Anda di halaman 1dari 10

IVA TANTE CERDAS

IVA TEST WANITA TERSEDIA SECARA CEPAT DEKAT AMAN DAN SEHAT

(Sebuah metode pemeriksaan untuk mendeteksi kanker mulut rahim secara dini)
ABSTRAK

Kanker mulut rahim adalah pembunuh nomer 2 wanita di dunia termasuk Indonesia (WHO
2010), Di Indonesia prevalensi kanker mulut rahim 98.692 (Riskesdas 2013), Jawa Timur 1.844
(Dinkes prov.Jatim,2012), Kabupaten Nganjuk 48 kasus 2017 (Dinkes Nganjuk), Kecamatan Berbek
8 orang 2017. Deteksi kanker mulut rahim sangat mudah, murah bahkan gratis namun minat wanita
melakukan pemeriksaan masih rendah. Di Indonesia cakupan IVA 1.623.913 dari 37.5 juta
wanita.(KEMENKES 2016), Jawa Timur 192.169 (Profil kes dinkes provinsi 2017), Kabupaten Nganjuk
dari 178.296 wanita usia 30-50 tahun hanya 2704 yang melakukan pemeriksaan IVA (Dinkes Kab.
Nganjuk), Kecamatan Berbek hasil PKP IVA 2017 tercapai 100 orang dari target 754. Sebelum
munculnya inisiatif IVA TANTE CERDAS, pemeriksaan IVA hanya di Puskesmas Induk, sedangkan
kondisi geografis tidak semuanya mudah dijangkau oleh penduduk yang sebagian berada di
pegunungan. Selain jarak, adanya rasa takut dan malu masih menjadi kendala. Akibatnya sering
menghentikan langkah mereka ke Puskesmas

Melihat fakta diatas, Puskesmas Berbek tahun 2018 tergerak mengatasinya melalui gerakan
IVA TANTE CERDAS yang bertujuan 1. meningkatkan cakupan pemeriksaan IVA, 2. Menemukan
IVA Positif sejak dini, dilakukan oleh kader CLUB SAYANG WANITA dengan 3 langkah utama
MARKETING IVA (Promosi pelayanan IVA di Desa, ramah, profesional dan privasi, baik dari segi hasil
maupun tempat untuk mengatasi masalah jarak tempuh, rasa takut dan malu yang masih menjadi
kendala ), TEROPONG IVA (Monitoring sasaran kedalam register, menandai yang sudah/ belum
periksa), KALENDER IVA (Menjadwalkan sasaran yang belum periksa), dimantabkan dengan
KONSELING IVA oleh TP-PKK desa (Bu Lurah) ,sehingga gerakan ini tidak memberi ruang untuk
menolak periksa IVA.

Hasil inovasi meningkatnya cakupan IVA dari 100 orang tahun 2017 menjadi 975 orang tahun
2018, 1152 orang tahun 2019, terdeteksinya IVA test positif 20 orang, adanya promosi IVA (Marketing
IVA), pendataan sasaran (Teropong IVA), jadwal pemeriksaan (Kalender IVA), konseling IVA dan
pengkategorian desa IVA (Platinum, gold dan silver)
PERMASALAHAN

1. Rendahnya minat masyarakat untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker mulut rahim
2. Terlambatnya deteksi dini kasus kanker mulut rahim

Kanker mulut rahim adalah pembunuh nomer dua wanita di dunia termasuk Indonesia (WHO
2010), Di Indonesia prevalensi kanker mulut rahim 98.692 (Riskesdas 2013), Jawa Timur 1.844
(Dinkes prov.Jatim,2012), Kabupaten Nganjuk 48 kasus 2017 (Dinkes Nganjuk), Kecamatan Berbek
8 orang 2017. Deteksi dini kanker mulut rahim dapat dilakukan dengan cara yang sangat mudah,
murah bahkan gratis yaitu dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) namun minat
wanita untuk melakukan pemeriksaan tersebut masih sangat rendah. Di Indonesia cakupan IVA
1.623.913 dari 37.5 juta wanita.(KEMENKES 2016), Jawa Timur 192.169 (Profil kes dinkes provinsi
2017), Kabupaten Nganjuk dari 178.296 wanita usia 30-50 tahun hanya 2704 yang melakukan
pemeriksaan IVA (Dinkes Kab. Nganjuk), Kecamatan Berbek hasil PKP IVA 2017 tercapai 100 orang
dari target 754

