Anda di halaman 1dari 8

PELAKU ISI WAWANCARA CODING

Peneliti P : Assalamualaikum..
 
Narasumber N: Waalaikumsalam.. 
Peneliti P : Benarkah ini dengan mba Lina? 

N : Iya benar, dari mana ya?


Narasumber
Peneliti P : Mba, boleh saya
meminta waktunya?
Perkenalkan saya Riany,
mahasiswi psikologi 
Universitas Mercu Buana
Yogyakarta. Saya ingin
ngobrol dengan mbak
Lina, bisa? 

N : Bisa. Maaf tentang apa ya


Narasumber mbak? 
Peneliti P : Kami sedang mengadakan
penelitian tentang Love
Scammer. Menurut informasi
yang saya  dapat dari sebuah
group di Facebook, mbak Lina
adalah salah satu korban. Benar
mbak? 

Narasumber N : Oo... Iya mbak. Pernah


ketipu. 
Peneliti P : Ketipu gimana mbak? 

Narasumber N : Yaa..kena 7 jutaan mbak.


Peneliti P : Wah, banyak juga ya. Mbak
bersedia menceritakannya pada
saya? 

Narasumber N : Hmmm...iya, mba. Gapapa.


Tapi dirahasiakan identitas saya
ya, mbak.
Peneliti P : Siap, mbak. Kami akan menjaga
kerahasiaan identitas subjek. 

N : Ya, mbak. 
Narasumber
Peneliti P : Bisa kita mulai mbak? Saya
akan mengajukan beberapa
pertanyaan ya ke mbak Lina.
Jawab  dengan jujur, namun
apabila ada yang tidak mau
diceritakan juga tidak apa-apa
mbak. Mbak  mengerti? 

Narasumber N : Ya mbak. 
Peneliti P : Ceritakan dari awal perkenalan,
bisa mbak?  

Narasumber N : Ya, mbak. Suatu hari saya


sedang ikut seminar di Bali.
Tiba-tiba ada yang add
pertemanan Facebook  saya. Saya
lihat dia pakai seragam pilot.
Saya baca dia kerja di salah satu
maskapai yang  populer. 
Sorenya ada telepon masuk,
ternyata dari dia. Dia dapat
nomor WA saya dari profil 
Facebook saya. Saya waktu itu
seneng banget, bisa kenalan
dengan pilot, masih muda dan 
ganteng. Dia cerita bahwa dia
duda anak 1. Istrinya meninggal
3 tahun lalu. Dia tinggal di 
asrama pilot bersama pilot
lainnya di dekat Bandara
Juanda, Surabaya. Saya yang
statusnya  juga sudah bercerai
dengan suami, merasa
semangat.

Peneliti P : Trus mbak? 

Narasumber N : Nah, selama saya di Bali itu


dia telepon saya terus. Besoknya
seharian dia gak telepon, saya 
juga nungguin. Tiba-tiba sorenya
dia ngubungin saya pakai nomer
lain, katanya hp nya rusak  harus
diservis. Dia minta bantuan saya
untuk biaya servis hp sebesar 700
ribu. Saya bilang ga  ada. Dia
maksa, sampai akhirnya minta
400 rb. Saya bingung, koq ini
orang baru kenal udah  minta-
minta uang. Karena saya sedang
ada uang, akhirnya saya bersedia
ngirim 200 rb.  Begitu saya minta
nomer rekening, dia memberikan
nomer rekening nama orang lain.
Waktu  saya tanyakan, itu milik
temannya, perempuan. Saya
berpikir sejenak, ahh biarinlah
saya  transfer saja ke nomor
rekening itu. Besoknya hpnya
sudah bisa buat nelpon saya lagi. 

Peneliti P : Posisi mbak Lina saat itu masih


di Bali?  

