Pasal 1
1. JENIS PEKERJAAN
Pembangunan gedung NICU (Neonatal Intensive Care Unit)
2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni:
a. Pekerjaan persiapan/ pendahuluan
b. Pekerjaan tanah dan pasir urug
c. Pekerjaan pasangan dinding
d. Pekerjaan beton dan struktur
e. Pekerjaan lantai dinding keramik
f. Pekerjaan kusen pintu dan jendela aluminium
g. Pekerjaan kaca
h. Pekerjaan kap, penutup atap
i. Pekerjaan instalasi listrik
j. Pekerjaan instalasi proteksi kebakaran
k. Pekerjaan instalasi gas medis
l. Pekerjaan langit-langit (plafond)
m. Pekerjaan alat penggantung dan pengunci
n. Pekerjaan sanitasi
o. Pekerjaan instalasi air
p. Pekerjaan pengecatan
q. Pekerjaan pembersihan, pengamanan setelah pembangunan
1
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 2
PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT INI
1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini dengan gambar-
gambar, maka yang berlaku dan mengikat adalah Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini.
2. Jika terdapat perbedaan atau ketidak cocokan antara gambar-gambar rencana, RKS dengan
gambar detail, maka yang berlaku dan mengikat adalah gambar-gambar detail.
3. Untuk hal-hal tersebut pada ayat 1 dan 2 pasal ini saling bertentangan, kontraktor diwajibkan
konsultasi dengan Direksi.
Pasal 3
SYARAT-SYARAT DAN PERATURAN-PERATURAN
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis
yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-peraturan nasional maupun
peraturan setempat. Lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu:
1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971/NI-2) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan
Umum.
2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1912/NI-3) yang dikeluarkan oleh
Dep. Pekerjaan Umum Indonesia.
3. PUBP (Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan NI 1956).
4. Standarisasi Peraturan Perusahaan Listrik Negara tentang instalasi listrik dan tenaga (P.U.I.L
NI-6).
5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1961/NI-5) yang dikeluarkan oleh Dep.
Pekerjaan Umum.
6. Peraturan Perencanaan Perbangunan Indonesia (PPBBI 1913) yang dikeluarkan oleh Dep.
Pekerjaan Umum.
7. Undang-Undang keselamatan kerja yang berlaku di wilayah RI.
8. Undang- undang no. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya tentang
pedoman pelaksaan pengadaan barang/ jasa pemerintah.
10. Kepurusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 441/KPTS/1991 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
2
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
11. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung, serta standar teknis lainnya yang
berlaku.
12. Peraturan-peraturan lain dari instansi yang berwenang.
13. Risalah Aanwijzing dan petunjuk-petunjuk dri direksi.
Untuk pekerjaaan yang belum termasuk dalam standart-standart tersebut di atas, maupun standart-
standart nasional lainnya, maka diberlakukan standart internasional yang berlaku atas pekerjaan
tersebut di atas atau standart teknis negara asal bahan yang bersangkutan.
3
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 4
PENJELASAN UMUM
4
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 5
PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan
a. Segala sesuatunya yang menyangkut kelancaraan pekerjaan pelaksanaan harus telah
disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
b. Jadwal terinci, time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
c. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan
bahan/ maerial dan lalu lintas.
2. Situasi dan ukuran-ukuran
a. Situasi
1) Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang
harus dipenuhi dan maksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor
2) Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan
pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran kontraktor.
3) Kelalaian atau kekurangan ketelitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.
b. Ukuran
1) Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk
ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat
(RKS) pekerjaan ini.
2) Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera
melaporkan kepada direksi bilamana terdapat ketidakcocokan ukuran-ukuran di
dalam gambar-gambar RKS ini dan tidak diperkenankan membetulkan kesalahan-
kesalahan ukuran/ gambar-gambar sebelum dan berkonsultasi dan mendapat
persetujuan dari direksi.
3) Apabila terdapat ketidaksesuaian ukuran-ukuran, maka pegukuran bersama
dijadikan patokan.
4) Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai
dengan kesepakatan peninjauan lokasi.
5) Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam
pelaksanaan tidak boleh bergeser/ berubah.
6) Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar setiap ukuran dan
kedalaman.
7) Sebelum kontaraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil foto nol
5
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
3. Pekerjaan Pembersihan
a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, kontaktor memberihkan lapangan/ lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
b. Penebangan pohon/ pembersihan harus tuntas harus pada akar-akarnya sehingga tidak
merusak struktur tanah.
4. Pemasangan Bowplank
a. Memasang patok dan papan bowplank boleh menggunakan kayu/ papan kelas III yang
diketam rata pada sisi kerjanya.
b. Tinggi bowplank sama dengan tinggi nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan
dan mendapat persetujuan direksi.
c. Setelah pemasangan bowplank harus dilaporkan kepada direksi untuk mendapatkan
persetuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksnakan.