ANALISA AKAR PENYEBAB MASALAH


Sebelum munculnya inovasi IVA TANTE CERDAS, pemeriksaan IVA hanya dilakukan di
Puskesmas Induk, sedangkan kondisi geografis tidak semuanya mudah dijangkau oleh penduduk
yang sebagian berada di pegunungan, selain itu hasil dari survey pedahuluan kegiatan mini project
dokter internship didapatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker mulut rahim dan pemeriksaan
IVA cukup bagus akan tetapi ditemukan beberapa penyebab lain yang membuat masyarakat enggan
melakukan pemeriksaan IVA sehingga membuat prilakunya tidak bagus, yaitu :
1. Adanya rasa takut
2. Adanya rasa malu
3. Jarak tempuh terlalu jauh
ANALISA KEBUTUHAN
1. Meningkatkan cakupan pemeriksan IVA
2. Menemukan IVA positif sejak dini

INOVASI
ANALISA PEMECEHAN MASALAH
Melihat fakta diatas, Puskesmas Berbek pada tahun 2018 tergerak mengatasinya melalui
gerakan IVA TANTE CERDAS
A. MEMBENTUK CLUB SAYANG WANITA (CSW)
Club Sayang Wanita adalah sebuah kelompok yang diciptakan sebagai bentuk keterlibatan
masyarakat dalam membantu wanita mencegah kanker mulut rahim dengan deteksi dini
melalui pemeriksaan IVA, CSW beranggotakan kader kesehatan yang diambil dari setiap 1
posyandu 1 orang kader dengan 3 kegiatan :
a. MARKETING IVA
Marketing maksudnya adalah promosi oleh kader CSW diwilayah posyandunya masing-
masing, promosi disini bukan sekedar mengenai kanker mulut rahim dan pemeriksaan
IVA akan tetapi lebih ditekan pada sosialisasi adanya pemeriksaan IVA disetiap masing-
masing desa yang profesional, ramah dan privasi, baik dari segi hasil maupun tempat
untuk mengatasi masalah jarak tempuh, rasa takut dan malu yang masih menjadi
kendala
b. TEROPONG IVA
Monitoring sasaran kedalam register, menandai yang sudah/ belum periksa
c. KALENDER IVA
Menjadwalkan sasaran yang belum periksa

B. MEMBENTUK MITRA
a. MOU TP-PKK
Kegiatannya :
1. Konseling IVA, ketua TP-PKK disetiap desa yaitu ibu lurah sebagai publik figur/
panutan dimasyarakat melakukan konseling kepada sasaran IVA yang sudah
dijadwalkan kedalam buku kalender oleh kader CSW nya masing-masing.
2. Melaporkan hasil konseling IVA ke ketua TP-PKK kecamatan setiap bulan pada saat
pleno PKK.
b. MOU KEPALA DESA
1. Memberikan undangan periksa IVA kepada sasaran yang sudah dikonseling oleh
ketua TP-PKK
2. Memberikan insentif kepada kader csw melalui dana desa

Adanya MOU dengan TP-PKK dan Kepala desa yang merupakan publik figur
dimasyarakat seolah tidak memberi ruang kepada masyarakat untuk menolak periksa
IVA, pemeriksaan IVA yang awalnya terasa terpaksa karena memenuhi anjuran akhirnya
menjadi sebuah kebutuhan.

c. KERJASAMA KELOMPOK PENGAJIAN PATAYAT dan MUSLIMAT


Ibu Nyai/ ustazah adalah orang yang sangat disegani dan selalu menjadi panutan.
Puskesmas juga bekerja sama dengan kelompok pengajian Patayat dan Muslimat NU
dengan mengadakan pemeriksaan IVA ditempat-tempat pengajian menggunakan mobil
IVA

