Anda di halaman 1dari 60

DASAR-DASAR

EPIDEMIOLOGI
Tujuan Pembelajaran
Umum

Setelah mengikuti materi ini,peserta


mampu memahami dasar-dasar
epidemiologi kesehatan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu
menjelaskan :
1. Dasar dasar Epidemiologi Kesehatan
2. Kode Etik Profesi Kesehatan
SEJARAH EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT MENULAR
POKOK BAHASAN:1
Sub Pokok Bahasan 1:
1 Pengertian
Tujuan keg. Epidemiolog Kes
2
3 Peran dan Fungsi Epidemiolog Kes

4 Konsep Timbulnya penyakit

5 Penelitian Epidemiologi

6 Ukuran-2 Epidemiologi (Penyakit)


EVOLUSI EPIDEMIOLOGI

4 Tahap
Evolusi Epid.
Tahap Pertama - Pengamatan individu
(Zaman Mesir Kuno) - Upaya klasifikasi menurut gjl klinis
- Isolasi & Karantina menghambat penularan
- Upaya Desinfectan dan upaya Sanitasi
untuk pencegahan

Tahap Kedua - Pengamatan pada kelompok individu


(Zaman Yunani Kuno) - Pengkaitan penyakit dg Lingkungan
Hypocrates & Fransisco
- Konsep peny.menurut Waktu-Tempat-Pdrt.
- Istilah Micro Organisme sbg penyebab peny.
Tahap Ketiga
(Abad XVII SM)

- Interpretasi Mortalitas mnrt. Umut & Tempat


Zaman kuantifikasi :
- prosedur matematik untuk meneliti epidemi pest
kejadian epid.
- metode statistik utk meramalkan waktu epidemi
- Tokoh zaman ini John Graunt (Inggris) dan
William Fan (Inggris)
Zaman penyelidikan : - penyelidikan kejadian cholera akibat
penyakit di lapangan pencemaran Sungai Thames pada saluran air
minum di salah satu wilayah di London
- Tokoh zaman ini John Snow (Inggris)
- Penemuan basil tuberculosis penyebab
Koch Pulmunom dengan Mikroskop
- Tokoh zaman ini Jacob Henle (Jerman) dan
Robert koch
Tahap Ke-empat
(Abad XIX)
- peny. merupakan proses biologis yg dinamis
- kejadian peny. dipengaruhi oleh faktor
Hospes, Lingkungan, & Agen Infeksius
- definisi epidemiologi ilmu yang mempelajari
kejadian dan distribusi penyakit beserta
“determinant”-nya
- pengelompokan epid deskriptif & analitik
- Tokoh zaman ini Mac Mahon
PENGERTIAN

BAHASA YUNANI

EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK LOGIA = ILMU

A/ ILMU PENGATAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI


FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH KESEHATAN
PADA POPULASI TERTENTU DALAM RANGKA UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
Beberapa definisi Epidemiologi menurut
para Ahli.
Wade Hampton Frost (1927),
epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal
penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah
penyakit menular.
GreenWood (1934),
epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian
penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.
Brian MacMahon (1970),
epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian
penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.
Garry D. Friedman ()01974),
epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit
pada populasi manusia.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF, ---distribusi&frekuensi
(Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-WAKTU)
EPIDEMIOLOGI ANALITIK, --- Determinan
(Why)
EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL, --- Uji kebenaran dlm upaya
penanggulangan (How)
KLASIFIKASI KEJADIAN PENYAKIT

Endemi : Keadaan dimana penyakit atau penyebab peny. tertentu


secara terus menerus tetap ada pada populasi manusia
dalam suatu area geografis tertentuterjadinya kasus

Epidemi : terjadinya kasus –kasus dengan sifat-sifat yg sama pada


sekelompok manusia pada suatu area geografis tertentu
dengan efek yg nyata pada masyarakat melebihi insidens
yang normal dari penyakit tersebut