Pasal 6
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1. Pekerjaan Umum
Meliputi pekerjaan penggalian (cut) dan penimbunan (fill).
2. Ruang lingkup
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai
bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar
kerja.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan sebagai yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Galian tanah
1) Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan dewan direksi
lapangan.
2) Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui direksi/ pengawas lapangan.
3) Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika galian terdapat akar-akar kayu,
kotoran dan bagian tanah-tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus
dikeluarkanseluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
4) Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap
segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.
b. Urugan
6
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan
kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.
Pasal 7
PEKERJAAN PONDASI
1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam gambar
berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk pengawas/ direksi.
2. Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baik yang tidak
mengandung lumpur, batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
c. Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu gunung kosong tebal 20 cmsesuai
Gambar Kerja.
d. Pasangan batu gunung untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1 PC dan
5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
e. Adukan harus membungkus batu gunung sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.
f. Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam stek-stek tulangan kolom
dengan diameter dan jumlah besi sama dengan tulangan pokok pada kolom beton atau
kolom praktis tersebut.
7
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
g. Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam minimal 40 kali diameter
tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan
bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali diameter
tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.
Pasal 8
PEKERJAAN DINDING
1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik
berdasarkan petunjuk direksi/ pengawas.
2. Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan dinding pada lantai sesuai gambar rencana. Pekerjaan plesteran meliputi
semua dinding pada lantai dan seluruh dinding secara detail yang disebutkan/ ditunjuk dalam
gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi/ pengawas.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Batu Bata
1) Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih
dahuludidalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan yang
akan dipasang harus juga basah.
2) Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus dalam keadaan
kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran plastis. Adukan yang
sudah mengering / kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
3) Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter). Dari
pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak berdiri untuk menghindari retak dikemudian hari. Tebalnya siar batu bata
tidak boleh kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya harus benar-benar
padat adukannya.
4) Semua pasangan baru dijaga jangan sampai terkena sinar matahari langsung dengan
menutupnya memakai karung basah.
8
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
6) Semua pasangan bata harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari lantai,
dengan menggunakan benang. Pemasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm di
atas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu satu sama
lain harus terdapat pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu
bata pecahan separo panjang, kecuali sesuai peraturannya (disudut). Lapisan yang
satu dengan lapisan yang diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada
pasangan satu batu dan pasangannya lebih tebal harus disusun sesuai dengan
petunjuk / peraturan seharusnya.
7) Bilamana di dalam pemasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak
sempurna, maka batu bata ini harus digantidengan yang baik atas biaya kontraktor.
8) Di tempat yang akan terdapat pintu, jendela, lobang ventilasi dan lain-lain,
pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kusennya selesai dan
dipasang ditempat yang tepat. Semua rangka kusen harus dipasang terlebih dahulu
untuk melanjutkan pekerjaan pasangan. Semua siar antararangka kayu/kusen harus
diisi dengan adukan sekurang-kurangnya 1 cm (adukan sesuai dengantujuannya atau
dengan tambahan plasticier).
b. Plesteran
1) Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC :3 Pasir. Adukan plester iniuntuk
menutup semuapermukaan dinding pasangan batu bata bagian luar/tepi bangunan,
semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan batu bata seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.
2) Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini adalah
pekerjaan finishing yang dilaksanakan setelah plesteran sebagai lapisan dasar
berumur 7 (tujuh) hari / sudah kering benar.
3) Semua jenis adukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupasehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
4) Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan
beton, permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa begisting kemudian
diketrek/scratched. Semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau formtie
harus tertutup aduk plesteran.
5) Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan batu bata dan
beton yang akan difinish dengan cat.
9
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
6) Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin keramik
dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material finishing tersebut.
Pekerjaan ini tidak berlaku apabila bahan finishing tersebut cat.
7) Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom/lantai
yang dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai peil-peil yang diminta dalam
Gambar Kerja. Tebal plesteran minimal 10 mm, maksimal 25 mm. Jika ketebalan
melebihi 30 mm, maka diharuskan menggunakan kawat anyam yang diikatkan ke
pemukaan pasangan batu bata atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat
daya lekat plesteran.
8) Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan
bidang tidak boleh melebihi 2 mm untuk setiap jarak 2 m.
9) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan
wajar, tidak secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan
plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari langsung
dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat.
Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai,
Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
sehari sampai jenuh. Jikaterjadikeretakan, Kontraktor harus membongkar dan
memperbaiki sampai hasilnya dinyatakan diterima Direksi/Pengawas Lapangan.
10) Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
11) Khusus untuk dinding pasangan batu bata pada Peturasan lantai atas, sebelum
pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, terlebih dahulu harus diberi lapisan kedap air
(water proofing) setinggi 30 cm dari peil finish lantai bersangkutan.
10
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 9
1. Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang )an pelaksanaan dan pelaksanaan
yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu menyediakan tenaga
kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/ bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PBI 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03.
2. Ruang Lingkup
Yang termasuk lingkup pekerjaan ini, pekerjaan beton bertulang yang terdiri dari sloef,
kolom, balok latei dan ring balk.
3. Bahan Material
b. Koral beton yang dipergunakan disyaratkan koral yang butiran mempunyai gradasi
merata 2-3 cm atau batu pecah hasil olahan Stone Cruiser.
c. Bahan pasir dan koral yang dipergunakan harus bebas dari bahan organik, Lumpur dan
bahan lain yang dapat merusak beton dan memenuhi persyaratan PBI – 1971.
d. Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih dan bebas dari garam atau zat kimia
lain yang merusak beton.
e. Tulangan yang dipergunakan harus bebas dari minyak, karat kotoran dan bahan perusak
lainnya.
4. Mutu Beton
a. Adukan beton yang disyaratkan untuk struktur memakai alat pengaduk mekanis /molen,
kecuali untuk yang non struktur.
b. Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971. Kecuali ditentukan lain pada
gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton adalah sebagai berikut :
2) Beton tak bertulang adukan 1 pc : 3 ps : 5 Kr, beton non structural K125, meliputi
beton lantai kerja dan beton tumbuk.
5. Cetakan Beton
a. Kontraktor harus memberikan sample bahan yang akan dipakai untuk cetakan beton
untuk disetujui oleh konsultan pengawas.
11
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
b. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti potongan-
potongan kayu, paku, bekas gergaji, tanah dan sebagainya.
c. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran
atau hilangnya air hujan selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak
bergoyang.
d. Untuk beton exposed, cetakan beton yang digunakan harus memberikan hasil permukaan
beton yang baik, halus (tidak kasar) dan mempunyai warna yang merata pada seluruh
permukaan beton tersebut.
e. Permukaan cetakan beton yang bersentuhan dengan beton harus dicoating dengan oli,
untuk mempermudah saat pembongkaran cetakan dan memperbaiki permukaan beton.
f. Material cetakan beton harus terbuat dari papan untuk bekisting dengan rangka balok
kayu dan kaso, sehingga cetakan cukup rapi dan kaku untuk mendapatkan ukuran
struktur yang dikehendaki.
6. Pengecoran Beton
c. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton
selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan konsultan pengawas.
Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu
harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain -
lain) dan dibasahi dengan air semen.
12
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
d. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis maksimum 30 cm dan
tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian, yang
akan menyebabkan pengendapan aggregat.
e. Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu pengecoran digunakan
internal concrete vibrator. Pemakaian external concrete vibrator tidak dibenarkan tanpa
persetujuan konsultan pengawas.
f. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu / tanpa berhenti). Adukan yang
tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin
adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak diperkenankan
untuk dipakai lagi.
7. Perawatan Beton
b. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus
berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 minggu, jika tidak ditentukan lain.
c. Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan basah. Apabila
cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan, maka selama sisa waktu tersebut
pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus
menerus atau dengan menutupinya dengan karung basah atau dengan cara lain yang
disetujui konsultan pengawas.
8. Pembongkaran Cetakan
a. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan PBI 1971, dimana bagian struktur yang
dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
13
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 10
1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang terampil dan alat bantu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Lingkup Pekerjaan
b. Pekerjaan ini meliputi Kusen pintu exterior/interior, daun pintu/jendela serta seluruh
detail yang disebutkan dalam Gambar Kerja serta shop drawing dari Kontraktor yang
disetujui oleh Direksi/Perencana.
3. Persyaratan khusus
e. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu denganseksama sesuai
dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan danyang disyaratkan
Direksi/ Perancang.
f. Persyaratan kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
g. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertaitest, minimum 100
kg/m2.
i. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk
toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan.
Untuk keseragaman warna, disyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil-profil
harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi, unit-unit jendela,
pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit
didapatkan warna yang sama. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian
14
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai. untuk jendela, bukaan dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Daun pintu
1) Rangka pintu harus benar-benar kaku, lurus, kokoh dan rata agar dapat mudah
dibuka dan ditutup.
2) Daun pintu dibuat dengan model panil, ukuran harus sesuai dengan gambar kerja.
15
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 11
PEKERJAAN KACA
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk melaksanakan
pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2) Pemasangan karet pelapis kaca/sealant, pada pasangan kaca mati dan daun jendela.
Jenis ukuran bahan pekerjaan kaca beserta pekerjaan ikutannya, harus memenuhi persyaratan
teknis.
3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Disyaratkan agar pemotongan kaca dilakukan dilokasi pekerjaan guna menghindari
kekeliruan ukuran dan kesalahan penempatan.
b. Kaca yang dipasang dilapisi dengan karet pelapis kaca, guna menghindari kaca pecah
apabila terjadi pemuaian.
