KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal-1
Uraian Pekerjaan
1.1. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :
a. Kegiatan :
PEMBANGUNAN EMBUNG KAWASAN PERDESAAN
b. Pekerjaan :
PENINGKATAN WADUK/EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI, DESA
SIWELI, DESA SIMAGAYA KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA
1.2. Pekerjaan tersebut pada pasal 1 ayat 1 diatas dilaksanakan sesuai dengan :
- Uraian dan syarat-syarat kerja (Bestek)
- Gambar situasi, Detail dan gambar susulan bila ada
- Rízala rapat penjelasan (Aanwijzing)
- Petunjuk-petunjuk dari direksi pelaksanaan dengan kondisi lapangan.
Pasal-2
Lokasi Pekerjaan
2.1. Lokasi pekerjaan Desa Mapane Tambu, Desa Labean, Desa Meli, Desa Siweli, Desa Simagaya
Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala
2.2. Tempat pekerjaan akan ditunjukkan kemudian oleh Direksi
2.3. Lokasi pekerjaan akan dijelaskan pada Pemborongan pada saat Aanwijzing berlangsung
berdasarkan gambar-gambar perencanaan
Pasal-3
Umum
3.1 Gambar, Spesifikasi Teknis, dan HPS merupakan sesuatu kesatuan yang saling mengikat
dan melengkapi. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas mutu bahan (material) dan kualitas
hasil pekerjaan.
3.2 Kontraktor wajib bertanggung jawab atas semua pekerjaan.
3.3 Sebelum memulai pekerjaan, pihak Kontraktor harus memberikan pemberitahuan secara
tertulis kepada pihak direksi.
3.3 Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan harus selalu berada di tempat pekerjaan dan dapat
mengambil keputusan dengan dikonsultasikan bersama direksi, demi kelancaran pekerjaan.
1
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
3.4 Penyedia jasa wajib tidak diperbolehkan bekerja di waktu malam hari.
3.5 Penyedia jasa tidak diperbolehkan mengambil material di lokasi pekerjaan dan menjaga
lingkungan di lokasi pekerjaan
Pasal-4
Gambar
4.1 Perbedaan Gambar
- Kontraktor wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan yang ditulis dalam spesifikasi teknis
ini, juga wajib memenuhi persyaratan umum yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas.
- Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian bab/gambar lain, maka ini harus
diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi malah untuk lebih
menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar atau
terhadap spesifikasi teknis maka Kontraktor wajib berkonsultasi dengan direksi dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK)
- Perbedaan-perbedaan tersebut tidak boleh dijadikan alasan bagi kontraktor untuk mengadakan
claim pada waktu pelaksanaan.
4.2 Perubahan Gambar
Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor wajib meneliti/memeriksa Gambar Perencanaan
dan Spesifikasi Teknis; dan jika Kontraktor menemukan kesalahan dalam gambar-gambar
Perencanaan dan/atau spesifikasi teknisnya, maka Kontraktor wajib memberitahukan kepada
Pemberi Tugas secara tertulis untuk mendapatkan penjelasan sebelum masalah tersebut
dilaksanakan di lapangan.
Pasal-5
Perbedaan
5.1 Apabila dalam dokumen pengadaan tertulis/tercantum, sedangkan dalam gambar belum
tercantum maka dokumen pengadaan yang mengikat.
5.2. Apabila dalam gambar tertulis sedang dokumen pengadaan belum tercantum/tertulis maka
gambar yang mengikat.
5.3. Jika ada perbedaan antara gambar rencana dan gambar detailnya, maka Penyedia Jasa
wajib minta pertimbangan kepada Direksi.
5.4 Apabila dalam rencana dan dokumen pengadaan tidak tercantum, maka Direksi dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) yang menentukan.
2
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
Pasal-6
Penyediaan Air
Air yang diperlukan harus disediakan oleh penyedia barang/jasa termasuk penyediaan peralatan dan
perpipaan antara ukuran dan gambarnya, maka segera diminta petunjuk direksi untuk menetapkan
ukuran yang benar.
Pasal-7
Penyediaan Material
7.1 Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri material seperti yang disebutkan dalam daftar
volume pekerjaan. Material-material yang disediakan oleh direksi atau pemberi perintah akan
ditentukan tersendiri dalam syarat-syarat khusus atau dalam rapat penjelasan.
