pemasangan nat dengan pelampung karet
pada sudut 45 derajat, bekerja ke dalam sisi keramik.
 Membersihkan setiap kelebihan nat pada permukaan keramik
dengan spons. Jangan sampai nat keluar dari ruang sisi antar
keramik. Setelah nat telah rapi, membersihkan permuakaan keramik
dari sisa nat dengan menggunakan residu. Untuk menjaga
permukaan keramik tetap padat dan kuat, pengepelan permukaan
lantai keramik 3 hari pertama dengan obat keramik, setelah itu sikat
nat dengan sealer silicon.

51
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Pemasangan lantai keramik Pekerjaan Pengisian Nat Keramik

 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpas.


 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat
untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai
keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan
perapihan/finish garis siar/nat.
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik
dari kotoran.

9. Pekerjaan KM/WC, Dapur dan Sanitair


Lingkup Pekerjaan:
Pekerjaan Plat Dak Beton KM/WC
Pekerjaan Plat Beton Meja Bundar
Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
Pekerjaan Sanitair

Pekerjaan Plat Dak Beton KM/WCdan Plat Beton Meja Bundar


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur
beton.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Pekerjaan Plat Dak Beton
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.

52
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus menyampaikan


contoh bahan yang akan dipakai dan harus Membuat job mix formula
(Mix Design) untuk mendapat persetujuan Direksi. Beton yang
dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai
mutu K-225.

Pekerjaan pembesian
 Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk
saat akan dipasang.
 Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
 Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang sudah
ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
 Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
 Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel dan
perhatikan jarak antar sengkang.
 Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu tahu/decking
pada besi kolom untuk menjaga jarak antar tulangan dengan bekisting
sewaktu dilakukan pengecoran.

Bekisting Plat Beton


 Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
 Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan
dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
 Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran. Pasangan
bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
 Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau
besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.

53
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam bekesting.


 Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting

Pengecoran Beton K-225


 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang
diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang
diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan
kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan
kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran
dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi
untuk pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
 Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh. Pengecoran
yang berhubungan dengan sambungan selalu didahului dengan
penggunaan bahan Bonding Agent.
 Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat
padat dan tidak ada sarang tawon.
 Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai dilakukan
dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan
basah.

Pekerjaan Pasangan Penutup Lantai dan Dinding

54
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Memasang keramik lantai dan dinding bukanlah sebuah pekerjaan yang


mudah bagi yang belum menguasainya. Setidaknya ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam memasang keramik lantai dan dinding. Keramik
seringkali dipasang dengan kurang cermat, akibatnya sering timbul masalah-
masalah seperti nat yang berantakan, ubin retak, dan popping.

Pekerjaan Pasangan Penutup Lantai keramik

Metode Pelaksanaan Pemasangan Penutup Lantai dan Keramik


 Menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang cukup.
 Bahan – bahan di letakan di dekat lokasi pekerjaan pemasangan.
 Membersihkan lokasi pekerjaan.
 Memilih keramik yang akan dipasan, sehingga dapat dibedakan ukuranya
yang sama dan tidak ada yang cacat.
 Merendam keramik yang akan dipasang sehingga jenuh air.
 Mempersiapkan saluran instalasi yang tertanam didalam dinding keramik.
 Mengayak pasir yang akan dipakai untuk spesi.
 Menyiapkan lampu penerangan untuk kemudahan pemasangan
 Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/-
1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
 Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta
garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.
 Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian
– bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
 Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja
untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.

55
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat


sebelumnya sebagai acuan kerja.
 Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum
terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding
dan lantai.
 Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik
dengan spesi kosong.
 Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal
mengikuti garis sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
 Sebelum keramik dipasang, sebelumnya dinding dibasahi dahulu dengan
air.

Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan Pemasangan Closet Jongkok
Potong pipa PVC 4" rata dengan lantai yang sudah dirabat/cor. Sesuaikan
lobang pipa tersebut sesuai ukuran closet jongkok, yaitu dari dinding samping
45 cm dan dinding belakang 35 cm.

Persiapan Ukuran Pasang Closet

Buat koakan lantai dibelakang lobang PVC skitar 2-3 cm, ini dimaksudkan
supaya closet jongkok dapat sedikit jongkokan.

56
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pasang batako disamping kiri, kanan dan depan. Batako bisa juga diganti
batako ringan atau batu bata.

Pasang Dinding Closet

Rekatkan batako dengan adukan semen setelah ukuran Kloset Jongkok


disesuaikan

Lumuri dengan adonan semen di sekeliling batako, supaya tumpuan kloset


jongkok kuat dan kotoran mudah masuk kelobang pembuangan.

Adonan Semen Pada Tumpuan Closet

57
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tempelkan closet jongkok pada tumpuan yang telah dibuat dan sedikit diberi
tekanan. Levelkan dengan water pas.

Closet Jongkong Siap terpasang

Pekerjaan Pasangan Water Tank 1000 Lt Mesin Pompa Air + Pelampung


Diperlukan beberapa persiapan, keteletian dan pengalaman dalam
memasang tangki air agar terpasang dengan baik dan benar. Perlu diketahui
bahwa Setiap 1000 liter air memiliki berat 1 ton, sehingga sangat penting
dalam mempertimbangkan pembuatan pondasi yang mampu menahan berat
keseluruhan tangki. Pondasi yang dibuat dengan baik dan benar sangat
penting untuk semua tangki air.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Tempat Peletakan Tangki
Tower yang terbuat dari kerangka besi (tidak memilikit celah pada alas
dudukan tangki).
Tower yang terbuat dari beton bertulang
Dak dari beton bertulang
Lantai dasar dibuat dari beton bertulang atau pasangan batu bata.

58
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Pondasi untuk alas tangki harus bersih, datar, rapat dan rata (usahakan
diatur dengan waterpass)
3. Tempat untuk membuat pondasi harus dalam kondisi padat dan stabil.
4.  Lebar pondasi harus lebih besar daripada diameter tangki.
5. Usahakan untuk tidak menempatkan tangki air di atas instalasi pipa
dan/atau kabel tertimbun (untuk memudahkan bila suatu saat pipa atau
kabel tersebut akan diservis atau perawatan rutin).
6. Tempat yang akn dipasang tangki sebaiknya terbebas dari lalu lintas atau
mobilitas sehingga seluruh peralatan yang berhubungan dengan tangki
aman dari gangguan.
7. Hindari memasang tangki air di atas struktur bawah tanah seperti gudang,
tangki septik, saluran limbah, dll
8. Pasang water control /pelampung sesuai dengan kontrak.
9. Gunakan pompa air sesuai dengan konrak.
10. Letakkan pompa air pada posisi yang mudah untuk diperksa, agar
mempermudah anda bila ada masalah dikemudian hari.
11. Tempatkan pompa air sedekat mungkin dengan sumber air, memperkecil
jarak pipa hisap
12. Pompa air diikat (dibaut) kuat pada dudukan, untuk menghindari
pergerakan dan getaran pompa saat sedang beroperasi.
13. Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah
kebocoran dalam instalasi pipa air dan meminimalkan hambatan tenaga.
14. Pasang Saringan Pasir (strainer) untuk sumber air yang mudah terhisap
kotoran.

Pekerjaan Pemasangan Pipa


 Pekerjaan Pipa dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk Gambar, Uraian
dan Persyaratan Pekerjaan, Spesifikasi Pabrik serta petunjuk Direksi
Pekerjaan.
 Diperlukan koordinasi kerja dengan disiplin lain, terutama yang
bersangkutan dengan pekerjaan pemasangan intalasi Mekanikal, Elektrikal
dan Plumbing, baik jadwal pekerjaan maupun posisi meletakkan peralatan
di lokasi kerja.

59
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Semua jalur pipa dan pemasangan kran air sebelum dan sesudah
dipasang harus disetujui Direksi Pekerjaan dan dijaga dari kerusakan atau
hilang sebelum serah terima berita acara pertama (PHO).
 Pada saat pemasangan peralatan, perhatikan semua ukuran, peil, pola
dan syarat lain untuk pemasangan di lantai maupun di dinding/meja
beton. Pemipaan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada
sumbatan-sumbatan. Pemasangan unit saniter dan "accessories"nya harus
dilakukan dengan hati -hati dan cermat agar tidak terdapat bekas cacat
atau noda.
 Semua peralatan yang sudah tertanam dalam beton harus bersih dari
kotoran dan tidak cacat.
 Sambungan pipa dengan "accessories" unit saniter pada umumnya
menggunakan sambungan ulir. Penyambungan dengan ulir ini terlebih
dahulu harus memakai pintalan atau serat halus.
 Dilarang menutup dengan plesteran sebelum diadakan pemeriksaan
pengujian oleh Direksi Pekerjaan.
 Semua "fixtures" yang terpasang di dinding harus diusahakan tepat di
tengah atau pada nat ubin keramik

Pekerjaan Pemasangan Septictank dan Resapan


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Septictank Sebagai Berikut :
 Pengukuran dan penentuan lokasi sesuai Gambar dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
 Galian tanah dengan kedalaman 1500 mm dari top elevasi tutup
Septictank berdasarkan hasil pengukuran elevasi. Penggalian dilakukan
lebih lebar dari bangunan Septictank untuk memastikan masih ada ruang
untuk pemasangan dan pembongkaran bekisting dinding.
 Pemadatan tanah dasar dengan menggunakan alat stamper, jika kondisi
tanah dasar lembek maka akan ditambahkan lapisan material sirtu
sebelum pekerjaan pemadatan dilakukan.
 Penghamparan pasir urug dilanjutkan dengan perataan dan pemadatan
pasir dengan penyiraman air.