16
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 12
PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP
(Kuda-Kuda Baja Ringan)
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang
tampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Ruang Lingkup
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan konstruksi atap, yang terdiri dari kuda-kuda Baja ringan C.75, listplank, atau
pekerjaan lainnya yang tertera dalam gambar kerja.
3. Persyaratan Bahan
Spesifikasi jenis dan ukuran bahan Semua jenis baja untuk tiap bagian pekerjaan terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan dari direksi.
4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-gambar
dan kondisi/keadaan di lapangan.
b. Sebelum dilaksanakan pemasangan ini, pekerjan lain yang sebelumnya harus sudah
dilaksanakan seperti pengecoran ringbalk.
c. Untuk melaksanakan pekerjaan atap ini dan detail pemasangan, Kontraktor harus
berkonsultasi dengan Direksi/Pengawas Lapangan/Perencana.
d. Konstruksi rangka atap yang dipasang harus sesuai dengan pola gambar kerja.
5. Persyaratan Pemasangan
a. Pekerjaan Kuda-Kuda gording, Kasau, Reng dan List Plank :
b. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan.
c. Sebelum melaksanakan pemotongan kayu maka kontraktor harus terlebih dahulu
mengadakan penelitian mengenai ukuran untuk masing-masing fungsi.
d. Pekerjaan kap/kuda-kuda harus mengikuti gambar dan detail yang tercantum dalam
bestek.
e. Pemasangan kuda-kuda kecuali ditentukan lain oleh pengawas harus 28 hari setelah
pengecoran ringbalk.
17
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
f. Kuda-kuda yang dipasang hanya dapat dipasang mati setelah sebahagian besar struktur
kuda-kuda terpasang dan ketepatan garis vertikal dan horizontal telah disetujui oleh
konsultan pengawas.
g. Kuda-kuda yang dipasang harus dilengkapi dengan pembautan, besi plat, besi beugel dan
lain-lain sesuai dengan jumlah dan kondisi dalam gambar kerja.
h. Baut-baut yang dipasang harus berkualitas tinggi yang drat/ulirnya tidak mudah rusak.
i. Pemasangan gording harus rata dan benar sehingga dijamin bahwa kedudukan penutup
atap mempunyai landasan yang bagus.
j. Pemasangan listplank dipasang ganda bersusun sesuai dengan gambar kerja.
k. Pemasangan rangka atap disesuaikan dengan gambar kerja.
l. Hal-hal yang menjadi kendala di lapangan agar segera dilaporkan kepada Pengawas
Lapangan agar mendapatkan persetujuan sebelum pemasangan.
Pasal 13
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan pemasangan penutup atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja
yang tampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan Atap Spandeks
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat yang
dibutuhkan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Persyaratan Bahan
1) Untuk konstruksi rangka bahan yang digunakan adalah atap Spandeksdengan
spesifikasi dan ukuran seperti yang tercantum dalam gambar dan penutup atap
dengan menggunakan atap zincalume.
2) Syarat-syarat mutu dan pemasangan harus disesuaikan dengan standard sebagai
berikut L BS, ASTM, VDSB, DIN, PPBI 1983.
c. Persyaratan Pelaksanaan
1) Sambungan Baja harus melalui proses aturan sistem baut yang benar .
2) Benda pekerjaan sebelum di meni dan dicat harus melalui pembersihan dari minyak
dll. Semua bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik
18
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
1) Pada dasarnya pekerjaan atap beton tersebut dilakukan pada permukaan plat beton
pada seluruh detail yang telah ditentukan sesuai gambar, yang langsung tanpa adanya
finishing atau penutup dari bahan lain.
2) Permukaan atap yang telah merupakan beton exposed adalah hasil dari pengecoran
secara exposed yang persyaratannya ditentukan pada persyaratan pekerjaan beton.
3) Seluruh permukaan atap beton exposed yang telah rata permukaannya, langsung di
finish dengan bahan finishing seperti yang telah ditentukan yaitu lembaran
waterproofing (sheet), kecuali bila terjadi kerusakan-kerusakan pada permukaan
beton, maka harus diperbaiki dengan plesteran beton.
4) Waterproofing sheet yang digunakan adalah sopralene produk soprema dengan
ketebalan minimum 4 mm atau sesuai dengan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
5) Campuran (aggregate) untuk plester harus di pilih yang benar-benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran dan melalui mata ayakan ukuran # 1,0-1,6 mm.
19
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
20
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Lingkup Pekerjaan
Seperti dalam gambar rencana, pekerjaan instalasi listrik meliputi penyediaan dan
pemasangan semua bahan yang diperlukan dalam pekerjaan ini.