7.2 Penyedia barang/jasa harus memeriksa terlebih dahulu meterial-meterial tersebut dan harus
bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyadia barang/jasa harus
mengganti kalau material itu rusak yang diakibatkan oleh cara pengangkutan yang salah, hilang
atau berkurangnya material yang diangkut kelalaian penyedia barang/jasa.
Pasal-8
Perlindungan Terhadap Cuaca
Penyedia barang/jasa harus mengusahakan atas tanggungannya sendiri, langkah-langkah peralatan
yang perlu untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan yang digunakan agar tidak rusak atau
berkurangnya mutu karena pengaruh cuaca.
Pasal-9
Rencana Kerja
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan status rencana kerja dan harus disampaikan kepada direksi,
rencana kerja tersebut harus mencakup :
9.1 Tanggal mulai, serta selesai pekerjaan konstruksi dan atau pemasangan kegiatan pekerjaan
termasuk pengujiannya.
9.2 Jam kerja bagi tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa
9.3 Jumlah dari tenaga yang dipakai pada setiap tahap pekerjaan dengan disertai latar belakang
pendidikan dan pengalaman kerja.
9.4 Macam serta jumlah mesin-mesin serta alat-alat yag akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
3
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
9.5 Cara pelaksanaan pekerjaan.
P a s a l - 10
Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan
Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan keterangan secara tertulis akan memulai pekerjaan
kepada direksi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.
Dalam keadaan apapun tidak diperkenankan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa
terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi, pemberitahuan lengkap dan jelas harus terlebih dahulu
disampaikan kepada direksi dan dalam jangka waktu yang cukup sebelum dimulainya pekerjaan tersebut.
P a s a l - 11
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama
1.1 Penyedia barang/jasa harus membuat dan memasang Papan Proyek pada lokasi pekerjaan
dengan ukuran 120 cm x 80 cm, sebagai papan pemberitahuan yang berisikan informasi
pekerjaan yang akan dilaksanakan, pembiayaan, jangka waktu pelaksanaan dan nama
penyedia barang/jasa pekerjaan.
4
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti sehingga direksi menganggap
pekerjaan dapat dimulai/dilanjutkan yaitu memiliki :
2 Unit Dump Truck
1 Unit Excavator
3.2 Tenaga yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri oleh penyedia
barang/jasa dengan jumlah dan kapasitas yang sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
dan harus disetujui oleh direksi.
5
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
1.9 Pekerjaan pematokan yang telah diukur oleh penyedia barang/jasa untuk kemudian disetujui
oleh direksi.
1.10 Hasil pengukuran yang disetujui oleh direksi dapat dilaksanakan dasar pembayaran.
2. Galian Tanah Biasa Menggunakan Alat
2.1 Lingkup Pekerjaan Galian Tanah Biasa :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan pengangkutan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan galian tanah untuk pondasi, seperti yang
disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.
2.2 Syarat-syarat Pelaksanaan :
a. Dimensi galian tanah pondasi minimal sama dengan gambar kerja atau maksimal sampai
mencapai tanah keras/asli. Kecuali tanah dasar/keras melebihi dua kali kedalaman yang
telah ditentukan, maka Direksi/Pengawas Teknik dapat mengambil kebijaksanaan untuk
merubah konstruksi dan atau dimensi galian tanpa mengurangi kekuatan pondasi
nantinya.
b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh minimal 3 meter dari
tepi lubang galian.
c. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.
Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam gambar, maka kelebihan pada
galian harus diurug kembali dengan pasir, dan dipadatkan biaya akibat pekerjaan tersebut
menjadi beban Kontraktor.
6
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
b. Pengisi untuk pasangan batu kosong
Pengisi ini berupa pasir urug yang memenuhi syarat dan bersih dari segala kotoran, sperti
yang disyratkan dari spesifikasi ini.
3.3 Pelaksanaan
a. Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada garis dan arah
yang tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
b. Lubang-lubang pada pondasi harus diisi oleh bahan yang baik dan dipadatkan lapis per
lapis setebal 15 cm. Bila pondasinya telah disetujui oleh Direksi, maka lapisan dasar
berupa lapisan pasir setebal seperti yang tercantum dalam gambar harus dibuat.
c. Lapisan pasir harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan diletakkan dengan tebal yang
sama dan rata, sehingga menjadi dasar yang kuat untuk pemasangan batu kosong.
d. Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus dihindari. Harus diusahakan agar
semua batu belah/batu pecah dipasang dengan baik pada bidang yang datar. Batu pecah
yang digunakan tidak boleh melebihi volume yang dibutuhkan untuk mengisi rongga
diantara batu belah.