60
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Sehubungan dengan tidak adanya pekerjaan lantai kerja, maka untuk


memastikan tidak adanya air semen yang terserap oleh lapisan pasir urug
maka penyedia jasa akan menambahkan lapisan terpal plastic di atas pasir
urug sebelum dilanjutkan ke pekerjaan pembesian.
 Pemasangan besi lantai dengan besi wiremesh M-8 diatas beton tahu.
Dilanjutkan dengan pemasangan besi yang sama untuk dinding.
 Pemasangan bekisting dinding luar sesuai dengan ukuran bangunan
Septictank dan dilanjutkan dengan pengecoran lantai.
 Pemasangan bekisting dinding dalam dapat dilakukan setelah beton lantai
mempunyai kekuatan yang cukup dan setelah beton tahu untuk menjaga
selimut beton minimal 5 cm dari bekisting dinding.
 Pemasangan sparing pipe 4” pada posisi sesuai gambar dengan
mengikatnya dengan kawat beton untuk menjaga posisi pipa tidak
bergeser pada saat pengecoran dilakukan.
 Pengecoran dinding Septictank dilakukan setelah bonding agent
disiramkan pada pertemuan lantai dengan dinding dan memastikan
kepadatan beton dengan alat concrete vibrator.
 Pengecoran tutup Septictank dilakukan dengan langkah-langkah yang
sama dengan memastikan besi wiremesh M-8 dari dinding menyatu
dengan besi wiremesh M-8 plat tutup dan Pipa hawa telah terpasang serta
cetakan untuk tutup man hole telah sesuai gambar.
 Perawatan beton dan pembongkaran bekisting plat tutup setelah 3 hari.
 Back Fill dan pemadataan tanah bekas galian Septictank dilakukan lapis
demi lapis
 Setelah melakukan pembersihan bagian dalam Septictank, maka
selanjutnya dilakukan penyambungan pipa dari pipa buang KK/Toilet,
pemasangan aksesoris pipa didalam Septictank dan penyambungan pipa
buang dari Septictank menuju daerah resapan.
 Pemasangan tutup man hole yang sebelumnya telah di cetak di luar.

10. Pekerjaan Pengecatan Dinding dan Plafond


Mencat Plafond dengan cat tembok

61
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat
plafond.
 Approval material yang akan digunakan
 Persiapan material kerja antara lain : cat. Sealer dan air
 Persiapan alat bantu kerja antara lain : schafolding, roll, bak rool,
kuas dan ampelas.

2. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond


 Pastikan permukaan plafond sudah dalam keadaan rata.
 Proteksi area kerja dengan plastik terutama pada bagian lantai dan
pintu/jendela untuk menghindari tumpahan cat
 Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran
dengan ampelas.
 Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer (untuk
pengikat cat).
 Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish untuk
permukaan plafond minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan
jenis cat emultion.
 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah
kering.

Mengecat Dinding dengan cat tembok


Metode pelaksanaan penegecatan dinding tembok dilustrasikan pada gambar
berikut :
 Persetujuan merek dan warna cat yang akan dipakai dari Direksi
Pekerjaan.
 Pembersihan semua bidang yang akan dicat dari debu maupun persikan
beton

62
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Perbaiki bagian dinding yang cacat


 Haluskan permukaan dinding yang akan dicat
 Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat
 Lakukan pekerjaan cat dasar/seala

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan pertama

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan kedua

63
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Cek, apakah pengecatan finish yang terakhir itu sudah rata. Apabila
sudah rata bersihkan cat-cat yang mengotori bahan bahan/pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.

11. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal


Lingkup pekerjaan:
a. Pekerjaan Pasangan Instalasi titik lampu dan stop kontak
b. Pekerjaan pasangan saklar tunggal
c. Pekerjaan pasangan saklar seri
d. Pekerjaan pasangan stop kontak
e. Pekerjaan pasangan bola lampu
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Elektrikal
 Approval material approval Shop Drawing
 Pemasangan pipa conduit

 Penarikan kabel dan koneksi kabel

64
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Tes merger dan perapian kabel


 Pemasangan flexible conduit, colokan, saklar dan test nyala

12. Pekerjaan Saluran Keliling


Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan Galian Tanah Saluran Keliling
b. Pekerjaan Beton K-175 Lantai Saluran Keliling
c. Pekerjaan Pasangan Bata Saluran Keliling
d. Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:4 Saluran Keliling
e. Pekerjaan Pasangan Acian Saluran Keliling

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Saluran Keliling :


 Pekerjaan Pengukuran merupakan pekerjaan awal yang akan
dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan, pengukuran ini
menggunakan alat ukur Waterpass Pengukuran lapangan kerja ini
sebagai pedoman untuk membuat bowplank dan titik elevasi/ peil saluran.
 Pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja pondasi Beton K-
170. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti kembali ketinggian peil

65
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

yang diisyaratkan sesuai dengan gambar rencana serta menyiapkan


bagian tersebut dengan baik. Ketebalan cor lantai kerja disesuaikan
dengan dokumen lelang dan rata bagian permukaannya. Adukan harus
dibuat dengan menggunakan mesin pencampur (molen) atau dengan cara
lain yang disetujui pengawas, sampai didapat campuran yang homogen.
 Pasang benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk setiap 2 lapis
bata.
 Rendam bata dalam air.
 Aduk mortar (adukan) untuk pasangan bata dengan komposisi sesuai
spesifikasi teknis.
 Mortar awal berfungsi sebagai perataan permukaan
 Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama lain harus dapat
mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan menggunakan batu bata
pecahan kecuali untuk las-lasan dibawah sudut/tepi. Pada pasangan bata
satu batu dan pasangan yang lebih tebal harus disusun sesuai dengan
petunjuk atau peraturan yang seharusnya. Pada tiap pertemuan tegak
lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali ditiap- tiap
pertemuan dimana ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.
 Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak
dihaluskan. Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk kedap
air, yaitu 1 PC : 4 PS. Dipakai untuk: Menutup permukaan dinding saluran.
 Pekerjan acian adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Acian ini
merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding saluran. Pekerjaan
acian ini dilaksanakan sesudah pekerjaan plesteran berumur 8 (delapan)
hari atau dianggap selesai oleh Direksi Pekerjaan.

13. Pekerjaan Rabat beton Keliling Bangunan

Adapun tahapan  pelaksanaan  pekerjaan  Pekerjaan Rabat Beton Jalan


meliputi :
Pembuatan Acuan/Bekisting
Persiapan

66
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Memobilisasi dan mengatur peralatan yang akan dugunakan pada


pelaksanaan pekerjaan.
- Mengarahkan dan menugaskan personil / tenaga kerja untuk
melaksanakan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
- Mempersiapkan bahan / material yang sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan didalam spesifikasi teknis dan gambar kerja yang telah
disetujui oleh Direksi pekerjaan.

Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Acuan / Bekisting


Acuan dibuat dari bahan kayu (bahan papan dan material pendukung) yang
terpasang pada sisi kiri dan kanan disepanjang badan jalan yang akan
dikerjakan dengan ketinggian acuan disesuaikan dengan yang dipersyaratkan
didalam gambar kerja.
Acuan dibuat sedemikan sehingga membentuk badan jalan dan dapat
dibongkar tanpa merusak beton nantinya.

Anyaman Filter Plastik


Persiapan
 Mengarahkan dan menugaskan personil / tenaga kerja untuk
melaksanakan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
 Mempersiapkan bahan / material yang sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan didalam spesifikasi teknis dan gambar kerja yang telah
disetujui oleh Direksi pekerjaan.

Pelaksanaan Pekerjaan Anyaman Filter Plastik

- Anyaman filter plastik akan dipasang sesuai dengan prosedur yang


direkomendasikan oleh pabrik yang memproduksinya dan sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi pekerjaan.
- Anyaman filter plastik yang digunakan yaitu bahan plastik mulsa
- Bahan anyaman filter plastik yang sudah dipersiapkan dihampar
disepanjang badan jalan yang akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.
- Akan memberitahukan kepada Direksi pekerjaan secara tertulis bilamana
pekerjaan pemasangan anyaman filter plastik telah selesai dilaksanakan.

67
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Cor Beton K-175

Persiapan

- Memobilisasi dan mengatur peralatan yang akan digunakan pada

pelaksanaan pekerjaan.

- Mengarahkan dan menugaskan personil / tenaga kerja untuk

melaksanakan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

- Mempersiapkan bahan / material yang sesuai dengan standar yang

dipersyaratkan didalam spesifikasi teknis dan gambar kerja yang telah

disetujui oleh Direksi pekerjaan.

Pelaksanaan Pekerjaan Beton Mutu K-175


 Persiapan Tempat kerja

- Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan dan tulangan sudah

terpasang dan diikat kuat sehingga tiadak berubah pada saat pengecoran.

- Direksi pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan sebelum

menyetujui pemasangan acuan atau baja tulangan atau pengecoran beton

dan dan dapat meminta kepada pelaksana untuk melaksanakan pengujian

penetrasi kedalaman tanah keras, pengujian kepadatan atau pengujian

lainnya untuk memastikan cukup tidaknya daya dukung tanah terhadap

pengecoran beton.

- Bilamana dijumpai kondisi tanah pada badan jalan yang tidak memenuhi

ketentuan, Pelaksana dapat diperintahkan untuk mengubah dimensi atau

kedalaman dari pondasi dan/atau menggali dan mengganti bahan

ditempat tersebut, kemudian memadatkan tanah pondasi atau melakukan

tindakan stabilisasi lainya sebagaimana yang diperintahkan Direksi

pekerjaan.
 Pekerjaan Pengecoran

- Memberitahukan kepada Direksi pekerjaan secara tertulis paling lambat

24 jam sebelum memulai pekerjaan pengecoran beton, atau pekerjaan

meneruskan pengecoran beton bilamana pengecoran beton ditunda lebih

68
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

dari 24 jam. Pemberitahuan meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton

dan tanggal serta waktu pencampuran beton.

- Direksi pekerjaan akan member tanda terima atas pemberitahuan tersebut

dan memeriksa acuan dan tulangan, kemudian mengeluarkan persetujuan

secara tertulis maupun tidak untuk memulai melaksanakan pekerjaan

seperti yang direncanakan. Pelaksana tidak akan melakukan pengecoran

beton tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

- Sebelum pengecoran beton dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau

diolesi dengan minyak agar tidak meninggalkan bekas.

- Seluruh bahan/material yang akan digunakan seperti semen, pasir, kerikil

dan air dimasukkan kedalam concrete mixer 0,30 m3 – 0,60 m3 dan

dicampur menjadi satu sesuai dengan perbandingan yang tertera pada

spesifikasi teknis campuran beton sehingga menghasilkan

campuran/adukan beton sesuai dengan mutu yang disyaratkan.

Campuran beton dibuat sedemikan rupa sehingga terhindar dari segregasi

partikel kasar dan halus dari campuran. Beton akan dicor dengan cetakan

sedekat mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton

untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari

tempat awal pengecoran. Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan

dengan ketinggian lebih dari 150 cm. beton tidak boleh dicor langsung

kedalam air.

- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga

campuran beton yang telah dicor masih dalam keadaan plastis sehingga

dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.

