Anda di halaman 1dari 66

REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH

KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN REHABILITASI DAN RENOVASI BANGUNAN SEKOLAH

RUANG KAMAR MANDI & WC

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
III. PEKERJAAN STRUKTUR RISHA
IV. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
V. PEKERJAAN LANTAI
VI. PEKERJAAN PLAFOND
VII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
VIII. PEKERJAAN SANITASI
IX. PEKERJAAN PENGECATAN
X. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Membongkar Dinding Kayu
Dalam tahap pelaksanaan pembongkaran dipastikan bahwa setiap pekerja telah
menggunkan APD (Alat Pelindung Diri), Metode Pelaksanaan Pembongkaran Dinding
Kayu adalah:
a. Untuk pekerjaan bongkaran terlebih dahulu berkoordinasi dengan direksi dan
Konsultan Pengawas, termasuk dengan engan bagian‐bagian pengelola bangunan
existing. Sehingga tidak terjadi kesalahan‐kesalahan pembongkaran dan diperoleh
persetujuan area/lokasi Dinding Kayu yang akan dibongkar serta lokasi
penumpukan/penyimpanan dan pembuangan material hasil bongkaran.
b. Setelah mendapat persetujuan pembongkaran dilakukan dengan cara manual yaitu
menggunakan martil, linggis dan alat bantu lainnya.
c. Semua material hasil bongkaran yang masih bisa digunakan kembali akan
dibersihkan dan disimpan dilokasi yang telah ditentukan. Dan untuk material yang
tidak terpakai akan disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.
d. Sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya terlebih dahulu tempat bekerja dibersihkan
dari sampah‐sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
e. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada pihak Direksi
dan Konsultan Pengawas.

1
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Alat yang digunakan untuk membongkar dinding kayu :


1. Palu;
2. Pahat;
3. Linggis;
4. Gergaji;
5. Sekop;
6. Kereta Sorong dll.

2. Membongkar Atap
Dalam tahap pelaksanaan pembongkaran dipastikan bahwa setiap pekerja telah
menggunkan APD (Alat Pelindung Diri) Metode Pelaksanaan Pembongkaran Atap
adalah:
a. Untuk pekerjaan bongkaran terlebih dahulu berkoordinasi dengan direksi dan
Konsultan Pengawas, termasuk dengan engan bagian‐bagian pengelola bangunan
existing. Sehingga tidak terjadi kesalahan‐kesalahan pembongkaran dan diperoleh
persetujuan area/lokasi Dinding Kayu yang akan dibongkar serta lokasi
penumpukan/penyimpanan dan pembuangan material hasil bongkaran.
b. Setelah mendapat persetujuan pembongkaran dilakukan dengan cara manual yaitu
menggunakan martil, linggis dan alat bantu lainnya.
c. Semua material hasil bongkaran yang masih bisa digunakan kembali akan
dibersihkan dan disimpan dilokasi yang telah ditentukan. Dan untuk material yang
tidak terpakai akan disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.
d. Sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya terlebih dahulu tempat bekerja dibersihkan
dari sampah‐sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
e. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada pihak Direksi
dan Konsultan Pengawas.

Alat yang digunakan untuk membongkar atap :


1. Palu;
2. Pahat;
3. Linggis;
4. Gergaji;
5. Sekop;
6. Kereta Sorong dll.

2
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Membongkar Rangka Atap


Dalam tahap pelaksanaan pembongkaran dipastikan bahwa setiap pekerja telah
menggunkan APD (Alat Pelindung Diri) Metode Pelaksanaan Pembongkaran Rangka
Atap adalah:
a. Untuk pekerjaan bongkaran terlebih dahulu berkoordinasi dengan direksi dan
Konsultan Pengawas, termasuk dengan engan bagian‐bagian pengelola bangunan
existing. Sehingga tidak terjadi kesalahan‐kesalahan pembongkaran dan diperoleh
persetujuan area/lokasi Dinding Kayu yang akan dibongkar serta lokasi
penumpukan/penyimpanan dan pembuangan material hasil bongkaran.
b. Setelah mendapat persetujuan pembongkaran dilakukan dengan cara manual yaitu
menggunakan martil, linggis dan alat bantu lainnya.
c. Semua material hasil bongkaran yang masih bisa digunakan kembali akan
dibersihkan dan disimpan dilokasi yang telah ditentukan. Dan untuk material yang
tidak terpakai akan disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.
d. Sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya terlebih dahulu tempat bekerja dibersihkan
dari sampah‐sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
e. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada pihak Direksi
dan Konsultan Pengawas.

Alat yang digunakan untuk membongkar dinding kayu :


1. Palu;
2. Pahat;
3. Linggis;
4. Gergaji;
5. Sekop;
6. Kereta Sorong dll.

4. Membongkar Lantai Keramik


Dalam tahap pelaksanaan pembongkaran dipastikan bahwa setiap pekerja telah
menggunkan APD (Alat Pelindung Diri) Metode Pelaksanaan Pembongkaran Dinding
Kayu adalah:
a. Untuk pekerjaan bongkaran terlebih dahulu berkoordinasi dengan direksi dan
Konsultan Pengawas, termasuk dengan engan bagian‐bagian pengelola bangunan
existing. Sehingga tidak terjadi kesalahan‐kesalahan pembongkaran dan diperoleh

3
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

persetujuan area/lokasi Dinding Kayu yang akan dibongkar serta lokasi


penumpukan/penyimpanan dan pembuangan material hasil bongkaran.
b. Setelah mendapat persetujuan pembongkaran dilakukan dengan cara manual yaitu
menggunakan martil, linggis dan alat bantu lainnya.
c. Semua material hasil bongkaran yang masih bisa digunakan kembali akan
dibersihkan dan disimpan dilokasi yang telah ditentukan. Dan untuk material yang
tidak terpakai akan disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.
d. Sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya terlebih dahulu tempat bekerja dibersihkan
dari sampah‐sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
e. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada pihak Direksi
dan Konsultan Pengawas.

Alat yang digunakan untuk membongkar dinding kayu :


1. Palu;
2. Pahat;
3. Linggis;
4. Gergaji;
5. Godam
6. Sekop;
7. Kereta Sorong dll.

5. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pengukuran
 Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, dasar ukuran dipakai patok koordinat
yang ada di lapangan menggunakan Alat Ukur waterpas ataupun sudut-sudut
bangunan, serta elevasi lantai bangunan yang ada di lokasi pekerjaan;
 Untuk mendapatkan posisi dan ketepatan di lapangan, setiap bagian pekerjaan harus
diperhatikan dan segala petunjuk yang ada dalam gambar kerja dan semua ketentuan
yang tercantum dalam Rencana Kerja & Syarat;
 Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara asas phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian yang kecil dan atas persetujuan
Pengawas/Direksi;

4
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Hasil pengukuran lengkap mengenai Peil elevasi, sudut, kordinat, serta letak patok-
patok harus dibuatkan gambarnya dan dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas/Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

Pekerjaan Penentuan Peil ±0.00


 Pekerjaan penentuan peil ± 0.00 adalah permukaan Top Elevasi Tanah Dasar setelah
dilakukan striping atau pembersihan dan perataan lokasi seperti yang
ditujukan/tertera dalam gambar kerja;
 Selanjutnya peil ± 0.00 ini ditandai dengan patok ukur yang ditentukan di lapangan
berdasarkan titik Benchmark oleh Direksi Pekerjaan.

Patok Ukur
 Membuat patok-patok untuk membentuk garis-garis sesuai dengan gambar, dan
harus memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum memulai pekerjaan.
Direksi Pekerjaan dapat merevisi garis-garis/kemiringan dan memerintahkan untuk
membetulkan patok- patok;
 Patok ukur dari beton bertulang yang akan dibuat atau yang pernah dibuat
sebelumnya harus menunjukan indikasi peil ± 0.00 sesuai Gambar Kerja, dan di
atasnya ditambahkan pipa besi untuk mencantumkan patokan ketinggian di atas peil
± 0.00;
 Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi tanda yang jelas, dan
dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan pembangunan selesai dan ada instruksi dari
Direksi Pekerjaan untuk dibongkar.

