Anda di halaman 1dari 13

KOORDINASI DAN ADVOKASI

DALAM PEMBENTUKAN
POSYANDU REMAJA
A. Pendekatan Internal
B. Pendekatan Eksternal
C. Survei Mawas Diri
D. Musyawarah Masyarakat Desa  Penetapan Struktur Organisasi
E. Pembentukan dan Pemantauan Kegiatan Posrem
1. Tindak Lanjut SMD, MMD  Pembentukan Posrem
2. Pemenuhan Sarana Prasarana
3. Pemilihan Pengurus dan Kader
4. Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader
5. Penyelenggaraan Kegiatan
KOORDINASI DAN ADVOKASI DALAM
PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA
A. PENDEKATAN INTERNAL
PENYIAPAN PETUGAS/APARAT

1. RAPAT INTERNAL( UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT )


Rapat internal tim UKM untuk membahas keadaan remaja di wilayah kerja ngawen II,
masalah utama yang di bahas adalah untuk mencegah anemia dan KEK pada ibu hamil
yang dimulai dari remaja wilayah UPT Puskesmas Ngawen II, untuk membahas tentang
anemia dan KEK pada ibu hamil, kami koordinasi lintas program dan kepala puskemas
untuk membahas tentang pencapaian KEK, anemia dan stunting yang ada di wilayah UPT
Puskesmas Ngawen II, rapat di lakukan 3 kali dengan rapat UKM, lokakarya mini dan
lokmin lintas sektor, dari hasil rapat tentang anemia dan KEK kepala puskesmas sangat
mendukung dan memotivasi untuk menurunkan angka stunting, anemia dan KEK di wilayah
UPT Puskesmas Ngawen II, dengan membahas pencapaian target antara lain:
a. Target stunting tahun 2015: 56 anak,tahun 2016:33 anak, tahun 2017: 30 anak.
b. Target KEK:tahun 2015 :48 bumil,tahun 2016: 36 bumil,tahun 2017 : 33 bumil
c. Target anemia: tahun 2015 : 45 bumil ,tahun 2016: 40,tahun 2017: 30 bumil
2 Pembentukan tim untuk menurunkan angka stunting, KEK, anemia di desa sambirejo
LANJUTAN PENDEKATAN INTERNAL
Analisis situasi kesehatan?
KEK dan anemia mayoritas di temukan pada ibu hamil primigravida,
karena kebanyakan bumil primigravida ditemukan pada ibu hamil yang
pertama kali hamil maka kami Tarik benang merah pada remaja puteri.
Koordinasi Lintas program untuk tindak lanjut evaluasi kesehatan ibu
hami di wilayah UPT Puskesmas Ngawen II Sesuai dengan SOP
koordinasi lintas program yang terdiri dari program
gizi,P2,promkes,KIA/KB dengan pendekatan rapat tim kecil dengan
ukm,dari saya sendiri sebagai Bikor dan PKPR
Lokakarya mini bulanan  penyampaian hasil kepada kepala puskesmas
dan semua petugas untuk mendapat dukungan bagi upaya kesehatan
menurunkan stunting, KEK dan anemia melalui intervensi bagi remaja
putri.
KOORDINASI DAN ADVOKASI DALAM
PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA
B. PENDEKATAN EKSTERNAL
1. pendekatan kepada remaja desa (dengan kegiatan PKPR yaitu dengan
kegiatan pembinaan KIE peer counselor ,FGD, Penyuluhan Kespro,
Pemeriksaan HB pada remaja dan sekolah pada pertemuan karang
taruna dengan kegiatan kunjungan dengan mengumpulkan kelompok anak
remaja yang sudah ada di desa sambirejo yaitu forum anak, kelompok
cendikiawan, remaja masjid serta karang taruna.
2. sosialisasi tentang stunting, anemia dan KEK pada karang taruna, forum
anak, kelompok cendikiawan, remaja masjid, tokoh masyarakat, tokoh
agama, dukuh, RW dan RT.
3. advokasi kepada desa dan kecamatan melalui lokmin lintas sektor untuk
sosialisasi tentang stunting, KEK dan anemia dan mendapat dukungan
bagi pelaksanaan intervensi terhadap remaja desa
KOORDINASI DAN ADVOKASI DALAM
PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA

C. SURVAI MAWAS DIRI


 setelah sosialisasi tentang stunting, anemia dan KEK
melakukan SMD dengan bimbingan dari petugas
puskesmas
 sasaran remaja dan keluarga remaja
 pelaksanaan sesuai dengan SOP SMD.
 hasil SMD tentang indikator tentang konsumsi buah
dan sayur dari 200 anak remaja (PHBS 50 anak
remaja) pengetahuan anemia (45 anak remaja)
pengetahuan tentang KEK (62 anak remaja )
LANJUTAN
SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
 dalam SMD disampaikan capaian program UKM dan SMD yang sudah dilaksanakan

 dalam SMD di pilih 3 prioritas masalah yang ditindaklanjuti salah satunya masalah
kesehatan remaja.