- Common Source : epidemi yg ditimbukan dari sumber yg sama

- Propagated Source : epidemi yg timbul akibat dari berbagai sumber


penularan berbeda

Pandemi : Suatu penyakit epidemi yang mengenai penduduk beberapa


negara atau benua
2. Tujuan kegiatan Epidemiolog
Kesehatan

1 Melakukan Kajian
Kesehatan Masyarakat

2 Tindakan terhadap
kesehatan
Perorangan

3 Melengkapi Gambaran
Klinis Penyakit
2. Peran dan Fungsi Epidemiolog Kesehatan

Mengidentifikasi masalah kesehatan dan menetukan cara


1 penanggulangannya

2 Surveilans Epidemiologi.
3 SKD KLB penyakit, . Bencana dan masalah Kesmas

4
Penyelidikn dan penanggulangan KLB penyakit
5 Memantau dan Menilai Program /Upaya Kesehatan
6 Audit Manajement dengan pendekatan Epidemiologi.
7 Diklat dan pemberdayaan masy.

8 Penelitian Epidemiologi
9 Advokasi dan Komunikasi
3. Konsep Pendekatan Epidemiologi

PEJAMU
Fisiologi
Anatomi
Biologi

AGEN LINGKUNGAN
Ilmu Fisika Geologi, Geografi, Fisika
Mikrobiologi, Paarasitologi Sosial Politik, Antropologi
Ilmu fisika Ilmu ekonomi
Komponen variabel epid yang berperan

Komp. Host : - umur - sex


- ras - sosek
- nutrisi - marital status
- imunitas - gaya hidup
- dsb
Komp. Agent : - Biologis : (virus, bacteri,protozoa, jamur
ricketzoa, metazoa)
- Kimiawi : (pestisida, food addictive, obat2an)
- Fisik : (radiasi, suhu, suara, getaran )
- Mekanik : (ergonomi, kecelakaan kerja)
- Nutrisi : (CH, lemak, vitamin)

Komp. Lingk : - Fisik


- Biologik
- Sosek
Interaksi Triangel Epidemiologi
(Dalam Konsep Riwayat Alamiah Penyakit)
Bibit penyakit Bibit penyakit Meninggal
belum memsuki tubuh telah memsuki tubuh

kronis
Gejala penyakit tampak

Horison klinis
LINGKUNGAN

Gejala penyakit tidak tampak karier

Sembuh Cacat
PEJAMU AGENT

Sembuh sempurna

Inkubasi Awal Sakit Sakit berlanjut Masa Penyembuhan

prepatogenesis patogenesis Pasca patogenesis


Model gangguan keseimbangan dari 3 Komponen Epidemiologi

a. Perubahan pada faktor Agent


Terdapat agent baru, jumlah agent bertambah, terjadi mutase agent dsb.
Sehingga kemampuan agent menginfeksi host bertambah

b. Perubahan pada faktor Host


Bertambahnya jumlah orang orang yang rentan terhadap suatu agent
mikro organisme tertentu. Pada keadaan ini proporsi kerentanan host
dalam populasi bertambah

c. Perubahan pada faktor Lingkungan


- menyebabkan mudahnya penyebaran agent
misalnya pada musim hujan agent penyakit penyakit demam berdarah
bertambah, sehingga berpotensi menularkan.

- menyebabkan perubahan pada kerentanan Host


misalnya meningkatnya polusi udara, penyakit infeksi saluran pernafasan
bertambah karena terjadi kerentanan host pada populasi
Manfaat Epidemiologi dalam Mempelajari Riwayat
Alamiah Penyakit
• Identifikasi Gejala, masa Inkubasi, Penegakan Dx
• Lama dan beratnya keluhan
• Sifat sifat biologis agent penyakit termasuk
• Agent penyabab penyakit
• Reservoir agent
• Cara agent meninggalkan host
• Cara transmisi agent ke host yang baru
• Cara agent masuk danberkembang pada host baru
• Tingkat kerentanan host
• Identifikasi Faktor risiko penyakit
• Sebaran penyakit menurut orang, waktu dan tempat
• Upaya tindakan pengobatan, pencegahan, penanganan
sumber penyakit/faktor risiko
6.UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit menggambarkan karakteristik
kejadian (“occurrence”) suatu masalah kesehatan didalam populasi.
(kesakitan , kematian dll)