Pemasangan Bowplank
 Penarikan bowplank untuk bangunan-bangunan dapat dilaksanakan dengan selang
ukur atau alat lainnya yang disetujui Direksi, akan tetapi lebih disarankan pakai alat
ukur Theodolit atau T Nol;
 Penarikan bowplank harus dihadiri oleh Pengawas dari pihak Direksi
 Elevasi 0.00 harus ditentukan bersama oleh Pengawas/Direksi Teknik sebagai dasar
penarikan bowplank dan elevasi bangunan induk.
 Pengukuran rencana peletakan bangunan harus dilakukan degan teliti dan seksama,
sehingga sesuai dengan rencana dan gambar.
 Penempatan ukuran-ukuran titik duga dan titik-titik pokok lainnya yang harus
dibuat/dipasang dengan profil-profil atau bowplank yang cukup kuat dari kayu dan
sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan.

5
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Titik-titik duga/patok tersebut tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan Direksi


Lapangan.
 Pemasangan patok-patok ataupun titik-titik duga yang telah terpasang maupun
bowplank, jika Direksi menilai/mempertimbangkan merasa perlu dirobah/diperbaiki
atau dipindahkan/direvisi, kontraktor harus melakukan dengan petunjuk dan
pengarahan Direksi Lapangan.
 Patok-patok titik duga/patok yang dipasang, kontraktor harus memperhitungkan mutu
bahannya sehingga patok tersebut cukup kuat hingga selesai pekerjaan
pelaksanaannya.
 Apabila ada patok yang rusak, harus segera diganti dengan yang baru dan
pemasangannnya diketahui dan disetujui oleh Direksi Lapangan.

Material yang digunakan untuk Bowplank:


Bahan :
1. Kayu Kasau 5/7
2. Papan Kayu meranti 3/30
3. Paku

Peralatan :
1. Martil,
2. Gergaji,
3. Theodolit,
4. Cangkul,
5. Godam

Sketsa Pembuatan Bowplank

6
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


a. Pekerjaan Galian Tanah
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian tanah;
 Persiapan lahan kerja;
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, waterpass, cangkul, belincong,
pengki, benang, selang air dll.

Pengukuran
 Setelah posisi titik ukur tetap ditentukan, berdasarkan titik tetap tersebut dilakukan
pengukuran terhadap titik dan elevasi galian tanah;
 Tandai hasil pengukuran dengan patok kayu yang diberi warna cat.

Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah.


 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul dan belincong,
apabila kondisi lahan memungkinkan pekerjaan galian tanah dapat menggunakan
alat bantu excavator.
 Pasang patok dan benang untuk acuan galian;
 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang;
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan;
 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai rencana;
 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa dengan
menggunakan alat ukur manual atau dengan theodolith;
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase secukupnya
supaya air dapat segera dipompa ke luar, sehingga tidak mengganggu proses
pekerjaan;
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi bekas
pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah yang berlumpur. Bila hal
ini dijumpai, baiknya benda-benda tersebut diangkat;

Material yang digunakan untuk galian tanah ;


Bahan :
1. Benang
2. Kayu untuk Patok

7
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Peralatan:
1. Cangkul;
2. Belincong
3. Sekop
4. Meteran

Gambar Ilustrasi Pekerjaan Galian Tanah

b. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi


Setelah Pekerjaan tanah selesai maka selanjutnya dilakukan Pekerjaan Urugan pasir
Bawah Pondasi dengan ketentuan sebagai berikut:
 Bahan urugan pasir harus bermutu baik dan bebas dari bahan-bahan organis;
 Pada dasar galian pondsi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm padat;
 Pasir diratakan dengan menggunakan jidar kayu;
 Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan dalam kondisi bahan lembab;
 Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud harus kondisi padat dan pemadatan dengan
membasahi tidak diperolehkan harus dipadatkan dengan methode pemadatan yang
benar menggunakan stamper;
 Pengurugan pasir ini dikerjakan sebelum pekerjaan aanstamping.

Material yang digunakan untuk Urugan Pasir ;


Bahan : Pasir urug

8
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Peralatan :
1. Jidar Kayu;
2. Stamper;
3. Alat tukang yang diperlukan.

Ilustrasi Gambar Pemadatan Pasir Urug Pondasi

c. Pekerjaan Aanstamping
Pekerjaan pondasi batu kosong/aanstamping adalah bagian dari pondasi menerus yaitu
berupa batu kosong yang disusun diatas lapisan pasir urug dan nantinya menjadi
landasan untuk pondasi batu kali atau batu padas.
1. Batu belah untuk aanstamping berukuran 15-20 cm atau sesuai gambar rencana;
2. Batu belah disusun sedemikian rupa sehingga dudukanya kokoh;
3. Celah antar batu diisi pasir dan dipadatkan;
4. Aanstamping lebih lebar ± 10 Cm dikiri dan kanan tapak pondasi batu padas.

Material yang digunakan untuk aanstamping :


Bahan : batu pecah dan pasir

Peralatan :
1. Alat penumbuk/pemadatan;
2. atau alat tukang yang diperlukan lainnya.

9
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Gambar Aanstamping

d. Pekerjaan Pondasi Menerus


Pekerjaan pondasi menerus akan menggunakan adukan semen pasir dengan
campuran 1 pc: 4 ps. Pada pekerjaan pondasi batu padas ada 2 tahap yaitu pembuatan
profil dan pemasangan batu belah.
 Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang
pada setiap ujung lajur pondasi;
 Pasang batu belah yang datar pada kedua patok setinggi profil;
 Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik
tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai peil pondasi;
 Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat;
 Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh;
 Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan Batu Belah:


 Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan;

10
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 20 cm dari permukaan
urugan pasir;
 Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut;
 Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan
tinggi 20 cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada
rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air;
 Naikkan benang pada 20 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan,
sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata;
 Besi beton dipasang bersamaan dengan pemasangan batu kali yang berfungsi
sebagai stik untuk stuktur diatas pasangan batu kali;
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu padas apakah sudah sesuai rencana.

Material yang digunakan untuk Pekerjaan Pondasi Batu Padas 1:4 :

Bahan : Semen, Pasir dan Batu Padas, Besi Beton, Benang Patok Kayu dan Paku

Peralatan :
1. Sekop
2. Kereta Sorong
3. Sendok Semen
4. Martil
5. Alat Tukang Lainnya.

Marking area dan pemasangan Galian tanah


Bowplank

11
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pemasangan besi beton angkur Pemasangan Pondasi Batu Belah


(bersamaan dengan pas.batu kali )

Ilustrasi Gambar Tahapan Pekerjaan Pondasi menerus

e. Pekerjaan Cor Balok Sloof 15 x 20 cm


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Balok Sloof :
1. Besi sloof yang telah di potong dan dirakit sesuai dengan gambar kerja di pasang
diatas pondasi.
2. Buat stek besi untuk sambungan besi kolom di sloof
3. Bekisting sloof dipasang dengan sokongan kayu bekisting tiap 30 cm
4. Sebelum pengecoran sloof di mulai, semua jarak dan ukuran di cek kembalai oleh
direksi/pengawas. Baik jumlah dan jarak tulangan maupun ukuran sloof
5. Sloof di cor dengan campuran semen pasir dan kerikil. Pencampuran dengan
menggunakan alat concrete mixer. Sebelumnya pasir yang digunakan dengan
kualiatas baik yang rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil. Setelah itu
ditambahkan semen dan dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air. Bila campuran
telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember campuran untuk
diangkut dan dituang ke bekisting sloof.
6. Setelah selesai pengecoran, bekisting dibuka lalu lakukan curing beton pada sloof.

Material yang digunakan :


Bahan : Besi Beton, Kawat, Papan Bekisting, Paku, Semen, Pasir dan Air.

12
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Peralatan :
1. Conceret Mixer
2. Waterpass
3. Kereta sorong
4. Cangkul
5. Sekop
6. Palu
7. Alat tukang lainnya.

