Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

Hidrolisis Garam

Nama : Tristan Kenneth Yudhistira


Teman satu tim kerja :
- Liko Fortino Dharma
- Ariz Darmawan
- Jackson Saputra
- Tristan Kenneth Yudhistira

Kelas : XI MIPA 2
Tanggal Percobaan : 11 Juni 2022

Tujuan :
Menentukan pH larutan garam menggunakan beberapa indikator

Hipotesis : Alat dan Bahan :


pH dari larutan hidrolisis dapat

ditentukan dari perubahan warna pada


1. Plat Tabung
indikator asam-basa baik alami atau
2. Garam CH3COONa, Na2S2O3,
buatan atau dapat ditentukan melalui
(NH4)2SO4, Na2CO3
penentuan reaksi hidrolisis ketika
3. Indikator Metil merah, BTB, Metil
dilarutkan dalam air Jingga, Fenolftalein

Dasar Teori :
Hidrolisis adalah bereaksinya ion dari sisa basa lemah atau asam lemah dengan air.
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan negatif.
Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun
demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam dapat ditentukan
dengan melarutkan garam dalam air. Di mana pH masing-masing larutan tergantung dari sifat
senyawa yang terlarut dalam airnya. Oleh karena itu garam dapat terbentuk dari 4 reaksi
hidrolisis kimia sebagai berikut:

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat netral dan memiliki pH = 7, yang
artinya tidak terjadi hidrolisis.
Garam dari asam kuat dan basa lemah, di mana garam ini akan memiliki pH < 7 alias bersifat
asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat, di mana garam ini akan memiliki pH > 7 alias bersifat
basa
Garam dari asam lemah dan basa lemah, di mana sifat asam atau basanya bergantung pada
besarnya Ka/Kb -nya.
Prosedur Percoban:
1. Siapkan plat tabung.
2. Isi lima tabung dalam satu baris dengan larutan garam CH3 COOH.
3. Teteskan masing-masing tabung dengan indikator yang berbeda.
4. Amati perubahan warna yang dihasilkan.
5. Lakukan hal yang sama untuk larutan garam lainnya.

Hasil Percobaan dan Pembahasan

Perubahan Indikator dalam larutan

Indikator pH
Garam CH3 COONa

Bromtimol Biru Biru pH >7.6

Metil Jingga Kuning pH >4.4

Metil Merah Kuning pH >6.2

Bromkresol Hijau Biru pH >5.4

Hasil Basa pH >7.6


Hasil Percobaan dan Pembahasan

Perubahan Indikator dalam larutan


Indikator pH
Garam Na 2S2O3

Bromtimol Biru Biru pH > 7.6

Metil Jingga Kuning pH >4.4

Metil Merah Kuning pH >6

Bromkresol
Biru pH >5.4
Hijau

Hasil Basa pH >7.6

Perubahan Indikator dalam larutan


Indikator pH
Garam (NH4) 2SO4

Bromtimol Biru Jingga pH < 6

Metil Jingga Kuning pH > 4.4

Metil Merah Jingga 4.4 < pH < 6.2

Bromkresol Hijau Hijau 3.8 < pH < 5.4

Hasil Asam 4.4 < pH < 5.4


Hasil Percobaan dan Pembahasan

Perubahan Indikator dalam larutan


Indikator pH
Garam Na2CO3

Bromtimol Biru Biru pH >7.6

Metil Jingga Kuning pH >4.4

Metil Merah Kuning pH >6.2

Bromkresol Hijau Biru pH >5.4

Hasil Basa pH >7.6

Pertanyaan:
1. Tentukan pH garam berdasarkan warna yang dihasilkan!
2. Buat reaksi hidrolisis saat garam dilarutkan kedalam air!
Jawaban pertanyaan :
I. Untuk pertanyaan nomor
pertama, penentuan pH garam
dapat disimpulkan berdasarkan
hasil percobaan dengan bentuk
tabel yang sudah disajikan di atas

Kesimpulan

berdasarkan percobaan yang telah di lakukan, garam CH3COONa


bersifat Basa dengan pH >7.6
berdasarkan percobaan yang telah di lakukan, garam Na2S2O3 bersifat
Basa dengan pH >7.6
berdasarkan percobaan yang telah di lakukan, garam (NH4)2SO4
bersifat Asam dengan pH 4.4 < pH < 5.4
berdasarkan percobaan yang telah di lakukan, garam Na2CO3 bersifat
Basa dengan pH >7.6

Daftar Pustaka:

https://academia.co.id/laporan-praktikum-hidrolisis-garam/
https://www.zenius.net/blog/materi-kimia-kelas-11-hidrolisis-garam

Anda mungkin juga menyukai