Angka Dirubah menjadi


Ukuran relatif -Rate
Absolut
-Ratio
-Proporsi

Formula Dasar X
Hitungan = Y
x K X = Kasus
Y = Pop.Risiko
K = Konstanta
X = Jumlah Kasus diantara Populasi terpapar
Y = Jumlah Populasi terpapar
K = Konstanta

Attack Rate X
Hitungan = Y
x K
Resiko Relatif AR terpapar
(RR) = AR tidak Terpapar

Resiko Relatif a/(a+b)


(RR) = c/(c+d)

Sakit Sehat Total AR


Terpapar a b (a+b) a/(a+b) x k

Tidak Terpapar c d (c+d) c/(c+d) x k

RR < 1 : Mencegah, RR=1 : tdk ada pengaruh; RR > 1 : Meningkatkan Risiko


Rasio Odds (ax d)
(OR) = (b x c)

Sakit Sehat Total AR

Terpapar a b

Tidak Terpapar c d

(a +c) (b+d)

OR < 1 : Mencegah, 0R=1 : tdk ada pengaruh; OR > 1 : Meningkatkan Risiko


Rate : adl ukuran perubahan kejadian (kesakitan) pd.
masyarakat selama kurun waktu tertentu dan
dalam satuan konstanta ttt ( IR, PR, AR, CFR dll )

Numerator Denominator Konstanta


Ukuran Epid Keterangan
(X) (Y) (K)
Insidens Rate  Kasus Baru  Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan
 Semua Kasus
Prevalens Rate  Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan
(Baru +Lama)

Attack Rate  Kasus Baru  Pddk Risiko % , ‰ Kematian


 Semua
Case Fatality Rate  Kematian % Kematian
Kasus
Crude Death Rate  Kematian  penduduk % , ‰ Kematian
Ratio : adl ukuran perbandingan antara satu kejadian/
kondisi dengan kejadian lainya ( sex ratio )

Ukuran Epid Numerator (X) Denominator (Y) Konstanta (K)

Sex Ratio  Pddk Pria  Pddk Wanita 100

Ratio Puskesmas dg pddk  Puskesmas  Pddk 10.000

Ratio dokter dg pddk  dokter  Pddk 10.000

Ratio dokter dg Puskesmas  dokter  Puskesmas 10


Proporsi : adl ukuran perbandingan antara satu kondisi
/kejadian kondisi dg keseluruhan kejadian
( proporsi peny , umur, sex, pekerjaan )

Ukuran Epid Numerator (X) Denominator (Y) Konstanta (K)


Proporsi BTA+ rawat inap
 Pdrt BTA +  Pdrt rwt inap %
di RS Ulin
Proporsi Balita Pnemonia  Balita
 Pdrt Berobat %
di Puskesmas Pnemonia
Proporsi pria pdrt HIV +  Pria HIV +  Kasus HIV+ %
Proporsi PNS pdrt TB yg  PNS pdrt  Semua Pdrt
%
diobati TB, diobati TB diobati
CONTOH PENGHITUNGAN
UKURAN EPIDEMIOLOGI

Selama th 2016 di Indonesia telah terjadi KLB DBD pd


beberapa Kota yg disertai dg sejumlah kematian sbb :
- Kotaku dg kasus = 200 , meninggal 30
- Kotamu dg kasus = 160 , meninggal 25
- Kotanya dg kasus = 100 , meninggal 20

Pertanyaanya :
“ Kota mana yg memiliki masalah DBD terbesar“
Selama th 2016 di Indonesia telah terjadi KLB DBD pd
beberapa Kota yg disertai dg sejumlah kematian sbb :
- Kotaku dg kasus = 200 , meninggal 50
- Kotamu dg kasus = 160 , meninggal 25
- Kotanya dg kasus = 100 , meninggal 10

Jumlah penduduk berisiko sbb :


- Kotaku = 150.000 org
- Kotamu = 100.000 org
- Kotanya = 80.000 org

Pertanyaanya :
“ Kota mana yg memiliki masalah DBD terbesar“
Incidence Rate dan CFR DBD
tahun 2016 di beberapa Kota

Pop IR CFR
No Kota Risk Kasus per Mati o/o
100.000
1 Kotaku 150.000 200 133 50 25

2 Kotamu 100.000 150 160 25 16,6

3 Kotanya 80.000 50 137 10 20

Pertanyaanya :