7
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak asam,
alkali dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.
4.3 Pelaksanaan
a. Batu Kali yang digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing, berwarna abu-
abu hitam, keras dan tidak porous.
b. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari kayu pada
setiap pojok galian, yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang pondasi.
c. Pondasi Batu Kali menggunakan adukan dengan campuran 1 PC : 4 Pasir pasang
d. Adukan harus mengisi rongga diantara batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada
bagian dari pondasi yang berongga/tidak padat.
e. Untuk sloof dibagian atas pondasi batu kali dibuat stek-stek sedalam 30 cm tiap 1 m’
dengan diameter besi minimum 10 mm.
8
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
6. Plesteran Tebal 1,5 cm dengan Mortar Jenis PC-PP Tipe S
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran Dinding dengan komposisi 1 PC : 3 PP
6.1 Material :
a. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang memiliki
kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
b. Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang membatu serta dalam kemasan
standard pabrik dan terlindung.
c. Air untuk adukan
6.2 Pelaksanaan :
a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, semua bidang yang akan diplester harus disiram air
sampai jenuh.
b. Tebal plesteran Dinding ditentukan dengan ketebalan 1,5 cm, dikerjakan dengan lurus dan
rata, jika terdapat bidang-bidang dinding yang berombak/retak harus dibongkar dan
diperbaiki.
c. Plesteran harus diberi kesempatan yang maksimum untuk mengering sebelum pengecatan
dimulai.
d. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindungi terhadap pengeringan
yang tidak merata atau berlebihan.
9
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
i. ASTM - C143 Standard Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
j. ASTM - C231 Standard Test Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by
the Pressure Method
k. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials for Curing Concrete
m. ASTM - C31 Standard Method of Making and Curing Concrete Test Specimens
in the Field
n. ASTM - C42 Standard Method of Obtaining and Testing Drilled Cores and Sawed
Beams of Concrete
q. ASTM - D1751 Standard Specification for Performed Expansion Joint Fillers for
Concrete Paving and Structural Construction (Non-extruding and
Resilient Bituminous Types)
t. ASTM - A185 Standard Specification for Welded Steel Wire Fabric for Concrete
Reinforcement.
u. ASTM - A165 Standard Specification for Deformed and Plain Billet Steel Bars for
Concrete Reinforcement, Grade 40, deformed, for reinforcing bars,
Grade 40, for stirrups and ties.
7.3 Material :
a. Bahan-bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat-
10
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
syarat sebagai berikut :
1) Agregat Halus :
a) Pasir untuk beton harus menggunakan pasir alam/hasil pemecahan batu yang
memiliki kadar air yang merata dan stabil, dan harus terdiri dari butiran yang keras,
padat, tidak terselaput oleh material lain.
b) Pasir tidak dapat digunakan sebelum mendapat persetujuan Pengawas mengenai
mutu dan jumlahnya.
c) Pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan tanah liat, alkalis, bahan-
bahan organik dan kotoran-kotoran lainnya yang merusak.
2) Agregat Kasar (Koral) :
a) Agregat kasar untuk beton dapat berupa koral dari alam, batu pecah, atau
campuran dari keduanya. Koral yang dipakai harus mempunyai kadar air yang
merata dan stabil, keras, padat, tidak porous dan tidak terselaput material lain.
b) Koral yang sudah tersedia tidak dapat langsung digunakan sebelum mendapat
persetujuan Pengawas mengenai mutu dan jumlahnya.
c) Kontraktor diwajibkan memperhatikan pengaturan komposisi material untuk adukan,
baik dengan menimbang ataupun volume, agar dapat dicapai mutu beton yang
direncanakan.
