Anda di halaman 1dari 120

REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH

KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. UMUM
Identifikasi Proyek
Identifikasi pelaksanaan proyek adalah sebagai berikut :
Pekerjaan : Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah
Kab, Solok, Kab Solok Selatan dan Kab. Dharmasraya.
Lokasi : Kabupaten Solok
1. SD N 04 Tarung-Tarung Kab. Solok
2. SD N 03 Sungan Abu Kab. Solok
3. SD N 21 Gantung Ciri Kab. Solok
4. SD N 11 Jawi-jawi Kab. Solok

Kabupaten Solok Selatan


1. SDN 04 Timbilun Kab. Solok Selatan
2. SDN 07 Sungai Lambai Kab. Solok Selatan
3. SDN 12 Bidar Alam Kab. Solok Selatan
4. SDN 09 Talunan Kab. Solok Selatan
5. SDN 01 Lubuk Gadang Kab. Solok Selatan
6. SDN 15 Sungai Padi Kab. Solok Selatan
7. SDN 18 Sungai Ipuh Kab. Solok Selatan
8. SDN 06 Durian Taruang Kab. Solok Selatan
9. SDN 10 Rimbo Tangah Kab. Solok Selatan
10. SDN 03 Sungai Takuak Kab. Solok Selatan
11. SDN 08 Kurnia Maju Kab. Solok Selatan

Kabupaten Dharmasraya
1. SDN 04 Padang Laweh Kab. Dharmasraya
2. SDN 02 Koto Baru Kab. Dharmasraya
3. SDN 03 IX Koto Kab. Dharmasraya

Tahun Anggaran : 2019 dan 2020

Item Pekerjaan : 1. Pekerjaan Sipil


2. Pekerjaan Mekanikal
3. Pekerjaan Elektrikal

1
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pekerjaan Hardscape / Arsitektural


5. Pekerjaan Softcape / Arsitektural

Jangka waktu Pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kelender.

B. Syarat-syarat Umum
1. Syarat–syarat dan Peraturan
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, berlaku dan mengikuti beberapa peraturan
yaitu :
a. Peraturan Umum untuk pemeriksaan bahan bangunan
 Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
 Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
 Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
b. Peraturan Daerah
Tata cara pelaksanaan atau peraturan-peraturan pembangunan dari
Pemerintah Daerah setempat dimana bangunan tersebut didirikan harus
ditaati.

2. Rencana Kerja
Kami akan membuat rencana waktu pelaksanaan (Rencana Kerja) dalam bentuk
Kurva S selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Surat Perintah Kerja
dikeluarkan dan wajib melaksanakan pekerjaan menurut rencana tersebut.
Penyimpangan dari ketentuan yang telah ditetapkan hanya diperkenankan atas
persetujuan Pemberi Tugas. Site Manager/ Engineer Kontraktor kami akan
menyerahkan rencana kerja dan jadwal mobilisasi tenaga kerja, bahan dan
peralatan yang akan digunakan dalam setiap pekerjaan perminggu/ perbulan.

3. Pemotretan
Kami akan membuat minimum 3 (tiga) tahap pemotretan atas setiap jenis
pekerjaan. Pemotretan akan dilakukan setiap pekerjaan dimulai, pada saat
pekerjaan sedang berlangsung setiap harinya, dan setelah pekerjaan selesai
dilaksanakan. Kami selaku Kontraktor akan membuat catatan dari tiap-tiap

2
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

pemotretan yang diambil, kemudian gambar tersebut disajikan dalam album yang
disebut laporan foto.

4. Laporan Harian
Kami sebagai kontraktor akan membuat laporan harian (setiap hari) yang berisi
tentang jenis pekerjaan yang dilaksanakan pada hari tersebut meliputi jenis dan
jumlah tenaga kerja yang dimobilisasi, peralatan yang digunakan, jenis dan
jumlah bahan bangunan yang diadakan dan digunakan, keadaan cuaca pada hari
tersebut. Setelah laporan harian ini kami buat, kami akan meminta persetujuan
dan tanda tangan dari pengawas lapangan maupun wakilnya dan yang mewakili
dari Pelaksana. Petunjuk, perintah/ peringatan maupun perubahan-perubahan
yang diinstruksikan oleh pengawas maupun pemberi tugas dicantumkan dalam
laporan harian tersebut dan harus ditaati oleh Kontaktor. Keseluruhan laporan ini
disusun per 1 minggu dan disebut Buku Harian.

5. Perselisihan Kualitas
Jika bahan-bahan yang dimasukkan ke lapangan menurut pengawas/ direksi
tidak memenuhi syarat kualitas atau ada perbedaan kulaitas dengan yang tertera
dalam dokumen pelaksanaan, maka bahan tersebut tidak boleh digunakan dan
harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan dalam tempo 3 x 24 jam.

6. Perbeedaan Gambar
Bila terdapat perbedaan ukuran yang tidak sesuai antara gambar kerja dengan
gambar detail, juga antara gambar dengan ukuran sebenarnya di lapangan, maka
ukuran yang dipakai adalah menurut penjelasan dan ketentuan dari pemberi
tugas setelah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan. Kesepakatan ini
diambil dalam rapat lapangan antara kontraktor, pengawas lapangan dan pemberi
tugas.

7. Bahan-bahan dan Contoh Bahan


Kami akan terlebih dahulu menunjukkan contoh bahan-bahan bangunan yang
akan dipergunakan/dipasang kepada pemberi tugas, pengawas lapangan guna
mendapat persetujuan sebelum bahan-bahan dipasang/dipakai. Contoh bahan-
bahan yang telah disepakati dibubuhi tanda tangan bersama kontraktor,

3
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

pengawas maupun direksi, bahan yang datang dan yang akan dipakai. Jika
pengawas maupun direksi meragukan bahan yang didatangkan tidak sesuai
dengan yang sudah disyaratkan maka pengawas maupun direksi berhak
menanyakan kualitas bahan tersebut kepada kontraktor atau kepada pihak lain
yang berkompeten. Bahan-bahan yang didatangkan selanjutnya harus sesuai
dengan contoh telah disetujui oleh pemberi tugas/ pengawas lapangan.

8. Gambar Pelaksanaan (As Built Drawing) dan Shop Drawing


Kami sebagai Kontraktor diwajibkan membuat gambar Panduan Pelaksanaan
(Shop Drawing) dan Gambar gambar sesuai pelaksanaan (As Built Drawing).
Gambar-gambar tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
pengawas lapangan, tenaga teknis dan pemberi tugas.
Gambar Shop Drawing dibuat dalam setiap pekerjaan dilaksanakan dan harus
dikonsultasikan kepada pengawas lapangan untuk mendapat persetujuan apakah
pekerjaan tersebut dalam atau tidak dapat dilaksanakan. Jika ada perubahan-
perubahan pekerjaan di lapangan maka kontraktor harus membuat gambar
perubahan (gambar revisi) yang harus mendapat persetujuan dari pengawas
sebelum dilakukan pelaksanaannya di lapangan.

9. Lingkup Pekerjaan Pemborong/ Pelaksana


 Menyediakan, mengamankan dan mengawasi segala macam bahaya,
tenaga kerja maupun alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
 Membangun yang sesuai dengan dokumen konrrak baik kualitas, kuantitas
maupun jangka waktu pelaksanaan
 Menyediakan tenaga kerja dan tenaga ahli yang mampu menguasai bidang-
bidangnya masing-masing
 Menyediakan bahan-bahan bangunan dan bahan harus tetap ada tersedia
di lapangan sehingga pekerjaan tetap berjalan lancer tidak terhenti.

4
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

C. Pekerjaan Persiapan
1. Perencanaan Pekerjaan
Setelah menerima Surat Perintah Kerja, kami sebagai kontraktor segera
mengadakan pertemuan internal untuk membahas pelaksanaan pekerjaan, baik
administrasi maupun pekerjaan lapangan.

2. Pembuatan Papan Nama Proyek


Sebelum melaksanakan pekerjaan utama, maka kami sebagai kontraktor
membuat papan Nama Kegiatan. Untuk bentuk dan ukuran Papan Nama
Kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipasang pada tempat yang
strategis/ mudah dibaca oleh umum.

3. Pagar Proyek
Pagar proyek dibuat untuk membatasi antara lokasi kerja dengan area sekitar.
Pembuatan pagar proyek ini agar menghindari gangguan teknis maupun non
teknis yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Pagar proyek terbuat
dari seng gelombang atau sejenisnya

4. Pembongkaran dan Pembersihan Lahan


Pembongkaran sisa bangunan eksisting dan pembuangan tumpukan sampah dari
lokasi pekerjaan ini. Diperlukan Koordinasi pihak terkait, apakah ada jalur listrik
dan pipa ekisting yang terpasang di lokasi proyek.
Untuk pembongkaran dan pembersihan Lokasi Pekerjaan ini, Penyedia Jasa
merencanakan melakukannya dengan cara manual. Bekas bongkaran dan
tumpukan sampah akan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan menggunakan pick up
ke lokasi yang akan disetujui oleh Direksi Pekerjaan ini kemudian.
Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan lokasi ini tidak boleh merusak
bagian-bagian bangunan eksisting sesuai dengan arahan dari Direksi Pekerjaan.

Pembersihan Selama Pelaksanaan Pekerjaan :


 Melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin bahwa tempat kerja,
struktur, kantor sementara, tempat hunian pekerja (Jika ada) dipelihara bebas
dari akumulasi sisa bahan bangunan, sampah dan kotoran lainnya yang
diakibatkan oleh kegiatan operasional ditempat kerja dan memelihara tempat

5
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

kerja selalu dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat juga akan mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kelalaian dan
ketidakteraturan lokasi kerja.
 Menjamin bahwa sistem drainase terpelihara dan bebas dari kotoran dan
berada dalam kondisi layak pakai pada setiap saat.
 Menjamin bahwa rambu jalan dan sejenisnya dibersihkan secara teratur agar
bebas dari kotoran dan bahan lainnya.
 Menyediakan drum di lapangan untuk menampung sisa bahan bangunan,
kotoran dan sampah sebelum dibuang.
 Membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah di tempat yang telah
ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat maupun Daerah dan Undang-
undang Pencemaran Lingkungan yang berlaku.

5. Sewa Direksi Keet/ Kantor Sementara & Gudang Alat dan Bahan
Direksi Keet/ Kantor Sementara & Gudang Alat dan Bahan harus ditempatkan
sesuai dengan lokasi umum dan denah lapangan yang telah disetujui dan
merupakan bagian dari program pendahuluan, dimana penempatannya harus
diusahakan sedekat mungkin dengan daerah kerja (site) dan telah mendapat
persetujuan dari pemberi tugas/konsultan. Bangunan yang dibuat harus
mempunyai kekuatan struktural yang baik, tahan cuaca dan elevasi lantai yang
lebih tinggi dari daerah sekitarnya Gudang Semen harus memiliki suhu yang lebih
tinggi dari daerah sekitarnya. Gudang Semen harus memiliki suhu yang stabil
untuk mencegah terjadinya pengerasan semen akibat terkena air atau
kelambaban udara yang terlalu tinggi. Barak kerja harus memperhatikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi penghuninya, Memiliki ventilasi yang
cukup, serta nyaman untuk ditempati para pekerja.

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dibuat “Rencana Fasilitas Lapangan


atau Site Facilities Plan” untuk pengaturan lokasi pekerjaan, termasuk pengaturan
penempatan alat stok material dan sarana penunjang lainnya yang akan
digunakan dalam penempatan alat, stok material dan sarana penunjang lainnya
yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek ini. Fasilitas
tersebut antara lain Direksi Keet/ Kantor Sementara & Gudang Alat dan Bahan,
posisi peralatan dan fungsi lainnya. Dalam menempatkan barang dan material

6
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

kebutuhan pelaksanaan baik di gudang maupun di halaman terbuka akan diatur


sedemikian rupa sehingga :
 Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan.
 Memudahkan pemeriksaan dan pengecekan.
 Mudah pengambilannya.
 Memudahkan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan lanjutannya.
 Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

Kantor sementara akan dilengkapi setidak-tidaknya akomodasi dan fasilitas


kantor yang cocok dan memenuhi kebutuhan proyek selama kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari:
1. Meja dengan kursinya.
2. 1 set meja dan kursi tamu.
3. Lemari/ rak untuk penyimpanan dokumen-dokumen.
4. Papan tulis beserta pelengkapannya.
5. Panel untuk gambar.
6. Lemari Obat-obatan dan P3K
7. Gambar kerja sesuai dengan lokasi lingkup kerja.

6. Penyediaan Listrik dan Air Kerja


Untuk menunjang pelaksanaan kerja konstruksi, maka kami sebagai kontraktor
juga menyediakan air kerja. Air kerja yang disediakan atas petunjuk direksi dan
sesuai dengan SNI Air untuk Konstruksi. Persiapan air kerja harus siap terus,
untuk itu perlu dibuatkan bak penampung air cadangan agar tetap terjaga bila
kehabisan air.
Penyediaan fasilitas air untuk bekerja dengan Membuat sumur pompa dilokasi
proyek atau disuplai dari luar. Air tersebut harus bersih dari debu, bebas dari
kotoran dan bahan lain yang merusak. Penyedian air harus sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan pengawas.
Sistem penyediaan fasilitas listrik untuk bekerja dapat diperoleh dari jaringan
distribusi tenaga atau kabel pembawa listrik yang ada yang dioperasikan oleh
sementara PLN setempat selama masa pelaksanaan. Dan juga dapat
mempergunakan diesel untuk pembangkit tenaga listrik yang hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan pengawas.

7
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

D. Pekerjaan Pada Masing-masing Lokasi Kerja


1. Kabupaten Solok
a. SD N 04 Tarung-Tarung Kab. Solok
Lingkup Pekerjaan : - Pekerjaan Renovasi Ruang Kelas
- Pekerjaan Pembangunan Mushalla
- Pekerjaan Pagar dan Halaman
- SMK3
- Pekerjaan Renovasi Ruang Kelas
A. Pekerjaan Pendahuluan/ Bongkaran
a. Pekerjaan Bongkaran Atap Seng Lama dan Balok Kuda-kuda
Dalam tahap pelaksanaan dipastikan bahwa setiap pekerja telah
menggunkan APD (Alat Pelindung Diri). Pekerjaan bongkaran atap
dimulai dengan membuka seluruh paku/baut sambungan rangka atap
secara bertahap, dimulai dari gording dan dilanjutkan dengan rangka
kuda-kuda , selain itu perhatikan posisi duduk saat membongkar,
jangan menduduki bagian yang terhubung dengan bagian yang akan
di bongkar. Untuk pekerjaan pembongkaran rangka atap ini resiko
kecelakaan kerja sangat tinggi, maka harus diawasi secara seksama
agar tidak terjadi kecelakaan pada saat bekerja. Setiap rangka atap
seng yang lama selesai dibongkar akan dikumpulkan pada suatu
tempat dan disusun secara rapi dan bekas bongkaran ditempatkan
pada tempat yang aman sehingga tidak menggangu pekerjaan yang
lainnya.