2. Ketentuan Umum
a. Pekerjaan pemasangan instalasi ini harus dilaksanakan oleh instalatur yang sudah
mempunyai izin yang disyahkan oleh PLN setempat.
b. Pemasangan instalasi listrik jika tidak disyaratkan lain, adalah dengan kondisi siap
menyala.
c. Gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan mengikat. Gambar-gambar system ini menunjukan secara umum tata
letak dari peralatan instalasi yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana harus mengajukan gambar-gambar kerja dan
detail Working Drawing serta harus diajukan kepada Direksi untuk disetujui.
e. Setiap Gambar Kerja yang diajukan untuk disetujui oleh Direksi, dianggap bahwa
kontraktor telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan Pelaksana Pekerjaan
Instansi lainnya.
f. Pelaksana pekerjaan instalasi hendaknya dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus
bekerja sama dengan Pelaksana lainnya agar seluruh pekerjaan dapat berjalan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
g. Koordinasi yang baik perlu ada untuk mencegah agar jenis pekerjaan yang satu tidak
menghalangi pekerjaan yang lain.
21
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
h. Semua bahan-bahan yang dipasang harus dalam keadaan baik, berkwalitas baik dan
sesuai dengan gambar spesifikasi yang dimaksud.
i. Selambat-lambatnya 2 minggu setelah kontraktor menerima persetujuan untuk
melaksanakan pekerjaan listrik, kontraktor harus sudah menyerahkan daftar bahan-bahan
yang dipakai dalam pekerjaan.
j. Material yang disebutkan secara khusus dengan merk tertentu, maka kontraktor harus
menyediakan bahan tersebut. Apabila oleh sebab-sebab tertentu diadakan penggantian,
maka kontraktor harus meminta persetujuan dari Direksi.
k. Contoh bahan yang akan digunakan harus diperlihatkan kepada Direksi untuk disetujui.
l. Kontraktor harus menjaga keselamatan dari bahan-bahan yang dipakai sebagaimana
mestinya sebelum dan sesudah pemasangan. Bahan yang rusak karena kelalaian dari
Pelaksana, maka harus diadakan penggantian. Biaya akibat tersebut menjadi tanggung
jawab Pelaksana.
m. Peralatan dari pabrik yang terdapat cacat-cacatnya harus dicat kembali seperti semula.
Bilamana peralatan tersebut tidak dicat dari pabriknya, maka pengecatan dilapangan
dapat disesuaikan dengan persyaratan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan Pelaksana harus menyerahkan kepada Direksi contoh bahan
yang akan digunakan untuk diperiksa dan disetujui.
a. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
penyerahan pertama.
b. Selama masa pemeliharaan, Pelaksana pekerjaan diwajibkan untuk mengatasi segala
kerusakan yang terjadi pada instalasi yang dipasang apabila terjadi ketidakberesan, dan
tidak ada biaya tambahan untuk itu.
c. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Pelaksanaharus mendidik karyawan/petugas dari
Pemilik Proyek sehingga mengenali system yang terpasang sehingga dapat
menjalankannya.
d. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan
(goedkeuring) yang ditandatangani bersama antara instalatur yang melaksanakan
pekerjaan tersebut dan Direksi, serta jika perlu disahkan juga oleh Pemimpin Proyek.
e. Laporan Pengetesan.
22
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
f. Kontraktor harus menyerahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap mengenai hal-hal seperti antara
lain hasil pengetesan kabel, hasil pengetesan peralatan instalasi dan semua hal-hal yang
berkaitan dengan instalasi.
Seluruh peralatan yang akan disuplay dalam pekerjaan ini harus direncanakan untuk bekerja
pada frekwensi 50 Hz dan tegangan 220/380 Volt.
7. Pekerjaan Listrik
Pekerjaan listrik termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh system instalasi secara
lengkap sehingga dapat berfungsi dengan baik.
8. Pemeriksaan Rutin
Selama masa pemeliharaan, Pelaksana harus memeriksa keadaan dari alat-alat yang dipakai
dalam pekerjaan ini.Pemeriksaan rutin minimal dilaksanakan tiap 2 (dua) minggu sekali.
a. Kwalitas Peralatan/Bahan
Semua kwalitas bahan dan peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan baru dan
termasuk dalam standar industri Indonesia (SII) dan disetujui oleh pemberi tugas dan
Instansi Teknis Kelistrikan.
23
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
1) Kabel instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis NYA, NYM, NYY dengan
diameter 2,5 mm dan 1,5 mm dari bahan kawat tunggal dan tidak diperkenankan
memasang kabel serabut.
2) Rentangan kabel yang dipasang diatas Plafond harus dikencangkan dengan bantuan
isolator.
3) Untuk pemasangan kabel instalasi yang tertanam dalam tembok, harus dilengkapi
dengan condet, pipa PVC 3/8” atau sesuai dengan keperluan.
4) Hubungan jaringan listrik antar bangunan dipasang atau dialirkan melalui Panel
Pembagi dan atau melalui MCB yang terpasang pada setiap bangunan.
1) Pemasangan saklar dan stop kontak harus mempergunakan terminal box atau
memasang inbow dari jenis PVC dan mempunyai kapasitas minimal 10 ampere.
2) Ketinggian pemasangan stop kontak adalah 150 cm diatas permukaan lantai
bangunan.