 remaja mengusulkan agar dibentuk posyandu remaja

 dengan kesepakatan karang taruna, kepala desa, puskesmas memutuskan dusun tobong
sebagai contoh posyandu remaja, yang ditetapkan pada tanggal 25 april 2016 dengan
nama posyandu rama sinta yang terdiri dari 40 anak

 dengan bimbingan puskesmas kemudian dipilih remaja yang akan menjadi kader untuk
mengurus kegiatan posyandu remaja,selain itu di pilih juga kader dewasa dari posyandu
balita yang akan membantu atau membimbing kader remaja yang terdiri dari 5 kader
remaja, 2 kader dewasa

 merencanakan pelatihan kader posyandu untuk lima meja

 kegiatan posyandu mendapat tanggapan dari desa dan masyarakat yang memiliki usaha
guna untuk mendukung kegiatan posyandu remaja
KOORDINASI DAN ADVOKASI DALAM
PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA
D. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
 peserta MMD adalah lintas sektor, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta
para pengusaha swasta
 remaja memaparkan hasil permasalahan prioritas tentang kesehatan
remaja seperti KEK, anemia, stunting, pernikahan dini, KTD
 hasil dari SMD, karang taruna membentuk posyandu remaja yang
kegiatannya untuk memantau kesehatan reproduksi dan tumbuh kembang
remaja,
 hasil dari paparan menghasilkan kesepakatan dan mendapat dukungan dari
lintas sektor, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pengusaha swasta
 dari hasil kesepakatan maka dibentuk kepengurusan pengorganisasian
posyandu dusun tobong sebagai berikut :
PENETAPAN STRUKTUR ORANISASI
POSREM RAMA SINTA
• SUSUNAN PENGURUS POSYANDU REMAJA “ RAMA SHINTA ”
• PADUKUHAN TOBONG DESA SAMBIREJO

• PENANGGUNGJAWAB : KEPALA DESA SAMBIREJO
• PENASEHAT : LISTIYANI RITAWATI, AMD. KEB.
• KETUA : YUNIA SOLIHATUN
• WAKIL : AMALIA APIK
• BENDAHARA : MARICA
• SEKRETARIS : YUMNA NURANI
• MEJA 1 : SELVIANA GARLIN DWI PRATAMA
• MEJA 2 : ALAFANDIKA PUTRA DARMA
• MEJA 3 : NUR AIDA SULAMTA
• MEJA 4 : AGUSTINA ALLEY
• MEJA 5 : WULANDARI

PEMBENTUKAN DAN PEMANTAUAN
POSREM
PEMBETUKAN POSREM DI DESA SAMBIREJO YANG AWALNYA SATU SAMPLE
DIDUSUN TOBONG, KEMUDIAN PADA TAHUN 2017 DIKEMBANGKAN MENJADI 8
POSYANDU ANTARA LAIN:

a. DUSUN SAMBENG I: MATAHARI

b. DUSUN SAMBENG II : SKRINING

c. DUSUN SAMBENG III: ARJUNA

d. DUSUN SAMBENG IV: MANDIRI

e. DUSUN SAMBENG V: CAHAYA

f. DUSUN JENTIR: MEKAR SARI

g. DUSUN GROGOL: KRIDA MUDA

h. DUSUN SUKOREJO: PELITA BANGSA


PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA
sarana dan prasarana didukung dari desa menggunakan dana ADD,
kecamatan, dinas kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama,
pengusaha swasta, dari pihak LSM (PT MISPA)
untuk alat semua dari dana ADD karena menganggarkan khusus
untuk posyandu remaja dan kabupaten juga menganggarkan dana
untuk UKBM
dari PT MISPA juga menyalurkan dana untuk kegiatan posyandu
remaja berupa bibit kelor
dari INDIKA juga memberikan dana untuk keterampilan dan
kegiatan posyandu remaja
dari upt puskesmas mengeluarkan dana BOK untuk pemantauan,
evaluasi dan monitoring kader posyandu remaja .
•PEMILIHAN PENGURUS DAN KADER POSYANDU
PEMILIHAN DILAKUKAN MELALUI PERTEMUAN MMD DENGAN
PENGURUS MENGGUNDANG PARA TOKOH DAN ANGGOTA
MASYARAKAT, LINTAS SEKTOR DAN PUSKESMAS
DAN KADER UNTUK MELAKUKAN MUSYAWARAH MUFAKAT
SESUASI DENGAN TATA CARA YANG BERLAKU
ORIENTASI PENGURUS DAN PELATIHAN
KADER
•ORINENTASI DITUNJUKAN KEPADA PENGURUS POSYANDU YANG
TENTUNYA DILAKSANAKAN OLEH PUSKESMAS DAN KERJASAMA
DENGAN LINTAS SEKTOR SEPERTI DARI KORAMIL POLSEK DAN UPT
PERTANIAN
PENYELENGGARAAN KEGIATAN

• SETELAH POSYANDU DIBENTUK DAN DIRESMIKAN PELAKSANAAN


KEGIATAN POSYANDU SECARA RUTIN YANG DILAKUKAN SESUAI
JADWAL DARI POSYANDU MASING-MASING
• SETIAP POSYANDU KEGIATANNYA SETIAP HARI SABTU DAN MIMGGU
JAMNYA BERBEDA

Anda mungkin juga menyukai