Narasumber N : Iya. Dia video call saya terus


dan disitu saya yakin, wajahnya
sesuai foto-fotonya, asli  ganteng
banget. Wah saya merasa ketiban
duren. Ada pilot keren yang mau
Deket sama  saya. Selintas sih
saya pikir, dia tau profil saya
sebagai pengusaha, tapi ah saya
ngga  masalah. Sehari dia bisa
telepon dan video call 3-4x.
Kadang saya tolak karena saya
sedang  seminar. Nah pas
malemnya saya di hotel,
kecapekan. Dia telepon-telepon
dan mulai  menggoda saya. Posisi
saya sudah selimutan, ga pake
baju, siap mau tidur. Saat dia
video call  saya, dia melihat saya.
Lalu maksa minta saya
menurunkan selimut. Saya gak
mau. Akhirnya  dengan mesra
dia terus meminta, ya saya
turunkan sedikit dan buru-buru
tutup lagi.  Rupanya itu direkam
dia, mbak. Malam itu dia bilang
dia lagi “pengen”. Saya bilang,
saya  mau tidur. Dia terus
nelpon-nelpon saya dan memaksa
sebentar saja untuk video call, 
katanya dia sakit kalo ngga
'dikeluarin'. 
(Saya yang dengerin mulai
tegang mendengarkan mbak
Lina cerita selanjutnya) 
Ya akhirnya saya nurutin
kemauannya. Malam itu
kebetulan teman sekamar
saya lagi nginep  di kamar
teman lainnya mbak. Jadi
malam itu saya tidur
sendirian. Dia melakukan
phone sex  ke saya. Saya
diminta mengelus payudara
saya, mengelus kemaluan
saya, sampai dia  “keluar”.
Rupanya semua itu dia
rekam mbak videonya. Saya
yang ngga pengalaman sekali 
soal tipu-menipu online,
kaget dan ketakutan
luarbiasa saat itu. Karena
besoknya dia mulai  memeras
saya.  
(Mbak Lina terdengar sedih,
mengingat peristiwa itu).

Peneliti P : Trus apa yang dilakukan dia


selanjutnya mbak? 

Narasumber N :Besoknya dia cerita kalau


anak dia di Bandung sakit
dan ibunya minta dikirimin
uang untuk  biaya
rumahsakit. Sudah 3 bulan
anaknya dirawat. Umur 3
tahun. Dia kirim foto-foto 
anaknya yang sedang diinfus
dengan banyak selang di
ruang ICU. Saya yang
mendengar itu  sangat
trenyuh. Di ujung
percakapan, dia minta saya
membantunya 3 juta untuk
anaknya itu.  Saya bilang ga
ada uang. Dia memaksa,
katanya saya ga mungkin ga
punya uang, saya kan 
pengusaha. Saya pun meminta
nomor hp ibunya untuk saya
hubungi, saya minta nama 
ruangannya apa, nama
anaknya siapa. Karena
kebetulan saya juga orang
Bandung. Tapi dia  marah,
katanya saya gak percaya
pada dia. Akhirnya saya coba
curhat dengan adik 
perempuan saya, cerita bahwa
saya sedang dekat dengan
pilot dan kondisi anak dia
begini. Adik  saya
menyarankan saya
membantunya. Kirimin aja
kak, 3 jutea doang. Saya
kaget, adik saya  bilang
seperti itu. Akhirnya
bismillah saya bantu dia 3
juta. Dia bilang terimakasih

Peneliti P : Apa yang dilakukan dia


selanjutnya pada mbak Lina?
Apakah mbak masih merasa
nyaman  dengan sikap dia
yang selalu memaksa
bantuan pinjaman? 

