Anda di halaman 1dari 42

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat

Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)


Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 1

JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN

1. JENIS PEKERJAAN
Pembangunan gedung NICU (Neonatal Intensive Care Unit)

2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni:
a. Pekerjaan persiapan/ pendahuluan
b. Pekerjaan tanah dan pasir urug
c. Pekerjaan pasangan dinding
d. Pekerjaan beton dan struktur
e. Pekerjaan lantai dinding keramik
f. Pekerjaan kusen pintu dan jendela aluminium
g. Pekerjaan kaca
h. Pekerjaan kap, penutup atap
i. Pekerjaan instalasi listrik
j. Pekerjaan instalasi proteksi kebakaran
k. Pekerjaan instalasi gas medis
l. Pekerjaan langit-langit (plafond)
m. Pekerjaan alat penggantung dan pengunci
n. Pekerjaan sanitasi
o. Pekerjaan instalasi air
p. Pekerjaan pengecatan
q. Pekerjaan pembersihan, pengamanan setelah pembangunan

1
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 2
PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT INI

1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini dengan gambar-
gambar, maka yang berlaku dan mengikat adalah Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini.
2. Jika terdapat perbedaan atau ketidak cocokan antara gambar-gambar rencana, RKS dengan
gambar detail, maka yang berlaku dan mengikat adalah gambar-gambar detail.
3. Untuk hal-hal tersebut pada ayat 1 dan 2 pasal ini saling bertentangan, kontraktor diwajibkan
konsultasi dengan Direksi.

Pasal 3
SYARAT-SYARAT DAN PERATURAN-PERATURAN

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis
yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-peraturan nasional maupun
peraturan setempat. Lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu:

1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971/NI-2) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan
Umum.
2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1912/NI-3) yang dikeluarkan oleh
Dep. Pekerjaan Umum Indonesia.
3. PUBP (Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan NI 1956).
4. Standarisasi Peraturan Perusahaan Listrik Negara tentang instalasi listrik dan tenaga (P.U.I.L
NI-6).
5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1961/NI-5) yang dikeluarkan oleh Dep.
Pekerjaan Umum.
6. Peraturan Perencanaan Perbangunan Indonesia (PPBBI 1913) yang dikeluarkan oleh Dep.
Pekerjaan Umum.
7. Undang-Undang keselamatan kerja yang berlaku di wilayah RI.
8. Undang- undang no. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya tentang
pedoman pelaksaan pengadaan barang/ jasa pemerintah.
10. Kepurusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 441/KPTS/1991 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.

2
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

11. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung, serta standar teknis lainnya yang
berlaku.
12. Peraturan-peraturan lain dari instansi yang berwenang.
13. Risalah Aanwijzing dan petunjuk-petunjuk dri direksi.

Untuk pekerjaaan yang belum termasuk dalam standart-standart tersebut di atas, maupun standart-
standart nasional lainnya, maka diberlakukan standart internasional yang berlaku atas pekerjaan
tersebut di atas atau standart teknis negara asal bahan yang bersangkutan.

1. Cara Pemasangan Bahan Bangunan


a. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan.
b. Konsultan pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan kontraktor wajib
memberitahukan.
c. Semua contoh bahan-bahan yang akan digunakan harus diperiksa oleh konsultan
pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
d. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh kontraktor di lapangan pekerjaan, tetapi
ditolak pemakaiannya oleh konsultan pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan
pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 3 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.
e. Apabila konsultan pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, konsultan
pengawas berhak mengirimkan bahan tersebut kepada balai penelitian bahan-bahan
(laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi
tanggungan kontaktor, apapun hasil penelitian bahan tersebut
2. Sarana Bekerja
Untuk kelancaran pelakanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan:
a. Tenaga kerja/ tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti beton molen, pompa air, pengangkutan dan peralatan lain yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan tepat pada waktunya.

3
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 4

PENJELASAN UMUM

1. Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh pemberi proyek


2. Gudang atau Bangsal Kerja Serta Kotak P3K
Kontaktor pelaksana harus memperhitungkan biaya-biaya pembuatan gudang atau bangsal
kerja untuk keamanan bahan dan ketenangan kerja sampai berakhirnnya pekerjaan dan
diserahkan bersamaan fisik bangunan yang dikerjakan, selama pelaksanaan pekerjaan harus
tetap menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan.
3. Mobilisasi Peralatan
Kontaktor pelaksana menyediakan pengangkutan peralatan-peralatan, kendaraan/ alat-alat
berat yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, yang diperhitungkan dalam penawaran harga
biaya, bahan dan upah.
4. Foto- Foto Dokumentasi Berkala
Kontaktor pelaksana harus mengadakan dokumentasi berupa foto-foto berwarna yang diambil
secara berkala dari seluruh pelaksanaan pekerjaan, setiap tahap yang berfungsi sebagai
pelengkap laporan kemajuan pekerjaan yang diibuat oleh kontraktor pelaksana harus
membuat laporan berupa:
a. Buku Tamu
Membuat tanggal, nama, tanggal kedatangan dan semua pesan tertulis dari direksi
pekerjaan yang datang berkunjung, buku tamu ini harus berada disetiap saat di lokasi
kegiatan.
b. Laporan realisasi fisik (laporan bulanan dan laporan akhir) dan laporan harian dibuat
laporan mingguan, dari laporan mingguan dibuat laporan bulanan. Laporan ini harus
memuat:
1) Jenis kegiatan
2) Satuan dan volume pekerjaan
3) Satuan dan volume pekerjaan realisasi
c. Laporan akhir pekerjaan terdiri atas:
1) Laporan harian
2) Laporan mingguan
3) Laporan bulanan
4) Laporan akhir kegiatan

4
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 5

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Pekerjaan Persiapan
a. Segala sesuatunya yang menyangkut kelancaraan pekerjaan pelaksanaan harus telah
disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
b. Jadwal terinci, time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
c. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan
bahan/ maerial dan lalu lintas.
2. Situasi dan ukuran-ukuran
a. Situasi
1) Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang
harus dipenuhi dan maksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor
2) Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan
pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran kontraktor.
3) Kelalaian atau kekurangan ketelitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.
b. Ukuran
1) Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk
ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat
(RKS) pekerjaan ini.
2) Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera
melaporkan kepada direksi bilamana terdapat ketidakcocokan ukuran-ukuran di
dalam gambar-gambar RKS ini dan tidak diperkenankan membetulkan kesalahan-
kesalahan ukuran/ gambar-gambar sebelum dan berkonsultasi dan mendapat
persetujuan dari direksi.
3) Apabila terdapat ketidaksesuaian ukuran-ukuran, maka pegukuran bersama
dijadikan patokan.
4) Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai
dengan kesepakatan peninjauan lokasi.
5) Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam
pelaksanaan tidak boleh bergeser/ berubah.
6) Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar setiap ukuran dan
kedalaman.
7) Sebelum kontaraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil foto nol

5
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

3. Pekerjaan Pembersihan
a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, kontaktor memberihkan lapangan/ lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
b. Penebangan pohon/ pembersihan harus tuntas harus pada akar-akarnya sehingga tidak
merusak struktur tanah.
4. Pemasangan Bowplank
a. Memasang patok dan papan bowplank boleh menggunakan kayu/ papan kelas III yang
diketam rata pada sisi kerjanya.
b. Tinggi bowplank sama dengan tinggi nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan
dan mendapat persetujuan direksi.
c. Setelah pemasangan bowplank harus dilaporkan kepada direksi untuk mendapatkan
persetuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksnakan.