Ilustrasi Gambar Pekerjaan Pengecoran Sloof

f. Pekerjaan Cor Kolom Praktis 15 x 15 cm


Metode Pelaksanaan Pekerjaan kolom praktis :
1. Diawali dengan pekerjaan pembesian kolom. Besi dipotong dan dirakit.Pemotongan
besi harus tepat, agar setelah ditekuk (jangkar, radius tekuk),bentuk dan panjang
jadi sesuai. Penekukan pembengkokan (radius tekuk) besi harus menggunakan
piringan tekuk/ rollersesuai kelompok/ jenis diameter besi. Periksa pemasangan
kawat bendrat. (jika menggunakan metode sangkar). Besi yang belum & sudah
dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan hujan.
2. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan gambar kerja.
Setelah itu besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung
tulangan stek yang terdapat pada sloof. Buat garis sipatan batas beton kolom pada
lantai beton tempat bekisting kolom akan didirikan. Pastikan semua pembesian
berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur,

13
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

serta sudah terpasang “beton decking” yang memadai. Semua bidang dalam
plywood bekisting dinding (kolom harus diolesi minyak bekisting/mould oil sebelum
didirikan. Jangan lupa dilakukan pengecekan kembali terhadap instalasi yang
masuk dalam struktur kolom. Baik itu instalasi pembuangan ataupun instalasi
elektrikal. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan bekisting
seperti Tie rod, Form Tie, Steel wale dan Adjustad support dipasang. Kelurusan
bidang bekisting dinding/kolom dicek dengan bantuan unting-unting, waterpas dan
alat ukur. Setelah bekisting terpasang baik,buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk
batas/level pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom.
3. Setelah bekisting kolom dan tulangannya telah siap, dilanjutkan dengan pen
campuran beton sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
4. Pencampuran beton dengan menggunakan concrete mixer. Terlebih dahulu pasir
dengan kualitas baik yang rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil.
Setelah itu ditambahkan semen dan dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air.
Bila campuran telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember
campuran untuk diangkut dan dituang ke dalam bekisting kolom.
5. Dibutuhkan waktu paling kurang 2 minggu sebelum beton mengering danbekisting
kolom bisa dilepas
6. Setelah selesai pengecoran, bekisting dibuka lalu lakukan curing beton pada kolo
beton.

Material yang digunakan :

Bahan : Besi Beton, Kawat, Papan Bekisting, Paku, Semen, Pasir dan Air.

Peralatan :

1. Conceret Mixer
2. Waterpass
3. Kereta sorong
4. Cangkul
5. Sekop
6. Palu
7. Alat tukang lainnya.

14
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Gambar Pekerjaan Kolom

g. Pekerjaan Ring Balok 15 x 20 cm


Metode Pelaksanaan Pekerjaan kolom praktis :
1. Diawali dengan pemasangan bekisting dasar ring balok berupa papan yang
ditopang dengan perancah pekerjaan pembesian kolom.
2. Besi dipotong dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk
(jangkar, radius tekuk), bentuk dan panjang jadi sesuai gambar rencana.
Penekukan/ pembengkokan (radius tekuk) besi harus menggunakan piringan tekuk/
roller sesuai kelompok/ jenis diameter besi. Periksa pemasangan kawat bendrat.
(jika menggunakan metode sangkar).
3. Besi yang belum & sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan
hujan. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan gambar
kerja.
4. Besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek
yang terdapat pada ring balok. Pastikan semua pembesian berada di dalam
garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah
terpasang “beton decking” yang memadai. Semua bidang dalam plywood bekisting
dinding (kolom harus diolesi minyakbekisting/mould oil sebelum didirikan
5. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan bekisting seperti Tierod,
Form Tie, Steel wale dan Adjustad support dipasang.
6. Kelurusan bidang bekisting ring balok dicek dengan bantuan unting-unting,waterpas
dan alat ukur.

15
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

7. Setelah bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk
batas/level pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom.
8. Setelah selesai pengecoran, bekisting dibuka lalu lakukan curing beton pada kolo
beton.

Material yang digunakan :

Bahan : Besi Beton, Kawat, Papan Bekisting, Paku, Semen, Pasir dan Air.

Peralatan :

1. Conceret Mixer
2. Waterpass
3. Kereta sorong
4. Cangkul
5. Sekop
6. Palu
7. Alat tukang lainnya.

Ilustrasi Gambar Pekejaan Ring Balok

16
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

h. Urugan Tanah untuk Peninggi Lantai


Pekerjaan Urugan Tanah Peninggi Lantai dikerjakan ketentuan sebagai berikut:
1. Material diangkut/ditimbun kelokasi timbunan menggunakan tenaga manual
2. Pekerjaan urugan dilaksanakan juga bagian bangunan yang sudah dikerjakan (sloof
dan pasangan Dinding bata trasraam) sudah cukup usia dan cukup kuat terhadap
gangguan akibat pekerjaan penimbunan dan pemadatan, atas persetujuan Direksi.
3. Pekerjaan urugan dilaksanakan layer per layer dan dipadatkan. Ketebalan tiap layer
maksimal adalah 0.20 m. Alat pemadat yang dipergunakan adalah hand stamper.
Hand stamper dipergunakan pada bagian perbatasan antara bidang timbunan dan
bidang struktur.
4. Semua material urugan, baik dari hasil galian atau dari stock ataupun dari borrow
area harus memenuhi syarat kualitas dan bebas dari bahan-bahan organik seperti
tonggak-tonggak kayu, semak belukar, rerumputan, akar-akaran dan sejenisnya,
disamping itu juga harus bebas dari bongkahan batu cadas dengan diameter lebih
dari 15 cm atau bahan-bahan lain yang oleh direksi dianggap akan membahayakan
konstruksi. Material untuk timbunan yang diijinkan adalah material yang mempunyai
sifat dan gradasi baik.
5. Bila kadar air material ditempat pengambilan lebih rendah dari kadar air optimum,
maka harus dilakukan pembasahan material timbunan di lokasi pengambilan atau
tempat dimana material timbunan dihampar sebelum dipadatkan. Apabila pekerjaan
pemadatan timbunan sudah selesai maka harus diikuti dengan pembentukan dan
perapihan timbunan sesuai garis rencana atau sesuai dengan perintah Direksi.
6. Apabila hasil timbunan setiap layernya terdapat penurunan timbunan yang menurut
direksi kurang/cacat, maka akan ditimbun dan dipadatkn kembali.
7. Jumlah material timbunan kembali ternyata kurang untuk menimbun maka
kontraktor pelaksana akan mengadakan bahan timbunan yang sesuai spesifikasi
teknis yang biayanya akan ditanggung oleh kontraktor pelaksana.

Material yang digunakan :

Bahan : Tanah Timbunan Pilihan

Peralatan : Stamper dan alat tukang lainnya

17
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi gambar urugan tanah untuk peninggi lantai

18
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

III. PEKERJAAN STRUKTUR RISHA


Komponen struktural adalah komponen yang mendukung berdirinya bangunan. Jika
komponen struktural dihilangkan, maka bangunan akan terjadi kerusakan dan tidak
dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Komponen struktural dibagi menjadi tiga
sistem, yaitu: sistem pondasi, sistem rangka, dan sistem atap. Pada teknologi Risha,
komponen struktural utama terdiri dari 3 panel, yaitu: 1) panel struktural tipe 1 (P1),
2) panel struktural tipe 2 (P2), dan 3) panel simpul atau penyambung (P3). Ketiga panel
Risha tersebut merupakan bagian darisistem rangka.

Panel Struktural
Panel struktural (P1 dan P2) berfungsi sebagai pemikul beban yang bekerja, baik
beban mati maupun beban hidup, dimana permukaannya tertutup dan tidak tembus
pandang.Panel struktural tersebut dapat digunakan sebagai kolom maupun balok, dan
sloof.
Tabel perbedaan Panel Struktur Tipe 1 dan Tipe 2
Ketentuan Panel Struktural Risha 1 (P1) Panel Struktural Risha 1 (P2)
ukuran
Ukuran Tebal : 2.5 cm Tebal : 2.5 cm
Lebar : 30 cm Lebar : 20 cm
Tinggi : 120 cm Tinggi : 120 cm
Frame Ukuran 6 cm x 10 cm ; mengelilingi 4  Ukuran 6 cm x 10 cm ;
sisi Mengelilingi 3 sisi (1 vertikal dan 2 sisi
horizontal)
 Ukuran 6 cm x 6 cm ; pada 1 sisi
vertikal
Angker  Lubang angker pada frame  Lubang angker pada frame
berdiameter 16 mm berdiameter 16 mm
2 buah lubang angker untuk  1 buah lubang angker untuk masing-
masing-masing frame pendek masing frame horizontal yang di
(horizontal) berjarak 13,5 cm antar tempatkan pada tengah-tengah lebar
as lubang yang ditempatkan pada  2 buah lubang angker untuk frame
as panel vertical (ukuran 6 cm x 10 cm)
2 buah lubang angker untuk berjarak 15 cm diukur daro ujung
masing-masing frame panjang frame sampai dengan as lubang.

19
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

(vertical) berjarak 15 cm diukur dari


ujung frame sampai dengan as
lubang
Tampilan
Fisik

Panel Penyambung
Panel penyambung berfungsi sebagai simpul atau penyambung pemikul beban yang
bekerja, baik beban mati maupun beban hidup, dimana permukaannya tertutup dan tidak
tembus pandang.Simpul merupakan titik pertemuan konstruksi antara kolom dan balok
serta sloof.
Tabel Spesifikasi Panel Penyambung
Ketentuan Panel Penyambung
ukuran
Ukuran Bentul L
Tebal : 2.5 cm
Lebar : 30 cm
Tinggi 30 cm
Frame Ukuran 6 cm x 10 cm : mengelilingi semua 6 sisi
Angker  Ukuran angker pada frame berdiameter 16 mm
 2 buah lubang angker untuk semua frame berjarak 13.5 cm antar as
lubang yang ditempatkan pada as panel

20
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 2 buah lubang angker untuk masing-masing frame panjang (vertical)


berjarak 15 cm diukur dari ujung frame sampai dengan as lubang.
Tampilan
Fisik

Tata Cara Pengerjaan Panel Struktural Risha


Pengerjaan panel struktural Risha terdiri dari 5 (lima) tahapan yaitu:
1. penulangan pokok dan sengkang,
2. pemasangan tulangan dalam cetakan,
3. pelaksanaan pengecoran,
4. pembukaan cetakan, dan
5. perawatan beton.

21
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Gambar Pengerjaan Panel Struktur

A. Tahapan penulangan Pokok dan Sengkak


a. Tulangan Frame
Pasang mengelilingi panel menggunakan tulangan polos diameter 8 mm sebanyak
4 buah.
b. Tulangan Geser
Pasangan kearah horizontal menggunakan tulangan polos berdiameter 6 mm pada
setiap jarak 15 cm, yang pada kedua ujungnya dibentuk sengkang dengan ukuran
4.5 cm x 8 cm.
c. Tulangan Sengkang

22
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gunakan tulangan polos berdiameter 6 mm dengan ukuran 4.5 cm x 8 cm yang


berfungsi untuk mengikat tulangan frame arah horizontal masing-masing dipasang
sebanyak 3 buah
d. Tulangan panel diletakkan pada cetakkannya dengan selimut beton berupa
lempengan beton ukuran 3 cm x 3 cm, tebal 0.5 cm sebanyak kurang lebih 8 buah
yang

B. Tahap Pelaksanaan Pengecoran


Hasil akhir dari tahapan ini adalah menghasilkan bahan beton. Mutu beton yang
direncanakan sesuai dengan rencana kerja
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengecoran, meliputi:
1. persiapan,
Tahap persiapan dilakukan untuk memastikan bahwa pembuatan panel dapat
berjalan lancar dan kualitas produk akhir (beton panel) terjamin sesuai dengan
standar. Kegiatan pada tahap ini, yaitu:
a. penyiapan bahan dan peralatan,
Bahan yang harus dipersiapkan adalah :
 Bahan Agregat
Bahan agregat untuk pembuatan panel Risha terdiri dari pasir beton dan
kerikil, agregat yang digunakan harus sesuai dengan rencana kerja.
 Semen
Semen yang digunakan harus sesuai dengan rencana kerja.
 Air
Air yang digunakanadalah air bersih yang tidak berbau, berasa, dan
berwarna, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya
yang dapat dilihat secara visual.
b. penyiapan lokasi.
Langkah yang harus dilakukan dalam penyiapan lokasi pengecoran adalah:
 Pastikan ruang yang akan diisi adukan beton bebas dari kotoran.
 Pastikan pembukaan acuan akan mudah
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan melapisi permukaan dalam
dari acuan dengan bahan khusus, seperti: lapisan minyak mineral,
lapisan bahan kimia, lembaran plastik, atau bahan lain yang sejenis.

23
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pastikan bahwa tulangan dalam keadaan bersih dari segala lapisan


penutup yang dapat merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton
dan tulangan.
2. Penakaran bahan (pasir, kerikil, semen portland, dan air) didasarkan pada
penakaran berat yang direncanakan dengan nilai slump sesuai dengan rencana
kerja.
3. Pengadukan,
Ketentuan dalam pengadukan adalah sebagai berikut :
 Beton diaduk sedemikian hingga menyapai penyebaran bahan yang merata
dan semua hasil adukannya harus dikeluarkan sebelum mesin pengaduk
diisi kembali.
 Pengadukan harus dilakukan tidak kurang dari 1 ½ menit untuk setiap lebih
kecil atau sama dengan 1 m3 adukan. Waktu pengadukan harus ditambah ½
menit untuk setiap penambahan kapasitas 1 m3 adukan.
 Pengadukan harus dilanjutkan minimal 1 ½ menit setelah semua bahan
dimasukkan ke dalam mesin pengaduk (atau sesuai dengan spesifikasi alat
pengaduk).
 Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus diawasi
terus menerus dengan jalan memeriksa nilai slump (kelecakan) pada setiap
campuran beton yang baru.
Penilaian atau pengambilan contoh uji beton segar untuk pemeriksaan mutu
beton (fc’) dan kekentalan dilakukan sesuai dengan SNI-M-26-1990-03
tentang Metode Pengambilan Contoh untuk Campuran Beton Segar.
4. Pengecoran dan Pemadatan.
Pengecoran dilakukan secara perlahan mulai dari bagian frame dan dilakukan
penggetaran dengan vibrator dalam arah vertikal, sehingga beton mengalami
pemadatan yang maksimal, dengan memperhatikan batas waktu penggetaran
jangan sampai terjadi pemisahan campuran beton.
Ketentuan dalam pengecoran adalah sebagai berikut :
 Beton yang akan dicor harus pada posisi sedekat mungkin dengan acuan
untuk mencegah terjadinya segregasi pada saat pengangkutan.
 Tingkat kecepatan pengecoran beton harus diatur agar beton selalu
dalam keadaan plastik dan dapat mengisi dengan mudah kedalam sela-
sela diantara tulangan.

24
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Beton yang telah mengeras sebagian atau seluruhnya tidak boleh digunakan
untuk pengecoran.
 Beton yang telah terkotori oleh bahan lain tidak boleh dituangkan ke dalam
acuan.
 Pengecoran beton harus dilaksanakan secara terus menerus tanpa
berhenti, mulai dari sekeliling bagian frame kemudian panel kebagian
tengah hingga selesainya pengecoran satu panel.
 Beton yang dicorkan harus dipadatkan secara sempurna dengan alat yang
tepat agar dapat mengisi panel sepenuhnya.

Pemadatan beton dilakukan dengan alat penggetar (vibrator), dengan ketentuan


sebagai berikut:

 Lama penggetaran untuk setiap titik harus dilakukan sekurang-kurangnya


5 detik, maksimal 15 detik.
 Batang penggetar tidak boleh mengenai cetakan atau bagian beton
yang sudah menggeras dan tidak boleh dipasang lebih dekat dari 100
mm dari beton yang sudah mengeras, serta diusahakan agar tulangan
tidak terkena batang penggetar.

C. Tahap Pembukaan Cetakan


Cetakan dapat dibuka setelah 24 jam dari waktu pengecoran, dengan cara perlahan
dan hati-hati.

D. Tahap Perawatan Beton


Beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab selama paling sedikit 7 hari
setelah pengecoran, disarankan panel dibalik sehingga dapat dilakukan dengan
memberi genangan air pada panelnya.

E. Tahap Pelaksanaan Pemasangan Struktur Risha


1. Pemasangan Panel Penyambung pada Pondasi Panel P3
 Pasang panel-panel penyambungan pada setiap pondasi, dengan cara
masukan baut-baut yang ada di pondasi pada lubang yang tersedia pada panel
penyambung;

25
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pastikan baut yang digunakan ada lah baut‐baut yang segaris dengan benang
as dinding bangunan.
 Kencangkan mur pada setiap baut penyambung

2. Pemasangan Balok Sloof Panel P1


 Setelah pemasangan panel P3 dilanjutkan dengan pemasangan Panel P12.
 Untuk menyambungkan antar Panel digunakan Mur dan Baut dengan
diameter 10 mm 3.
 Kencangkan mur pada setiap baut penyambung.