Narasumber N ; Iya mbak. Hari-hari


berikutnya dia selalu minta
uang. Dan hal yang membuat
saya kaget dan  ketakutan
adalah kalau tidak dikasih,
dia akan menyebarkan foto-
foto saya dan video saya 
yang direkamnya waktu di
hotel di Bali. Saya kaget
bukan main, keringat dingin
mengucur,  tapi saya tetap
tidak mau kirimkan uang
yang dia minta. Saya
langsung istighfar memohon 
ampun pada Allah dan
memohon pada Allah agar
dia tidak melakukan apapun
yang bisa  mencoreng nama
saya atau berbuat jahat sama
saya. 
Saya berada dalam posisi
yang sangat mengerikan. Dia
bermanis manja, dan
ujungnya minta  uang dengan
senjata rekaman video dan
foto saya. Dia kirimkan ke
saya foto-fotonya yang  dia
screenshoot dari rekaman
video malam itu. 
Hari-hari selanjutnya saya
menolak setiap kali dia
minta uang ataupun minta
bercinta lewat  video call.
Saya bilang saya tidak takut
ancaman dia, silakan
menyebar luaskan foto saya. 
Toh Cuma foto ngga jelas
begitu.  
Akhirnya saya diamkan, saya
cuekin dia.  
Saya istighfar terus dan
solat tobat. Sampai 1
bulan lamanya saya
masih berhubungan 
dengan dia. Saya pikir
kalau saya blokir itu
akan memicu dia
berbuat nekat. 
Suatu hari saya mulai
menyelidiki akun FB nya.
Ternyata dia banyak punya
akun yang  fotonya sama.
Aduh saya merasa bodoh
sekali. Saya juga mulai
mengenal love scammer. 
Saat dia video call saya, dia
memakai 2 hp. Yaitu untuk
memantulkan foto orang
yang  dipalsukan. Saya
makin deg-degan. Ternyata
sudah banyak yang tertipu.
Akun itu milik  pramugara
Lion Air. Menyesal lah saya
disitu. Habis 7 jutaan mbak
saya kenal dia selama 2 
bulanan.  

Peneliti P : Lalu bagaimana akhirnya? 

Narasumber N ; Nah, ketika saya mulai


cuek, tidak menghubungi dia
lagi, dia yang menghubungi
saya.  Sekedar minta pulsa.
Saat itu dia sudah tidak
berani minta uang, mba. Dia
Cuma minta pulsa. Saya
mulai ketawa, kere amat
minta pulsa. Saya ngirimin
mbak. Pengen tau, sampai
mana  permainannya. Buat
pengalaman juga. 
Suatu hari, dia minta pulsa.
Saya pikir inilah waktunya
untuk membongkar siapa
dia  sebenarnya. Saya mau
isiin asal dia janji mau
mengaku, siapa dia
sebenarnya. Tapi dia takut 
katanya kalau saya lapor
polisi. Saya bilang, nggak,
nggak akan saya laporkan.
Saya yakin,  kamu juga gak
bakal sanggup balikin uang
saya. Asalkan kamu ngaku,
siapa kamu  sebenarnya.
Akhirnya dia ngaku. Dia
bilang, dia semakin lama
semakin takut ngerjain
saya,  mintain uang saya,
dan jadi beneran sayang
sama saya. Saya tanya, umur
kamu aslinya  berapa??! Dia
jawab, 24 thn. Dia tinggal di
Tasikmalaya, Jawa barat.
Dia mohon pada saya  untuk
tidak melaporkan dia ke
pihak yang berwajib. Dia
minta maaf. Dia cuma 
pengangguran, ga punya
pekerjaan. 
Saya langsung blokir mbak
WA nya dia dan semua akun
FB nya. Sampai saat ini .

Peneliti P : Trus setelah itu gimana


mbak, adakah cerita yang lain
lagi? 
Narasumber N : Wah, banyak mbak.
Setelah itu saya jadi
bulan-bulanan akun-
akun fake. Tapi
berbekal  pengalaman
sama si Pilot, saya
mainin Mba, semua
cowok-cowok itu. Saya
ikutin permainannya,
setelah mulai minta
uang, saya banting
ibaratnya. Hahaah.
Puas saya.  

Peneliti P ; Baiklah, mbak Lina.


Terimakasih atas waktunya,
atas kesediaannya berbagi
cerita dan  pengalaman pada
saya. Yang pasti ini
pengalaman yang sangat
berharga buat mbak Lina dan 
saya, juga semoga penelitian ini
berguna untuk wanita-wanita
yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai