Hidrolisis Garam
Kelas : XI MIPA 2
Tanggal Percobaan : 11 Juni 2022
Tujuan :
Menentukan pH larutan garam menggunakan beberapa indikator
Dasar Teori :
Hidrolisis adalah bereaksinya ion dari sisa basa lemah atau asam lemah dengan air.
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan negatif.
Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun
demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam dapat ditentukan
dengan melarutkan garam dalam air. Di mana pH masing-masing larutan tergantung dari sifat
senyawa yang terlarut dalam airnya. Oleh karena itu garam dapat terbentuk dari 4 reaksi
hidrolisis kimia sebagai berikut:
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat netral dan memiliki pH = 7, yang
artinya tidak terjadi hidrolisis.
Garam dari asam kuat dan basa lemah, di mana garam ini akan memiliki pH < 7 alias bersifat
asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat, di mana garam ini akan memiliki pH > 7 alias bersifat
basa
Garam dari asam lemah dan basa lemah, di mana sifat asam atau basanya bergantung pada
besarnya Ka/Kb -nya.
Prosedur Percoban:
1. Siapkan plat tabung.
2. Isi lima tabung dalam satu baris dengan larutan garam CH3 COOH.
3. Teteskan masing-masing tabung dengan indikator yang berbeda.
4. Amati perubahan warna yang dihasilkan.
5. Lakukan hal yang sama untuk larutan garam lainnya.
Indikator pH
Garam CH3 COONa
Bromkresol
Biru pH >5.4
Hijau
Pertanyaan:
1. Tentukan pH garam berdasarkan warna yang dihasilkan!
2. Buat reaksi hidrolisis saat garam dilarutkan kedalam air!
Jawaban pertanyaan :
I. Untuk pertanyaan nomor
pertama, penentuan pH garam
dapat disimpulkan berdasarkan
hasil percobaan dengan bentuk
tabel yang sudah disajikan di atas
Kesimpulan
Daftar Pustaka:
https://academia.co.id/laporan-praktikum-hidrolisis-garam/
https://www.zenius.net/blog/materi-kimia-kelas-11-hidrolisis-garam