Pasal 6
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

1. Pekerjaan Umum
Meliputi pekerjaan penggalian (cut) dan penimbunan (fill).
2. Ruang lingkup
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai
bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar
kerja.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan sebagai yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Galian tanah
1) Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan dewan direksi
lapangan.
2) Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui direksi/ pengawas lapangan.
3) Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika galian terdapat akar-akar kayu,
kotoran dan bagian tanah-tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus
dikeluarkanseluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
4) Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap
segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.
b. Urugan

6
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan
kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.

Pasal 7
PEKERJAAN PONDASI

1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam gambar
berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk pengawas/ direksi.
2. Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baik yang tidak
mengandung lumpur, batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-profil/bentuk pondasi dari


bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukuran-nya sesuai dengan Gambar
Kerja dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan/Pengawas
Lapangan/Perencana.
b. Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram sampai jenuh, diratakan dan
dipadatkan sampai benar-benar padat.

c. Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu gunung kosong tebal 20 cmsesuai
Gambar Kerja.

d. Pasangan batu gunung untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1 PC dan
5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

e. Adukan harus membungkus batu gunung sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.

f. Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam stek-stek tulangan kolom
dengan diameter dan jumlah besi sama dengan tulangan pokok pada kolom beton atau
kolom praktis tersebut.

7
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

g. Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam minimal 40 kali diameter
tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan
bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali diameter
tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.

Pasal 8

PEKERJAAN DINDING

1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik
berdasarkan petunjuk direksi/ pengawas.
2. Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan dinding pada lantai sesuai gambar rencana. Pekerjaan plesteran meliputi
semua dinding pada lantai dan seluruh dinding secara detail yang disebutkan/ ditunjuk dalam
gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi/ pengawas.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Batu Bata
1) Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih
dahuludidalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan yang
akan dipasang harus juga basah.
2) Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus dalam keadaan
kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran plastis. Adukan yang
sudah mengering / kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.

3) Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter). Dari
pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak berdiri untuk menghindari retak dikemudian hari. Tebalnya siar batu bata
tidak boleh kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya harus benar-benar
padat adukannya.

4) Semua pasangan baru dijaga jangan sampai terkena sinar matahari langsung dengan
menutupnya memakai karung basah.

5) Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan


menyumbatnya memakai batang pisang untuk diameter besar, sedangkan untuk
diameter lebih kecil dipakai potongan bambu.

8
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

6) Semua pasangan bata harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari lantai,
dengan menggunakan benang. Pemasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm di
atas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu satu sama
lain harus terdapat pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu
bata pecahan separo panjang, kecuali sesuai peraturannya (disudut). Lapisan yang
satu dengan lapisan yang diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada
pasangan satu batu dan pasangannya lebih tebal harus disusun sesuai dengan
petunjuk / peraturan seharusnya.

7) Bilamana di dalam pemasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak
sempurna, maka batu bata ini harus digantidengan yang baik atas biaya kontraktor.

8) Di tempat yang akan terdapat pintu, jendela, lobang ventilasi dan lain-lain,
pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kusennya selesai dan
dipasang ditempat yang tepat. Semua rangka kusen harus dipasang terlebih dahulu
untuk melanjutkan pekerjaan pasangan. Semua siar antararangka kayu/kusen harus
diisi dengan adukan sekurang-kurangnya 1 cm (adukan sesuai dengantujuannya atau
dengan tambahan plasticier).

b. Plesteran
1) Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC :3 Pasir. Adukan plester iniuntuk
menutup semuapermukaan dinding pasangan batu bata bagian luar/tepi bangunan,
semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan batu bata seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
2) Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini adalah
pekerjaan finishing yang dilaksanakan setelah plesteran sebagai lapisan dasar
berumur 7 (tujuh) hari / sudah kering benar.
3) Semua jenis adukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupasehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
4) Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan
beton, permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa begisting kemudian
diketrek/scratched. Semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau formtie
harus tertutup aduk plesteran.
5) Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan batu bata dan
beton yang akan difinish dengan cat.

9
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

6) Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin keramik
dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material finishing tersebut.
Pekerjaan ini tidak berlaku apabila bahan finishing tersebut cat.
7) Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom/lantai
yang dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai peil-peil yang diminta dalam
Gambar Kerja. Tebal plesteran minimal 10 mm, maksimal 25 mm. Jika ketebalan
melebihi 30 mm, maka diharuskan menggunakan kawat anyam yang diikatkan ke
pemukaan pasangan batu bata atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat
daya lekat plesteran.
8) Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan
bidang tidak boleh melebihi 2 mm untuk setiap jarak 2 m.
9) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan
wajar, tidak secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan
plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari langsung
dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat.
Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai,
Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
sehari sampai jenuh. Jikaterjadikeretakan, Kontraktor harus membongkar dan
memperbaiki sampai hasilnya dinyatakan diterima Direksi/Pengawas Lapangan.
10) Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
11) Khusus untuk dinding pasangan batu bata pada Peturasan lantai atas, sebelum
pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, terlebih dahulu harus diberi lapisan kedap air
(water proofing) setinggi 30 cm dari peil finish lantai bersangkutan.

10
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 9

PEKERJAAN BETON DAN STRUKTUR

1. Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang )an pelaksanaan dan pelaksanaan
yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu menyediakan tenaga
kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/ bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PBI 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03.
2. Ruang Lingkup

Yang termasuk lingkup pekerjaan ini, pekerjaan beton bertulang yang terdiri dari sloef,
kolom, balok latei dan ring balk.

3. Bahan Material

a. Pasir beton yang dipergunakan disyaratkan pasir kasar.

b. Koral beton yang dipergunakan disyaratkan koral yang butiran mempunyai gradasi
merata 2-3 cm atau batu pecah hasil olahan Stone Cruiser.

c. Bahan pasir dan koral yang dipergunakan harus bebas dari bahan organik, Lumpur dan
bahan lain yang dapat merusak beton dan memenuhi persyaratan PBI – 1971.

d. Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih dan bebas dari garam atau zat kimia
lain yang merusak beton.

e. Tulangan yang dipergunakan harus bebas dari minyak, karat kotoran dan bahan perusak
lainnya.

4. Mutu Beton

a. Adukan beton yang disyaratkan untuk struktur memakai alat pengaduk mekanis /molen,
kecuali untuk yang non struktur.

b. Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971. Kecuali ditentukan lain pada
gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton adalah sebagai berikut :

1) Beton Bertulang mengggunakan beton mutu fc=21,7 Mpa

2) Beton tak bertulang adukan 1 pc : 3 ps : 5 Kr, beton non structural K125, meliputi
beton lantai kerja dan beton tumbuk.

5. Cetakan Beton

a. Kontraktor harus memberikan sample bahan yang akan dipakai untuk cetakan beton
untuk disetujui oleh konsultan pengawas.

11
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

b. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti potongan-
potongan kayu, paku, bekas gergaji, tanah dan sebagainya.

c. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran
atau hilangnya air hujan selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak
bergoyang.

d. Untuk beton exposed, cetakan beton yang digunakan harus memberikan hasil permukaan
beton yang baik, halus (tidak kasar) dan mempunyai warna yang merata pada seluruh
permukaan beton tersebut.

e. Permukaan cetakan beton yang bersentuhan dengan beton harus dicoating dengan oli,
untuk mempermudah saat pembongkaran cetakan dan memperbaiki permukaan beton.

f. Material cetakan beton harus terbuat dari papan untuk bekisting dengan rangka balok
kayu dan kaso, sehingga cetakan cukup rapi dan kaku untuk mendapatkan ukuran
struktur yang dikehendaki.