“ Kota mana yg memiliki masalah DBD terbesar“


Kesimpulan :
- Dari aspek IR Kotamu memiliki
masalah terbesar DBD pada tahun 2016
dengan IR = 160 per 100.000 pddk

- Dari aspek CFR Kotanya memiliki


masalah teresar dalam DBD tahun 2016
dengan CFR = 18,2 %
5.PENDEKATAN (study) EPIDEMIOLOGI

1. EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
mempelajari frekuensi, distribusi & perkembangan
masalah kesehatan pada populasi,
design study cross sectional

2. EPIDEMIOLOGI ANALITIK
mempelajari faktor-faktor yg menentukan distribusi
hubungan sebab akibat masalah kesehatan pd pop
design study case control, cohort

3. EPIDEMIOLOGI EXPERIMENTAL/INTERVENSI
mempelajari berbagai aspek dengan menggunakan
berbagai media untuk percobaan dengan mengendalikan
faktor risiko lain yang diduga mempengaruhi
KONSEP ANALISA
EPIDEMIOLOGI
(dalam melihat hubungan
sebab akibat)

1. Hubungan non statistik  kebetulan


2. Hubungan Statistik
 Hubungan non-kausal (sekunder)
 Hubungan Kausal
- Hub. Tak langsung  terjadi akibat faktor lain
- Hubungan Langsung
- Berdasarkan urutan waktu
PERBEDAAN CLINICAL EPID DG COMMUNITY EPID

SPESIFIKASI KLINIS MASYARAKAT

Populasi Individu masyarakat


Tempat Fasyankes Desa, Kecamatan

Alat - Alat medis - Epidemiologi


- Physical dx - Biostatistik
Cara Diagnose - Anamnesis -Pengumpulan data
- Laboratorium
Terapi - Obat, Radiologi - Imunisasi , sanitasi,
dan Perawatan Penyuluhan dsb
TAHAPAN KEGIATAN
EPIDEMIOLOGI

PUL-TA
LAH-TA VIS-TA SIS-TA
KES.

PRET-TA
INFOKES
DESCICION

ACTION
PUL-TAKES.
Jenis Data
Disease, sindroma
Hasil pemeriksaan Lab
Mortality
Risk Factor
Case Definition
Clear & simple klinis
Stable suspek
Field tested kasus
Sumber Data
Sistem RR peny.
Vital statistik
Survey/riset
dsb
TAHAP PENGUMPULAN
DATA/INFORMASI

PROP

SEKTOR Kab/KT Kab/KT Kab/KT


LAIN

puskesmas
puskesmas

polindes pustu
polindes pustu

Yankes lain
Posyandu Yankes lain
Posyandu
Metode Pengumpulan Data
DATA BERBASIS FASILITAS KES
- DILAKUKAN SECARA PASIF ( MENUNGGU LAP MASUK )
NAMUN DPT DILAKUKAN SECARA AKTIF
- BERSIFAT RUTIN (SECARA PERIODIK DLM BTK LAP )
- JENIS DATA/INFO SUDAH BAKU
- DATA BERSIFAT AGREGAT
- ALAT BANTU PENGUMPULAN ADL FORMAT LAPORAN

DATA BERBASIS MASYARAKAT


- DILAKUKAN SECARA AKTIF PADA MASY.
- BERSIFAT SEWAKTU/PERIODIK MELALUI SURVEY
- JENIS DATA/INFO DISESUAIKAN KEBUTUHAN
- DATA BERSIFAT INDIVIDUAL
- ALAT BANTU PENGUMPUL DATA ADL KUESIONER
KONDISI LAPANGAN
DATA BERBASIS FASILITAS KES
- SIK Terfragmentasi ,
SIK dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi unit
teknis yg didukung proyek shg terfragmentasi dlm beberapa
sistem (SP2TP, SP2RS, Lap P2M, Lap Gizi, KIA dsb)
- Perbedaan Standard
Keragaman standard dalam menyusun acuan operasional
- Terjadinya overlaps (tumpang tindih)
Menimbulkan perbedaan data/informasi yang dihasilkan
- SIK menjadi beban
● Informasi menjadi tdk lengkap, tdk akurat dan tdk tepat waktu
● SIK menjadi kewajiban bukan dukungan untuk kebijakan
● Mutu informasi rendah (GIGO) menyebabkan bias dalam
arah kebijakan
BEBAN PUSKESMAS DALAM
SISTEM INFORMASI