Alat yang digunakan untuk pekerjaan atap adalah:


1. Palu
2. Pahat
3. Gergaji
4. Linggis

b. Pekerjaan Bongkaran Plafond

8
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Setelah permukaan penutup atap selesai dibongkar dilanjutkan


dengan membongkar plafond dan rangka plafond. Metode
pembongkaran yaitu dengan menggunakan perancah sementara yang
saat digeser agar memudahkan pekerjaan saat melakukan
pembongkaran. Proses pembongkaran dimulai dari membongkar
penutup plafond dengan cara ngongkel paku pengikat penutup plafond
hingga penutup plafond terlepas dari rangka plafond. Setelah seluruh
penutup plafond selesai dibongkar kemudian dilanjutkan dengan
membongkar rangka plafond dengan cara mencongkel paku dengan
linggis atau memukul sambungan kayu dengan menggunakan palu
kemudian sambungan kayu terlepas keseluruhan. Selanjutnya
membersihkan puing-puing sisa pembongkaran dan ditempatkan pada
tempat yang aman sehingga tidak menggangu pekerjaan yang
lainnya.

Alat yang digunakan untuk pekerjaan atap adalah:


1. Palu
2. Pahat
3. Linggis

B. Pekerjaan Pondasi dan Sloof


a. Galian Tanah Pondasi
- Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
galian tanah untuk pondasi
2. Persiapan lahan kerja
3. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, meteran,
waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air dll.
- Pengukuran
 Setelah posisi titik ukur  tetap ditentukan, berdasarkan titik
tetap tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik dan elevasi
galian tanah.
 Tandai hasil pengukuran dengan patok kayu yang diberi warna
cat.
- Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Untuk Pondasi.

9
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual


cangkul dan belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan
pekerjaan galian tanah dapat menggunakan alat bantu
excavator.

 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.


 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah
dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan
lebar sesuai rencana.
 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu
diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan
theodolith.
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar,
sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya
lokasi bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu,
atau tanah yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya
benda-benda tersebut diangkat.

10
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

b. Pekerjaan Lantai Keja Pondasi Setempat


- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
lantai kerja.
 Approval material yang akan digunakan
- Pesiapaan Lahan Kerja
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split
dan air.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  concrete mixer,
meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok
semen, raskam, benang, selang air, dll.
- Pelaksanaan pekerjaan lantai kerja
 Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan
sesuai rencana.
 Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC :
3Psr : 5Krl atau B-0.  
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah
terdapat urugan pasir  dengan ketebalan yang sesuai  rencana
dan telah diratakan.
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah
atau kotoran.
 Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai
acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih
dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
lantai kerja.

11
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau


ember.
 Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul
maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah
ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok
level satu dengan yang lainnya.

c. Pekerjaan Pondasi Setempat


- Pekerjaan Pembesian (Besi Polos)
a. Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat
langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat
berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :
1. Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan
yang dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.
2. Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi
setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.
3. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi
dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas.
b. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena
tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan :


 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan
waterpass.

12
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan


dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar
tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah
untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut
beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil,
maka dapat langsung melakukan pengecoran.

- Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara
yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di
dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian
tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk
pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka
waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya
harus memenuhi persaratan tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton
yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan
tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat
waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor.
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris
agar tidak terjadi retak.

- Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen,
pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari

13
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

kualitas bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya.


Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat
beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu
dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam
pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan
yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu
agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang disebut
kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjaan pengecoran pondasi setempat yaitu :


 Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari
kayu dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran
perbandingan.
 Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang
dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x
panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat
dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk
pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer)
dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen
berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volume split serta air
secukupnya.
 Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan
urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga
split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian
ditambahkan air secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih
selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan
tungkan kedalam kotak spesi.

14
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang


galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan
alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap
sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan
kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat
masuk kecelah-celah tulangan.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut
dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug
dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk
sambungan kolom.

- Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian Pekerjaan Pengecoran


 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-
bahan material yang akan digunakan untuk pengecoran dan
ditempatkan di daerah yang tidak terlau jauh dengan tempat
galian pondasi/tempat yang akan dicor
 Cara Pengadukan
Karena didalam pengecoran ini memakai mollen/mixer, maka
pengadukan bahan material dimasukan kedalam sebuah
tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama memasukan
pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga memasukan
semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan
perbandingan volume.
 Cara Pengecoran
Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan
kering kemudian tambahkan air secukupnya sampai merata,
maka material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah
menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam galian
pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta
masuk kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan

15
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

dengan sendok spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari


bentuk pondasi
 Cara Pelaksanaan
Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar
tercampur seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta semen
dan air sebagai bahan pengikat, maka cara pelaksanaan
pengecoran pondasi setempat dituangkan kedalam galian
pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan
bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan
pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah
diletakkan tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan lebih
padat.

d. Pekerjaan Sloof
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan pengukuran elevasi
sloof dari permukaan tanah sesuai softdrawing dan dilakukan
penarikan benang sebagai pedoman lurus dan sikunya bagunan dan
juga elevasi permukaan lantai. Kemudian dilanjutkan dengan
memasang besi tulangan sloof yang menghubungakan antara pondasi
yang satu dengan yang lain, besi tersebut di ikat dengan besi tulangan
yang dari pondasi dan selanjutnya di pasang bekistingya. Untuk
melanjutkan pengecoranya di minta persetujuan konsultan pengawas
dan apabila sudah di setujui maka di lanjutkan pekerjaan
pengecoranya untuk semua sloof dan untuk pembongkaran bekesting
di tunggu umur beton dan sekalian mengembalikan tanah bekas galian
pondasi.

C. Pekerjaan Pembetonan
a. Pekerjaan Kolom Beton Bertulang
 Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.

16
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Approval material yang akan digunakan.


3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok,
kaso, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air,
dll.
6. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.

 Pekerjaan pembesian
1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang
waktu untuk saat akan dipasang.
5. Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar
kerja.
6. Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang
sudah ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
7. Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
8. Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel
dan perhatikan jarak antar sengkang.

17
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

9. Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu


tahu/decking pada besi kolom untuk menjaga jarak antar
tulangan dengan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran.
 Bekisting Kolom
1. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar
kerja.
2. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur
yang akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan
schaffolding.
3. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.
4. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi
beton atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak
lurus dan siku.
5. Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam
bekesting.
6. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting
 Pengecoran Beton K-225
1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu
kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi,
semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan
disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.

18
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.


Pengecoran yang berhubungan dengan sambungan selalu
didahului dengan penggunaan bahan Bonding Agent.
6. Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat
pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan
vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
7. Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah.

b. Pekerjaan Balok Latei/Ring Beton Bertulang


 Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok,
kaso, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air,
dll.
6. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.
 Pekerjaan pembesian
1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan
diameter (spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja 
dan RKS.

19
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai


gambar kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai
dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan/membuang waktu untuk saat akan
dipasang.
 Bekisting Balok
1. Pembuatan bekisting balok, dalam pemotongan plywood harus
cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan
balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di
lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso
5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
2. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan
solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada
bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan
pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai
untuk pekerjaan berikutnya.
 Penegcoran Beton K-225
1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu
kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi,
semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan
disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.

20
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Pengecoran balok dilakukan setelah melakukan pembersihan


akhir
6. Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah umur beton 7
hari yang dilanjutkan dengan curing (perawatan) beton.

D. Pekerjaan Dinding
a. Kriteria Batu Bata Merah
 Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang
terbaik dengan ukuran 5,5 x 11 x 23 cm, dengan pembakaran
sempurna dan merata.
 Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau
adukan, mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan
langsung didatangkan dari pabrik atau penjual.
b. Metode Pelaksanaan Pasangan Dinding Bata :
 Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan
batu merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu
kesatuan yang juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal
selalu diusahakan agar tidak merupakan satu garis, harus
bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut. Siar vertikal pada
umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar horizontal setebal 1,5
cm.
 Cara pemasangan batu bata adalah: sebelum pemasangan perlu
dibasahi lebih dahulu atau direndam sebentar di dalam air.
Sesudah lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang,
maka disiapkan papan mistar yang menentukan tinggi lapisan
masing-masing, sehingga dapat diatur seragam.
 Kemudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu
masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang
sudah didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah
yang akan dipasang pada sisi sebagai siar vertikal. Sekarang batu
merah dipasang menurut tali yang telah dipasang menurut papan
mistar sampai batu merah terpasang rapat dan tepat. Dengan
sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siar-siar dipotong
untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya. Pada

21
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

musim hujan dinding-dinding pasangan batu merah yang belum


kering harus dilindungi terhadap air hujan.
 Batu bata yang dipergunakan dalam pekerjaan ini, biasanya batu
bata lokal dari Kulim yang memenuhi ketentuan. Batu bata harus
sempurna pembuatan rusuk-rusuknya tajam serta ukurannya sama
besar. Sebelum batu bata dipasang harus direndam terlebih
dahulu sampai gelembung udara tidak terlihat lagi (jenuh). Batu
bata yang dipasang harus utuh, kecuali untuk sambungan atau
penutup sudut. Pekerjaan meredam bata memang pada saat ini
jarang dilakukan dengan alasan kesulitan kerja, yang sering
dilakukan hanya sekedar menyiram batu-bata tersebut.
 Dalam satu hari pemasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari
1 (satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari harus
dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retaknya dinding dikemudian hari, semua
pemasangan harus rata (horisontal) dan tiap-tiap kali diukur rata
lantai dengan menggunakan benang tidak boleh lebih dari 30 cm
diatas pasangan dibawahnya.
 Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama lain harus
dapat mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan
menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk las-lasan dibawah
sudut/tepi. Pada pasangan bata satu batu dan pasangan yang
lebih tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk atau peraturan
yang seharusnya. Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan
pemasangan yang sempurna kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana
ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.
 Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 10 m harus
ditambahkan kolom dan balok penguat atau sesuai dengan
gambar.
 Semua pasangan baru, harus dijaga jangan terkena sinar matahari
langsung dan harus menyediakan karung-karung yang digunakan
untuk menutup pasangan serta keadaannya harus basah, selain
karung goni juga dapat digunakan karung bagir atau lainnya untuk
menutup pasangan tersebut.

22
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian


pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) harus
diberi stek-stek besi beton diameter 8 mm, jarak 50 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik/dicor bersamaan pengecoran
beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 20 cm kecuali ditentukan lain.

c. Pekerjaan Plesteran dan Acian


Lingkup Pekerjaan:
 Pekerjaan Plesteran dan Acian halus campuran semen, pasir dan
air untuk dinding pasangan bata dan pekerjaan bidang lainnya.
 Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.

Persyarata Bahan
Bahan Adukan : Semen, Pasir dan Air.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plasteran dan Acian

23
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Plesteran dan Acian campuran semen, pasir dan air untuk
dinding bata dan bidang lainya yang ditunjukan dalam Gambar. Dapat
dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bata atau bidang
beton telah disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
1. Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak
dihaluskan. Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk
kedap air, yaitu 1 PC : 3 PS. Dipakai untuk: Menutup permukaan
dinding pasangan yang tertanam di dalam tanah hingga ke
permukaan tanah dan atau lantai.
2. Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 3 PS. Aduk plesteran ini
digunakan untuk pasangan batu bata dan permukaan bidang
lainnya, yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
3. Plesteran kedap air adalah campuran lPC : 3PS. Aduk plesteran ini
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian
luar bangunan. Semua bagian dan keseluruhan permukaan
dinding pasangan yang disyaratkan harus kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja hingga ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai. Semua pasangan bata di bawah permukaan
tanah hingga ketinggian sampai 30 cm dari permukaan lantai,
kecuali ditentukan lain dalamgambar kerja.
4. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap
jarak 2 M. Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm. Jika ketebalan
melebihi 2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam
yang diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang
bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat Plesteran.
5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah
selesai pemasangan instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk
seluruh bangunan.
6. Pekerjan acian adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang
homogen. Acian ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari
dinding pasangan. Pekerjaan acian ini dilaksanakan sesudah

24
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

pekerjaan plesteran berumur 8 (delapan) hari atau dianggap


selesai oleh Direksi Pekerjaan.
7. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1,5 s/d 2 m,
dipasang tegak dan menggunakan keping-keping bambu dengan
ukuran secukupnya untuk patokan kerataan bidang.
8. Bila plesteran menggunakan mortar DRY MIX maka wajib
mengikuti semua persyaratan dari mulai penanganan bahan,
proses pengerjaan, cara kerja untuk dinding bata, selkon, dan
sejenisnya maupun permukan beton, cara perlindungan dan cara
pemeliharaan dari produsen DRY MIX tanpa terkecuali. Demikian
juga untuk acian plesteran.
9. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang
bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalam 1 cm, kecuali bila ada petunjuk
lain di gambar.
10. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering, selama 14 (empat
belas) hari terus menerus dan melindungi dari terik panas matahari
langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat dan tumbuhnya lumut.
11. Jika terjadi keretakan yang bukan retak rambut sebagai akibat
pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali
dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas.
Setelah acian selesai, acian harus dibasahi terus menerus
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari.
12. Selama pemasangan dinding batu bata /beton bertulang sebelum
di finish, memelihara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan
dan pengotoran bahan lain,setiap kerusakan menjadi tanggung
dan wajib diperbaiki.
13. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan
sebelum plesteran berumur lebih dari 14 ( empat belas ) hari.

25
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Pekerjaan Plesteran Dinding Bata

E. Pekerjaan Atap dan Kuda-kuda


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap :
a. Persiapan Kerja
 Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kuda-kuda, dan
tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
 Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang
persyaratan melakukan pekerjaan diatas ketinggian.
 Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-
kuda, antara lain: bordan hexagonal socket, meteran, selang
air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu,
dan sebagainya.
b. Leveling Marking
 Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan
rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan
penyiku sebagai alat bantu.
 Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua
bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith)
dengan kolom yang ada di bawahnya.
 Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai
dengan gambar rencana atap.

26
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Mengukur jarak antar kuda-kuda.