- Pengecoran beton akan dilakukan tanpa berhenti sampai dengan

sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya

atau sampai selesai.

- Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilaman beton tidak

dicor sampai posisi akhir dalam cetakan dalam kurun waktu 1 jam setelah

69
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

pencampuran, atau waktu yang lebih pendek sebagai mana yang

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan

karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen yang digunakan,

kecuali diberikan bahan tambahan (aditif) untuk memperlambat atau

mempercepat proses pengerasan yang disetujui oleh Direksi pekerjaan.

- Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan yang akan dicor

terlebih dahulu akan dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas

dan rapuh kemudian disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat sebelum

melakukan pengecoran yang baru ini, bidang-bidang kontak beton lama

akan disapu dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai

dengan betonnya.

- Air tidak boleh dialiran diatas atau dinaikkan kepermukaan pekerjaan

beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.


 Pemadatan Beton

- Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam dan luar

yang telah disetujui. Bila diperlukan dan sudah disetujui oleh Direksi

Pekerjaan penggetaran harus disertai dengan penusukan secara manual

dengan alat yang telah ditentukan untuk menjamin kepadatan yang tepat

dan memadai. Penggetar tidak boleh dugunakan untuk memindahkan

campuran beton dari satu titik ke titik lainnya di dalam cetakan.

- Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk

menentukan bahwa semua sudut dan diantara dan sekitar besi tulangan

benar-benar diisi tanpa pemindahan kerangka tulangan, dan setiap

rongga diisi sehingga tidak ada lagi rongga udara atau gelembung udara.

- Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan

pemadatan yang diperlukan tanpa mnyebabkan terjadinya segregasi pada

agregat.
 Pekerjaan Akhir

70
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Direksi pekerjaan harus memeriksa permukaan beton segera setelah

pembongkaran acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas kurang

sempurnanya minor yang tidak akan mempengaruhi struktur atau fungsi

lain dari pekerjaan beton. Penambalan harus meliputi pengisian lubang-

lubang kecil dan lekukan dengan adukan semen.

- Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini,

temperature yang terlalu panas dan gangguan mekanis. Beton harus

dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan

diperoleh temperature yang relative tetap dalam kurun waktu yang telah

ditentukan.

- Beton harus dirawat sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras,

dengan menyelimutinya menggunakan bahan yang dapat menyerap air.

Lembaran penyerap air ini harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3

hari. Semua bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air harus

dibebani atau diikat untuk mencegah permukaan yang terekspos dari

aliran  udara.

2. Pekerjaan Pagar dan Halaman Sekolah


A. Bangunan Gerbang Sekolah
1. Pekerjaan pendahuluan
Pekerjaan Pengukuran dan Pasangan Bowplank
- Pengukuran
 Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, dasar ukuran dipakai
patok koordinat yang ada di lapangan menggunakan Alat Ukur
waterpas ataupun sudut-sudut bangunan, serta elevasi lantai
bangunan yang ada di lokasi pekerjaan.
 Untuk mendapatkan posisi dan ketepatan di lapangan, setiap
bagian pekerjaan harus diperhatikan dan segala petunjuk yang
ada dalam gambar kerja dan semua ketentuan yang tercantum
dalam Rencana Kerja & Syarat.

71
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara


azas phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian yang
kecil dan atas persetujuan Pengawas/Direksi.
 Hasil pengukuran lengkap mengenai Peil elevasi, sudut, kordinat,
serta letak patok-patok harus dibuatkan gambarnya dan dilaporkan
kepada Konsultan Pengawas/Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
- Pekerjaan Penentuan Peil ±0.00
 Pekerjaan penentuan peil ± 0.00 adalah permukaan Top Elevasi
Tanah Dasar setelah dilakukan striping atau pembersihan dan
perataan lokasi seperti yang ditujukan/tertera dalam gambar kerja.
 Selanjutnya peil ± 0.00 ini ditandai dengan patok ukur yang
ditentukan di lapangan berdasarkan titik Benchmark oleh Direksi
Pekerjaan.
- Patok Ukur
 Membuat patok-patok untuk membentuk garis-garis sesuai
dengan gambar, dan harus memperoleh persetujuan Direksi
Pekerjaan sebelum memulai pekerjaan. Direksi Pekerjaan dapat
merevisi garis-garis/kemiringan dan memerintahkan untuk
membetulkan patok- patok.
 Patok ukur dari beton bertulang yang akan dibuat atau yang
pernah dibuat sebelumnya harus menunjukan indikasi peil ± 0.00
sesuai Gambar Kerja, dan di atasnya ditambahkan pipa besi untuk
mencantumkan patokan ketinggian di atas peil ± 0.00.
 Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi
tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan
pembangunan selesai dan ada instruksi dari Direksi Pekerjaan
untuk dibongkar
- Papan Bangunan (Bowplank)
 Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu dengan ukuran
tebal 3 cm dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi
sebelah atasnya

72
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 yang jarak satu
sama lain adalah 1.50m, tertanam di tanah sehingga tidak dapat
di-gerak gerakkan atau diubah.
 Papan bangunan dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi terluar
atau sesuai dengan keadaan setempat.
Tinggi sisi atas papan bangunan harus sarna dengan lainnya dan atau
rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Pekerjaan.
2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
Pekerjaaan galian Tanah Pondasi Tapak dan Sloof
- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian
tanah.
 Persiapan lahan kerja
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, waterpass,
cangkul, belincong, pengki, benang, selang air dll.
- Pengukuran
 Setelah posisi titik ukur  tetap ditentukan, berdasarkan titik tetap
tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik dan elevasi galian
tanah.
 Tandai hasil pengukuran dengan patok kayu yang diberi warna
cat.

- Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah.


 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul
dan belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan pekerjaan
galian tanah dapat menggunakan alat bantu excavator.
 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan
lebar sesuai rencana.

73
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu


diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan
theodolith.
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar,
sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi
bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah
yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda
tersebut diangkat.

Urugan Kembali Bekas Galian Tanah Pondasi


Pekerjaan Urugan Kembali Tanah Galian akan dilakukan setelah
Pekerjaan Pondasi Batu Belah selesai dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan timbunan adalah tanah bekas galian pondasi yang bebas
tanah humus kotoran organik, sampah akar-akaran, bongkol kayu.
 Tanah timbun dapat berupa pasir berlempung, pasir berlanau sedikit
lempung atau pasir sedikit lempung
 Tanah timbun harus dihampar sesuai ketebalan gambar kemudian
dipadatkan
 Penimbunan dan pemadatan dilakukan lapis dari lapis dengan
ketebalan máximum 20 cm
 Dilarang memadatkan tanah timbun dengan kondisi bahan timbunan
dalam kondisi basah.
 Dilarang keras memadatkan tanah timbunan dengan cara membasahi
 Pekerjaan ini harus disesuaikan sesuai dengan daftar kuantitas /BQ

3. Pekerjaan Pondasi Tapak Ukuran 110x90x25


Pekerjaan Pondasi Tapak
Pekerjaan Pasangan Pasir Urug
Setelah Pekerjaan tanah selesai maka selanjutnya dilakukan Pekerjaan
Pasir Urug dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan urugan pasir harus bermutu baik dan bebas dari bahan-
bahan organis.

74
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dalam kondisi bahan lembab


 Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud harus kondisi padat dan
pemadatan dengan membasahi tidak diperolehkan harus dipadatkan
dengan methode pemadatan yang benar menggunakan stamper.

Pemadatan Pasir Urug Pondasi

Pekerjaan Bekisting Pondasi Tapak


Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya
untuk penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya
diratakan dengan cetok (sendok spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persaratan tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton
yang akan di cor.

75
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang


agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor.
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris
agar tidak terjadi retak.

Pekerjaan Pembesian
Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat
langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan
lebih cepat. Cara perakitan tulangan :
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang
dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.
 Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat,
dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada
pada pondasi setempat tersebut.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan
kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.

Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan
tulangan dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk
pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini
juga tidak terlalu dalam.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan :


 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan
waterpass.
 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar tanah
40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari

76
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak
antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan
tulangan tidak menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka
dapat langsung melakukan pengecoran.

Pekerjaan Beton Mutu F’c = 19,3 Mpa


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-
bahan pembuat beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus
diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji
apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok
terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir
pasir dan kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan
bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah
butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari
ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang
disebut kerikil/split dan batu pecah.
Tahap-tahap pekerjaan pengecoran pondasi tapak yaitu :
 Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari
kayu dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran
perbandingan.
 Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang
dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x
panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari
pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran
seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan
digunakan untuk pengecoran.
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan
perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2
volume pasir berbanding 3 volume split serta air secukupnya.

77
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan:


pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan
biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan
air secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih
selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan
kedalam kotak spesi.
 Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang
galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat
sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit
demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split
yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-
celah tulangan.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi telapak tersebut
dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan
tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.

Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian Pekerjaan Pengecoran


 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-
bahan material yang akan digunakan untuk pengecoran dan
ditempatkan di daerah yang tidak terlau jauh dengan tempat
galian pondasi/tempat yang akan dicor
 Cara Pengadukan
Karena didalam pengecoran ini memakai mollen/mixer, maka
pengadukan bahan material dimasukan kedalam sebuah
tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama memasukan
pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga memasukan
semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan
perbandingan volume.
 Cara Pengecoran
Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan
kering kemudian tambahkan air secukupnya sampai merata,
maka material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah

78
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam galian


pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta
masuk kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan
dengan sendok spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari
bentuk pondasi
 Cara Pelaksanaan
Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar
tercampur seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta semen
dan air sebagai bahan pengikat, maka cara pelaksanaan
pengecoran pondasi setempat dituangkan kedalam galian
pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan
bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan
pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah
diletakkan tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan lebih
padat.

4. Pekerjaan Struktur
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Sloof
Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Balok
Pekerjaan Plat Dak Beton

Pekerjaan Sloof
Pekerjaan Lantai Kerja
- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
lantai kerja.
 Approval material yang akan digunakan
- Pesiapaan Lahan Kerja
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split
dan air.

79
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  concrete mixer,


meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok
semen, raskam, benang, selang air, dll.
- Pelaksanaan pekerjaan lantai kerja
 Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan
sesuai rencana.
 Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC :
3Psr : 5Krl atau B-0.  
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah
terdapat urugan pasir  dengan ketebalan yang sesuai  rencana
dan telah diratakan.
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah
atau kotoran.
 Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai
acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih
dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
lantai kerja.
 Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau
ember.
 Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul
maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah
ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok
level satu dengan yang lainnya.