3) Merk stop kontak atau saklar adalah setara CLIPSAL.
d. Lighting Fixture
e. Pengawas Group
1) Pengaliran tegangan listrik dari PLN harus diatur dan dikontrol melalui panel-panel
yang dilengkapi dengan peralatan pengamanan.
2) Pengawas group/sekering otomatis, semua pengawasan aliran/saluran daya pada
lampu-lampu dan stop kontak dikontrol lewat panil MCB pada tiap-tiap lantai.
3) Isolator untuk kabel harus dipasang diatas plafond, yang terbuat dari keramik.
4) Pengawas group harus dilengkapi dengan arde/pentanahan.
24
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 15
PEKERJAAN INSTALASI PROTEKSI KEBAKARAN
1. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan
lingkungan, meliputi :
a. Akses dan pasokan air untuk pemadaman kebakaran;
b. Sarana penyelamatan;
c. Sistem proteksi kebakaran Pasif;
d. Sistem proteksi kebakaran aktif;
e. Utilitas bangunan gedung;
f. Pencegahan kebakaran pada bangungan gedung.
g. Ketentuan umum pengelolaan sistem proteksikebakaran pada bangunan gedung;
h. Pengawasan dan pengendalian.
25
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
3) APAR harus selalu dipelihara dalam kondisi penuhdan siap dioperasikan dan harus
dijaga setiap saat di tempat yang ditentukan jika alat tersebut sedang tidak digunakan.
4) APAR harus diletakkan menyolok mata dan tidakterhalangi sehingga mudah dikenali
dan dijangkau untuk siap dipakai dan selalu tersedia saat terjadikebakaran. Apabila
terdapat penghalang visual yang tidak bisa dihindari, maka harus disediakan sarana
untuk menunjukkan lokasi APAR tersebut.
5) Ketinggian penempatan APAR tidak lebih dari 1,5 m dari lantai apabila beratnya
tidak melebihi 18 Kg atau tidak lebih dari 1,0 m apabila beratnya lebih dari 18 kg,
dan dalam hal apapun perletakkan APAR harus memiliki jarak dengan lantai
minimum 100 cm.
26
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
4) Tanpa mempermasalahkan di mana letak sumber api, sekurang- kurangnya satu atau
lebih kepala sprinkler yang harus terbuka jika terjadi kebakaran;
5) Kebakaran tidak boleh menyebar ke arah manapun tanpa adanya kepala sprinkler
yang pecah untuk menghambat penyebaran api.
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis dan tata cara pemasangan,
pemeriksaan, pengujiandan pemeliharaan sistem springkler otomatis harus mengacu
ke Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2008 dan atau SNI 03-
3989-2000 Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatis Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung edisi terbaru, SNI 03-6570-
2001 Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran edisi terbaru.
Pasal 16
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan gas medis, vakum medis dan seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjuk dalam gambar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan
petunjuk/ pengawas.
27
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
4) Pipa Gas Medik harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari
bangunan unit fasilitas pelayanan kesehatan.
5) Pemasangan pipa Gas Medik harus menggunakan gantungan pipa yang terbuat dari
baja dengan jarak antara gantungan maksimum 2,5 m.
6) Pemasangan instalasi pipa di atas plafon harus dilengkapi dudukan dan gantungan
yang diikat kuat pada dak beton.
7) Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan/desain yang benar agar menjamin tekanan
Gas Medik tidak berkurang pada saat pemakaian maksimal.
8) Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las perak, agar
sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah
campuran oksigen, Acetyline dan pada proses pengelasan harus dialiri gas Nitrogen.
9) Penyambungan antar pipa harus menggunakan fitting tembaga :
a) Fitting Sock
b) Fitting Elbow
c) Fitting Tee
d) Fitting Reducer
e) Fitting Dop
10) Pemotongan pipa harus menggunakan cutter/ pemotong pipa khusus.
11) Pemasangan instalasi pipa Gas Medik dalam dinding harus dilindungi pipa PVC.
12) Seluruh jaringan pipa Gas Medik dan Vakum Medik harus dilakukan pengetesan
tekanan minimal 1,5 kali tekanan kerja selama1 kali 24 jam dengan gas nitrogen pada
saat selesai pemasangan jaringan pipa Gas Medik.
13) Seluruh IGVM harus dilakukan test kebocoran.
14) Pemasangan Outlet Gas Medik dan Inlet Vakum Medik a. Wall Outlet Gas Medik
dan Inlet Vakum Medik
28
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
29
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan
sistem gas medik dan vakum medik pada bangunan NICU mengikuti ”Pedoman Teknis
Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik di RS” yang disusun oleh Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI,Tahun 2011.