Ilustrasi Gambar Pemasangan Penyambung P3 dan Balok Sloof P1

3. Pemasangan Struktur Tiang Panel P1 dan P2


 setelah pemasangan Balok Sloof Panel P1 dilanjutkan pemasangan Stuktur
Tiang Panel P1 dan P22.
 Sebagai penguat struktur Tiang digunakan plat baja sebagai pengunci antar
Panel P1 dan P2 sehingga struktur bangunan secara keseluruhan lebih kuat.
 Untuk menyambungkan antar Panel digunakan Mur dan Baut dengan
diameter 10 mm.
 Kencangkan mur pada setiap baut penyambung

26
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pemasangan Panel Penyambungan Panel P3


 Pasang panel‐panel Penyambung diatas setiap Tiang, dengan cara masukan
baut‐baut pada lubang yang tersedia pada panel Panel P1 dan P2
 Untuk menyambungkan antar Panel digunakan Mur dan Baut dengan
diameter 10 mm.
 Kencangkan mur pada setiap baut penyambung.

5. Pemasangan Struktur Ring Balok Panel P1


 Setelah pemasangan panel P3 dilanjutkan dengan pemasangan Panel P1.
 Untuk menyambungkan antar Panel digunakan Mur dan Baut dengan
diameter 10 mm.
 Kencangkan mur pada setiap baut penyambung.

6. Pemasangan Trekstang
 Pemasangan trekstang dikerjakan setalah semua panel terpasang
 Lokasi pemasangan trekstang dilakukan dengan mengikuti gambar kerja

Pemasangan Panel P3 (Penyambung) Pemasangan Panel P1 (Sloof)

27
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pemasangan Panel P1 dan P2 (tiang)


Tahap 2 Pemasangan Panel P1 dan P2 (Tiang)

Pemasangan Panel P3 diatas Tiang


(Penyambung) Pemasangan Panel P1 (Ring Balok)

Ilustrasi Gambar Tahap Pelaksanaan Pemasangan Struktur Risha

28
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

IV. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN


a. Pekerjaan Dinding Pasangan Bata Merah 1:2
Batu bata adalah material yang mungkin paling lama dikenal dan hingga saat ini paling
jamak dipergunakan sebagai bahan pengisi diniding sebelum ditemukan sistem struktur
rangka, yang mengandalkan kekuatan balok dan kolom sebagai penopang kekuatan
struktur batu bata dipergunakan sebagai bahan pembuat struktur dinding pendukung
(tanpa kolom dan Balok). Karena kekuatan sistem struktur dinding pendukung bertumpu
pada penampang dinding, untuk mendapatkan lebar dinding yang cukup, maka batu
bata disusun secara melintang dengan batu panjang batu pada lebar dinding. Itulah
yang disebut dengan dinding satu bata, sedangkan teknik penyusunan batu bata yang
kita kenal saat ini disebut dinding setengah bata, hal tersebut dimungkinkan karena batu
bata pada saat ini hanya sebagai material pengisi dinding.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Pasangan Bata Merah 1:2
1. Pekerjaan Persiapan meliputi persiapan material, alat kerja dan perlengkapan kerja
2. Pekerjaan Pengukuran : Marking lokasi yang akan dipasangi bata

3. Pasang Acuan dan tarikan benang kelurusan

Pinjaman 1

Bena
Garis

29
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pasang Bata awal sebagai acuan

5. Pasang bata sampai setinggi 1 m

6. Pasang Kolom Praktis

30
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

7. Lanjutkan pemasangan bata sampai ketinggian rencana dan pasang balok praktis
jika diperlukan.

Material yang digunakan untuk pasangan dinding bata:

Bahan : Pasir, Semen, Batu Bata, Air.

Peralatan :
1. Waterpass
2. Benang
3. Unting-unting
4. Siku rangka
5. Meteran
6. Profil
7. Sendok spesi
8. Pensil
9. Pemotong Bata
10. Palu
11. Bak spesi
12. Sekop
13. Cangkul

b. Pekerjaan Plesteran dan Acian


Pekerjaan Plester acian merupakan langkah akhir dari rangkaian pemasangan dinding,
dimulai dari pekerjaan pasangan dinding batu bata kemudian dilakukan plesteran dan
diakhiri dengan acian. setelah acian dilakukan maka bisa ditinggal begitu saja untuk
mendapatkan nuansa dinding bertekstur batu buatan atau dilapisi dengan cat agar
dinding menjadi berwarna sesuai selera. meskipun terkesan sederhana yaitu hanya

31
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

mengoleskan dan menghaluskan semen di permukaan dinding namun pekerjaan acian


ini memerlukan keahlian khusus agar finishing dinding bisa benar-benar bagus, oleh
karena itu diperlukan tukang bangunan yang telah profesional dalam mengaci dinding
sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang baik serta dapat selesai dalam waktu
secepat mungkin.
Metode Pelaksanaan Plesteran dan Acian :
1. Basahi permukaan dinding secara merata, sampai kondisi jenuh air
2. Pasang benang untuk menentukan ketegakan vertical dan horizontal untuk
keperluan caplakan dan kepala plesteran

3. Pasang kepalaan sesuai caplakan dan tarikan benang

4. Lakukan pekerjaan plesteran berdasarkan kepalaan yang sudah terpasang

32
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Basahi dinding yang akan di aci hinggabasah, hal ini dimaksudkan agar nantinya
dinding tidak banyak menyerap air semen.

6. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.

7. Haluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas semen bekas, sehingga


permukaan benar-benar rata dan halus

33
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

8. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, yaitu dengan menyiram air,
karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.

Material yang digunakan untuk plesteran dan acian :

Bahan : Semen, Pasir, Air, Paku Beton, Benang

Peralatan :
1. Meteran
2. Waterpass
3. Martil
4. Selang Air
5. Ember
6. Raskam
7. Unting-unting
8. Alat Tukang Lainnya.

34
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

V. PEKERJAAN LANTAI
a. Timbunan Tanah
Metode pelaksanaan timbunan tanah pada pekerjaan lantai adalah :
1. Timbunan tanah didatangkan ke lokasi kerja dengna menggunakan dump truck
2. Timbunan tanah yang didatangkan harus sesuai dengan spesifikasi yang syaratkan
3. Tanah ditumpuk dilokasi terdekat ke lokasi penimbunan
4. Perataan tanah timbun dengan cara manual dengan menggunakan cangkul dan alat
bantu tukang lainnya
5. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper

Meterial yang digunakan untuk timbuan tanah pekerjaan lantai :

Bahan : Tanah timbun

Peralatan : Cangkul, Sekop, Kereta Sorong, Stamper dan Alat Tukang Lainnya.

b. Pasir Urug dibawah Lantai


Metode pelaksanaan pekerjaan urugan pasir di bawah lantai :
1. Setelah timbunan tanah padat maka selanjutnya pekerjaan urugan pasir diatas
timbunan tanah;
2. Pasir didatangkan kelokasi kerja lalu pasir ditumpuk dekat dengan lokasi pekerjaan
urugan pasir;
3. Urugan pasir padat setebal 10 cm, atau sesuai dengan gambar kerja;
4. Pasir harus lembab sehingga mudah untuk di padatkan;
5. Pasir diratakan menggunakan jidar kayu.

Material yang digunakan untuk pasir urug dibawah lantai

Bahan : Pasir

Peralatan : Kereta Sorong, Sekop , Cangkul, Jidar Kayu dan Alat tukang lainnya.

c. Rabat Beton
Metode Pelaksanaan pekerjaan rabat beton ;
1. Setelah pasir urug dibawah lantai sudah selesai dikerjakan selanjutknya pekerjaan
rabat beton;
2. Kemudian pemasangan benang acuan;
3. Material diaduk menggunakan concrete mixer;

35
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Beton cor diangkut menggunakan kereta sorong dan langsung diratakan ke lokasi
kerja;
5. Perataan beton cor dengan menggunakan jidar kayu, raskam dan alat bantu
lainnya;
6. Pemadatan beton cor dilakukan dengan menggunakan concrete vibrator.