Pekerjaan Sloof Ukuran 15/30


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur
beton.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.

80
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,


waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus menyampaikan
contoh bahan yang akan dipakai dan harus Membuat job mix formula
(Mix Design) untuk mendapat persetujuan Direksi. Beton yang
dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai
mutu K-225.

Pekerjaan pembesian
 Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk
saat akan dipasang.
 Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
 Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang sudah
ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
 Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
 Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel dan
perhatikan jarak antar sengkang.
 Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu tahu/decking
pada besi kolom untuk menjaga jarak antar tulangan dengan bekisting
sewaktu dilakukan pengecoran.

Bekisting Sloof
1. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
2. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan
dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
3. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran. Pasangan
bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.

81
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau
besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
5. Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam bekesting.
6. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting

Pengecoran Beton K-225


 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang
diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang
diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan
kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan
kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran
dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi
untuk pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
 Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh. Pengecoran
yang berhubungan dengan sambungan selalu didahului dengan
penggunaan bahan Bonding Agent.
 Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat
padat dan tidak ada sarang tawon.
 Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai dilakukan
dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan
basah.

Pekerjaan Kolom Ukuran 30/50

Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur
beton.

82
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Approval material yang akan digunakan.


 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus menyampaikan
contoh bahan yang akan dipakai dan harus Membuat job mix formula
(Mix Design) untuk mendapat persetujuan Direksi. Beton yang
dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai
mutu K-225.

Pekerjaan pembesian
 Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk
saat akan dipasang.
 Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
 Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang sudah
ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
 Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
 Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel dan
perhatikan jarak antar sengkang.
 Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu tahu/decking
pada besi kolom untuk menjaga jarak antar tulangan dengan bekisting
sewaktu dilakukan pengecoran.

Bekisting Sloof

83
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.


 Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan
dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
 Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran. Pasangan
bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
 Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau
besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
 Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam bekesting.
 Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting

Pengecoran Beton K-225


 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran
yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan
yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor
diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan
kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua
ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
 Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh. Pengecoran
yang berhubungan dengan sambungan selalu didahului dengan
penggunaan bahan Bonding Agent.
 Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat
padat dan tidak ada sarang tawon.

84
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai dilakukan


dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan
basah.

Pekerjaan Balok
Pekerjaan Balok Ukuran 15/60 dan Ukuran 20/15
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur
beton.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Balok Ukuran 15/60 elevasi Kpl +4.09 dan Balok ukuran 20/15 elevasi
kpl +1.52
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus menyampaikan
contoh bahan yang akan dipakai dan harus Membuat job mix formula
(Mix Design) untuk mendapat persetujuan Direksi. Beton yang
dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai
mutu K-225.

Pekerjaan pembesian
 Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk
saat akan dipasang.

Bekisting Balok

85
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pembuatan bekisting balok, dalam pemotongan plywood harus cermat


dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan balok yang akan
dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan
mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12,
papan plywood.
 Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar
sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga
dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting
masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.

Pengecoran Beton K-225


 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran
yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan
yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor
diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan
kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua
ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
 Pengecoran balok dilakukan setelah melakukan pembersihan akhir
 Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah umur beton 7 hari
yang dilanjutkan dengan curing (perawatan) beton.

Pekerjaan Plat Dak Beton


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur
beton.
 Approval material yang akan digunakan.

86
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Persiapan lahan kerja.


 Pekerjaan Plat Dak Beton T.10 cm
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus menyampaikan
contoh bahan yang akan dipakai dan harus Membuat job mix formula
(Mix Design) untuk mendapat persetujuan Direksi. Beton yang
dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai
mutu K-225.

Pekerjaan pembesian
 Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk
saat akan dipasang.
 Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
 Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang sudah
ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
 Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
 Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel dan
perhatikan jarak antar sengkang.
 Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu tahu/decking
pada besi kolom untuk menjaga jarak antar tulangan dengan bekisting
sewaktu dilakukan pengecoran.

Bekisting Plat Dak Beton


 Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.

87
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan
dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
 Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran. Pasangan
bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
 Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau
besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
 Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam bekesting.
 Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting

Pengecoran Beton K-225


 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang
diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang
diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan
kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan
kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran
dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi
untuk pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
 Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh. Pengecoran
yang berhubungan dengan sambungan selalu didahului dengan
penggunaan bahan Bonding Agent.
 Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat
padat dan tidak ada sarang tawon.
 Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai dilakukan
dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan
basah.

88
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Pekerjaan Dinding dan Plesteran


Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Pasangan dinding ½ Bata 1:4
Kriteria Batu Bata Merah
 Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang terbaik
dengan ukuran 5,5 x 11 x 23 cm, dengan pembakaran sempurna dan
merata.
 Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan,
mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan langsung
didatangkan dari pabrik atau penjual.

Metode Pelaksanaan Pasangan Dinding Bata :


 Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan batu
merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang
juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar
tidak merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada
gambar berikut. Siar vertikal pada umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan
siar horizontal setebal 1,5 cm.
 Cara pemasangan batu bata adalah: sebelum pemasangan perlu
dibasahi lebih dahulu atau direndam sebentar di dalam air. Sesudah
lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang, maka disiapkan
papan mistar yang menentukan tinggi lapisan masing-masing, sehingga
dapat diatur seragam.
 Kemudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu masing-
masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang sudah didirikan
untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang akan dipasang
pada sisi sebagai siar vertikal. Sekarang batu merah dipasang menurut
tali yang telah dipasang menurut papan mistar sampai batu merah
terpasang rapat dan tepat. Dengan sendok adukan, mortar yang
tertekan keluar siar-siar dipotong untuk digunakan langsung untuk batu
merah berikutnya. Pada musim hujan dinding-dinding pasangan batu
merah yang belum kering harus dilindungi terhadap air hujan.

89
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Batu bata yang dipergunakan dalam pekerjaan ini, biasanya batu bata
lokal dari Kulim yang memenuhi ketentuan. Batu bata harus sempurna
pembuatan rusuk-rusuknya tajam serta ukurannya sama besar.
Sebelum batu bata dipasang harus direndam terlebih dahulu sampai
gelembung udara tidak terlihat lagi (jenuh). Batu bata yang dipasang
harus utuh, kecuali untuk sambungan atau penutup sudut. Pekerjaan
meredam bata memang pada saat ini jarang dilakukan dengan
alasan kesulitan kerja, yang sering dilakukan hanya sekedar
menyiram batu-bata tersebut.
 Adukan untuk pasangan dinding ½ bata 1pc : 4 Pasir.
 Dalam satu hari pemasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari 1
(satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retaknya
dinding dikemudian hari, semua pemasangan harus rata (horisontal) dan
tiap-tiap kali diukur rata lantai dengan menggunakan benang tidak boleh
lebih dari 30 cm diatas pasangan dibawahnya.
 Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama lain harus dapat
mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan menggunakan batu bata
pecahan kecuali untuk las-lasan dibawah sudut/tepi. Pada pasangan
bata satu batu dan pasangan yang lebih tebal harus disusun sesuai
dengan petunjuk atau peraturan yang seharusnya. Pada tiap pertemuan
tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali ditiap-
tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.
 Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 10 m harus
ditambahkan kolom dan balok penguat atau sesuai dengan gambar.
 Semua pasangan baru, harus dijaga jangan terkena sinar matahari
langsung dan harus menyediakan karung-karung yang digunakan untuk
menutup pasangan serta keadaannya harus basah, selain karung goni
juga dapat digunakan karung bagir atau lainnya untuk menutup
pasangan tersebut.
 Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) harus diberi
stek-stek besi beton diameter 8 mm, jarak 50 cm, yang terlebih dahulu

90
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

ditanam dengan baik/dicor bersamaan pengecoran beton dan bagian


yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 20 cm kecuali
ditentukan lain.

91
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Pemasangan Dinding Bata

Plesteran Dinding 1:4 , T : 15 mm


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian

Pekerjaan Plesteran dan Acian campuran semen, pasir dan air untuk dinding
bata dan bidang lainya yang ditunjukan dalam Gambar.

Dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bata atau bidang


beton telah disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.

1. Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak


dihaluskan. Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk
kedap air, yaitu 1 PC : 3 PS. Dipakai untuk: Menutup permukaan
dinding pasangan yang tertanam di dalam tanah hingga ke permukaan
tanah dan atau lantai.
2. Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 3 PS. Aduk plesteran ini
digunakan untuk pasangan batu bata dan permukaan bidang lainnya,
yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.
3. Plesteran kedap air adalah campuran lPC : 3PS. Aduk plesteran ini
untuk :
Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar
bangunan.
Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan
yang disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam Gambar
Kerja hingga ketinggian 150 cm dari permukaan lantai. Semua
pasangan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian
sampai 30 cm dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain
dalamgambar kerja.

92
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau


pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap jarak
2 M. Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm. Jika ketebalan melebihi
2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam yang
diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang
bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat Plesteran.
5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk seluruh
bangunan.
6. Pekerjan acian adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupas ehingga mendapatkan campuran yang homogen.
Acian ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding
pasangan. Pekerjaan acian ini dilaksanakan sesudah pekerjaan
plesteran berumur 8 (delapan) hari atau dianggap selesai oleh Direksi
Pekerjaan.
7. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1,5 s/d 2 m, dipasang
tegak dan menggunakan keping-keping bambu dengan ukuran
secukupnya untuk patokan kerataan bidang.
8. Bila plesteran menggunakan mortar DRY MIX maka wajib
mengikuti semua persyaratan dari mulai penanganan bahan, proses
pengerjaan, cara kerja untuk dinding bata, selkon, dan sejenisnya
maupun permukan beton, cara perlindungan dan cara pemeliharaan
dari produsen DRY MIX tanpa terkecuali. Demikian juga untuk acian
plesteran.
9. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu
dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran
lebar 0,7 cm dalam 1 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di gambar.
10. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering, selama 14 ( empat belas ) hari terus
menerus dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan

93
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara


cepat dan tumbuhnya lumut.
11. Jika terjadi keretakan yang bukan retak rambut sebagai akibat
pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan
diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas. Setelah
acian selesai, acian harus dibasahi terus menerus sekurang-kurangnya
7 (tujuh) hari.
12. Selama pemasangan dinding batu bata /beton bertulang sebelum di
finish, memelihara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan dan
pengotoran bahan lain,setiap kerusakan menjadi tanggung dan wajib
diperbaiki.
13. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 14 ( empat belas ) hari.