Mengukur Jarak Antar Kuda-kuda

c. Pengangkatan dan Pemasangan Kuda-kuda


 Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda- kuda yang telah selesai dirakit.

Mengangkat kuda-kuda

27
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok


berdasarkan gambar kerja atau wall-plate berada disebelah
kanannya adalah sisi kanan.

Memasang kuda-kuda

 Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan


ring balok menggunakan benang dan lot (unting-unting).
 Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 –14 x 20 HEX.
 Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt
dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-
kuda tidak berubah.

28
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-5 untuk mendirikan semua


kuda-kuda sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
 Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as
(maksimum1,2 meter).
 Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex),
dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)

Memasang Balok Nok


 Memasang Balok Nok.
 Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja
beba nangin. Bracing dipasang diata stop- chord dan dibawah
reng.

Memasang Bracing Pengikat

 Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis


penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan
kuda-kuda diikat memakai screw ukuran10-16x16 sebanyak2 (dua)
buah.

29
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Memasang Reng Atap


 Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda
terakhir yang menumpu ring balk). Pada atap jenis pelana
outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan Panjang
maksimal 120 cm dari kuda-kuda terluar, dan jaraka ntar
outrigger 120 cm. Outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan
duabuah kuda-kuda yang terdekat.
 Memasang ceiling battens dengan jarak antar masing-masing
ceiling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada
permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw.
Untuk pertemuan ceiling battens dengan ring balok diberi bantalan
bracket yang diikat memakai2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceiling
battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika
diperlukan sambungan memanjang ceiling battens sebaiknya tepat
diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan
setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling
battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahanp lafond dan
penggantungnya

Metode Pelaksanaan Pemasangan Atap dan Lesplank

1. Sebelum pemasangan penutup atap, talang horizontal (Jika ada)


sudah terpasang dan terkunci pada tempatnya sesuai gambar kerja.
semua logam yang telah terpasang telah diberi lapisan cat dasar.

30
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Pelaksanaan pengecatan ini harus memenuhi persyaratan yang


tercantum dalam Pekerjaan Pengecatan.
3. Selanjutnya dilakukan pemasangan lesplank GRC 1/30 m.
4. Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila
akan dipasang rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap
sisi dimana pemasangan dimulai.
5. Memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan bahwa
permukaan atas semua gording atau atap sudah satu bidang. Jika
belum satu bidang, dapat menyetel atau mengganjal bagian bagian ini
terhadap rangka penumpu/gording. Dalam keadaan apapun juga,
untuk mengatur kemiringan atap, ganjal tidak diperkenankan dipasang
langsung di bawah plat kait. Hal ini harus diperhatikan sungguh-
sungguh oleh Kontraktor karena penyetelan dan pengganjalan tidak
tepat akan mengakibatkan gangguan pengikatan terutama jika jarak
penyangga kecil.
6. Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila
dipergunakan plat kait, jarak perletakan pertama maupun terakhir dari
plat kait terhadap ujung/tepi lembaran harus memenuhi persyaratan
pabrik.
7. Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk
mencegah penggeseran.
8. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat distel 2 mm dengan
menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah lembaran pada saat
mengikatkan plat kait tersebut.
9. Untuk mencegah plat kait menggeser ke bawah, harus dipergunakan
pengikat positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait tersebut.
10. Pada lembaran akhir di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut
harus ditekuk kebawah untuk mencegah air mengalir melalui sisi
bawah lembaran ke dalam bangunan.
11. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut.
12. Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan
pemasangan kesamping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan
seterusnya. Pada tumpangan akhir, sebaiknya gunakanlah dua (2)

31
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih pendek.


Tumpangan/overlap akhir harus memenuhi persyaratan pabrik.
13. Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan/capping harus
ditakik sesuai dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah
penutup bubungan/capping terpasang. Penakikan dilakukan dengan
alat yang disediakan oleh pabrik khusus untuk pekerjaan tersebut.
Setelah ditakik, barulah kedua sisi tepi penutup bubungan/capping
ditekuk ke bawah dengan alat penekuk yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut hingga menutup sampai lembah antara dua (2)
rusuk lembaran. Penutup bubungan/capping disekrupkan pada setiap
rusuk lembaran.
14. Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain lainnya harus
dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari
pabrik pembuat walaupun belum ataupun tidak tercantum dalam
Gambar Kerja maupun Gambar Pelengkap sehingga didapat hasil
yang baik, terhindar dari kemungkinan kebocoran.
15. Meneliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang rapi dan lurus,
garis garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak bergelombang ke arah
horizontal maupun vertikal, menghasilkan penampilan yang baik.
16. Bagian lembaran setelah terpasang yang boleh diinjak hanyalah pada
rusuk tepat diatas gording

F. Pekerjaan Plafond
Metode Kerja Pemasangan Plafond dijelaskan melalui gambar dibawah ini
 Marking rencana elevasi dan posisi titik penggantung, buat garis
sipatan pada dinding dan as sumbu ruangan.

32
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pasang penggantung dan rangka hollow tepi (wall angle) tepat pada
sipatan.

 Pasang tarikan benang memanjang, melintang dan diagonal sebagai


acuan elevasi dan kelurusan plafond.

 Pasang rangka plafond arah melintang dan memanjang, pastikan


pasangan rangka rata dan lurus

33
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pastikan instalasi kabel ME/Lampu-lampu sudah terpasang


 Pasang panel gypsum pada rangka hollo yang sudah terpasang rata
dan lurus sesuai elevasi rencana. Perhatikan bahwa ujung panel
gypsum tepat berada pada as rangka, dan sambungan panel
gypsum adalah saling silang (staggered). Disarankan menggunakan
screw gypsum type “S”

 Ratakan sambungan panel gypsum


 Marking posisi accessories M/E pada panel gypsum yang sudah
terpasang
 Lubangi posisi accessories M/E yang sudah dimarking pada panel
gypsum

34
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Finishing permukaan plafon


 Pasang accessories M/E pada plafon

G. Pekerjaan Lantai
Pasangan Lantai Keramik 40 x 40 cm dengan langkah-langkah kerja
sebagai berikut :
a. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai
keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : keramik 40x40 cm, semen PC, pasir,
semen grouting nat, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet,
meteran, waterpass, benang, selang dan
b. Pengukuran
Lebih dahulu menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

c. Pelaksanaan pekerjaan pasangan keramik lantai


 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan
disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.

35
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum


dipasang.
 Pembuatan garis siku pada dua arah sumbu yang merupakan titik
awal pemasangan keramik biasanya ditempatkan pada sudut pintu
masuk ruangan. Jika sudah mendapatkan garis siku, tarik garis
benang pada kedua arah sumbu tersebut pada ketinggian
permukaan keramik yang akan dipasangkan. Ketingggian benang
dari permukaan lantai dasar sesuai dengan ketebalan adukan dan
ketebalan keramik. Peletakan titik awal dilakukan peletakan
keramik tanpa perekat untuk memastikan keramik sudah sesuai.
 Memasang keramik mulai dari dinding dekat pintu diatas
permukaan lantai yang kosong (belum ada adukan spesi/mortar),
pasang keramik dalam satu baris dan menggunakan spacer di
antara setiap keramik untuk mendapatkan setiap sisi keramik
menjadi seragam dan untuk untuk menjaga jarak yang sama pada
semua keramik yang dipasang. Hal ini ditujukan untuk
mendapatkan jumlah keramik penuh dalam 1 barisan.
 Ketika mencapai ujung lain ruangan dan tidak bisa lagi memasang
1 lembar keramik ukuran penuh , menggunakan sebuah balok
panjang dan meletakkannya tegak lurus ke baris keramik.
Pemberian balok ini ditujukan supaya keramik tidak bergeser.
 Berdasarkan panjang ruang yang tersisa di sisi ruangan,
menggeser baris untuk mencapai perbatasan yang sama pada
kedua sisi ruangan, sehingga potongan pada pinggir kiri dan kanan
akan didapatkan pada lebar yang sama. Jika tidak menginginkan
jumlah potongan yang terlalu banyak, menggeser titik awal,
dimana hanya akan melakukan pemotongan sisa keramik pada
salah satu sisi saja.
 Setelah sudah mendapatkan garis pemasangan keramik
selanjutnya adalah memulai pemasangan keramik di atas perekat
atau adukan spesi/mortar. Penuangan perekat harus dilakukan
secara teratur dan tidak boleh dilakuakan pada luasan yang terlalu
lebar. Meletakkan adukan pada pemasangan luasan keramik
antara 4-5 lembar keramik. Meletakkan adukan terlalu lebar

36
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

dikhawatirkan akan membuat adukan akan cepat mengering


sehingga rekatan tidak terlalu baik. Disamping itu juga akan
mengganggu gerakan untuk memasangkan keramik tersebut.
 Menggunakan sekop berlekuk untuk meratakan adukan
permukaan perekat disetiap luasan yang akan anda pasang.
Setelah permukaan adukan secara rata, letakkan keramik
dipermukaan perekat dengan perlahan dan atur posisi
ketegakannya pada garis benang bantu yang sudah dibuat.
 Ketika mulai memasang keramik , dimana akan memulai
memasang perekat adukan mortar. Menggunakan spacer untuk
memastikan ubin spasi merata. Menggunakan waterpass untuk
memastikan permukaan keramik benar benar rata . Menggunakan
palu karet atau balok kayu untuk mengetok atau menekan keramik
ke bawah, melakukan secara lembut dan perlahan hingga
permukaan benar benar rata, dan saat itu juga harus tetap mencek
ketegakan pada bidang rata berdasarkan garis bantu yang ada.
 Pada saat mengetok keramik , jika mendengar suara dengung,
harus memeriksa apakah ada kemungkinan keramik tidak merekat
pada adukan, kemungkinan hal ini disebabkan kurangnya adukan
sehingga tidak mengikat ke dasar keramik.
 Lakukan perbaikan dengan mengangkat keramik secara
perlahan kemudian tambahkan adukan pada permukaan adukan
sampai merat , kemudian pasang keramik kembali. Jika adukan
sebelumnya sudah sempat mengering, harus mengangkat semua
adukan dan menggantinya dengan adukan yang baru. Cara ini
dilakukan setiap pemasangan tiap lembar keramik. Untuk barisan
selanjutnya, akan lebih mudah untuk mengecek kelurusan dan
jarak antara spacer dengan mengikuti ujung keramik yang ada
didepan dan disampingnya.
 Pada ujung barisan perlu memotong keramik, untuk mendapatkan
harus melakuan pemotongan keramik, lakukan dengan cara
meletakkan keramik tepat di atas keramik penuh terakhir dan atur
penempatannya ke batas dinding sehingga mendapatkan batas
keramik yang akan dipotong. Tandai pada kermik yang akan

37
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

dipotong dan buat garis potongnya. potongan akan sama pada


barisan selanjutnya (potongan yang seragam), ukuran ini di
gunakan untuk acuan pemotongan selanjutnya.
 Untuk memotong keramik menggunakan pemotong ubin atau
glass cutter. Melakukan pemotongan keramik harus pada tempat
yang aman.
 Setelah semua ubin diletakkan dan perekat telah ditetapkan,
dapat melanjutkan ke fase grouting. Campur nat sesuai dengan
rekomendasi pabrikan. Pemasangan nat dengan pelampung karet
pada sudut 45 derajat, bekerja ke dalam sisi keramik.
 Memersihkan setiap kelebihan nat pada permukaan keramik
dengan spons. Jangan sampai nat keluar dari ruang sisi antar
keramik. Setelah nat telah rapi, membersihkan permuakaan
keramik dari sisa nat dengan menggunakan residu. Untuk menjaga
permukaan keramik tetap padat dan kuat, pengepelan permukaan
lantai keramik 3 hari pertama dengan obat keramik, setelah itu
sikat nat dengan sealer silicon.

Pekerjaan Pemasangan lantai keramik Pekerjaan Pengisian Nat Keramik

 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan


waterpas.
 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa
saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan
lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan
perapihan/finish garis siar/nat.

38
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik


dari kotoran.

H. Pekerjaan Pintu dan Jendela


a. Pekerjaan Daun Pintu Panil Kayu
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang
tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada
kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun
pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di
depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser.
Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan sponing
pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat
beberapa cm di atas lantai.
Cara Pemasangan
1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar
maupun kearah tinggi.
5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang
daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm,
dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel),
dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu
tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan
memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai
pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.

39
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan
cara melepaskan pen.
11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan
baik, rata dan lurus dengan kusen.

b. Pekerjaan Pemasangan Pintu Folding Gate


Pintu folding gate didesain khusus berbeda dengan jenis pintu lainnya.
Dari jenis model pintu tersebut menjadikan akses jalan menjadi luas
saat dibuka seluruhnya. Beberapa fitur pintu folding gate memilki pintu
ekstra dan swing. Pintu ekstra berfungsi  untuk menambah sirkulasi
udara agar tidak terlalu pengap ruangan yang berada di dalam,
kemudian untuk pencahayaan agar cahaya dari luar dapat masuk ke
dalam sehingga ruangan bagian dalam tidak terlalu gelap, dan yang
ketiga berfungsi sebagai penguncian bagian dalam, sehingga tingkat
keamanan menjadi bertambah. Sedangkan fitur swing berfungsi untuk
menambah luas area pintu ketika pintu folding gate di buka. Swing
dapat dibuka ke luar maupun ke dalam.
Untuk aksesoris dari pintu folding gate ini sedikit lebih berbeda dengan
jenis pintu pada umumnya sehingga memiliki cara tersendiri dalam
pemasangannya. Langkah pemasangannya sebagai berikut:
 Pertama pasanglah tiang kanan dan kiri terlebih dahulu agar tidak
miring dan sesuai dengan ukuran pada plong pintu.
 Kedua pasanglah rel bagian bawah kemudian rapatkan dengan
menggunakan lengan swing.
 Setelah rel berhasil terpasang, langkah selanjutnya adalah
pasang balok bagian atas yang memiliki fungsi sebagai tempat
berpegangannya pintu folding gate
 Kemudian buka bagian lengan swing, masukan pintu melewati
lengan swing tersebut. Pintu harus diletakan pada bagian tengah
lalu posisinya dilebarkan
 Langkah terakhir tutup bagian lengan swing dan las pintu untuk
menyambungkan ke kusen.

40
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam pemasangan pintu folding gate ini lebih baiknya menggunakan


jasa professional. Jasa profesional ini biasanya menawarkan pintu
folding gate sudah beserta pemasangannya. Karena pemasangan
pintu ini membutuhkan keahlian khusus dan memerlukan pengelasan
agar pintu dapat menempel erat secara sempurna.