6. Pengecoran Beton

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari


pekerjaan, kontraktor harus memberitahukan konsultan pengawas dan mendapatkan
persetujuannya termasuk untuk pekerjaan pengecoran beton pre cast di pabrik.
Jika tidak ada persetujuan, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan /
membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan, atas biaya kontraktor sendiri.

b. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan


cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya
pengendapan aggregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.
Penggunaan alat-alat pengangkutan mesin haruslah mendapat persetujuan konsultan
pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat
pengangkutan yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa
adukan yang mengeras.

c. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton
selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan konsultan pengawas.

Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu
harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain -
lain) dan dibasahi dengan air semen.

12
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

d. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis maksimum 30 cm dan
tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian, yang
akan menyebabkan pengendapan aggregat.

e. Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu pengecoran digunakan
internal concrete vibrator. Pemakaian external concrete vibrator tidak dibenarkan tanpa
persetujuan konsultan pengawas.

f. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu / tanpa berhenti). Adukan yang
tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin
adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak diperkenankan
untuk dipakai lagi.

7. Perawatan Beton

a. Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 Bab 6.

b. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus
berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 minggu, jika tidak ditentukan lain.

c. Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan basah. Apabila
cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan, maka selama sisa waktu tersebut
pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus
menerus atau dengan menutupinya dengan karung basah atau dengan cara lain yang
disetujui konsultan pengawas.

8. Pembongkaran Cetakan

a. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan PBI 1971, dimana bagian struktur yang
dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.

b. Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh


konsultan pengawas.

13
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 10

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

(Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Aluminium)

1. Penjelasan Umum

Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang terampil dan alat bantu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik.

2. Lingkup Pekerjaan

a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatandanalat bantu untuk melaksanakan


pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

b. Pekerjaan ini meliputi Kusen pintu exterior/interior, daun pintu/jendela serta seluruh
detail yang disebutkan dalam Gambar Kerja serta shop drawing dari Kontraktor yang
disetujui oleh Direksi/Perencana.

3. Persyaratan khusus

a. Bahan : Dari Aluminium

b. Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Direksi.

c. Warna Profil : Ditentukan Natural.

d. Lebar Profil : sesuai gambar.

e. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu denganseksama sesuai
dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan danyang disyaratkan
Direksi/ Perancang.

f. Persyaratan kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

g. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertaitest, minimum 100
kg/m2.

h. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3 / hari.

i. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk
toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan.
Untuk keseragaman warna, disyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil-profil
harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi, unit-unit jendela,
pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit
didapatkan warna yang sama. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian

14
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai. untuk jendela, bukaan dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :

1) Untuk tinggi dan lebar 1 mm


2) Untuk diagonal 2 mm
3) Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan alumunium harus ditutup caulking dan
sealant. Angkur-angkur untuk rangka / kusen alumunium terbuat dari steel plat tebal 2-3
mm, dengan lapisan seng tidak kurang dari (13) micron sehingga dapat bergeser. Tidak
boleh ada skrup yang dapat dilepas dari luar. Untuk itu harus digunakan rivets atau las.

4. Persyaratan Pelaksanaan

a. Daun pintu

1) Rangka pintu harus benar-benar kaku, lurus, kokoh dan rata agar dapat mudah
dibuka dan ditutup.

2) Daun pintu dibuat dengan model panil, ukuran harus sesuai dengan gambar kerja.

3) Penyambungan daun pintu (teakwood) harus menggunakan lem, pekerjaan yang


tidak rapi, kasar dan bengkok dan tidak menggunakan bahan yang telah ditentukan
harus segera di bongkar dan diganti dengan yang ditentukan dalam gambar atas
biaya pelaksana.

15
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 11

PEKERJAAN KACA

1. Lingkup Pekerjaan

a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk melaksanakan
pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

1) Pemasangan kaca tempered tebal 12 mm pada daun pintu, pemasangan kaca 5 mm


dan 8 mm pada daun pintudan jendela dan ventilasi, pemasangan sanblas pada kaca
jendela, pintu dan ventilasi

2) Pemasangan karet pelapis kaca/sealant, pada pasangan kaca mati dan daun jendela.

2. Persyaratan Jenis dan Ukuran Terpasang

Jenis ukuran bahan pekerjaan kaca beserta pekerjaan ikutannya, harus memenuhi persyaratan
teknis.
3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Disyaratkan agar pemotongan kaca dilakukan dilokasi pekerjaan guna menghindari
kekeliruan ukuran dan kesalahan penempatan.
b. Kaca yang dipasang dilapisi dengan karet pelapis kaca, guna menghindari kaca pecah
apabila terjadi pemuaian.

16
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 12
PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP
(Kuda-Kuda Baja Ringan)

1. Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang
tampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Ruang Lingkup
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan konstruksi atap, yang terdiri dari kuda-kuda Baja ringan C.75, listplank, atau
pekerjaan lainnya yang tertera dalam gambar kerja.
3. Persyaratan Bahan
Spesifikasi jenis dan ukuran bahan Semua jenis baja untuk tiap bagian pekerjaan terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan dari direksi.
4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-gambar
dan kondisi/keadaan di lapangan.
b. Sebelum dilaksanakan pemasangan ini, pekerjan lain yang sebelumnya harus sudah
dilaksanakan seperti pengecoran ringbalk.
c. Untuk melaksanakan pekerjaan atap ini dan detail pemasangan, Kontraktor harus
berkonsultasi dengan Direksi/Pengawas Lapangan/Perencana.
d. Konstruksi rangka atap yang dipasang harus sesuai dengan pola gambar kerja.
5. Persyaratan Pemasangan
a. Pekerjaan Kuda-Kuda gording, Kasau, Reng dan List Plank :
b. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan.
c. Sebelum melaksanakan pemotongan kayu maka kontraktor harus terlebih dahulu
mengadakan penelitian mengenai ukuran untuk masing-masing fungsi.
d. Pekerjaan kap/kuda-kuda harus mengikuti gambar dan detail yang tercantum dalam
bestek.
e. Pemasangan kuda-kuda kecuali ditentukan lain oleh pengawas harus 28 hari setelah
pengecoran ringbalk.

17
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

f. Kuda-kuda yang dipasang hanya dapat dipasang mati setelah sebahagian besar struktur
kuda-kuda terpasang dan ketepatan garis vertikal dan horizontal telah disetujui oleh
konsultan pengawas.
g. Kuda-kuda yang dipasang harus dilengkapi dengan pembautan, besi plat, besi beugel dan
lain-lain sesuai dengan jumlah dan kondisi dalam gambar kerja.
h. Baut-baut yang dipasang harus berkualitas tinggi yang drat/ulirnya tidak mudah rusak.
i. Pemasangan gording harus rata dan benar sehingga dijamin bahwa kedudukan penutup
atap mempunyai landasan yang bagus.
j. Pemasangan listplank dipasang ganda bersusun sesuai dengan gambar kerja.
k. Pemasangan rangka atap disesuaikan dengan gambar kerja.
l. Hal-hal yang menjadi kendala di lapangan agar segera dilaporkan kepada Pengawas
Lapangan agar mendapatkan persetujuan sebelum pemasangan.

Pasal 13
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan pemasangan penutup atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja
yang tampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan Atap Spandeks
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat yang
dibutuhkan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Persyaratan Bahan
1) Untuk konstruksi rangka bahan yang digunakan adalah atap Spandeksdengan
spesifikasi dan ukuran seperti yang tercantum dalam gambar dan penutup atap
dengan menggunakan atap zincalume.
2) Syarat-syarat mutu dan pemasangan harus disesuaikan dengan standard sebagai
berikut L BS, ASTM, VDSB, DIN, PPBI 1983.
c. Persyaratan Pelaksanaan
1) Sambungan Baja harus melalui proses aturan sistem baut yang benar .
2) Benda pekerjaan sebelum di meni dan dicat harus melalui pembersihan dari minyak
dll. Semua bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik

18
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

(manufacture) atau sertifikat pengujian dari laboratorium penguji bahan yang


disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
3) Bahan-bahan yang dipakai buatan produsen dalam negeri maupun luar negeri yang
produknya memenuhi standarisasi industri yang berlaku. Bahan struktur kayu tidak
boleh cacat dan bengkok-bengkok, jadi betul-betul harus lurus.
4) Permukaan kayu yang akan dicat harus dibersihkan sehingga permukaan
memperoleh warna yg kuat.
5) Kontraktor diharuskan membuat gambar kerja (shop drawing) dari pekerjaan kayu
ini dan perhitungan konstruksi apabila diadakan perubahan-perubahan praktis atas
rencana semula. Gambar kerja perhitungan ini diserahkan kepada Direksi untuk
diperiksa dan disetujui dahulu sebelum pekerjaan dilaksanakan.
6) Gambar kerja tersebut diatas meliputi seluruh bagian dari pekerjaan kontruksi
seperti detail-detail pemasangan, penyambungan, lubang-lubang, baut-baut, paku,
pemotongan, penguatan, ukuran-ukuran, dimensi, designation dari bahan dan lain-
lain yang teknis diperlukan. Gambar rencana berlaku sebagai gambar referensi
untuk gambar kerja.

3. Pekerjaan Atap Spandeks


a. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi atap beton ada seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan
sesuai gambar dan sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan.
b. Persyaratan Bahan

1) Pada dasarnya pekerjaan atap beton tersebut dilakukan pada permukaan plat beton
pada seluruh detail yang telah ditentukan sesuai gambar, yang langsung tanpa adanya
finishing atau penutup dari bahan lain.
2) Permukaan atap yang telah merupakan beton exposed adalah hasil dari pengecoran
secara exposed yang persyaratannya ditentukan pada persyaratan pekerjaan beton.
3) Seluruh permukaan atap beton exposed yang telah rata permukaannya, langsung di
finish dengan bahan finishing seperti yang telah ditentukan yaitu lembaran
waterproofing (sheet), kecuali bila terjadi kerusakan-kerusakan pada permukaan
beton, maka harus diperbaiki dengan plesteran beton.
4) Waterproofing sheet yang digunakan adalah sopralene produk soprema dengan
ketebalan minimum 4 mm atau sesuai dengan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
5) Campuran (aggregate) untuk plester harus di pilih yang benar-benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran dan melalui mata ayakan ukuran # 1,0-1,6 mm.

19
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

c. Syarat- Syarat Pelaksanaan


1) Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini sebelum digunakan terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas Pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan.
2) Seluruh permukaan beton yang akan di plester harus dibuat kasar dengan cara di
pahat halus.
3) Sebelum plesteran dilakukan seluruh permukaan beton yang akan di plester,
dibersihkan dari segala kotoran, debu dan minyak di siran/dibasahi dengan air semen.
4) Plesteran beton dilakukan dengan aduk kedap air campuran 1 pc : 3 pasir.
5) Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan
seperti yang diisyaratkan.
6) Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan dalam
untuk penyelesaian/penggantian harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui
Pengawas Pekerjaan.
7) Semen Portland yang di kirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya bertuliskan type dan tingkatannya
dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
8) Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih.
Tempat penyimpanan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai
jenisnya.
9) Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai
dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
10) Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 (delapan)
hari kering.
11) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar (tidak
terlalu cepat keringnya).

20
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Lingkup Pekerjaan

Seperti dalam gambar rencana, pekerjaan instalasi listrik meliputi penyediaan dan
pemasangan semua bahan yang diperlukan dalam pekerjaan ini.

Adapun Lingkup Pekerjaan meliputi :

a. Pembuatan shop drawing sebelum melaksanakan pekerjaan.


b. Instalasi penerangan, stop kontak termasuk fixture.
c. Uji coba berfungsinya aliran listrik setelah pemasangan instalasi.
d. Panel penerangan dan panel distribusi induk dan instalasinya.
e. Pemasangan miniatur circuit breaker, (MCB) pada bangunan.
f. Pemasangan sistem Pentanahan/penangkis Petir.
g. Pengujian dan percobaan.
h. Pembuatan As built Drawing dan segala yang diperlukan.

2. Ketentuan Umum
a. Pekerjaan pemasangan instalasi ini harus dilaksanakan oleh instalatur yang sudah
mempunyai izin yang disyahkan oleh PLN setempat.
b. Pemasangan instalasi listrik jika tidak disyaratkan lain, adalah dengan kondisi siap
menyala.
c. Gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan mengikat. Gambar-gambar system ini menunjukan secara umum tata
letak dari peralatan instalasi yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana harus mengajukan gambar-gambar kerja dan
detail Working Drawing serta harus diajukan kepada Direksi untuk disetujui.
e. Setiap Gambar Kerja yang diajukan untuk disetujui oleh Direksi, dianggap bahwa
kontraktor telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan Pelaksana Pekerjaan
Instansi lainnya.
f. Pelaksana pekerjaan instalasi hendaknya dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus
bekerja sama dengan Pelaksana lainnya agar seluruh pekerjaan dapat berjalan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
g. Koordinasi yang baik perlu ada untuk mencegah agar jenis pekerjaan yang satu tidak
menghalangi pekerjaan yang lain.

21
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

h. Semua bahan-bahan yang dipasang harus dalam keadaan baik, berkwalitas baik dan
sesuai dengan gambar spesifikasi yang dimaksud.
i. Selambat-lambatnya 2 minggu setelah kontraktor menerima persetujuan untuk
melaksanakan pekerjaan listrik, kontraktor harus sudah menyerahkan daftar bahan-bahan
yang dipakai dalam pekerjaan.
j. Material yang disebutkan secara khusus dengan merk tertentu, maka kontraktor harus
menyediakan bahan tersebut. Apabila oleh sebab-sebab tertentu diadakan penggantian,
maka kontraktor harus meminta persetujuan dari Direksi.
k. Contoh bahan yang akan digunakan harus diperlihatkan kepada Direksi untuk disetujui.
l. Kontraktor harus menjaga keselamatan dari bahan-bahan yang dipakai sebagaimana
mestinya sebelum dan sesudah pemasangan. Bahan yang rusak karena kelalaian dari
Pelaksana, maka harus diadakan penggantian. Biaya akibat tersebut menjadi tanggung
jawab Pelaksana.
m. Peralatan dari pabrik yang terdapat cacat-cacatnya harus dicat kembali seperti semula.
Bilamana peralatan tersebut tidak dicat dari pabriknya, maka pengecatan dilapangan
dapat disesuaikan dengan persyaratan.

3. Daftar Bahan dan Contoh

Sebelum melaksanakan pekerjaan Pelaksana harus menyerahkan kepada Direksi contoh bahan
yang akan digunakan untuk diperiksa dan disetujui.

4. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan

a. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
penyerahan pertama.
b. Selama masa pemeliharaan, Pelaksana pekerjaan diwajibkan untuk mengatasi segala
kerusakan yang terjadi pada instalasi yang dipasang apabila terjadi ketidakberesan, dan
tidak ada biaya tambahan untuk itu.
c. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Pelaksanaharus mendidik karyawan/petugas dari
Pemilik Proyek sehingga mengenali system yang terpasang sehingga dapat
menjalankannya.
d. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan
(goedkeuring) yang ditandatangani bersama antara instalatur yang melaksanakan
pekerjaan tersebut dan Direksi, serta jika perlu disahkan juga oleh Pemimpin Proyek.
e. Laporan Pengetesan.

22
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

f. Kontraktor harus menyerahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap mengenai hal-hal seperti antara
lain hasil pengetesan kabel, hasil pengetesan peralatan instalasi dan semua hal-hal yang
berkaitan dengan instalasi.

5. Frekuensi dan Tegangan Listrik

Seluruh peralatan yang akan disuplay dalam pekerjaan ini harus direncanakan untuk bekerja
pada frekwensi 50 Hz dan tegangan 220/380 Volt.

6. Pembobokan / Pengelasan / Pengeboran

Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya termasuk mengembalikan dalam


keadaan semula menjadi pekerjaan Pelaksana instalasi ini.

7. Pekerjaan Listrik

Pekerjaan listrik termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh system instalasi secara
lengkap sehingga dapat berfungsi dengan baik.

8. Pemeriksaan Rutin

Selama masa pemeliharaan, Pelaksana harus memeriksa keadaan dari alat-alat yang dipakai
dalam pekerjaan ini.Pemeriksaan rutin minimal dilaksanakan tiap 2 (dua) minggu sekali.

9. Scope Pekerjaan Listrik

Sebagaimana tertera dalam gambar-gambar rencana, Pelaksana pekerjaan instalasi listrik


harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap
untuk dipergunakan.

Garis besar scope pekerjaan ini adalah :

a. Pemasangan instalasi penerangan, daya berikut lampu-lampu yang digunakan.


b. Pemasangan instalasi penangkal petir berikut pentanahannya.
c. Penyerahan gambar pelaksanaan rangkap 3 (tiga) paling lambat 1 minggu sebelum
penyerahan pekerjaan pertama kalinya.

10. Material dan Pemasangan

a. Kwalitas Peralatan/Bahan

Semua kwalitas bahan dan peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan baru dan
termasuk dalam standar industri Indonesia (SII) dan disetujui oleh pemberi tugas dan
Instansi Teknis Kelistrikan.

23
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

b. Kabel Instalasi Listrik

1) Kabel instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis NYA, NYM, NYY dengan
diameter 2,5 mm dan 1,5 mm dari bahan kawat tunggal dan tidak diperkenankan
memasang kabel serabut.
2) Rentangan kabel yang dipasang diatas Plafond harus dikencangkan dengan bantuan
isolator.
3) Untuk pemasangan kabel instalasi yang tertanam dalam tembok, harus dilengkapi
dengan condet, pipa PVC 3/8” atau sesuai dengan keperluan.
4) Hubungan jaringan listrik antar bangunan dipasang atau dialirkan melalui Panel
Pembagi dan atau melalui MCB yang terpasang pada setiap bangunan.

c. Saklar dan Stop Kontak

1) Pemasangan saklar dan stop kontak harus mempergunakan terminal box atau
memasang inbow dari jenis PVC dan mempunyai kapasitas minimal 10 ampere.
2) Ketinggian pemasangan stop kontak adalah 150 cm diatas permukaan lantai
bangunan.
3) Merk stop kontak atau saklar adalah setara CLIPSAL.

d. Lighting Fixture

Ligting Fixture yang memakai SL ditentukan sebagai berikut :

1) TL (Flourrescent Tubes) Ballast dan stater buatan Philips.


2) Warna TL adalah 45 (white) atau 54 (Daylight).
3) Capasitor Colder (Fitting) buatan Philips atau Nasional.
4) Lampu sorot SON-T 1000W Philips

e. Pengawas Group

1) Pengaliran tegangan listrik dari PLN harus diatur dan dikontrol melalui panel-panel
yang dilengkapi dengan peralatan pengamanan.
2) Pengawas group/sekering otomatis, semua pengawasan aliran/saluran daya pada
lampu-lampu dan stop kontak dikontrol lewat panil MCB pada tiap-tiap lantai.
3) Isolator untuk kabel harus dipasang diatas plafond, yang terbuat dari keramik.
4) Pengawas group harus dilengkapi dengan arde/pentanahan.

24
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 15
PEKERJAAN INSTALASI PROTEKSI KEBAKARAN

1. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan
lingkungan, meliputi :
a. Akses dan pasokan air untuk pemadaman kebakaran;
b. Sarana penyelamatan;
c. Sistem proteksi kebakaran Pasif;
d. Sistem proteksi kebakaran aktif;
e. Utilitas bangunan gedung;
f. Pencegahan kebakaran pada bangungan gedung.
g. Ketentuan umum pengelolaan sistem proteksikebakaran pada bangunan gedung;
h. Pengawasan dan pengendalian.

2. Sistem Proteksi Aktif


a. Persyaratan Kinerja
1) Setiap bangunan gedung, termasuk bangunan perumahan, harus dilindungi terhadap
bahaya kebakaran dengan sistem proteksi aktif;
2) Sistem proteksi akif adalah sistem proteksi kebakaran yang menggunakan energi
dalam pengoperasiannya umumnya energi listrik;
3) Sistem proteksi aktif meliputi alat pemadam api ringan (APAR), sistem deteksi &
alarm kebakaran,sistem pipa tegak dan slang kebakaran, sistem sprinkler otomatis,
sistem pemadam khusus, pompa pemadam kebakaran, system penyediaan air untuk
pemadaman kebakaran, sumber daya listrik darurat, serta sistem ventilasi dan
pengendalian asap.

b. Alat Pemadam Api Ringan


1) Alat pemadam api ringan (APAR) harus selalu dalam keadaan siap pakai dan
dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, yang memuat urutan singkat dan jelas
tentang cara penggunaannya, ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat dan
dijangkau.
2) Penentuan jenis, daya padam dan penempatan alat pemadam api ringan yang
disediakan untukpemadaman, harus disesuaikan dengan potensi bahaya kebakaran
yang ada.

25
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

3) APAR harus selalu dipelihara dalam kondisi penuhdan siap dioperasikan dan harus
dijaga setiap saat di tempat yang ditentukan jika alat tersebut sedang tidak digunakan.
4) APAR harus diletakkan menyolok mata dan tidakterhalangi sehingga mudah dikenali
dan dijangkau untuk siap dipakai dan selalu tersedia saat terjadikebakaran. Apabila
terdapat penghalang visual yang tidak bisa dihindari, maka harus disediakan sarana
untuk menunjukkan lokasi APAR tersebut.
5) Ketinggian penempatan APAR tidak lebih dari 1,5 m dari lantai apabila beratnya
tidak melebihi 18 Kg atau tidak lebih dari 1,0 m apabila beratnya lebih dari 18 kg,
dan dalam hal apapun perletakkan APAR harus memiliki jarak dengan lantai
minimum 100 cm.

c. Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran


1) Sistem deteksi dan alarm kebakaran harus disesuaikan dengan klas bangunan dan
resiko bahaya kebakaran;
2) Sistem deteksi harus terdiri sekurang-kurangnya peralatan deteksi baik deteksi panas,
asap, gas maupun nyala api, sistem pengkabelan (wiring), kotak alarm dan panel
indikator;
3) Persyaratan pemasangan sistem deteksi & alarm kebakaran baik manual atau otomatik
berdasarkan fungsi bangunan;
4) Sistem deteksi dan alarm kebakaran harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai:
5) Sistem deteksi dan alarm kebakaran harus selalu dalam kondisi beroperasi powered-
on
6) Sistem deteksi dan alarm kebakaran harusdapat mendeteksi, memberikan notifikasi
dan terhubung dengan peralatan keselamatan lainnya;
7) Sistem deteksi dan alarm kebakaran harus memiliki supervisi otomatik terhadap
gangguan yang diakibatkan oleh hubung-pendek (short-circuit ) dan hubung-terbuka
(open-circuit).

d. Sistem Sprinkler Otomatis


1) Sistem sprinkler otomatis harus didasarkan pada kelas bangunan dan klasifikasi
bahaya kebakaran sesuai standar pemasangan sistem sprinkler;
2) Sistem springkler otomatis harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai;
3) Pemikiran dasar tentang penentuan lokasi dan jarak antar sprinkler adalah bahwa agar
tidak ada ruang yang tidak terproteksi;

26
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

4) Tanpa mempermasalahkan di mana letak sumber api, sekurang- kurangnya satu atau
lebih kepala sprinkler yang harus terbuka jika terjadi kebakaran;
5) Kebakaran tidak boleh menyebar ke arah manapun tanpa adanya kepala sprinkler
yang pecah untuk menghambat penyebaran api.
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis dan tata cara pemasangan,
pemeriksaan, pengujiandan pemeliharaan sistem springkler otomatis harus mengacu
ke Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2008 dan atau SNI 03-
3989-2000 Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatis Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung edisi terbaru, SNI 03-6570-
2001 Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran edisi terbaru.

Pasal 16

PEMASANGAN INSTALASI GAS MEDIS

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan gas medis, vakum medis dan seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjuk dalam gambar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan
petunjuk/ pengawas.

2. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut:


a. Vakum, udara tekan medik dan oksigen disalurkan dengan pemipaan ke ruang Ruang
rawat inap. Outlet-outlet nya dipasang pada bed-head pasien. Pada ruang perawatan
minimal dilengkapi 1 (satu) outlet oksigen tiap tempat tidur pasien, sedangkan pada
ruang tindakan dilengkapi minimal 1 (satu) outlet oksigen, 1 (satu) outlet vakum dan
1 (satu) outlet udara tekan medik pada bed-head tempat tidur tindakan.

b. Persyaratan pipa gas medis:


1) Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar ± 99 % (sembilan
puluh sembilan persen) atau stainless steel, yang dinyatakan dengan Sertifikat Asal
Negara (Certificate Of Origin) dan Sertifikat Pabrikasi (Certificate Of Manufacture,
ASTM B 819 , BSEN 13348, JIS 3300, Type L/K).
2) Pipa yang akan dipasang harus bersih dari debu, gram/serbuk besi (sisa pemotongan
pipa dan oli), dan di flushing dengan nitrogen.
3) Pipa Gas Medik harus diberi label sesuai dengan Gas Medik yang dialirkan

27
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

4) Pipa Gas Medik harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari
bangunan unit fasilitas pelayanan kesehatan.
5) Pemasangan pipa Gas Medik harus menggunakan gantungan pipa yang terbuat dari
baja dengan jarak antara gantungan maksimum 2,5 m.
6) Pemasangan instalasi pipa di atas plafon harus dilengkapi dudukan dan gantungan
yang diikat kuat pada dak beton.
7) Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan/desain yang benar agar menjamin tekanan
Gas Medik tidak berkurang pada saat pemakaian maksimal.
8) Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las perak, agar
sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah
campuran oksigen, Acetyline dan pada proses pengelasan harus dialiri gas Nitrogen.
9) Penyambungan antar pipa harus menggunakan fitting tembaga :
a) Fitting Sock
b) Fitting Elbow
c) Fitting Tee
d) Fitting Reducer
e) Fitting Dop
10) Pemotongan pipa harus menggunakan cutter/ pemotong pipa khusus.
11) Pemasangan instalasi pipa Gas Medik dalam dinding harus dilindungi pipa PVC.
12) Seluruh jaringan pipa Gas Medik dan Vakum Medik harus dilakukan pengetesan
tekanan minimal 1,5 kali tekanan kerja selama1 kali 24 jam dengan gas nitrogen pada
saat selesai pemasangan jaringan pipa Gas Medik.
13) Seluruh IGVM harus dilakukan test kebocoran.
14) Pemasangan Outlet Gas Medik dan Inlet Vakum Medik a. Wall Outlet Gas Medik
dan Inlet Vakum Medik

c. Persyaratan Tabung Gas Medik :


1) Tabung gas memiliki sertifikat test yang masih berlaku. b. Kepala tabung memiliki
segel dan pengaman.
2) Kran / valve tabung mempunyai ulir yang baik dan jenis ulir yang berbeda sesuai
dengan jenis gas yaitu :
a) Oksigen, ulir dalam
b) Nitrous Oxide/Dinitrogen oksida (N2O), ulir luar
c) Karbon dioksida, ulir luar
d) Udara tekan, ulir dalam

28
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

e) Nitrogen N2, ulir dalam


3) Tabung baja Gas Medik dicat dengan warna yang berbeda dan diberi label sesuai
dengan jenis gas yaitu :
a) Oksigen medis berwarna putih
b) Dinitrogen oksida berwarna biru tua
c) Karbon dioksida berwarna abu- abu
d) Nitrogen berwarna hitam
e) Argon berwarna hijau
f) Helium bewarna coklat
4) Identifikasi Stamp Pada Botol Baja meliputi :
a) Identitas / Merk Pabrik
b) Jenis Gas yang diisikan
c) Bulan – Tahun Pembuatan
d) Tekanan Pengetesan (dalam Kg / Cm2)
e) Tekanan Pengisian (dalam Kg / Cm2)
f) Nomor Seri Cylinder
g) Volume Kapasitas air (dalam liter)
h) Berat cylinder Kosong (tanpa kran dan tutup)
5) Diberikan label yang jelas meliputi :
a) Nama Perusahaan
b) Nama Gas
c) Kandungan purity
d) Volume (isi tabung)
e) Tekanan gas
f) Tanggal pengisian
g) Nomor Tabung
h) Masa uji tabung
6) Diberikan stiker tanda “ Hazard “ yang menyebutkan :
a) Sifat gas
b) Peringatan–peringatan
c) Pertolongan pertama
d) Nama Produsen
7) Alat Penunjang Untuk Pengoperasian Tabung Gas Medik :
a) 1 (satu) buah slang (tubing);
b) 1 (satu) buah masker (nasal);

29
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

c) 1 (satu) buah kunci regulator dan kunci tabung;


d) 1 (satu) buah dorongan (trolley) dengan pengaman. e. 1 (satu) buah pengaman
tabung
e) Flow meter dengan spesifikasi :
f) maksimal flow 2,5 LPM untuk neonatal dan peadiatrik maksimal flow 10 atau 15
LPM untuk adult.
d. Persyaratan Penyimpanan Tabung Gas Medis
1) Tabung-tabung Gas Medik harus disimpan berdiri, dipasang pengaman
kran dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi
goncangan.
2) Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing–masing Gas
3) Medik dibedakan tempatnya serta diberi tanda.
4) Penyimpanan tabung Gas Medik isi dan tabung Gas Medik kosong
dipisahkan, untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
5) Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau
sejenisnya, serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
6) Gas campuran yang sudah disimpan lebih dari 1 (satu) tahun agar dilakukan uji/test
kepada produsen, untuk mengetahui kondisi Gas Medik, dan memperhatikan masa
kadaluarsa Gas Medik tersebut.
7) Persyaratan Pendistribusian Tabung Gas Medik.
8) Distribusi tabung Gas Medik dilakukan dengan menggunakan
9) trolly.
10) Tabung gas beserta trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi/higiene.
11) Penggunaan Gas Medik sistem tabung hanya bisa dilakukan satu tabung untuk satu
orang.

e. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan
sistem gas medik dan vakum medik pada bangunan NICU mengikuti ”Pedoman Teknis
Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik di RS” yang disusun oleh Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI,Tahun 2011.

30
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 17
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)

1. Ketentuan Umum.
a. Pekerjaan penyelesaian langit-langit baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan
instalasi yang harus dipasang diatas langit-langit telah selesai dipasang dan uji coba
(test).
b. Sebelum pekerjaan langit-langit dimulai gambar-gambar M & E harus dipelajari lebih
dahulu.

c. Semua pekerjaan langit-langit harus rata, rapih dan tidak bergelombang.


d. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah, siku dan tidak
melengkung.
e. Warna dan tekstur bahan harus sama.

f. Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar rencana.

2. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi penyediaan bahan plafond, rangka penggantung plafond, serta pemasangan
rangka gantung dan bahan plafond pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar
rencana dan daftar pemakaian bahan.
b. Sebelum dilakukan pemasangan, Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan shop
drawing dan contoh bahan dan perlengkapannya untuk mendapat persetujuan Konsultan
Supervisi.

3. Pemasangan Secara Umum.


a. Bahan penutup langit-langit/plafond, dapat dipasang apabila semua instalasi diatas
plafond sudah selesai dipasang dan sudah diuji coba (test).
b. Di dalam pemasangan pertemuan bahan plafond harus lurus, saling tegak lurus dan siku.
c. Konstruksi penggantung plafond dibuat dengan memperhatikan dan memperhitungkan
faktor kekuatan perletakan lampu, grille, exhaustAC dan lain-lain fixtures yang akan
dipasang pada permukaan plafond.
d. Konstruksi penggantung plafond harus memungkinkan adanya penyetelan bagi kerataan
bidang plafond.

31
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

e. Rangka plafond menggunakan metal furing terlebih dahulu. Bahan plafond dipasang
dengan naad sebesar 3 mm.
f. Naad-naad harus lurus dan saling tegak lurus.

4. Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board


a. Lingkup Pekerjaan.
1) Meliputi penyediaan bahan langit-langit Gypsumdan konstruksi penggantungnya,
termasuk pemasangan list-list profil gypsum dengan ukuran sesuai gambar dan
motif yang akan ditentukan oleh Perencana atau Pemberi Tugas serta penyiapan
tempat serta pemasangan plafon gypsum dan konstruksi penggantungnya pada
tempat-tempat yang tercantum pada gambar.
2) Kondisi langit-langit sebelum pemasangan harus benar-benar kering.

b. Persyaratan Bahan.
1) Bahan Gypsum Board Ex Knauf, Jaya Board atau setara.
2) Ketebalan 9 mm.
3) List Plafond yang dipergunakan ex local ukuran 10 cm.
4) Konstruksi penggantung yang digunakan metal furing ukuran 27,5 x 39mm, tebal
minimum 0,4mm bahan besi galvanis.
5) Rangka langit-langit, channel’s clamp, suspension rod, kawat baja diameter 5mm
lengkap dengan adjusted, ceiling bracket, tebal minimum 2mm.

c. Pekerjaan Langit-Langit Gypsum Board


1) Lingkup Pekerjaan.
a) Meliputi penyediaan bahan langit-langit Gypsumdan konstruksi penggantungnya,
termasuk pemasangan list-list profil gypsum dengan ukuran sesuai gambar dan
motif yang akan ditentukan oleh Perencana atau Pemberi Tugas serta penyiapan
tempat serta pemasangan plafon gypsum dan konstruksi penggantungnya pada
tempat-tempat yang tercantum pada gambar.
b) Kondisi langit-langit sebelum pemasangan harus benar-benar kering.

d. Persyaratan Bahan.
1) Bahan Gypsum Board Ex Knauf, Jaya Board atau setara.
2) Ketebalan 9 mm.
3) List Plafond yang dipergunakan ex local ukuran 10 cm.

32
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

4) Konstruksi penggantung yang digunakan metal furing ukuran 27,5 x 39mm, tebal
minimum 0,4mm bahan besi galvanis.
5) Rangka langit-langit, channel’s clamp, suspension rod, kawat baja diameter 5mm
lengkap dengan adjusted, ceiling bracket, tebal minimum 2mm.

Pasal 18
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan
daun pintu/jendela dan alat-alat Bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang
ditunjukkan /disyaratkan dalam detail gambar.
c. Pekerjaan yang berhubungan:
1) Pintu dan jendela rangka aluminium
2) Kusen aluminium

2. Persyaratan Bahan
a. Semua”hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku Spesifikasi Teknis.Bila terjadi perubahan atau penggantian”hardware”
akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/MK untuk mendapatkan persetujuan.
b. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
c. Semua pintu menggunakan peralatan kunci sesuai yang terlihat pada Schedule
Ironmongery, (terlampir). Pintu-pintu yang digunakan memakai peralatan kunci
:Lockcase, Cylinder, Handle. Bach Plat, engsel 4“ x 3“, 4“ x 4“.
d. Untuk itu kaca sliding otomatic pada pintu Entrnace Utama menggunakan engsel dan
handle 1 set.
e. Untuk pintu swing door dipakai handle dan engsel.
f. Untuk almari-almari selang dan tabung pemadam kebakaran dipakai Catch lock, begitu
pula untuk almari-almari yang tidak menggunakan kunci silinder.
g. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci warna stainless steel.

33
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

h. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang
setinggi 100cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Konsultan MK.
i. Untuk pintu-pintu besi dipergunakan stainless steel jenis heavy duty.
j. Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk Dekkson atau sejenis, type handle
disesuaikan dengan gambar.

3. Pekerjaan Engsel
a. Untuk pintu double teakwood dipasang 3 buah engsel. Jumlah engsel yang dipasang
harus diperhtungkan menurut beban berat daun pintu. Tiap engsel memikul 20 kg jenis
yang digunakan dengan bahan stainless steel ukuran 4” x 3” kecuali pintu PVC.
b. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan perencana.

4. Pelaksanaan
a. Engsel atas dipasang + 28cm (as) dari permukaan atas pintu.
b. Engsel bawah dipasang +32cm (as) dari permukaan bawah pintu.
c. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
d. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang +28cm dari permukaan pintu, engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
e. Penarikan pintu (door pull) dipasang 100cm (as) dari permukaan lantai.
f. Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh MK.
g. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan
biaya.
h. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
i. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
j. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di
lapangan.Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum
tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan standar
spesifikasi pabrik.

34
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 19

PEKERJAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN SANITAIR

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaiannya/operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan /ditunjukkandalam detail
gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.