94
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gambar 21. Ilustrasi Pekerjaan Plesteran Dinding Bata

6. Pekerjaan Lantai Piring-piring


Pekerjaan Galian Tanah
- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian
tanah.
 Persiapan lahan kerja
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, waterpass,
cangkul, belincong, pengki, benang, selang air dll.
- Pengukuran
 Setelah posisi titik ukur  tetap ditentukan, berdasarkan titik tetap
tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik dan elevasi galian
tanah.
 Tandai hasil pengukuran dengan patok kayu yang diberi warna
cat.

- Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah.


 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul
dan belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan pekerjaan
galian tanah dapat menggunakan alat bantu excavator.
 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

95
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan


lebar sesuai rencana.
 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu
diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan
theodolith.
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar,
sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi
bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah
yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda
tersebut diangkat.

Pekerjaan Pasir Urug Bawah Lantai T : 5 cm


Setelah Pekerjaan tanah selesai maka selanjutnya dilakukan Pekerjaan
Pasir Urug dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan urugan pasir harus bermutu baik dan bebas dari bahan-bahan
organis.
 Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dalam kondisi bahan lembab
Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud harus kondisi padat dan
pemadatan dengan membasahi tidak diperolehkan harus dipadatkan
dengan methode pemadatan yang benar menggunakan stamper

Pekerjaan Cor Lantai Beton 1:2:3, T. 10 cm


Tahap Pelaksanaan Pengecoran
 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-bahan
material yang akan digunakan untuk pengecoran dan ditempatkan di
daerah yang tidak terlau jauh dengan tempat galian pondasi/tempat
yang akan dicor
 Cara Pengadukan
Karena didalam pengecoran ini memakai mollen/mixer dengan beton
1PC : 2PSR : 3AIR , maka pengadukan bahan material dimasukan

96
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

kedalam sebuah tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama


memasukan pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga memasukan
semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan
perbandingan volume.
 Cara Pengecoran
Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan kering
kemudian tambahkan air secukupnya sampai merata, maka material
tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah menjadi pasta tuangkan
sedikit demi sedikit kedalam galian pondasi yang sudah diletakan
tulangan dan setelah pasta masuk kedalam galian pondasi pasta
tersebut yang diratakan dengan sendok spesi/cetok sesuai dengan
kemiringan dari bentuk pondasi
 Cara Pelaksanaan
Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar tercampur
seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta semen dan air sebagai
bahan pengikat, maka cara pelaksanaan pengecoran pondasi setempat
dituangkan kedalam galian pondasi dengan cara bertahap sedikit demi
sedikit dengan bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan
pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah diletakkan
tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan lebih padat.

7. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Pengecatan Tembok
Metode pelaksanaan penegecatan dinding tembok dilustrasikan pada gambar
berikut :
 Persetujuan merek dan warna cat yang akan dipakai dari Direksi
Pekerjaan.
 Pembersihan semua bidang yang akan dicat dari debu maupun persikan
beton
 Perbaiki bagian dinding yang cacat
 Haluskan permukaan dinding yang akan dicat
 Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat
 Lakukan pekerjaan cat dasar/sealar
 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan pertama

97
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan kedua


Cek, apakah pengecatan finish yang terakhir itu sudah rata. Apabila sudah
rata bersihkan cat-cat yang mengotori bahan bahan/pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.

8. Pekerjaan Letter Nama Sekolah dan Railing Pintu Pagar


Pekerjaan Letter Nama
Cara memasang Letter Nama pada wallpaper atau gypsum. Pada prinsipnya
pemasangan dimedia dalam ruang maupun luar adalah sama. Bagaimana
huruf timbul/lettering terpasang terlihat menarik dan indah oleh orang yang
melihatnya. Untuk itu dibutuhkan keahlian tersendiri dari seseorang ingin
memasangan huruf timbul/lettering tersebut.
Adapun cara untuk memasang huruf timbul/lettering adalah sebagai berikut :
1. Persiapan alat-alat untuk memasang seperti cutter/pisau, lem fox kuning,
sket plotingan huruf yang sudah di setting di komputer, spon, meteran dll.
2. Mengukur media yang ingin ditempatkan untuk huruf timbul/lettering
apakah sesuai dengan sket plotingan dari komputer.
3. Menentukan ketinggian dari huruf timbul/lettering yang ingin dipasang.
4. Membolongkan sket plotingan untuk patokan dari huruf/lettering yang ingin
di pasang misal ujung huruf atas dan ujung huruf bawah atau tengah yang
penting bisa menjadi patokan setelah sket dicopot.
5. Mengatur sket plotingan yang sudah di bolongi sesuai dengan keinginan
lalu di tempel dengan menggunakan plakban kertas setelah selesai
diperhatikan apakah sudah pas kalau belum diatu kembali sampai pas
apa yang diinginkan.
6. Setelah itu bolongan yang menjadi patokan untuk memasang huruf
timbul/lettering ditandai dengan pensil setelah selesai semua sket dilepas.
7. Ambil masing-masing huruf tempelkan sesuai patokan yang telah ditandai
tadi kemudian tandai seluruh bidang huruf untuk patokan batasan
pengeleman. apabila semua sudah selesai baru masuk pada proses
pengeleman.
8. Karena pemasangan dimedia wallpaper atau gypsum biasa huruf timbul
dibelakangnya sudah dipasang spon , spon inilah yang diberi lem fox
kuning tunggu sampai kering begitu juga media batas yang telah disket

98
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

sebelumnya diberi  lem hingga kering setelah kedua media kering baru
huruf timbul/letering ditempelkan sesuai posisinya dan sedikit ditekan
untuk memastikan telah melekat dengan baik, begitu seterusnya sampai
semua huruf terpasang dengan baik.

Pekerjaan Pasangan Railing Pintu Pagar Sliding


Banyak Cara dalam memasang sebuah pintu ada beberapa macam di
antaranya adalah dengan memasang dengan cara geser/sliding. Sebenarnya
dalam memasang pintu dengan model slideng atau geser sangat mudah dan
bisa di lakukan oleh siapapun tanpa harus tukang kayu yang profesional,
walaupun mudah tapi harus tetap dengan teliti dan fokus pada pekerjaan.

Sistim dengan mengeser paling di sukai pada pagar yang mengutamakan


kesederhanaan , praktis dan simpel. Sebenarnya dengan sistim ini tanpa
kusenpun bisa di lakukan karna untuk menempatkan rel tidak pada kusen
melainkan pada dinding, dengan demikian anda berarti telah menghemat
biaya dalam membuat kusen.

Adapun Cara Yang Benar Dalam Pemasangan Pintu Sliding/Geser akan kami
jelaskan satu demi satu sebagai berikut :

 Serut pada bagian sisi-sisi pintu dengan menggunakan mesin serut mulai
dari atas, bawah, samping kanan dan kiri pintu tersebut sehingga rata dan
lurus. kalau perlu sampil di siku biar presisi pada tiap-tiap sisinya.
 Pasang Roda pada bagian atas pintu yang berjumlah dua pasang. pasang
keduanya jangan terlalu ke tepi. untuk mempermudah dalam membautnya
anda bisa menggunakan mesin bor sesuikan mata bor dengan besar
sekrupnya.
 Pasang slot kunci pada pintu, buatlah lubang untuk menanam slot pintu
tersebut sesui ukuran slot kunci tersebut. jangan lupa pasang juga
pegangan pintu tersebut, untuk pegangan pintu sliding ada desain khusus,
juga dengan cara di tanam..Bila semuanya sudah terpasang mulai tahap
berikutnya.
 Membuat lubang segaris pada bagian bawah pintu untuk tujuan sebagai
penahan pintu saat di buka dan di tutup, dengan kedalaman 1 cm dengan
lebar 1 cm.

99
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pasang bagian rel yang di pasang di dinding dengan ukuran yang sudah
di sesuikan dengan pintu tersebut. Apabila sudah terpasang masukan
pintu tersebut pada rel yang sudah di pasang, lalu pasang penguncinya
agar tidak lepas saat di geser.
 Setelah pintu terpasang lalu pasang penahan bagian bawah pintu dengan
menggunakan mesin bor dengan mata bor kusus beton sesuikan dengan
ukuran penahan.
 yang terakhir lakukan uji coba dengan mengeser pintu supaya membuka
dan menutup secara berulang-ulang.

B. Pekerjaan Pagar Depan, Pagar Samping dan Pagar Belakang


1. Pekerjaan Persiapan Tanah
Ruang Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan pembersihan Lapangan 1 m2
Pembersihan lapangan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan
lapangan dari semua pohon, halangan-halangan, semak–semak, sampah,
dan bahan lainnya yang tidak dikehendaki atau menggangu
keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.
Adapun Tahapan pekerjaan pembersihan lahan tersebut adalah sebagai
berikut:
Tahap Pertama yaitu melakukan Pekerjaan Survey pengukuran,
Pekerjaan Survey pengukuran dilakukan untuk menentukan batas-batas
daerah yang akan dibersihkan menggunakan peralatan survey seperti pita
ukur atau GPS. Batas daerah yang akan dibersihkan dapat diberi tanda
dengan menggunakan patok dari kayu atau dengan menggunakan tali
pembatas, atau dengan cara lain yang disetujui direksi pekerjaan . Jika
pekerjaan pembersihan lapangan tersebut dalam skala yang lebih besar
atau diperlukan pengupasan lapisan permukaan tanah dasar maka
ketersediaan data elevasi (ketinggian) merupakan salah satu hal yang
harus terpenuhi. Untuk dapat memperoleh data ketinggian diperlukan
survey pemetaan yang lebih detail menggunakan peralatan survey seperti
Total Station atau theodolite.

Pekerjaan Bowplank tiap-tiap 1M

100
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Pengukuran
 Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, dasar ukuran dipakai
patok koordinat yang ada di lapangan menggunakan Alat Ukur
waterpas ataupun sudut-sudut bangunan, serta elevasi lantai
bangunan yang ada di lokasi pekerjaan.
 Untuk mendapatkan posisi dan ketepatan di lapangan, setiap
bagian pekerjaan harus diperhatikan dan segala petunjuk yang
ada dalam gambar kerja dan semua ketentuan yang tercantum
dalam Rencana Kerja & Syarat.
 Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara
azas phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian yang
kecil dan atas persetujuan Pengawas/Direksi.
 Hasil pengukuran lengkap mengenai Peil elevasi, sudut, kordinat,
serta letak patok-patok harus dibuatkan gambarnya dan dilaporkan
kepada Konsultan Pengawas/Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
- Pekerjaan Penentuan Peil ±0.00
 Pekerjaan penentuan peil ± 0.00 adalah permukaan Top Elevasi
Tanah Dasar setelah dilakukan striping atau pembersihan dan
perataan lokasi seperti yang ditujukan/tertera dalam gambar kerja.
 Selanjutnya peil ± 0.00 ini ditandai dengan patok ukur yang
ditentukan di lapangan berdasarkan titik Benchmark oleh Direksi
Pekerjaan.
- Patok Ukur
 Membuat patok-patok untuk membentuk garis-garis sesuai
dengan gambar, dan harus memperoleh persetujuan Direksi
Pekerjaan sebelum memulai pekerjaan. Direksi Pekerjaan dapat
merevisi garis-garis/kemiringan dan memerintahkan untuk
membetulkan patok- patok.
 Patok ukur dari beton bertulang yang akan dibuat atau yang
pernah dibuat sebelumnya harus menunjukan indikasi peil ± 0.00
sesuai Gambar Kerja, dan di atasnya ditambahkan pipa besi untuk
mencantumkan patokan ketinggian di atas peil ± 0.00.

101
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi


tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan
pembangunan selesai dan ada instruksi dari Direksi Pekerjaan
untuk dibongkar
- Papan Bangunan (Bowplank)
 Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu dengan ukuran
tebal 3 cm dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi
sebelah atasnya
 Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 yang jarak satu
sama lain adalah 1.50m, tertanam di tanah sehingga tidak dapat
di-gerak gerakkan atau diubah.
 Papan bangunan dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi terluar
atau sesuai dengan keadaan setempat.
 Tinggi sisi atas papan bangunan harus sarna dengan lainnya dan
atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi
Pekerjaan

Pekerjaan Galian Tanah Biasa dalam 1 meter /M3


- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian
tanah.
 Persiapan lahan kerja
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, waterpass,
cangkul, belincong, pengki, benang, selang air dll.
- Pengukuran
 Setelah posisi titik ukur  tetap ditentukan, berdasarkan titik tetap
tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik dan elevasi galian
tanah.
 Tandai hasil pengukuran dengan patok kayu yang diberi warna
cat.

- Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah.

102
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul


dan belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan pekerjaan
galian tanah dapat menggunakan alat bantu excavator.
 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan
lebar sesuai rencana.
 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu
diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan
theodolith.
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar,
sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi
bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah
yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda
tersebut diangkat.

2. Pekerjaan Pondasi
Ruang Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Pondasi Batu Kali
Pekerjaan Pasangan Pasir Urug
Setelah Pekerjaan tanah selesai maka selanjutnya dilakukan Pekerjaan
Pasir Urug dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan urugan pasir harus bermutu baik dan bebas dari bahan-
bahan organis.
 Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dalam kondisi bahan lembab
 Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud harus kondisi padat dan
pemadatan dengan membasahi tidak diperolehkan harus dipadatkan
dengan methode pemadatan yang benar menggunakan stamper.

103
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pemadatan Pasir Urug Pondasi

Pekerjaan Pondasi batu kosong/astampang batu kali


Pekerjaan pondasi batu kosong/astampang adalah bagian dari pondasi
menerus yaitu berupa batu kosong yang disusun diatas lapisan pasir
urug dan nantinya menjadi landasan untuk pondasi batu kali atau batu
pecah.
 Batu belah untuk aanstamping berukuran 10-15 CM
 Batu belah disusun berdiri dan rapat tanpa adukan
 Celah antar batu diisi pasir dan dipadatkan
 Astampang lebih lebar ± 10 Cm dikiri dan kanan tapak pondasi batu
kali

Material yang digunakan untuk astampang :


Bahan : batu pecah dan pasir
Peralatan : Alat penumbuk/pemadatan atau alat tukang yang diperlukan
lainnya.

104
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Pondasi Astampang

Pekeraan Pasangan Pondasi Batu Kali , 1 PC : 4 PS


Pekerjaan pondasi batu kali akan menggunakan adukan semen pasir
dengan campuran 1 pc: 4 ps.
Pada pekerjaan pasangan pondasi batu kali ada 2 tahap yaitu pembuatan
profil dan pemasangan batu kali.
 Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
 Pasang batu belah yang datar pada kedua patok setinggi profil.
 Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
 Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan
juga dipaku agar lebih kuat.
 Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan
dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
 Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada
yang tidak tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan Batu Kali:


 Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
 Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 20 cm
dari permukaan urugan pasir.
 Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan
(aanstamping) dengan tinggi 20 cm dan isikan pasir dalam celah-celah
batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah
pasangan batu kosong tersebut dengan air.
 Naikkan benang pada 20 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan
adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan
tersebut rata.

Pekerjaan pengurugan Kembali

105
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Urugan Kembali Tanah Galian akan dilakukan setelah


Pekerjaan Pondasi Batu Belah selesai dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan timbunan adalah tanah bekas galian pondasi yang bebas
tanah humus kotoran organik, sampah akar-akaran, bongkol kayu.
 Tanah timbun dapat berupa pasir berlempung, pasir berlanau sedikit
lempung atau pasir sedikit lempung
 Tanah timbun harus dihampar sesuai ketebalan gambar kemudian
dipadatkan
 Penimbunan dan pemadatan dilakukan lapis dari lapis dengan
ketebalan máximum 20 cm
 Dilarang memadatkan tanah timbun dengan kondisi bahan timbunan
dalam kondisi basah.
 Dilarang keras memadatkan tanah timbunan dengan cara
membasahi
 Pekerjaan ini harus disesuaikan sesuai dengan daftar kuantitas /BQ.

Pekerjaan Urugan Kemabali

Pekerjaan Pondasi Tapak


Pekerjaan Pasangan Pasir Urug
Setelah Pekerjaan tanah selesai maka selanjutnya dilakukan Pekerjaan
Pasir Urug dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan urugan pasir harus bermutu baik dan bebas dari bahan-
bahan organis.
 Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dalam kondisi bahan lembab

106
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud harus kondisi padat dan


pemadatan dengan membasahi tidak diperolehkan harus dipadatkan
dengan methode pemadatan yang benar menggunakan stamper.

Pemadatan Pasir Urug Pondasi

Pekerjaan Bekisting Pondasi Tapak


Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya
untuk penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya
diratakan dengan cetok (sendok spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persaratan tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton
yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang
agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor.
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.

107
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris


agar tidak terjadi retak.

Pekerjaan Pembesian
Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat
pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang
dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. Cara
perakitan tulangan :
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat
diketahui dari ukuran pondasi setempat.
 Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat,
dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada
pada pondasi setempat tersebut.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat
pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.

Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan
tulangan dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi
setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak
terlalu dalam.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan :


 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan
dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu
dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap
ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan

108
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan


beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat
langsung melakukan pengecoran.

Pekerjaan Beton Mutu F’c = 19,3 Mpa


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-
bahan pembuat beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus
diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji
apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok
terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir
pasir dan kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan
bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah
butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari
ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang
disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjaan pengecoran pondasi tapak yaitu :


 Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu
dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran
perbandingan.
 Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat
dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang
adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja
dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm. Mempersiapkan
bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk
pengecoran.
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan
perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2
volume pasir berbanding 3 volume split serta air secukupnya.

109
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan:


pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan
biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan air
secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih
selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan
kedalam kotak spesi.
 Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang
galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat
sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit
demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split
yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah
tulangan.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi telapak tersebut
dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan
tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.

3. Pekerjaan Struktur Kolom, Sloof dan Balok


Pekerjaan Kolom Ukuran 20/20
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso,
dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat

110
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh


struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.

Pekerjaan pembesian

 Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.\
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk saat akan dipasang.
 Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
 Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang sudah
ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
 Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
 Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel dan
perhatikan jarak antar sengkang.
 Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu
tahu/decking pada besi kolom untuk menjaga jarak antar tulangan
dengan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran.

Bekisting Kolom

 Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.


 Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang
akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
 Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
 Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton
atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan
siku.

111
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam


bekesting.
 Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting

Pengecoran Beton K-225


 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi
campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua
ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran
dan sampah.
 Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.
Pengecoran yang berhubungan dengan sambungan selalu
didahului dengan penggunaan bahan Bonding Agent.
 Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran
adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga
beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
 Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah.

Pekerjaan Sloof
Pekerjaan Sloof Ukuran 20/25
Persiapan

112
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan


struktur beton.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso,
dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.

Pekerjaan pembesian
 Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.\
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk saat akan dipasang.
 Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
 Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang sudah
ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
 Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
 Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel dan
perhatikan jarak antar sengkang.
 Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu
tahu/decking pada besi kolom untuk menjaga jarak antar tulangan
dengan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran.

113
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bekisting Sloof

 Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.


 Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang
akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
 Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
 Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton
atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan
siku.
 Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam
bekesting.
 Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting
Pengecoran Beton K-225
 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi
campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua
ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran
dan sampah.
 Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.
Pengecoran yang berhubungan dengan sambungan selalu
didahului dengan penggunaan bahan Bonding Agent.

114
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran


adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga
beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
 Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah.

Pekerjaan Ring Balok Ukuran 15/20


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso,
dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.

Pekerjaan pembesian
 Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk saat akan dipasang.

115
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bekisting Balok
 Pembuatan bekisting balok, dalam pemotongan plywood harus
cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan
balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di
lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso
5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
 Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar
sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting,
sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran
dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan
berikutnya.

Pengecoran Beton K-225


 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi
campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua
ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran
dan sampah.
 Pengecoran balok dilakukan setelah melakukan pembersihan
akhir.
 Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah umur beton 7
hari yang dilanjutkan dengan curing (perawatan) beton.

4. Pekerjaan Dinding, Plesteran Acian dan Pengecata


Pekerjaan Pasangan Dinding ½ bata Campura 1:4

116
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kriteria Batu Bata Merah


 Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang
terbaik dengan ukuran 5,5 x 11 x 23 cm, dengan pembakaran
sempurna dan merata.
 Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau
adukan, mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan
langsung didatangkan dari pabrik atau penjual.

Metode Pelaksanaan Pasangan Dinding Bata :


 Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan batu
merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang
juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar
tidak merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada
gambar berikut. Siar vertikal pada umumnya kita pilih sebesar 1 cm
dan siar horizontal setebal 1,5 cm.
 Cara pemasangan batu bata adalah: sebelum pemasangan perlu
dibasahi lebih dahulu atau direndam sebentar di dalam air. Sesudah
lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang, maka disiapkan
papan mistar yang menentukan tinggi lapisan masing-masing,
sehingga dapat diatur seragam.
 Kemudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu
masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang sudah
didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang akan
dipasang pada sisi sebagai siar vertikal. Sekarang batu merah
dipasang menurut tali yang telah dipasang menurut papan mistar
sampai batu merah terpasang rapat dan tepat. Dengan sendok
adukan, mortar yang tertekan keluar siar-siar dipotong untuk
digunakan langsung untuk batu merah berikutnya. Pada musim hujan
dinding-dinding pasangan batu merah yang belum kering harus
dilindungi terhadap air hujan.
 Batu bata yang dipergunakan dalam pekerjaan ini, biasanya batu bata
lokal dari Kulim yang memenuhi ketentuan. Batu bata harus sempurna
pembuatan rusuk-rusuknya tajam serta ukurannya sama besar.
Sebelum batu bata dipasang harus direndam terlebih dahulu sampai

117
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

gelembung udara tidak terlihat lagi (jenuh). Batu bata yang dipasang
harus utuh, kecuali untuk sambungan atau penutup sudut. Pekerjaan
meredam bata memang pada saat ini jarang dilakukan dengan
alasan kesulitan kerja, yang sering dilakukan hanya sekedar
menyiram batu-bata tersebut.
 Adukan untuk pasangan dinding ½ bata 1pc : 4 Pasir.
 Dalam satu hari pemasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari 1
(satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari harus
dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari
retaknya dinding dikemudian hari, semua pemasangan harus rata
(horisontal) dan tiap-tiap kali diukur rata lantai dengan menggunakan
benang tidak boleh lebih dari 30 cm diatas pasangan dibawahnya.
 Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama lain harus dapat
mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan menggunakan batu
bata pecahan kecuali untuk las-lasan dibawah sudut/tepi. Pada
pasangan bata satu batu dan pasangan yang lebih tebal harus
disusun sesuai dengan petunjuk atau peraturan yang seharusnya.
Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang
sempurna kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton
merupakan bingkai.
 Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 10 m harus
ditambahkan kolom dan balok penguat atau sesuai dengan gambar.
 Semua pasangan baru, harus dijaga jangan terkena sinar matahari
langsung dan harus menyediakan karung-karung yang digunakan
untuk menutup pasangan serta keadaannya harus basah, selain
karung goni juga dapat digunakan karung bagir atau lainnya untuk
menutup pasangan tersebut.
 Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) harus
diberi stek-stek besi beton diameter 8 mm, jarak 50 cm, yang terlebih
dahulu ditanam dengan baik/dicor bersamaan pengecoran beton dan
bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 20
cm kecuali ditentukan lain.

118
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Pemasangan Dinding Bata

Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:4 dan Acian Dinding dan Kolom


Lingkup Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
 Pekerjaan Plesteran dan Acian halus campuran semen, pasir dan air
untuk dinding pasangan bata dan pekerjaan bidang lainnya.
 Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian

Pekerjaan Plesteran dan Acian campuran semen, pasir dan air untuk dinding
bata dan bidang lainya yang ditunjukan dalam Gambar.
Dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bata atau bidang
beton telah disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
 Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak
dihaluskan. Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk kedap
air, yaitu 1 PC : 3 PS. Dipakai untuk: Menutup permukaan dinding

119
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

pasangan yang tertanam di dalam tanah hingga ke permukaan tanah dan


atau lantai.
 Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 3 PS. Aduk plesteran ini
digunakan untuk pasangan batu bata dan permukaan bidang lainnya,
yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
 Plesteran kedap air adalah campuran lPC : 3PS. Aduk plesteran ini
untuk :
Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar
bangunan.
Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang
disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja
hingga ketinggian 150 cm dari permukaan lantai. Semua pasangan bata
di bawah permukaan tanah hingga ketinggian sampai 30 cm dari
permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalamgambar kerja.
 Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap jarak 2
M. Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm. Jika ketebalan melebihi 2,5
cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam yang
diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang bersangkutan,
untuk memperkuat daya lekat Plesteran.
 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk seluruh
bangunan.
 Pekerjan acian adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian
rupas ehingga mendapatkan campuran yang homogen. Acian ini
merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan.
Pekerjaan acian ini dilaksanakan sesudah pekerjaan plesteran berumur 8
(delapan) hari atau dianggap selesai oleh Direksi Pekerjaan.
 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1,5 s/d 2 m, dipasang tegak
dan menggunakan keping-keping bambu dengan ukuran secukupnya
untuk patokan kerataan bidang.

120
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Bila plesteran menggunakan mortar DRY MIX maka wajib mengikuti


semua persyaratan dari mulai penanganan bahan, proses pengerjaan,
cara kerja untuk dinding bata, selkon, dan sejenisnya maupun permukan
beton, cara perlindungan dan cara pemeliharaan dari produsen DRY MIX
tanpa terkecuali. Demikian juga untuk acian plesteran.
 Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu
dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar
0,7 cm dalam 1 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di gambar.
 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering, selama 14 ( empat belas ) hari terus menerus
dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan-bahan
penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat dan
tumbuhnya lumut.
 Jika terjadi keretakan yang bukan retak rambut sebagai akibat
pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan
diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas. Setelah
acian selesai, acian harus dibasahi terus menerus sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari.
 Selama pemasangan dinding batu bata /beton bertulang sebelum di
finish, memelihara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan dan
pengotoran bahan lain,setiap kerusakan menjadi tanggung dan wajib
diperbaiki.
 Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 14 ( empat belas ) hari.

121
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gambar 21. Ilustrasi Pekerjaan Plesteran Dinding Bata

C. Pekerjaan Halaman Sekolah


1. Pekerjaan Jalan Lingkungan Sekolah
Pemadatan Badan Jalan denga Sirtu
Persiapan
 Memobilisasi dan mengatur peralatan yang akan dugunakan pada
pelaksanaan pekerjaan.
 Mengarahkan dan menugaskan personil / tenaga kerja untuk
melaksanakan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
 Mempersiapkan bahan / material yang sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan didalam spesifikasi teknis dan gambar kerja yang telah
disetujui oleh Direksi pekerjaan

Metode Pelaksanaan Pemadatan Sirtu


 Setelah badan jalan terbentuk, maka tahap selanjutnya adalah
melakukan penimbunan pada bagian jalan yang ketinggiannya rendah
sehingga diperoleh ketinggian badan jalan yang sama (rata).
Penimbunan juga dilakukan untuk mendapatkan lebar jalan sesuai
dengan rencana.

122
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pada proses penimbunan, hal pertama yang dilakukan adalah


menghamparkan tanah timbunan pada daerah yang akan di timbun,
setelah itu tanah dasar tersebut diratakan dengan menggunakan motor
grader. Selain meratakan tanah, motor grader juga berfungsi
membentuk kemiringan melintang jalan.Setelah diratakan lapisan tanah
dipadatkan dengan menggunakan tandem roller atau mesin gilas roda
tiga yang dilakukan berulang-ulang sampai padat. Setelah dipadatkan
menggunakan tandem roller, lapisan atas dipadatkan lagi menggunakan
vibrating compactor.
 Pada penggunaaan vibrating compactor selain dapat memadatkan
tanah juga dapat memberikan tekanan dan getaran terhadap material
yang dipadatkan sehingga gelembung udara yang masih terperangkap
di dalam tanah dapat keluar secara berangsur-angsur. Selain itu
pemadataan juga bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah dan
menghindarkan pergeseran yang dapat menyebabkan keretakan serta
dapat menaikkan daya tahan tanah terhadap perubahan
cuaca. Pekerjaaan tanah dasar harus diselesaikan sepenuhnya terlebih
dahulu, setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan lapis
pondasi bawah (sub base).Pada pengerjaan lapisan pondasi bawah,
lapis pondasi tersebut tidak boleh ditempatkan, dihamparkan, atau
dipadatkan sewaktu turun hujan dan pemadatan tidak boleh dilakukan
setelah hujan.
 Lapis pondasi dari bahan sirtu dibawa menggunakan dump truck ke
badan jalan, kemudian dihamparkan menggunakan motor
grader.Selanjutnya dirapikan secara manual oleh pekerja. Setelah itu
lapisan pondasi tersebut dipadatkan dengan vibrating compactor agar
bahan sirtu tertanam kuat pada tanah dasar dan tingkat kepadatan yang
sesuai dapat tercapai.

Pekerjaan Plastik hitam Alas Beton Cor


Plastik dapat digunakan sebagai lantai cor beton yang berhubungan dengan
tanah. Fungsinya yaitu untuk menahan agar air semen tidak keluar karena
merembes kedalam tanah. Penggunaan plastik tergolong sebagai inovasi
baru menggatikan material lantai kerja sebelumnya berupa screed atau cor

123
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

beton berkualitas rendah. Pastikan Ketebalan plastik yang akan digunakan


pada proses pekerjaan sesuai dengan kontak, untuk menghindari terjadinya
kebocoran.

Pekerjaan Kayu Bekisting


Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton
selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Bekisting ini akan membentuk dimensi rencana. Sejauh ini di Indonesia,
material yang digunakan sebagai bekisting jalan adalah kayu. Kayu pada
bekisting digunakan sebagai konstruksi penahan beban sementara dan
sebagai pembentuk dimensi atau permukaan elemen struktur.
Metode Pelaksanaan Bekisting Kayu
 Menentukan bentuk dari konstruksi jalan yang akan dibuat.
 Bekisting harus dapat dengan mudah dipasang, dilepas dan
dipindahkan. Mempermudah proses produksi beton masal dalam ukuran
yang sama.
 Bekisting dipasang pada jalan yang akan di cor

Pekerjaan Jalan Beton Cor K-225 , tebal = 12 cm


Metode Pelaksanaan Beton Cor Beton :
 Pembersihan lokasi jalan yang akan di cor beton
 Pekerjaan pengukuran dilakukan selama pekrjaan berlangsung untuk
mentukan elevasi ketinggian konstruksi, control kedataran jalan,
kebenaran posisi jalan dan yang lainnya
 Urugan dan timbunan tanah untuk meratakan elevasi jalan dengan tinggi
sesuai perencanaan.
 Penghamparan pondasi dengan sirtu
 Pemadatan pomdasi jalan beton agar tidak terjadi penurunan saat
konstruksi sudah selesai dikerjakan sehingga menyebabkan kerusakan
dan retak-retak.
 Pemasangan papan bekisting kayu pada tepi cor
 Pemasangan plastik hitam alas beton cor.
 Pengecoran beton dilakukan setelah bekisting terpasang sempurna.