STRATEGI PELAKSANAAN INOVASI

1. Mempersiapkan sumber daya tenaga


a. Melatih seluruh bidan Puskesmas Induk, Pustu dan Polindes yang terlibat dalam
pelaksanaan pemeriksaan IVA
b. Melatih cryo therapi bagi dokter konsultan
c. Membentuk Club Sayang wanita yang dideklarasikan oleh camat setempat
d. MOU dengan seluruh ketua TP-PKK desa
e. MOU dengan seluruh kepala desa
f. Bekerja sama dengan kelompok pengajian Patayat dan Muslimat NU
2. Teknik pelaksanaan kegiatan
a. Kader CSW melaksanakan kegiatan marketing IVA, teropong IVA dan kalender IVA
b. Ketua TP-PKK desa memberikan konseling IVA kepada sasaran yang sudah didaftar
kedalam buku kalender IVA oleh kader CSW, kemudian melaporkan hasil konseling
keketua TP-PKK kecamatan stiap bulan pada saat rapat pleno kecamatan.
c. Kepala desa memberikan surat undangan kepada sasaran yang sudah dikonseling oleh
ketua TP-PKK desa.
d. Bidan desa melaksanakan pemeriksaan IVA kepada sasaran yang sudah mendapat
undangan dari kepala desa, melaporkan hasil pemeriksaan kepuskesmas setiap bulan
serta merujuk sasaran apabila ditemukan masalah dalam pemeriksaan IVA yang perlu
tindak lanjut.
e. Dokter konsultan melakukan tindak lanjut bagi sasaran yang dirujuk kepuskesmas.
f. Pemegang program PTM melaporkan cakupan IVA Puskesmas keDinas Kesehatan
g. Melaksanakan evaluasi kegiatan CSW tiga kali dalam satu tahun
h. Memberikan penghagaan desa IVA setiap tahun bagi desa yang bisa mencapai kategori
Desa IVA PLATINUM, Desa IVA GOLD dan Desa IVA SILVER
SUMBER DAYA
1. Manusia
- Kader Kesehatan
- Ketua TP-PKK
- Kepala Desa
- Bidan
- Dokter
- Tenaga Administrasi
2. Material
- Blanko pemeriksaan
- Blangko laporan
- Buku Teropong IVA, Kalender IVA dan Konseling IVA
- Alat tulis
- Ruang periksa yang tertutup
3. Alat
- Satu set alat pemeriksaan IVA
- Bedgin/ tempat tidur untuk memeriksa
- Meja dan kursi
- Satu set Cryo Therapi
4. Keuangan
- Insentif bagi kader IVA
- Pengadaan piagam penghargaan desa IVA
- Transport evaluasi kader CSW 3 kali dalam setahun
5. Lain-lain
- Satu Unit mobil IVA

IMPLEMENASI
OUT PUT
Cakupan IVA meningkat tajam dari 100 orang ditahun 2017 menjadi 975 orang ditahun 2018
dan 1152 orang ditahun 2019, kemudian juga ditemukan IVA positif 8 orang ditahun 2018 dan 20
orang ditahun 2019 dengan demikian bisa dilakukan tindak lanjut untuk mencegah sasaran jatuh
ketahap kanker sehingga kematian akibat kanker mulut rahim bisa ditekan.
EVALUASI
a. INTERNAL (ada 5 Indikator evaluasi internal)
1. Cakupan IVA,
Melalui laporan bidan pelaksana direkap setiap bulan
2 Jumlah IVA Positif
Melalui laporan bidan pelaksana direkap setiap bulan
3. Marketing IVA
4. Teropong IVA
5. Kalender IVA
Melalui evaluasi Club Sayang Wanita yang dilakukan 3 kali dalam setahun
b. EKSTERNAL ( ada 2 Indikator evaluasi eksternal)
1. Laporan buku konseling IVA ketua TP-PKK desa setiap bulan
2. Pengkategorian desa IVA setiap tahun oleh tim verifikator kecamatan.
KENDALA
Belum semua desa memiliki spekulum (alat untuk mengecek mulut rahim) dalam jumlah yang
cukup untuk memeriksa sasaran IVA setiap bulan, solusinya sebelum ada anggaran untuk pengadaan
alat setiap desa melalui dana JKN dan dana desa maka alat pemeriksaan meminjam dari Puskesmas
Induk secara bergantian.

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN


1. Bupati Nganjuk sebagai motivator inovasi.
2. Pemda Nganjuk/ Bagian Organisasi memberikan bimbingan kepada semua instansi tentang
penyususan inovasi.
3. Dinas Kesehatan dukungan kebijakan dan penasehat
4. Camat dukungan kebijakan.
5. Kader kesehatan ujung tombak sebagai pelaksana kegiatan Club Sayang Wanita.
6. Kepala Desa/ Lurah dukungan kebijakan tingkat kelurahan/ desa, bertanggung jawab
terhadap jalannya Club Sayang Wanita disetiap desa.
7. TP PKK Konselor bagi setiap sasaran IVA
8. Darmawanita mendukung kegiatan
9. Forum Kecamatan Sehat memberikan dukungan kegiatan
10. PLKB memberikan dukungan kegiatan.
11. Kepala Puskesmas pembina, pengambil kebijakan, Evaluasi keberhasilan tingkat kecamatan.
12. Ketua Mutu Puskesmas pencetus inovasi IVA TANTE CERDAS
13. Bidan Wilayah pelaksana kegiatan pemeriksaan IVA dipolindes dan pustu.
14. Dokter Fungsional konsultan hasil pemeriksaan dan memberikan pelayanan cryotherapi
sebagai tindak lanjut IVA positif.
15. PJ Promkes memfasilitasi pembentukan kader CSW
16. PJ KIA pelaksana kegiatan pemeriksaan IVA ditingkat puskesmas.
17. PJ PTM membantu pelaksanaan pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan kader CSW
setiap 3 bulan.
18. MUSLIMAT dan FATAYAT NU berperan aktif dalam sosialisasi inisiatif.
19. RADIO TASMA FM berperan sebagai fasilitas promosi.