Pintu Folding Gate

c. Pekerjaan Pemasangan Jendela Panel Kaca


Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan
ekstra hati-hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan
beberapa hal yang penting pada saat memasang kaca pada jendela.
Konstruksi pemasangan kaca pada jendela dapat dilakukan dengan
bermacam-macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material
rangka jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal
kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan
belakang yang sekaligus jendela berfungsi sebagai penahan kaca
agar stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di
sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal
kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu solid, bagian

41
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan kaca.
Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
Cara Pemasangan Jendela panel Kaca :
 Pekerja pemasang kaca haruslah orang yang telah memiliki
pengalaman dalam bahan dan sistem pemasangan kaca.
Pergunakan alat dan perlengkapan yang di rekomendasikan oleh
pabrik kaca.
 Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar
cocok dengan setiap bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi
yang disyaratkan
 Berilah primer pada tumpukan bingkai untuk menerima panel
kaca sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, dengan memakai
primer yang direkomendasikan.
 Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperampat dari
sisi sill. Gunakan block dengan ukuran yang memadai untuk
menyangga kaca sesuai dengan rekomendsi dari pabrik.
 Berilah ruang / spasi untuk kaca terhadap pengakhiran kecuali
terdapat gasket dan tape yang continue, dengan minimum 2 (dua)
peregang /pembatas pada setiap sisi dari kaca.
 Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak
boleh bergetar yang menandakan kurang sempurnanya
pemasangan seal disekililing kaca
 Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat
menjami bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan
oleh air hujan dan udara luar
 Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam
bangunan, untuk memudahkan penggatian

d. Pekerjaan Pemasangan Ventilasi Jelusi kayu


Ventilasi adalah salah satu sistem rekayasa terpenting dari setiap
bangunan. Ini bertanggung jawab untuk pertukaran udara yang benar,

42
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

memastikan kehadiran di lingkungan dalam ruangan kondisi iklim yang


nyaman. Di pintu masuk dan keluar dari saluran ventilasi, yang berada
dalam batas ketersediaan.
1. Pengikatan dengan sekrup atau sekrup dilakukan pada dinding
beton, kayu atau eternit yang solid. Untuk melakukan ini, melalui
lubang di tubuh kisi di tempat-tempat yang ditutup oleh bagian
yang dapat dilepas, lubang dibor, yang dilekatkan dalam bentuk
tutup. Dalam beton atau batu bata di tempat yang tepat dengan
bantuan bor Anda harus memasang pena. Ketika kisi-kisi
dirancang tanpa bagian yang dapat dilepas dari kepala sekrup
setelah dipasang, kisi-kisi tersebut dilas dan dicat dengan warna
bahan utama.
2. Pengikatan dengan manik-manik alas atau kaca digunakan untuk
produk-produk kayu yang cocok dengan interior gaya negara,
seluruhnya terbuat dari kayu. Ini juga menggunakan sekrup self-
tapping atau finishing kuku dengan ukuran tutup yang lebih kecil.
3. Bagian yang dapat dilepas dari jeruji dimasukkan dengan kuat ke
pangkalan yang dipasang ke dinding. Untuk alasan estetika, lebih
baik untuk memutarnya sehingga lubang di antara tirai tidak terlihat
oleh pengamat biasa yang berdiri di lantai ruangan. Selama
pemilihan dan pemasangan jaringan yang meluap, perhatian
ditarik pada fakta bahwa tidak ada sinar cahaya langsung yang
dapat melewatinya. Ini dapat menurunkan isolasi suara dan tidak
terlihat sangat bagus.
4. Komposisi model plastik biasanya termasuk mesh halus, yang
cepat tersumbat dengan debu, mengurangi efektivitas sistem
ventilasi. Oleh karena itu, sebagian besar master tidak
menginstalnya. Jika tidak, Anda harus membersihkan jaring secara
teratur.

e. Pekejaan Pemasangan Kunci Pintu

43
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Ukur Lebar dan tinggi pintu untuk menentukan letak titik


pemasangan kunci yang disesuaikan dengan tinggi penggunan
pintu.
 Tandai titik pemasangan kunci dengan pensil
 Buat lubang pada titik yang telah ditandai sebelumnya dengan
menggunakan pahat kayu, rapikan kemudian pasanglah kunci
dalam posisi yang pas dan tepat.
 Pemasangna kunci menggunakan skrup dengan ukuran sesuai
dengan lubang sekrup tidak menggunakan paku untuk
memperkuat dudukan kuncinya.
 Setelah semua instalasi telah terpasang, kemudian lakukan
pengujian agar kunci dan berfungsi dengan sempurna.

f. Pekerjaan Pemasangan Engsel Pintu dan Jendela


 Tentukan jumla pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan
jendela dan ketentuan gambar kerja)
 Tandai titik-titik pemasangan dengan menggunakan pensil
 Berdirikan pintu/jendela dan dalam keadaan yang rata seimbang,
tandai juga pasangan engsel pada bagian kusen tempat akan
digantungkanny daun pintu/jendela (posisi titik pada daun
pintu/jendala dalam keadaan seimbang dengan posisi titik pada
bagian kusen).
 Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras
engsel dan pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
 Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel
pintu/jendela ke bagian dinding dan pastikan bahwa pintu/jendela
dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
 Sebagi langkah terakhir lumasi engsel dengan pelumas

g. Pekerjaan Gerendel Pintu dan Jendela


Grendel pintu berfungsi sebagai pengunci pintu ketika ditutup. Jadi
pastikan bahwa grendel ini terpasang dengan baik sehingga
pintu/jendela anda terkunci sempurna dan benar-benar aman.

44
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Usahakan untuk mencari lokasi yang mudah untuk di jangkau,


artinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah karena akan
menakibatkan orang yang menggunakannya sulit untuk
memakainya.
 Hindari tempat yang memang dirasa kurang pas atau tidak cukup
ketika dipasang grendel pintu, karena akan menyebabkan grendel
tersebut mudah lepas dan sulit ketika di baut.
 Hindari juga tempat yang mudah retak atau bahkan sudah pecah,
itu juga dapat mengakibatkan sulitnya pemasangan grendel dan
kita akan menjadi repot sendiri dalam melakukan pemasangan
grendel.
 Ketika memasang grendel selalu lihat dahulu lokasi yang akan
dipasang, artinya apakah menggunakan grendel dengan ukuran
kecil atau besar. Jika itu tidak diperhatikan akan menjadikan pintu
tidak rapi dan kurang baik ketika di pasang.
 Dalam memasang grendel selalu usahakan untuk menggunakan
waterpass, karena dengan menggukan waterpass itu sangat
penting untuk pemasangan grendel menjadi lurus dan
kemungkinan besar hasinya akan sangat memuaskan.
 Saran saya jika memasang grendel pintu atau grendel
tanam selalu gunakan skrup dan baut yang positip, sebab itu akan
mempermudah pekerjaan dan tidak membuang waktu banyak
dalam bekerja.
 Usahakan selalu untuk menggunakan perlatan yang sesuai
standart, karena dengan peralatan yang baik dan standart tenaga
yang kita gunakan untuk memasang grendel menjadi ringan.
 Jika ada, bisa menggunakan bor otomatis dalam memasang baut.

h. Pekerjaan Pemasangan Kait Angin dan Jendela


Kait angin atau pengait jendela adalah sebuah aksesoris jendela yang
membuatnya dapat selalu terbuka. Seringkali kita melihat bentuk kait
angin ini dengan desain yang beranekaragam dan memiliki berbagai
jenis bahan. Tetapi kebanyakan desain memiliki cara yang hampir
sama dalam pemasangannya sehingga anda tidak perlu bingung

45
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

dalam memasang kait angin ini. pada dasarnya terdapat 2 bagian


utama dari kait angin ini, yaitu bagian hook dan bagian untuk
menyangkutkan kait. Kedua bagian ini dipasang dengan cara yang
sama yakni dengan prinsip pemasangan baut.
 Langkah pertama adalah menentukan letak kait dan tempat
sangkutan kait. Untuk kaitnya bisa ditempatkan dikusen jendela
sedangkan untuk rumah kait, bisa ditempatkan dibagian dalam
jendela sisi bawah. Letaknya pun harus saling lurus tidak boleh
ada pergeseran dari keduanya sehingga saat dipasangkan akan
menyebabkan tidak lurusnya kait angin ini.
 Jika posisi sudah ditentukan, mulailah memasang kait terlebih
dahulu pada bagian kusen jendela. Caranya tinggal menyekrup
kait dengan kusen menggunakan sekrup atau baut.
 Setelah kait terpasang dikusen, langkah selanjutnya adalah
memasang rumah kait pada jendela dengan cara yang sama
hingga benar – benar kuat.
 Langkah terakhir adalah mencoba kait angin ini apakah berfungsi
dan tidak melenceng atau ternyata ada kesalahan yang bisa
membuatnya kurang berfungsi dengan baik. Jika memang
demikian maka kait angin harus dibongkar dan dipasang kembali
dengan benar.

I. Pekerjaan Pengecatan
a. Mencat Plafond dengan cat tembok
1. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
cat plafond.
 Approval material yang akan digunakan
 Persiapan material kerja antara lain : cat. Sealer dan air
 Persiapan alat bantu kerja antara lain : schafolding, roll, bak
rool, kuas dan ampelas.
2. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond
 Pastikan permukaan plafond sudah dalam keadaan rata.

46
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Proteksi area kerja dengan plastik terutama pada bagian lantai


dan pintu/jendela untuk menghindari tumpahan cat
 Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran
dengan ampelas.
 Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer
(untuk pengikat cat).
 Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish
untuk permukaan plafond minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan jenis cat emultion.
 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya
telah kering.

b. Mengecat Dinding dengan cat tembok


Metode pelaksanaan penegecatan dinding tembok dilustrasikan pada
gambar berikut :
 Persetujuan merek dan warna cat yang akan dipakai dari Direksi
Pekerjaan.
 Pembersihan semua bidang yang akan dicat dari debu maupun
persikan beton

 Perbaiki bagian dinding yang cacat


 Haluskan permukaan dinding yang akan dicat
 Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat
 Lakukan pekerjaan cat dasar/sealar

47
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan pertama

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan kedua

 Cek, apakah pengecatan finish yang terakhir itu sudah rata.


Apabila sudah rata bersihkan cat-cat yang mengotori bahan
bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan
kain lap.

c. Mengecat Bidang Kayu dengan Cat Minyak


Berikut adalah langkah-langkah untuk pengecatan permuakaan kayu :
 Persiapan permukaan
Permukaan harus dibersihkan dengan baik tanpa debu, bintik-
bintik, materi yang mengandung minyak, dll. Paku yang dalam
pekerjaan kayu harus dipukul sampai 3 mm dibawah permukaan.
Kayu pada bidang pekerjaan sebaiknya menggunakan kayu yang

48
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

sudah tu dan tidak mengandung lebih dari 15 % kadar air.


Permukaannya harus kering.

 Cat Dasar Permukaan Kayu


Cat dasar tidak lain dengan menerapkan lapisan utama atau
pertama pada sebuah permukaan. Dalam kasus ini,
permukaannya dihaluskan dengan kertas amplas dan kemudian
lapisan cat pertama diterapkan untuk mengisi semua pori-pori
pada permukaan kayu. Bahan yang digunakan dalam lapisan
utama ini sama dengan lapisan berikutnya namun perbandingan
jumlah dan komposisinya bisa bervariasi.
 Finishing Pengecatan Permukaan Kayu
Finishing adalah pengecatan pelapisan terkahir yang diaplikasikan
pada permukaan yang umumnya diaplikasikan pada lapisan
bawah. Ini harus diterapkan dengan cara yang halus dan seragam.
Karena menentukan keseluruhan tampilan akhir permukaan, jadi
pekerjaan terampil di butuhkan untuk hasi yang lebih baik.

J. Pekerjaan Elektrikal
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Elektrikal
 Approval material approval Shop Drawing
 Pemasangan pipa conduit

 Penarikan kabel dan koneksi kabel

49
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Tes merger dan perapian kabel


 Pemasangan flexible conduit, colokan, saklar dan test nyala

K. Pekerjaan Saluran Keliling


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Saluran Keliling :
 Pekerjaan Pengukuran merupakan pekerjaan awal yang akan
dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan, pengukuran ini
menggunakan alat ukur Waterpass Pengukuran lapangan kerja ini
sebagai pedoman untuk membuat bowplank dan titik elevasi/ peil
saluran.
 Pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja pondasi Beton
K-100. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti kembali ketinggian
peil yang diisyaratkan sesuai dengan gambar rencana serta
menyiapkan bagian tersebut dengan baik. Ketebalan cor lantai kerja
disesuaikan dengan dokumen lelang dan rata bagian permukaannya.
Adukan harus dibuat dengan menggunakan mesin pencampur (molen)
atau dengan cara lain yang disetujui pengawas, sampai didapat
campuran yang homogen.

50
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pasang benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk setiap 2


lapis bata.
 Rendam bata dalam air.
 Aduk mortar (adukan) untuk pasangan bata dengan komposisi sesuai
spesifikasi teknis.
 Mortar awal berfungsi sebagai perataan permukaan
 Untuk semua dinding saluran dari permukaan sampai setinggi 20 m 2
digunakan adukan 1 pc : 2 pasir.
 Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama lain harus dapat
mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan menggunakan batu
bata pecahan kecuali untuk las-lasan dibawah sudut/tepi. Pada
pasangan bata satu batu dan pasangan yang lebih tebal harus
disusun sesuai dengan petunjuk atau peraturan yang seharusnya.
Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang
sempurna kecuali ditiap- tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton
merupakan bingkai.
 Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak
dihaluskan. Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk
kedap air, yaitu 1 PC : 2 PS. Dipakai untuk: Menutup permukaan
dinding saluran.
 Pekerjan acian adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen.
Acian ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding
saluran. Pekerjaan acian ini dilaksanakan sesudah pekerjaan
plesteran berumur 8 (delapan) hari atau dianggap selesai oleh Direksi
Pekerjaan.

- Pekerjaan Pembangunan Mushalla


A. Pekerjaan Pendahuluan
a. Pembongkaran bangunan lama
Dalam tahap pelaksanaan dipastikan bahwa setiap pekerja telah
menggunkan APD (Alat Pelindung Diri). Pekerjaan pembongkaran
bangunan lama dimulai dengan membonkar atap, plafond dan dinding.