2. Persyaratan Bahan.
a. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain. (Toto atau satara).
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk
masing-masing type yang dipilih.
d. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku ini.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/Pengawas
Pekerjaan pabrik untuk mendapatkan Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa
biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, pengganti harus disetujui
Perencana/Pengawas Pekerjaan berdasarkan contoh yang dilakukan kontraktor.
c. Sebelum pemasangan di mulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya. Maka kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Perencana/Pengawas Pekerjaan.

35
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada


kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
g. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya kontraktor, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

4. Alat-Alat Sanitair.
a. Pekerjaan Closed.
1) Closed duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah sekualitas Toto,
dengan warna akan ditentukan oleh Pengguna.
2) Closed beserta kelengkapannya dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
tidak ada bagian yang gompal, retak,atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui
konsultan Pengawas Pekerjaan.
3) Closet harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass,
semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
b. Pekerjaan Kran.
1) Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah dengan chromed finish.
Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambarplumbing dan brosur
alatalat sanitair. Kran-kran tembok di pakai yang berleher kikir panjang dan
mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding
2) Stop kran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran berwarna hijau,
diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
3) Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya
harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.

c. Floor Drain dan Clean Out.


1) Floor Drain dan Clean Out yang digunakan adalah metal verchroom, lubang 2 “
dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan dopverchoom
dengan draad untuk clean out.
2) Floor drain dipasang di tempat-tempat sesuai gambar untuk itu.
3) Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik tanpa cacat dan disetujui
Perencana/Pengawas Pekerjaan.

36
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

4) Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi
dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor
drain tersebut.
5) Hubungan pipa metal dengan beton / lantai menggunakan perekat beton kedap air dan
pada lapis teratas setebal 5 (lima) mm diisi dengan lem.
6) Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapi waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

Pasal 20

PEKERJAAN INSTALASI AIR

1. Pipa Distribusi Air Bersih


a. Semua pekerjaan pipa distribusi untuk air KM/WC, Washtafel dan alat plumbing lainnya
menggunakan pipa PVC yang ukurannya disesuaikan dengan gambar kerja.
b. Pekerjaan penyambungan sampai air mengalir, termasuk jaringan bak reservoir.

2. Pipa Jaringan Air Kotor


a. Pembuangan air kotor dari KM/WC dialirkan ke septictank, sedangkan buangan dari
washtafel, flour darain, dan sebagainya melalui saluran drainase.
b. Kemiringan jaringan mendatar adalah 2%.

37
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 21

PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan
a. Umum
1) Kontraktor harus mengajukan literatur teknis dan petunjuk pabrik tentang cara
pemakaiannya.
2) Kontraktor harus mengajukan sample daftar warna dari pabrik pembuatnya.
3) Sebelum melakukan pengecatan harus melakukan contoh hasil cat pada permukaan
bidang ukuran 1m x 1m untuk persetujuan pengawas/Direksi.
4) Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah :
a) Dinding/bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
b) Bagian-bagian yang retak/pecah diperbaiki dan bagian yang kotor dibersihkan.
c) Dinding/bagian yang akan dicat tidak lembab/basah atau berdebu.
d) Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada dinding/bagian yang
akan dicat.
5) Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga dimana cat tersebut
diproduksi atau tenaga ahli mengecat dengan pengawasan/petunjuk dari pabrik cat
tersebut.
6) Cat yang akan digunakan berada di dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak
pernah bocor dan mendapat persetujuan Direksi.
7) Kontraktor utama bertanggung jawab bahwa bahan tidak palsu dan warna-warna
sesuai dengan petunjuk Perencana.

b. Lingkup Pekerjaan.
1) Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
2) Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi, epoxy,
vinyl acrylic, enamel, gypsum spray dan cat menie.
3) Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan
secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.

c. Pekerjaan yang berhubungan


1) Pekerjaan langir-langit/plafond.
2) Pekerjaan dinding.

38
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

3) Pekerjaan pintu.

d. Standard
1) PUBI : 54, 1982.
2) PUBI : 58,1982.
3) NI : 4
4) ASTM : D-361
5) BS No.3900,1970
6) AS K-41.

e. Persetujuan
1) Standard Pengerjaan (Mock Up)
a) Sebelum pengecatan yang dimulai, kontraktor harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang
tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan
ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
b) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh direksi lapangan dan
perencana, bidang-bidang ini akandipakai sebagai standar minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
c) Lapisan cat pada ruangan tangga kebakaran harus memiliki kualitas yang tidak
dapat menyatu ataupun merambatkan api apabila terjadi kebakaran, serta tidak
menimbulkan asap, gas beracun dan uap yang dapat terbakar bila panas.

2) Contoh dan Bahan Untuk Perawatan.


a) Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada
bidang-bidang ukuran 1 m x 1 m. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan
(dari cat dasar s/d lapisan akhir).
b) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan dan
Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Perencana dan Direksi Lapangan, barulah Kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan mock up seperti tersebut diatas.
c) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian akan
diteruskan kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang

39
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan


dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai
cadangan untuk perawatan oleh pemberi tugas.

2. Persyaratan Bahan.
a. Dinding Luar (exterior)
Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus untuk luar yang tahan cuaca,
sbb :

Type : Weathershield, Weathercoat, Jota shield, atau setara

Produksi : ICI, Mowilex, Jotun atau yang setara

Kualitas : Acrylic Emulsion Paint. (garansi min 5tahun) anti lumut

Warna : Ditentukan kemudian.

b. Dinding Dalam (Interior)


Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis, sbb:
Produksi : Metrolight atau yang setara
Type :Pentalite, Vinyl Silk, Majestic, Acrylic Emultion,Décor atau setara.
Warna : Ditentukan kemudian.
Plamir yang digunakan adalah plamir tembok yang sesuai dengan merk cat yang
digunakan.

c. Untuk bidang plafond gypsum digunakan cat acrylic paint Atau setara yang terlebih
dahulu dicompond bahan gypsum.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Pekerjaan Cat Dinding.
1) Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
2) Sebelum dinding di plamir, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-
retak dan kontraktor meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
3) Pekerjaan plamir dilaksanakan dengan pisau plamir dari plat baja tipis dan lapisan
plamir dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

40
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

4) Permukaan tembok harus sudah kering sempurna. Bersih dari kotoran minyak dan
noda-noda. Cuci dengan larutan asam chloride 10% - 15% dan bilas dengan air bersih
sampai jamur hilang.
5) Sesudah 7 hari plamir terpasang dan pencobaan warna, kemudian dibersihkan dengan
bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan
roller.
6) Setelah kering beri 1 lapis alkali resistance sealer atau undercoat atau Jotasealer 07
sebanyak 1 (satu) lapis yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
a) Lapis I encer (tambahan 20% air).
b) Lapis II kental.
c) Lapis III encer.
7) Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish
textured spray paint, digunakan Texture Finish. Pasta texture dengan bahan dasar
emulsi acrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot/compressor.
8) Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1 pc : 5
ps dengan pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang
plesteran 1 pc : 5 ps yang rata. Setelah kering dankeras baru disemprot dengan alkali
resistance sealer dan dicat emulsi. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3
(tiga) lapis dengan kekentalan sama setiap lapisnya.
9) Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer.
Untuk warna-warna yang sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
10) Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding, dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.

41
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara

Pasal 22

PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
1) Pembersihan lokasi proyek meliputi semua pekerjaan yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar kerja dan terurai
dalam buku ini dari semua barang atau bahan bangunan lainnya yang
dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Kontraktor bersangkutan selesai.

2. Persyaratan Pelaksanaan.
a. Pekerjaan pembersihan dan pengamanan.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan/
material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah
terima.

42

Anda mungkin juga menyukai