DAMPAK
PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH ADA INOVASI
No Kegiatan Sebelum Sesudah
975 orang th 2018, 1152
1 Cakupan IVA 100 orang tahun 2017
orang th 2019
2 IVA Positif - 8 orang th 2018, 20 orang th
2019
3 Promosi IVA Tidak ada Ada disetiap desa
4 Pendataan sasaran IVA Tidak ada Ada disetiap desa
5 Pemeriksaa IVA 1 (hanya di Puskesmas Induk) 19 Desa (Pustu dan Polindes)
6 Konseling IVA Tidak ada Ada disetiap desa
7 Kategori desa IVA Tidak ada Ada 3 kategori

INDIKATOR
1. Cakupan pemeriksaan IVA sesuai target (10%)
2. Perkiraan IVA Test Positif 2% dari sasaran yang periksa

PENCAPAIAN
Berdasarkan PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) target cakupan IVA adalah 10% dari jumlah
wanita usia 30-50th, target tahun 2018 sebanyak 764 orang tercapai 975 orang, target tahun 2019
sebanyak 815 orang tercapai 1152 orang, sedangkan perkIraan IVA positif tahun 2018 sebanyak 19
orang ditemukan 8 orang, perkiraan IVA positif tahun 2019 23 orang ditemukan 20 orang.

CAKUPAN IVA MELEBIHI TARGET PKP

TAHUN 2018 TAHUN 2019

1152
975
815
764

TARGET CAKUPAN TARGET CAKUPAN


JUMLAH IVA TEST POSITIF

TAHUN 2018 TAHUN 2019

23
19 20

PERKIRAAN DITEMUKAN PERKIRAAN DITEMUKAN

PEMBELAJARAN
Pentingnya kerjasama lintas sektor secara berkesinambungan, sosialisasi keseluruh
kecamatan dan kabupaten bahwa membentuk kerjasama yang melibatkan peran serta masyarakat
seperti CSW, membentuk mitra MOU dengan TP-PKK dan Kepala desa bisa menjadi kebijagan
disetiap kabupaten sehingga cakupan IVA bisa meningkat secara signifikan tidak hanya dikecamatan
berbek tapi bisa dirasakan oleh seluruh kabupaten bahkan propinsi.

KEBERLANJUTAN

Inovasi ini tak mungkin berhenti di tengah jalan, karena sudah dikuatkan dengan SK Kepala
Puskesmas Berbek no 440/239/411.303.05/VIII/2018 tentang inovasi layanan publik IVA TANTE
CERDAS dan SK Camat Berbek no 01/SK/PKK.Kec/VIII/2018 tentang MOU dengan TP-PKK desa
sekaligus pembentukan tim verifikator tingkat kecamatan.

Inovasi IVA TANTE CERDAS mampu menciptakan jaringan kepedulian yang kuat sekaligus
kemampuan eksekusi yang cepat. Semuanya dilakukan demi meningkatkan kualitas umur harapan
hidup perempuan. Kader, Ibu Lurah dan Bidan Desa sebagai ujung tombak deteksi dini kanker mulut
rahim di wilayah yang paling sulit sekalipun. Dari mereka, masyarakat yang menjadi sasaran
pemeriksaan IVA bisa terjaring. Jika didapatkan hasil yang abnormal akan dilakukan rujukan ke
puskesmas kemudian dokter puskesmas akan menindaklanjuti hasil pemeriksaan sampai cryotherapi
sesuai indikasi.

Inisiatif IVA TANTE CERDAS diadobsi oleh empat kecamatan (Ngetos, Nganjuk, Pace dan
Sawahan) di Kabupaten Nganjuk. Inisiatif ini dimulai awal tahun 2018 di kecamatan Berbek
Kabupaten Nganjuk sebagai pilot project. IVA TANTE CERDAS sudah disosialisasikan diKabupaten
Nganjuk oleh Kepala Puskesmas Berbek bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. IVA
TANTE CERDAS sangat mudah direplikasi, ditransfer dan diadaptasi karena semua desa di Indonesia
memiliki ketua TP-PKK, semua desa memiliki posyandu dan semua posyandu memiliki kader
kesehatan, tinggal disatukan dalam sebuah bentuk kelompok yang disebut CLUB SAYANG WANITA
beserta semua kegiatan yang dilaksanakannya dan murah biaya.

Anda mungkin juga menyukai