51
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Setelah selesai dibongkar akan dikumpulkan pada suatu tempat dan


disusun secara rapi dan bekas bongkaran ditempatkan pada tempat
yang aman sehingga tidak menggangu pekerjaan yang lainnya.
Alat yang digunakan untuk pekerjaan atap adalah:
1. Palu
2. Pahat
3. Gergaji
4. Linggis

b. Pemasangan Bowplank
- Pengukuran
 Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, dasar ukuran
dipakai patok koordinat yang ada di lapangan menggunakan
Alat Ukur waterpas ataupun sudut-sudut bangunan, serta
elevasi lantai bangunan yang ada di lokasi pekerjaan.
 Untuk mendapatkan posisi dan ketepatan di lapangan, setiap
bagian pekerjaan harus diperhatikan dan segala petunjuk yang
ada dalam gambar kerja dan semua ketentuan yang tercantum
dalam Rencana Kerja & Syarat.
 Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang
secara azas phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-
bagian yang kecil dan atas persetujuan Pengawas/Direksi.
 Hasil pengukuran lengkap mengenai Peil elevasi, sudut,
kordinat, serta letak patok-patok harus dibuatkan gambarnya
dan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas/Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
- Pekerjaan Penentuan Peil ±0.00
 Pekerjaan penentuan peil ± 0.00 adalah permukaan Top
Elevasi Tanah Dasar setelah dilakukan striping atau
pembersihan dan perataan lokasi seperti yang ditujukan/tertera
dalam gambar kerja.
 Selanjutnya peil ± 0.00 ini ditandai dengan patok ukur yang
ditentukan di lapangan berdasarkan titik Benchmark oleh
Direksi Pekerjaan.

52
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Patok Ukur
 Membuat patok-patok untuk membentuk garis-garis sesuai
dengan gambar, dan harus memperoleh persetujuan Direksi
Pekerjaan sebelum memulai pekerjaan. Direksi Pekerjaan
dapat merevisi garis-garis/kemiringan dan memerintahkan
untuk membetulkan patok- patok.
 Patok ukur dari beton bertulang yang akan dibuat atau yang
pernah dibuat sebelumnya harus menunjukan indikasi peil ±
0.00 sesuai Gambar Kerja, dan di atasnya ditambahkan pipa
besi untuk mencantumkan patokan ketinggian di atas peil ±
0.00.
 Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi
tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan
pembangunan selesai dan ada instruksi dari Direksi Pekerjaan
untuk dibongkar
- Papan Bangunan (Bowplank)
 Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu dengan ukuran
tebal 3 cm dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi
sebelah atasnya
 Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 yang jarak
satu sama lain adalah 1.50m, tertanam di tanah sehingga
tidak dapat di-gerak gerakkan atau diubah.
 Papan bangunan dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi
terluar atau sesuai dengan keadaan setempat.
 Tinggi sisi atas papan bangunan harus sarna dengan lainnya
dan atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi
Pekerjaan

B. Pekerjaan Pondasi dan Sloof


a. Galian Tanah Pondasi
- Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
galian tanah untuk pondasi
2. Persiapan lahan kerja

53
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, meteran,


waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air dll.
- Pengukuran
 Setelah posisi titik ukur  tetap ditentukan, berdasarkan titik
tetap tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik dan elevasi
galian tanah.
 Tandai hasil pengukuran dengan patok kayu yang diberi warna
cat.
- Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Untuk Pondasi.
 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual
cangkul dan belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan
pekerjaan galian tanah dapat menggunakan alat bantu
excavator.
 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah
dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan
lebar sesuai rencana.
 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu
diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan
theodolith.
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar,
sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya
lokasi bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu,
atau tanah yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya
benda-benda tersebut diangkat.

b. Pekerjaan Aanstamping

54
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Aanstamping adalah bagian dari pondasi menerus yaitu


berupa batu kosong yang disusun diatas lapisan pasir urug dan
nantinya menjadi landasan untuk pondasi batu kali atau batu pecah.
1. Batu belah untuk aanstamping berukuran 10-15 CM
2. Batu belah disusun berdiri dan rapat tanpa adukan
3. Celah antar batu diisi pasir dan dipadatkan
4. Aanstamping lebih lebar ± 10 Cm dikiri dan kanan tapak pondasi
batu kali
Material yang digunakan untuk aanstamping :
Bahan : batu pecah dan pasir
Peralatan : Alat penumbuk/pemadatan atau alat tukang yang
diperlukan lainnya.

Ilustrasi Pondasi Aanstamping

c. Pekerjaan Pondasi Batu Kali


Pekerjaan pondasi batu kali akan menggunakan adukan semen pasir
dengan campuran 1 pc: 4 ps.
Pada pekerjaan pasangan pondasi batu kali ada 2 tahap yaitu
pembuatan profil dan pemasangan batu kali.
1. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap
profil). Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
2. Pasang batu belah yang datar pada kedua patok setinggi profil.
3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.

55
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok
dan juga dipaku agar lebih kuat.
5. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan
ikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6. Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika
ada yang tidak tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan Batu Kali:

1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 20 cm
dari permukaan urugan pasir.
3. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
4. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan
(aanstamping) dengan tinggi 20 cm dan isikan pasir dalam celah-
celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian
siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
5. Naikkan benang pada 20 cm berikutnya dan pasang batu kali
dengan adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar
pasangan tersebut rata.

d. Pekerjaan Pondasi Setempat Beton Bertulang


- Pekerjaan Pembesian (Besi Polos)
b. Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat
langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat
berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :
1. Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan
yang dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.
2. Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi
setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.

56
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi


dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas.
c. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena
tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan :


 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan
waterpass.
 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar
tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah
untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut
beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil,
maka dapat langsung melakukan pengecoran.
- Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara
yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di
dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian
tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk
pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka
waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya
harus memenuhi persaratan tertentu.

57
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton


yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan
tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat
waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor.
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris
agar tidak terjadi retak.

- Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen,
pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari
kualitas bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya.
Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat
beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu
dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam
pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan
yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu
agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang disebut
kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjaan pengecoran pondasi setempat yaitu :


 Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari
kayu dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran
perbandingan.
 Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang
dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x
panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat
dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.

58
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk


pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer)
dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen
berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volume split serta air
secukupnya.
 Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan
urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga
split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian
ditambahkan air secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih
selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan
tungkan kedalam kotak spesi.
 Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang
galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan
alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap
sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan
kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat
masuk kecelah-celah tulangan.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut
dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug
dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk
sambungan kolom.
- Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian Pekerjaan Pengecoran
 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-
bahan material yang akan digunakan untuk pengecoran dan
ditempatkan di daerah yang tidak terlau jauh dengan tempat
galian pondasi/tempat yang akan dicor
 Cara Pengadukan
Karena didalam pengecoran ini memakai mollen/mixer, maka
pengadukan bahan material dimasukan kedalam sebuah

59
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama memasukan


pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga memasukan
semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan
perbandingan volume.
 Cara Pengecoran
Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan
kering kemudian tambahkan air secukupnya sampai merata,
maka material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah
menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam galian
pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta
masuk kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan
dengan sendok spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari
bentuk pondasi
 Cara Pelaksanaan
Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar
tercampur seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta semen
dan air sebagai bahan pengikat, maka cara pelaksanaan
pengecoran pondasi setempat dituangkan kedalam galian
pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan
bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan
pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah
diletakkan tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan lebih
padat.

e. Pekerjaan Lantai Kerja


- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
lantai kerja.
 Approval material yang akan digunakan
- Pesiapaan Lahan Kerja
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split
dan air.

60
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  concrete mixer,


meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok
semen, raskam, benang, selang air, dll.
- Pelaksanaan pekerjaan lantai kerja
 Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan
sesuai rencana.
 Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC :
3Psr : 5Krl atau B-0.  
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah
terdapat urugan pasir  dengan ketebalan yang sesuai  rencana
dan telah diratakan.
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah
atau kotoran.
 Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai
acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih
dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
lantai kerja.
 Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau
ember.
 Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul
maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah
ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok
level satu dengan yang lainnya.

f. Pekerjaan Sloof
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan pengukuran elevasi
sloof dari permukaan tanah sesuai softdrawing dan dilakukan
penarikan benang sebagai pedoman lurus dan sikunya bagunan dan
juga elevasi permukaan lantai. Kemudian dilanjutkan dengan
memasang besi tulangan sloof yang menghubungakan antara pondasi
yang satu dengan yang lain, besi tersebut di ikat dengan besi tulangan
yang dari pondasi dan selanjutnya di pasang bekistingya. Untuk
melanjutkan pengecoranya di minta persetujuan konsultan pengawas

61
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

dan apabila sudah di setujui maka di lanjutkan pekerjaan


pengecoranya untuk semua sloof dan untuk pembongkaran bekesting
di tunggu umur beton dan sekalian mengembalikan tanah bekas galian
pondasi

C. Pekerjaan Pembetonan
a. Pekerjaan Kolom Beton Bertulang
 Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok,
kaso, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air,
dll.
6. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.
 Pekerjaan pembesian
1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang
waktu untuk saat akan dipasang.
5. Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar
kerja.

62
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang


sudah ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
7. Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.
8. Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel
dan perhatikan jarak antar sengkang.
9. Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu
tahu/decking pada besi kolom untuk menjaga jarak antar
tulangan dengan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran.
 Bekisting Kolom
1. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar
kerja.
2. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur
yang akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan
schaffolding.
3. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.
4. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi
beton atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak
lurus dan siku.
5. Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam
bekesting.
6. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting
 Pengecoran Beton K-225
1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu
kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.

63
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi,


semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan
disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
5. Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.
Pengecoran yang berhubungan dengan sambungan selalu
didahului dengan penggunaan bahan Bonding Agent.
6. Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat
pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan
vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
7. Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah.

b. Pekerjaan Balok Latei/Ring Beton Bertulang


 Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok,
kaso, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air,
dll.
6. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat

64
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh


struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.
 Pekerjaan pembesian
1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang
waktu untuk saat akan dipasang.
 Bekisting Balok
1. Pembuatan bekisting balok, dalam pemotongan plywood harus
cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan
balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di
lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso
5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
2. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan
solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada
bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan
pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai
untuk pekerjaan berikutnya.
 Penegcoran Beton K-225
1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu
kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.

65
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi,


semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan
disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
5. Pengecoran balok dilakukan setelah melakukan pembersihan
akhir
6. Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah umur beton 7
hari yang dilanjutkan dengan curing (perawatan) beton.

D. Pekerjaan Dinding
a. Kriteria Batu Bata Merah
 Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang
terbaik dengan ukuran 5,5 x 11 x 23 cm, dengan pembakaran
sempurna dan merata.
 Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau
adukan, mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan
langsung didatangkan dari pabrik atau penjual.
b. Metode Pelaksanaan Pasangan Dinding Bata :
 Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan
batu merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu
kesatuan yang juga dapat menerima beban. Siar-siar vertikal
selalu diusahakan agar tidak merupakan satu garis, harus
bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut. Siar vertikal pada
umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar horizontal setebal 1,5
cm.
 Cara pemasangan batu bata adalah: sebelum pemasangan perlu
dibasahi lebih dahulu atau direndam sebentar di dalam air.
Sesudah lapisan pertama pada lantai atau pondasi dipasang,
maka disiapkan papan mistar yang menentukan tinggi lapisan
masing-masing, sehingga dapat diatur seragam.
 Kemudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu
masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang
sudah didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah

66
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

yang akan dipasang pada sisi sebagai siar vertikal. Sekarang batu
merah dipasang menurut tali yang telah dipasang menurut papan
mistar sampai batu merah terpasang rapat dan tepat. Dengan
sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siar-siar dipotong
untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya. Pada
musim hujan dinding-dinding pasangan batu merah yang belum
kering harus dilindungi terhadap air hujan.
 Batu bata yang dipergunakan dalam pekerjaan ini, biasanya batu
bata lokal dari Kulim yang memenuhi ketentuan. Batu bata harus
sempurna pembuatan rusuk-rusuknya tajam serta ukurannya sama
besar. Sebelum batu bata dipasang harus direndam terlebih
dahulu sampai gelembung udara tidak terlihat lagi (jenuh). Batu
bata yang dipasang harus utuh, kecuali untuk sambungan atau
penutup sudut. Pekerjaan meredam bata memang pada saat ini
jarang dilakukan dengan alasan kesulitan kerja, yang sering
dilakukan hanya sekedar menyiram batu-bata tersebut.
 Dalam satu hari pemasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari
1 (satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari harus
dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retaknya dinding dikemudian hari, semua
pemasangan harus rata (horisontal) dan tiap-tiap kali diukur rata
lantai dengan menggunakan benang tidak boleh lebih dari 30 cm
diatas pasangan dibawahnya.
 Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama lain harus
dapat mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan
menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk las-lasan dibawah
sudut/tepi. Pada pasangan bata satu batu dan pasangan yang
lebih tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk atau peraturan
yang seharusnya. Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan
pemasangan yang sempurna kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana
ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.
 Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 10 m harus
ditambahkan kolom dan balok penguat atau sesuai dengan
gambar.

67
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Semua pasangan baru, harus dijaga jangan terkena sinar matahari


langsung dan harus menyediakan karung-karung yang digunakan
untuk menutup pasangan serta keadaannya harus basah, selain
karung goni juga dapat digunakan karung bagir atau lainnya untuk
menutup pasangan tersebut.
 Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) harus
diberi stek-stek besi beton diameter 8 mm, jarak 50 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik/dicor bersamaan pengecoran
beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 20 cm kecuali ditentukan lain.

68
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

c. Pekerjaan Plesteran dan Acian


Lingkup Pekerjaan:
 Pekerjaan Plesteran dan Acian halus campuran semen, pasir dan
air untuk dinding pasangan bata dan pekerjaan bidang lainnya.
 Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.