30
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 17
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)
1. Ketentuan Umum.
a. Pekerjaan penyelesaian langit-langit baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan
instalasi yang harus dipasang diatas langit-langit telah selesai dipasang dan uji coba
(test).
b. Sebelum pekerjaan langit-langit dimulai gambar-gambar M & E harus dipelajari lebih
dahulu.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi penyediaan bahan plafond, rangka penggantung plafond, serta pemasangan
rangka gantung dan bahan plafond pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar
rencana dan daftar pemakaian bahan.
b. Sebelum dilakukan pemasangan, Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan shop
drawing dan contoh bahan dan perlengkapannya untuk mendapat persetujuan Konsultan
Supervisi.
31
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
e. Rangka plafond menggunakan metal furing terlebih dahulu. Bahan plafond dipasang
dengan naad sebesar 3 mm.
f. Naad-naad harus lurus dan saling tegak lurus.
b. Persyaratan Bahan.
1) Bahan Gypsum Board Ex Knauf, Jaya Board atau setara.
2) Ketebalan 9 mm.
3) List Plafond yang dipergunakan ex local ukuran 10 cm.
4) Konstruksi penggantung yang digunakan metal furing ukuran 27,5 x 39mm, tebal
minimum 0,4mm bahan besi galvanis.
5) Rangka langit-langit, channel’s clamp, suspension rod, kawat baja diameter 5mm
lengkap dengan adjusted, ceiling bracket, tebal minimum 2mm.
d. Persyaratan Bahan.
1) Bahan Gypsum Board Ex Knauf, Jaya Board atau setara.
2) Ketebalan 9 mm.
3) List Plafond yang dipergunakan ex local ukuran 10 cm.
32
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
4) Konstruksi penggantung yang digunakan metal furing ukuran 27,5 x 39mm, tebal
minimum 0,4mm bahan besi galvanis.
5) Rangka langit-langit, channel’s clamp, suspension rod, kawat baja diameter 5mm
lengkap dengan adjusted, ceiling bracket, tebal minimum 2mm.
Pasal 18
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan
daun pintu/jendela dan alat-alat Bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang
ditunjukkan /disyaratkan dalam detail gambar.
c. Pekerjaan yang berhubungan:
1) Pintu dan jendela rangka aluminium
2) Kusen aluminium
2. Persyaratan Bahan
a. Semua”hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku Spesifikasi Teknis.Bila terjadi perubahan atau penggantian”hardware”
akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/MK untuk mendapatkan persetujuan.
b. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
c. Semua pintu menggunakan peralatan kunci sesuai yang terlihat pada Schedule
Ironmongery, (terlampir). Pintu-pintu yang digunakan memakai peralatan kunci
:Lockcase, Cylinder, Handle. Bach Plat, engsel 4“ x 3“, 4“ x 4“.
d. Untuk itu kaca sliding otomatic pada pintu Entrnace Utama menggunakan engsel dan
handle 1 set.
e. Untuk pintu swing door dipakai handle dan engsel.
f. Untuk almari-almari selang dan tabung pemadam kebakaran dipakai Catch lock, begitu
pula untuk almari-almari yang tidak menggunakan kunci silinder.
g. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci warna stainless steel.
33
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
h. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang
setinggi 100cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Konsultan MK.
i. Untuk pintu-pintu besi dipergunakan stainless steel jenis heavy duty.
j. Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk Dekkson atau sejenis, type handle
disesuaikan dengan gambar.
3. Pekerjaan Engsel
a. Untuk pintu double teakwood dipasang 3 buah engsel. Jumlah engsel yang dipasang
harus diperhtungkan menurut beban berat daun pintu. Tiap engsel memikul 20 kg jenis
yang digunakan dengan bahan stainless steel ukuran 4” x 3” kecuali pintu PVC.
b. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan perencana.
4. Pelaksanaan
a. Engsel atas dipasang + 28cm (as) dari permukaan atas pintu.
b. Engsel bawah dipasang +32cm (as) dari permukaan bawah pintu.
c. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
d. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang +28cm dari permukaan pintu, engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
e. Penarikan pintu (door pull) dipasang 100cm (as) dari permukaan lantai.
f. Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh MK.
g. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan
biaya.
h. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
i. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
j. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di
lapangan.Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum
tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan standar
spesifikasi pabrik.
34
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 19
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaiannya/operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan /ditunjukkandalam detail
gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
2. Persyaratan Bahan.
a. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain. (Toto atau satara).
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk
masing-masing type yang dipilih.
d. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku ini.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/Pengawas
Pekerjaan pabrik untuk mendapatkan Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa
biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, pengganti harus disetujui
Perencana/Pengawas Pekerjaan berdasarkan contoh yang dilakukan kontraktor.
c. Sebelum pemasangan di mulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya. Maka kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Perencana/Pengawas Pekerjaan.
35
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
4. Alat-Alat Sanitair.
a. Pekerjaan Closed.
1) Closed duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah sekualitas Toto,
dengan warna akan ditentukan oleh Pengguna.
