Soal Jawaban
6 Seorang pasien diberikan resep obat dari dokter, E. Tepat frekuensi pemberian
salah 1 obatnya berisi cetirizine 10 mg dengan
aturan pakai 3 kali sehari. Apoteker
mengkonfirmasi kebenaran resep kepada dokter. Tepat frekuensi pemberian berhubungan dengan
berapa kali pasien tersebut mengonsumsi obat.
Tindakan yang apoteker lakukan tersebut untuk
Tepat obat berhubungan dengan obatnya sesuai
menjamin bahwa obat?
atau tidak dengan penyakit yang dialami pasien.
a. Tepat obat Tepat dosis berhubungan dengan benar atau tidak
b. Tepat indikasi dosis yang dikonsumsi berdasarkan keparahan
c. Tepat dosis penyakit/umur/penyakit lain yang menyertai.
d. Tepat rute pemberian Tepat rute pemberian berhubungan dengan rute
e. Tepat frekuensi pemberian pemberiannya sudah sesuai atau tidak agar
mencapai onset yang cepat dan tepat. Tepat
indikasi apakah indikasi pasien sesuai dengan
obat atau ada obat tanpa indikasi. Cetirizin
diberikan 5 – 10 mg PO sehari sekali; tidak
melebihi 10 mg per hari (Medscape dan Pionas).
http://farmalkes.kemkes.go.id/?wpdmact=process
&did=MTcwLmhvdGxpbms=
7 Seorang ibu hamil membawa resep berisi A. Memberikan sesuai resep
amoxicillin dan kodein dan menjelaskan bahwa
beliau sudah batuk yang sangat mengganggu. Saat
dicek amoxicillin termasuk kategori B sedangkan Kategori B: Pada studi reproduksi hewan tidak
kodein kategori C. menunjukan resiko pada fetus, pada studi control
wanita hamil / studi reproduksi hewan tidak
Apa yang harus dilakukan apoteker?
menunjukan efek samping (selain dari penurunan
a. Memberikan sesuai resep fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan pada studi
b. Tidak memberikan kedua obat control wanita hamil pada trimester pertama
c. Memberikan amoxicillin tapi tidak (tidak ada bukti pada trimester berikutnya).
memberikan kodein
Kategori C: Studi pada hewan menunjukan efek
d. Menghubungi dokter untuk menyarankan
samping pada fetus (teratogenik) / embriosidal
kodein diganti antitusif lain
atau yang lainnya, tetapi belum ada studi control
e. Meninta pasien menebus resep di apotek lain
pada wanita hamil, obat harus diberikan hanya
jika keuntungan lebih besar dari risiko pada fetus.
Karena pasien sudah merasakan batuk yang
mengganggu maka obat yang paling tepat adalah
codein, dimana keuntungan lebih besar dari
resiko fetus.
http://pio.binfar.depkes.go.id/PIOPdf/PEDOMAN
_IBU_HAMIL.pdf
Berapa maksimal jumlah obat yang diberikan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
apoteker kepada pasien tersebut? Indonesia Nomor: 1176/Menkes/SKX/1999
Tentang Daftar Obat Wajib Apotik No. 3
a. 1
b. 5
c. 10
d. 12
e. 15
10 Seorang apoteker di rumah sakit akan memesan C. 4
kodein 10 mg, kodein 20 mg, morfin 10 mg,
alprazolam 0,5 mg, alprazolam 1 mg masing-
masing sebanyak 10 box kepada distributor. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015
Surat pesanan yang diperlukan untuk melakukan
Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan,
pemesanan sediaan tersebut berjumlah?
Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan
a. 2 Prekursor Farmasi, Surat Pesanan Narkotika
b. 3 hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) jenis
c. 4 Narkotika. Surat Pesanan Psikotropika atau
d. 5 Prekursor Farmasi hanya dapat digunakan untuk
e. 6 satu 1 (satu) atau beberapa jenis Psikotropika atau
Prekursor Farmasi.
11 Seorang pasien datang ke apotek dengan keluhan A. Alprazolam harus dibeli dengan resep dokter
sakit gigi selama 3 hari dan tidak bisa tidur
malam. Pasien ingin membeli asam mefenamat
dan alprazolam. Apoteker hanya memberikan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
pasien asam mefenamat saja. Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015
Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan,
Apa alasan apoteker tidak memberi pasien dan Prekursor Farmasi pasal 19 Ayat 5 Apotek,
alprazolam? Puskesmas, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dan
a. Alprazolam harus dibeli dengan resep dokter Instalasi Farmasi Klinik hanya dapat
b. Alprazolam bukan termasuk DOWA menyerahkan Narkotika dan/atau Psikotropika
c. Alprazolam dapat menyebabkan kepada pasien berdasarkan resep dokter.
ketergantungan Alprazolam termasuk golongan psikotroppika
d. Alprazolam dapat menyebabkan reaksi sehingga harus dibeli dengan resep dokter.
hipersensitivitas
e. Pasien dinilai belum memerlukan alprazolam
12 Seorang apoteker ingin melakukan pemusnahan C. Dinkes Kabupaten / Kota
obat-obatan yang ada di Apotek karena sudah
kadaluarsa. Namun dari daftar obat yang
dimusnahkan terdapat kodein. Kodein termasuk ke dalam golongan obat
Narkotika. Berdasarkan Permenkes No. 3 Tahun
Pihak yang diundang untuk menyaksikan
2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan,
pemusnahan tersebut adalah?
Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika,
a. Kemenkes Psikotropika, dan Prekursor Farmasi.
b. Badan POM Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan
c. Dinkes Kabupaten / Kota Prekursor Farmasi dilakukan dengan tahapan
d. Dinkes Provinsi sebagai berikut:
e. Pengurus IAI setempat
Penanggung jawab fasilitas produksi / fasilitas
distribusi / fasilitas pelayanan kefarmasian /
pimpinan lembaga / dokter praktik perorangan
menyampaikan surat pemberitahuan dan
permohonan saksi kepada:
sistem-distribusi-obat-di-rumah-sakit
19 Pada pagi hari, seorang apoteker menerima resep E. Unit Dose Dispensing
atau daftar obat yang digunakan oleh pasien rawat
inap. Setelah melakukan pengkajian, apoteker
menyiapkan obat yang akan diminum oleh pasien Sentralisasi adalah sistem pendistribusian
siang ini. perbekalan farmasi yang dipusatkan pada
satu tempat yaitu instalasi farmasi
Sistem distribusi apakah yang sedang diterapkan
oleh apoteker? Desentralisasi adalah sistem pendistribusian
perbekalan farmasi yang mempunyai cabang
a. Sistem Distribusi Sentralisasi di dekat unit perawatan/pelayanan
b. Sistem Distribusi Desentralisasi Sistem distribusi obat persediaan lengkap di
c. Sistem Distribusi Persediaan Lengkap di ruang adalah suatu kegiatan penghantaran
Ruang sediaan obat sesuai dengan yang ditulis
d. Daily Dose Dispensing dokter pada order obat, yang disiapkan dari
e. Unit Dose Dispensing persediaan di ruang oleh perawat dengan
mengambil dosis dari wadah persediaan yang
langsung diberikan kepada pasien di ruang
tersebut.
Sistem distribusi obat resep individual
sentralisasi adalah kegiatan distribusi sediaan
obat oleh IFRS sentral sesuai dengan yang
ditulis pada resep dokter atas nama pasien
rawat inap tertentu melalui perawat ke ruang
pasien tersebut
Sistem distribusi obat dosis unit adalah obat
yang disorder oleh dokter untuk pasien yang
terdiri dari satu atau beberapa jenis obat yang
masing-masing dalam kemasan dosis unit
tunggal dalam jumlah persediaan yang cukup
untuk suatu waktu tertentu
Sistem distribusi obat daily dose dispensing
adalah obat yang disorder oleh dokter untuk
pasien yang terdiri dari satu atau beberapa
jenis obat yang masing-masing dalam
kemasan untuk pemakaian satu hari
http://kumpulanartikelfarmasi.com/2018/06/
sistem-distribusi-obat-di-rumah-sakit
Jika terapi yang dimaksud memerlukan 2 strip Pedoman Farmakoekonomi – Nelly Kardi
Amoxicillin dan 1 strip Cefadroxil, berapakah https://www.slideshare.net/NellyKardi/pedoman-
ACER pengobatan dengan tablet Amoxicillin? farmakoekonomi
a. 1.052,6
b. 10.526
c. 12.500
d. 6.250
e. 626
23 Disuatu klinik, apoteker sedang membandingkan A. 10.526
efektifitas – harga tablet Amoxicillin dan kapsul
Cefadroxil untuk pengobatan ISPA. Harga tablet
Amoxicillin adalah 5.000/strip dan kapsul cost cost
ACER= atau ACER=
Cefadroxil adalah 10.000/strip. Hasil pengamatan benefit effectiveness
menunjukkan efektifitas pengobatan ISPA dengan
tablet Amoxicillin dan kapsul Cefadroxil adalah (10.000)
ACER= =10.526
80% dan 95%. 0,95
Jika terapi yang dimaksud memerlukan 2 strip Pedoman Farmakoekonomi – Nelly Kardi
Amoxicillin dan 1 strip Cefadroxil, berapakah https://www.slideshare.net/NellyKardi/pedoman-
ACER pengobatan dengan tablet Amoxicillin? farmakoekonomi
a. 10.526
b. 1.052,6
c. 105.260
d. 6.250
e. 626
24 1. Paracetamol dan Ibuprofen A. 2 & 3
2. Chloramphenicol Ear Drop dan
Chloramphenicol Eye Drop
3. Paracetamol dan Salbutamol Obat yang terlihat mirip dan kedengerannya mirip
4. Ambroxol dan GG (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip / NORUM,
5. Amoxicillin dan Cefadroxil atau Look Alike Soide Alike/LASA).
Dari daftar berikut, manakah yang dapat
dimasukkan kedala list obat-obat LASA? PMK No. 72 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
a. 2&3
b. 1&2 https://www/ismp.org/sites/default/files/
c. 1&3
d. 3&4 attachments/2018-08/highAlert2018-Acute-
e. 2&5 Final.pdf
https://www/ismp.org/sites/default/files/
attachments/2018-08/highAlert2018-Acute-
Final.pdf