Persyarata Bahan
Bahan Adukan : Semen, Pasir dan Air.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plasteran dan Acian


Pekerjaan Plesteran dan Acian campuran semen, pasir dan air untuk
dinding bata dan bidang lainya yang ditunjukan dalam Gambar. Dapat
dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bata atau bidang
beton telah disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
1. Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak
dihaluskan. Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk
kedap air, yaitu 1 PC : 3 PS. Dipakai untuk: Menutup permukaan
dinding pasangan yang tertanam di dalam tanah hingga ke
permukaan tanah dan atau lantai.
2. Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 3 PS. Aduk plesteran ini
digunakan untuk pasangan batu bata dan permukaan bidang
lainnya, yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
3. Plesteran kedap air adalah campuran lPC : 3PS. Aduk plesteran ini
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian
luar bangunan. Semua bagian dan keseluruhan permukaan
dinding pasangan yang disyaratkan harus kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja hingga ketinggian 150 cm dari

69
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

permukaan lantai. Semua pasangan bata di bawah permukaan


tanah hingga ketinggian sampai 30 cm dari permukaan lantai,
kecuali ditentukan lain dalamgambar kerja.
4. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap
jarak 2 M. Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm. Jika ketebalan
melebihi 2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam
yang diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang
bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat Plesteran.
5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah
selesai pemasangan instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk
seluruh bangunan.
6. Pekerjan acian adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang
homogen. Acian ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari
dinding pasangan. Pekerjaan acian ini dilaksanakan sesudah
pekerjaan plesteran berumur 8 (delapan) hari atau dianggap
selesai oleh Direksi Pekerjaan.
7. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1,5 s/d 2 m,
dipasang tegak dan menggunakan keping-keping bambu dengan
ukuran secukupnya untuk patokan kerataan bidang.
8. Bila plesteran menggunakan mortar DRY MIX maka wajib
mengikuti semua persyaratan dari mulai penanganan bahan,
proses pengerjaan, cara kerja untuk dinding bata, selkon, dan
sejenisnya maupun permukan beton, cara perlindungan dan cara
pemeliharaan dari produsen DRY MIX tanpa terkecuali. Demikian
juga untuk acian plesteran.
9. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang
bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalam 1 cm, kecuali bila ada petunjuk
lain di gambar.
10. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering, selama 14 (empat

70
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

belas) hari terus menerus dan melindungi dari terik panas matahari
langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat dan tumbuhnya lumut.
11. Jika terjadi keretakan yang bukan retak rambut sebagai akibat
pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali
dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas.
Setelah acian selesai, acian harus dibasahi terus menerus
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari.
12. Selama pemasangan dinding batu bata /beton bertulang sebelum
di finish, memelihara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan
dan pengotoran bahan lain,setiap kerusakan menjadi tanggung
dan wajib diperbaiki.
13. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan
sebelum plesteran berumur lebih dari 14 ( empat belas ) hari.

71
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ilustrasi Pekerjaan Plesteran Dinding Bata

E. Pekerjaan Kap Atap dan Atap


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap :
a. Persiapan Kerja
 Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kuda-kuda, dan
tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
 Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang
persyaratan melakukan pekerjaan diatas ketinggian.
 Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-
kuda, antara lain: bordan hexagonal socket, meteran, selang
air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu,
dan sebagainya.
b. Leveling Marking
 Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan
rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan
penyiku sebagai alat bantu.
 Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua
bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith)
dengan kolom yang ada di bawahnya.
 Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai
dengan gambar rencana atap.
 Mengukur jarak antar kuda-kuda.

72
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mengukur Jarak Antar Kuda-kuda

c. Pengangkatan dan Pemasangan Kuda-kuda


 Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda- kuda yang telah selesai dirakit.

Mengangkat kuda-kuda
 Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok
berdasarkan gambar kerja atau wall-plate berada disebelah
kanannya adalah sisi kanan.

Memasang kuda-kuda

73
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan


ring balok menggunakan benang dan lot (unting-unting).
 Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 –14 x 20 HEX.
 Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt
dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-
kuda tidak berubah.
 Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-5 untuk mendirikan semua
kuda-kuda sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
 Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as
(maksimum1,2 meter).
 Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex),
dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)

Memasang Balok Nok

74
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Memasang Balok Nok.


 Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja
beba nangin. Bracing dipasang diata stop- chord dan dibawah
reng.

Memasang Bracing Pengikat

 Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis


penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan
kuda-kuda diikat memakai screw ukuran10-16x16 sebanyak2 (dua)
buah.

Memasang Reng Atap


 Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda
terakhir yang menumpu ring balk). Pada atap jenis pelana

75
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan Panjang


maksimal 120 cm dari kuda-kuda terluar, dan jaraka ntar
outrigger 120 cm. Outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan
duabuah kuda-kuda yang terdekat.
 Memasang ceiling battens dengan jarak antar masing-masing
ceiling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada
permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw.
Untuk pertemuan ceiling battens dengan ring balok diberi bantalan
bracket yang diikat memakai2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceiling
battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika
diperlukan sambungan memanjang ceiling battens sebaiknya tepat
diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan
setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling
battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahanp lafond dan
penggantungnya

Metode Pelaksanaan Pemasangan Atap dan Lesplank

1. Sebelum pemasangan penutup atap, talang horizontal (Jika ada)


sudah terpasang dan terkunci pada tempatnya sesuai gambar
kerja. semua logam yang telah terpasang telah diberi lapisan cat
dasar.
2. Pelaksanaan pengecatan ini harus memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam Pekerjaan Pengecatan.
3. Selanjutnya dilakukan pemasangan lesplank GRC 1/30 m.
4. Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya
apabila akan dipasang rusuk atas lembaran penutup atap harus
menghadap sisi dimana pemasangan dimulai.
5. Memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan bahwa
permukaan atas semua gording atau atap sudah satu bidang. Jika
belum satu bidang, dapat menyetel atau mengganjal bagian bagian
ini terhadap rangka penumpu/gording. Dalam keadaan apapun
juga, untuk mengatur kemiringan atap, ganjal tidak diperkenankan
dipasang langsung di bawah plat kait. Hal ini harus diperhatikan
sungguh-sungguh oleh Kontraktor karena penyetelan dan

76
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

pengganjalan tidak tepat akan mengakibatkan gangguan


pengikatan terutama jika jarak penyangga kecil.
6. Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila
dipergunakan plat kait, jarak perletakan pertama maupun terakhir
dari plat kait terhadap ujung/tepi lembaran harus memenuhi
persyaratan pabrik.
7. Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk
mencegah penggeseran.
8. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat distel 2 mm dengan
menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah lembaran pada
saat mengikatkan plat kait tersebut.
9. Untuk mencegah plat kait menggeser ke bawah, harus
dipergunakan pengikat positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait
tersebut.
10. Pada lembaran akhir di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut
harus ditekuk kebawah untuk mencegah air mengalir melalui sisi
bawah lembaran ke dalam bangunan.
11. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut.
12. Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian
dilanjutkan pemasangan kesamping dengan arah tetap dari bawah
ke atas dan seterusnya. Pada tumpangan akhir, sebaiknya
gunakanlah dua (2) lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih
pendek. Tumpangan/overlap akhir harus memenuhi persyaratan
pabrik.
13. Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan/capping harus
ditakik sesuai dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah
penutup bubungan/capping terpasang. Penakikan dilakukan
dengan alat yang disediakan oleh pabrik khusus untuk pekerjaan
tersebut. Setelah ditakik, barulah kedua sisi tepi penutup
bubungan/capping ditekuk ke bawah dengan alat penekuk yang
disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut hingga menutup sampai
lembah antara dua (2) rusuk lembaran. Penutup bubungan/capping
disekrupkan pada setiap rusuk lembaran.

77
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

14. Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain lainnya harus
dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari
pabrik pembuat walaupun belum ataupun tidak tercantum dalam
Gambar Kerja maupun Gambar Pelengkap sehingga didapat hasil
yang baik, terhindar dari kemungkinan kebocoran.
15. Meneliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang rapi dan
lurus, garis garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak bergelombang
ke arah horizontal maupun vertikal, menghasilkan penampilan yang
baik.
16. Bagian lembaran setelah terpasang yang boleh diinjak hanyalah
pada rusuk tepat diatas gording.

F. Pekerjaan Plafond
Metode Kerja Pemasangan Plafond dijelaskan melalui gambar dibawah ini
 Marking rencana elevasi dan posisi titik penggantung, buat garis
sipatan pada dinding dan as sumbu ruangan.

 Pasang penggantung dan rangka hollow tepi (wall angle) tepat pada
sipatan.

78
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pasang tarikan benang memanjang, melintang dan diagonal sebagai


acuan elevasi dan kelurusan plafond.

 Pasang rangka plafond arah melintang dan memanjang, pastikan


pasangan rangka rata dan lurus.

 Pastikan instalasi kabel ME/Lampu-lampu sudah terpasang


 Pasang panel gypsum pada rangka hollo yang sudah terpasang rata
dan lurus sesuai elevasi rencana. Perhatikan bahwa ujung panel
gypsum tepat berada pada as rangka, dan sambungan panel
gypsum adalah saling silang (staggered). Disarankan menggunakan
screw gypsum type “S”

79
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Ratakan sambungan panel gypsum


 Marking posisi accessories M/E pada panel gypsum yang sudah
terpasang
 Lubangi posisi accessories M/E yang sudah dimarking pada panel
gypsum

 Finishing permukaan plafon


 Pasang accessories M/E pada plafon

80
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

G. Pekerjaan Lantai Keramik


Ruang lingkup pekerjaan :
a. Urugan tanah Bawah Lantai
b. Urugan Pasir Bawah Lantai
c. Pasangan lantai keramik 40 x 40 cm

Pasangan Lantai Keramik 40 x 40 cm dengan langkah-langkah kerja


sebagai berikut :
a. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai
keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : keramik 40x40 cm, semen PC, pasir,
semen grouting nat, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet,
meteran, waterpass, benang, selang dan

b. Pengukuran

Lebih dahulu menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk


star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

c. Pelaksanaan pekerjaan pasangan keramik lantai

 Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan


disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.
 Pembuatan garis siku pada dua arah sumbu yang merupakan titik
awal pemasangan keramik biasanya ditempatkan pada sudut pintu
masuk ruangan. Jika sudah mendapatkan garis siku, tarik garis
benang pada kedua arah sumbu tersebut pada ketinggian
permukaan keramik yang akan dipasangkan. Ketingggian benang
dari permukaan lantai dasar sesuai dengan ketebalan adukan dan
ketebalan keramik. Peletakan titik awal dilakukan peletakan
keramik tanpa perekat untuk memastikan keramik sudah sesuai.

81
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Memasang keramik mulai dari dinding dekat pintu diatas


permukaan lantai yang kosong (belum ada adukan spesi/mortar),
pasang keramik dalam satu baris dan menggunakan spacer di
antara setiap keramik untuk mendapatkan setiap sisi keramik
menjadi seragam dan untuk untuk menjaga jarak yang sama pada
semua keramik yang dipasang. Hal ini ditujukan untuk
mendapatkan jumlah keramik penuh dalam 1 barisan.
 Ketika mencapai ujung lain ruangan dan tidak bisa lagi memasang
1 lembar keramik ukuran penuh , menggunakan sebuah balok
panjang dan meletakkannya tegak lurus ke baris keramik.
Pemberian balok ini ditujukan supaya keramik tidak bergeser.
 Berdasarkan panjang ruang yang tersisa di sisi ruangan,
menggeser baris untuk mencapai perbatasan yang sama pada
kedua sisi ruangan, sehingga potongan pada pinggir kiri dan kanan
akan didapatkan pada lebar yang sama. Jika tidak menginginkan
jumlah potongan yang terlalu banyak, menggeser titik awal,
dimana hanya akan melakukan pemotongan sisa keramik pada
salah satu sisi saja.
 Setelah sudah mendapatkan garis pemasangan keramik
selanjutnya adalah memulai pemasangan keramik di atas perekat
atau adukan spesi/mortar. Penuangan perekat harus dilakukan
secara teratur dan tidak boleh dilakuakan pada luasan yang terlalu
lebar. Meletakkan adukan pada pemasangan luasan keramik
antara 4-5 lembar keramik. Meletakkan adukan terlalu lebar
dikhawatirkan akan membuat adukan akan cepat mengering
sehingga rekatan tidak terlalu baik. Disamping itu juga akan
mengganggu gerakan untuk memasangkan keramik tersebut.
 Menggunakan sekop berlekuk untuk meratakan adukan
permukaan perekat disetiap luasan yang akan anda pasang.
Setelah permukaan adukan secara rata, letakkan keramik
dipermukaan perekat dengan perlahan dan atur posisi
ketegakannya pada garis benang bantu yang sudah dibuat.
 Ketika mulai memasang keramik , dimana akan memulai
memasang perekat adukan mortar. Menggunakan spacer untuk

82
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

memastikan ubin spasi merata. Menggunakan waterpass untuk


memastikan permukaan keramik benar benar rata . Menggunakan
palu karet atau balok kayu untuk mengetok atau menekan keramik
ke bawah, melakukan secara lembut dan perlahan hingga
permukaan benar benar rata, dan saat itu juga harus tetap mencek
ketegakan pada bidang rata berdasarkan garis bantu yang ada.
 Pada saat mengetok keramik , jika mendengar suara dengung,
harus memeriksa apakah ada kemungkinan keramik tidak merekat
pada adukan, kemungkinan hal ini disebabkan kurangnya adukan
sehingga tidak mengikat ke dasar keramik.
 Lakukan perbaikan dengan mengangkat keramik secara
perlahan kemudian tambahkan adukan pada permukaan adukan
sampai merat , kemudian pasang keramik kembali. Jika adukan
sebelumnya sudah sempat mengering, harus mengangkat semua
adukan dan menggantinya dengan adukan yang baru. Cara ini
dilakukan setiap pemasangan tiap lembar keramik. Untuk barisan
selanjutnya, akan lebih mudah untuk mengecek kelurusan dan
jarak antara spacer dengan mengikuti ujung keramik yang ada
didepan dan disampingnya.
 Pada ujung barisan perlu memotong keramik, untuk mendapatkan
harus melakuan pemotongan keramik, lakukan dengan cara
meletakkan keramik tepat di atas keramik penuh terakhir dan atur
penempatannya ke batas dinding sehingga mendapatkan batas
keramik yang akan dipotong. Tandai pada kermik yang akan
dipotong dan buat garis potongnya. potongan akan sama pada
barisan selanjutnya (potongan yang seragam), ukuran ini di
gunakan untuk acuan pemotongan selanjutnya.
 Untuk memotong keramik menggunakan pemotong ubin atau
glass cutter. Melakukan pemotongan keramik harus pada tempat
yang aman.
 Setelah semua ubin diletakkan dan perekat telah ditetapkan,
dapat melanjutkan ke fase grouting. Campur nat sesuai dengan
rekomendasi pabrikan. Pemasangan nat dengan pelampung karet
pada sudut 45 derajat, bekerja ke dalam sisi keramik.

83
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Memersihkan setiap kelebihan nat pada permukaan keramik


dengan spons. Jangan sampai nat keluar dari ruang sisi antar
keramik. Setelah nat telah rapi, membersihkan permuakaan
keramik dari sisa nat dengan menggunakan residu. Untuk menjaga
permukaan keramik tetap padat dan kuat, pengepelan permukaan
lantai keramik 3 hari pertama dengan obat keramik, setelah itu
sikat nat dengan sealer silicon.