• SP2TP yg memiliki 4 jenis pelaporan dg 2.948 field


- LB1 (Laporan Kesakitan)
- LB2 (LPLPO)
- LB3 (Lap kegiatan Gizi, P2M dan Kesga)
- LB4 (Lap aktivitas Puskesmas)

• 30 jenis pelaporan 5 prgm utama dg 1.324 - ?? Field


- Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ( 41 field)
- Kes Gigi, (69 field)
- Program Gizi, (64 - ?? Field)
- Program Kesga, (323 - ?? Field)
- Program P2M, (731 - ?? Field)
- Program Kesling (96 - ?? Field)
YANG SERING DIJUMPAI

DATA/INFO BELUM PASTI ………

KUALITAS
DATA/INFO
?

- TDK LENGKAP
- TDK AKURAT
- TDK TEPAT WAKTU
LAH-TA

Transformasi
data Manual
Elektrik
Software
Absolut Ukuran
Epid.
• LENGKAP
Mencakup hasil kegiatan semua aspek yang dilaksana-
kan oleh semua unit teknis dlm periode kegiatan ttt

• AKURAT
Sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta
konsisten dalam dalam berbagai katagori

• TEPAT WAKTU
Data terkini tersedia pada saat dibutuhkan baik
untuk evaluasi ataupun pengmbilan keputusan

• SESUAI KEBUTUHAN
Jenis data/info relevan sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan di setiap level manajemen
ASPEK “AKURASI” DATA

Akurasi data sangat terkait dengan aspek :


•DO yang jelas (sederhana, praktis, obyektif,
sensitif dan mudah dilaksanakan)
•Dukungan Peralatan dan kelengkapan Dx yg baik
dan standart
•Ketrampilan SDM dlm penegakan Dx
-Ketrampilan dalam menggunakan alat Dx
-Ketrampilan mengaplikasikan DO kedalam
bahasa sederhana dg menggunakan istilah lokal
-Ketrampilan dalam manajemen data
•Adanya mekanisme kontrol thd perkembangan
aplikasi DO dan kualitas alat Dx
•Dukungan fasilitas pengolahan data yang memadai
-
Definisi operasional kasus
Penyakit TB PARU

klinis : - dahak campur darah/ batuk darah


- sesak nafas , nyeri dada
- badan lemah, BB turun
- nafsu makan turun
- malam sering berkeringat
suspek : batuk berdahak 3 mg
terus menerus

kasus : - 2 x lab (+) dari 3 x pmrks SPS


- Lab (-) , Ro (+)
Contoh kasus :

1. HASAN datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk


selama 2 mg, disertai dg darah, nafsu makan turun,
BB Stabil (gemuk), keluarganya yang tinggal jauh adl
pdrt TB yg patuh berobat
- HASAN di Dx apa …………..??

2. UMAR yang datang ke Puskesmas dengan keluhan


batuk 3 mg terus menerus adalah “suspek TB” yang
ditindak lanjuti dg pemeriksaan dahak 3 kali namun
hanya 1 kl positif dan pemeriksaan Ro (-). Saudara
UMAR satu rumah adalah penderita TB Paru BTA(+)
yang tidak patuh minum obat
- UMAR di Dx apa …………..??
ASPEK “KESESUAIAN DG KEBUTUHAN”

~ Kebutuhan dapat berskala


Nasional,Regional dan
bersifat lokal spesifik
(peny.schistomiasis di sulteng)

~ Tujuan atau Rencana


Pemanfaatannya
~ Kebijakan Program dan Permasalahan
Kesmas.
dsb
ASPEK “PENGOLAHAN” DATA

~ Data yang dianggap valid selanjutnya


diolah berdasarkan kebutuhan dan
sifat data
~ Data bersumber fasilitas kesehatan yg
datanya bersifat AGREGAT
pengolahannya terbatas SECARA
DESKRIPTIF dg Penyajian dalam
bentuk tabel, grafik atau peta
~ Data bersumber komunitas atau
catatan medik yg data-nya bersifat
INDIVIDUAL pengolahannya lebih
bervariasi bisa SECARA DESKRIPTIF
(univariat) atau ANALITIK /
HUBUNGAN (bivariat, multivariat)
VIS-TA