Material yang digunakan :


Bahan : Semen, Pasir dan Air

Peralatan :
1. Kereta sorong
2. Sekop
3. Jidar Kayu
4. Raskam
5. Concrete Mixer
6. Alat Bantu Tukang Lainnya.

d. Lantai Keramik
Keramik menawarkan alternatif yang sangat menarik dan tahan lama dibandingkan
dengan material lainnya untuk finishing lantai maupun dinding. Keramik didapatkan
dalam berbagai ukuran dan warna untuk dicocokkan dengan dekorasi ruangan yang
akan dipasangkan. Dan keramik hanya memerlukan perawatan yang mudah dan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, keramik juga cukup mudah untuk dipasang.
Aplikasi material keramik memiliki satu prasyarat utama yaitu lapisan dasar harus halus
dan kuat untuk mendukung instalasi keramik. Keramik tidak fleksibel, sehingga material
bisa retak jika terpasang diatas permukaan yang kasar atau tipis.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Keramik :
1. Pengukuran dan marking area yang akan dipasang

36
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Rendam material keramik yang sudah disortir kedalam bak air ± 1 jam, setelah itu
keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat tatakan yang sudah
disiapkan

3. Pekerjaan pasang kepalaan keramik

4. Pasang keramik seluruh bidang dengan mengikuti patokan kepalaan keramik

5. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau dipukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata;
6. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass;
7. Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat;
8. Pekerjaan terkahir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

37
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Material yang digunakan untuk lantai keramik :


Bahan : Keramik, Air, Semen, Benang

Peralatan :
1. Ember
2. Palu Karet
3. Waterpass
4. Sekop
5. Meteran
6. Pemotong Keramik
7. Spidol
8. Kain
9. Alat Tukang Lainnya

e. Lantai Keramik Kamar Mandi


Memasang keramik lantai bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah bagi yang belum
menguasainya. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memasang keramik lantai kamar mandi. Keramik seringkali dipasang dengan kurang
cermat, akibatnya sering timbul masalah-masalah seperti nat yang berantakan, ubin
retak, dan popping.
Metode pelaksanaan pemasangan lantai keramik kamar mandi :
 Menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang cukup.
 Bahan – bahan di letakan di dekat lokasi pekerjaan pemasangan.
 Membersihkan lokasi pekerjaan.
 Memilih keramik yang akan dipasang, sehingga dapat dibedakan ukuranya yang
sama dan tidak ada yang cacat.
 Merendam keramik yang akan dipasang sehingga jenuh air.
 Mengayak pasir yang akan dipakai untuk spesi.
 Menyiapkan lampu penerangan untuk kemudahan pemasangan
 Membuat garis – garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk
menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
 Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis
pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.

38
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Berdasarkan data–data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk


pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
 Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya
sebagai acuan kerja.
 Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan
spesi kosong.
 Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal mengikuti garis
sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.

Material yang digunakan :


Bahan : Keramik, Air, Semen, Benang
Peralatan :
1. Ember
2. Palu Karet
3. Waterpass
4. Sekop
5. Meteran
6. Pemotong Keramik
7. Spidol
8. Kain
9. Alat Tukang Lainnya

Ilustrasi Gambar Pemasangan Keramik Lantai Kamar Mandi

39
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

f. Keramik Dinding Kamar Mandi


Metode pemasangan keramik dinding kamar mandi :
1. Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME sudah
terpasang
2. Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam.
3. Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
4. Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata dan
garis siar/nat yang lurus.
5. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
6. Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda awal pemasangan dengan
perekat menggunakan acian.
7. Kemudian dilanjutkan pemasangan dinding keramik lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat
8. Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan yang rata.
9. Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan
pasangan keramik mudah pecah.
10. Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.
11. Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.

Material yang digunakan :

Bahan : Keramik, Air, Semen, Benang

Peralatan :
1. Ember
2. Palu Karet
3. Waterpass
4. Sekop
5. Meteran
6. Pemotong Keramik
7. Spidol
8. Kain
9. Alat Tukang Lainnya

40
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Gambar Pemasangan Keramik Dinding

41
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

VI. PEKERJAAN PLAFOND


a. Rangka plafond Puring
Metode Pelaksanaan pemasangan rangka plafond puring :
1. Marking rencana elevasi dan posisi titik penggantung, buat garis sipatan pada
dinding & as sumbu ruangan.

2. Pasang penggantu tepat pada sipatan

3. Pasang tarikan benang memanjang, melintang dan diagonal sebagai acuan elevasi
dan kelurusan plafon

42
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pasang rangka plafond arah melintang dan memanjang, pastikan pasangan rangka
rata dan lurus

5. Pastikan instalasi kabel ME/Lampu-lampu sudah terpasang

Material yang digunakan untuk rangka plafond furing :


Bahan : Metal Galvalum,

Peralatan :
1. Martil
2. Gergaji Besi
3. Tangga
4. Alat Tukang Lainnya

b. Plafond PVC dan Profil Plafond


Metode pelaksanaan pemasangan plafond PVC :
1. Setelah rangka plafond puring selesai di kerjakan selanjutkan adalah pemasangan
plavond PVC.
2. Sebelummya kontraktor telah berkoordinasi dengan direksi/pengawas untuk
mendapat persetujuan motif plafond PVC dan profil plafond yang akan digunakan.
3. Setelah mendapatkan persetujuan dari direksi/pengawas maka selanjutnya
mendatangkan material ke lokasi kerja.
4. Pemasangan plafond PVC dan profil PVC harus dengan tenaga kerja yang
professional agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan
5. Pada sambungan plafond PVC dan profil PVC harus rata.
6. Marking posisi accessories M/E pada plafond PVC yang sudah terpasang

43
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

7. Lubangi posisi accessories M/E yang sudah dimarking pada plafond PVC
8. Lakukan finishing pada permukaan plafond dan profil PVC agar terlihat rapi dan
indah.

Material yang di gunakan untuk palfond PVC dan Provil PVC


Bahan : Plavond PVC, Profil PVC, Lem Perekat PVC

Peralatan :
1. Tangga
2. Palu
3. Alat tukang lainnya

44
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

VII. PEKERJAAN PINTU


a. Pemasangan Pintu Kamar Mandi
Pintu PVC adalah pintu yang diproduksi dengan bahan polymer / plastik dan didesain
dengan rangka atau kusen berongga.Pintu PVC memiliki keunggulan antara lain tahan
air, anti rayap dan tikus,anti serangga dan jamur,ringan dan kokoh,variatif dan mudah
dipasang serta mudah dibersihkan dan ramah lingkungan. Karena keunggulan-
keunggulannya pintu PVC ini lebih sering di gunakan untuk pintu kamar mandi tapi tidak
menutup kemungkinan digunakan untuk pintu Lain.
Metode pelaksanaan pemasangan pintu kamar mandi :
1. Material On site Project

2. Pengecekan Dimensi/Ukuran & Vertikal Openingan di lokasi kerja untuk


memastikan bahwa area openingan sudah siap atau belum untuk di pasang pintu.

45
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan bahwa area kusen yang dipasang
sudah lot/vertikal.

4. Pemasangan perkuatan kusen ini jumlah angkur, dan posisinya. harus mengacu ke
shopdrawing.

5. Marking Engsel pada Kusen & daun pintu.

46
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Proses Pemasangan Daun pintu

7. Memastikan daun pintu dapat dibuka dan ditutup sempurna

8. Pemasangan Aksesories Pintu

Material yang digunakan :


Bahan : Kusen dan daun Pintu, Engsel dan Screw, Aksesories

Peralatan :
1. Unting-unting
2. Bor
3. Meteran
4. Palu dan Alat tukang lainnya.

47
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

VIII. PEKERJAAN ATAP


a. Pekerjaan Rangka Kuda-kuda Baja Ringan
b. Penutup Atap Spandek
c. Bubungan
d. Lisplank GRC
e. Pekerjaan Talang

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan
yang ada di bawahnya terhadap pengaruh dari panas, debu, hujan, angin dan sebagainnya,
atau juga untuk keperluan perlindungan, dan juga sebagai memperindah bangunan, supaya
terlihat menarik dan sempurna pembuatannya.

Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap
atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk
pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup
atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka
batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu
memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Rangka Kuda-kuda Baja Ringan :


a. Persipaan Kerja
1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kuda-kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatandan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan diatas
ketinggian.
3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain:
bordan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin
pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
b. Leveling dan Marking
1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.

48
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan
dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
3. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana
atap.
4. Mengukur jarak antar kuda-kuda

Ilustrasi gambar mengukur jarak antar kuda-kuda

c. Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda


1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan
pada rangkaian kuda- kuda yang telah selesai dirakit.

Ilustrasi gambar mengangkat kuda-kuda

49
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok berdasarkan


gambar kerja atau wall-plate berada disebelah kanannya adalah sisi kanan.

Ilustrasi memasang kuda-kuda

3. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring balok
menggunakan benang dan lot (unting-unting)
4. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4
buah screw 12 –14 x 20 HEX.
5. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.

50
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-5 untuk mendirikan semua kuda-kuda sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
7. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum1,2 meter).
8. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan
garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
9. Memasang balok nok

Ilustrasi gambar memasang balok nok

10. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beba nangin. Bracing
dipasang diata stop- chord dan dibawah reng.