3) S e m e n :
a) Semen yang digunakan adalah jenis Portland Semen type 1 yang memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam Standard Industri Indonesia (SII 0013-81). Semen
harus diperoleh dari satu pabrik yang telah disetujui direksi dan dikirim ke tempat
pekerjaan dengan kantong tersegel dan utuh. Bila karena sesuatu hal terpaksa
menggunakan semen dari pabrik lain, harus mendapat persertujuan terlebih dahulu
dari direksi.
b) Semen harus disimpan dalam gudang dengan ventilasi yang cukup dan tidak bocor,
serta diletakkan di atas lantai yang ditinggikan minimal 30 cm dari tanah. Kantong-
kantong semen tidak diperbolehkan ditumpuk/ditimbun melebihi 2 (dua) meter.
c) Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini Kontraktor harus mengusahakan hanya
menggunakan satu merk semen saja.
d) Kontraktor harus menunjukkan sertifikat dari produsen untuk setiap pengiriman
semen, untuk menunjukkan bahwa semen tersebut telah memenuhi suatu
test/standar.
11
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
e) Pengawas berhak untuk memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada
setiap waktu sebelum dipergunakan dan dapat untuk menerima atau menolak
semen-semen tersebut.
4) A i r :
a) Air yang dipakai untuk adukan harus bersih, dalam arti tidak mengandung lumpur
dan bahan-bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton khususnya
garam.
b) Kontraktor tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa, sumber air yang
berlumpur ataupun air laut.
c) Penggunaan air kerja harus mendapat persetujuan pengawas.
5) Bahan pencampur (admixtures)
a) Penggunaan bahan admixtures harus dengan ijin tertulis dari Direksi/Konsultan
Pengawas, dan admixtures ini harus merupakan bagian yang integral dari adukan
beton yang dibuat.
b) Biaya tambahan akibat penggunaan bahan-bahan pencampur (admixtures) menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
6) Mutu dan Konsistensi Beton
Kekuatan ultimate tekan beton silinder 150 mm X 300 mm umur 28 hari, kecuali
ditentukan lain, harus seperti berikut :
Semua Beton Bertulang : K 225
7.4 Pelaksanaan
a. Proporsi :
1) Adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton K-225 untuk semua beton
bertulang.
2) Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton dimulai, pihak Kontraktor harus mengadakan
Mix Design untuk menjadi acuan dalam komposisi campuran.
Untuk mengontrol kekuatan/mutu yang dicapai pada pelaksanaan, Kontraktor harus
mengambil contoh kubus untuk diadakan test laboratorium menurut syarat-syarat PBI
1971 pasal 4.6 dan 4.7. Pengujian beton yang dilakukan dapat meliputi slump test dan
akan dilakukan pada setiap akan memulai pekerjaan pengecoran. Slump yang diizinkan
dalam pelaksanaan adalah antara 8 – 12 cm.
3) Bila ternyata hasil test kubus beton menunjukkan tidak tercapainya mutu yang
disyaratkan, maka Pengawas berhak untuk memerintahkan hal-hal sebagai berikut :
12
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
a) Mengganti komposisi adukan untuk pekerjaan yang tersisa.
b) Memperlama proses penjagaan dalam masa pengerasan beton.
c) Berhak memerintahkan pembongkaran beton yang dinyatakan tidak memenuhi
syarat.
4) Sedikitnya 3 (tiga) minggu sebelum dimulainya pekerjaan pengecoran beton, Kontraktor
harus mengajukan usulan komposisi adukan yang akan digunakannya kepada
Pengawas. Asal-usul dan gradasi dari agregat, komposisi adukan, metoda pengadukan
yang dipakai, metoda pengecoran, harus turut diberitahukan kepada Direksi/Konsultan
Pengawas.
b. Pengecoran Beton :
1) Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum direksi memeriksa dan menyetujui
cetakan, bekisting (formwork), tulangan, angker-angker dan lain-lain dimana beton
akan dituang/dicor. Tempat dimana beton akan dituangkan harus bebas dari segala
macam kotoran, puing-puing, potongan-potongan, kayu, air dan sebagainya.
2) Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan menggunakan alat pengaduk mekanis
(beton mollen) yang harus selalu berada dalam kondisi baik, sehingga dapat dihasilkan
mutu adukan yang homogen.
3) Air (genangan) harus dibuang dari tempat/ruangan yang akan diisi/dicor beton. Air yang
mengalir ke dalam galian harus dikontrol/dibuang dengan cara yang disetujui direksi
pelaksanaan.
4) Isi dari mixer yang dikeluarkan pada suatu operasi continuous harus diangkat tanpa
menimbulkan degradasi. Beton harus diangkat dalam gerobak yang bersih dan kedap
air. Metoda yang digunakan harus disetujui direksi pelaksanaan, setelah pemborong
mengajukan proposal/usulan cara-cara pengangkutan.