Pekerjaan Pemasangan lantai keramik Pekerjaan Pengisian Nat Keramik

 Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan


waterpas.
 Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa
saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan
lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan
perapihan/finish garis siar/nat.
 Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik
dari kotoran.

H. Pekerjaan Pintu dan Jendela


a. Pekerjaan Daun Pintu Panil Kayu
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang
tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada
kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat
berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun, daun
pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di
depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan pintu geser.

84
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan sponing


pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat
beberapa cm di atas lantai.
Cara Pemasangan
1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar
maupun kearah tinggi.
5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang
daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm,
dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel),
dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu
tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan
memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai
pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan
cara melepaskan pen.
11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan
baik, rata dan lurus dengan kusen.

b. Pekerjaan Pemasangan Jendela Panel Kaca


Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan
ekstra hati-hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan
beberapa hal yang penting pada saat memasang kaca pada jendela.
Konstruksi pemasangan kaca pada jendela dapat dilakukan dengan
bermacam-macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material

85
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

rangka jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal
kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan
belakang yang sekaligus jendela berfungsi sebagai penahan kaca
agar stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di
sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal
kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu solid, bagian
dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan kaca.
Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
Cara Pemasangan Jendela panel Kaca :
 Pekerja pemasang kaca haruslah orang yang telah memiliki
pengalaman dalam bahan dan sistem pemasangan kaca.
Pergunakan alat dan perlengkapan yang di rekomendasikan oleh
pabrik kaca.
 Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar
cocok dengan setiap bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi
yang disyaratkan
 Berilah primer pada tumpukan bingkai untuk menerima panel
kaca sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, dengan memakai
primer yang direkomendasikan.
 Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperampat dari
sisi sill. Gunakan block dengan ukuran yang memadai untuk
menyangga kaca sesuai dengan rekomendsi dari pabrik.
 Berilah ruang / spasi untuk kaca terhadap pengakhiran kecuali
terdapat gasket dan tape yang continue, dengan minimum 2 (dua)
peregang /pembatas pada setiap sisi dari kaca.
 Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak
boleh bergetar yang menandakan kurang sempurnanya
pemasangan seal disekililing kaca
 Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat
menjami bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan
oleh air hujan dan udara luar
 Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam
bangunan, untuk memudahkan penggatian

86
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

c. Pekejaan Pemasangan Kunci Pintu


 Ukur Lebar dan tinggi pintu untuk menentukan letak titik
pemasangan kunci yang disesuaikan dengan tinggi penggunan
pintu.
 Tandai titik pemasangan kunci dengan pensil
 Buat lubang pada titik yang telah ditandai sebelumnya dengan
menggunakan pahat kayu, rapikan kemudian pasanglah kunci
dalam posisi yang pas dan tepat.
 Pemasangna kunci menggunakan skrup dengan ukuran sesuai
dengan lubang sekrup tidak menggunakan paku untuk
memperkuat dudukan kuncinya.
 Setelah semua instalasi telah terpasang, kemudian lakukan
pengujian agar kunci dan berfungsi dengan sempurna.

d. Pekerjaan Pemasangan Engsel Pintu dan Jendela


 Tentukan jumla pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan
jendela dan ketentuan gambar kerja)
 Tandai titik-titik pemasangan dengan menggunakan pensil
 Berdirikan pintu/jendela dan dalam keadaan yang rata seimbang,
tandai juga pasangan engsel pada bagian kusen tempat akan
digantungkanny daun pintu/jendela (posisi titik pada daun
pintu/jendala dalam keadaan seimbang dengan posisi titik pada
bagian kusen).
 Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras
engsel dan pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
 Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel
pintu/jendela ke bagian dinding dan pastikan bahwa pintu/jendela
dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
 Sebagi langkah terakhir lumasi engsel dengan pelumas

e. Pekerjaan Gerendel Pintu dan Jendela

87
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Grendel pintu berfungsi sebagai pengunci pintu ketika ditutup. Jadi


pastikan bahwa grendel ini terpasang dengan baik sehingga
pintu/jendela anda terkunci sempurna dan benar-benar aman.
 Usahakan untuk mencari lokasi yang mudah untuk di jangkau,
artinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah karena akan
menakibatkan orang yang menggunakannya sulit untuk
memakainya.
 Hindari tempat yang memang dirasa kurang pas atau tidak cukup
ketika dipasang grendel pintu, karena akan menyebabkan grendel
tersebut mudah lepas dan sulit ketika di baut.
 Hindari juga tempat yang mudah retak atau bahkan sudah pecah,
itu juga dapat mengakibatkan sulitnya pemasangan grendel dan
kita akan menjadi repot sendiri dalam melakukan pemasangan
grendel.
 Ketika memasang grendel selalu lihat dahulu lokasi yang akan
dipasang, artinya apakah menggunakan grendel dengan ukuran
kecil atau besar. Jika itu tidak diperhatikan akan menjadikan pintu
tidak rapi dan kurang baik ketika di pasang.
 Dalam memasang grendel selalu usahakan untuk menggunakan
waterpass, karena dengan menggukan waterpass itu sangat
penting untuk pemasangan grendel menjadi lurus dan
kemungkinan besar hasinya akan sangat memuaskan.
 Saran saya jika memasang grendel pintu atau grendel
tanam selalu gunakan skrup dan baut yang positip, sebab itu akan
mempermudah pekerjaan dan tidak membuang waktu banyak
dalam bekerja.
 Usahakan selalu untuk menggunakan perlatan yang sesuai
standart, karena dengan peralatan yang baik dan standart tenaga
yang kita gunakan untuk memasang grendel menjadi ringan.
 Jika ada, bisa menggunakan bor otomatis dalam memasang baut.

f. Pekerjaan Pemasangan Kait Angin dan Jendela


Kait angin atau pengait jendela adalah sebuah aksesoris jendela yang
membuatnya dapat selalu terbuka. Seringkali kita melihat bentuk kait

88
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

angin ini dengan desain yang beranekaragam dan memiliki berbagai


jenis bahan. Tetapi kebanyakan desain memiliki cara yang hampir
sama dalam pemasangannya sehingga anda tidak perlu bingung
dalam memasang kait angin ini. pada dasarnya terdapat 2 bagian
utama dari kait angin ini, yaitu bagian hook dan bagian untuk
menyangkutkan kait. Kedua bagian ini dipasang dengan cara yang
sama yakni dengan prinsip pemasangan baut.
 Langkah pertama adalah menentukan letak kait dan tempat
sangkutan kait. Untuk kaitnya bisa ditempatkan dikusen jendela
sedangkan untuk rumah kait, bisa ditempatkan dibagian dalam
jendela sisi bawah. Letaknya pun harus saling lurus tidak boleh
ada pergeseran dari keduanya sehingga saat dipasangkan akan
menyebabkan tidak lurusnya kait angin ini.
 Jika posisi sudah ditentukan, mulailah memasang kait terlebih
dahulu pada bagian kusen jendela. Caranya tinggal menyekrup
kait dengan kusen menggunakan sekrup atau baut.
 Setelah kait terpasang dikusen, langkah selanjutnya adalah
memasang rumah kait pada jendela dengan cara yang sama
hingga benar – benar kuat.
 Langkah terakhir adalah mencoba kait angin ini apakah berfungsi
dan tidak melenceng atau ternyata ada kesalahan yang bisa
membuatnya kurang berfungsi dengan baik. Jika memang
demikian maka kait angin harus dibongkar dan dipasang kembali
dengan benar.

I. Pekerjaan Pengecatan
a. Mencat Plafond dengan cat tembok
1. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
cat plafond.

89
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Approval material yang akan digunakan


 Persiapan material kerja antara lain : cat. Sealer dan air
 Persiapan alat bantu kerja antara lain : schafolding, roll, bak
rool, kuas dan ampelas.
2. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond
 Pastikan permukaan plafond sudah dalam keadaan rata.
 Proteksi area kerja dengan plastik terutama pada bagian lantai
dan pintu/jendela untuk menghindari tumpahan cat
 Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran
dengan ampelas.
 Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer
(untuk pengikat cat).
 Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish
untuk permukaan plafond minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan jenis cat emultion.
 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya
telah kering.

b. Mengecat Dinding dengan cat tembok


Metode pelaksanaan penegecatan dinding tembok dilustrasikan pada
gambar berikut :
 Persetujuan merek dan warna cat yang akan dipakai dari Direksi
Pekerjaan.
 Pembersihan semua bidang yang akan dicat dari debu maupun
persikan beton

90
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Perbaiki bagian dinding yang cacat


 Haluskan permukaan dinding yang akan dicat
 Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat
 Lakukan pekerjaan cat dasar/sealar

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan pertama

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan kedua

91
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Cek, apakah pengecatan finish yang terakhir itu sudah rata.


Apabila sudah rata bersihkan cat-cat yang mengotori bahan
bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan
kain lap.

c. Mengecat Bidang Kayu dengan Cat Minyak


Berikut adalah langkah-langkah untuk pengecatan permuakaan kayu :
 Persiapan permukaan
Permukaan harus dibersihkan dengan baik tanpa debu, bintik-
bintik, materi yang mengandung minyak, dll. Paku yang dalam
pekerjaan kayu harus dipukul sampai 3 mm dibawah permukaan.
Kayu pada bidang pekerjaan sebaiknya menggunakan kayu yang
sudah tu dan tidak mengandung lebih dari 15 % kadar air.
Permukaannya harus kering.
 Cat Dasar Permukaan Kayu
Cat dasar tidak lain dengan menerapkan lapisan utama atau
pertama pada sebuah permukaan. Dalam kasus ini,
permukaannya dihaluskan dengan kertas amplas dan kemudian
lapisan cat pertama diterapkan untuk mengisi semua pori-pori
pada permukaan kayu. Bahan yang digunakan dalam lapisan
utama ini sama dengan lapisan berikutnya namun perbandingan
jumlah dan komposisinya bisa bervariasi.
 Finishing Pengecatan Permukaan Kayu
Finishing adalah pengecatan pelapisan terkahir yang diaplikasikan
pada permukaan yang umumnya diaplikasikan pada lapisan
bawah. Ini harus diterapkan dengan cara yang halus dan seragam.
Karena menentukan keseluruhan tampilan akhir permukaan, jadi
pekerjaan terampil di butuhkan untuk hasi yang lebih baik.

J. Pekerjaan Elektrikal
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Elektrikal

92
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Approval material approval Shop Drawing


 Pemasangan pipa conduit

 Penarikan kabel dan koneksi kabel

 Tes merger dan perapian kabel


 Pemasangan flexible conduit, colokan, saklar dan test nyala

93
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Pekerjaan Pagar dan Halaman


A. Pekerjaan Pagar Depan
a. Galian Tanah Pondasi
- Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
galian tanah untuk pondasi
2. Persiapan lahan kerja
3. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, meteran,
waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air dll.
- Pengukuran
 Setelah posisi titik ukur  tetap ditentukan, berdasarkan titik
tetap tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik dan elevasi
galian tanah.
 Tandai hasil pengukuran dengan patok kayu yang diberi warna
cat.
- Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Untuk Pondasi.
 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual
cangkul dan belincong, apabila kondisi lahan memungkinkan
pekerjaan galian tanah dapat menggunakan alat bantu
excavator.

 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.


 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah
dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

94
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan


lebar sesuai rencana.
 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu
diperiksa dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan
theodolith.
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar,
sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya
lokasi bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu,
atau tanah yang berlumpur. Bila hal ini dijumpai, baiknya
benda-benda tersebut diangkat.

b. Pekerjaan Lantai Keja Pondasi Setempat


- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
lantai kerja.
 Approval material yang akan digunakan
- Pesiapaan Lahan Kerja
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split
dan air.

95
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  concrete mixer,


meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok
semen, raskam, benang, selang air, dll.
- Pelaksanaan pekerjaan lantai kerja
 Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan
sesuai rencana.
 Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC :
3Psr : 5Krl atau B-0.  
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah
terdapat urugan pasir  dengan ketebalan yang sesuai  rencana
dan telah diratakan.
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah
atau kotoran.
 Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai
acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih
dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
lantai kerja.
 Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau
ember.
 Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul
maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah
ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok
level satu dengan yang lainnya.

c. Pekerjaan Pondasi Setempat


- Pekerjaan Pembesian (Besi Polos)
a. Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat
langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat
berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :
1. Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan
yang dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.

96
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi


setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.
3. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi
dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas.
b. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena
tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan :


 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan
diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan
waterpass.
 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan
dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar
tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah
untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut
beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil,
maka dapat langsung melakukan pengecoran.

- Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara
yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di
dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian
tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk
pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).

97
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka


waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya
harus memenuhi persaratan tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton
yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan
tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat
waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor.
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris
agar tidak terjadi retak.

- Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen,
pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari
kualitas bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya.
Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat
beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu
dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam
pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu
kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan
yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu
agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang disebut
kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjaan pengecoran pondasi setempat yaitu :


 Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari
kayu dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran
perbandingan.
 Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang
dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x

98
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat


dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk
pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
 Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer)
dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen
berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volume split serta air
secukupnya.
 Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan
urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga
split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian
ditambahkan air secukupnya
 Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih
selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan
tungkan kedalam kotak spesi.
 Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang
galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan
alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap
sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan
kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat
masuk kecelah-celah tulangan.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut
dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug
dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk
sambungan kolom.

- Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian Pekerjaan Pengecoran


 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-
bahan material yang akan digunakan untuk pengecoran dan
ditempatkan di daerah yang tidak terlau jauh dengan tempat
galian pondasi/tempat yang akan dicor
 Cara Pengadukan

99
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Karena didalam pengecoran ini memakai mollen/mixer, maka


pengadukan bahan material dimasukan kedalam sebuah
tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama memasukan
pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga memasukan
semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan
perbandingan volume.
 Cara Pengecoran
Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan
kering kemudian tambahkan air secukupnya sampai merata,
maka material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah
menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam galian
pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta
masuk kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan
dengan sendok spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari
bentuk pondasi
 Cara Pelaksanaan
Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar
tercampur seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta semen
dan air sebagai bahan pengikat, maka cara pelaksanaan
pengecoran pondasi setempat dituangkan kedalam galian
pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan
bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan
pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah
diletakkan tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan lebih
padat.

d. Pekerjaan Pondasi Batu Kali


Pekerjaan pondasi batu kali akan menggunakan adukan semen pasir
dengan campuran 1 pc: 4 ps.
Pada pekerjaan pasangan pondasi batu kali ada 2 tahap yaitu
pembuatan profil dan pemasangan batu kali.
Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
 Pasang batu belah yang datar pada kedua patok setinggi profil.