Ilustrasi gambar memasang Bracing Pengikat

11. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu diatas truss,
jurai dan rafter.

51
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

12. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang
digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw
ukuran10-16x16 sebanyak2 (dua) buah

Ilustrasi memasang Reng Atap

13. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang


menumpu ring balk). Pada atap jenis pelana outrigger dapat dipasang sebagai
overhang dengan Panjang maksimal 120 cm dari kuda-kuda terluar, dan jaraka
ntar outrigger 120 cm. Outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan duabuah
kuda-kuda yang terdekat.
14. Memasang ceiling battens dengan jarak antar masing-masing ceiling battens
adalah120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord
kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceiling battens dengan ring balok diberi
bantalan bracket yang diikat memakai2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceiling battens
adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan sambungan
memanjang ceiling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan
harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw.
Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahanp lafond dan
penggantungnya

Material yang digunakan untuk pemasangan kuda-kuda :


Bahan : Baja Ringan, Kanal C, Reng, Dynatbolt, Skrup Baja Ringan

Peralatan :
1. Meteran
2. Gunting

52
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Palu
4. Gergaji
5. Alat tukang lainnya

Metode Pelaksanaan Pemasangan Penutup Atap dan Lisplank


1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedekatan nok
maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar.
2. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang akan digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan memasang reng.
3. Selanjutnya dilakukan pemasangan listplank GRC.
4. Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila akan dipasang
rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap sisi dimana pemasangan
dimulai.
5. Memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan bahwa permukaan atas
semua gording atau atap sudah satu bidang. Jika belum satu bidang, dapat
menyetel atau mengganjal bagian bagian ini terhadap rangka
penumpu/gording. Dalam keadaan apapun juga, untuk mengatur kemiringan atap,
ganjal tidak diperkenankan dipasang langsung di bawah plat kait. Hal ini harus
diperhatikan sungguh-sungguh oleh Kontraktor karena penyetelan dan
pengganjalan tidak tepat akan mengakibatkan gangguan pengikatan terutama jika
jarak penyangga kecil.
6. Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila dipergunakan plat
kait, jarak perletakan pertama maupun terakhir dari plat kait terhadap ujung/tepi
lembaran harus memenuhi persyaratan pabrik.
7. Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk mencegah
penggeseran.
8. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat distel 2 mm dengan menarik plat kait
menjauhi atau menekan ke arah lembaran pada saat mengikatkan plat kait tersebut.
9. Untuk mencegah plat kait menggeser ke bawah, harus dipergunakan pengikat
positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait tersebut.
10. Pada lembaran akhir di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut harus ditekuk
kebawah untuk mencegah air mengalir melalui sisi bawah lembaran ke dalam
bangunan.
11. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut.

53
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

12. Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan pemasangan
kesamping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan seterusnya. Pada tumpangan
akhir, sebaiknya gunakanlah dua (2) lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih
pendek. Tumpangan/overlap akhir harus memenuhi persyaratan pabrik.
13. Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan/capping harus ditakik sesuai
dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah penutup bubungan/capping
terpasang. Penakikan dilakukan dengan alat yang disediakan oleh pabrik khusus
untuk pekerjaan tersebut. Setelah ditakik, barulah kedua sisi tepi penutup
bubungan/capping ditekuk ke bawah dengan alat penekuk yang disediakan pabrik
untuk pekerjaan tersebut hingga menutup sampai lembah antara dua (2) rusuk
lembaran. Penutup bubungan/capping disekrupkan pada setiap rusuk lembaran.
14. Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain lainnya harus dilakukan oleh
Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik pembuat walaupun belum
ataupun tidak tercantum dalam Gambar Kerja maupun Gambar Pelengkap
sehingga didapat hasil yang baik, terhindar dari kemungkinan kebocoran.
15. Meneliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang rapi dan lurus, garis garis
rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak bergelombang ke arah horizontal maupun
vertikal, menghasilkan penampilan yang baik.
16. Bagian lembaran setelah terpasang yang boleh diinjak hanyalah pada rusuk tepat
diatas gording.

Material yang digunakan untuk pemasangan listplank dan penutup atap


Bahan : Atap spandek, list plank GRC

Peralatan :
1. Meteran
2. Gunting
3. Palu
4. Gergaji
5. Alat tukang lainnya

54
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

IX. PEKERJAAN SANITASI


a. Kran air
Metode pemasangan kran air :
1. Bagian yang ingin dipasangi kran sebaiknya sudah selesai dikerjakan, hal ini
bertujuan agar kran yang sudah dipasang tidak mengganggu aktivitas pengerjaan
lainnya.
2. Periksa kondisi air yang mengalir, pastikan air yang mengalir tersebut dalam kondisi
yang bersih
3. Periksa kekuatan air yang mengalir, sebelum memasang hendaknya memriksa
kekuatan air yang mengalir dari bak penampung, jika air tersebut mengalir dengan
kencang itu lebih baik
4. Pastikan ukuran drat pada pipa dan ukuran kran tersebut sama, jika tidak sama
maka kran tersebut pastinya tidak bisa kita pasang.
5. Siapkan kran yang akan dipasang tersebut
6. Lilitkan seal tap ke bagian drat keran, seal tape ini berfungsi untuk mencegah
kebocoran pada bagian drat tersebut
7. Pasang kran tersebut ke dalam pipa, cara memasangnya adalah searah dengan
jarum jam
8. Putar kran tersebut sehingga kran tersebut dapat menempel dengan kuat.
9. Jika sudah, silahkan dicoba, pastikan sambungan serta tidak ada kebocoran air, jika
terdapat kebocoran periksa sela tape tadi.
10. Kran siap digunakan

Material yang digunakan :

Bahan : Kran air, seal tap

Peralatan : Gunting, Palu dan Alat Tukang lainnya.

55
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

b. Closet Jongkok
Metode Pemasangan Closet Jongkok :
1. Marking Lokasi penempatan closet
2. Buat dudukan closet dari bata merah

3. Pasang Closet jongkok


4. Rapikan pertemuan sisi antara closet jongkok dan nat keramik sehingga tidak ada
rongga/plin.

56
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Material yang digunakan :

Bahan : Closet Duduk

Peralatan : Alat Tukang yang diperlukan

c. Floor Drain
Metode Pelaksanaan Floor Drain :
1. Marking lokasi floor drain, sesuaikan dengan nat keramik.
2. Coring slab pada tempat yang akan dipasang floor drain.
3. Pasang sparing pipa.
4. Tutup sisi bawah slab disekeliling pipa supaya grouting tidak tumpah.
5. Grouting tahap 1, Grouting 1/3 sisi bawah lubang sparing.
6. Pasang body floor drain .
7. Grouting tahap 2, grouting disekitar body floor drain.
8. Test rendam selama 2x24jam.
9. Jika tidak bocor maka tutup floor drain bisa dipasang setelah pemasangan keramik.

Material yang digunakan :

Bahan : Floor drain, Semen Sika

Peralatan : Alat Tukang yang diperlukan

d. Pemasangan Pipa, Dia 3”, 4”, ½”


Metode Pelaksanaan Instalasi air Kotor:
1. Pastikan pipa yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknik
2. Penyambung pipa menggunakan lem yang sesuai dengan spesifikasi sehingga kuat
dan tidak mudah bocor
3. Pasang pipa diameter sesuai gambar kerja beserta gate valve, fitting dan aksesories
lainnya sesuai tanda yang telah dibuat
4. Pasangn clean out dan aksesories lainnya
5. Pipa yang horizontal digantung pada plat beton menggunakan besi siku dan pipa
diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air
6. Pipa air kotor vertical ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum di
plester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus di klem supaya tidak bergerak saat
menerima beban ai

57
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

7. Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
8. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
9. Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan
tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.
10. Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
11. Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
12. Buat sumur resapan dan bak kontrol.