Naratif
Tabulair
Grafik
Maping
Software aplikasi

- Informasi penting / urgen


- Sederhana dan mudah dipahami
- Tampilkan lebih atraktif
- Sesuaikan dg sosbud masy.
- Gunakan media yg sesuai
ASPEK “PENYAJIAN” DATA

~ Penyajian data/informasi sangat


penting untuk membantu dalam
memahami informasi secara cepat
dan benar
~ Pemilihan model penyajian akan
mempengaruhi ketepatan dalam
mempersepsikan informasi yang di
sajikan
~ Model penyajian yang tepat
merupakan bentuk analisis yang
dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan
BNTUK “PENYAJIAN” DATA

Naratif “ 8 diantara 10 MANAJER MUDA di


Jakarta memiliki WIL”

No PROPINSI PDDK AMI


Tabulair 1 KALBAR 4.500.000 10,2 o/oo
2 KALSEL 3.800.000 8.4 o/oo
3 KALTENG 3.100.000 9.5 o/oo
4 KALTIM 4.050.000 7.6 o/oo

25

Grafik 20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Maping
SIS-TA

-Deskriptif
-Krakteristik menurut waktu
-Krakteristik menurut tempat
-Krakteristik menurut orang
- Analisis Hub.
-Kausal agent penyakit
-Kausal Faktor Risiko
ASPEK “ANALISIS”

~ Analisis Desktiftif :
yaitu upaya menggambarkan/menjelaskan data yang
terdapat pada tabel, grafik atau peta yg ditampil-
kan termasuk angka rata-rata, nagka maks-min dsb
misal : Rata-rata cakupan imunisasi Puskesmas

~ Analisis Komparatif :
yaitu upaya menjelaskan data dgn membandingkan
suatu karakteristik data menurut wilayah administrasi
misal : Perbandingan cakupan K4 antar Puskesmas
ASPEK “ANALISIS” ~ Analisis Deskriptif :
yaitu upaya
menggambarkan/menje
laskan data yang
terdapat pada tabel,
grafik atau peta yg
ditampil-kan termasuk
angka rata-rata,
nagka maks-min dsb

misal : Rata-rata cakupan


imunisasi Puskesmas
ASPEK “ANALISIS”
~ Analisis Komparatif :
yaitu upaya
menjelaskan data dgn
membandingkan suatu
karakteristik data
menurut wilayah
administrasi
misal : Perbandingan
cakupan K4 antar
Puskesmas
~ Analisis Kecenderungan/Tren :
yaitu upaya menjelaskan data dg
membandingkan suatu karakteristik
data pada wilayah administrasi menurut
satuan waktu yg relatif panjang

misal : Tren Penderita/Kematian


penyakit DBD dalam 10 tahun terakhir
Analisis Hubungan :
yaitu upaya menjelaskan hubungan/keterkaitan
(Kausal/Hipotetik) antara variabel yang satu
dengan variabel lainya
misal : Perbandingan cakupan K4 dg cakupan tablet
besi (Fe) atau dengan cakupan imunisasi TT
Latihan menghitung
Rate, Ratio dan
Proporsi
Dari hasil tabulasi laporan Program Malaria di
Kec X diperoleh data sbb:
Jml Kasus baru Total kasus Mening
Kel umur
pddk L P L P gal
0-9 3400 10 7 15 19 4
10-19 4200 9 9 16 20 1
20-29 2800 4 5 12 11 2
30-39 2600 8 3 17 9 2
40-71 7000 46 25 65 45 6
Total 20000 77 49 125 104 15
Pertanyaanya : Tolong dihitung
Insidens Rate, Prevalens Rate, Ratio kasus baru menu-
rut sex dan distribusi proporsi Perempuan pd semua
kasus ,CFR usia 0-9 th dan angka kematian malaria
“Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh,
engkau akan jatuh di antara bintang.” – Soekarno

Anda mungkin juga menyukai