5) Alat-alat dan tempat yang digunakan untuk pengangkutan harus dibersihkan dan dicuci
bila pekerjaan terhenti lebih lama dari 30 menit dan pada setiap akhir pekerjaan.
Semua campuran beton di tempat pekerjaan harus diletakkan/dicor dan dipadatkan
pada tempatnya dalam waktu 40 menit setelah penuangan air ke dalam mixer.
6) Air untuk pencampur adukan beton dapat diberikan sebelum dan sewaktu pengadukan
dengan kemungkinan penambahan sedikit air pada waktu proses pengeluaran dari
adukan. Penambahan air yang berlebihan yang dimaksudkan untuk menjaga
kekentalan yang disyaratkan, tidak dapat dibenarkan.
7) Pengadukan adukan dengan cara manual tidak diperkenankan, kecuali untuk jumlah
13
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
yang kecil sekali dan hal inipun setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
8) Adukan beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 cm dan segera
sesudah pengecoran dimulai, lapisan-lapisan beton dipadatkan dengan penggetar
(internal concrete vibrator). Kecepatan vibrator dalam adukan harus tetap dan konstan
serta penggunaannya tidak boleh kena besi tulangan.
9) Tidak diperkenankan melakukan pengecoran untuk suatu bagian dari pekerjaan beton
yang bersifat permanen tanpa dihadiri Pengawas atau wakil dari Pengawas (inspector).
10)Beton, acuan penulangan tidak boleh diganggu selama minimal 24 jam setelah
pengecoran, kecuali dengan direksi pelaksanaan. Semua pengecoran harus
dilaksanakan di siang hari dan pengecoran beton dari suatu bagian pekerjaan jangan
dimulai apabila tidak dapat diselesaikan pada siang hari, kecuali atas izin Direksi.
11)Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidak tercantum
dalam RKS ini, dipakai peraturan yang termuat dalam PBI 1971 sebagai syarat.
12)Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton bersangkutan mengalami periode
pengerasan sebagaimana diatur pada PBI 1971, dan sementara itu penyiraman beton
harus selalu dilaksanakan.
c. Penyambungan Beton
Apabila oleh karena sesuatu dan lain hal pengecoran beton diputuskan sebelum selesai,
sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah mengeras, permukaan yang
akan disambung harus dikasarkan dan dibersihkan, bekisting dikencangkan kembali dan
penyambungannya menggunakan air semen atau bonding agent yang disetujui
Direksi/Pengawas.
d. Pemeliharaan Beton :
1) Beton baru harus dilindungi dari hujan lebat, aliran dan dari kerusakan yang
disebabkan oleh alat-alat. Semua beton hendaknya selalu dalam keadaan basah,
selama paling sedikit 7 (tujuh) hari, dengan cara menyiramkan air pada pipa yang
berlubang atau cara lain yang menjadikan bidang permukaan beton itu selalu dalam
keadaan basah.
2) Bekisting kayu dibiarkan terpasang agar beton itu tetap basah selama perawatan untuk
mencegah retak pada sambungan dan pengeringan beton yang terlalu cepat. Air yang
dipergunakan untuk perawatan harus bersih dan sama sekali bebas dari unsur-unsur
kimia yang dapat menyebabkan kerusakan atau perubahan warna pada beton.
14
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
7.5 Bahan Additive :
Pemakainan bahan additive harus disertai percobaan laboratorium guna mendapatkan hasil
yang baik dan disetujui Direksi/Pengawas.
Bahan additive ini harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.
7.6 Sebelum pelaksanaan pemasangan, terlebih dahulu Kontraktor harus memberikan contoh-
contoh material yang akan dipakai guna mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas.
15
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, hingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
a. Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang pada posisi yang benar
dan untuk menjaga jarak bersih digunakan spacers/penahan jarak.
b. Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untuk memperoleh lokasi
yang tepat selama pengecoran beton dengan penjaga jarak, kursi penunjang dan
penunjang lain yang diperlukan.
c. Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas agregat (seperti pasir, kerikil)
dan pada lapisan kedap air harus dipasang/ditunjang hanya dengan tahu beton yang
mutunya paling sedikit sama dengan beton yang akan dicor.
d. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu
paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor. Penahan-penahan jarak dapat
berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum
4 buah setiap m^2 cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus tersebar
merata.
e. Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada tulangan
bawah oleh batang-batang penunjang atau ditunjang langsung pada cetakan bawah atau
lantai kerja oleh blok-blok beton yang tinggi. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap
ketepatan letak dari tulangan-tulangan pelat yang dibengkok yang harus melintasi tulangan
balok yang berbatasan.
f. Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat sehingga tidak berubah tempat
atau bergeser sebelum dan selama pengecoran. Selimut tulangan minimal 3 cm.