100
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
 Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok
dan juga dipaku agar lebih kuat.
 Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan
ikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
 Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika
ada yang tidak tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan Batu Kali:

c. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan


d. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 20
cm dari permukaan urugan pasir.
e. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
f. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan
(aanstamping) dengan tinggi 20 cm dan isikan pasir dalam celah-
celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian
siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
g. Naikkan benang pada 20 cm berikutnya dan pasang batu kali
dengan adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar
pasangan tersebut rata.

e. Pekerjaan Sloof tipe 15/20 cm dan 15/25 cm


Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan pengukuran elevasi
sloof dari permukaan tanah sesuai softdrawing dan dilakukan
penarikan benang sebagai pedoman lurus dan sikunya bagunan dan
juga elevasi permukaan lantai. Kemudian dilanjutkan dengan
memasang besi tulangan sloof yang menghubungakan antara pondasi
yang satu dengan yang lain, besi tersebut di ikat dengan besi tulangan
yang dari pondasi dan selanjutnya di pasang bekistingya. Untuk
melanjutkan pengecoranya di minta persetujuan konsultan pengawas
dan apabila sudah di setujui maka di lanjutkan pekerjaan
pengecoranya untuk semua sloof dan untuk pembongkaran bekesting

101
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

di tunggu umur beton dan sekalian mengembalikan tanah bekas galian


pondasi.

f. Pekerjaan Kolom Beton Bertulang


 Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok,
kaso, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air,
dll.
6. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.
 Pekerjaan pembesian
1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.
2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar
kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang
waktu untuk saat akan dipasang.
5. Pemasangan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar
kerja.
6. Pasangkan besi tulangan utama terhadap besi stek yang
sudah ditanamkan sewaktu pengecoran sloof dilakukan.
7. Lakukan pengecekan jarak antar kolom sesuai gambar kerja.

102
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

8. Kemudian lakukan pengikatan besi kolom dengan besi beugel


dan perhatikan jarak antar sengkang.
9. Setelah pengikatan beugel selesai, kemudian ikatkan batu
tahu/decking pada besi kolom untuk menjaga jarak antar
tulangan dengan bekisting sewaktu dilakukan pengecoran.
 Bekisting Kolom
1. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar
kerja.
3. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur
yang akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan
schaffolding.
4. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.
5. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi
beton atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak
lurus dan siku.
6. Setting (pasang) besi tulangan yang telah disiapkan ke dalam
bekesting.
7. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting
 Pengecoran Beton K-225
1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu
kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi,
semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan
disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.

103
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari


kotoran dan sampah.
5. Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.
Pengecoran yang berhubungan dengan sambungan selalu
didahului dengan penggunaan bahan Bonding Agent.
6. Tuang beton ke dalam area pengecoran, pada saat
pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan
vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
7. Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap
dalam keadaan basah.

g. Pekerjaan Balok Latei/Ring Beton Bertulang


 Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
struktur beton.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton,
semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok,
kaso, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  mesin molen, vibrator,
waterpass, meteran, gergaji, raskam, jidar, benang, selang air,
dll.
6. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus
menyampaikan contoh bahan yang akan dipakai dan harus
Membuat job mix formula (Mix Design) untuk mendapat
persetujuan Direksi. Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu K-225.
 Pekerjaan pembesian
1. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja  dan RKS.

104
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar


kerja.
3. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
4. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang
waktu untuk saat akan dipasang.
 Bekisting Balok
1. Pembuatan bekisting balok, dalam pemotongan plywood harus
cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan
balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di
lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso
5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
2. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan
solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada
bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan
pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai
untuk pekerjaan berikutnya.
 Penegcoran Beton K-225
1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu
kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada
direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
2. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
3. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi,
semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan
disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
4. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
5. Pengecoran balok dilakukan setelah melakukan pembersihan
akhir

105
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah umur beton 7


hari yang dilanjutkan dengan curing (perawatan) beton.

h. Pekerjaan Dinding Bata


Langkah - Langkah Pekerjaan Pasangan Bata
Sebelum memulai pekerjaan, bersihkan lokasi pekerjaan yang akan
dikerjakan dari kotoran, dan lain-lain. Adapun langkah langkah
pekerjaan pasangan bata adalah sebagai berikut :
 Buat center line pasangan bata di setiap ruangan (marking awal).
 Marking posisi pasangan bata setebal bata (dua garis).
 Buat marking pinjaman sejauh 50 cm dari posisi dinding bata dua
sisi
 Pasang batang profil kayu/besi untuk acuan pada kedua sisi
pasangan bata yang akan dipasang. Cek verticality kayu acuan
dengan pendulum (unting-unting).
 Pasang benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk
setiap 2 lapis bata.
 Rendam bata dalam air.
 Aduk mortar (adukan) untuk pasangan bata 1: 2 dengan komposisi
sesuai spesifikasi teknis.
 Mortar awal berfungsi sebagai perataan permukaan.
 Pasang bata lapis pertama. Cek posisi pasangan terhadap
marking, jika sesuai dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya sesuai
benang acuan sampai ketinggian 1 m. Tebal spesi diusahakan 1 ~
1.5 cm (tergantung gradasi pasir).
 Bersihkan sisa-sisa adukan yang menempel pada permukaan
bata.
 Lakukan curing pasangan bata dengan disiram air setiap hari,
guna menjaga penyusutan yang berlebihan.

i. Pekerjaan Plesteran dan Acian


Lingkup Pekerjaan:

106
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pekerjaan Plesteran dan Acian halus campuran semen, pasir dan


air untuk dinding pasangan bata dan pekerjaan bidang lainnya.
 Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.

Persyarata Bahan
Bahan Adukan : Semen, Pasir dan Air.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plasteran dan Acian


Pekerjaan Plesteran dan Acian campuran semen, pasir dan air untuk
dinding bata dan bidang lainya yang ditunjukan dalam Gambar. Dapat
dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bata atau bidang
beton telah disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
1. Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak
dihaluskan. Campuran plesteran kasar adalah campuran aduk
kedap air, yaitu 1 PC : 3 PS. Dipakai untuk: Menutup permukaan
dinding pasangan yang tertanam di dalam tanah hingga ke
permukaan tanah dan atau lantai.
2. Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 3 PS. Aduk plesteran ini
digunakan untuk pasangan batu bata dan permukaan bidang
lainnya, yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
3. Plesteran kedap air adalah campuran lPC : 3PS. Aduk plesteran ini
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian
luar bangunan. Semua bagian dan keseluruhan permukaan
dinding pasangan yang disyaratkan harus kedap air seperti
tercantum dalam Gambar Kerja hingga ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai. Semua pasangan bata di bawah permukaan
tanah hingga ketinggian sampai 30 cm dari permukaan lantai,
kecuali ditentukan lain dalamgambar kerja.
4. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap
jarak 2 M. Tebal Plesteran adalah minimal 1,5 cm. Jika ketebalan
melebihi 2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam
yang diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang
bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat Plesteran.

107
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah


selesai pemasangan instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk
seluruh bangunan.
6. Pekerjan acian adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang
homogen. Acian ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari
dinding pasangan. Pekerjaan acian ini dilaksanakan sesudah
pekerjaan plesteran berumur 8 (delapan) hari atau dianggap
selesai oleh Direksi Pekerjaan.
7. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1,5 s/d 2 m,
dipasang tegak dan menggunakan keping-keping bambu dengan
ukuran secukupnya untuk patokan kerataan bidang.
8. Bila plesteran menggunakan mortar DRY MIX maka wajib
mengikuti semua persyaratan dari mulai penanganan bahan,
proses pengerjaan, cara kerja untuk dinding bata, selkon, dan
sejenisnya maupun permukan beton, cara perlindungan dan cara
pemeliharaan dari produsen DRY MIX tanpa terkecuali. Demikian
juga untuk acian plesteran.
9. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang
bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran lebar 0,7 cm dalam 1 cm, kecuali bila ada petunjuk
lain di gambar.
10. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering, selama 14 (empat
belas) hari terus menerus dan melindungi dari terik panas matahari
langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat dan tumbuhnya lumut.
11. Jika terjadi keretakan yang bukan retak rambut sebagai akibat
pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali
dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas.
Setelah acian selesai, acian harus dibasahi terus menerus
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari.

108
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

12. Selama pemasangan dinding batu bata /beton bertulang sebelum


di finish, memelihara dan menjaga terhadap kerusakan-kerusakan
dan pengotoran bahan lain,setiap kerusakan menjadi tanggung
dan wajib diperbaiki.
13. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan
sebelum plesteran berumur lebih dari 14 ( empat belas ) hari.

j. Pekerjaan Pengecatan dinding dengan cat tembok


Metode pelaksanaan penegecatan dinding tembok dilustrasikan pada
gambar berikut :
 Persetujuan merek dan warna cat yang akan dipakai dari Direksi
Pekerjaan.
 Pembersihan semua bidang yang akan dicat dari debu maupun
persikan beton
 Perbaiki bagian dinding yang cacat
 Haluskan permukaan dinding yang akan dicat
 Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat
 Lakukan pekerjaan cat dasar/sealar

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan pertama

 Lakukan pekerjaan cat finis lapisan kedua

109
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Cek, apakah pengecatan finish yang terakhir itu sudah rata.


Apabila sudah rata bersihkan cat-cat yang mengotori bahan
bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan
kain lap.

- Rencana RK3 (Rencana Keselamatan dan Kesehata Kerja)


Maksuda dan Tujuan
Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan
penilaian resiko Keselamatan Konstruksi mempertimbangkan :
 Lingkup, karakteristik, waktu, dan bersifat proaktif.
 Tersediangan informasi mengenai :
 Indentifikasi bahaya
 Klasifikasi resiko keselamatan konstruksi
 Resiko keselamatan konstruksi yang akan dihilangkan atau
diminimalkan.
 Pengalaman operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
 Informasi tentang :
 Persyaratan-persyaratan fasilitas dan peralatan
 Persyaratan pelatihan
 Persyaratan pengembangan pengendalian resiko
 Persyaratan pemantauan dan pengukuran untuk memastikan
efektifitas implementasi.

Tujuan
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di
Satuan Kerja, telah mencakup/menjamin hal-hal tentang :
1. Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai.

110
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahan


3. Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus
untuk material yang memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)

Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 14 Tahun. 1969 tentang Perlindungan terhadap
Tenaga Kerja dan pembinaan norma keselamatan kerja.
2. Undang-undang no. 1 Tahun. 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1998 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada konstruksi Bangunan.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya


Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib
dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
a. UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
b. Permenaker No. PER.05/MEN/1996 tentang sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
c. Peraturan pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
d. UU No. 1 1970 tentang keselamatan kerja
e. UU no. 18 tahun 1999 tentang jasa kontruksi
f. Peraturan menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang pedoman sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) kontruksi dibidang
PU.
g. UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

Sasaran K3

111
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%


b. Semua pekerja wajib memakai alat safety yang sesuai bahaya dan risiko
pekerjaan masing-masing
c. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa

Program K3
a. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja
berbahaya
b. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan.
c. Melaksanakan rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3
(APD, Rambu-rambu, spanduk, poster, pagar pengaman, jaring
pengaman dan lain-lain) secara konsisten

PENJELASAN K3 TERHADAP MANDOR DAN PEKERJA

PROGRAM K3
PROYEK

Manager K3 / Pengawas K3

Penjelasan
Program K3 &
Hal-hal teknis Pengawa
s Rutin Disetuju
K3 kepada
mandor/buruh
YES

NO Teguran
Disetuju sampai 3 x

Yes
PHK Laporan
Pelaksana / Pengawas K3
Harian

112
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

ALUR PELAPORAN HARIAN DAN BULANAN K3

KEBIJAKAN K3 Pengawas K3
PROSEDUR K3 Pengawas Mutu

Pelantikan
Membuat Prosedur Proses Pengawasan
program K3 di K3&Penjelasan & Pelaksana K3 di
Proyek Program lapangan

Pengawas K3
Pengawas Mutu
Pengawas K3
Kepala Pelaksana
Pelaksana - Laporan harian
Ass. Pelaksana K3
- Laporan inspeksi
bulanan K3
-

Pengadaan Perlengkapan K3
 Helm

113
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Sarung Tangan

 Sepatu Safety

 Rompi

114
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Kacamata

 P3K

 Masker

115
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Rambu-rambu

116
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Alat Pemadam Kebakaran

 Pagar Pengaman

PROSEDUR PERSIAPAN DAN TANGGAP KEADAAN DARURAT


o Identifikasi potensi, tanggapan, kejadian dan keadaan darurat.

117
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

o Mencegah dan memperbaiki kembali kemungkinan-kemungkinan sakit


dan terluka akibat keadaan darurat, P3K.
o Meninjau kesiapan keadaan darurat dan prosedur khususnya, setelah
kejadian insiden atau keadaan darurat.
o Pengujian prosedur.

PROSEDUR MENGHADAPI INSIDEN


o Menyediakan gambar yang menunjukkan lokasi alat emergency, titik
pusat komando dan rute evakuasi jika terjadi insiden.
o Menyediakan sistem peringatan berupa alarm, lampu, radio atau
public address system.
o Menghentikan kegiatan dan melakukan rencana evakuasi, peralatan
juga dimatikan untuk memastikan keselamatan pekerja.
o Memanggil petugas pemadam kebakaran, ambulance dan police.
o Pelaksanaan penyelamatan dan kesehatan yang diperlukan.
o Mata rantai komando termasuk pimpinan dan petugas K3 dan petugas
yang terkait.
o Setelah evakuasi dilakukan pencatatan dan penghitungan kembali
jumlah pekerja.
o Dilakukan training untuk menghadapi situasi darurat dan jadwal-jadwal
yang dibutuhkan.

PENANGANAN KEADAAN DARURAT


Accident/Kerusuhan/Masalah

Safety officer

Kepolisian Rumah Sakit PEMDA Instalasi Lain


118
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Penyelesaian Masalah

RESPOND PENANGANAN DARURAT

Accident

Safety DPT Project Manager

Minor Mayor Fatal

First Aid Rumah Sakit Rumah Sakit

Klinik
lapangan Asuransi
oleh safety Insurance
officer Keluarga

Laporan ke
owner

119
REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH
KAB.SOLOK, KAB. SOLOK SELATAN DAN KAB. DHARMASRAYA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

120

Anda mungkin juga menyukai