Metode Pelaksanaan Instalasi air bersih


1. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
2. Penyambung pipa menggunakan lem yang sesuai dengan spesifikasi sehingga kuat
dan tidak mudah bocor
3. Pasang pipa diameter sesuai gambar kerja beserta gate valve, fitting dan aksesories
lainnya sesuai tanda yang telah dibuat
4. untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah
5. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
6. Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi
lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

Testing dan Commissioning


1. Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu dengan
menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam, dimana pada
saat itu tidak boleh ada penurunan tanah.
2. Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu
(flushing) dari kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa
dapat melalui lubang clean out.
3. Sebelum test commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang
dimaksudkan apabila ada kegagalan fungsi dari instalasi dan peralatan yang
terpasang dapat segera ditanggulangi/diperbaiki.
4. Test commissioning dari fungsi masing‐masing peralatan yang terpasang

58
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Material yang digunakan :

Bahan : Pipa, seal tap

Peralatan : Alat tukang yang diperlukan

e. Pekerjaan Tangki dan Tempat Duduknya


Metode pelaksanaan tangki dan tempat duduknya :
1. Tempat peletakan tangki :
 Tower yang terbuat dari kerangka besi (tidak memilikit celah pada alas dudukan
tangki).
 Tower yang terbuat dari beton bertulang
 Dak dari beton bertulang
 Lantai dasar dibuat dari beton bertulang atau pasangan batu bata
2. Pondasi untuk alas tangki harus bersih, datar, rapat dan rata (usahakan diatur
dengan waterpass)
3. Tempat untuk membuat pondasi harus dalam kondisi padat dan stabi
4. Lebar pondasi harus lebih besar daripada diameter tangki.
5. Usahakan untuk tidak menempatkan tangki air di atas instalasi pipa dan/atau kabel
tertimbun (untuk memudahkan bila suatu saat pipa atau kabel tersebut akan diservis
atau perawatan rutin
6. Tempat yang akan dipasang tangki sebaiknya terbebas dari lalu lintas atau mobilitas
sehingga seluruh peralatan yang berhubungan dengan tangka aman dari
gangguan.
7. Hindari memasang tangki air di atas struktur bawah tanah seperti gudang, tangki
septik, saluran limbah, dll
8. Setelah dudukan tangki air selesai selanjutnya pemasangan tangki dan aksesories
9. Gunakan pompa sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan.
10. Pompa diletakkan ditempat yang mudah untuk diperiksa jika terjadi masalah.
11. Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air, karena dengan
memperkecil jarak pipa hisap (suction) akan menambah daya pipa dorong
(discharge).
12. Pemasangan pompa tidak boleh langsung atau dekat dengan outlet tangki.
13. Gunakan koneksi fleksibel untuk melindungi dinding tangki dari getaran pompa.

59
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

14. Pompa harus diikat (dibaut) kuat pada dudukan, untuk menghindari pergerakan
dan getaran pompa saat sedang beroperasi.
15. Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah kebocoran
dalam instalasi pipa dan meminimalkan hambatan tenaga.
16. Pasang Saringan Pasir (strainer) untuk sumber air yang mudah terhisap
kotoran.

Material yang digunakan :

Bahan : Mesin Air, Pipa, Lem dan Tangki Air

Peralatan : Alat tukang yang diperlukan

Ilustrasi Gambar pemasangan tangki air

60
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

f. Septic Tank + Acc


Metode pelaksanaan pekerjaan septic tank :
1. Ukuran kedalaman dan lebar galian disesuaikan dengan Gambar Rencana.
2. Bagian bawah atau Plat Dasar Septick tank harus terbuat dari Beton Bertulang
dengan ketebalan antara15cm.
3. Pada bagian pipa rembesan harus dibuatkan bak beton pembatas/bak isolasi
dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm.
4. Pipa rembesan menggunakan pipa PVC 4” dan dibuatkan lobang-lobang pada
bagian bawah atau ½ dari diameter pipa.
5. Besarnya lobang dengan dia.antara 15 mm - 20 mm.
6. Bisa dibuat memanjang dengan memakai gergaji besi, dengan lebar 15 x 20 mm
Penempatan didalam lobang galian dibuat miring kearah akhir tepi galian dengan
kemiringan 5 - 10 %.
7. Pada pasangan pipa usahakan seminimal mungkin terjadinya belokan atau
penggunaan elbow, agar kotoran dapat mengalir dengan lancar bebas hambatan
pada saat didorong oleh air siraman.
8. Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran pembuangan air tidak
melimpah pada ruang resapan septicktank, sehingga jika cairan atau resapan
penuh dapat mengalir keluar dan mengurangi tekanan udara yang tersumbat.
9. Pada bagian keliling atau sebagai dinding menggunakan Plat Beton Bertulang
dengan ketebalan 10 cm.
10. Setelah pengecoran Dinding Plat Beton Bertulang selesai dikerjakan, sisakan
sekitar 12 cm dari permukaan tanah untuk tempat pengecoran Plat Atas.
11. Persiapkan Besi untuk Sengkang kemudian potong sesuai dengan ukuran lebar dan
panjang Septicktank, susun dengan jarak sesuai ketentuan, kemudian ikat dengan
kawat ikat.
12. Pasang Papan Bekisting pada bagian atas Plat Dinding, kemudian letakkan hasil
anyaman besi tadi, tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
13. Lakukan pengecoran dengan campuran sesuai dengan ketentuan. Ketebalan
pengecoran adalah 10 cm. Sediakan lubang pada bagian atas ruang limbah cair
dan pasang dengan tutup yang terbuat dari pipa PVC.
14. Tahap selanjutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah padat
dari kloset ke septicktank. Kemudian timbun dengan tanah.

61
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

15. Usahakan agar letak kloset lebih tinggi daripada Septicktank agar kotoran dapat
dengan mudah masuk ke dalam septicktank.
16. Pipa dibungkus dengan ijuk, lalu di beri tumpukan batu karang. Kemudian di timbun
dengan tanah

Material yang digunakan :

Bahan : Pipa

Peralatan : Alat tukang yang diperlukan

62
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

X. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Pengecatan dinding
Metode pelaksanaan pekerjaan pengecatan dinding :
1. Pembersihan dinding acian
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan beton atau semen
dengan kain lap dan skrap

2. Perbaiki bagian dinding yang cacat


3. Haluskan permukaan dinding yang akan dicat
4. Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat

5. Lakukan pekerjaan cat dasar / sealer

63
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Lakukan pekerjaan cat finish lapisan pertama

7. Lakukan pekerjaan cat finish lapisan kedua

8. Pekerjaan pembersihan
Cek, apakah pengecatan finish yang terakhir itu sudah rata. Apabila sudah rata,
bersihkan cat-cat yang mengotori bahan bahan/pekerjaan lain yang seharusnya
tidak terkena cat dengan kain lap.

Material yang digunakan untuk cat dinding


Bahan : cat dinding, plamir

Peralatan :
1. Kertas semen
2. Lakban
3. Amplas
4. Rol
5. Kuas
6. Skrap
7. Kain lap
8. Alat tukang lainnya

64
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

XI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


a. Instalasi Titik Lampu dan Titik Nyala
b. Pekerjaan Lampu TL
c. Saklar Ganda
d. Saklar Tunggal
e. Pemasangan MCB
Instalasi penerangan dan titik nyala adalah bagian dari pekerjaan listrik yang terdiri dari
material kabel dan pipa conduit yang dipergunakan sebagai sarana pengantar arus
listrik
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik
1. Marking titik lampu, saklar dan stop kontak sesuai petunjuk gambar kerja
2. Pasang instalasi kabel dalam pipa conduit yang selanjutnya di klem.
3. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / conduitt harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam)
4. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
5. Pemasangan sparing‐sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus
dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan
bersamaan dengan pemasangan sparing.
6. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian dikerjakan.
7. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
8. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
9. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
10. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir tidak
boleh ada sambungan dihubungkan dengan lektroda pentanahan ditanam sampai
minimal mencapai air tanah
11. Pada hantaran di atas langit‐langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit‐langit.
12. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabel tray bila jaringan terlalu rumit (banyak)
13. Hubungkan semua kabel ke terminal armature lampu dan stop kontak

65
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB. NIAS, NIAS BARAT, NIAS UTARA, DAN KOTA GUNUNG SITOLI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

14. Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya)
15. Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
16. Setelah hasil tes dinyatakan baik, saklar dan stop kontak sudah dipasangkan pada
lokasi yang telah disediakan serta pemasangan lampu pada fitting-fitting yang
sesuai dalam gambar saat proses finishing telah selesai.

Material yang digunakan untuk instalasi listrik :


Bahan : Lampu, Saklar, Stop Kontak, MCB, Pipa Conduit, Klem Pipa, Kabel

Peralatan :
1. Meteran
2. Tang Potong
3. Alat tukang lainnya.

Pemasangan Instalasi Kabel


Pemasangan MCB

Pemasangan Armatur Pemasangan Lampu


Saklar/stop Kontrak

Ilustrasi Gambar Pemasangan Instalasi Listrik

66

Anda mungkin juga menyukai