8.4 Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran.
a. Baja tulangan mutu U-24 (BJTP-24)
Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait
Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait
b. Baja tulangan mutu U-40 (BJTD-40)
Panjang penjangkaran = 40 diameter tanpa kait
Panjang penyaluran = 40 diameter tanpa kait
c. Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar.
Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah
16
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana
memungkinkan.
d. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1
terhadap 10.
e. Standard Pembengkokan
Semua standar pembengkokan harus sesuai dengan Persyaratan Beton Struktural Untuk
Bangunan Gedung (SNI 2847 : 2013), kecuali ditentukan lain.
17
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
benar-benar basah sebelum pengecoran beton.
9.9 Ketentuan diperkenankannya pembukaan suatu bekisting bila dihitung sejak selesai
pengecoran :
a. Sisi-sisi balok yang tidak dibebani : 3 hari
b. Plat Beton (penyangga tidak dibuka) : 7 hari
c. Tiang-tiang penyangga plat bila plat tidak mendapat beban : 21 hari
d. Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani : 28 hari
e. Tiang-tiang penyangga cantilever : 28 hari
9.10 Lain-lain dari jenis tersebut di atas harus dengan persetujuan direksi.
18
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
Dalam segala kemungkinan, beban yang akan bekerja serta umur beton yang terbebani harus
ditinjau dan penyangganya harus dengan persetujuan Pengawas.
19
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
untuk tumpuan kuda-kuda.
20
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Konsultan Pengawas mengambil 1 liter
contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secar acak dari kaleng/kemasan yang
masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus diaduk dengan sempurna untuk
memperoleh contoh yang benar-benar dapat mewakili.
Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas 2
(dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 30 cm x 30 cm untuk
masing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi
disimpan Konsultan Pengawas guna memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa
mendatang bila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.
Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
12.5 BAHAN – BAHAN
a. Umum.
Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih jelas
menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor takaran
pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat,
yang semuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai
dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek dagang
dengan cat akhir yang akan digunakan.
Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai
harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi Avitex atau setara .
b. Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut :
- Avitex atau setara untuk permukaan pelesteran, beton dan papan kalsiboard.
c. Cat Penutup
Cat penutup yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setara :
- Avitex untuk permukaan interior plesteran dan beton.
- Avitex untuk permukaan eksterior plesteran dan beton.
12.6 PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.
Umum.
21
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
- Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan
polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang
berhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi
atau dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
- Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut.
- Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan
atau pelaksanaan pengecatan.
- Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pencemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak
jatuh diatas permukaan cat yang baru dan basah.
Permukaan Pelesteran dan Beton.
Permukaan plesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu 4
(empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan plesteran atau
semen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteran baru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan plesteran
sekelilingnya.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan plesteran dibasahi secara
menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat
dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selang
waktu dari saat penyemprotan hingga air dapat diserap.
b. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat mungkin
setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa hal ini harus
dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di atas.
c. Pelaksanaan Pengecatan.
Umum.
- Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan
cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
- Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang
sama.
22
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
- Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang
sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
Proses Pengecatan.
- Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya untuk
memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan
kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
Pengecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat
kering).
Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.
- Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras,
membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.
- Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
- Bila disyaratkan oleh keadaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan,
maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan
mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter
zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
- Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di
bawahnya).
Metode Pengecatan.
- Cat dasar untuk permukaan beton dan plesteran diberikan dengan kuas dan
lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
23
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
bersebelahan dengan tempat kerja harus disikat sampai bersih. Permukaannya lainnya harus
digaru sampai bersih dan semua kotoran yang terkumpul harus dibuang.
24
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI FISIK : PEMBANGUNAN EMBUNG DESA MAPANE TAMBU, DESA LABEAN, DESA MELI,
DESA SIWELI, DESA SIMAGAYA - KEC. BALAESANG KAB. DONGGALA
TAHUN ANGGARAN 2018.
25