124
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Perataan permukaan jalan beton dilakukan saat cor masih basah


menjelang kering.
 Penundaan proses pengering beton agar tidak mengalami keretakan
dapat menambahkan bahan kimia pada adukan, atau dengan menutup
permukaan beton dengan kain karung basah atau plastik hitam.
 Jalan beton sebaiknya digunakan minimal 28 hari setelah penegcoran,
karena pada saat itu jalan sudah menegras dengan bagus.

2. Pekerjaan Lapangan Upacara


Lingkup Pekerjaan :
Pembuatan Tiang Bendera
Pekerjaan Urugan Pasir dipadatkan meninggikan halaman
Pekerjaan Pasangan Paving Block Lapangan Upacara
Pekerjaan Galian Tanah Beton Penguncian Pasangan Paving Block
Perjaan Pasangan Kayu Bekisting

Pekerjaan Beton Pengunci Pasangan Paving Block


Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton
Terkunci untuk Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan
pekerjaan blok beton terkunci (paving blok ) adalah pemasangan paving
baru, bongkaran paving lama, perataan / levelingtanah dasar bawah lapisan
pasir, penyediaan alat bantu, bahan, tenaga kerja dan ujilaboratorium
dipandang perlu untuk mengetahui mutu kuat tekan (kelas paving block).
Contoh paving block yang dipergunakaan harus diserahkan kepada
Pengawas dan Direksi Teknis untuk disetujui terlebih dahulu sebelum
didatangkan ke lokasi kegiatan.

Peralatan dan Bahan


 Benang kasur atau benang Plastik ;
 Sapu lidi;
 Sikat ijuk;
 Gerobak barang seperti yang dipakai untuk mengangkut pasir ;
 Lori dengan bangku kayu;

125
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Alat potong block mekanis atau hidrolis


 Waterpass atau selang plastik transparan;
 Palu kayu;
 Pemadat pengetar ( vibro compactor );

Metode pelaksanaan pekerjaan pemasangan Paving Block :

1. Tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm;


2. pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu
masih dalam keadaan basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton
pembatas sesuai denganb enang pembantu;
3. Tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas;
4. Setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah
ditimbun dengan
5. Beton pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air
sebagai saluran untuk membuang air hujan; apabila pertemuan antara
beton pembatas dan lapisan blok tidak diberi tali air biasanya beton
pembatas mudah terkena gesekan rodakendaraan. Penebaran Pasir
Alas. Urugan Pasir adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas
perletakan paving blok. Urugan Pasir harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut
 Butiran urugan pasir adalah pasir kasar dengan besar
butir maksimum 9,5 mm sepertipasir beton, tajam, keras dan bersih
dari lumpur, garam atau kotoran lain;
 Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air
kurang dari 10%dan bersifat gembur;
 Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan
tidak boleh lebih 5 cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam,
agar menggunakan alat perata yaitu jidar kayu dengan mengikuti rel
pembantu dari blok beton yang disusun sejajar memanjang ; selain
itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai referensi.
 Pasir ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang pada
pondasiuntuk memperbaiki tinggi pondasi;

126
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan


diperbaiki sebelumpenebaran pasir alas dimulai;
 Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatas yang
dipasang dapat berfungsi sebagai rel pembantu;
 Sebaiknya pasir diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi
pemasangan agar sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan
dapat memudahkanpelaksanaan;
 Pasir yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti
terinjak atau dipakai menumpuk bahan;
 Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan demikian pada
sore hari dapattertutup seluruhnya oleh pavingblok;
 Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan maka pasir alas disisakan 1
m dari baris terakhir paving blok;
 Pasir yang belum sempat ditutup oleh paving blok, keesokan harinya
agar digemburkan dan diratakan kembali;
 volume pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm
adalah ± 5 m3setiap 100 m2 paving blok
6. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan,
sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah
terpasang.
7. Tiang Bendera diletakkan sesuai dengan gambar kerja dan disetujui oleh
direksi;
8. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-
lasan), potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving
block / paving block cutter.
9. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita
lakukan pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler)
dengan menggunakan pasir.
10. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan
baby roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul
gaya saling mengunci antar paving block satu sama lainnya.
11. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa
pasir

127
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Rencana RK3 (Rencana Keselamatan dan Kesehata Kerja)


Maksuda dan Tujuan
Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian
resiko Keselamatan Konstruksi mempertimbangkan :
 Lingkup, karakteristik, waktu, dan bersifat proaktif.
 Tersediangan informasi mengenai :
 Indentifikasi bahaya
 Klasifikasi resiko keselamatan konstruksi
 Resiko keselamatan konstruksi yang akan dihilangkan atau diminimalkan.
 Pengalaman operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
 Informasi tentang :
 Persyaratan-persyaratan fasilitas dan peralatan
 Persyaratan pelatihan
 Persyaratan pengembangan pengendalian resiko
 Persyaratan pemantauan dan pengukuran untuk memastikan efektifitas
implementasi.

Tujuan
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan
Kerja, telah mencakup/menjamin hal-hal tentang :
1. Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai.
2. Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahan
3. Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk
material yang memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)

Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 14 Tahun. 1969 tentang Perlindungan terhadap Tenaga
Kerja dan pembinaan norma keselamatan kerja.
2. Undang-undang no. 1 Tahun. 1970 tentang Keselamatan Kerja.

128
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor: 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1998 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada konstruksi Bangunan.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya


Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
a. UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
b. Permenaker No.PER.05/MEN/1996 tentang system manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja
c. Peraturan pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
d. UU No. 1 1970 tentang keselamatan kerja
e. UU no. 18 tahun 1999 tentang jasa kontruksi
f. Peraturan menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang pedoman sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) kontruksi dibidang PU.
g. UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

Sasaran K3
a. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
b. Semua pekerja wajib memakai alat safety yang sesuai bahaya dan risiko
pekerjaan masing-masing
c. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa

Program K3
a. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
b. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

129
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

c. Melaksanakan rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD,


Rambu-rambu, spanduk, poster, pagar pengaman, jaring pengaman dan lain-
lain) secara konsisten

PENJELASAN K3 TERHADAP MANDOR DAN PEKERJA

PROGRAM K3
PROYEK

Manager K3 / Pengawas K3

Penjelasan
Program K3 &
Hal-hal teknis Pengawa
s Rutin Disetuju
K3 kepada
mandor/buruh
YES

NO Teguran
Disetuju sampai 3 x

Yes
PHK Laporan
Pelaksana / Pengawas K3
Harian

ALUR PELAPORAN HARIAN DAN BULANAN K3

KEBIJAKAN K3 Pengawas K3
PROSEDUR K3 Pengawas Mutu

130
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelantikan
Membuat Prosedur Proses Pengawasan
program K3 di K3&Penjelasan & Pelaksana K3 di
Proyek Program lapangan

Pengawas K3
Pengawas Mutu
Pengawas K3
Kepala Pelaksana
Pelaksana - Laporan harian
Ass. Pelaksana K3
- Laporan inspeksi
bulanan K3
-

Pengadaan Perlengkapan K3
 Helm

 Sarung Tangan

131
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Sepatu Safety

 Rompi

 Kacamata

132
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 P3K

 Masker

 Rambu-rambu

133
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Alat Pemadam Kebakaran

 Pagar Pengaman

134
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Prosedur Persiapan dan Tanggap Keadaan Darurat


o Identifikasi potensi, tanggapan, kejadian dan keadaan darurat.
o Mencegah dan memperbaiki kembali kemungkinan-kemungkinan sakit dan
terluka akibat keadaan darurat, P3K.
o Meninjau kesiapan keadaan darurat dan prosedur khususnya, setelah kejadian
insiden atau keadaan darurat.
o Pengujian prosedur.

Prosedur Menghadapi Insiden


o Menyediakan gambar yang menunjukkan lokasi alat emergency, titik pusat
komando dan rute evakuasi jika terjadi insiden.
o Menyediakan sistem peringatan berupa alarm, lampu, radio atau public address
system.
o Menghentikan kegiatan dan melakukan rencana evakuasi, peralatan juga
dimatikan untuk memastikan keselamatan pekerja.
o Memanggil petugas pemadam kebakaran, ambulance dan police.
o Pelaksanaan penyelamatan dan kesehatan yang diperlukan.
o Mata rantai komando termasuk pimpinan dan petugas K3 dan petugas yang
terkait.
o Setelah evakuasi dilakukan pencatatan dan penghitungan kembali jumlah
pekerja.
o Dilakukan training untuk menghadapi situasi darurat dan jadwal-jadwal yang
dibutuhkan.

135
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENANGANAN KEADAAN DARURAT


Accident/Kerusuhan/Masalah

Safety officer

Kepolisian Rumah Sakit PEMDA Instalasi Lain

Penyelesaian Masalah

RESPOND PENANGANAN DARURAT

Accident

Safety DPT Project Manager

Minor Mayor Fatal

First Aid Rumah Sakit Rumah Sakit

Klinik
lapangan Asuransi
oleh safety Insurance
officer Keluarga

Laporan ke
owner

136
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. PASAMAN, KAB. PASAMAN BARAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Penutup
Demikian Metode dan Tahapan Pelaksanaa ini dibuat sebagai garnbaran dalam
proses pekerjaan di lapangan. Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua
(100%) akan diajukkan permohonan untuk diadakan pemeriksaan terhadap
pekerjaan, setelah selasai dinyatakan pekerjaan yang dilakukan bagus dan sesuai
dengan Rencana Kerja Dan Syarat-syarat (RKS), akan dilakukan serah terima
barulah masa pemeliharaan dilaksanakan. Selama masa pemeliharaan pekerjaan
jika terdapat kerusakan pada bangunan maka akan dipertanggungjawabkan.

Medan 27 Nopember 2019


PT. BUMI ACEH CITRA PERSADA

Sahat TP Pasaribu, ST
Direktur Wilayah

137

Anda mungkin juga menyukai