2) Closed beserta kelengkapannya dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
tidak ada bagian yang gompal, retak,atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui
konsultan Pengawas Pekerjaan.
3) Closet harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass,
semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
b. Pekerjaan Kran.
1) Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah dengan chromed finish.
Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambarplumbing dan brosur
alatalat sanitair. Kran-kran tembok di pakai yang berleher kikir panjang dan
mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding
2) Stop kran yang dapat digunakan bahan kuningan dengan putaran berwarna hijau,
diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
3) Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya
harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
36
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
4) Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi
dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor
drain tersebut.
5) Hubungan pipa metal dengan beton / lantai menggunakan perekat beton kedap air dan
pada lapis teratas setebal 5 (lima) mm diisi dengan lem.
6) Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapi waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
Pasal 20
37
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 21
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
a. Umum
1) Kontraktor harus mengajukan literatur teknis dan petunjuk pabrik tentang cara
pemakaiannya.
2) Kontraktor harus mengajukan sample daftar warna dari pabrik pembuatnya.
3) Sebelum melakukan pengecatan harus melakukan contoh hasil cat pada permukaan
bidang ukuran 1m x 1m untuk persetujuan pengawas/Direksi.
4) Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah :
a) Dinding/bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
b) Bagian-bagian yang retak/pecah diperbaiki dan bagian yang kotor dibersihkan.
c) Dinding/bagian yang akan dicat tidak lembab/basah atau berdebu.
d) Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada dinding/bagian yang
akan dicat.
5) Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga dimana cat tersebut
diproduksi atau tenaga ahli mengecat dengan pengawasan/petunjuk dari pabrik cat
tersebut.
6) Cat yang akan digunakan berada di dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak
pernah bocor dan mendapat persetujuan Direksi.
7) Kontraktor utama bertanggung jawab bahwa bahan tidak palsu dan warna-warna
sesuai dengan petunjuk Perencana.
b. Lingkup Pekerjaan.
1) Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
2) Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi, epoxy,
vinyl acrylic, enamel, gypsum spray dan cat menie.
3) Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan
secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
38
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
3) Pekerjaan pintu.
d. Standard
1) PUBI : 54, 1982.
2) PUBI : 58,1982.
3) NI : 4
4) ASTM : D-361
5) BS No.3900,1970
6) AS K-41.
e. Persetujuan
1) Standard Pengerjaan (Mock Up)
a) Sebelum pengecatan yang dimulai, kontraktor harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang
tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan
ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
b) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh direksi lapangan dan
perencana, bidang-bidang ini akandipakai sebagai standar minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
c) Lapisan cat pada ruangan tangga kebakaran harus memiliki kualitas yang tidak
dapat menyatu ataupun merambatkan api apabila terjadi kebakaran, serta tidak
menimbulkan asap, gas beracun dan uap yang dapat terbakar bila panas.
39
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
2. Persyaratan Bahan.
a. Dinding Luar (exterior)
Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus untuk luar yang tahan cuaca,
sbb :
c. Untuk bidang plafond gypsum digunakan cat acrylic paint Atau setara yang terlebih
dahulu dicompond bahan gypsum.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Pekerjaan Cat Dinding.
1) Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
2) Sebelum dinding di plamir, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-
retak dan kontraktor meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
3) Pekerjaan plamir dilaksanakan dengan pisau plamir dari plat baja tipis dan lapisan
plamir dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
40
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
4) Permukaan tembok harus sudah kering sempurna. Bersih dari kotoran minyak dan
noda-noda. Cuci dengan larutan asam chloride 10% - 15% dan bilas dengan air bersih
sampai jamur hilang.
5) Sesudah 7 hari plamir terpasang dan pencobaan warna, kemudian dibersihkan dengan
bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan
roller.
6) Setelah kering beri 1 lapis alkali resistance sealer atau undercoat atau Jotasealer 07
sebanyak 1 (satu) lapis yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
a) Lapis I encer (tambahan 20% air).
b) Lapis II kental.
c) Lapis III encer.
7) Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish
textured spray paint, digunakan Texture Finish. Pasta texture dengan bahan dasar
emulsi acrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot/compressor.
8) Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1 pc : 5
ps dengan pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang
plesteran 1 pc : 5 ps yang rata. Setelah kering dankeras baru disemprot dengan alkali
resistance sealer dan dicat emulsi. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3
(tiga) lapis dengan kekentalan sama setiap lapisnya.
9) Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer.
Untuk warna-warna yang sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
10) Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding, dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
41
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Perencanaan Gedung NICU ( Neonatal Intensive Care Unit)
Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
Pasal 22
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
1) Pembersihan lokasi proyek meliputi semua pekerjaan yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar kerja dan terurai
dalam buku ini dari semua barang atau bahan bangunan lainnya yang
dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Kontraktor bersangkutan selesai.
2. Persyaratan Pelaksanaan.
a. Pekerjaan pembersihan dan pengamanan.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan/
material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah
terima.
42